asi

11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif 2.1.1 Pengertian Asi ekslusif adalah Asi yang diberikan pada bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (PP no. 33, 2012). 2.1.2 Alasan Pemberian Asi Eksklusif Alasan ASIeksklusif diberikan sampai 6 bulan yaitu: (Prasetyono, 2012) 1. Menurunkan resiko terjadinya penyakit infeksi, misalnya infeksi saluran pencernaan (diare), infeksi saluran pernafasan, dan infeksi telinga. 2. Menurunkan dan mencegah penyakit non infeksi, seperti penyakit alergi, obesitas, kurang gizi, asma. 3. Meningkatkan IQ dan EQ. 4. Menciptakan ikatan psikologis dan kasih sayang yang kuat antara ibu dan bayi. 5. Memberikan semua energi dan gizi yang dibutuhkan oleh bayi selama 6 bulan pertama setelah kelahiran. 6. Mengurangi tingkat kematian bayi yang dikarenakan berbagai penyakit yang menimpanya, seperti diare dan radang paru-paru, serta mempercepat pemulihan bila sakit 7. Membantu menjarangkan kelahiran 2.1.3 Tujuan pemberian ASI eksklusif

Upload: riyang-pradewa-admawan

Post on 27-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asi

TRANSCRIPT

Page 1: Asi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif

2.1.1 Pengertian

Asi ekslusif adalah Asi yang diberikan pada bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan,

tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (PP no. 33,

2012).

2.1.2 Alasan Pemberian Asi Eksklusif

Alasan ASIeksklusif diberikan sampai 6 bulan yaitu: (Prasetyono, 2012)

1. Menurunkan resiko terjadinya penyakit infeksi, misalnya infeksi saluran pencernaan

(diare), infeksi saluran pernafasan, dan infeksi telinga.

2. Menurunkan dan mencegah penyakit non infeksi, seperti penyakit alergi, obesitas,

kurang gizi, asma.

3. Meningkatkan IQ dan EQ.

4. Menciptakan ikatan psikologis dan kasih sayang yang kuat antara ibu dan bayi.

5. Memberikan semua energi dan gizi yang dibutuhkan oleh bayi selama 6 bulan

pertama setelah kelahiran.

6. Mengurangi tingkat kematian bayi yang dikarenakan berbagai penyakit yang

menimpanya, seperti diare dan radang paru-paru, serta mempercepat pemulihan bila

sakit

7. Membantu menjarangkan kelahiran

2.1.3 Tujuan pemberian ASI eksklusif

Tujuan pemberian ASI eksklusif adalah menurunkan angka kejadian gizi buruk

diberbagai propinsi Indonesia. Keadaan gizi buruk pada bayi yang berumur kurang dari 5

bulan tidak perlu terjadi jika ASI diberikan secara baik dan benar oleh karena ASI saja tidak

mencukupi seluruh kebutuhan bayi sampai bayi berusia 6 bulan (Rulina, 2004).

2.1.4 Komposisi Gizi dalam ASI

ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. ASI dibuat khusus untuk bayi

manusia.Kandungan gizi dari ASI sangat khusus dan sempurna serta sesuai dengan

kebutuhan tumbuh kembang bayi (Marmi, 2012).

Page 2: Asi

ASI di bedakan dalam 3 stadium yaitu :

1. Kolostrum

Kolostrum adalah air susu yang pertama kali keluar.kolostrum ini disekresi oleh

kelenjar payudara pada hari 1 sampai hari ke 4 pasca persalinan. Kolostrum

merupakan cairan dengan viskositas kental, lengket dan berwarna kekuningan.

Kolostrum mengandung tinggi protein, mineral garam, vitamin A, nitrogen, sel darah

putih, antibodi yang tinggi daripada ASI matur. Selain itu, kolostrum masih

mengandung rendah lemak dan laktosa. Protein utama pada kolostrum adalah

imunoglobulin (IgG, IgA dan IgM), yang digunakan sebagai zat antibodi untuk

mencegah dan menetralisir bakteri, virus, jamur dan parasit.

2. ASI transisi atau peralihan

ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum ASI matang,

yaitu sejak hari ke 4 sampai hari ke 10. Selama 2 minggu, volume air susu bertambah

banyak dan berubah warna serta posisinya. Kadar imunoglobulin dan protein

menurun, sedangkan lemak dan laktosa meningkat.

3. ASI matur

ASI matur disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya. ASI matur tampak berwarna

putih. Kandungan ASI matur relatif konstan, tidak menggumpal jika dipanaskan.

Air susu yang mengalir pertama kali atau saat 5 menit pertama disebut foremilk.

Foremilk lebih encer. Foremilk mempunyai kandungan rendah lemak dan tinggi

laktosa, gula, protein, mineral dan air. Selanjutnya air susu berubah menjadi hindmilk.

Hindmilk kaya akan lemak dan nutrisi. Hindmilk membuat bayi akan lebih cepat

kenyang

Tabel 2.1 Kandungan Kolostrum, ASI transisi dan ASI matur

KandunganKolostrum

(1-3 hari)

ASI transisional

(peralihan) 3-10 hari

ASI matur

Setelah10 hari

K (kal)

Laktosa (mg/100 ml)

Lemak (mg/100 ml)

Protein (mg/100 ml)

Mineral (mg/100 ml)

Imunoglobulin (mg/100

ml)

57,0

6,5

2,9

1,195

0,3

335,9

63,0

6,7

3,6

0,965

0,3

-

65,0

7,0

3,8

1,324

0,2

119,2

Page 3: Asi

KandunganKolostrum

(1-3 hari)

ASI transisional

(peralihan) 3-10 hari

ASI matur

Setelah10 hari

- Ig A

- Ig G

- Ig M

Lisosim (mg/100 ml)

Laktoferin

5,9

17,1

14,2-16,4

420-520

-

-

-

-

2,9

2,9

24,3-27,5

250-270

(Marmi SST, 2012)

2.1.5 Lama Pemberian ASI Eksklusif

Dianjurkan untuk jangka waktu sampai 6 bulan, setelah bayi berumur 6 bulan, ia

harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai

bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun (Roesli Utami, 2005).

2.1.6 Manfaat Pemberian ASI

a. Berikut ini adalah manfaat pemberian ASI pada bayi (Prasetyono, 2012).

1. Manfaat bagi bayi

a. ASI bertindak sebagai makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60%

kebutuhan bayi.

b. ASI merupakan komposisi makanan ideal untuk bayi.

c. Dengan pemberian ASI dapat mengurangi resiko infeksi lambung dan usus,

sembelit, serta alergi.

d. Bayi yang diberi ASI memiliki kekebalan lebih daripada bayi yang tidak

mendapat ASI.

e. Bayi yang diberi ASI lebih mampu menghadapi efek penyakit kuning.

f. ASI selalu siap ketika bayi membutuhkannya.

g. Mendekatkan hubungan antara ibu dan bayinya.

h. IQ pada bayi yang memperoleh ASI lebih tinggi dari pada bayi yang tidak

mendapatkan ASI.

2. Manfaat ASI bagi ibu

a. Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk

kembali ke masa pra kehamilan, serta mengurangi resiko perdarahan.

b. Lebih cepat langsing.

c. Resiko terhadap kanker rahim dan kanker payudara lebih rendah.

Page 4: Asi

d. Menyusui bayi lebih menghemat waktu, karena ibu tidak perlu menyiapkan dan

mensterilkan botol susu.

e. ASI lebih praktis.

f. ASI lebih murah.

g. ASI selalu bebas kuman.

h. Ibu yang menyusui memperoleh manfaat fisik dan emosional.

3. Manfaat ASI bagi keluarga

a. Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula.

b. Jika bayi sehat, maka keluarga lebih sedikit mengeluarkan biaya untuk perawatan

kesehatan.

c. Penjarangan kehamilan.

d. Jika bayi sehat, maka menghemat waktu keluarga.

e. Menghemat waktu keluarga, karena ASI selalu siap sedia.

f. Keluarga tidak perlu repot membawa botol susu, susu formula, air panas dan lain

sebagainya saat bepergian.

4. Manfaat bagi masyarakat dan negara

b. Menghemat devisa negara lantaran tidak perlu mengimpor susu formula dan

peralatan lain.

c. Bayi sehat membuat negara sehat.

d. Penghamatan paada sektor kesehatan, karena jumlah bayi yang sakit hanya

sedikit.

e. Memperbaiki kelangsungan hidup anak karena menurunkan angka kematian

f. ASI merupakan sumber daya yang terus menerus di produksi.

2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI ekslusif

2.2.1 Faktor internal

Produksi ASI sering berubah seiring dengan berubah usia. Ibu yang berusia 19-23

tahun umumnya memiliki produksi ASI yang lebih cukup dibandingkan ibu yang berusia

lebih tua. Hal ini terjadi karena adanya pembesaran kelenjar payudara setiap siklus ovulasi

mulai awal terjadinya menstruasi samapai usia 30 tahun, namun terjadi degradasi pada

payudara dan kelenjar penghasil ASI (Alveoli), secara keseluruhan setalah usia 30 tahun

(Novita, 2006)

Page 5: Asi

Selain usia faktor lain yang mempengaruhi adalah kondisi kesehatan, dua kondisi

yang sering dipertahankan karena pengaruh terhadap pemberiaan ASI yaitu kondisi fisik dan

emosional. Kondisi fisik perlu dipertahankan agar seseorang tidak mengalamimasalah

kesehatan, tidak terkecuali pada ibu menyusui. Masalah kesehatan dalam memberikan ASI

merupakan faktor utama ibu berhenti atau tidak memberikan ASI pada bayi beusia 3 sampai 4

bulan. Masalah kesehatan atau penyakit yang diderita ibu dapat menyebabkan pemberian ASI

menjadi kontraindikasi. Kondisi emosional juga perlu ipertahankan agar ibu tidak mengalami

perubahan perilaku dalam memberikan ASI ekslusif. Salah satu masalah emosi yang paling

umum dialami yaitu stress. Stres dapat terjadi pada ibu menyusui akibat bayi cepat marah dan

sering mencari usu ibu. Beliau juga mengatakan stres memiliki pengaruh terhadap produksi

ASI (Wagner, 2012). Penelitian lain mengatakan ibu yang mengalami tekanan secara

emosional memiliki kemungkinan untuk mengalami kegagalan dalam menyusui karena

keadaan emosi dapat mempengaruhi let down reflex saat menyusui.

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera

manusia, yakni : indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo S,

2007).Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang (overt behaviour) (Notoatmodjo S, 2007). Pengetahuan didapat dari

informasi yang diterima dan pengalaman yang didapat terkait mengenai ASI ekslusif dapat

mempengaruhi pengetahuan dan perilaku seseoranng dalam memberikan ASI ekslusif.

Persepsi juga dapat mempengaruhi pemberian ASI ekslusif. Persepsi negatif sering

ditemukan pada ibu, yaitu sindroma ASI kurang. Pada kasus ini ibu merasa ASI yang keluar

tidak mencukupi kebutuhan bayi (siregar, 2004). Salah satu penyebab munculnya persepsi

negatif adalah karena bayi sering menangis saat minta disusui. Hal tersebut membuat ibu

berangapan bayi perlu diberikan minuman tambahan.

2.2.2 Faktor Eksternal

Pendidikan seseorang mempengaruh pemberian ASI dimana semakin tinggi tingkat

pendidikan ibu, semakin tinggi jumlah ibu yang tidak memberikan ASI pada bayi dimana ibu

yang berpendidikan tinggi umumnya memiliki kesibukan diluar rumah sehingga tidak tinggal

dirumah dan cendrung memberikan susu formula sebagai penggan ASI (Novita, 2008).

Page 6: Asi

Faktor lain yang berperan adalah dukungan tenaga kesehatan presepsi pada tenaga

kesehatan penting karena presepsi tersebut dapat m,empengaruhi keputusan yang dibuat oleh

ibu (Liff, 2007). Sealain itu keputusan untuk pemberian ASI ekslusif sering dipengaruhi oleh

orang terdekat terutama suami, orang tua, mertua, teman dan lingkungan sosial dari

pengetahuan ibu (ledwig,2000).

Selain itu, promosi susu formula juga dimana telah terjadi pergeseran perilaku

pemberian ASI ekslusif ke susu formula karena dianggap lebih bergengsi. Hal ini disebabkan

pengaruh media yang mendominasi di televisi. Banyaknya persaingan dalam memberikan

nutrisi untuk bayi memberikan dampak negatif bagi pemberian ASI ekslusif. (Widodo, 2007).

Faktor yang tidak kalah penting adalah budaya. Budaya sebagai hal yang dianut terun-

temurun dalam suatu masyarakat memiliki pengaruh terhadap pemberian ASI ekslusif.

Sebagian besar penelitian yang dilakukan diIndonesia masih jarang dilakukan pemberian ASI

ekslusif karena pengaruh budaya yang dianut. Biasanya hal yang menghambat pembrian SI

ekslusif adalah pemberian makanan yang seharusnya belum diberikan namun diberikan

sesuai adat-istiadat yang berlaku (Pertiwi,2012).

Faktor lain adalah status pekerjaan dimana bekerja merupakan kegiatan ekonomi yang

dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan. Saat ini bekerja tidak hanya

dilakukan laki-laki tetapi juga perempuan, tidak terkecuali ibu menyusui. Jumlah parsitipan

ibu menyusui yang bekerja menyebabkan turunyan angka dan lama menyusui (Siregar, 204).

Tempat bersalin memiliki peranan dalam pencapaian pemberian ASI ekslusif. Sebuah

penelitian menunjukan proprorsi pemberian ASI ekslusif pada ibumelakukan persalinan

menggunakan fasilitas kesehatan lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak

menggunakan fasilitas kesehatan (Lestari, 2009).

Page 7: Asi

2.3 Kerangka Teori

2.4 Kerangka Konsep

Variabel Bebas :Faktor internal:-Usia-Pengetahuan-Kondisi kesehatan

Variabel Terikat :Pemberian ASI Eksklusif

ASI

Faktor-Faktor yang mempengaruhi:- Faktor Internal

- Faktor Eksternal

Manfaat

Perilaku Pemberian ASI ekslusif

Kandungan

Faktor eksternal:PendidikanPekerjaanTempat bersalinDukungan petugas kesehatanPromosi susu formulaBudaya Dukungan Orang terdekat

ASI ekslusif

Non-ASI ekslusif