aset endang.docx

27
KERANGKA ACUAN PENGELOLAAN ASET BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Telah ada pergeseran persepsi terhadap pengadaan aset, yang mana ketergantungan terhadap organisasi-organisasi atau badan-badan dan lembaga sebagai penyedia aset secara individu telah luntur (tidak berlaku). Kompleksitas dalam pengadaan aset dalam lingkungan masa kini mensinyalkan bahwa pengelola dan instansi-instansi yang terkait tidak lagi dapat bekerja secara terisolasi. Sebaliknya, sistem yang lebih terintegrasi dengan pendekatan yang kolektif terhadap pengelolaan aset telah dicetuskan. Pendekatan yang terpadu (integrated approach) memungkinkan organisasi-organisasi penyedia aset untuk mengakses ilmu pengetahuan, keahlian, dan sumber daya informasi untuk menciptakan keuntungan yang berlebih. Adanya pendekatan tersebut bukanlah sistem bisnis seperti biasa, yang mana pendekatan tersebut memerlukan pergeseran persepsi, perfikiran, and pandangan dalam cara perkembangan, pengadaan, dan pengelolaan proyek infrastruktur B. TUJUAN PENGELOLAAN ASET Tujuan dari pengelolaan aset adalah untuk mengoptimalkan potensi pengadaan pelayanan dari aset yang bersangkutan, meminimalisasi resiko Dan biaya, dan meningkatkan nilai positif modal alami dan sosial dalam siklus kehidupan suatu aset. ‘Good Governance ́atau kepemerintahan yang baik dan penempatan sistim bisnis yang tepat, prosess yang sesuai, dan penempatan sumber daya manusia yang

Upload: fatmawaty-patilima

Post on 07-Jul-2016

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASET  ENDANG.docx

KERANGKA ACUAN PENGELOLAAN ASETBAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Telah ada pergeseran persepsi terhadap pengadaan aset, yang mana ketergantungan terhadap organisasi-organisasi atau badan-badan dan lembaga sebagai penyedia aset secara individu telah luntur (tidak berlaku). Kompleksitas dalam pengadaan aset dalam lingkungan masa kini mensinyalkan bahwa pengelola dan instansi-instansi yang terkait tidak lagi dapat bekerja secara terisolasi. Sebaliknya, sistem yang lebih terintegrasi dengan pendekatan yang kolektif terhadap pengelolaan aset telah dicetuskan. Pendekatan yang terpadu (integrated approach) memungkinkan organisasi-organisasi penyedia aset untuk mengakses ilmu pengetahuan, keahlian, dan sumber daya informasi untuk menciptakan keuntungan yang berlebih. Adanya pendekatan tersebut bukanlah sistem bisnis seperti biasa, yang mana pendekatan tersebut memerlukan pergeseran persepsi, perfikiran, and pandangan dalam cara perkembangan, pengadaan, dan pengelolaan proyek infrastruktur

B. TUJUAN PENGELOLAAN ASET

Tujuan dari pengelolaan aset adalah untuk mengoptimalkan potensi pengadaan pelayanan dari aset yang bersangkutan, meminimalisasi resiko Dan biaya, dan meningkatkan nilai positif modal alami dan sosial dalam siklus kehidupan suatu aset. ‘Good Governance ́atau kepemerintahan yang baik dan penempatan sistim bisnis yang tepat, prosess yang sesuai, dan penempatan sumber daya manusia yang mempunyai kapabiliats yang sesuai; adalah factor-faktor esensial dalam mencapai tujuan diatas.Kebijakan pengelolaan aset (Asset Management Policy) menyampaikan basis dan fondasi dari pengelolaan aset secara keseluruhan, termasuk aktifitas dan keputusan yang telah diambil mengenai aset. Oleh karena itu, kebijakan tersebut layaknya menjabarkan visi dan pernyatan visi, misi dan pernyataan misi, dan prinsip-prinsip untuk setiap bagian dari pengelolaan aset.

C. RUANG LINGKUP

Pedoman ini berfokus pada pendekatan yang terpadu dalam hal mengelola aset. pedoman ini mempertimbangkan aset dalam bentuk utuh dan juga unsur-unsur kemanusian (kapabilitas, kultur, dsb) dan unsur-unsur ekologis (lingkungan alam). pedoman ini juga menekankan bagaimana organisasi pemerintah, swasta dan masyarakat dapat bekerja sama untuk menghasilkan sistem pengelola aset yang

Page 2: ASET  ENDANG.docx

maksimum dan best practice Sistem Pengelolaan Aset yang strategis pedoman pendekatan terpadu pada Sistem Pengelolaan Aset yang Strategis lingkup.

a. LINGKUP TANTANGAN

Masyarakat terkini semakin sering menghadapi tantangan serius dalam hal pengelolaan sumber daya alam yang semakin langka, kualitas lingkungan yang semakin merendah, dan perubahan iklim. Jumlah populasi yang semakin tinggi dengan tuntutan untuk energi dan kekayaan materi yang semakin meningkat lebih menekankan tantangan-tantangan tersebut; yang mana fenomena ini telah mendorong kemampuan lingkungan alami kita dalam mendukung kegiatan ekonomi ke batas maksimal. Oleh karena itu potensi untuk litigasi terhadap pengelola atau pemilik aset akan semakin meningkat. Para pemilik, penyedia, atau operator aset dan infrastruktur harus lebih sadar akan tantangan-tantangan dalam masyarakat zaman sekarang agar aset yang mereka kelola tidak menambah kerugian ataupun dampak negatif lain terhadap lingkungan dan masyarakat

b. LINGKUP KERJA.

Walaupun kerangan pendekatan terpadu terhadap sistem pengelolaan aset yang strategis ini ditujukan pada organisasi sektor publik, pedoman ini juga berlaku untuk organisasi di sektor swasta maupun sektor lainnya.

D. DEFINISI PENGELOLAAN ASET

PedomanPengelolaan Aset adalah cara-ciri dalam mengatur, merencanakan, mendesain, dan memonitor dalam prosess mengakuisisi, memelihara, memperbarui, dan pembuangan segala bentuk infrastruktur dan aset teknis; untuk mendukung servis public. Aset Pengelolaan adalah sesuatu yang sistematik, suate prosess yang terstruktur, mencakupi seluruh umur hidup suatu Aset fisik

E. Landasan Hukum Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah

  Landasan hukum pengelolaan Barang Milik Negara:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ; 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah;

Page 3: ASET  ENDANG.docx

5. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang telah dirubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar ; 7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan

Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara; 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97/PMK.05/2007 tentang Penggolongan dan Kodifikasi

Barang Milik Negara; 9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik

Negara; 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-24/PB/2006 tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

Page 4: ASET  ENDANG.docx

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber daya manusia yang terlibat dalam pengelolaan aset

adalah sebagai berikut:

1. Petugas puskesmas

a.Kepala puskesmas

b. Kepala Tata Usaha

c. Bendahara Barang

d. Bendahara JKN

e. Bendahara PAD

B. STANDAR KETENAGAAN

Page 5: ASET  ENDANG.docx

BAB III

TATA LAKSANA KEGIATAN/PROGRAM

A. PETUNJUK TEKHNIS,SOP DAN FORMAT KEGIATAN

a. Petunjuk Tekhnis

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan barang Milik Daerah bahwa  Barang Milik Daerah adalah Barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD, barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah. Barang sebagaimana dimaksud   meliputi :

1. Barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis;2. Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak;3. Barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang; atau4. Barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan

hukum tetap. (Pasal 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007 : 6).

Pada dasarnya Pejabat Pengelola Barang Milik  Daerah adalah Kepala Daerah sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan  barang milik  daerah berwenang dan bertanggungjawab atas pembinaan dan pelaksanaan pengelolaan barang milik daerah.  Kepala Daerah dibantu oleh Sekretaris Daerah selaku pengelola, Kepala Biro/Bagian Perlengkapan/Umum/Unit pengelola barang milik daerah selaku pembantu pengelola, Kepala SKPD selaku pengguna, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah selaku kuasa pengguna, Penyimpan barang milik daerah dan Pengurus barang milik daerah.

Barang Milik daerah dimaksud dapat berupa   barang bergerak dan barang tidak bergerak yang semua keberadaannya di semua tempat tidak terbatas hanya ada pada pemerintah daerah atau lembaga namun juga yang berada pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau bentuk-bentuk kelembagaan lainnya yang belum ditetapkan statusnya  menjadi kekayaan daerah yang dipisahkan.

Barang Milik Daerah yang dipisahkan adalah barang daerah yang pengelolaannya berada pada Perusahaan Daerah atau BUMD lainnya yang anggarannya dibebankan pada anggaran Perusahaan Daerah atau BUMD lainnya.

Page 6: ASET  ENDANG.docx

B SOP

 

Page 7: ASET  ENDANG.docx

BAB IV

LOGISTIK

A.Manajement logistica. Pengertian

Kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk mencapai daya guna (efisiensi) yang optimal di dalam memanfaatkan barang dan jasa. Logistik modern dapat didefinisikan sebagai proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang-jadi dari para suplaier, diantara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para langganan. Ciri-ciri utama logistik adalah integrasi berbagai dimensi dan tuntutan terhadap pemindahan (movement) dan penyimpanan (storage) yang strategis.

b. TujuanTujuan logistik adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu dibutuhkan, dan dengan total biaya yang terendah

c. Siklus Logistik Perencanaan merupakan proses menetapkan sasaran, pedoman

dan dasar ukuran untuk penyelenggaraan pengelolaan perlengkapan

Pengadaan merupakan proses pemenuhan kebutuhan barang atau jasa dengan kualitas yang terbaik dan harga yang minimal

Penyimpanan adalah penyelenggaraan pengurusan barang agar pada saat diperlukan dapat dilayani dengan cepat dan tepat.

Pendistribusian adalah proses dimana dilakukan pengurusan, penyelenggaraan dan pengaturan pemindahan barang dari tempat penyimpanan ke tempat pemakai (user).

Page 8: ASET  ENDANG.docx

Penghapusan adalah penelitian barang dan pelaksanaan penghapusan sehingga barangtersebut dihapuskan dari tata usaha material.

Pengendalian adalah tindakan yang memastikan pelaksanaan sesuai dengan rencanayang ditentukan dengan menggunakan umapn balik untuk meyakinkan bahwa tujuan tercapai.

B. Jenis- Jenis Logistik

1. ATK2. kamera

BAB VKESELAMATAN PASIEN/KLIEN

Page 9: ASET  ENDANG.docx

BAB VIIPENCATATAN DAN PELAPORAN

Tugas pokok dan fungsi atau Tupoksi penyimpan dan pengurus barang di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menurut Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah adalah sebagai berikut :

1. Tugas Penyimpan Barang :

Menerima, menyimpan dan menyalurkan barang milik daerah. Meneliti dan menghimpun dokumen pengadaan barang yang diterima. Meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima sesuai dengan dokumen

pengadaan. Mencatat barang milik daerah yang diterima ke dalam buku/kartu barang. Mengamankan barang milik daerah yang ada dalam persediaan.

Page 10: ASET  ENDANG.docx

Membuat laporan penerimaan, penyaluran dan stock/persediaan barang milik daerah kepada Kepala SKPD.

2. Tugas Pengurus Barang :

Mencatat seluruh barang milik daerah yang berada di puskesmas buladu yang berasal dari APBD, maupun perolehan lain yang sah kedalam Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu Inventaris Ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI) dan Buku Induk Inventaris (BIl), sesuai kodefikasi dan penggolongan barang milik daerah.

Melakukan pencatatan barang milik daerah yang dipelihara/diperbaiki kedalam kartu pemeliharaan.

Menyiapkan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan yang berada di SKPD kepada pengelola.

Menyiapkan usulan penghapusan barang milik daerah yang rusak atau tidak dipergunakan lagi.

Proses Penerimaan Barang Milik DaerahPenerimaan Barang Milik Daerah atau BMD sebagai tindak lanjut dari hasil pengadaan atau dari pihak

ketiga, harus dilengkapi dengan dokumen pengadaan dan berita acara. Hasil pengadaan barang diterima oleh penyimpan barang. Penerimaan barang milik daerah, baik melalui pengadaan maupun hibah, merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka tertib administrasi pengelolaan barang milik daerah, oleh karena itu perlu dicatat di aplikasi SIMDA.

Dasar penerimaan barang adalah surat perintah kerja/surat perjanjian/kontrak pengadaan barang, yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Barang yang akan diterima harus disertai dokumen yang jelas tentang jenis, jumlah, dan harga serta spesifikasi barang. Barang diterima apabila hasil penelitian barang oleh panitia pemeriksa barang sesuai dengan isi dokumen.

Penerimaan barang dinyatakan sah apabila berita acara pemeriksaan barang telah

Page 11: ASET  ENDANG.docx

ditandatangani oleh Panitia Pemeriksa Barang Daerah, atau penyimpan/pengurus barang dan penyedia barang/jasa. Apabila berdasarkan penelitian ternyata ada kekurangan atau syarat-syarat yang belum terpenuhi, maka penerimaan barang dilakukan dengan membuat tanda terima barang sementara dan dilengkapi dengan keterangan yang jelas.

Apabila kekurangan dan syarat-syarat tersebut sudah terpenuhi sesuai dengan ketentuan, maka barang dapat diterima. Apabila barang telah diterima, akan tetapi belum sempat diperiksa, maka penerimaan barang dilaksanakan dengan membuat tanda terima barang sementara, dengan diberi catatan barang belum diteliti oleh Panitia Pemeriksa Barang Daerah.

BAB VIII Penutup

Page 12: ASET  ENDANG.docx

Pendekatan terpadu terhadap pengelolaan aset yang strategis (Integrated strategic asset management) adalah suatu konsep yang semakin nyata dan penting dalam menjawab tantangan alam dan keperluan masyarakat dimasa kini. Masyarakat yang semakin modern bergantung pada suatu sistem yang saling terkait dan mempunya tujuan tertentu, yang mana aset yang berfungsi secara maksimum sangat diperlukan untuk mengoptimalkan tingkat kehidupan mereka. Secara ekonomi, membangun dan memperbarui aset yang sudah batas umur pakai adalah suatu proses yang semakin mahal, dan harus dibiayai oleh anggaran yang telah terbatas. Disamping itu, telah muncul apresiasi yang lebih akan pentingnya mempertimbangkan aspek kelanjutan lingkungan alam disekitar aset tersebut. Oleh karena itu tercetus pentingnya pendekatan terhadap pengelolaan aset publik yang lebih terpadu dan strategis, dengan tujuan membentuk suatu kerangka kerja yang dapat menghasilkan sistem yang komprehensif dalam kinerja pengadaan pelayanan. Pedoman ini memberikan mereka yang bertanggung jawab dalam pengadaan dan pengelolaan aset suatu pendekatan kontemporer dalam pengelolaan aset, untuk membantu mewujudkanpengelolaan aset yang bersifat best practice. Kemajuan yang pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat menyarankan bahwa pengelolaan aset, dan pedoman ini, akan selalu dievaluasi dan berevolusi; menyesuaikan dengan kondisi alam dan kebutuhan masyarakat.

Pedoman ini mencerminkan kemajuan dalam pengelolaan aset sejak penulisan pedoman sebelumnya, yang mana pedoman ini bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan aset

Page 13: ASET  ENDANG.docx

yang serirama dengan pendekatan kontemporer.Kontribusi Lembaga Kolaboratif Pengelolaan Aset Terpadu (The Australian Aset Management Collaborative Group’s – AAMCoG) terhadap perbaruan pedoman ini adalah kunci dari kualitas kerangka dan kinerja kerja yang disuguhkan. Harapan utama AAMCoG adalah untuk berkolaborasi dengan berbagai rupa organisasi baik publik maupun swasta, dalam lingkup nasional dan internasional; dengan tujuan menghasilkan sistim pengelolaan aset yang strategis, sesuai dengan kebutuhan organisasi dan masyarakat yang dilayani oleh organisasi tersebut. Pedoman ini dicetuskan sebagai hasil dari kebutuhan-kebutuhan nyata dalam hal pengelolaan aset yang telah diidentifikasi oleh anggota Lembaga Riset untuk Pengelolaan Infrastruktur dan Aset (Cooperative Research Centre for Infrastructure and Engineering Aset Management – CIEAM), yang mana pedoman ini telah dikembangkan dengan dukungan dan saran lembaga tersebut. CIEAM adalah suatu lembaga yang mempunyai dedikasi tinggi dalam hal meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan pengelolaan infrastruktur dan aset, dan tingkat profitabilitas para mitra industri di Australia dan negara lain.

PEMBUKA : PENDEKATAN TERPADU PADA SISTEM PENGELOLAAN ASET YANG STRATEGIS

Nilai aset yang tersebar di seluruh negara Republik Indonesia (termasuk daerah propinsi dan kabupaten) adalah Rp3.023,44 triliun; sesuai dengan laporan Neraca Pemerintahan Pusat yang dicatat Kementerian Keuangan per 31 Desember 2011. Nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 24,7% dibandingkan posisi tahun lalu yang nilainya mencapai Rp2.423,69 triliun.Aset-aset tersebut mempunyai peran yang sangat berharga dan penting bagi pemberlakuan fungsi Negara. Untuk mengganti Aset yang telah dibangun ini adalah suatu usaha yang sangat mahal dan seringkali tidak dipertimbangkan, direncanakan, atau dianggarkan; sehingga terciptanya suatu sistim pengelolaan aset yang strategis adalah suatu hal yang kritis.

Page 14: ASET  ENDANG.docx

PEDOMAN

Pedoman sistem terpadu pengelolaan aset yang strategis ini memberikan kerangka dan kinerja kerja contemporer kepada mereka-mereka yang bertanggung-jawab atas pengadaan dan pengelolaan bangunan aset tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pengadaan pelayanan publik. Pedoman ini juga menekankan pentingnya meminimalkan risiko yang terkait dengan aset tersebut, mencapai objektif value-for-money, dan mempromosikan kelestarian alam. Pedoman ini mengartikulasikan strategi-strategi kunci untul membantu dalam perwujudan pengelolaan aset yang best practicePendekatan Terpadu pada Sistem Pengelolaan Aset yang Strategis (Integrated Strategic Asset Management - ISAM) menggabungkan unsur-unsur ekonomi, engineering, technology, kelestarian alam, dan kemanusiaan untuk membentuk sebuah pendekatan terpadu dan holistic dalam pengadaan dan pemeliharaan bangunan aset. Pendekatan ini mengakui bahwa kombinasi dari unsur-unsur tersebut mempengaruhi penngelolaan aset secara kesatuan, yang mana pedoman ini menelusuri peran, hubungan, dan ketergantungan antara unsur-unsur diatas. Pendekatan terpadu ini mempunya fokus jangka panjang untuk membentuk suatu sistim pengelolaan aset dan infrastruktur yang berupa satu kesatuan; namun tidak menelantarkan pertimbangan operasional. Pedoman ini bertujuan untuk menyediakan dasar dari pengambilan keputusan dan implementasi sistim pengelolaan aset..

PERMASALAHAN BARU PADA PENGELOLAAN ASET

Page 15: ASET  ENDANG.docx

Dalam pedoman ini, sistem pendekatan terpadu yang diajukan menggabungkan dan memperluas kerangka dan kinerja pengelolaan aset sebelumnya, dengan beberapa unsure-unsur baru yang harus dipertimbangkan:

Lingkungan:

Apresiasi yang lebih besar pada interaksi antara aset yangdiadakan dan lingkungan alam.Keberlanjutan (Sustainability)Memastikan bahwa kebutuhan sosial, ekonomi, dan lingkungan suatu masyarat terpenuhi dan dipelihara secara sehat untuk generasi masa depan (Sustainability Victoria 2010).

Ketahanan:

Peningkatan penekanan pada aset, lingkungan dan masyarakat untuk merespon dan pulih dari dampak-dampak eksternal.Pengelolaan Aset secara keseluruhan: Keputusan dan tindakan mengenai aset dipertimbangkan secara satu kesatuan proses, dimulai dari awal perencanaan sampai dengan akhir pembuangan. Peningkatan tuntutan masyarakat: Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi yang selalu berevolusi berujung pada harapan warga negara yang lebih tinggi dalam hal penyediaan jasa lokal yang bersifant instan. Keterkaitan dalam kebijakan kebijakan, sumber daya alam, dan proyek yang bersangkutan akan menghasilkan pengadaan aset yang lebih berkualitas, efisien, dan tepat waktu.

Pengelolaan Informasi:

Kebutuhan informasi dan kemampuan yang lebih menuntut dan kompleks.Dalam pedoman ini, sistem pendekatan terpadu yang diajukan menggabungkan dan memperluas kerangka dan kinerja pengelolaan aset sebelumnya, dengan beberapa unsure-unsur baru yang harus dipertimbangkan:

Page 16: ASET  ENDANG.docx

Lingkungan:

Apresiasi yang lebih besar pada interaksi antara aset yang diadakan dan lingkungan alam.Keberlanjutan (Sustainability) Memastikan bahwa kebutuhan sosial, ekonomi, dan lingkungan suatu masyarat terpenuhi dan dipelihara secara sehat untuk generasi masa depan (Sustainability Victoria 2010).

Ketahanan:

Peningkatan penekanan pada aset, lingkungan dan masyarakat untuk merespon dan pulih dari dampak-dampak eksternal. Pengelolaan Aset secara keseluruhan: Keputusan dan tindakan mengenai aset dipertimbangkan secara satu kesatuan proses, dimulai dari awal perencanaan sampai dengan akhir pembuangan. Peningkatan tuntutan masyarakat,Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi yang selalu berevolusi berujung pada harapan warga negara yang lebih tinggi dalam hal penyediaan jasa lokal yang bersifant instan. Keterkaitan dalam kebijakan-kebijakan, sumber daya alam, dan proyek yang bersangkutan akan menghasilkan pengadaan aset yang lebih berkualitas, efisien, dan tepat waktu. Pengelolaan Informasi: Kebutuhan informasi dan kemampuan yang lebih menuntut dan kompleks.

STANDAR INTERNASIONAL UNTUK PENGELOLAAN ASET

Standar Internasional untuk Pengelolaan Aset ini memberikan suatu gambaran akan prinsip-prinsip, konsep, atribusi dan kapabilitas dari suatu aset, pengelolaan aset, dan sistem pengelolaan aset.

PRINSIP-PRINSIP

Page 17: ASET  ENDANG.docx

Prinsip-prinsip berikut memandu bagaimana pendekatan terpadu sistem pengelolaan aset yang strategis (Integrated approach to Strategic Asset Management) berkaitan secara keseluruhan dengan perencanaan pemerintah dan organisasi swasta yang lebih luas. Aset diadakan untuk mendukung pemberian pelayanan terhadap masyarakat. Oleh karena itu solusi-solusi non-aset harus dipertimbangkan secara matang. Lembaga dan badan-badan permerintah diwajibkan untuk aset sesuai dan konsisten dengan kerangka kerja kebijakan pemerintah, dan memperhitungkan biaya aset dari segi umur hidup aset (secara keseluruhan), tuntutan pengadaan layanan di masa depan, dan perseimbangan antara belanja modal dan persyaratanpemeliharaan aset.Sistem pengelolaan aset seharusnya terintegrasi dalam perencanaan strategis lembaga pemerintah dan/atau perencanaan organisasi swasta yang bersangkutan.Keputusan-keputusan yang bersangkutan dengan pengelolaan aset seharusnya mengambil pertimbangan yang sifatnya keberlanjutan dan keseluruhan, yang meliputi aspek-aspek: lingkungan, sosial, ekonomi, dan tata kepemerintahan (governance). Prinsip-prinsip dalam Pendekatan Terpadu terhadap sistem Pengelolaan Aset yang Strategis Struktur tata cara kepemerintahan (governance) seharusnya menjelaskan secara transparan responsibilitas para pengelola aset untuk memastikan kerja fungsional suatu aset dan akuntabilitas dalam pengadaan layanan.

KERANGKA KERJA

Kerangka kinerja kerja berikut mencerminkan proses pengelolaan aset dan pengadaan pelayanan publik yang semakin kompleks dan berkaitan, yang mana pemerintah dan badan-badan pemerintahan lain perlu mempertimbangkan disaat mengambil keputusan.Kerangka kerja dibawah menunjukkan bahwapendekatan terpadu terhadap sistem pengelolaan aset yang strategis adalah sesuatu yang bersifat kumulatif dan saling terkait.

Page 18: ASET  ENDANG.docx

Perkembangan secara logis untuk setiap komponen diperlukan untuk menghasilkan pengadaan pelayanan publik yang maksimal dan best practiceberlaku untuk organisasi di sektor swasta maupun sektor lainnya.

RESIKO PENGELOLAAN

Lingkungan mempengaruhi kondisi, fungsi, dan keamanan aset. Perubahan iklim dizaman sekarang perlu dipertimbangkan dalam unsur identifikasi risiko dan perencanaan pengelola aset. Manajemen resiko (risk management) memberikan sebuah cara yang secara sistematis mengidentifikasi dan menganalisa setiap potensi risiko terhadap aset, dan membantu mengciptakan dan mengimplementasikan aksi tanggapan yang memadai.

Perencanaan Pengadaan Pelayanan secara Taktis dan Operasional Perencanaan Taktis dan Operasional dalam Pengadaan PelayananPerencanaan Pengelolaan Aset Perencanaan taktis danoperasional dalam hal pengadaan pelayanan adalah salah satu bentuk implementasi dari strategi pengelolaan aset dalam suatu organisasi.Perencanaan kegiatan akuisisi dan pembelian, operasional, Npemeliharaan, dan pembuangan menggarisbawahi pembahasan strategi dalam pengelolaan aset; dan akan mempengaruhi bagaimana suatu organisasi akan mengelola aset yang dimilikinya secara efisien dan efektif selama jangka hidup aset tersebut,untuk mencapai tingkat pengadaan pelayanan yang memuaskan.

Pengadaan Pelayanan

Page 19: ASET  ENDANG.docx

Pengadaan Pelayanan yang Optimal

Pengadaan pelayan termasuk pemberian dan pemeliharaan pelayanan, sesuai dengan pengelolaan operasional dan perencanaan taktikal dan strategis dalam suatu organisasi. Aktifitas Pengadaan pelayanan secara umumnya terdiri dari kreasi, pemeliharaan, pembaruan, dan pembuangan aset; namun dapat juga mencakupi aktifitas operasional. Sebagai contoh, untuk suatu bangunan yang mempunyai kolam renang, akan diperlukan biaya rutin untuk pemeliharaan dan pembaruan fasilitasi, disamping biaya aktifitas operasional seperti karyawan, zat-zat kimia, dan peralatan. Untuk pengadaan pelayanan yang optimal, pemberian tanggung jawab yang jelas dan sistem akuntabilitas seharusnya sudah tercantum untuk setiap aset dan aktifitas operasional aset tersebut. Hal ini termasuk prosess identifikasi aset, pencatatan informasi, dan penilaian kinerja aset sesuai dengan tingkat layanan yang telah disetujui.

Evaluasi

EvaluasiPengukuran Kinerja Aset Pelaporan Pengelolaan Peninjauan (Review)AuditEvaluasi adalah suatu proses yang melingkupi pengukuran, pelaporan, dan peninjauan kinerja aset; dibandingkan dengan objektif pengelolaan aset, objektif organisasi, dan objektif pemerintah. Proses evaluasi kontemporer sekarang tidak hanya mengevaluasi kinerja aset namun juga mengevaluasi dampak aset tersebut pada lingkungan dan masyarakat

DATA ASET

Page 20: ASET  ENDANG.docx

Data dan informasi sebuah aset layaknya mencakupi karakteristik,kategori, dan valuasi dari aset tersebut. Walaupun sistem teknologi dan komunikasi dapat membantu dalam pengelolaan informasi tersebut, adalah suatu hal yang sangat penting bagi pengelola informasi yang professional (professional information manager) untuk terlibat. Para pengelola informasi tersebut memberi masukan penting dalam hal informasi yang diperlukan oleh personel, bagaimana personel dapat mengakses dan menggunakan informasi, dan bagaimana integritas data yang dipublikasikan dapat dipertahankan.