asdss.docx

58
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Kegiatan PKL 1.2 Tujuan Kegiatan PKL Secara umum tujuan dilaksanakannya kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada Program D1 PVB ITB Teknik Survey dan Pemetaan ini yaitu memperkenalkan secara langsung kepada mahasiswa peserta PKL bagaimana prosedur kerja dalam suatu dunia kerja khususnya dalam bidang pengukuran serta berinteraksi langsung dalam ruang lingkup dunia kerja misalnya dengan melakukan berbagai pengukuran dalam sebuah proyek. Atau. Selain itu mahasiswa peserta PKL juga dapat melakukan pembelajaran dan akan mendapatkan banyak ilmu tambahan pada saat mahasiswa peserta PKL berada di lapangan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. 1.3 Manfaat Kegiatan PKL Dengan terjun secara langsung dalam ruang lingkup dunia kerja mahasiswa peserta PKL setidaknya akan mengenal dunia kerja dalam bidang Survey dan Pemetaan dan tentunya mahasiswa peserta PKL akan mendapatkan ilmu tambahan serta pengalaman kerja yang akan menjadi bekal bagi mahasiswa saat memasuki dunia kerja pada masa yang akan datang. 1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL 1 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Upload: herdi-pebryana-putra

Post on 29-Dec-2015

44 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan prakerin

TRANSCRIPT

Page 1: asdss.docx

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Kegiatan PKL

1.2 Tujuan Kegiatan PKL

Secara umum tujuan dilaksanakannya kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada

Program D1 PVB ITB Teknik Survey dan Pemetaan ini yaitu memperkenalkan secara langsung

kepada mahasiswa peserta PKL bagaimana prosedur kerja dalam suatu dunia kerja khususnya

dalam bidang pengukuran serta berinteraksi langsung dalam ruang lingkup dunia kerja misalnya

dengan melakukan berbagai pengukuran dalam sebuah proyek. Atau. Selain itu mahasiswa

peserta PKL juga dapat melakukan pembelajaran dan akan mendapatkan banyak ilmu tambahan

pada saat mahasiswa peserta PKL berada di lapangan, baik secara langsung maupun secara tidak

langsung.

1.3 Manfaat Kegiatan PKL

Dengan terjun secara langsung dalam ruang lingkup dunia kerja mahasiswa peserta PKL

setidaknya akan mengenal dunia kerja dalam bidang Survey dan Pemetaan dan tentunya

mahasiswa peserta PKL akan mendapatkan ilmu tambahan serta pengalaman kerja yang akan

menjadi bekal bagi mahasiswa saat memasuki dunia kerja pada masa yang akan datang.

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL

Kegiatan PKL dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa

teknik survey yaitu PT. GEOCAL yang beralamatkan di Jl. Ingas 13 Blok I-1 No. 6 Bumi

Parahyangan Kencana, Soreang, Bandung. Kegiatan PKL dilaksanakan selama tiga bulan yaitu

dimulai dari tanggal 12 Maret 2012 s.d 2 Mei 2012.

1.5 Ruang Lingkup Pelaksanaan Kegiatan PKL

Seperti yang telah disebutkan, bahwa setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan

kegiatan Praktek Kerja Lapangan wajib untuk membuat Laporan Praktek Kerja Lapangan

1 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 2: asdss.docx

(LPKL) yang isinya mencakup kegiatan Praktek Kerja Lapangan itu sendiri dan hasil-hasil yang

didapat dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan tersebut.

Selama Pelaksanaan aktivitas PKL berlangsung, penulis melaksanakan berbagai

kegiatan yang mencakup pembelajaran seperti mempelajari alat-alat ukur modern seperti ETS

serta mempelajari cara mengaplikasikannya langsung di lapangan dalam sebuah latihan

pengukuran.

Selain itu penulis juga melaksanakan langsung kegiatan pengukuran pada sebuah

proyek dengan beberapa metode pengukuran seperti Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal,

Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal, Pengukuran Detail.

BAB 2

PROFIL PERUSAHAAN TEMPAT PELAKSANAAN PKL

PT. GEOCAL sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa teknik survey, yang

meliputi : Surveying, Geograpichs Information System (GIS) & Drafting Service, Land Survey/

Mapping & GIS System Training.

2.1 Daftar Dokumen Perusahaan

2 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 3: asdss.docx

No Dokumen Nomor/Tgl Berlaku/ Nama

1 Nomor Pokok Wajib Pajak 02.587.476.9-429.000

2 Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak PEM-039/WPJ.09/KP.0303/2007

3 Surat Kuasa Penandatanganan Faktur Pajak 24 Agustus 2006

4 Bank Perusahaan BNI

5 Cabang Bank Perusahaan Cabang Majalaya

6 No. Accunt Rekening Bank Perusahaan 011.632.1655

7 Nama Direksi Perusahaan Sesuai Akta WIWI YUNIARTI

8 Surat Keterangan Terdaftar PEM-00739/WPJ.09/KP.1303/2011

9 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar 00039/10-12/PB/III/2011

10 Pengumuman Dalam Lembar Negara 02002/SKS/KPT/2007

11 Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI W8-00235HT.01.01-TH.2007

12 Anggota APPBIN 0868-0107

2.2 Susunan Pengurus Perusahaan

1. Direktur UtamaNama : Wiwi Yuniarti

Tempat / Tgl Lahir : Bogor, 20 Januari 1974

Jenis Kelamin : Wanita

Alamat : Jl. Ingas 8 Blok I-1 No. 05 Bumi Parahyangan

Kencana Soreang, Bandung

Tlp. : 08122166720

2. Direktur

Nama : Dedi Yanto

Tempat / Tgl Lahir : Bandung, 15Juli 1973

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Kp. Simpang 003/016 Desa Panundaan Kec. Ciwidey, Bandung

Tlp. :

3. Komisaris

Nama : Ifwa Dede Syarifhidayat

3 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 4: asdss.docx

Tempat / Tgl Lahir : Bandung, 15 Oktober 1967

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Kom. Bumi Parahyangan Kencana Blok. I-2 No. 05

Rt. 05/ 03 Desa Pananjung Kec. Cangkuang

Bandung.

Tlp. :

2.3 Daftar Peralatan Survey dan Pemetaan

No. Nama Barang Jumlah

1 Pulse Total Stations GPT-3005LN S/N : 4M0222 1 set

2 Total Stations GTS-313 S/N : NY0617 1 set

3 Total Stations GTS-211D S/N : LG2210 1 set

4 Total Stations GTS-105N S/N : 6H0664 1 set

5 Total Stations GTS-233 S/N : OK3385 1 set

6 Total Stations GTS-235N S/N : OL5333 4set

7 Total Stations TKS-202 S/N : 8E0057 3set

8 Digital Theodolite DT-209LS/N : 090164 1 set

9 Theodolite “Wild” T1 S/N : 350695 1 set

10 Theodolite “Wild” T2 S/N : ….390 1 set

11 Theodolite “Nikon” NT-3A S/N : 08736 1 set

12 Theodolite “Nikon” NT-4D S/N : 011279 1 set

13 Auto Level AT-F2 S/N : B01898 1 set

14 Auto Level AT-G3 S/N : AX6090 1 set

15 Auto Level AT-G6 S/N : B3329 4 set

16 Global Posisioning Sistem GPS Navigasi 8 unit

17 Global Posisioning Sistem GPS Geodetic 2 unit

2.4 Struktur Organigram PT. GEOCAL

4 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

DIREKTUR

UTAMA

KOMISARIS

KEUANGAN

Page 5: asdss.docx

2.5 Pengalaman Kerja Perusahaan

Di Bidang Pemetaan, antara lain :

September 2009 : Banjaran, Bandung Jawa Barat

Pemetaan Topografi Jalan Raya Arjasari pada PU Kab. Bandung

Panjang : 16,250 Km

Desember 2009 : PT. Sentul City Bogor

Pemetaan Topografi Untuk Pemukiman

Luas : 50 Ha

5 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

DIREKTUR

DIREKTUR

TEKNIK

PROJECT MANAGER

SITE MANAGER SITE MANAGER

KOORINATOR

SURVEYOR

SURVEYOR

ASISTEN SURVEYOR

TENAGA BANTU

KOORDINATOR

SURVEYOR

SURVEYOR

ASISTEN. SURVEYOR

TENAGA BANTU

Page 6: asdss.docx

Oktober 2010 : ITB

Pemetaan Topografi Kampus UNWIM

Lokasi : Jatinangor

Luas : 52 ha

Mei 2010 : PT. PLN (PERSERO) Jasa Enjiniring

Pemetaan Topografi Untuk Jalur SUTET

Lokasi : Sukabumi – Cianjur

Juli 2010 : PT. DEKAPENTRA JO PT. GEOCAL

Pemetaan Topografi

Lokasi : Timika Papua PT. PREEPORT

Luas : 150 ha

Februari 211 : PT. VIVA SELINDO ABADI

Pemetaan Topografi untuk area perkebunan

Lokasi : Nagreg Jawa Barat

Luas : 27 ha

Februari 2011 : PT. CIBADAK FARM

Pemetaan Topografi dan Suprvisi jalan

Lokasi : Bogor Jawa Barat

Maret 2011 : PT. CIBADAK AGRY

Pemetaan Topografi untuk perkebunan dan perencanaan

Lokasi : Gekbrong Sukabumi Jawa Barat

Maret 2011 : PT. PERTAMINA

PT Lapi ITB jo PT. Geocal

6 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 7: asdss.docx

Pemetaan titik sumur, dengan GPS Geodetik

Lokasi : Riau, Palembang, Pekanbaru, Jambi

Jumlah sumur : 2000 sumur

- April 2011 : PT. PGAS Solution / PGN

Pekerjaan Survey & Ploting Data dan Sinkronisasi Geodata Base Serta Integrasi Sistem

Jaringan Pipa Gas DTM-DTR dan Fasilitasnya

Lokasi : Batam dan Pekenbaru

Kontrak : Rp. 840.000.000

Maret 2011 : PT. PERTAMINA

PT Lapi ITB jo PT. Geocal

Pemetaan titik sumur, dengan GPS Geodetik

Lokasi : Riau, Palembang, Pekanbaru, Jambi

Jumlah sumur : 2000 sumur

Nopember 2011 : PT. SUMMIT LAUTAN MAS

Pengukuran Tambang Batu Bara

Lokasi : 1 km dari Samarinda

Luas : 50 ha

BAB 3

PEMBAHASAN MATERI

3.1. Pengenalan Materi

PemetaanTopografi pada dasarnya merupakan pengukuran yang dilakukan guna

menggambarkan/ memetakan secara detail dan lengkap tentang kondisi di lapangan yang

direpresentasikan dalam kumpulan titik koordinat (X,Y) dan elevasi (Z) dimana kemudian

hasilnya dapat digambarkan garis konturnya.

7 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 8: asdss.docx

Dalam Pemetaan Topografi secara umum dibagi dalam tiga metode pengukuran yaitu

pengukuran yang mendatar untuk mendapat hubungan titik-titik yang diukur di atas permukaan

bumi atau pengukuran titik Poligon (Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal) dan pengukuran-

pengukuran beda tinggi (Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal) serta pengukuran titik-titik

detail.

3.2. Proses Pelaksanaan Kegiatan Pengukuran

3.2.1. Manajemen Survey

Pada pelaksanaan kegiatan pengukuran ini penulis mengambil penjelasan dari kegiatan

dalam salah satu proyek pengukuran selama masa kegiatan Praktek Kerja Lapangan. Pengukuran

ini dilaksanakan Di Kp. Cibarengkok, Ds. Sumur Batu, Kec. Babakan Madang, Kab. Bogor.

Proyek dari PT. Sentul City seluas 80 Hektar inidilaksanakan selama 12 hari tepatnya dari

tanggal 18 April 2012 sd. 29 April 2012.Untuk susunan manajemen,secara umum terbagi

menjadi tiga bagian yaitu :

1. Koordinator Lapangan

Koordinator bertugas mengkoodinir/ mengarahkan proses pelaksanaan pengkuran dan

mengatur segala sesuatu baik dari segi teknis maupun non teknis.

2. Tim Ukur

Tim Ukur ini bertugas melaksanakan kegiatan pengukuran. Tim ini pada awalnya terdiri

dari empat tim yang memiliki tugas yang berbeda yakni, tim yang bertugas melaksanakan

Penentuan Nilai Koordinat Awal sebagai titik acuan/ referensi, tim yang melaksanakan

Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal, tim yang bertugas melaksanakan Pengukuran Kerangka

Dasar Vertikal dan tim yang bertugas melaksanakan Pengukuran Detail.

Namun setelah Penentuan Nilai Koordinat Awal, Pengukuran Kerangka Dasar

Horizontal dan Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal selesai dilaksanakan, maka tim dibagi

menajadi tiga tim, dimana ketiga tersebut keseluruhan bertugas melaksanakan Pengukuran

Detail. Setiap tim kira-kira terdiri dari empat sampai lima orang.

3. Pengolah Data

Pengolah Data bertugas untuk mengumpulkan semua data hasil pengukuran yang akan

diolah. Pada saat pengolahan data berlangsung, pengolah data juga ditemani dan dibantu oleh

surveyor untuk memudahkan dalam proses pengolahan data tersebut. Selain itu pengolah data

8 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 9: asdss.docx

juga bertugas untuk melakukan proses penggambaran. Pengolah data terdiri dari dua sampai tiga

orang.

3.2.2.Prosedur Pengukuran

1. Survey pendahuluan

Tahap ini merupakan tahap pengenalan area sebelum area tersebut diukur atau

dipetakan. Survey pendahuluan dilakukan agar Surveyor dapat merencanakan langkah-langkah

yang harus dilakukan untuk mengatasi kemungkinan kendala yang akan terjadi pada saat

pengukuran. Melalui pengenalan lapangan ini, diharapkan Surveyor bisa menentukan strategi

yang tepat dalam proses pengukuran.

2. Penentuan Batas Wilayah Pengukuran

Sebelum melaksanakan pengukuran di suatu daerah tertentu pastinya kita harus

mengetahui batas-batas wilayah tersebut, mana wilayah yang kita harus ukur dan mana wilayah

yang tidak perlu kita ukur. Untuk itu dilaksanakanlah pengukuran batas ini.

Dalam pelaksanaannya, dapat dilakukan pendekatan penentuan batas wilayah

pengukuran dengan cara melakukan Track Batas dengan menggunakan GPS Garmin/ Handheld

untuk mengetahui koordinat dan posisi batas-batas tersebut, yang dilakukan oleh satu sampai dua

orang dan didampingi seorang penunjuk batas yang benar-benar tahu persis batas-batas wilayah

tersebut.

3. Desain lokasi titik kontrol/ titik referensi

Pada umumnya, penempatan titik kontrol pemetaan/ titik referensi haruslah memenuhi

aturan sebagai berikut:

- Titik kontrol dipasang pada lokasi yang aman dari gangguan, dan tidak mengganggu atau

membahayakan.

- Titik kontrol harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga posisi titik kontrol sebelum dan

sesudahnya jelas terlihat dan tidak ada penghalang.

9 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 10: asdss.docx

- Titik kontrol haruslah dipasang pada tempat yang mampu mengikat banyak detail di

sekitarnya.

4. Pemasangan titik kontrol/ titik referensi

Sebelum melakukan pengukuran harus ada pemasangan titik control/ titik referensi awal

yang diketahui nilai koordinatnya. Diperlukan minimal dua titik kontrol yang sudah diketahui

koordinatnya yang juga untuk mengetahui azimuth awal.

Setelah desain lokasi selesai, selanjutnya pada tempat tersebut dilakukan pemasangan

dan pembuatan Banch Mark (BM) sebagai tanda dimana titik pemetaan itu ada. Patok ini bisa

bersifat permanen atau sementara tergantung pada tujuan dari pemetaan yang akan dilakukan.

Ukuran dari BM itu sendiri memiliki panjang 20 cm, lebar 20 cm dan tinggi 20 cm. Alat

dan bahan pembuatan Banch Mark (BM) :

- Linggis

- Sendok semen

- Kerangka besi (60 cm)

- Papan kerangka badan BM (20x20x20 cm)

- Paralon (diameter 10 cm, panjang 60 cm)

- Semen (secukupnya)

- Pasir (secukupnya)

- Kerikil (secukunya)

- Paku (1)

Langkah Pembuatan BM :

- Gali Lubang sedalam 40 cm dan diameter 20 cm

10 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 11: asdss.docx

Gambar 3.1Proses pembuatan Bench Mark.

- Masukan kerangka besi yang sudah dipasangi paralon.

Gambar 3.2Proses pembuatan Bench Mark.

- Pasangkan papan kerangka badan BM.

11 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 12: asdss.docx

Gambar 3.3Proses pembuatan Bench Mark.

- Masukan adukan semen, pasir, kerikil sampai semua ruang terisi, lalu pasangkan

paku di tengah-tengah bagian atas BM.

Gambar 3.4Proses pembuatan Bench Mark.

- Haluskan seluruh permukaan BM dengan menambahkan adukan semen ke

seluruh permukaan BM.

12 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 13: asdss.docx

Gambar 3.5Proses pembuatan Bench Mark.

- Beri warna seluruh badan BM dan cantumkan keterangan nama titik BM.

Gambar 3.6Bench Mark (BM).

5. Persiapan Pengukuran

Sebelum melakukan pengukuran, dilakukan persiapan terlebih dahulu, mulai dari

mengecek kondisi alat ukur dan peralatan lainnya serta mengisi daya battery peralatan yang akan

digunakan, sampai mempersiapkan bekal seperti air minum .Lakukan persiapan dan pengecekan

kembali sebelum akan melakukam pengukuran, agar tidak ada peralatan yang teringgal.

6. Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal (KDH) / Pengukuran Titik Poligon

13 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 14: asdss.docx

Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal merupakan pengukuran awal untuk membuat

suatu kerangka pengukuran.Proses pengambilan data dilakukan dengan cara merekam data

dalam alat TS.Data lapangan yang diambil yaitu Sudut Horizontal (Biasa dan Luar Biasa) dan

juga Jarak Datar.

Alat-alat yang digunakan :

- GTS 211D Topcon (1)

- Statif (3)

- Prisma Box/ Target Set (2)

- Meteran (3)

- Piloks (1)

- Paku+Patok (secukupnya)

- Alat Tulis

Langkah kerja pengukuran Kerangka Dasar Horizontal (KDH) :

- Dirikan Alat TS pada titik yang diketahui koordinatnyayaitu titik BM2 lalu centering.

- Dirikan prisma/ target set pada titik yang dijadikan sebagai acuan Backsight/ BSyaitu pada

titik lain yang diketahui koordinatnya yaitu titik BM1, centering prisma/ target set.

- Dirikan juga prisma untuk titik poligon selanjunyaForesight/ FSyang telah dibuat yaitu titik

BM3

- Hidupkan TS dengan menekan tombol “Power”.

- Tekan tombol “Menu”, setelah itu pilih F1 (Data Collect).

- Buat file untuk menyimpan data dengan memilih F1(Input), lalu tuliskan nama file nya,

misalkan “180312”. Setelah itu pilih F4(Enter).

14 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

MENUF1: DATA COLLECTF2: LAYOUTF3: MEMORY MGR

V : 90 ° 19 ' 07 "HR : 120 ° 14 ' 06 "

0SET HOLD HSET P↓

Page 15: asdss.docx

- Pilih F1 untuk memasukan informasi tempat berdiri alat (Occupied Point).

- Pilih F1(Input) lalu tuliskan informasi tempat berdiri alat. Setelah itu pilih F4 (Rec).

Masukan nomor titik tempat berdiri alat.Masukan keterangan/ kode titik tempat berdiri alatMasukan tinggi alat dalam satuan meter

- Setelah itu pada menu data dollect, tekan tombol “ESC” sampai tampilan pada layardisplay

kembali pada mode pengukuran sudut.

- Arahkan alat ke prisma yang berada di titik acuan Backsight/ BS, tepatkan bidikan tepat di

tengah-tengah prisma/ target set tersebut. Setelah benar-benar tepat, selanjutnya pilih F1

(0SET). Maka sudut horizontal nya menjadi nol derajat.

- Kunci pengunci horizontal nya, setelah itu masuk ke menu data collect. Pilih F2 (Backsight).

15 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

SELECT FILEFN : 180312

INPUT LIST …. ENTER

DATA COLLECTF1: OCC.PT# INPUTF2: BACKSIGHTF3:FS/SS

PT → 1ID : BM2 INS.HT : 1.445 m

INPUT SRCH REC OCNEZ

DATA COLLECTF1: OCC.PT# INPUTF2: BACKSIGHTF3:FS/SS

V : 90 ° 19 ' 07 "HR : 120 ° 14 ' 06 "

0SET HOLD HSET P↓

V : 90 ° 19 ' 07 "HR : 00 ° 00 ' 00 "

0SET HOLD HSET P↓

DATA COLLECTF1: OCC.PT# INPUTF2: BACKSIGHTF3:FS/SS

Page 16: asdss.docx

- Masukan informasi titik acuan Backsight/ BS dengan memilih F1 (Input) lalu tuliskan

informasi titik Backsight/ BS. Setelah itu pilih F3 (Meas), lalu pilih F2 (SD) untuk

menyimpan data.

Masukan nomer titik acuan BacksightMasukan kode titik acuan BacksightMasukan tinggi alat Backsight

- Selanjutnya pada menu data collect, pilih F3 (FS/SS).

- Masukan informasi titik Foresight/ FS dengan memilih F1 (Input) lalu tuliskan informasi titik

Foresight/ FS.Setelah itu bidik kembali titik acuan Backsight dalam posisi bacaan sudut luar

biasa(LB). Setelah itu pilih F4 (All), data pun akan tersimpan.

Masukan nomer titik Foresight dimulai dari seratusMasukan kode titik ForesightMasukan tinggi alat Foresight

- Setelah bacaan sudut biasa dan luar biasa titik acuan backsight (BM1) sudah didapat,

selanjutnya lakukan pembacaan sudut pada titik foresight (BM3).

- Arahkan alat ke prisma/ target set di titik foresight (BM3) dengan posisi alat bacaan sudut

biasa,tepatkan bidikan tepat di tengah-tengah prisma/ target set tersebut, lalu kunci pengunci

horizontalnya.

- Ganti kode titik BM1 menjadi BM3 dengan memilih F1 (Input) lalu tuliskan kode titiknya

yaitu BM3. Ganti juga tinggi titik BM1 menjadi tinggi titik foresight (BM3). Pilih F4 (All)

untuk menyimpan data.

16 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

BS# → 2PCODE : BM1INS.HT : 1.493 m

INPUT 0SET MEAS BS

DATA COLLECTF1: OCC.PT# INPUTF2: BACKSIGHTF3:FS/SS

PT# → 100PCODE : BM1R.HT : 1.493 m

INPUT 0SET MEAS ALL

PT# → 101PCODE : BM3R.HT : 1.559 m

INPUT 0SET MEAS ALL

Page 17: asdss.docx

- Selanjutnya lakukan bacaan sudut luar biasa pada titik foresight (BM3). Pilih F4 (All) untuk

menyimpan data.

- Setelah bacaan sudut biasa dan luar biasa titik acuan backsight (BM1) dan titik foresight

(BM3) sudah didapat, setelah itu pindahkan Alat TS ke titik BM3 dan dirikan prisma/ target

set di titik BM2 untuk backsight dan di titik foresight selanjutnya yaitu titik BM4.

- Lakukan langkah diatas untuk pengerjaan pengukuran kerangka dasar horizontal selanjunya.

7. Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal (KDV)/ Pengukuran Beda Tinggi

Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal pada dasarnya dilakukan untuk mengukur elevasi

setiap titik poligon dan beda tinggi antar titik poligon. Metode pengukuran beda tinggi yang

dilakukan yaitu metode pergi pulang double stand/ dua kali berdiri alat (stand I dan stand II),

dimana akan dilakukan dua kali berdiri alat pada saat pengkuran pergi dan dua kali berdiri alat

saat pengukuran pulang.

Alat-alat yang digunakan :

- Waterpass Topcon (1)

- Statif (1)

- Rambu Ukur (2)

- Piloks (1)

- Patok (secukupnya)

- Alat tulis

Langkah kerja pengukuran kerangka dasar vertical (KDV) :

17 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

PT# → 102PCODE : BM3R.HT : 1.559 m

INPUT 0SET MEAS ALL

Page 18: asdss.docx

- Dirikan alat waterpass di antara titik BM1 dan BM2 untuk melakukan pengukuranpergi stand

1, lalu centring alat waterpass.

- Dirikan rambu ukur dititik BM1 dan BM2dimana BM1 menjadi bacaan belakang dan BM2

menjadi bacaan muka.

- Lakukan pembacaan Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT) dan Benang Bawah (BB) pada

titik BM1 dan BM2 lalu catat data yang didapat dalam form pengukuran.

- Lakukan kontrol BT untuk mengecek benar atau salah bacaan BT tersebut, dengan

menggunakan rumus BT=BA+BB/2.

- Untuk penghitungan Jarak Optis, dengan menggunakan rumus D.Optis=BA-BB*100

- Untuk menghitung Beda Tinggi, dengan menggunakan rumus ∆h=BTBelakang-BTmuka

- Selanjutnya lakukan pengukuran pergi stand II, dirikan alat dan centering kembali alat di

tempat berbeda tapi masih diantara titik BM1 dan BM2 dan lakukan pembacaan kembali pada

rambu ukur di titik BM1 dan BM2.

- Setelah pengkuran pergi stand I dan stand II pada BM1 dan BM2 selesai, selanjutnya lakukan

pengukuran pulang stand I dan stand II pada BM1 dan BM2 dimana kali ini titik BM1

menjadi bacaan muka dan BM2 menjadi bacaan belakang.

- Lakukan kembali pembacaan BA, BT dan BB pada BM1 dan BM2, tentunya dengan kembali

melakukan dua kali berdiri alat (stand I dan stand II).

- Setelah pengukuran pulang pergi stand I dan stand II pada titik BM1 dan BM2 selesai,

selanjutnya pindahkan alat ke tempat diantara titik BM2 dan BM3.

- Apabila jarak antara titik BM2 dan BM3 terlalu jauh dan tidak bisa dilakukan dengan satu kali

pembacaan, maka akan dibuat titik bantu agar bisa mencapai titik BM3.

- Dirikan alat waterass diantara titik BM2 dan titik bantu (C1).Lakukan pengukuran pergi

pulang stand I dan stand II pada titik BM2 dan C1, selanjutnya dirikan alat di antara titik

bantu C1 dan titik BM3, lakukan langkah pengerjaan yang sama seperti sebelumnya untuk

melakukan pengukuran kerangka dasar vertikal selanjutnya.

8. Pengukuran Detail

Pengukuran Detail merupakan proses pengambilan data dengan membidik objek-objek

yang akan dipetakan. Objek tersebut meliputi sungai, rumah dan batas.

Alat-alat yang digunakan :

- GTS 105N Topcon (1)

18 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 19: asdss.docx

- GTS 211D Topcon (1)

- GTS Gowin (1)

- Statif (6)

- Prisma Box/ Target Set (3)

- Prisma Pole (7)

- Hand Talk (HT) (6)

- Paku (secukupnya)

Langkah kerja pengukuran detail :

- Dirikan Alat TS titik poligon yaitu titik BM3, centering alat TS.

- Dirikan prisma/ target set di titik poligon untuk acuan backsight yaitu titik BM2, centering

prisma/ target set.

- Hidupkan alat TS dengan menekan tombol “Power”.

- Tekan tombol “Menu”, setelah itu pilih F1 (Data Collect).

- Buat file untuk menyimpan data dengan memilih F1(Input), lalu tuliskan nama file nya,

misalkan “200312”. Setelah itu pilih F4 (Enter).

- Pilih F1 untuk memasukan informasi tempat berdiri alat (Occupied Point).

19 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

MENUF1: DATA COLLECTF2: LAYOUTF3: MEMORY MGR

SELECT FILEFN : 200312

INPUT LIST …. ENTER

DATA COLLECTF1: OCC.PT# INPUTF2: BACKSIGHTF3:FS/SS

V : 90 ° 19 ' 07 "HR : 120 ° 14 ' 06 "

0SET HOLD HSET P↓

Page 20: asdss.docx

- Pilih F1(Input) lalu tuliskan informasi tempat berdiri alat. Setelah itu pilih F4 (Rec)

Masukan nomor titik tempat berdiri alat.Masukan keterangan/ kode titik tempat berdiri alatMasukan tinggi alat dalam satuan meter

- Selanjutnya lakukan backsight ke titik BM2.

- Pada menu data collect pilih F2 (Backsight).

- Pilih F1 (Input) dan tuliskan informasi titik acuan Backsight/ BS (BM2) dengan memilih F1

(Input) lalu tuliskan informasi titik Backsight/ BS (BM2). Setelah itu pilih F3 (Meas), lalu

pilih F2 (SD) untuk menyimpan data.

Masukan nomer titik acuan BacksightMasukan kode titik acuan BacksightMasukan tinggi alat Backsight

- Setelah backsight ke titik BM2 selanjutnya lakukan pembidikan titik-titik detail, dengan

membidik prisma pole yang didirikan di titik-titik detail yang akan dibidik.

- Pada menu data collect, pilih F3 (FS/SS).

- Masukan informasi titik Foresight/ FS dengan memilih F1 (Input) lalu tuliskan informasi titik

Foresight/ FS. Setelah itu pilih F4 (All), data pun akan tersimpan.

20 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

DATA COLLECTF1: OCC.PT# INPUTF2: BACKSIGHTF3:FS/SS

PT → 1ID : BM3 INS.HT : 1.455 m

INPUT SRCH REC OCNEZ

BS# → 2PCODE : BM2INS.HT : 1.437 m

INPUT 0SET MEAS BS

DATA COLLECTF1: OCC.PT# INPUTF2: BACKSIGHTF3:FS/SS

Page 21: asdss.docx

Masukan nomer titik detail dimulai dari seratusMasukan kode titik detailMasukan tinggi prisma pole

- Untuk pengisian kode titik detail tuliskan kode objek yang dibidik misalnya untuk jalan, kode

yang digunakan yaitu kode JL, untuk batas gunakan kode BTS, untuk sungai gunakan SA.

Sedangkan untuk pengisian tinggi, gunakan tinggi dari prisma pole.

9. Evaluasi

Setelah dilakukan pengolahan data kemudian terdapat data yang salah atau ada data

yang dianggap kurang, maka akan dilakukan evaluasi yakni dilakukannya pengukuran ulang

untuk memperbaiki data yang salah dan juga data yang kurang.

3.3. Pengolahan Data

1. Download Data dari Alat ke dalam Komputer/ Laptop

Setelah pengukuran selesai data lapangan akan langsung didownload dari Alat ke dalam

komputer/ laptop untuk selanjutnya akan dilakukan proses pengolahan data dengan

menggunakan software Topcon Link.

Pengaturan pada Alat :

- Nyalakan alat dengan menekan tombol “Power” lalu Tekan tombol “Menu”.

- Selanjutnya pada layar display pilih F3 (Memory Mgr).

21 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

PT# → 100PCODE : JLR.HT : 1.500 m

INPUT 0SET MEAS ALL

Page 22: asdss.docx

- Tekan tombol F4 dua kali, lalu pilih F1 (Data Transfer).

- Pilih F1 (GTS Format) lalu pilih F1(Send Data)

- Pilih “Meas. Data” lalu “Enter” setelah itu pilih “Yes”

Pengaturan pada Komputer/ laptop :

- Lihat terlebih dahulu “Port (Com & LPT)” yang akan digunakan saat download data pada

Control Panel. Pada Control Panel pilih “System” lalu akan muncul menu “System

Properties”.

Gambar 3.7Pengaturan Port

- Lalu pilih “Hardware” lalu pilih “Device Manager” lalu pilih “Port(Com & LPT)”

22 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 23: asdss.docx

Gambar 3.8Pengaturan Port

- Setelah “Port” diketahui, selanjutnya buka software Topcon Link

- Pada Topcon Link, pada toolbar pilih “File” lalu pilih ”Import From Device”

Gambar 3.9Proses Download data pada Topcon Link

- Pilih “Topcon Total Station” lalu pilih

23 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 24: asdss.docx

Gambar 3.10Proses Download data pada Topcon Link

- Pilih “Add New Station” lalu isi kolom “Name” dengan nama file, dan isi kolom Port dengan

com yang akan di gunakan. Setelah itu klik “OK”.

Gambar 3.11Proses Download data pad Topcon Link

- Klik file yang akan didownload

24 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 25: asdss.docx

Gambar 3.12Proses Download data pad Topcon Link

- Klik “file1.txt” lalu pilih “>>”. Selanjutnya pilih “Start” untuk proses download data.

Gambar 3.13Proses Download data pad Topcon Link

2. Pengolahan Data KDH

Data yang diambil dari pengukuran KDH ini meliputi Sudut, Jarak. Data lapangan

kemudian akan didownload ke komputer/ laptop.

25 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 26: asdss.docx

Gambar 3.14Data lapangan Setelah ditransfer dari TS.

Setelah data lapangan didownload ke komputer/ laptop, pengolahan dataselanjunya

diolah dengan menggunakan Microsoft Excel.

Data lapangan berupa sudut horizontal biasa dan luar biasa dan jarak yang dibaca dari

posisi bacaan biasa dan luar biasa, akan dihitung sudut horizontal rata-rata dan jarak datar rata-

ratanya. Langkah pengolahan dataKDH :

- Salin data lapangan dari Topcon Link ke dalam Microsoft Excel

26 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 27: asdss.docx

Gambar 3.15Proses pengolahan data lapangan KDH

- Pertama hitung besar sudut horizontalnya terlebih dahulu.

- Untuk menghitung besar sudut horizontal biasa (B), karena saat melakukan backsight bacaan

sudut dinolset-kan(0SET), maka besar sudut dari bacaan sudut biasa akan langsung diketahui.

Contoh, bacaan BS 00° 00' 00" dan bacaan FS 172° 10' 02". Maka besar bacaan sudut

biasanya adalah 172° 10' 02".

- Untuk besar sudut horizontal luarbiasa (LB), apabila bacaan sudut FS lebih besar daripada

bacaan sudut BS maka caranya bacaan FS dikurangi bacaan sudut BS. Tetapi apabila

sealiknya, maka caranya besar sudut titik foresight (FS) dikurangi bacaan sudut titik acuan

backsight(BS) ditambah 360°. Contoh, bacaan BS 180° 00' 04" dan bacaan FS 7° 19' 12",

maka 7° 19' 12"-180° 00' 04"+360° hasilnya adalah 187° 19' 08".

- Setelah besar bacaan sudut biasa dan luar biasanya telah diketahui, selanjutnya hitung sudut

horizontal rata-rata, jumlahkan bacaan sudut biasa dan sudut luar biasa lalu hasilnya dibagi

dua.

- Untuk menghitung jarak datar rata-rata, jumlahkan bacaan biasa dan luar biasa dari BM2 ke

BM3 dan juga bacaan biasa dan luar biasa dari BM3 ke BM2, lalu hasilnya dibagi empat.

- Setelah sudut horizontal rata-rata itu akan dilakukan perhitungan koordinat dalam format

perhitungan poligon.

27 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 28: asdss.docx

Gambar 3.16Proses Penghitungan koordinat

28 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 29: asdss.docx

Gambar 3.17Proses Penghitungan koordinat

3. Pengolahan Data KDV

Data lapangan yang semula ditulis tangan pada kertas format penghitungan waterpass

selanjutnya akan dikerjakan dalam format penghitungan pada Microsoft Excel. Data lapangan

akan diolah dan dihitung sehingga dapat diperoleh beda tinggi antara titik-titik poligon dan tinggi

titik/ elevasi setiap titik poligon. Langkah pengolahan data KDV :

29 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 30: asdss.docx

Gambar 3.18 Pengolahan Data Lapangan KDV

- Lakukan penghitungan beda tinggi terlebih dahulu pada format pengukuran beda tinggi dalam

Microsoft Excel.

- Petama lakukan penghitungan beda tinggi untuk pengukuran pergi.

- Cek bacaan benang tengah titik BM1 dan titik bantu C1 dengan menggunakan rumus

BT=BA+BB/2.

- Hitung jarak optis dari tempat berdiri alat ke titik BM1 dan titik bantu C1, dengan

menggunakan rumus BA-BB*100.

- Hitung beda tinggi antara titik BM1 dan titik bantu C1stand 1, dengan menggunakan rumus

∆h=BTBelakang-BTMuka. Dimana bacaan BT titik BM1 adalah bacaan belakang dan bacaan BT

titik bantu C1 adalah bacaan muka. ∆h BM1-C1= 0.446-0.918= -0.473

- Hitung beda tinggi BM1-C1 dari stand 2. ∆h C1-BM2 = 0.374-0.848 = -0.369

- Selanjutnya hitung beda tinggi rata-rata antara penghitungan beda tinggi stand 1 dan stand 2.

- Lakukan penghitungan beda tinggi titik bantu C1 dan BM2.

NO ARAH BIDIKAN ∆h (beda tinggi) D (jarak optis) KOREKSI∆h( b.t setelah

koreksi)

ELEVASI TITIK

227.406 BM1

1 BM1 BM2 -1.1115 108.2 -0.003242 -1.108258272 226.2977 BM2

2 BM2 BM3 -2.00975 112.2 -0.003362 -2.006388429 224.2914 BM3

3 BM3 BM4 -4.6335 135.2 -0.004051 -4.629449337 219.6619 BM4

4 BM4 BM5 -3.07575 209.8 -0.006286 -3.069464283 216.5924 BM5

5 BM5 BM6 -4.362 132 -0.003955 -4.358045211 212.2344 BM6

6 BM6 BM7 5.035 180.2 -0.005399 5.040398886 217.2748 BM7

7 BM7 BM8 -7.17075 199.2 -0.005968 -7.164781864 210.11 BM8

8 BM8 BM9 -6.042 330.3 -0.009896 -6.03210404 204.0779 BM9

9 BM9 BM10 -1.61875 93.8 -0.00281 -1.615939703 202.462 BM10

10 BM10 BM11 -1.7055 87 -0.002607 -1.702893435 200.7591 BM11

11 BM11 BM12 0.5865 96.1 -0.002879 0.589379206 201.3485 BM12

12 BM12 BM13 0.72425 185.2 -0.005549 0.729798689 202.0783 BM13

30 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 31: asdss.docx

13 BM13 BM14 -1.548 49.8 -0.001492 -1.546507966 200.5317 BM14

14 BM14 BM15 -1.39625 66.7 -0.001998 -1.394251633 199.1375 BM15

15 BM15 BM16 0.69075 104.7 -0.003137 0.693886867 199.8314 BM16

16 BM16 BM17 -0.2885 61 -0.001828 -0.286672408 199.5447 BM17

17 BM17 BM18 -3.56025 133 -0.003985 -3.556265251 195.9884 BM18

18 BM18 BM19 -1.47125 122.8 -0.003679 -1.467570848 194.5209 BM19

19 BM19 BM20 -1.67725 40.6 -0.001216 -1.676033603 192.8448 BM20

20 BM20 BM21 -0.5845 42 -0.001258 -0.583241658 192.2616 BM21

21 BM21 BM22 1.53025 81.2 -0.002433 1.532682794 193.7943 BM22

22 BM22 BM23 2.10775 53.8 -0.001612 2.109361876 195.9036 BM23

23 BM23 BM24 1.7235 113 -0.003386 1.726885539 197.6305 BM24

24 BM24 BM25 2.68325 134.6 -0.004033 2.687282686 200.3178 BM25

25 BM25 BM26 2.062 118.6 -0.003553 2.065553318 202.3834 BM26

26 BM26 BM27 0.30575 60.5735 -0.001815 0.307564814 202.6909 BM27

27 BM27 BM28 0.3005 60.1 -0.001801 0.302300627 202.9932 BM28

28 BM28 BM29 1.64675 94.5 -0.002831 1.649581269 204.6428 BM29

29 BM29 BM30 1.26825 99.2 -0.002972 1.271222084 205.914 BM30

30 BM30 BM31 2.56125 115 -0.003445 2.56469546 208.4787 BM31

31 BM31 BM32 1.816 137.2 -0.004111 1.820110584 210.2988 BM32

32 BM32 BM33 0.63375 86.1 -0.00258 0.636329601 210.9352 BM33

33 BM33 BM34 1.06425 69.3 -0.002076 1.066326264 212.0015 BM34

34 BM34 BM35 4.9745 171 -0.005123 4.979623249 216.9811 BM35

35 BM35 BM36 2.3345 227.1 -0.006804 2.341304034 219.3224 BM36

36 BM36 BM37 4.12025 159.8 -0.004788 4.125037691 223.4475 BM37

37 BM37 BM38 -2.701 137.2 -0.004111 -2.696889416 220.7506 BM38

38 BM38 BM39 2.94 146.3 -0.004383 2.944383224 223.695 BM39

39 BM39 BM40 2.42925 110.2 -0.003302 2.432551649 226.1275 BM40

40 BM40 BM41 1.50325 50.7 -0.001519 1.504768998 227.6323 BM41

41 BM41 BM42 0.70125 75.5 -0.002262 0.703512019 228.3358 BM42

42 BM42 BM43 0.2335 55.1 -0.001651 0.235150825 228.5709 BM43

43 BM43 BM44 0.6955 44.5 -0.001333 0.696833243 229.2678 BM44

44 BM44 BM45 0.64475 23.1 -0.000692 0.645442088 229.9132 BM45

45 BM45 BM46 -2.2845 152.7 -0.004575 -2.279925028 227.6333 BM46

46 BM46 BM1 -0.23275 182.4 -0.005465 -0.227285201 227.406 BM1

-0.15725 5248.5735

31 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 32: asdss.docx

- Selanjutnya hitungbeda tinggi titik BM1-BM2, dengan menjumlahkan hitungan beda tinggi

BM1-C1 dan hitungan beda tinggi C1-BM2. ∆h BM1-BM2= -0.473+(-0.639)=-1.112 maka

beda tinggi titik BM1-BM2 adalah -1.112 m.

Gambar 3.19Pengolahan Data Lapangan KDV

- Selanjutnya lakukan penghitungan beda tinggi untuk pengukuran pulang.

- Hitung beda tinggi rata-rata antara penghitungan pengkuran pergi dan pulang. Selanjutnya

akan diketahui beda tinggi titik BM1-BM2.

- Lakukan langkah yang sama untuk penghitungan beda tinggi antar titik poligon selanjutnya.

- Setelah penghitngan beda tinggi selesai, kemudian akan dilakukan penghitungan tinggi titik/

elevasi setiap titik poligon.

- Untuk menghitung koreksi beda tinggi setiap titik dengan menggunakan rumus D/ Jml.

D*∆h.

- Hitung koreksi beda tinggi BM1-BM2, 108.2/5248.5735*-1.115= -0.003242

32 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 33: asdss.docx

- Selanjutnya hitung kembali beda tingginya dengan menjumlahkan beda tinggi dengan

koreksinya. -1.115+(-0.003242)= -1.108258272. Lakukan penghitungan koreksi dan beda

tinggi sampai titik BM terakhir sebelum melakukan penghitungan tinggi titik/ elevasi.

- Setelah didapat beda tinggi sesudah koreksi, selanjutya lakukan penghitungan tinggi titik/

elevasi.

- Tinggi titik BM1 sebelumnya sudah diketahui yaitu 227.406. Selanjutnya hitung tinggi

titik BM2, dengan cara menjumlahkan tinggi titik BM1 dengan beda tinggi BM1-BM2.

227.406+(-1.108258272)=266.2977.

- Untuk menghitung tinggi titik BM3, jumlahkan tinggi titik BM2 dengan beda tinggi

BM2-BM3. 266.2977+(-2.006388429)=224.2914. Selanjutnya akukan langkah yang

sama untuk melakukan penghitungan tinggi titik/ elevasi titik-titik selanjutnya.

Setelah pengolahan data data Kerangka Dasar Horizontal (KDH) dan Kerangka Dasar

Vertikal (KDV) selesai, maka akan diperoleh nilai Koordinat titik poligon (X,Y) dan Elevasi titik

poligon (Z). Selanjutnya Data X,Y,Z akan diimport ke dalam AutoCad untuk proses

penggambaran.

NOKOORDINAT

ELEVASI TITIKX Y

1 708827.757 9272939.368 227.406 BM12 708770.986 9273030.837 226.298 BM23 708703.605 9273112.123 224.291 BM34 708565.210 9273103.073 219.662 BM45 708375.085 9273114.967 216.592 BM56 708259.485 9273150.998 212.234 BM67 708109.853 9273251.439 217.275 BM78 707994.294 9273397.511 210.110 BM89 707788.118 9273618.874 204.078 BM9

10 707731.149 9273693.812 202.462 BM1011 707669.767 9273743.470 200.759 BM1112 707576.259 9273764.891 201.348 BM1213 707438.309 9273799.766 202.078 BM1314 707401.656 9273833.277 200.532 BM1415 707339.406 9273859.453 199.137 BM1516 707234.712 9273863.349 199.831 BM1617 707174.949 9273870.610 199.545 BM1718 707062.218 9273940.850 195.988 BM1819 706957.910 9274004.403 194.521 BM1920 706937.809 9274038.055 192.845 BM20

33 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 34: asdss.docx

21 706914.921 9274071.606 192.262 BM2122 706916.625 9273990.459 193.794 BM2223 706941.946 9273942.710 195.904 BM2324 707034.789 9273879.262 197.631 BM2425 707130.087 9273797.134 200.318 BM2526 707179.417 9273690.514 202.383 BM2627 707238.820 9273702.407 202.691 BM2728 707364.519 9273744.614 202.993 BM2829 707417.980 9273666.537 204.643 BM2930 707509.355 9273627.794 205.914 BM3031 707564.207 9273532.432 208.479 BM3132 707677.566 9273454.527 210.299 BM3233 707708.590 9273374.137 210.935 BM3334 707755.850 9273322.940 212.001 BM3435 707842.985 9273192.212 216.981 BM3536 707982.867 9273040.253 219.322 BM3637 708128.111 9273002.533 223.447 BM3738 708091.622 9272920.252 220.751 BM3839 708231.778 9272888.748 223.695 BM3940 708331.732 9272850.214 226.128 BM4041 708381.689 9272843.848 227.632 BM4142 708453.280 9272828.047 228.336 BM4243 708508.244 9272828.896 228.571 BM4344 708552.947 9272830.101 229.268 BM4445 708571.098 9272817.934 229.913 BM4546 708700.547 9272872.550 227.633 BM46

4. Import Data KDH dan KDV Ke Dalam AutoCad

Data hasil penghitungan KDH dan KDV berupa nilai koordinat dan elevasi titik poligon

selanjutnya dapat diimport ke dalam AutoCad untuk memulai penggambaran kerangka

pengukuran. Berikut cara mengimport data ke dalam AutoCad.

Setelah dikerjakan dalam Microsoft Excel selanjutnya file disimpan dalam format csv

(Comma delimited).

34 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 35: asdss.docx

Gambar 3.20Data Koordinat dan Elevasi dalam format csv (Comma delimited)

Pengerjaan selanjutnya akan dilakukan di dalam AutoCad. Untuk mengimport data dari

Microsoft Excel ke dalam AutoCad, pilih “Point” pada toolbar, lalu pilih “Import/ Export

Point”, lalu pilih “Import Point”.

35 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 36: asdss.docx

Gambar 3.21Proses Import Data

Setelah mengklik “Import Point” selanjutnya pilih untuk “Format” yaitu PENZD (Comma

delimited) kemudian untuk “Source File” klik “Open” untuk memilih file yang akan di

import ke dalam AutoCad.

Gambar 3.22Proses Import Data

Pilih file yang akan diimport kemudian klik “Open”.

36 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 37: asdss.docx

Gambar 3.23Proses Import Data

Klik “OK”

Gambar 3.24Proses Import Data

Klik “OK”

37 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 38: asdss.docx

Gambar 3.25Proses Import Data

Kemudian akan muncul point titik koordinat yang telah diimport.

Gambar 3.26 Nilai koordinat titik poligon yang telah diimport kedalam AutoCad

Setelah muncul point titik-titik koordinat selanjutnya sambungkan titik-titik koordinat

tersebut dengan menggunakan Polyline.

38 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 39: asdss.docx

Gambar 3.27Gambar kerangka poligon

5. Pengolahan Data Pengukuran Detail

Setelah didownload, data lapangan akan diolah di dalam software Topcon Link untuk

mencari nilai koordinatnya.

39 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 40: asdss.docx

Gambar 3. 28Proses pengolahan data lapangan pengukuran detail

Pertama masukan nilai koordinat tempat berdiri alat dan nilai koordinat BS (Backsight).

Selanjutnya pilih “Process” pada toolbar lalu pilih “Compute Coordinates”

Gambar 2.29Proses pengolahan data lapangan pengukuran detail

Setelah itu nilai koordinat titik-titik detail pun akan diketahui

40 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 41: asdss.docx

Gambar 2.30Proses pengolahan data lapangan pengukuran detail

Setelah semua data lapangan selesai diolah dan diketahui nilai koordinatnya,

selanjutnya data lapangan dapat langsung diimport ke dalam AutoCad untuk proses

penggambaran.

Gambar 3.31Proses penggambaran pengukuran titik-titik detail

41 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 42: asdss.docx

Gambar 3.32Titik-tik detail yang telah digambar

BAB 4

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa peserta PKL melaksanakan

beberapa pembelajaran dan beberapa kegiatan pengukuran dalam suatu proyek dunia kerja. Ilmu

dan pengalaman yang didapat akan amat bermanfaat bagi mahasiswa peserta PKL saat

menempuh dunia kerja pada masa yang akan datang.

5.2 Kesan

42 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 43: asdss.docx

5.2.1 Kesan peserta PKL mengenai Manajemen PKL

- Manajemaen PKL memberikan bimbingan denganbaik kepada mahasiswa peserta

PKL.

5.2.2 Kesan peserta PKL mengenai Manajemen Pekerjaan/ Proyek.

- Manajemen proyek melaksanakan berbagai persiapan dengan baik, baik persiapan

dari segi teknis maupun non teknis serta disiplin dalam setiap pekerjaannnya.

5.2.3 Kesan peserta PKL mengenai Lingkungan Kerja

- Di dalam lingkungan kerja terkadang terjadi hambatan-hambatan seperti lahan

yang yang masih bermasalah dan batas-batas wilayah yang belum diketahui.

5.3 Saran

5.3.1 Saran peserta PKL bagi Pihak Perusahaan

- Agar lebih meningkatkan jalinan hubungan penerimaan mahasiswa dalam

pelaksanaan kegiatan PKL dari pihak kampus ke perusahaan.

- Pihak perusahaan dapat membimbing mahasiswa peserta PKL dengan baik.

5.3.2 Saran peserta PKL bagi Instansi terkait lainnya

- Dapat bekerja sama untuk menerima mahasisiwa yang akan melaksanakan

kegiatan PKL di Innstansi tersebut.

- Agar lebih meningkatkan jalinan hubungan kerja sama dalam pelaksanaan

kegiatan PKL.

5.3.3 Saran peserta PKL bagi Program D1 TSP

- Agar dapat lebih meningkatkan proses pembelanjaran khususnya saat mahasiswa

melaksanakan pembelajaran di sub kampus.

- Pihak sub kampus dapat menyediakan sarana dan prasarana lebih lengkap untuk

memperlancar proses pembelajaran.

5.3.4 Saran peserta PKL bagi calon peserta PKL mendatang

- Agar dapat menjadikan kegiatan PKL untuk mendapatkan pembelajaran lebih

selama melaksanakan kegiatan PKL.

43 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Page 44: asdss.docx

44 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan