aset nirwujud
DESCRIPTION
aset nirwujudTRANSCRIPT
BAB XIIASET NIRWUJUD
Niken Feladita
Rizellia
Nancy
Manajemen Pemasaran Farmasi
Pendahuluan Revolusi korporasi dalam 25 tahun terakhir :
produksi barang dan jasa serta penciptaan nilai (value creation) menjadi tergantung pada aset nirwujud perusahaan meningkatkan kinerja aset non finansial
Ditandai dengan nilai buku yang jauh lebih besar daripada nilai pasar
Definisi Aset : setiap hal yang bernilai ekonomi yang
dimiliki oleh perusahaan Terdiri dari : current assets, fixed assets,
invesment, intangible assets Aset nirwujud/intagible assets : setiap
bersifat non fisik yang bernilai ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan
Perspektif Kerangka Kerja Balance Scorecard (Kaplan dan Norton,2004)Finansial, Customer, Proses Internal dan
pembelajaran & pertumbuhanContoh :Perusahaan meningkatkan investasi pada R&D
dengan merekayasa kembali pengembangan proses produknya kinerja tinggi produk inovatif pada konsumen
Bentuk-Bentuk Intangible Assets (Edvinsson dan Malone, 1997)
Human CapitalStructural CapitalCustomer Capital
Partner Capital
Human Capital (HC)
Ide-ide inovatif yang dihasilkan oleh manusia Tidak semua pekerja disebut HC Elemen : kapabilitas individual, knowledge, skill dan
pengalaman Investasi berupa : R&D, akuisisi, teknologi, pelatihan pekerja Hasil HC terutama pada kecepatan pembaruan produk
(inovasi) dan diferensiasi produk Jika berhasil menjadi first mover, akan menambah aset
nirwujud perusahaan berupa nilai dan pertumbuhan bagi perusahaan
HC dibagi tiga yaitu values, competence, dan relationship Titik berat HC adalah bahwa market value kurang tergantung
pada aset wujud tetapi lebih bergantung pada aset nirwujud yaitu SDM
Merupakan keunggulan kompetitif yang tergantung pada sumber daya yang :benilai, langka (tipe dan level dari skill tidak dimiliki semua perusahaan), dan sulit ditiru (causal ambiuity dan path independency), sustainable
Values Tujuan dan akhir dari kegiatan/aksi Berfungsi sebagai filter Nilai bersama (common values) : pemahaman
satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama dengan membentuk kemitraan (partnership)
Competece Tiga dimensi kompetensi:1. Profesional : kemampuan untuk berbuat
produktif dalam proses bisnis2. Sosial : kemampuan untuk bekerjasama
dengan orang lain3. Komersial: kemampuan dalam penciptaan
nilai dengan customer dan partner
Lanjutan (HC) Jika pada HC ada tenaga dengan skill rendah
harus dilakukan training atau perekrutan tenaga baru dengan skill tinggi (pendidikan)
Benefit ekonomi ( produktivitas dan pertumbuhan pendapatan)
Lanjutan HC Kaitan sumber daya manusia dengan kinerja
organisasi
Pendekatan fit di lingkungan eksternal, strategi organisasi,
dan HR
Outcome kinerja yang tinggi
Lanjutan HCPerusahaan yang aktif mengembangkan karyawan
Pengembangan karier, rencana suksesi, learning management dan knowledge management
Value yang lebih besar dari modal dan aset
Lanjutan HC Peningkatan kapabilitas HC tidak hanya pada
explicit knowledge, yang lebih utama tacit knowledge
Karena keunggulan kompetitif yang bersumber dari tacit knowledge akan lebih langgeng (sustainable) dan sangat sulit ditiru oleh pesaing (causal ambiguity dan kompleksitas historis)
Structural Capital (STC) Aset knowledge yang berada dalam organisasi yang
dihasilkan melalui institusionalisasi knowledge baik individual maupun kelompok selama proses pembelajaran dalam perusahaan
Peran : “perakitan” oragnizational know-how yang mempunyai fokus untuk mengkonversi HC menjadi intellectual capital.
Tema kunci STC : informal atau tacit rutin, formal dan prosedur eksplisit serta aturan, proses internal organisasi, proses yang berkaitan dengan hubungan eksternal dan semua hal yang berada dalam organisasi
Kunci pengukuran STC : pengukuran efisiensi (siklus waktu produk/service), waktu transaksi, prosedur inovasi, dan akses untuk memperoleh informasi
Contoh STC : fleksibilitas organisasional, sistem dokumentasi, keberadaan knowledge centre, penggunaan teknologi informasi dan kapasitas pembelajaran organisasi, paten, copyright, dan trade secrets
Lanjutan STC Kultur organisasi yang kuat akan memberikan
kepada anggota kelompok cara pemberian makna pada kehidupan, memberika petunjuk dan aturan apa yang harus dilakukan dan bagaimana menghadapi ketidakpastian lingkungan
Peran kunci kultur : manajemen pengetahuan, kreativitas, manajemen pasrtisipatif, dan kepemimpinan
Lanjutan STC Hubungan kekuatan kultur dan kinerja :
terdapat hubungan positif
perusahaan dengan kultur
kuat
level ROI tinggi
pertumbuhan income bersih
meningkat
perubahan harga saham
yang lebih baik
Penguatan keunggulan kompetitif
perusahaan di pasar
Berbagai perspektif STC Perspektif aspek formal dan eksplisit (the
backbone of the organization) : intellectual property, infrastruktur yang terdiri dari strategi organisasi, proses, dan kebijakan
Potensi stratejik : nilai idiosyncratic dan uniqueness, menekankan pada penciptaan diferensiasi daya saing
Perspektif ekonomi : perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif jika mempunyai aset spesifik organisasi yang tidak dapat ditiru pesaing
Diagram STC
Idiosyncratic Structural Capital
Core Structural Capital
Ancillary Structural Capital
Compulsary Structural Capital
tinggi
tinggirendah
STRATEGIC VALUE
DIMENSIIDIOSYNCRATIC
1 3
2 4
Customer Capital Nilai dari hubungan perusahaan dengan
konsumen Perusahaan yang mempunyai hubungan yang
baik dengan konsumennya mempunyai peluang yang lebih baik untuk mempertahankannya dan dapat memperluas bisnis dengan mereka dengan menjual produk-produk baru.
Langkah Membangun Customer Relationship Capital
Memilih konsumen yang tepat
Serasikan dengan strategi
konsumen
Investasi untuk customer
relationship
Kelola product mix untuk sesuai dengan strategi konsumen
perusahaan
Selaraskan dengan
organisasi konsumen
Ekspansi Customer Wallet jangka panjang
Elemen Loyalitas KonsumenKomitmen Psikologis
Referenceability
Purchase History
Repuchase Intention
Future Purchase Level
Persepsi Keunggulan Kompetitif
Kepuasan
Lanjutan Customer Capital Terdapat korelasi yang kuat antara Customer
Loyalty Index (CLI) dengan pertumbuhan pada tahun berikutnya yaitu hubungan positif yang signifikan.
Dengan indikasi bahwa perusahaan dengan loyalitas yang lebih baik pada tahun ini akan mempunyai kecenderungan pertumbuhan revenue yang lebih tinggi pada tahun berikutnya
Kekuatan Branding Brand memberikan informasi tentang
produsen produk, karena pengalaman masa lalu pada suatu produk, maka masyarakat akan membuat simplifikasi keputusan pemilihan produk.
Keunggulan brand yang kuat : menciptakan platform untuk membentuk hubungan dengan konsumen yang berbasis individu, memberikan diferensiasi kompetitif yang signifikan, dapat melintasi batas negara dan pasar, dapat mempengaruhi perilaku dan sikap
Partner Capital Aliansi stratejik berdampak pada ROI yang tinggi,
keberhasilan ROI lebih besar daripada integrasi melalui merger dan akuisisi.
Beberapa perusahaan menganut sistem ini karena dapat memperkuat kapasitas produksi, mengurangi ketidakpastian dalam internal struktur dan lingkungan eksternal, memperoleh keunggulan kompetitif, dan memperoleh peluang bisnis di masa depan
Implikasi aliansi stratejik : secara legal masing-masing perusahaan tetap independen, pembagian keuntungan dan kontrol manajemen terhadap kinerja kegiatan yang telah disepakati, dan melanjutkan kontribusi dalam satu atau lebih area stratejik termasuk teknologi atau produk
Tiga faktor sukses kunci aliansi : pemilihan mitra, relational capital, dan manajemen