asi

17

Click here to load reader

Upload: nasta-listi

Post on 30-Jun-2015

1.090 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asi

1

AUDIT SISTEM INFORMASI

PENDAHULUAN : SIFAT AUDIT, PERAN AUDITOR DAN AKUNTANSIFAT AUDIT

Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut :

1. Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan dan

mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal tindakan dan transaksi bernilai ekonomi,

untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah

ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemakai yang berkepentingan.

2. Auditing membutuhkan pendekatan langkah per langkah yang dibentuk dengan perencanaan

teliti serta pemilihan dan pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati-hati.

3. Keterlibatan audit yaitu mengumpulkan, meninjau, dan mendokumentasikan bukti audit.

PERAN AUDITOR DAN AKUNTAN

Sebagian besar jurusan akuntansi mengisi posisi internal maupun eksternal auditor dan akan sangat

dilibatkan dalam program dan proses audit. Para akuntan pemerintah atau industri akan membantu

auditor untuk mengevaluasi informasi yang dihasilkan dan mengendalikan kelemahan pada system.

Mereka yang dilibatkan dalam sistem analisis dan desain diharapkan dapat mengembangkan sebuah

sistem yang menyediakan informasi yang handal.

Pemakaian auditor terus meningkat sebagai penasehat selama merancang pengembangan

sistem. Auditor mungkin membantu dalam pemilihan ukuran keamanan dan kendali, menaksir cost, dan

pengendalian keuntungan dan penentuan prosedur audit yang paling efektif.

TEKNIK DAN PENDEKATAN AUDITING BERBASIS KOMPUTER

AUDITING DI SEPUTAR KOMPUTER

Selama masa-masa awal pengembangan sistem informasi, sistem akuntansi terkomputerisasi

menyediakan pada auditor hanya sedikit manfaat yang signifikan untuk mengubah pendekatan audit

dan teknologi seperti yang digunakan dalam sistem manual. Pemrosesan batch merupakan metode yang

dominan dalam komputer, dan pendekatan seputar-komputer (arround the computer) menyediakan

audit yang cukup memadai.

Secara umum, sebuah sistem akuntansi terdiri atas input, pemrosesan, dan output. Dalam

pendekatan di seputar komputer, porsi pemrosesan diabaikan. Sebaliknya, dokumen-dokumen sumber

Page 2: Asi

2

memasok input pada sistem yang dipilih dan disarikan secara manual sehingga input-input tersebut

dapat dibandingkan dengan outputnya. Ketika batch diproses di dalam sistem, record-record yang

diterima dan ditolak hasil totalnya diakumulasi. Auditor menekankan pengendalian atas transaksi-

transaksi yang ditolak, melakukan koreksi atas transaksi-transaksi tersebut, dan kemudian menyatakan

kembali kelayakannya.

AUDITING MELALUI KOMPUTER

Karena pendekatan sekitar komputer tidak mencukupi, pendekatan alternatif dibutuhkan untuk

pengauditan berbasis komputer (auditing through the computer), yang secara langsung difokuskan pada

tahap pemrosesan dan edit check, serta programmed check. Pendekatan ini disebut dengan

pengauditan melalui komputer.Asumsi dari pendekatan ini adalah “jika program dikembangkan dengan

menambah programmed check, kesalahan (error) dan ketidakberesan akan dapat terdeteksi, sehingga

dapat dikatakan dapat dipercaya”.

Pendekatan pengauditan melalui komputer dapat diaplikasikan untuk semua sistem otomatisasi

pemrosesan yang kompleks. Bahkan jika biayanya efektif dan memungkinkan, pendekatan sekitar

komputer dan pengauditan melalui komputer dapat dikerjakan untuk pekerjaan audit yang sama.

Dengan mengerjakan secara bersamaan, keuntungannya menjadi lebih besar dan tujuan audit dapat

tercapai.

AUDITING DENGAN KOMPUTER

Auditing dengan komputer adalah proses penggunaan TI (teknologi informasi) dalam sebuah auditing. TI

digunakan untuk melakukan beberapa kerja audit yang biasanya dikerjakan secara manual. Penggunaan

TI oleh auditor saat ini bukan lagi bersifat pilihan, namun hal tersebut menjadi penting karena hampir

semua data yang akan dievaluasi oleh auditor adalah dalam bentuk elektronik. Akan sangat tidak masuk

akal bila mengubah data elekronik menjadi bentuk kertas hanya demi kepentingan audit. Dan auditing

sendiri tidak menjadi kebal terhadap tekanan persaingan yang menuntut kerja audit yang lebih

produktif. Penggunaan TI menjadi penting untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi auditing.

Manfaat potensial penggunaan teknologi system informasi dalam audit meliputi beberapa hal

berikut ini :

o Kertas kerja yang dihasilkan oleh komputer umumnya lebih dapat dibaca dan konsisten. Kertas

kerja seperti itu dapat juga disimpan, diakses, dan direvisi dengan mudah.

o Dapat menghemat waktu dengan mengurangi penelusuran, pengecekan silang, dan perhitungan

rutin lainnya.

Page 3: Asi

3

o Perhitungan, perbandingan, dan manipulasi data lainnya dilakukan dengan lebih akurat.

o Perhitungan kajian analisis dapat dilakukan dengan lebih efisien dan lingkungannya pun dapat

diperluas.

o Informasi proyek seperti anggaran waktu dan proses pemantauan waktu aktual terhadap jumlah

anggaran dapat dihasilkan dan dianalisis dengan lebih mudah.

o Korespondensi audit standar seperti kuesioner dan daftar nama, surat – surat proposal, dan

bentuk laporan dapat disimpan dan dimodifikasi dengan lebih mudah.

o Moral dan produktifitas dapat ditingkatkan dengan mengurangi waktu tang digunakan untuk

tugas – tugas yang bersifat klerikal.

o Peningkatan efektifitas biaya dapat dicapai dengan menggunakan kembali dan memperluas

aplikasi audit elektronik yang ada saat ini untuk audit – audit berikutnya.

o Mampu meningkatkan independensi personal system informasi.

TEKNOLOGI EDP AUDITING

TEST DATA TECHNIQUE

Data pengujian adalah input yang berisi data valid dan tidak valid. Contoh : transaksi pembayaran gaji

dengan nomor identifikasi karyawan yang valid dan tidak valid. Sebelum memproses data pengujian,

input tersebut diproses secara manual untuk menentukan ouput seperti apa yang diinginkan. Auditor

kemudian membandingkan output data pengujian dengan hasil yang diproses secara manual. Jika hasil

yang diperoleh tidak seperti yang diharapkan, auditor akan mencoba untuk menentukan penyebab

perbedaan.

Berdasarkan pengalaman masa lalu, data pengujian mencerminkan upaya pertama untuk

mengaudit melalui computer. Akan tidak praktis bagi seorang auditor untuk dapat memahami rincian

logis sebuah program computer, sebaliknya ia akan lebih memahami spesifikasi umum sebuah system

dan menggunakan informasi ini untuk menentukan apakah system tersebut berjalan atau tidak.

Teknik data pengujian diigunakan secara luas oleh para auditor seperti layaknya para pembuat

program computer untuj menverifikasi validasi input transaksi rutin, pemrosesan logika, dan

penghitungan rutin program – program komputer dan untuk memverifikasi penggabungan perubahan –

perubahan program. Teknik ini secara khusus berfungsi dengan baik untuk program – program yang di

dalamnya terdapat perhitungan – perhitungan seperti bungan atau depresiasi. Teknik ini hanya

Page 4: Asi

4

membutuhkan keahlian computer yang minimal dan biasanya tidak mahal untuk

mengimplementasikannya karena ia tidak membutuhkan modofikasi atas aplikasi yang ada saat ini.

Dengan melakukan data pengujian, program masa ekonomis produksi regular dapat dapat

digunakan, dalam hal ini penting untuk memastikan bahwa data pengujian tidak mempengaruhi file- file

yang disimpan oleh sistem.Hal ini tentunya membutuhkan koordinasi auditor dan personel komputer.

Akan menjadi sesuatu yang ironis bila sebuah prosedur audit yang didesain untuk mendeteksi kesalahan

ternyata menunjukkan kesalahannya sendiri. Adalah penting untuk dicatat bahwa data pengujian hanya

dapat mengevaluasi program. Uji – uji lainnya terhadap integritas file data input dan file data output

biasanya juga dibutuhkan.

Data pengujian dapat dipersiapkan setelah system yang akan di audit telah dikali ulang dan

transaksi (data pengujian) tersebut didesain unutk menguji aspek – aspek tertentu dalam sebuah

system. Data pengujian dapat dilakukan dengan membuat bentuk input untuk uji transaksi fiktif atau

dengan caralainnya, dengan mengakaji ulang data input aktual dan memilih beberapa transaksi rill untuk

pemrosesan sebagai data pengujian. Teknik lainnya yang jarang digunakan adalah menciptakan data

pengujian dengan menggunakan generator data pengujian—yang secara khusus didesain dengan

program komputer untuk menciptakan data pengujian komprehensif berdasarkan parameter –

parameter input yang menjelaskan sifat dasar pengujian program tersebut.

Sebagai sebuah teknologi audit, data pengujian memiliki beberapa kelemahan.Data pengujian

hanya dapat dijalankan pada sebuah program khusus pada suatu waktu tertentu.Data pengujian dapat

menjadi using dengan adanya perubahan program. Penggunaan data pengujian harus pula diumumkan:

karena data akan diproses dalam uji pemrosesan dan bukan dalam transaksi nyata aktual. Oleh karena

itu, seorang auditor tidak dapat selalu memastikan bahwa program yang sedang diuji merupakan satu –

satunya yang digunakan regular.Akhirnya, data pengujian pada umumnya tidak dapat memenuhi kondisi

seluruh kombinasi yang ditemui oleh program komputer selama program tersebut digunakan.

INTEGRATED TEST FACILITY (ITF)

Fasilitas uji terintegrasi (ITF) adalah penggunaan data pengujian pengujian dan juga penciptaan entitas

fiktif (misalnya, pemasok, karyawan, produk, atau rekening) pada file utama sebuah system komputer.

Teknik ini terintegrasi karena data pengujian diproses bersamaan dengan transaksi rill untuk

dibandingkan dengan file – file utama yang ada saat ini yang memuat entitas yang rill dan fiktif. Jadi,

Page 5: Asi

5

pemeriksaan audit dibuat sebagai bagian dari siklus pemrosesan normal, yang memastikan bahwa

program yang sedang diperiksa adalah identitas dengan program yang memproses data rill.

Data pengujian diidentifikasikan dengan kode – kode khusus dan harus dikeluarkan dari output

sistem normal baik secara manual atau dengan memodifikasi atau mendesain terlebih dahulu program –

program aplikasi untuk menjalankan fungsi tersebut. Kebutuhan untuk mengeluarkan data fiktif dari

output normal adalah kelemahan utama ITF, namun hal ini merupakan konsekuensi yang tidak dapat

dihindari dari tujuan teknik tersebut, yaitu untuk memproses kesesuaian data dengan data rill.

Diperlukan perencaaan yang cermat dan hati – hati untuk memastikan bahwa ITF telah dipisahkan

dengan semestinya dari output – output normal.

ITF merupakan teknik yang popular.Jika direncanakan dengan cermat dan hati – hati, biaya

penggunaan ITF dapat ditekan seminimal mungkin. Ini karena tidak ada pemrosesan khusus atau

interupsi lain terhadap aktifitas normal komputer yang terlibat didalamnya. ITF biasanya akan

dikembangkan bersamaan dengan system aplikasi dan hal ini tentunya akan meningkatkan biaya normal

pengembangan system. Namun demikian, sekali teknik ini diimplementasikan, biaya pengoperasiannya

akan turun dengan cepat. ITF umumnya digunakan untuk mengaudit system aplikasi komputer besar

yang menggunakan teknologi pemrosesan waktu—rill konkuren terhadap transaksi – transaksi.

ITF merupakan sebuah tekonoli audit dengan kemampuan besar. Namun demikian, ironisnya,

salah satu kasus penipuan komputer yang terpublikasi luas—skandal Equity Funding—melibatkan

modifikasi program – program computer untuk memproses secara terpisah ribuan polis asuransi palsu,

yang secara esensi menggunakan konsep yang sama dengan yang digunakan dalam ITF. Polis asuransi

yang palsu diidentifikasikan dengan kode khusus dan dikeluarkan secara rutin dari laporan – laporan

yang disediakan bagi auditor, namun demikian dimasukkan kembali dalam sebuah laporan

lainnya.Hampir mirip dengan hal tersebut, data pengujian berbeda dari data palsu, yaitu data pengujian

diproses di bawah pengawasan auditor.

EMBEDDED AUDIT MODULE TECHNIQUE

Embedded Audit Module Technique adalah sebuah tenologi audit yang meliputi modifikasi program –

program computer demi tujuan audit. Hal ini dicapai dengan membangun ruitn auditing khusus ke

dalam program produksi regular sehingga data transaksi atau beberapa subbagian darinya dapat

dijadikan subjek bagi analisis audit. Salah satu tenik tersebut diberi namaembedded data collection.

Tenik ini menggunakan satu atau lebih modul – modul yang diprogram khusus yang dilekatkan

(embedded) sebagai in line-code dalam kode program regular untuk menyeleksi dan mencatat data

Page 6: Asi

6

untuk analisis dan evaluasi berikutnya. Penggunaan in-line code berarti bahwa program aplikasi

menjalankan fungsi pengumpulan data audit bersamaan dengan program tersebut memproses data

untuk tujuan produksi normal. Embedded routin lebih mudah dimasukkan dalam sebuah program ketika

program sedang dikembangkan daripada ditambahkan sebagai sebuah modifikasi nantinya.

Kriteria audit untuk menyeleksi dan mencatat transaksi dengan modul – modul embedded

(dilekatkan) harus disediakan oleh auditor. Hal ini dapat dilakukan dengan banyak cara. Dalam

pendekatan yang disebut system control audit review file (SCARF), pengujian – pengujian terhadap

edit-program yang ditentukan auditor untuk membatasi atau menentukan kelayakan, dimasukkan dalam

program saat pertama kali program dikembangkan. Selama masa operasi normal program tersebut, item

– item data yang dikecualikan (eksepsi) dalam edit –edit tersebut dituliskan pada sebuah file. File yang

berisi eksepsi ini akan diuji ulang oleh auditor, dan dapat diambil tindakan – tindakan yang diperlukan.

Nilai – nilai yang digunakan dalam batasan – batasan atau uji penentuan kelayakan dapat ditetapkan

ketika modul sedang dikembangkan; atau cara lainnya, modul deprogram sedemikian rupa sehingga uji –

batasan dapat diubah – ubah oleh auditor sesuai keinginan. Transaksi – transaksi harus diseleksi secara

acak dan bukan sebagai kekecualian terhadap uji – edit program. Tujuan pendekatan ini adalah untuk

menghasilkan sebuah sampel statistik transaksi untuk audit selanjutnya. Pendekatan ini disebut sample

audit review file (SARF).

JENIS – JENIS EDP AUDITING

PENDEKATAN UMUM EDP AUDITING

Hampir semua pendekatan umum untuk sebuah EDP Auditing mengikuti beberapa variasi dari sebuah

struktur tiga tahap, Tahap pertama terdiri atas kajian ulang awal dan evaluasi wilayah yang akan diaudit

dan persiapan rencana audit. Tahap kedua adalah kajian ulang dan evaluasi pengendalian yang

terperinci. Tahap tiga meliputi pengujian kelayakan akan diikuti dengan analisis dan pelaporan hasil.

Tahap awal EDP audit akan menentukan serangkaian tindakan yang akan dilakukan audit dan

meliputi keputusan – keputusan yang berkaitan dengan wilayah – wilayah tertentu yang akan

diinvestigasi, penggunaan tenaga kerja audit, teknologi audit yang akan digunakan, dan pengambangan

anggaran waktu dan atau biaya audit itu sendiri. Pengendalian utama yakni melakukan audit system

informasi, seperti aktifitas organisasi lainnya, berpusat pada dokumentasi dan kaji ulang atas kinerja

yang dihasilkan. Tiap tahapan umum dalam sebuah audit, sebagaimana juga terjadi dalam langkah –

langkah khusus dalam tiap tahap, harus memiliki dokumen persiapan. Dokumen itu memberikan output

Page 7: Asi

7

yang berwujud (tangble) dan tujuan untuk tiap langkah audit, yang memungkinkan supervisi yang efektif

dan memfasilitasi adanya kajian ulang.

Sumber daya audit biasanya terbatas sehingga pada umumnya tidak mungkin setiap tahun

mengaudit tiap aplikasi. Aplikasi – aplikasi yang sering menjadi sasaran pemalsuan atau kesalahan

finansial serius akan menjadi target audit. Kerap kali digunakan system rotasi seleksi untuk memilih

bidang yang akan diaudit, dengan tiap aplikasi diaudit dalam kurun waktu tahun tertentu.

Keputusan – keputusan yang berkaitan dengan penggunaan tenaga kerja auditing, teknologi

audit yang akan digunakan, dan anggaran waktu atau biaya untuk keseluruhan audit juga harus dibuat

sesuai dengan beberapa prosedur yang sistematis. Hasil dari kepuusan – keputusan ini dan produk yang

dihasilkan dalam tahap kaji ulang yang pertama atas audit EDP adalah program audit itu sendiri.

Program Audit adalah sebuah daftar rinci prosedur – prosedur audit yang akan digunakan untuk suatu

audit tertentu. Program – program audit yang standarrisasi untuk bidang – bidang audit tertentu telah

dikembangkan dan merupakan sesuatu yang umum dalam seluruh jenis auditing. Penggunaan program

audit yang terstandarisasi sering dimungkinkan, dengan melakukan beberapa modifikasi untuk

mencerminkan situasi terttentu yang menjadi subjek audit.

Tahap umum kedua adalah kaji ulang dan evaluiasi terperinci. Dalam tahap audit ini, upaya

diarahkan pada penemuan fakta dalam bidang atau wilayah yang dipilih untuk di audit. Dokumentasi

untuk wilayah aplikasi pun dikaji ulang, dan data yang berkaitan dengan operasi system dikumpulkan

melalui wawancara, administrasi kuesioner pengendalian internal, dan observai langsung. File – file

transaksi, log pengendalian, daftar program, dan lainnya di kaji ulang, bisa diperlukan, untuk

mengkonfirmasi lingkup audit yang ditetapkan dalam program audit dan untuk mendesain prosedur iju

yang akan digunakan berkiutnya.

Tahap ketiga dalam audit adalah pengujian. Tahap pengujian sebuah audit mengahasilkan bukti

kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan. Uji kepatuhan dilakukan untuk menyediakan

jaminan kepastian bahwa ada pengendalian internal dan ia dilakukan sesuai yang telah dituliskan dalam

dokumentasi sitem. Sifat dasar uji kepatuhan yang dapat dimasukkan dalam audit system informasi yang

akan dibahas di bagian – bagian berikut ini.

AUDIT APLIKASI SISTEM INFORMASI

Pengendalian aplikasi dibagi menjadi tiga wilayah umum: input, pemrosesan, dan output. Audit aplikasi

biasanya meliputi pengkajian ulang pengendalian yang ada di setiap wilayah tersebut. Dan berdasarkan

Page 8: Asi

8

teknik penelusuran manual biasa dan penjaminan, seluruh teknologi audit yang dibicarakan terdahulu

adalah relevan. Teknologi khusus yang digunakan akan tergantung pada kecerdasan dan sumber daya

yang dimiliki auditor. Data pengujian, ITF, atau simulasi paralel dapat digunakan untuk pengendalian uji

pemrosesan. Transaksi-transaksi yang dipilih untuk audit dapat dihasilkan melalui modul audit

embedded atau program audit terpisah. GAS dapat pula digunakan untuk mengkaji ulang file-file

transaksi dan atau output. Sifat dasar sebuat audit aplikasi sangat dipengaruhi oleh jumlah keterlibatan

audit dalam proses pengembangan sistem. ITF dan modul-modul audit embedded dapat pula digunakan

hanya jika teknologi audit tersebut benar-benar ada dalam aplikasi.

AUDIT PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI

Audit pengembangan system diarahkan pada aktifitas analis system dan programmer yang

mengembangkan dan memodifikasi program – program aplikasi, file dan prosedur – prosedur yang

terkait. Pengendalian dan proses pengembangan system memngaruhi keandalan program – program

aplikasi yang dikembangkan. Tiga wilayah umum yang menjadi perhatian audit dalam proses

pengembangan system adalah standar pengembangan system, manajemen proyek, dan pengawasan

perubahan terhadap program. Teknik audit yang sering digunakan untuk masing – masing area tersebut

adalah kaji ulang dan pengujian dokumentasi – dokumentasi terkait. Hal ini dicapai dengan secara

langsung mengobservasi dokumentasi dan dengan mengumpulkan informasi – informasi yang relevan

melalui wawancara dan atau kuesioner.

Standar pengembangan system adalah dokumentasi yang berkaitan dengan desain,

pengambangan, dan implementasi system aplikasi.Eksistensi standar pengembangan system merupakan

pengendalian umum yang utama dalam system yang terkomputerisasi.Pengembangan standar

memastikan bahwa pengendalian aplikasi yang memadai adalah sesuatu yang diperhatikan, dipilih dan

diimplementasikan dalam system aplikasi; bahwa tersedia rute audit yang memadai; dan bahwa tingkat

yang sesuai dalam kemampuan untuk dapat dioperasikan dan dipelihara dicapai setelah implementasi

dilakukan. Teknik utama audit adalah mengkaji ulang dokumentasi tersebut, menilai kecukupannya, dan

kemudian menilai kelayakannya. Hal ini dilakukan dengan mengkaji ulang dokumentasi system

aplikasi.Dokumentasi system aplikasi, seperti flowchart, naratif system, dan data pengujian yang harus

sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya dalam standar pengembangan system

organisasi.

Audit proses pengembangan system adalah sesuatu yang sangan umum untuk organisasi –

organisasi besar karena banyak organisasi kecil tidak memiliki proses pengembangan system yang

Page 9: Asi

9

formal adalah dokumentasi. Jika dokumentasi tidak ada, maka audit berpotensi untuk dihentikan karena

audit utamanya terdiri dari atas kaji ulang dan pengujian atas dokumentasi.

AUDIT ATAS PUSAT LAYANAN KOMPUTER

Normalanya, sebuah audit terhadap pusat layanan computer dilakukan sebelum audit aplikasi untuk

memastikan integritas secara umu atas lingkungan yang di dalamnya aplikasi akan berfungsi.

Pengendalian umum yang mengatur operasi pusat layanan komputer melengkapi pengendalian aplikasi

yang dikembangkan dalam system aplikasi tertentu.Pengendalian umum yang mengatur operasi

komputer juga membantu mamastikan ketersediaan yang berkesinambungan atas sumber daya pusat

layanan komputer.

Audit dapat pula dilakukan dalam beberapa bidang. Salah satunya adalah yang berkaitan

dengan pengendalian lingkungan.System mainframe yang berkaitan dengan pusat layanan komputer

besar biasanya memiliki persyaratan suhu dan kelembapan khusus, yang memerlukan AC. Bidang

lainnya yang terkait erat dengan pengendalian lingkungan adalah keamanan secara fisik pusat layanan

itu sendiri.Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan karenya pengendalian juaga diperlukan untuk

area tersebut.

Pengandalian manajemen atas operasi pusat layanan computer juga bidang yang memerlukan

perhatian.Area ini meliputi teknik – teknik yang digunakan untuk menganggarkan factor – factor beban

perlengkapan, statistic penggunaan proyek, anggaran dan kebutuhan perencanaan staf, dan rencana

akuisisi perlengakapan.System pekerjaan akuntansi adalah bentuk pengawasan umum lainnya atas

operasi.System pekerjaan akuntansi dapat pula berisi tagihan pengguna atau prosedur penagihan

biaya.Algoritma penagihan pun dapat dikaji ulang, dan laporan berkala tagihan pengguna dapat

direkonsiliasi untuk penggunaan.

Uji kepatuhan yang akan digunakan dalam seluruh bidang audit yang telah disebutkan di atas,

akan di kaji ulang sebagai bukti documenter; mengeuatkan wawancara dengan pengguna, pihak

manajemen, dan personal system; observasi langsung; dan permintaan. Audit operasi pusat layanan

computer membutuhkan pelatihan teknis yang tinggi dan pengenalan yang mendalam terhadap operasi

system informasi dari pada sekedar melakukan audit pada aplikasi yang terkoputerisasi.

PERKEMBANGAN AUDITING DEWASA INI

Page 10: Asi

10

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang berkembang dewasa ini memberikan banyak kemudahan

pada berbagai kegiatan bisnis karena sebagai sebuah teknologi yang menitik beratkan pada pengaturan

sistem informasi dengan penggunaan komputer, TI dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis

dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat.Teknologi informasi (TI) turut berkembang

sejalan dengan perkembangan peradaban manusia.

Perkembangan TI tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang – bidang lain,

seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain.Kemajuan TI juga berpengaruh signifikan

pada perkembangan akuntansi yang kegiatannya tidak terlepas dari teknologi informasi

tersebut.Semakin maju TI semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi.Perkembangan teknologi

informasi, terutama pada era informasi berdampak signifikan terhadap sistem informasi akuntansi (SIA)

dalam suatu perusahaan.Dampak yang dirasakan secara nyata adalah pemrosesan data yang mengalami

perubahan dari sistem manual ke sistem komputer. Di samping itu, pengendalian intern dalam SIA serta

peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan keuangan juga akan

terpengaruh.Perkembangan akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dalam menghasilkan

laporan keuangan akan mempengaruhi praktik pengauditan. Perubahan proses akuntansi akan

mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan

keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya.

Perkembangan teknologi informasi yang pesat mengakibatkan perubahan yang sangat signifikan

terhadap akuntansi.Model akuntasi berbasis biaya historis tidak cukup untuk memberikan informasi

yang dibutuhkan oleh perusahaan pada era teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999).Model

akuntansi pada era teknologi informasi menghendaki bahwa model akuntansi dapat mengukur tingkat

perubahan sumber daya, mengukur tingkat perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud,

memfokuskan ke luar pada nilai pelanggan, mengukur proses pada realtime, dan memungkinkan

network. Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu

bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik

auditing bertujuan untuk memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang

dihasilkan oleh SIA.

Dengan adanya kemajuan yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang menyangkut SIA

berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan, maka praktik auditing akan terkena

imbasnya. Perkembangan TI juga mempengaruhi perkembangan proses audit. Pada dasarnya siklus

akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan SIA berbasis manual, artinya aktivitas yang harus

dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang

Page 11: Asi

11

dihapus. SIA berbasis komputer hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas.Model akuntasi berbasis

biaya historis tidak cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada era

teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999).Model akuntansi pada era teknologi informasi

menghendaki bahwa model akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya, mengukur

tingkat perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan ke luar pada nilai

pelanggan, mengukur proses pada realtime, dan memungkinkan network. Perubahan proses akuntansi

akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan

laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik auditing bertujuan untuk memberikan

opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang dihasilkan oleh SIA.

Secara singkat manfaat IT dalam Akuntansi adalah :

o Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier).

o Bermanfaat (usefull).

o Menambah produktifitas (Increase productivity).

o Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness).

o Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance)

Page 12: Asi

12

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H. Hopwood, William S. 2006. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 9. ANDI YogyakartaWilkinson, J.W., & Cerullo, M.J. 1999. Accounting Information System : Essential Concepts and Applications. 3rd Edition. John Willey and Sons Inc.www.google.com