asesmen kimia kelas x semester 1
DESCRIPTION
asessment dan evaluasi hasil belajar siswa kelas X semester 1 pada mata pelajaran kimiaTRANSCRIPT
ASSESMEN DAN EVALUASI HASIL BELAJAR
TUGAS III
“PEMETAAN SK, KD, INDIKATOR, ASPEK PENILAIAN, DAN TEKNIK PENILAIAN
PEMBELAJARAN KIMIA SMA SEMESTER I”
OLEH
TJOKORDA GDE PUTRA WIRAMA NIM 1313031053
NGURAH DWI DHARMA SUPUTRA NIM 1313031056
I PUTU JUNIA PURWANTO NIM 1313031063
VICKY ENGGY CLOVIDEA INDRA EKY NIM
1313031077
KELAS C
SEMESTER IV
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2015
PEMETAAN SK, KD, INDIKATOR, ASPEK PENILAIAN, DAN TEKNIK PENILAIAN
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : X/I
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal)
Aspek (Afektif/
Kognitif/Psikomotor)
Penilaian
TesUnjuk Kerja
ProdukPortofolio
Sikap
1. Memahami
struktur atom,
sifat-sifat
periodik unsur,
dan ikatan
kimia.
1.1 Memahami struktur
atom berdasarkan
teori atom Bohr,
sifat-sifat unsur,
massa atom relatif,
dan sifat-sifat
periodik unsur
dalam tabel
periodik serta
menyadari
keteraturannya,
melalui
pemahaman
1. Menjelaskan struktur atom
berdasarkan teori atom Bohr.
75
Kognitif √
2. Menjelaskan partikel dasar penyusun
atom (proton, elektron dan netron).Kognitif √
3. Menentukan Konfigurasi Elektron
dan Elektron Valensi suatu atom
berdasarkan teori Neils Bohr.
Kognitif √
4. Mengidentifikasi perkembangan
tabel sistem periodik unsur untuk
mengetahui kelebihan dan
kekurangannya.
Kognitif √
konfigurasi
elektron. 5. Menentukan letak unsur dalam sistem
periodik unsur berdasarkan
konfigurasi elektron.
Kognitif √
6. Menentukan sifat-sifat keperiodikan
unsur yaitu jari-jari atom, energi
ionisasi, afinitas elektron dan
keelektronegatifan.
Kognitif √
7. Menjelaskan keteraturan jari-jari
atom, energi ionisasi, afinitas elektron
dan keelektronegatifan dalam satu
periode dan golongan.
Kognitif √
1.2 Membandingkan
proses
pembentukan
ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan
koordinasi, dan
ikatan logam serta
1. Menjelaskan kecenderungan suatu
unsur untuk mencapai kestabilannya.
75
Kognitif √
2. Menjelaskan susunan elektron valensi
atom gas mulia (duplet dan oktet) dan
elektron valensi bukan gas mulia
Kognitif √
hubungannya
dengan sifat fisika
senyawa yang
terbentuk.
(struktur Lewis).
3. Menjelaskan proses terbentuknya
ikatan ion.Kognitif √
4. Menjelaskan proses terbentuknya
ikatan koordinasi pada beberapa
senyawa.
Kognitif √
5. Menjelaskan proses pembentukan
ikatan logam dan hubungannya
dengan sifat fisik logam.
Kognitif √
6. Menghubungkan sifat fisis materi
dengan jenis ikatan logam.Kognitif √
2. Memahami
hukum-hukum
dasar kimia
dan
penerapannya
dalam
perhitungan
kimia
(stoikiometri).
2.1 Mendeskripsikan
tata nama senyawa
anorganik dan
organik sederhana
serta persamaan
reaksinya.
1. Memberikan nama suatu senyawa
biner.
75
Kognitif √
2. Memberikan nama suatu senyawa
poliatomik. Kognitif √
3. Menyetarakan reaksi sederhana
dengan diberikan nama-nama zat
yang terlibat dalam reaksi atau
sebaliknya.
Kognitif √
2.2. Membuktikan dan
mengkomunikasik
an berlakunya
hukum-hukum
dasar kimia
melalui percobaan
serta menerapkan
konsep mol dalam
menyelesaikan
perhitungan kimia.
1. Membuktikan Hukum Lavoisier
melalui data suatu reaksi percobaan.
75 Kognitif
Psikomotor√ √
2. Membuktikan Hukum Proust melalui
data suatu reaksi percobaan.
Kognitif
Psikomotor√ √
3. Menganalisis senyawa untuk
membuktikan berlakunya hukum
kelipatan perbandingan (Hukum
Dalton) pada suatu reaksi percobaan.
Kognitif
Psikomotor√ √
4. Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum perbandingan volum (hukum Gay Lussac) pada suatu reaksi percobaan.
Kognitif
Psikomotor√ √
5. Menggunakan data untuk
membuktikan hukum Avogadro pada
suatu reaksi percobaan.
Kognitif
Psikomotor√ √
6. Mengkonversikan jumlah mol dengan
jumlah partikel, massa, dan volum
zat.
Kognitif √
7. Menentukan rumus empiris dan
rumus molekul. Kognitif √
8. Menentukan kadar zat dalam suatu
senyawa.Kognitif √
9. Menentukan jumlah zat pereaksi. Kognitif √
10. Menentukan jumlah zat hasil reaksi. Kognitif √
11. Menentukan pereaksi pembatas dalam
suatu reaksi.Kognitif √
MODEL KISI-KISI TES
Mata Pelajaran : KIMIA
Pokok Bahasan : Menjelaskan Sistem Periodik Unsur dan Teori tentang Atom
Kelas/ Semester : X/I
Topik/Sub Topik IndikatorDimensi Jumlah
SoalNomor
SoalC1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Struktur atom berdasarkan teori atom Bohr.
Menjelaskan sturuktur atom berdasarkan teori
atom Bohr.
√ 1 1
2. Struktur atom. Menjelaskan partikel dasar penyusun atom
(proton, elektron dan netron).√ 2
2
3
Menentukan Konfigurasi Elektron dan Elektron
Valensi suatu atom berdasarkan teori Neils
Bohr.
√ 24
5
3. Perkembangan Sistem Periodik
Unsur.
Menjelaskan dasar pengelompokan unsur-
unsur menurut ahli Doubereiner, Newlands,
Mendelev dan Moselay.√ 2
6
7
Menentukan letak unsur dalam sistem periodik
unsur berdasarkan konfigurasi.√ 1 8
4. Sifat-sifat Keperiodikan
Unsur.
Menentukan sifat-sifat keperiodikan unsur
yaitu jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas
elektron dan keelektronegatifan.
√ 1 9
Menjelaskan keteraturan jari-jari atom, energi
ionisasi, afinitas elektron dan
keelektronegatifan dalam satu periode dan
golongan.
√ 1 10
Mata Pelajaran : KIMIA
Topik/ Pokok Bahasan : Menjelaskan Sistem Periodik Unsur dan Teori tentang Atom
Kelas/ Semester : X/I
Topik/Sub Topik
Tujuan PembelajaranDimensi Jumlah Tingkat Kesukaran
% JumlahC1 C2 C3 C4 C5 C6 Mudah Sedang Sukar
Perkembang-an Teori Atom.
1. Siswa mampu menjelaskan
struktur atom berdasarkan
teori atom Bohr melalui
diskusi kelompok.
√ 1 2,7%
Sturuktur Atom.
2. Siswa mampu menjelaskan
partikel dasar penyusun atom
(proton, elektron dan netron)
melalui diskusi kelompok.
√ 1 1 5,4%
3. Siswa mampu menentukan
Konfigurasi Elektron dan
Elektron Valensi suatu atom
berdasarkan teori Neils Bohr
melalui diskusi kelompok.
√ 1 1 5,4%
Perkembangan Sistem Periodik Unsur.
4. Siswa mampu
mengidentifikasi
perkembangan tabel sistem
√ 2 5,4%
periodik unsur untuk
mengetahui kelebihan dan
kekurangannya melalui
diskusi kelompok.
5. Siswa mampu menentukan
letak unsur dalam sistem
periodik unsur berdasarkan
konfigurasi elektron melalui
diskusi kelompok.
√ 1 2,7%
Sifat-sifat
Keperiodikan
Unsur
6. Siswa mampu menentukan
sifat-sifat keperiodikan
unsur yaitu jari-jari atom,
energi ionisasi, afinitas
elektron dan
keelektronegatifan melalui
diskusi kelompok.
√ 1 2,7%
7. Siswa mampu menjelaskan
keteraturan jari-jari atom,
energi ionisasi, afinitas
elektron dan
keelektronegatifan dalam
√ 1 2,7%
satu periode dan golongan
melalui diskusi kelompok.
Mata Pelajaran : KIMIA
Pokok Bahasan : Ikatan Kimia
Kelas/ Semester : X/I
Topik/Sub Topik IndikatorDimensi Jumlah
SoalNomor
SoalC1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Kestabilan Unsur, Struktur Lewis,
Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen.
Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk
mencapai kestabilannya. √ 1 11
Menjelaskan susunan elektron valensi atom gas
mulia (duplet dan okted) dan elektron valensi
bukan gas mulia (struktur Lewis).√ 1 12
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion.√ 1 13
2.Ikatan Kovalen Koordinat,
Senyawa Kovalen Polar dan Non
Polar, Ikatan Logam.
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan
koordinasi pada beberapa senyawa. √ 1 14
Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan
hubungannya dengan keelektronegatifan.√ 1 15
Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam
dan hubungannya dengan sifat fisik logam. √ 1 16
Menghubungkan sifat fisis materi dengan jenis
ikatan logam. √ 217
18
Mata Pelajaran : KIMIA
Topik/ Pokok Bahasan : Ikatan Kimia
Kelas/ Semester : X/I
Topik/Sub Topik
Tujuan PembelajaranDimensi Jumlah Tingkat Kesukaran
% JumlahC1 C2 C3 C4 C5 C6 Mudah Sedang Sukar
Kestabilan Unsur, Struktur Lewis, Ikatan Ion
Siswa mampu menjelaskan
kecenderungan suatu unsur untuk
mencapai kestabilan melalui
diskusi kelompok.
√ 1 2,7%
dan Ikatan Kovalen.
Siswa mampu menjelaskan
susunan elektron valensi atom
gas mulia (duplet dan oktet) dan
elektron valensi bukan gas mulia
(struktur Lewis) melalui diskusi
kelompok.
√ 1 2,7%
Siswa mampu menjelaskan
proses terbentuknya ikatan ion
melalui diskusi kelompok.
√ 1 2,7%
Ikatan
Kovalen
Koordinat,
Senyawa
Kovalen
Polar dan
Non Polar,
Ikatan
Logam
Siswa mampu menjelaskan
proses terbentuknya ikatan
koordinasi pada beberapa
senyawa melalui diskusi
kelompok.
√ 1 2,7%
Siswa mampu menyelidiki
kepolaran beberapa senyawa dan
hubungannya dengan
keelektronegatifan melalui
diskusi kelompok.
√ 1 2,7%
Siswa mampu menjelaskan
proses pembentukan ikatan √ 1 2,7%
logam dan hubungannya dengan
sifat fisik logam melalui diskusi
kelompok.
Siswa mampu menghubungkan
sifat fisis materi dengan jenis
ikatan logam melalui diskusi
kelompok.
√ 1 1 5,4%
Mata Pelajaran : KIMIA
Pokok Bahasan : Tatanama Senyawa
Kelas/ Semester : X/I
Topik/Sub Topik IndikatorDimensi Jumlah
SoalNomor
SoalC1 C2 C3 C4 C5 C6
1.Tata Nama Senyawa. Memberikan nama suatu senyawa biner. √ 2
19
20
Memberikan nama suatu senyawa poliatomik.√ 2
21
22
2.Persamaan Reaksi Sederhana. Menyetarakan reaksi sederhana dengan
diberikan nama-nama zat yang terlibat dalam
reaksi atau sebaliknya.
√ 1 23
Mata Pelajaran : KIMIA
Topik/ Pokok Bahasan : Tatanama Senyawa
Kelas/ Semester : X/I
Topik/Sub Topik
Tujuan PembelajaranDimensi Jumlah Tingkat Kesukaran
% JumlahC1 C2 C3 C4 C5 C6 Mudah Sedang Sukar
Tata Nama Senyawa.
Siswa mampu memberi nama
senyawa biner melalui diskusi
kelompok. √ 2 5,4%
Siswa mampu memberi nama
senyawa poliatomik melalui
diskusi kelompok.√ 1 1 5,4%
Persamaan Reaksi
Sederhana.
Siswa mampu menyetarakan
reaksi sederhana dengan
diberikan nama-nama zat yang
terlibat dalam reaksi atau
√ 1 2,7%
sebaliknya melalui diskusi
kelompok.
Mata Pelajaran : KIMIA
Pokok Bahasan : Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia
Kelas/ Semester : X/I
Topik/Sub Topik IndikatorDimensi Jumlah
SoalNomor
SoalC1 C2 C3 C4 C5 C6
1.Hukum Dasar Kimia. 1. Membuktikan Hukum Lavoisier melalui
data suatu reaksi percobaan.
√1 24
2. Membuktikan hukum Proust melalui
data suatu reaksi percobaan.
√2
25
26
3. Menganalisis senyawa untuk
membuktikan berlakunya hukum
kelipatan perbandingan (hukum Dalton)
pada suatu reaksi percobaan.
√
227
28
4. Menggunakan data untuk membuktikan
hukum perbandingan volum (hukum
Gay Lussac) pada suatu reaksi
√ 1 29
percobaan.
5. Menggunakan data untuk membuktikan
hukum Avogadro pada suatu reaksi
percobaan.
√
1 30
2.Perhitungan Kimia. 1. Mengkonversikan jumlah mol dengan
jumlah partikel, massa, dan volum zat.
√
1
31
Esai No. 2
2. Menentukan rumus empiris dan rumus
molekul.
√1 32
3. Menentukan kadar zat dalam suatu
senyawa.
√1 33
4. Menentukan jumlah zat pereaksi. √ 1 34
5. Menentukan jumlah zat hasil reaksi. √1
Esai No.1
6. Menentukan pereaksi pembatas dalam
suatu reaksi.
√1 35
Mata Pelajaran : KIMIA
Topik/ Pokok Bahasan : Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia
Kelas/ Semester : X/I
Topik/Sub Topik
Tujuan PembelajaranDimensi Jumlah Tingkat Kesukaran
% JumlahC1 C2 C3 C4 C5 C6 Mudah Sedang Sukar
Hukum Dasar Kimia.
1. Siswa mampu
membuktikan Hukum
Lavoisier melalui data
suatu reaksi melalui
percobaan.
√
1 2,7%
2. Siswa mampu
membuktikan hukum
Proust melalui data suatu
reaksi melalui percobaan.
√
2 5,4%
3. Siswa mampu
menganalisis senyawa
untuk membuktikan
berlakunya hukum
kelipatan perbandingan
(hukum Dalton) melalui
√ 1 1 5,4%
percobaan.
4. Siswa mampu
menggunakan data
percobaan untuk
membuktikan hukum
perbandingan volum
(hukum Gay Lussac)
melalui percobaan.
√
1 2,7%
5. Siswa mampu
menggunakan data
percobaan untuk
membuktikan hukum
Avogadro melalui
percobaan.
√
1 2,7%
Perhitungan Kimia.
6. Siswa mampu
mengkonversikan jumlah
mol dengan jumlah
partikel, massa, dan
volum zat melalui diskusi
kelompok.
√ 1 1 5,4%
7. Siswa mampu
menentukan rumus
empiris dan rumus
molekul melalui diskusi
kelompok.
√
1 2,7%
8. Siswa mampu
menentukan kadar zat
dalam suatu senyawa
melalui diskusi
kelompok.
√
1 2,7%
9. Siswa mampu
menentukan jumlah zat
pereaksi melalui diskusi
kelompok.
√
1 2,7%
10. Siswa mampu
menentukan jumlah zat
hasil reaksi melalui
diskusi kelompok.
√
1 2,7%
11. Siswa mampu
menentukan pereaksi
√ 1 2,7%
Menjelaskan struktur atom berdasarkan teori atom Bohr.
1. Perhatikan gambar berikut !
Yang menunjukkan teori atom Bohr adalah …….
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
Menjelaskan partikel dasar penyusun atom (proton, elektron dan netron).
2. Partikel dasar penyusun atom adalah proton, neutron dan elektron. Muatan listrik
partikel–partikel tersebut berturut-turut adalah . . . .
A. -1, 0, +1
B. -1, +1, 0
C. +1, -1, 0
D. 0, -1, +1
E. +1, 0, -1
3. Lambang suatu unsur X, maka dalam satu atom unsur tersebut terdapat . . . .
A. 16 proton, 14 elektron dan 14 netron
B. 14 proton, 16 elektron dan 30 netron
C. 30 proton, 30 elektron dan 16 netron
D. 16 proton, 16 elektron dan 14 netron
E. 46 proton, 30 elektron dan 16 neutron
Menentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi suatu atom berdasarkan
teori Neils Bohr.
4. Atom yang mempunyai 6 elektron valensi adalah. . . .
A. 6C
B. 8O
C. 12Mg
D. 14Si
E. 18Ar
5. Jika nomor atom belerang adalah 16, maka konfigurasi elektron dari ion S2- adalah. . .
A. 2,8,4
B. 2,8,5
C. 2,8,6
D. 2,8,7
E. 2,8,8
Menjelaskan dasar pengelompokkan unsur-unsur menurut ahli Dobereiner,
Newlands, Mendelev, dan Moseley.
6. Di bawah ini yang benar tentang penggolongan unsur menurut Mendeleev adalah….
A. Mengelompokan unsur kimia ke dalam kelompok gas, nonlogam, logam, dan tanah
B. Mengelompokan setiap tiga unsur kimia yang sifatnya mirip dengan satu kelompok
berdasarkan kenaikan berat atomnya
C. Unsur-unsur kimia dikelompokkan ke dalam 12 kelompok
menurut kenaikan massa atom.
D. Jika unsur disusun menurut massa atom yang meningkat, maka unsur-unsur dengan
sifat yang sama akan tersusun secara periodic
E. Penyusunan unsur berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat, yang
menghasilkan keteraturan pengulangan sifat berupa periode ( baris ) dan kemiripan
sifat berupa golongan ( kolom )
7. Hukum Periodik yang menyatakan bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari
nomor atom adalah…
A. Triade Dobereiner
B. Hukum oktaf Newlands
C. Tabel periodik Mendeleev
D. Tabel periodik modern (Moseley Lothar Meyer)
E. Tabel periodic bentuk pendek
Menentukan letak unsur dalam sistem periodik unsur berdasarkan konfigurasi.
8. Suatu atom mempunyai konfigurasi electron : 2, 8, 8, 1. Di dalam sistem periodik, unsur
dari atom tersebut terdapat pada . . . .
A. Golongan IA,periode 4
B. Golongan VA,periode 4
C. Golongan IVA,periode 1
D. Golongan VA, periode 3
E. Golongan IIIA, periode 2
Menentukan sifat-sifat keperiodikkan unsur yaitu jari-jari atom, energi ionisasi,
afinitas elektron dan keelektronegatifan.
9. Diantara unsur-unsur di bawah ini yang energi ionisasinya paling besar adalah
A. 11Na
B. 10Ne
C. 9F
D. 1H
E. 2He
Menjelaskan keteraturan jari-jari atom, energi ionisiasi, afinitas elektron dan
elektronegatifan dalam satu periode dan golongan.
10. Pernyataan tentang kecenderungan sifat keperiodikan unsur berikut yang tidak tepat
adalah….
A. Dalam satu golongan, semakin besar nomor atomnya semakin panjang jari-jari
atomnya
B. Dalam satu periode, semakin besar nomor atomnya semakin panjang jari-jari atomnya
C. Energi ionisasi cenderung meningkat dari periode kiri ke kanan
D. Dalam satu golongan, semakin besar atomnya semakin kecil energi ionisasinya
E. Dalam satu periode semakin besar nomor atomnya semakin tinggi afinitas elektronnya
Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan.
11. Atom unsur 19K akan menjadi stabil dengan kecenderungan….
A. Melepaskan sebuah elektron dan membentuk ion K+
B. Mengikat sebuah elektron dan membentuk ion K+
C. Melepaskan sebuah elektron dan membentuk ion K-
D. Mengikat sebuah elektron dan membentuk ion K-
E. Membentuk pasangan elektron bersama
Menjelaskan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) dan
elektron valensi bukan gas mulia (struktur Lewis).
12. Susunan elektron valensi gas mulia di bawah ini adalah oktet, kecuali… .
A. Xe D. Ne
B. Kr E. He
C. Ar
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion.
13. Salah satu persyaratan terjadinya ikatan ion adalah….
A. Sesama unsur yang elektropositif
B. Elektropositif dengan elektronegatif
C. Sesama unsur yang elektronegatif
D. Salah satu unsur memiliki elektron valensi 4
E. Salah satu unsur memiliki elektron valensi 5
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada senyawa.
14. Senyawa berikut yang mempunyai ikatan kovalen koordinasi adalah….
A. NH3
B. CO2
C. CH4
D. N2H4
E. HNO3
Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan
keelektronegatifan.
15. Diketahui harga keelektronegatifan unsur-unsur H, F, Cl, Br dan I berturut-turut 2,1; 4,0;
3,5;2,8; 2,5. Molekul yang paling polar adalah ….
A. HF D. HI
B. HCl E. IF
C. HBr
Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat
fisik logam.
16. Kedudukan elektron-elektron dari atom-atom logam dalam membentuk ikatan logam
adalah…
A. Selalu berada di antara dua atom logam yang berikatan dan dipergunakan secara
bersama
B. Masing-masing atom logam memberikan elektron valensinya kepada atom logam
lain
C. Tidak terikat pada salah satu ion positif atom tetapi dapat bergerak bebas sebagai
awan elektron
D. Masing-masing elektron valensi berada di antara ion positif atom logam yang saling
berdekatan satu sama lain
E. Terikat pada ion positif atom logam tertentu sesuai dengan jumlah proton dari atom
logam yang bersangkutan
Menghubungkan sifat fisis materi dengan jenis ikatannya.
17. Berikut ini merupakan sifat logam yang berkaitan dengan ikatan yang terjadi pada logam,
yaitu…
A. Daya hantar listrik dan panas dari logam sangat baik
B. Massa jenis logam sangat besar dan keras
C. Logam mudah melepaskan elektron valensinya
D. Mudah membentuk ikatan ion dengan unsur non logam
E. Titik didih dan titik lebur logam sangat tinggi
18. Diketahui data suatu senyawa adalah:
(i) berikatan ion
(ii) rumus ikatan XY2
(iii) jika dilarutkan dalam air menghantarkan listrik
Dari data tersebut, X adalah unsur golongan….
A. IA D. VIA
B. IIA E. VIIA
C. IIIA
Memberikan nama senyawa biner.
19. Nama dari senyawa Mg3N2 adalah….
A. mangan nitrogenida
B. mangan nitrida
C. magnesium nitrogenida
D. magnesium nitrida
E. magnesium nitrat
20. Rumus kimia yang paling tepat dari senyawa nitrogen pentaoksida adalah….
A. N2O5 D. N2O
B. N2O4 E. NO
C. N2O3
Memberikan nama senyawa poliatomik.
21. Bila ion kalsium bergabung dengan ion fosfat akan membentuk senyawa kalsium fosfat
dengan rumus kimia….
A.CaPO3 D. Ca2(PO4)3
B. CaPO4 E. Ca2(PO3)2
C. Ca3(PO4)2
22. Nama yang tepat untuk senyawa Pb(NO3)2 adalah….
A.Timbel (II) nitrat D.Timbel karbonat
B.Timbel (II) kromat E.Asam asetat
C.Magnesium nitrat
Menyetarakan reaksi sederhana dengan diberikan nama-nama zat yang terlibat
dalam reaksi atau sebaliknya.
23. Logam zink bereaksi dengan larutan asam klorida menghasilkan larutan zink klorida dan
gas hidrogen. Pernyataan tersebut di dalam reaksi kimia dituliskan dengan….
A.Zn(s) + HCl(aq) ZnCl(aq) + H(g)
B. Zn(s) + HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g)
C. Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2(aq) + H(g)
D. Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g)
E. Zn(s) + 2HCl(aq) ZnCl(aq) + H2(g)
Membuktikan Hukum Lavoisier melalui data suatu reaksi percobaan.
24. Pita magnesium yang massanya 3 gram tepat habis bereaksi dengan sejumlah serbuk
belerang menghasilkan senyawa magnesium sulfide yang massanya 7 gram, maka massa
serbuk belerang yang telah bereaksi adalah….
A. 2 gram
B. 3 gram
C. 4 gram
D. 5 gram
E. 6 gram
Membuktikan hukum Proust melalui data suatu reaksi percobaan.
25. Dalam suatu percobaan seorang siswa mereaksikan 4 liter hidrogen dengan 40 liter
oksigen. Berapa liter air yang terbentuk dari reaksi tersebut….
A. 32 liter
B. 36 liter
C. 35 liter
D. 34 liter
E. 28 liter
26. Perbandingan massa karbon dengan oksigen dalam karbon dioksida 3 : 8. Jika 10 g
karbon direaksikan tuntas dengan 10 g oksigen, pada akhir reaksi akan terdapat. . . .
A. 11 g karbon dioksida dan 9 g sisa gas oksigen
B. 13 g karbon dioksida dan 7 g sisa gas oksigen
C. 13 g karbon dioksida dan 2 g sisa gas oksigen
D. 13,75 g karbondioksida dan 6,25 g sisa gas oksigen
E. 20 g karbon dioksida
Menganalisis senyawa untuk membuktikan berlakunya hukum kelipatan
perbandingan (Hukum Dalton) pada suatu reaksi percobaan.
27. Dua buah unsur A dan B dapat membentuk dua macam senyawa. Senyawa I mengandung
unsur A sebanyak 25% dan sisanya B. Senyawa II mengadung unsur B sebanyak 50%
dan sisanya A.Untuk unsur A yang sama, perbandingan unsur B pada senyawa I dan II
adalah ....
A. 1 : 2 D. 3 : 1
B. 1 : 3 E. 2 : 3
C. 2 : 1
28. Karbon dan oksigen dapat membentuk dua macam senyawa yaitu CO dan CO 2.
Jika kandungan karbon pada senyawa CO dan CO2 berturut-turut 42,85% dan
27,2%. Perbandingan massa oksigen dalam CO dan CO2 tersebut adalah….
A. 1:2
B. 3:2
C. 2:3
D. 1:3
E. 2:1
Menggunakan data untuk membuktikan hukum perbandingan volum (Hukum Gay
Lussac) pada suatu reaksi percobaan.
29. Jika 60 mL gas nitrogen direaksikan dengan gas oksigen menghasilkan 60 mL gas
dinitrogen trioksida, maka gas oksigen yang diperlukan sebanyak ....
A. 30 mL D. 150 mL
B. 120 mL E. 210 mL
C. 90 mL
Menggunakan data untuk membuktikan Hukum Avogadro pada suatu reaksi
percobaan.
30. Pada suhu dan tekanan tertentu,melalui suatu percobaan diperoleh gas N2 direaksikan
dengan gas H2 menjadi gas NH3. Jika gas H2 yang bereaksi sebanyak 7,5 × 1023
molekul, berapakah jumlah molekul NH3 yang terbentuk….
A. 5,02 × 1023 molekul
B. 5,06 × 1023 molekul
C. 5,07 × 1023 molekul
D. 5,0 × 1023 molekul
E. 5,002 × 1023 molekul
Mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa, dan volum zat.
31. Volume dari 4,4 gram gas CO2 yang diukur pada tekanan 2 atm dan suhu 270C
adalah…
A. 1,21 L
B. 1,22 L
C. 1,23 L
D. 1,24 L
E. 1,25 L
Menentukan rumus empiris dan rumus molekul.
32. Suatu senyawa terdiri dari 60% karbon, 5% hidrogen, dan sisanya nitrogen. Mr
senyawa itu adalah 80 (Ar : C=12, H=1, N=14). Rumus empiris dan rumus molekul
senyawa itu adalah….
A. C2H2Ndan C3H4N2
B. C3H2Ndan C4H4N2
C. C2H2Ndan C4H4N2
D. C3H3Ndan C3H4N2
E. C2H3Ndan C4H4N2
Menentukan kadar zat dalam suatu senyawa.
33. Dalam urea (CO(NH2)2) terkandung unsur C, O, N, dan H. Tentukanlah berapa persen
kadar C dan N yang terkandung dalam urea…. (Ar: C=12, N=4, O=16, dan H=1)
A. 8% dan 30%
B. 15% dan 40%
C. 20% dan 46,6%
D. 25% dan 48,7%
E. 27% dan 49,9%
Menentukan jumlah zat pereaksi.
34. Padatan silikon bereaksi habis dengan gas klorin membentuk lelehan silikon
tetraklorida menurut reaksi berikut :
Si(s) + 2Cl2(g) SiCl4(l). Mol gas klorin yang diperlukan untuk habis bereaksi
dengan 30 gr silikon adalah…
A. 2,142 mol
B. 2.0142 mol
C. 2,124 mol
D. 2,214 mol
E. 2,314 mol
Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi.
35. Serbuk besi sejumlah 28 gram (Ar Fe = 56) direaksikan dengan 20 gram belerang (Ar
S=32) sesuai dengan persamaan reaksi :
Fe + S FeS. Zat yang tersisa sesudah reaksi selesai dan reaksi pembatasnya
adalah….
A. 3 gram dan Fe
B. 3,5 gram dan S
C. 2 gram dan S
D. 3,95 gram dan Fe
E. 4 gram dan Fe
Soal Essay
Menentukan jumlah zat hasil reaksi
1. Suatu senyawa H2SO4 memiliki massa 49 gram, kemudian direaksikan dengan 20
gram NaOH. Berapakah massa senyawa Na2SO4 yang dihasilkan? (Skor 10)
Mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa, dan volum zat
2. Dalam suatu tabung yang volumenya 2L terdapat gas oksigen sebanyak 2 x 10 7
molekul, diukur pada 25oC dan 1 atm. Berapakah jumlah milekul metana di dalam
tabung yang volumenya 5 L jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama dengan gas
oksigen? (Skor 20)
Kunci Jawaban
Soal Objektif
1. D 21. C 2. E 22. A3. D 23. D4. B 24. C5. C 25. B6. C 26. D7. D 27. D8. A 28. A9. E 29. C10. E 30. D11. A 31. A12. E 32. C13. B 33. C14. A 34. A15. A 35. E16. C17. A18. B19. D20. A
Skor Ideal = 70
Soal Esay
Jawaban dan Rubrik Penilaian
1. Dik : massa H2SO4 = 49 gram
Dit : mol Na2SO4= ......?
Massa NaOH = 20 gram………………………………………… (skor 2)
Jawab :
H2SO4(aq) + 2NaOH(aq) Na2SO4(aq) + 2H2O(aq) ..................(skor 1)
Jumlah mol tiap reaktan
Mr H2SO4 = 98 gram/mol dan Mr NaOH= 40 gram/mol
Jumlah mol H2SO4 =
Jumlah mol NaOH= ……………………………(skor 2)
Pereaksi pembatasnya NaOH, jumlah Na2SO4=
Mol= , massa=
Jadi jumlah Na2SO4 yang dihasilkan adalah sebanyak ……………(skor 5)
Skor Total = 10
2. Dik : Volume tabung 1 = 2 L
Jumlah molekul gas oksigen = 2 × 107 molekul
Suhu = 250C dan P= 1 atm
Volume tabung 2 = 5 L ……………………………………………….(skor 3)
Dit : Jumlah molekul metana pada tabung 5 ml=....? diukur pada suhu
dan tekanan yang sama. ……………………………………………...(skor 2)
Jawab:
…………………………………………………………………………(skor 5)
Kemudian dihitung mol gas oksigen
………………………………………………………………………….(skor 5)
Kemudian dihitung jumlah molekul dari oksigen
Jadi jumlah molekul gas oksigen pada suhu dan tekanan yang sama adalah
. …………………………………………………………..(skor 5)
Skor Total = 20
Skor Ideal = 30
Penilaian
Setiap soal objektif memiliki nilai 2 jika benar dan 0 jika salah sehingga nilai maksimal pada
soal objektif adalah 70
Pada soal esai nomor 1 memiliki bobot nilai maksimal 10 dan minimal 0 sedangkan pada esai
nomor 2 memiliki bobot nilai maksimal 20 dan minimal 0 sehingga nilai maksimal pada soal esai
adalah 30