asesmen risiko jatuh pada geriatri
DESCRIPTION
asesmen risiko jatuh pada geriatriTRANSCRIPT
ASESMEN RISIKO JATUH PADA GERIATRI
Skrining Risiko jatuh1. Merupakan suatu alat untuk memperkirakan risiko jatuh yang dimiliki seseorang.2. Klasifikasi: risiko rendah, terdapat peningkatan risiko jatuh3. Semua pasien geriatri yang dirawat di rumah sakit harus menjalani skrining risiko jatuh, dan sebaiknya dilakukan sesegera mungkin4. Skrining ini juga dilakukan pada pasien yang mengalami perubahan kondisi / status kesehatan / fungsionalnya.5. Alat skrining yang telah diakui dan sering digunakan di banyak rumah sakit adalah Ontario Modified STRATIFY (Sydney Scoring). Alat skrining ini merupakan modifikasi dari Sir Thomas Risk Assessment Tool in Falling Elderly In-patients (STRATIFY). Berikut ini disajikan tabel mengenai Sydney Scoring.
ONTARIO MODIFIED STRATIFY - SYDNEY SCORING
Tanggal: Nama :
Usia:
Rekam medik:
noparameter SkriningJawaban keterangan nilaiSkor
1riwayat jatuhapakah pasien datang ke rumah sakit karena jatuh?Ya / tidakSalah satu jawaban ya = 6
jika tidak, apakah pasien mengalami jatuh dalam 2 bulan terakhir ini?Ya/ tidak
2status mentalapakah pasien delirium? (tidak dapat membuat keputusan, pola pikir tidak terorganisir, gangguan daya ingat)Ya/ tidakSalah satu jawaban ya = 14
apakah pasien disorientasi? (salah menyebutkan waktu, tempat, atau orang)Ya/ tidak
apakah pasien mengalami agitasi? (ketakutan, gelisah, dan cemas)Ya/ tidak
3penglihatanapakah pasien memakai kacamata?Ya/ tidakSalah satu jawaban ya = 1
apakah pasien mengeluh adanya penglihatan buram?Ya/ tidak
apakah pasien mempunyai glaukoma, katarak, atau degenerasi makula?Ya/ tidak
4Kebiasaan berkemihapakah terdapat perubahan perilaku berkemih? (frekuensi, urgensi, inkontinensia, nokturia)Ya/ tidakya = 2
5transfer (dari tempat tidur ke kursi dan kembali ke tempat tidur)mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan)0jumlahkan nilai transfer dan mobilitas. Jika nilai total 0-3, maka skor = 0. jika nilai total 4-6, maka skor = 7
memerlukan sedikit bantuan (1 orang) / dalam pengawasan1
memerlukan bantuan yang nyata (2 orang)2
tidak dapat duduk dengan seimbang, perlu bantuan total3
6mobilitasmandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan)0
berjalan dengan bantuan 1 orang (verbal / fisik)1
menggunakan kursi roda2
imobilisasi3
total skor
Keterangan skor:
0-5 = risiko rendah
6-16 = risiko sedang
17-30 = risiko tinggi
Daftar Obat-obatan (tandai obat-obatan yang dikonsumsi pasien):
Satu atau lebih penggunaan obat-obatan di bawah ini dapat meningkatkan risiko jatuh:
Antihipertensi pencahar opioid
antikonvulsan antiparkinson diuretik
benzodiazepin
psikotropika
hipoglikemia
Strategi Penanganan Status Risiko Pasien:
risiko rendah (skor 0-5)1. orientasi kamar tidur dan lingkungan rawat inap, beserta staf rumah sakit
2. posisikan tempat tidur pasien rendah. Pastikan rem tempat tidur berfungsi dengan baik
3. alarm, tombol pemanggil, dan meja samping dapat dijangkau tangan pasien, intruksikan pasien untuk memanggil bantuan jika memerlukan sesuatu
4. pastikan penggunaan alas kaki yang aman saat mobilisasi
5. sediakan brosur pemakaian alas kaki yang aman kepada pasien dan keluarga
6. pakaian pasien berukuran pas (tidak terlalu besar / kecil)
7. amankan area dari perabot yang tidak stabil, ruangan yang berantakan
8. sediakan brosur pencegahan jatuh kepada pasien dan keluarga
9. pastikan pasien memperoleh nutrisi dan hidrasi yang adekuat
10. peninjauan obat-obatan
11. obat-obatan untuk proteksi tulang: pertimbangkan suplementasi vitamin D dan kalsium
12. pastikan pasien memakai kacamata dan alat bantu dengar (jika diperlukan)
risiko sedang (skor 6-16)semua hal di atas, ditambah:
13. gunakan tanda pengenal untuk 'risiko jatuh'
14. awasi pasien saat mobilisasi
15. awasi pasien saat menggunakan kamar mandi
16. pantau nutrisi dan hidrasi pasien
17. gunakan karpet anti-licin di dekat tempat tidur
18. rujuk ke fisioterapi dan atau okupasional terapi untuk asesmen lebih lanjut
risiko tinggi (skor 17-30)semua hal di atas, ditambah:
19. jangan tinggalkan pasien tanpa pengawasan saat di kamar mandi atau mobilisasi
20. tempatkan kamar tidur pasien dekat dengan pos perawat
21. pastikan tinggi tempat tidur sesuai dengan kebutuhan pasien
22. pertimbangkan observasi konstan - terutama jika pasien delirium
23. pertimbangkan penggunaan protektor panggul
Asesmen Risiko Jatuh1. Merupakan suatu proses yang lebih mendetail daripada skrining dan digunakan untuk mengidentifikasi faktor risiko jatuh yang dimiliki seseorang. 2. Dilakukan pada pasien dengan:a. hasil skor berisiko dalam skrining risiko jatuhb. kejadian jatuh / datang ke rumah sakit karena jatuhc. tempat tinggal / dirawat di unit dimana populasinya kebanyakan pasien dengan risiko tinggi jatuh (misalnya: unit rehabilitasi stroke)3. Asesmen ini diulang pada kondisi-kondisi berikut ini:a. Setiap terjadi perubahan lingkungan di sekitar pasien (misalnya, pasien ditransfer ke unit lain untuk alih rawat)b. Setiap tedapat perubahan status fungsional / kesehatan pasienc. Setelah kejadian jatuhd. Saat pasien hendak dipulangkan4. Alat asesmen yang dijadikan acuan di berbagai rumah sakit adalah Fall Risk for Hospitalised Older People (FRHOP). Berikut ini disajikan tabel mengenai FHROP.
FALL RISK FOR HOSPITALISED OLDER PEOPLE (FRHOP)
Tanggal: Nama :
Usia:
Rekam medik:
Kondisi Umum (tidak dimasukkan dalam skor, tetapi pastikan terlaksana dengan baik)Jawaban
1. apakah pasien telah menjalani orientasi rawat inap dan disediakan brosur pencegahan jatuh?Ya / tidak
2. apakah lingkungan pasien dinilai aman? (tempat duduk, tinggi tempat tidur, alat bantu)
Ya / tidak
staf medis
kejadian jatuh akhir-akhir ini (0-3)skor
1. apakah pasien mengalami jatuh akhir-akhir ini? 0 dalam 12 bulan (0)
1 kali dalam 12 bulan (1)
2 kali dalam 12 bulan (2)
1 selama pasien dirawat
2. apakah pasien mengalami cedera? tidak (0)
cedera ringan, tidak membutuhkan penanganan medis yang signifikan (1)
cedera ringan, membutuhkan penanganan medis yang signifikan (2)
cedera berat (fraktur, dsb) (3)
medikasi (0-3)
1. Apakah pasien saat ini mengkonsumsi obat-obatan? tidak (0)
1-2 obat (1)
3 obat (2)
4 obat (3)
2. Apakah pasien mengkonsumsi obat-obatan di bawah ini?
sedatif antihipertensi diuretik antidepresan supresan vestibular analgesik psikotropika vasodilator antiparkinson antkonvulsan
tidak (0)
1-2 obat (1)
3 obat (2)
4 obat (3)
kondisi medis (0-3)
apakah pasien mempunyai penyakit medis kronis yang mempengaruhi keseimbangan dan mobilitas?
tidak ada (0) 1-2 penyakit (1) 3-4 penyakit (2) 5 penyakit (3)
artritis
penyakit paru
parkinson
diabetes
demensia
neuropati perifer
panyakit jantung
stroke / TIA
penyakit neurologi lainnya
amputasi tungkai bawah
gangguan vestibular (pusing, hipotensi postural, Meniere)
komunikasi dan gangguan sensorik
1. apakah pasien mempunyai riwayat gangguan sensorik ireversibel yang membatasi kemampuan fungsionalnya?penglihatanpendengaransomatosensorik
tidak (0) tidak (0) tidak (0)
ya (1) ya (1) ya (1)
2. apakah pasien mengalami masalah dalam komunikasi? (disfasia, dsb)
tidak (0)
ya (1)
Status kognitif (0-3)
skor AMTS (Abbreviated Mental Test Score)
Tanyakan pasien mengenai hal-hal berikut ini. Beri nilai 1 poin untuk setiap jawaban yang benar.1. Usia2. Waktu saat ini3. Alamat rumah4. Tahun5. Nama rumah sakit tempat pasien dirawat6. pengenalan terhadap 2 orang (misalnya: dokter, perawat)7. tanggal lahir8. Nama presiden yang menjabat saat ini9. Tahun kemerdekaan Indonesia10. Menghitung mundur dari angka 20 ke 1 9-10 ( 0) 7-8 (1) 5-6 (2) 3 kg (3)
terapis okupasional
perilaku fungsional (0-3)
mobilitas dan aktivitas hidup sehari-hari pasien mengindikasikan: pasien sadar akan kemampuan fungsionalnya saat ini / mencari bantuan jika perlu (0) pasien cukup sadar akan kemampuan fungsionalnya, terkadang berperilaku yang berisiko jatuh (1) pasien terlalu takut beraktivitas karena risiko jatuh (2) pasien beraktivitas melebihi kemampuan fungsionalnya, sering berperilaku yang berisiko jatuh (3)
pakaian dan alas kaki
1. apakah pasien mempunyai masalah pada kaki? (misalnya klavus, ulkus) tidak (0) ya (1), sebutkan:........
2. alas kaki pasien:
tidak pas (kebesaran / kekecilan) sol sepatu tidak melekat erat sol sepatu tidak fleksibel tinggi hak sepatu > 2cm atau lebar hak sepatu < 3 cm tidak mempunyai mekanisme pengikat (misalnya: tali sepatu) menggunakan alas kaki yang kurang sesuai (misalnya sendal, tidak anti-licin)
tidak ada masalah (0) 1 masalah (1) 2 masalah (2) 3 masalah (3)
3. apakah pakaian pasien pas? (tidak kebesaran / kekecilan) Ya (0) Tidak (1)
fisioterapi
keseimbangan (0-3)
apakah skor 'Timed Up and Go Test' dan Tes Jangkauan Fungsional Pasien berada dalam batas normal?
Nilai normal:a. Timed Up and Go Test*: < 18 detikb. Tes Jangkauan Fungsional**: 23 cm keduanya normal (0) salah satu normal (1) keduanya tidak normal (2) memerlukan bantuan untuk melakukan tes tersebut (3)
Transfer dan Mobilitas (0-3)
apakah pasien dapat mobilisasi secara mandiri? mandiri, tidak memerlukan alat bantu jalan (0) mandiri dengan alat bantu jalan (1) perlu pengawasan (2) perlu bantuan secara fisik (3)
Skor Total
Keterangan:
Skor 0-5 = risiko rendah
skor 6-20 = risiko sedang
skor 21-45 = risiko tinggi
* Timed Up and Go Test
1. pasien duduk di kursi dengan punggung menempel pada sandaran kursi dan tangan pasien diletakkan pada lengan kursi.2. Kemudian pasien diminta untuk berdiri dan berjalan sejauh 3 m (tandai area tersebut) dengan kecepatan normal.3. setelah berjalan sejauh 3 m, pasien berjalan kembali ke tempat duduk, dan duduk di kursi seperti posisi semula.4. catat waktu yang diperlukan pasien dari duduk-berjalan-duduk kembali
Saat melakukan tes, pasien menggunakan pakaian dan alas kaki sehari-hari, pasien juga diperbolehkan menggunakan alat bantu berjalan (yang secara rutin digunakan untuk mobilisasi pasien). Dalam melakukan tes ini, pasien tidak boleh dibantu oleh orang lain. Tidak ada batas waktu dalam melakukan tes ini. Pasien boleh berhenti dan beristirahat selama tes berlangsung tetapi tidak boleh duduk.
Skor:
< 18 detik: normal 18 detik: risiko tinggi jatuh
** Tes Jangkauan Fungsional1. pasien berdiri dengan kedua kaki sedikit tebuka2. pasien diminta untuk mengepalkan tangan dominan dan luruskan tangan ke depan hingga sejajar bahu3. pasien diminta untuk menjangkau sejauh mungkin ke depan, dan tidak diperbolehkan untuk melangkahkan kakinya. 4. ukurlah jarak antara titik awal kepalan tangan (gunakan titik referensi kepala os metakarpal jari ketiga) dengan titik akhir yang dapat dicapai oleh pasien
Pengukuran dapat menggunakan tali pengukur / penggaris
Hasil tes:
usialaki-lakiwanita
20-4040 cm30 cm
41-6930 cm25 cm
70-8725 cm23 cm
REFERENSI
1. Australian Commission on Safety and Quality in Health Care. Preventing falls and harm from falls in older people. Best Practice Guidelines forAustralian Hospitals; 2009.2. Akyol AD. Falls in the elderly: what can be done? International Nursing Review. 2007;54:191-6.3. King RC, Atallah L, Wong C, Miskelly F, Yang GZ. Elderly risk assessment of falls with BSN. Londo: Imperial College London; 2008.4. Shumway-Cook A, Brauer S, Woollacott M. Predicting the probability fo falls in community-dwelling older adults using the timed up and go test. Physical Therapy. 2000;80:896-903.5. Hodkinson HM. Evaluation of a mental test score for assessment of mental impairment in the elderly. Age Ageing. 1972;1:233-8.6. Weiner DK, Duncan PW. Functional reach: a marker of physical frailty. J Am Geriatr Soc. 1992;40:203-7.