asi
TRANSCRIPT
5/10/2018 ASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asi5571fd4c497959916998c699 1/8
Tinjauan Teoritis ;
Budaya
Budaya berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau
akal)diartikan sebagai hal2 yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,termasuk sistem agama,adat- istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,bangunan dan karya seni. Budaya suatu pola hidup menyeluruh, bersifat
kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-
budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan segala sesuatu yang terdapat dalam masyaraKat ditentukan oleh kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang
lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink,
kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.Kebudayaan diwujudkan dalam bentuk tata hidup yang merupakan kegiatan yang mencerminkan nilai
budaya yang dikandungnya. Pada dasarnya tata hidup merupakan pencerminan yang kongkret dari nilai-nilai
budaya yang bersifat abstrak. Kegiatan manusia dapat ditangkap oleh pancaindra, sedangkan nilai budaya hanya
terasa oleh budi manusia. Kebudayaan suatu kesatuan penuh, masing-masing unsur berkewajiban menjaga
keselarasan dan harmoninya, agar jagad tersebut tidak hancur berantakan, satu sama lainnya saling berkaitan.
Budaya pemberian ASI
Tradisi berasal dari Bahasa Latin : tradition artinya "diteruskan" atau "kebiasaan".Dalam pengertian yang
paling sederhana tradisi adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan
suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara,kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang
paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis
maupun (sering kali) lisan,karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah. Tradisi merupakan produk dari
kehidupan,interaksi antara manusia, menghasilkan suatu gagasan bersama yang membuahkan paradigma plural,itulah realitas kehidupan.Menyusui merupakan salah satu bagian dari kebudayaan, merupakan tradisi turun-
temurun yang sudah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu. Seorang ibu punya kewajiban untuk menyusui
bayinya, tidak hanya karena tradisi, melainkan juga karena mengikuti ajaran agama yang dianutnya. Perilaku
menyusui dibentuk oleh kebiasaan, yang diwarnai oleh adat (budaya),tatanan norma yang berlaku di masyarakat
(sosial) dan kepercayaan (Agama).Perilaku umumnya tidak terjadi terjadi secara tiba-tiba, tetapi dan proses yangberlangsung selama masa perkembangan. Setiap orang selalu terpapar dan tersentuh oleh tradisi di lingkungan,
tetapi
permasalahan akan pelik apabila melakukan satu tradisi, tanpa mengetahui alasan mengapa harus melakukan
tradisi menyusui, apa manfaatnya melakukan tradisi ini.
Perilaku Ibu menyusui ditinjau dari aspek sosial - budaya
Masyarakat Indonesia terdiri dan berbagi suku bangsa, dengan adat-istiadat dan budaya daerah yangberbeda.Perilaku sekitar ibu menyusui di suatu daerah, berbeda dengan daerah lainnya, juga perilaku ibu
menyusui di masyarakat tradisional berbeda dengan perilaku ibu menyusui di daerah perkotaan. Perilaku ibu
menyusui tidak terlepas dan faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan masyarakat dimana mereka berada.Disadari atau tidak, faktor kepercayaan, mitos, konsepsi mengenai berbagai pantangan, kebiasaan,
ketidaktahuan, seringkali membawa dampak, baik positif maupun negatif terhadap kesehatan ibu dan
anak.Berdasakan hasil-hasil penelitian, yang dilakukan terhadap perilaku seputar kehamilan dan menyusui
terdapat yang kontradiktif dengan konsep medis modem yaitu mengenai :
• Pola makan ibu menyusui
Pola makan pada dasarnya adalah selera manusia, tetapi peran budaya cukup besar. Setiap daerah mempunyai
pola makan tertentu, disertai dengan kepercayaan akan gantangan, tabu
dan anjuran terhadap beberapa makanan tertentu
Mitos : di daerah pedesaan Pulau Jawa, Ibu yang baru melahirkan, dilarang mengonsumsi makanan yang
mengandung telur, daging, ikan, karena dianggap Air Susu Ibu (ASI) menjadi amis dan berbau
5/10/2018 ASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asi5571fd4c497959916998c699 2/8
Fakta : kepercayaan ini membahayakan, karena ibu yang baru melahirkan harus mengonsumsi makanan yang
bergizi untuk memulihkan kondisinya. Dengan adanya pantangan makanan yang tidak berdasar, kan
mempengaruhi kualitas ASI, yang akanmempengaruhi kesehatan bayi. Tidak satupun dari makanan ini yang membahayakan kesehatan, sebaliknya
justru akan memberikan kesehatan yang lebih baik.
• Pola pemberian makanan prelaktal pada bayi Mitos : pada saat dilahirkan, bayi menangis karena lapar, sehingga perlu diben makanan sebelum ASI keluar
dan kondisi ibunya pulih.
Jenis makanan prelakteal susu formula disusukan menggunakan dot atau sendok.
Fakta : dalam kondisi stabil, pada 48 jam pertama kehidupannya, bayi tidak memerlukan asupan makanan,
karena memiliki daya tahan tubuh yang dibawa sejak dalam kandungan,
sehingga bayi tidak akan kelaparan selama 2x24 jam.. Bayi menangis bukan karena lapar,tetapi karena
memerlukan kontak dengan ibunya. Biarkan bayi yang bara lahir berada didada ibunya minimal 1 jam, untuk
proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Pemberian makanan lain selain ASI, dapat meningkatkan risiko
terganggunya usus bayi yang belum siap.
• Pembuangan kolostrum Masyarakat tradisional tidak mengenal istilah kolostrum, tetapi setelah diterangkan ciri-ciri kolostrum, dapat
mengetahuinya. Masyarakat tradisional mengenal kolostum dengan istilah susu jolong
Mitos : di masyarakat masih ada persepsi dan perilaku yang kurang tepat terhadap kolostrum, karena kolostrum
dianggap kotor, basi atau tidak baik untuk bayi, sehingga kolostrum harus dibuang.
Di Trunyan, Bali, kolostrum dibuang karena dianggap menyebabkan bayi diare, muntah dan masuk angin.Fakta : menurut konsep medis kolostrum tidak boleh dibuang, kolostrum sangat diperlukan untuk tumbuh
kembang bayi. Selain sebagai imunisasi pertama dan mengurangi kuning pada bayi baru lahir, kolostrummelindungi dan mematangkan dinding usus yang masih muda.
• Pemberian Makanan pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
Pada beberapa masyarakat tradisional di Indonesia, konsepsi budaya yang terwujud dalam perilaku berkaitan
dengan pola pemberian makan pada bayi, berbeda dengan konsepsi kesehatan modem.
Contoh:Suku Sasak di Lombok, pasca persalinan ibu memberikan nasi pakpak (nasi yang telah dikunyah lebih dahulu
oleh ibunya ) agar bayinya tumbuh sehat dan kuat. Masyarakat Kerinci di Sumatera Barat, pada bayi usia satu
bulan sudah diberi bubur tepung,bubur bayi. Beberapa daerah memberikan pisang kerok, papava, roti dan lain-
lain.
Menurut konsep medis : Pemberian MP-ASI terlalu dini tidak benar, karena sistem saluran
pencernaan bayi belum sempurna, sehingga makanan tidak bisa dicerna, sehingga menyebabkan tersumbatnya
saluran pencernaan.
MP-ASI baru bisa diberikan setelah bayi,berusia lebih dari enam bulan,dengan tekstur makanan yang
disesuaikan dengan umur bayi.
• Persepsi terhadap penyebab penyakit Ditinjau dari aspek sosial budaya, penyebab penyakit dapat dikategorikan kedalam 2 golongan,yaitu golongan
pertama (personalistik) merupakan penyakit yang dianggap timbul karena adanya intervensi dari agen tertentu
seperti perbuatan orang, gangguan makhluk halus, sedangkan golongan kedua(naturalistik) adalah penyakit
penyakit yang disebabkan oleh kondisi alam seperti cuaca,debu,makanan dan lain-lain.Dari sudut pandang sistem medis modern, adanya persepsi masyarakat yang berbeda-beda terhadap penyakit
seringkali menimbulkan permasalahan yang berakibat fatal bagi kesehatan.
Mitos : bayi yang mengalami diare dianggap biasa dan dipercaya bayi tersebut akan bertambah kepandaianFakta : diare mungkin disebabkan karena bayi terinfeksi bakteri, yang apabila dibiarkan dapat menimbulkan
dehidrasi, dengan akibat yang fatalMitos : Masyarakat ada yang beranggapan bahwa bayi yang mengalami kejang-kejang,disebabkan karena
kemasukkan roh halus, dan hanya "orang pintar / dukun yang dapat menyembuhkan.
Fakta : secara medis mungkin kejang-kejang disebabkan demam yang tinggi atau penyebab lain, yang apabila
tidak disembuhkan dengan cara yang tepat dapat menimbulkan kematian.
5/10/2018 ASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asi5571fd4c497959916998c699 3/8
Pola pemberian ASI di Indonesia
Hasil Riskesdas 2010 di seluruh wilayah Indonesia, bayi yang menyusui eksklusif sampai dengan usia 6
bulan adalah 15.3 %. Inisiasi Menyusu Dini kurang dari satu jam setelah bayi lahir
adalah 29,3 %, tertinggi di Nusa Tenggara Timur 56.2 % dan terendah di Maluku 13%.Sebagian besar prosesmeyusui dilakukan setelah 48 Jam.
Pemberian kolostrum cukup baik, dilakukan oleh 74.7 % ibu menyusui. Pemberian makanan prelakteal
berupa susu formula lebih tinggi di perkotaan 82.3 % dari pada di pedesaan 59.8 %.
Di pedesaan persentase pemberian makanan prelakteal non susu (air putih, air gula, air tajin, air kelapa, teh
manis, madu, pisang dan lainnya ) lebih tinggi dibandingkan di perkotaan.
Menurut tingkat pendidikan dan status ekonomi, terdapat kecenderungan semakin tinggi tingkat pendidikan
dan status ekonomi, cenderung makin tinggi persentase pemberian makanan
prelakteal berupa susu. Sebaliknya semakin rendah tingkat pendidikan dan status ekonomi ,semakin tinggi
persentase pemberian makanan prelakteal non-susu (air putih, air gula, air tajin,air kelapa, sari buah, teh manis,
madu, pisang bubur dan lain-lain).Persentase anak usia 0-23 bulan yang pernah disusui dan masih disusui di
perkotaan lebihrendah dari pada di pedesaan. Menurut status ekonomi ,terdapat kecenderungan semakin tinggi tingkat
pendidikan dan status ekonomi, semakin rendah persentase anak usia 0-23 bulan yang
masih disusui
Landasan hukum yang berhubungan dengan Pemberian ASI dan MP-ASI
a. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 450 /Menkes / SK* IV, 2004, TentangPemberian Air Susu Ibu (ASI) Secara Ekslusif Pada Bayi Di Indonesia
b. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, 2006, Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping
Air Susu Ibu (MP-ASI) Lokal, Jakarta : Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
c. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Noor : 224/Menkes/SK/IL 2007. Tentang SpesifikasiTeknis Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MI'-ASI), Jakarta, 26 Februari 2007
d. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, 2007,Pedoman Pemberian Makanan Bayi Dan Anak
Dalam Situasi Darurat, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
e. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 36 Tahun 2009, Tentang Kesehatan, Jakarta, 13 Oktober
2009
f. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Nomor 03Tahun 2010, Tentang Penerapan Sepuluh Langkah Menur,Keberhasilan Menyusui, Jakarta , April 2010
g. Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan
Menteri Kesehatan, Nomor 48/Men,PP/XII/2008, Per27/Men/XII/2008 Dan 1177/Menkes/PB/XII/2008,
Tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) / Early initiation
Inisiasi Menyusu Dini, mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2007.Inisiasi Menyusu Dini
merupakan proses membiarkan bayi menyusu sendiri segera setelah kelahiran.
Inisiasi Menyusu Dini dilakukan langsung saat lahir, tidak
boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau mengukur bayi.Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya dikeringkan kecuali
tangannya, dan tubuh bayi di tutupi dengan handuk kering.IMD dibantu oleh tenaga kesehatan yang membantu proses
persalinan. Sesaat setelah ari-ari dipotong, bayi langsung
diletakkan di dada ibu tanpa membersihkan bayi kecuali
tangannya, Proses ini harus berlangsung skin to skin antara bayi dan ibu
Ketika bayi diletakkan di dada ibu, akan merangkak mencari payudaran {the breast crawl),menemukan puting
susu, kemudian menyusu sendiri.
Manfaat Inisiasi Menyusu Dini :
■ Dapat mengurangi 22 % kematian bayi umur 28 hari.
■ Meningkatkan keberhasilan menyusu eksklusif dan lama menyusu sampai dua tahun. Dengan demikian
dapat menurunkan kematian anak secara menyeluruh.
Kolostrum
5/10/2018 ASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asi5571fd4c497959916998c699 4/8
Kolostrum merupakan air susu ibu yang keluar pada hari-hari pertama setelah melahirkan,yang berwarna
bening atau putih kekuning-kuningan Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi, tergantung isapan bayi pada
hari-hari pertama kelahiran.Kandungan kolostrum berbeda dengan air susu yang mature, kolostrum mengandung lemak dan laktosa dengan
kadar lebih rendah, tetapi lebih banyak mengandung vitamin, mineral, Immunoglobulin A (IgA), laktoferin dan
sel-sel darah putih
Manfaat kolostrum :
a. Mengandung zat kekebalan terutama immunoglobulin A (IgA), untuk melindungi bayi dan berbagai
penyakit infeksi akut seperti diare, pneumonia, infeksi telinga, Haemophilus, influenza, meningitis dan infeksi
saluran kemih
b. Kolostrum dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran bayi
c. Membantu mengeluarkan mekonium, yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan
Riskesdas 2010 menyimpulkan perlakuan ibu bayi terhadap kolostrum dikatagorikan menjadi
tiga, yaitu:
1. Diberikan semua kepada bayi
2. Dibuang sebagian kemudian diberikan kepada bayi
3. Dibuang semua
Perilaku ibu yang memberikan semua kolostrum kepada bayi tertinggi di DI Yogyakarta 91.4 % dan terendah di
Sulawesi Tengah 54.9 %. Sedangkan perilaku ibu yang membuang semuakolostrum, tertinggi di Gorontalo 32.4 % dan terendah di DI Yogyakarta 3.2 %
Air Susu Ibu (ASI), Produksi dan Komposisi ASI serta manfaat pemberian ASI
Air Susu Ibu (ASI) merupakan cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara wanita melalui proses
laktasi. Keberhasilan laktasi dipengaruhi oleh kondisi sebelum dan saat kehamilan. Kondisi sebelum kehamilan
ditentukan oleh perkembangan payudara saat lahir dan saat pubertas.
Produksi ASI diatur oleh prolaktin,yang selama kehamilan hormone prolaktin meningkat, tetapi ASI belumkeluar.
Pada proses laktasi terdapat dua reflek yang berperan,yaitu reflex prolaktin dan reflex aliran yang timbul
akibat perangsangan puting susu dikarenakan isapan bayi.
Pengeluaran ASI dipengaruhi oleh hormon oksitosin. Pengeluaran oksitosin, selain dipengaruhi oleh isapanbayi,juga dipengaruhi oleh reseptor yang terletak pada duktus. Apabila ductus melebar,maka secara reflektoris
oksitosin dikeluarkan oleh hipofisis.
Komposisi ASI
ASI terdiri dan berbagai komponen gizi dan non gizi. Komposisi ASI tidak sama selama periode
menyusui,pada akhir menyusui kadar lemak 4-5 kali dan kadar protein 1,5 kali lebih tinggi daripada awalmenyusui.Juga terjadi,variasi dari hari ke hari selama periode laktasi.
ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi, antara lain air 88,1%,Protein 0,9
%,lemak 4.2 %, dan laktosa 7,3 % , dan Vitamin A 75,0 µg,vitamin B1 14,0 µg,Vitamin B2 40.0 µg, vitamin
B12 0.1 mg, Kalsium 35 mg, Fe 100 mg, Fosfor 15.0 mg
Keunggulan ASI :a. ASI/kolostrum mengandung zat kekebalan, seperti imunoglobulin ,lisosim ,dan zat -zat lain untuk melindungi
bayi dari berbagai penyakit infeksi, terutama diare dan infeksi
saluran pernafasan akut
b. Meningkatkan kecerdasan anak dibandingkan dengan anak yang tidak mendapatkan asi
c. ASI mengandung energi dan zat gizi lainnya yang paling sempurna
d. ASI bersih, sehat, aman, mudah dicerna dan selalu tersedia dengan suhu yang sesuai
Manfaat pemberian ASI
*> Pada Bayi:
■ Merupakan makanan alami yang sempurna
■ Tersedia setiap saat dengan suhu yang sesuai
■ Mengandung zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan .■ Meningkatkan daya tahan tubuh, karena mengandung berbagai zat kekebalan
■ Mengurangi terjadinya diare, sakit telinga dan infeksi saluran pernafasan dan melindungi dari alergi
5/10/2018 ASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asi5571fd4c497959916998c699 5/8
■Membantu bayi mencapai berat badan ideal ,
■Perkembangan kognitif dan motorik lebih cepat. Hasil penelitian menunjukkan IQ bayi yang tidak diberi ASI
lebih rendah 7-8 poin dibandingkan dengan bayi yang diberi ASI■Meningkatkan jalinan kasih sayang
*> Pada Ibu :
■Menyusui meningkatkan kesehatan ibu, secara ilmiah mengurangi risiko terkena kanker rahim dan kankerpayudara.
■ Menyusui mencegah pendarahan setelah melahirkan.
■ Pemberian ASI merupakan kontrasepsi alamiah dapat menjarangkan/menunda kehamilan
■ Pemberian ASI dapat mempererat jalinan kasih sayang antara ibu dan anak, serta menimbulkan rasa aman dan
kedekatan emosional yang kuat
*> Bagi Keluarga Peningkatan status kesehatan dan gizi ibu dan bayinya
Penghematan biaya
*> Bagi Masyarakat
Melindungi lingkunganMenghemat sumber dana yang terbatas
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI :
Frekuensi penyusuan, berat lahir, umur kehamilan saat melahirkan, stres dan penyakit akut,konsumsi rokok,
konsumsi alkohol dan pil kontrasepsi
ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI) sejak bayi lahir (O bulan) sampai dengan bayi berumur
6 (enam) bulan, tanpa asupan cairan lain seperti susu formula, air putih,air teh,madu, maupun makanan
pendamping ASI seperti bubur susu , bubur saring, biskuit, buah-buahan,dan sebagainya. Dengan manajemen
laktasi yang baik, produksi ASI dinyatakan cukup sebagai makanan tunggal untuk pertumbuhan bayi yang
nonnal sampai usia 6 bulan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif
Menurut Riskesdas 2010, di Indonesia jumlah ibu yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sampai
berumur 6 bulan masih rendah, yaitu sebesar 15.3 %.Hal im disebabkan antara lain karena faktor sosial budaya,
faktor psikologis, faktor fisik ibu, kurangnya informasi tentang manfaat pemberian ASI, serta meningkatnya
promosi susu formula sebagai Pengganti Air susu Ibu (P-ASI)
Alasan medis yang tidak memungkinkan pemberian ASI Eksklusif
Pemberian ASI eksklusif, secara medis tidak mungkin diberikan untuk kondisi bayi dan kondisi ibu yang
tidak normal. Misalnya kondisi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), atau bayi lahir kurang dari 32 minggu dari
usia kehamilan. Kondisi ibu yang sakit, tidak memungkinkan dapat menyusui secara permanen, misalnya ibu
yang terinfeksi H1V / AIDS.
Pengobatan Tradisional :
Definisi menurut WHO:
Pengobatan tradisional merupakan praktek, pendekatan, pengetahuan dan kepercayaan dalam kesehatan,berdasarkan pengobatan yang mempergunakan bahan dasar tumbuh-tumbuhan, hewan dan mineral, terapi
spiritual, teknik dan penggunaan tangan, dapat diaplikasikan masing-masing maupun dikombinasi untuk
pengobatan, diagnosis, pencegahan penyakit maupun menjaga kesehatan
WHO :
Traditional medicine refers to health practices, approaches, knowledge and beliefs incorporating plant,
animal and mineral based medicines, spritual therapies, manual techniques and exercises, applied singularly or
in combination to treat, diagnose and prevent illnesses or maintain well-being
Obat Tradisional menurut Undang-UndangRepublik Indonesia No 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan , dalam
BAB I Ketentuan Umum disebutkan :
5/10/2018 ASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asi5571fd4c497959916998c699 6/8
Pasal 1 (9) obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,bahan hewan,
bahan mineral, sediaan sanan (galenik) atau campuran dan bahan tersebut, yang secara turun temurun telah
digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.Pasal 1(16) Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan / atau perawatan dengan cara dan obat
yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Perawatan tradisional pasca melahirkan
Perawatan tradisional pasca persalinan berbeda tiap daerah, untuk daerah Pulau Jawa pada umumnya
perawatan tradisional meliputi perawatan luar dan pemakaian oral dalam bentuk ramuan atau bentuk sediaan jamu setiap pakai.
Laktagogum (Galaktogogum)
Ibu meyusui harus memperhatikan asupan makanan agar kualitas ASI dapat dipertahankan. Ibu menyusui
hendaknya memperbanyak konsumsi sayuran hijau,yang termasuk Laktagogum yaitu zat yang dapat
meningkatkan dan melancarkan produksi ASI.
Sumber bahan alam berkualitas,yang dipercaya secara turun temurun dalam meningkatkan kualitas dan kuantitasASI,misalnya daun katuk (Sauropus androgynus L.),daun jinten (Coleus amboinicus L.),daun pepaya (Carica
pepaya L.)
Secara tradisional laktagogum berada di tiap daerah, misal di Jawa ibu-ibu mengonsumsi daun katuk, di Sumatra
Utara mengonsumsi daun jinten/daun bangun-bangun,di Sulawesi Selatan mengonsumsi jantung pisang.
Katuk (Sauropus androgynus L. )
Daun katuk adalah daun dari tanaman Sauropus adrogynus(L) Merr, famili Euphorbiaceae. Nama daerah :
Memata (Melayu),Simani(Minangkabau),Katuk (Sunda),Kebing dan Katukan (Jawa),Kerakur (Madura).
Kandungan daun katuk
Daun katuk mengandung : Steroid dan polifenol,alkaloid,flavonoid dn tannin.Steroid dan polifenol dapat
meningkatkan kadar prolaktin.
Dengan meningkatnya kadar prolaktin akan meningkatkan,mempercepat dan memperlancar produksi ASI.
Kandungan gizi yang terdapat dalam 100 gram daun katuk segar adalah :
air(70gram),protein(4,8gram),lemak(1gram),karbohidrat(11gram),kalsium(204mg),fosfor(83mg),besi(2,7mg),mi
neral(2,2mg),vitamin A(3mg),vitamin B1(0,1mg),vitamin c(200mg),asam folat(7mg).
Cara mengolah daun katuk:
Daun katuk secara empiris digunakan sebagai laktagogum, dikonsumsi dalam bentuk sayur rebusan atau dilalap.
Waktu memasak Daun Katuk jangan terlalu matang/lama memasaknya, karena kandungan gizinya akan rusak,
menurunkan
kualitas daun katuk sebagai pelancar ASI.
Daun jinten (Coleus amboinicus Lour.)
Daun bangun-bangun adalah daun Coleus amboinicus Lour,famili :Lamiaceae.
Tanaman ini ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia,dengan nama daerah yang berbeda : Jawa Tengah: daun jinten, Sunda : daun ajeran, Madura:daunkambing,Bali :daun iwak, Batak : daun bangun-bangun atau torbangun
Di daerah Toba, daun bangun-bangun dipercaya dapat mengembalikan stamina ibu pasca persalinan, dan
meningkatkan produksi ASI.
Kandungan daun bangun-bangun minyak atsiri, saponin,flavonoid ( quercetin,apigenin, luteolin,
salvigenin).Saponin dan flavonoid dapat meningkatkan prolaktin dan oksitoksin.
Cara mengolah daun jinten untuk memperbanyak ASI :dibuat sayur sop,memasaknya jangan terlalu lama.
Manajemen laktasi untuk ibu bekerja
Ibu bekerja banyak yang memutuskan untuk tetap menyusui, memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, bahkan
banyak pula yang mampu meneruskan menyusui hingga dua tahun.
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk ibu menyusui yang ingin tetap bekerja yaitu persiapan secara fisik,
kondisi ibu harus benar-benar sehat,persiapan psikologis dan sosiologis.Ibu yang bekerja dianiurkan untuk menyusui bayinya sebelum dan sesudah pulang bekerja,terutama malam
hari. Selama ibu bekerja, apabila bayinya tidak memungkinkan dibawa ke tempat kerja, sebagai alternatif,
5/10/2018 ASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asi5571fd4c497959916998c699 7/8
pemberian ASI dapat diberikan dengan ASI PERAH (ASIP)atau ASI POMPA, kemudian apabila sudah
waktunya bayi menyusu, keluarganya akanmemberikan ASI perah pada bayi.
Pengganti Air Susu Ibu (PASI)
Pengganti Air Susu Ibu (PASI) adalah produk makanan yang dipasarkan atau dengan cara lain dinyatakan
sebagai makanan untuk bayi, yang digunakan sebagai pengganti Air Susu ibu baik seluruhnya atau sebagian.
Susu formula bayi adalah produk makanan yang formulanya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi
bayi dari lahir sampai umur 6 bulan sesuai dengan karakteristik fisiknya. Susu formula lanjutan adalah produk
makanan yang formulanya dimaksudkan untuk bayi sesudah berumur 6 bulan
Penggunaan PASI diatur dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor
237/Menkes/SK/IV/1997, tentang Pemasaran Pengganti Air Susu Ibu,.
PASI dapat diedarkan setelah mendapat persetujuan pendaftaran dari Dirjen POM dan harus memenuhi
persyaratan mutu. Label pada susu formula bayi harus mencantumkan antara lain “pernyataan yang memuat
Keunggulan ASI, Penggunaan susu formula bayi hanya atas nasihat tenaga kesehatan
Pemberian susu formula dapat merugikan karena ; mengandung zat gizi yang tidak seimbang,sulit dicerna oleh
bayi, penyiapan yang salah, peralatan tidak steril, mudah terkena infeksi
terutama diare, dapat terjadi alergi dan harganya mahal.
Makanan Pendamping Air Susu Ibu ( MP-ASI)
Setelah umur 6 bulan, makanan pendamping ASI mulai diperkenalkan kepada bayi, tetapi pemberian ASI
tetap dilanjutkan, setidaknya sampai bayi berumur 24 bulan. Pada usia > 6 bulan setiap bayi membutuhkan
makanan tambahan yang bergizi selain ASI yang disebut Makanan Pendamping ASI ( MP-ASI ). MP-ASIdiperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik,psikomotor, otak, dan kognitif bayi yang semakin
meningkat.
MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI
harus dilakukan secara bertahap, baik bentuk maupun jumlahnya.
MP-ASI secara umum ada dua jenis, yaitu MP-ASI buatan pabrik atau disebut MP-ASI Instan dan MP-ASI
hasil pengolahan rumah tangga atau MP -ASI lokal. Rekomendasi WHO/UNICEF antara lain untuk memberikan MP-ASI sejak bayi berumur 6 bulan sampai 24 bulan,yang menekankan secara sosial budaya MP-
ASI hendaknya dibuat dari bahan pangan yang murah dan mudah diperoleh di daerah setempat.
MP-ASI yang baik adalah yang terbuat dari bahan makanan alami segar, karena tidak mengandung bahan
tambahan makanan (Food additives) seperti pengawet, pewarna dan lain-lain.
jenis MP-ASI yang dapat diberikan adalah :
a. Makanan Lumat : yaitu makanan yang dihancurkan atau disaring, bentuknya lebih kasar dari makanan
lumat halus. Contoh :bubur susu, bubur kacang hijau , pisang kerok, papaya
saring
b. Makanan Lunak : yaitu makanan yang dimasak dengan banyak air dan tampak berair,
Contoh : bubur nasi, nasi tim, pure kentang
c. Makanan Padat : yaitu makanan lunak yang tidak nampak berair, contoh : lontong,kentang rebus, biskuit
MP-ASI Instan harus memenuhi Spesifikasi Teknis yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia, Nomor: 224/Menkes/SK/II/2007, yang terdiri dari MP-
ASI bubuk instan untuk bayi 6-12 bulan dan MP-ASI biscuit untuk anak 12 - 24 bulan.
Makanan praleaktal
Makanan praleaktal adalah makanan atau minuman yang diberikan kepada bayi baru lahir sebelum ASI
keluar,biasanya diberikan pada bayi dengan proses mulai menyusui lebih dari 1 jam setelah lahir dengan alasan
ASI belum keluar atau alasan tradisi.
Jenis makanan praleaktal yang diberikan cukup beragam,tergantung dari kebiasaan di daerah tersebut.Hasil
Riskesdas 2010 jenis makanan praleaktal yang diberikan kepada bayi meliputi: susu formula, susu non formula,
air tajin,air putih,air gula (gula pasir / gula kelapa / gula aren ), air kelapa, sari buah, teh manis, madu,pisang dan
bubur. Jenis makanan praleaktal yang paling banyak diberikan adalah susu formula ( 71.3%)
Rawat Gabung atau Rooming in
Rawat gabung merupakan proses yang menggabungkan perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan,bayi beradadisamping ibu. Penggabungan ini dapat memudahkan ibu untuk menyusui bayi setiap membutuhkan, sehingga
5/10/2018 ASI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asi5571fd4c497959916998c699 8/8
frekuensi pemberian ASI menjadi lebih sering, serta ibu juga lebih mengetahui kondisi bayi serta tanda-tanda
kesiapan bayi untuk menyusu.
Partus Normal: / Partus biasa Bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala/ubun-ubun kecil,tanpa memakai alat/pertolongan
istimewa , serta tidak melukai ibu maupun bayi, berlangsung dalam waktu kurang dari 24 Jam
Bayi Baru Lahir (BBL) normal
Menurut Departemen Kesehatan RI (2005):Bayi Baru Lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37-42 minggu dan berat lahir
antara 2500-4000 gram.
Menurut M. Sholeh Kosim (2007)Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram, cukup bulan,lahir langsung menangis, dan
tidak ada kelainan congenital yang berat.
Peran WHO dan UNICEF dalam usaha meningkatkan kesehatan bayi melalui World Alliance for
Breastfeeding (WABA)
Visi awal WABA adalah wujud suatu peristiwa mobilisasi sosial yang dapat membangkitkan aksi
solidaritas terhadap pemberian ASI, dan mencanangkan suatu Hari Menyusu Sedunia, kemudian adanya asumsi
bahwa aksi sosial itu akan lebih praktis dan efektif bila diselenggarakan dalam 1 minggu penuh, maka
disepakatilah untuk menjadikannya sebagai World Breasthfeeding Week (Pekan Menyusu Sedunia). Selanjutnya
WABA merumuskan strategi global yang terpadu dalam mempromosikan penyusuan untuk mempermudah dan
memperkuat gerakan sosial tersebut.
World Breasthfeeding Week (Pekan Menyusu Sedunia), diperingati setiap tahun pada tanggal 1-7 Agustus,
untuk mendorong laktasi (pemberian Air Susu Ibu = ASI) dan
meningkatkan kesehatan bayi di seluruh muka bumi.Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategy for Infant and Young Child
Feeding, WHO dan UNICEF merekomendasikan empat hal penting dalam pemberian makanan bayi dan anak
yaitu:
1. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir2. Memberikan hanya ASI saja atau pemberian ASI secara ekslusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan3. Memberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu ( MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 2 tahun
4. Meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun.