asdss.docx
DESCRIPTION
laporan prakerinTRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Kegiatan PKL
1.2 Tujuan Kegiatan PKL
Secara umum tujuan dilaksanakannya kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada
Program D1 PVB ITB Teknik Survey dan Pemetaan ini yaitu memperkenalkan secara langsung
kepada mahasiswa peserta PKL bagaimana prosedur kerja dalam suatu dunia kerja khususnya
dalam bidang pengukuran serta berinteraksi langsung dalam ruang lingkup dunia kerja misalnya
dengan melakukan berbagai pengukuran dalam sebuah proyek. Atau. Selain itu mahasiswa
peserta PKL juga dapat melakukan pembelajaran dan akan mendapatkan banyak ilmu tambahan
pada saat mahasiswa peserta PKL berada di lapangan, baik secara langsung maupun secara tidak
langsung.
1.3 Manfaat Kegiatan PKL
Dengan terjun secara langsung dalam ruang lingkup dunia kerja mahasiswa peserta PKL
setidaknya akan mengenal dunia kerja dalam bidang Survey dan Pemetaan dan tentunya
mahasiswa peserta PKL akan mendapatkan ilmu tambahan serta pengalaman kerja yang akan
menjadi bekal bagi mahasiswa saat memasuki dunia kerja pada masa yang akan datang.
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL
Kegiatan PKL dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
teknik survey yaitu PT. GEOCAL yang beralamatkan di Jl. Ingas 13 Blok I-1 No. 6 Bumi
Parahyangan Kencana, Soreang, Bandung. Kegiatan PKL dilaksanakan selama tiga bulan yaitu
dimulai dari tanggal 12 Maret 2012 s.d 2 Mei 2012.
1.5 Ruang Lingkup Pelaksanaan Kegiatan PKL
Seperti yang telah disebutkan, bahwa setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan
kegiatan Praktek Kerja Lapangan wajib untuk membuat Laporan Praktek Kerja Lapangan
1 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
(LPKL) yang isinya mencakup kegiatan Praktek Kerja Lapangan itu sendiri dan hasil-hasil yang
didapat dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan tersebut.
Selama Pelaksanaan aktivitas PKL berlangsung, penulis melaksanakan berbagai
kegiatan yang mencakup pembelajaran seperti mempelajari alat-alat ukur modern seperti ETS
serta mempelajari cara mengaplikasikannya langsung di lapangan dalam sebuah latihan
pengukuran.
Selain itu penulis juga melaksanakan langsung kegiatan pengukuran pada sebuah
proyek dengan beberapa metode pengukuran seperti Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal,
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal, Pengukuran Detail.
BAB 2
PROFIL PERUSAHAAN TEMPAT PELAKSANAAN PKL
PT. GEOCAL sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa teknik survey, yang
meliputi : Surveying, Geograpichs Information System (GIS) & Drafting Service, Land Survey/
Mapping & GIS System Training.
2.1 Daftar Dokumen Perusahaan
2 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
No Dokumen Nomor/Tgl Berlaku/ Nama
1 Nomor Pokok Wajib Pajak 02.587.476.9-429.000
2 Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak PEM-039/WPJ.09/KP.0303/2007
3 Surat Kuasa Penandatanganan Faktur Pajak 24 Agustus 2006
4 Bank Perusahaan BNI
5 Cabang Bank Perusahaan Cabang Majalaya
6 No. Accunt Rekening Bank Perusahaan 011.632.1655
7 Nama Direksi Perusahaan Sesuai Akta WIWI YUNIARTI
8 Surat Keterangan Terdaftar PEM-00739/WPJ.09/KP.1303/2011
9 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar 00039/10-12/PB/III/2011
10 Pengumuman Dalam Lembar Negara 02002/SKS/KPT/2007
11 Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI W8-00235HT.01.01-TH.2007
12 Anggota APPBIN 0868-0107
2.2 Susunan Pengurus Perusahaan
1. Direktur UtamaNama : Wiwi Yuniarti
Tempat / Tgl Lahir : Bogor, 20 Januari 1974
Jenis Kelamin : Wanita
Alamat : Jl. Ingas 8 Blok I-1 No. 05 Bumi Parahyangan
Kencana Soreang, Bandung
Tlp. : 08122166720
2. Direktur
Nama : Dedi Yanto
Tempat / Tgl Lahir : Bandung, 15Juli 1973
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kp. Simpang 003/016 Desa Panundaan Kec. Ciwidey, Bandung
Tlp. :
3. Komisaris
Nama : Ifwa Dede Syarifhidayat
3 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Tempat / Tgl Lahir : Bandung, 15 Oktober 1967
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kom. Bumi Parahyangan Kencana Blok. I-2 No. 05
Rt. 05/ 03 Desa Pananjung Kec. Cangkuang
Bandung.
Tlp. :
2.3 Daftar Peralatan Survey dan Pemetaan
No. Nama Barang Jumlah
1 Pulse Total Stations GPT-3005LN S/N : 4M0222 1 set
2 Total Stations GTS-313 S/N : NY0617 1 set
3 Total Stations GTS-211D S/N : LG2210 1 set
4 Total Stations GTS-105N S/N : 6H0664 1 set
5 Total Stations GTS-233 S/N : OK3385 1 set
6 Total Stations GTS-235N S/N : OL5333 4set
7 Total Stations TKS-202 S/N : 8E0057 3set
8 Digital Theodolite DT-209LS/N : 090164 1 set
9 Theodolite “Wild” T1 S/N : 350695 1 set
10 Theodolite “Wild” T2 S/N : ….390 1 set
11 Theodolite “Nikon” NT-3A S/N : 08736 1 set
12 Theodolite “Nikon” NT-4D S/N : 011279 1 set
13 Auto Level AT-F2 S/N : B01898 1 set
14 Auto Level AT-G3 S/N : AX6090 1 set
15 Auto Level AT-G6 S/N : B3329 4 set
16 Global Posisioning Sistem GPS Navigasi 8 unit
17 Global Posisioning Sistem GPS Geodetic 2 unit
2.4 Struktur Organigram PT. GEOCAL
4 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
DIREKTUR
UTAMA
KOMISARIS
KEUANGAN
2.5 Pengalaman Kerja Perusahaan
Di Bidang Pemetaan, antara lain :
September 2009 : Banjaran, Bandung Jawa Barat
Pemetaan Topografi Jalan Raya Arjasari pada PU Kab. Bandung
Panjang : 16,250 Km
Desember 2009 : PT. Sentul City Bogor
Pemetaan Topografi Untuk Pemukiman
Luas : 50 Ha
5 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
DIREKTUR
DIREKTUR
TEKNIK
PROJECT MANAGER
SITE MANAGER SITE MANAGER
KOORINATOR
SURVEYOR
SURVEYOR
ASISTEN SURVEYOR
TENAGA BANTU
KOORDINATOR
SURVEYOR
SURVEYOR
ASISTEN. SURVEYOR
TENAGA BANTU
Oktober 2010 : ITB
Pemetaan Topografi Kampus UNWIM
Lokasi : Jatinangor
Luas : 52 ha
Mei 2010 : PT. PLN (PERSERO) Jasa Enjiniring
Pemetaan Topografi Untuk Jalur SUTET
Lokasi : Sukabumi – Cianjur
Juli 2010 : PT. DEKAPENTRA JO PT. GEOCAL
Pemetaan Topografi
Lokasi : Timika Papua PT. PREEPORT
Luas : 150 ha
Februari 211 : PT. VIVA SELINDO ABADI
Pemetaan Topografi untuk area perkebunan
Lokasi : Nagreg Jawa Barat
Luas : 27 ha
Februari 2011 : PT. CIBADAK FARM
Pemetaan Topografi dan Suprvisi jalan
Lokasi : Bogor Jawa Barat
Maret 2011 : PT. CIBADAK AGRY
Pemetaan Topografi untuk perkebunan dan perencanaan
Lokasi : Gekbrong Sukabumi Jawa Barat
Maret 2011 : PT. PERTAMINA
PT Lapi ITB jo PT. Geocal
6 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Pemetaan titik sumur, dengan GPS Geodetik
Lokasi : Riau, Palembang, Pekanbaru, Jambi
Jumlah sumur : 2000 sumur
- April 2011 : PT. PGAS Solution / PGN
Pekerjaan Survey & Ploting Data dan Sinkronisasi Geodata Base Serta Integrasi Sistem
Jaringan Pipa Gas DTM-DTR dan Fasilitasnya
Lokasi : Batam dan Pekenbaru
Kontrak : Rp. 840.000.000
Maret 2011 : PT. PERTAMINA
PT Lapi ITB jo PT. Geocal
Pemetaan titik sumur, dengan GPS Geodetik
Lokasi : Riau, Palembang, Pekanbaru, Jambi
Jumlah sumur : 2000 sumur
Nopember 2011 : PT. SUMMIT LAUTAN MAS
Pengukuran Tambang Batu Bara
Lokasi : 1 km dari Samarinda
Luas : 50 ha
BAB 3
PEMBAHASAN MATERI
3.1. Pengenalan Materi
PemetaanTopografi pada dasarnya merupakan pengukuran yang dilakukan guna
menggambarkan/ memetakan secara detail dan lengkap tentang kondisi di lapangan yang
direpresentasikan dalam kumpulan titik koordinat (X,Y) dan elevasi (Z) dimana kemudian
hasilnya dapat digambarkan garis konturnya.
7 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Dalam Pemetaan Topografi secara umum dibagi dalam tiga metode pengukuran yaitu
pengukuran yang mendatar untuk mendapat hubungan titik-titik yang diukur di atas permukaan
bumi atau pengukuran titik Poligon (Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal) dan pengukuran-
pengukuran beda tinggi (Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal) serta pengukuran titik-titik
detail.
3.2. Proses Pelaksanaan Kegiatan Pengukuran
3.2.1. Manajemen Survey
Pada pelaksanaan kegiatan pengukuran ini penulis mengambil penjelasan dari kegiatan
dalam salah satu proyek pengukuran selama masa kegiatan Praktek Kerja Lapangan. Pengukuran
ini dilaksanakan Di Kp. Cibarengkok, Ds. Sumur Batu, Kec. Babakan Madang, Kab. Bogor.
Proyek dari PT. Sentul City seluas 80 Hektar inidilaksanakan selama 12 hari tepatnya dari
tanggal 18 April 2012 sd. 29 April 2012.Untuk susunan manajemen,secara umum terbagi
menjadi tiga bagian yaitu :
1. Koordinator Lapangan
Koordinator bertugas mengkoodinir/ mengarahkan proses pelaksanaan pengkuran dan
mengatur segala sesuatu baik dari segi teknis maupun non teknis.
2. Tim Ukur
Tim Ukur ini bertugas melaksanakan kegiatan pengukuran. Tim ini pada awalnya terdiri
dari empat tim yang memiliki tugas yang berbeda yakni, tim yang bertugas melaksanakan
Penentuan Nilai Koordinat Awal sebagai titik acuan/ referensi, tim yang melaksanakan
Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal, tim yang bertugas melaksanakan Pengukuran Kerangka
Dasar Vertikal dan tim yang bertugas melaksanakan Pengukuran Detail.
Namun setelah Penentuan Nilai Koordinat Awal, Pengukuran Kerangka Dasar
Horizontal dan Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal selesai dilaksanakan, maka tim dibagi
menajadi tiga tim, dimana ketiga tersebut keseluruhan bertugas melaksanakan Pengukuran
Detail. Setiap tim kira-kira terdiri dari empat sampai lima orang.
3. Pengolah Data
Pengolah Data bertugas untuk mengumpulkan semua data hasil pengukuran yang akan
diolah. Pada saat pengolahan data berlangsung, pengolah data juga ditemani dan dibantu oleh
surveyor untuk memudahkan dalam proses pengolahan data tersebut. Selain itu pengolah data
8 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
juga bertugas untuk melakukan proses penggambaran. Pengolah data terdiri dari dua sampai tiga
orang.
3.2.2.Prosedur Pengukuran
1. Survey pendahuluan
Tahap ini merupakan tahap pengenalan area sebelum area tersebut diukur atau
dipetakan. Survey pendahuluan dilakukan agar Surveyor dapat merencanakan langkah-langkah
yang harus dilakukan untuk mengatasi kemungkinan kendala yang akan terjadi pada saat
pengukuran. Melalui pengenalan lapangan ini, diharapkan Surveyor bisa menentukan strategi
yang tepat dalam proses pengukuran.
2. Penentuan Batas Wilayah Pengukuran
Sebelum melaksanakan pengukuran di suatu daerah tertentu pastinya kita harus
mengetahui batas-batas wilayah tersebut, mana wilayah yang kita harus ukur dan mana wilayah
yang tidak perlu kita ukur. Untuk itu dilaksanakanlah pengukuran batas ini.
Dalam pelaksanaannya, dapat dilakukan pendekatan penentuan batas wilayah
pengukuran dengan cara melakukan Track Batas dengan menggunakan GPS Garmin/ Handheld
untuk mengetahui koordinat dan posisi batas-batas tersebut, yang dilakukan oleh satu sampai dua
orang dan didampingi seorang penunjuk batas yang benar-benar tahu persis batas-batas wilayah
tersebut.
3. Desain lokasi titik kontrol/ titik referensi
Pada umumnya, penempatan titik kontrol pemetaan/ titik referensi haruslah memenuhi
aturan sebagai berikut:
- Titik kontrol dipasang pada lokasi yang aman dari gangguan, dan tidak mengganggu atau
membahayakan.
- Titik kontrol harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga posisi titik kontrol sebelum dan
sesudahnya jelas terlihat dan tidak ada penghalang.
9 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
- Titik kontrol haruslah dipasang pada tempat yang mampu mengikat banyak detail di
sekitarnya.
4. Pemasangan titik kontrol/ titik referensi
Sebelum melakukan pengukuran harus ada pemasangan titik control/ titik referensi awal
yang diketahui nilai koordinatnya. Diperlukan minimal dua titik kontrol yang sudah diketahui
koordinatnya yang juga untuk mengetahui azimuth awal.
Setelah desain lokasi selesai, selanjutnya pada tempat tersebut dilakukan pemasangan
dan pembuatan Banch Mark (BM) sebagai tanda dimana titik pemetaan itu ada. Patok ini bisa
bersifat permanen atau sementara tergantung pada tujuan dari pemetaan yang akan dilakukan.
Ukuran dari BM itu sendiri memiliki panjang 20 cm, lebar 20 cm dan tinggi 20 cm. Alat
dan bahan pembuatan Banch Mark (BM) :
- Linggis
- Sendok semen
- Kerangka besi (60 cm)
- Papan kerangka badan BM (20x20x20 cm)
- Paralon (diameter 10 cm, panjang 60 cm)
- Semen (secukupnya)
- Pasir (secukupnya)
- Kerikil (secukunya)
- Paku (1)
Langkah Pembuatan BM :
- Gali Lubang sedalam 40 cm dan diameter 20 cm
10 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.1Proses pembuatan Bench Mark.
- Masukan kerangka besi yang sudah dipasangi paralon.
Gambar 3.2Proses pembuatan Bench Mark.
- Pasangkan papan kerangka badan BM.
11 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.3Proses pembuatan Bench Mark.
- Masukan adukan semen, pasir, kerikil sampai semua ruang terisi, lalu pasangkan
paku di tengah-tengah bagian atas BM.
Gambar 3.4Proses pembuatan Bench Mark.
- Haluskan seluruh permukaan BM dengan menambahkan adukan semen ke
seluruh permukaan BM.
12 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.5Proses pembuatan Bench Mark.
- Beri warna seluruh badan BM dan cantumkan keterangan nama titik BM.
Gambar 3.6Bench Mark (BM).
5. Persiapan Pengukuran
Sebelum melakukan pengukuran, dilakukan persiapan terlebih dahulu, mulai dari
mengecek kondisi alat ukur dan peralatan lainnya serta mengisi daya battery peralatan yang akan
digunakan, sampai mempersiapkan bekal seperti air minum .Lakukan persiapan dan pengecekan
kembali sebelum akan melakukam pengukuran, agar tidak ada peralatan yang teringgal.
6. Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal (KDH) / Pengukuran Titik Poligon
13 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal merupakan pengukuran awal untuk membuat
suatu kerangka pengukuran.Proses pengambilan data dilakukan dengan cara merekam data
dalam alat TS.Data lapangan yang diambil yaitu Sudut Horizontal (Biasa dan Luar Biasa) dan
juga Jarak Datar.
Alat-alat yang digunakan :
- GTS 211D Topcon (1)
- Statif (3)
- Prisma Box/ Target Set (2)
- Meteran (3)
- Piloks (1)
- Paku+Patok (secukupnya)
- Alat Tulis
Langkah kerja pengukuran Kerangka Dasar Horizontal (KDH) :
- Dirikan Alat TS pada titik yang diketahui koordinatnyayaitu titik BM2 lalu centering.
- Dirikan prisma/ target set pada titik yang dijadikan sebagai acuan Backsight/ BSyaitu pada
titik lain yang diketahui koordinatnya yaitu titik BM1, centering prisma/ target set.
- Dirikan juga prisma untuk titik poligon selanjunyaForesight/ FSyang telah dibuat yaitu titik
BM3
- Hidupkan TS dengan menekan tombol “Power”.
- Tekan tombol “Menu”, setelah itu pilih F1 (Data Collect).
- Buat file untuk menyimpan data dengan memilih F1(Input), lalu tuliskan nama file nya,
misalkan “180312”. Setelah itu pilih F4(Enter).
14 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
MENUF1: DATA COLLECTF2: LAYOUTF3: MEMORY MGR
V : 90 ° 19 ' 07 "HR : 120 ° 14 ' 06 "
0SET HOLD HSET P↓
- Pilih F1 untuk memasukan informasi tempat berdiri alat (Occupied Point).
- Pilih F1(Input) lalu tuliskan informasi tempat berdiri alat. Setelah itu pilih F4 (Rec).
Masukan nomor titik tempat berdiri alat.Masukan keterangan/ kode titik tempat berdiri alatMasukan tinggi alat dalam satuan meter
- Setelah itu pada menu data dollect, tekan tombol “ESC” sampai tampilan pada layardisplay
kembali pada mode pengukuran sudut.
- Arahkan alat ke prisma yang berada di titik acuan Backsight/ BS, tepatkan bidikan tepat di
tengah-tengah prisma/ target set tersebut. Setelah benar-benar tepat, selanjutnya pilih F1
(0SET). Maka sudut horizontal nya menjadi nol derajat.
- Kunci pengunci horizontal nya, setelah itu masuk ke menu data collect. Pilih F2 (Backsight).
15 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
SELECT FILEFN : 180312
INPUT LIST …. ENTER
DATA COLLECTF1: OCC.PT# INPUTF2: BACKSIGHTF3:FS/SS
PT → 1ID : BM2 INS.HT : 1.445 m
INPUT SRCH REC OCNEZ
DATA COLLECTF1: OCC.PT# INPUTF2: BACKSIGHTF3:FS/SS
V : 90 ° 19 ' 07 "HR : 120 ° 14 ' 06 "
0SET HOLD HSET P↓
V : 90 ° 19 ' 07 "HR : 00 ° 00 ' 00 "
0SET HOLD HSET P↓
DATA COLLECTF1: OCC.PT# INPUTF2: BACKSIGHTF3:FS/SS
- Masukan informasi titik acuan Backsight/ BS dengan memilih F1 (Input) lalu tuliskan
informasi titik Backsight/ BS. Setelah itu pilih F3 (Meas), lalu pilih F2 (SD) untuk
menyimpan data.
Masukan nomer titik acuan BacksightMasukan kode titik acuan BacksightMasukan tinggi alat Backsight
- Selanjutnya pada menu data collect, pilih F3 (FS/SS).
- Masukan informasi titik Foresight/ FS dengan memilih F1 (Input) lalu tuliskan informasi titik
Foresight/ FS.Setelah itu bidik kembali titik acuan Backsight dalam posisi bacaan sudut luar
biasa(LB). Setelah itu pilih F4 (All), data pun akan tersimpan.
Masukan nomer titik Foresight dimulai dari seratusMasukan kode titik ForesightMasukan tinggi alat Foresight
- Setelah bacaan sudut biasa dan luar biasa titik acuan backsight (BM1) sudah didapat,
selanjutnya lakukan pembacaan sudut pada titik foresight (BM3).
- Arahkan alat ke prisma/ target set di titik foresight (BM3) dengan posisi alat bacaan sudut
biasa,tepatkan bidikan tepat di tengah-tengah prisma/ target set tersebut, lalu kunci pengunci
horizontalnya.
- Ganti kode titik BM1 menjadi BM3 dengan memilih F1 (Input) lalu tuliskan kode titiknya
yaitu BM3. Ganti juga tinggi titik BM1 menjadi tinggi titik foresight (BM3). Pilih F4 (All)
untuk menyimpan data.
16 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
BS# → 2PCODE : BM1INS.HT : 1.493 m
INPUT 0SET MEAS BS
DATA COLLECTF1: OCC.PT# INPUTF2: BACKSIGHTF3:FS/SS
PT# → 100PCODE : BM1R.HT : 1.493 m
INPUT 0SET MEAS ALL
PT# → 101PCODE : BM3R.HT : 1.559 m
INPUT 0SET MEAS ALL
- Selanjutnya lakukan bacaan sudut luar biasa pada titik foresight (BM3). Pilih F4 (All) untuk
menyimpan data.
- Setelah bacaan sudut biasa dan luar biasa titik acuan backsight (BM1) dan titik foresight
(BM3) sudah didapat, setelah itu pindahkan Alat TS ke titik BM3 dan dirikan prisma/ target
set di titik BM2 untuk backsight dan di titik foresight selanjutnya yaitu titik BM4.
- Lakukan langkah diatas untuk pengerjaan pengukuran kerangka dasar horizontal selanjunya.
7. Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal (KDV)/ Pengukuran Beda Tinggi
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal pada dasarnya dilakukan untuk mengukur elevasi
setiap titik poligon dan beda tinggi antar titik poligon. Metode pengukuran beda tinggi yang
dilakukan yaitu metode pergi pulang double stand/ dua kali berdiri alat (stand I dan stand II),
dimana akan dilakukan dua kali berdiri alat pada saat pengkuran pergi dan dua kali berdiri alat
saat pengukuran pulang.
Alat-alat yang digunakan :
- Waterpass Topcon (1)
- Statif (1)
- Rambu Ukur (2)
- Piloks (1)
- Patok (secukupnya)
- Alat tulis
Langkah kerja pengukuran kerangka dasar vertical (KDV) :
17 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
PT# → 102PCODE : BM3R.HT : 1.559 m
INPUT 0SET MEAS ALL
- Dirikan alat waterpass di antara titik BM1 dan BM2 untuk melakukan pengukuranpergi stand
1, lalu centring alat waterpass.
- Dirikan rambu ukur dititik BM1 dan BM2dimana BM1 menjadi bacaan belakang dan BM2
menjadi bacaan muka.
- Lakukan pembacaan Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT) dan Benang Bawah (BB) pada
titik BM1 dan BM2 lalu catat data yang didapat dalam form pengukuran.
- Lakukan kontrol BT untuk mengecek benar atau salah bacaan BT tersebut, dengan
menggunakan rumus BT=BA+BB/2.
- Untuk penghitungan Jarak Optis, dengan menggunakan rumus D.Optis=BA-BB*100
- Untuk menghitung Beda Tinggi, dengan menggunakan rumus ∆h=BTBelakang-BTmuka
- Selanjutnya lakukan pengukuran pergi stand II, dirikan alat dan centering kembali alat di
tempat berbeda tapi masih diantara titik BM1 dan BM2 dan lakukan pembacaan kembali pada
rambu ukur di titik BM1 dan BM2.
- Setelah pengkuran pergi stand I dan stand II pada BM1 dan BM2 selesai, selanjutnya lakukan
pengukuran pulang stand I dan stand II pada BM1 dan BM2 dimana kali ini titik BM1
menjadi bacaan muka dan BM2 menjadi bacaan belakang.
- Lakukan kembali pembacaan BA, BT dan BB pada BM1 dan BM2, tentunya dengan kembali
melakukan dua kali berdiri alat (stand I dan stand II).
- Setelah pengukuran pulang pergi stand I dan stand II pada titik BM1 dan BM2 selesai,
selanjutnya pindahkan alat ke tempat diantara titik BM2 dan BM3.
- Apabila jarak antara titik BM2 dan BM3 terlalu jauh dan tidak bisa dilakukan dengan satu kali
pembacaan, maka akan dibuat titik bantu agar bisa mencapai titik BM3.
- Dirikan alat waterass diantara titik BM2 dan titik bantu (C1).Lakukan pengukuran pergi
pulang stand I dan stand II pada titik BM2 dan C1, selanjutnya dirikan alat di antara titik
bantu C1 dan titik BM3, lakukan langkah pengerjaan yang sama seperti sebelumnya untuk
melakukan pengukuran kerangka dasar vertikal selanjutnya.
8. Pengukuran Detail
Pengukuran Detail merupakan proses pengambilan data dengan membidik objek-objek
yang akan dipetakan. Objek tersebut meliputi sungai, rumah dan batas.
Alat-alat yang digunakan :
- GTS 105N Topcon (1)
18 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
- GTS 211D Topcon (1)
- GTS Gowin (1)
- Statif (6)
- Prisma Box/ Target Set (3)
- Prisma Pole (7)
- Hand Talk (HT) (6)
- Paku (secukupnya)
Langkah kerja pengukuran detail :
- Dirikan Alat TS titik poligon yaitu titik BM3, centering alat TS.
- Dirikan prisma/ target set di titik poligon untuk acuan backsight yaitu titik BM2, centering
prisma/ target set.
- Hidupkan alat TS dengan menekan tombol “Power”.
- Tekan tombol “Menu”, setelah itu pilih F1 (Data Collect).
- Buat file untuk menyimpan data dengan memilih F1(Input), lalu tuliskan nama file nya,
misalkan “200312”. Setelah itu pilih F4 (Enter).
- Pilih F1 untuk memasukan informasi tempat berdiri alat (Occupied Point).
19 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
MENUF1: DATA COLLECTF2: LAYOUTF3: MEMORY MGR
SELECT FILEFN : 200312
INPUT LIST …. ENTER
DATA COLLECTF1: OCC.PT# INPUTF2: BACKSIGHTF3:FS/SS
V : 90 ° 19 ' 07 "HR : 120 ° 14 ' 06 "
0SET HOLD HSET P↓
- Pilih F1(Input) lalu tuliskan informasi tempat berdiri alat. Setelah itu pilih F4 (Rec)
Masukan nomor titik tempat berdiri alat.Masukan keterangan/ kode titik tempat berdiri alatMasukan tinggi alat dalam satuan meter
- Selanjutnya lakukan backsight ke titik BM2.
- Pada menu data collect pilih F2 (Backsight).
- Pilih F1 (Input) dan tuliskan informasi titik acuan Backsight/ BS (BM2) dengan memilih F1
(Input) lalu tuliskan informasi titik Backsight/ BS (BM2). Setelah itu pilih F3 (Meas), lalu
pilih F2 (SD) untuk menyimpan data.
Masukan nomer titik acuan BacksightMasukan kode titik acuan BacksightMasukan tinggi alat Backsight
- Setelah backsight ke titik BM2 selanjutnya lakukan pembidikan titik-titik detail, dengan
membidik prisma pole yang didirikan di titik-titik detail yang akan dibidik.
- Pada menu data collect, pilih F3 (FS/SS).
- Masukan informasi titik Foresight/ FS dengan memilih F1 (Input) lalu tuliskan informasi titik
Foresight/ FS. Setelah itu pilih F4 (All), data pun akan tersimpan.
20 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
DATA COLLECTF1: OCC.PT# INPUTF2: BACKSIGHTF3:FS/SS
PT → 1ID : BM3 INS.HT : 1.455 m
INPUT SRCH REC OCNEZ
BS# → 2PCODE : BM2INS.HT : 1.437 m
INPUT 0SET MEAS BS
DATA COLLECTF1: OCC.PT# INPUTF2: BACKSIGHTF3:FS/SS
Masukan nomer titik detail dimulai dari seratusMasukan kode titik detailMasukan tinggi prisma pole
- Untuk pengisian kode titik detail tuliskan kode objek yang dibidik misalnya untuk jalan, kode
yang digunakan yaitu kode JL, untuk batas gunakan kode BTS, untuk sungai gunakan SA.
Sedangkan untuk pengisian tinggi, gunakan tinggi dari prisma pole.
9. Evaluasi
Setelah dilakukan pengolahan data kemudian terdapat data yang salah atau ada data
yang dianggap kurang, maka akan dilakukan evaluasi yakni dilakukannya pengukuran ulang
untuk memperbaiki data yang salah dan juga data yang kurang.
3.3. Pengolahan Data
1. Download Data dari Alat ke dalam Komputer/ Laptop
Setelah pengukuran selesai data lapangan akan langsung didownload dari Alat ke dalam
komputer/ laptop untuk selanjutnya akan dilakukan proses pengolahan data dengan
menggunakan software Topcon Link.
Pengaturan pada Alat :
- Nyalakan alat dengan menekan tombol “Power” lalu Tekan tombol “Menu”.
- Selanjutnya pada layar display pilih F3 (Memory Mgr).
21 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
PT# → 100PCODE : JLR.HT : 1.500 m
INPUT 0SET MEAS ALL
- Tekan tombol F4 dua kali, lalu pilih F1 (Data Transfer).
- Pilih F1 (GTS Format) lalu pilih F1(Send Data)
- Pilih “Meas. Data” lalu “Enter” setelah itu pilih “Yes”
Pengaturan pada Komputer/ laptop :
- Lihat terlebih dahulu “Port (Com & LPT)” yang akan digunakan saat download data pada
Control Panel. Pada Control Panel pilih “System” lalu akan muncul menu “System
Properties”.
Gambar 3.7Pengaturan Port
- Lalu pilih “Hardware” lalu pilih “Device Manager” lalu pilih “Port(Com & LPT)”
22 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.8Pengaturan Port
- Setelah “Port” diketahui, selanjutnya buka software Topcon Link
- Pada Topcon Link, pada toolbar pilih “File” lalu pilih ”Import From Device”
Gambar 3.9Proses Download data pada Topcon Link
- Pilih “Topcon Total Station” lalu pilih
23 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.10Proses Download data pada Topcon Link
- Pilih “Add New Station” lalu isi kolom “Name” dengan nama file, dan isi kolom Port dengan
com yang akan di gunakan. Setelah itu klik “OK”.
Gambar 3.11Proses Download data pad Topcon Link
- Klik file yang akan didownload
24 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.12Proses Download data pad Topcon Link
- Klik “file1.txt” lalu pilih “>>”. Selanjutnya pilih “Start” untuk proses download data.
Gambar 3.13Proses Download data pad Topcon Link
2. Pengolahan Data KDH
Data yang diambil dari pengukuran KDH ini meliputi Sudut, Jarak. Data lapangan
kemudian akan didownload ke komputer/ laptop.
25 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.14Data lapangan Setelah ditransfer dari TS.
Setelah data lapangan didownload ke komputer/ laptop, pengolahan dataselanjunya
diolah dengan menggunakan Microsoft Excel.
Data lapangan berupa sudut horizontal biasa dan luar biasa dan jarak yang dibaca dari
posisi bacaan biasa dan luar biasa, akan dihitung sudut horizontal rata-rata dan jarak datar rata-
ratanya. Langkah pengolahan dataKDH :
- Salin data lapangan dari Topcon Link ke dalam Microsoft Excel
26 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.15Proses pengolahan data lapangan KDH
- Pertama hitung besar sudut horizontalnya terlebih dahulu.
- Untuk menghitung besar sudut horizontal biasa (B), karena saat melakukan backsight bacaan
sudut dinolset-kan(0SET), maka besar sudut dari bacaan sudut biasa akan langsung diketahui.
Contoh, bacaan BS 00° 00' 00" dan bacaan FS 172° 10' 02". Maka besar bacaan sudut
biasanya adalah 172° 10' 02".
- Untuk besar sudut horizontal luarbiasa (LB), apabila bacaan sudut FS lebih besar daripada
bacaan sudut BS maka caranya bacaan FS dikurangi bacaan sudut BS. Tetapi apabila
sealiknya, maka caranya besar sudut titik foresight (FS) dikurangi bacaan sudut titik acuan
backsight(BS) ditambah 360°. Contoh, bacaan BS 180° 00' 04" dan bacaan FS 7° 19' 12",
maka 7° 19' 12"-180° 00' 04"+360° hasilnya adalah 187° 19' 08".
- Setelah besar bacaan sudut biasa dan luar biasanya telah diketahui, selanjutnya hitung sudut
horizontal rata-rata, jumlahkan bacaan sudut biasa dan sudut luar biasa lalu hasilnya dibagi
dua.
- Untuk menghitung jarak datar rata-rata, jumlahkan bacaan biasa dan luar biasa dari BM2 ke
BM3 dan juga bacaan biasa dan luar biasa dari BM3 ke BM2, lalu hasilnya dibagi empat.
- Setelah sudut horizontal rata-rata itu akan dilakukan perhitungan koordinat dalam format
perhitungan poligon.
27 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.16Proses Penghitungan koordinat
28 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.17Proses Penghitungan koordinat
3. Pengolahan Data KDV
Data lapangan yang semula ditulis tangan pada kertas format penghitungan waterpass
selanjutnya akan dikerjakan dalam format penghitungan pada Microsoft Excel. Data lapangan
akan diolah dan dihitung sehingga dapat diperoleh beda tinggi antara titik-titik poligon dan tinggi
titik/ elevasi setiap titik poligon. Langkah pengolahan data KDV :
29 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.18 Pengolahan Data Lapangan KDV
- Lakukan penghitungan beda tinggi terlebih dahulu pada format pengukuran beda tinggi dalam
Microsoft Excel.
- Petama lakukan penghitungan beda tinggi untuk pengukuran pergi.
- Cek bacaan benang tengah titik BM1 dan titik bantu C1 dengan menggunakan rumus
BT=BA+BB/2.
- Hitung jarak optis dari tempat berdiri alat ke titik BM1 dan titik bantu C1, dengan
menggunakan rumus BA-BB*100.
- Hitung beda tinggi antara titik BM1 dan titik bantu C1stand 1, dengan menggunakan rumus
∆h=BTBelakang-BTMuka. Dimana bacaan BT titik BM1 adalah bacaan belakang dan bacaan BT
titik bantu C1 adalah bacaan muka. ∆h BM1-C1= 0.446-0.918= -0.473
- Hitung beda tinggi BM1-C1 dari stand 2. ∆h C1-BM2 = 0.374-0.848 = -0.369
- Selanjutnya hitung beda tinggi rata-rata antara penghitungan beda tinggi stand 1 dan stand 2.
- Lakukan penghitungan beda tinggi titik bantu C1 dan BM2.
NO ARAH BIDIKAN ∆h (beda tinggi) D (jarak optis) KOREKSI∆h( b.t setelah
koreksi)
ELEVASI TITIK
227.406 BM1
1 BM1 BM2 -1.1115 108.2 -0.003242 -1.108258272 226.2977 BM2
2 BM2 BM3 -2.00975 112.2 -0.003362 -2.006388429 224.2914 BM3
3 BM3 BM4 -4.6335 135.2 -0.004051 -4.629449337 219.6619 BM4
4 BM4 BM5 -3.07575 209.8 -0.006286 -3.069464283 216.5924 BM5
5 BM5 BM6 -4.362 132 -0.003955 -4.358045211 212.2344 BM6
6 BM6 BM7 5.035 180.2 -0.005399 5.040398886 217.2748 BM7
7 BM7 BM8 -7.17075 199.2 -0.005968 -7.164781864 210.11 BM8
8 BM8 BM9 -6.042 330.3 -0.009896 -6.03210404 204.0779 BM9
9 BM9 BM10 -1.61875 93.8 -0.00281 -1.615939703 202.462 BM10
10 BM10 BM11 -1.7055 87 -0.002607 -1.702893435 200.7591 BM11
11 BM11 BM12 0.5865 96.1 -0.002879 0.589379206 201.3485 BM12
12 BM12 BM13 0.72425 185.2 -0.005549 0.729798689 202.0783 BM13
30 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
13 BM13 BM14 -1.548 49.8 -0.001492 -1.546507966 200.5317 BM14
14 BM14 BM15 -1.39625 66.7 -0.001998 -1.394251633 199.1375 BM15
15 BM15 BM16 0.69075 104.7 -0.003137 0.693886867 199.8314 BM16
16 BM16 BM17 -0.2885 61 -0.001828 -0.286672408 199.5447 BM17
17 BM17 BM18 -3.56025 133 -0.003985 -3.556265251 195.9884 BM18
18 BM18 BM19 -1.47125 122.8 -0.003679 -1.467570848 194.5209 BM19
19 BM19 BM20 -1.67725 40.6 -0.001216 -1.676033603 192.8448 BM20
20 BM20 BM21 -0.5845 42 -0.001258 -0.583241658 192.2616 BM21
21 BM21 BM22 1.53025 81.2 -0.002433 1.532682794 193.7943 BM22
22 BM22 BM23 2.10775 53.8 -0.001612 2.109361876 195.9036 BM23
23 BM23 BM24 1.7235 113 -0.003386 1.726885539 197.6305 BM24
24 BM24 BM25 2.68325 134.6 -0.004033 2.687282686 200.3178 BM25
25 BM25 BM26 2.062 118.6 -0.003553 2.065553318 202.3834 BM26
26 BM26 BM27 0.30575 60.5735 -0.001815 0.307564814 202.6909 BM27
27 BM27 BM28 0.3005 60.1 -0.001801 0.302300627 202.9932 BM28
28 BM28 BM29 1.64675 94.5 -0.002831 1.649581269 204.6428 BM29
29 BM29 BM30 1.26825 99.2 -0.002972 1.271222084 205.914 BM30
30 BM30 BM31 2.56125 115 -0.003445 2.56469546 208.4787 BM31
31 BM31 BM32 1.816 137.2 -0.004111 1.820110584 210.2988 BM32
32 BM32 BM33 0.63375 86.1 -0.00258 0.636329601 210.9352 BM33
33 BM33 BM34 1.06425 69.3 -0.002076 1.066326264 212.0015 BM34
34 BM34 BM35 4.9745 171 -0.005123 4.979623249 216.9811 BM35
35 BM35 BM36 2.3345 227.1 -0.006804 2.341304034 219.3224 BM36
36 BM36 BM37 4.12025 159.8 -0.004788 4.125037691 223.4475 BM37
37 BM37 BM38 -2.701 137.2 -0.004111 -2.696889416 220.7506 BM38
38 BM38 BM39 2.94 146.3 -0.004383 2.944383224 223.695 BM39
39 BM39 BM40 2.42925 110.2 -0.003302 2.432551649 226.1275 BM40
40 BM40 BM41 1.50325 50.7 -0.001519 1.504768998 227.6323 BM41
41 BM41 BM42 0.70125 75.5 -0.002262 0.703512019 228.3358 BM42
42 BM42 BM43 0.2335 55.1 -0.001651 0.235150825 228.5709 BM43
43 BM43 BM44 0.6955 44.5 -0.001333 0.696833243 229.2678 BM44
44 BM44 BM45 0.64475 23.1 -0.000692 0.645442088 229.9132 BM45
45 BM45 BM46 -2.2845 152.7 -0.004575 -2.279925028 227.6333 BM46
46 BM46 BM1 -0.23275 182.4 -0.005465 -0.227285201 227.406 BM1
-0.15725 5248.5735
31 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
- Selanjutnya hitungbeda tinggi titik BM1-BM2, dengan menjumlahkan hitungan beda tinggi
BM1-C1 dan hitungan beda tinggi C1-BM2. ∆h BM1-BM2= -0.473+(-0.639)=-1.112 maka
beda tinggi titik BM1-BM2 adalah -1.112 m.
Gambar 3.19Pengolahan Data Lapangan KDV
- Selanjutnya lakukan penghitungan beda tinggi untuk pengukuran pulang.
- Hitung beda tinggi rata-rata antara penghitungan pengkuran pergi dan pulang. Selanjutnya
akan diketahui beda tinggi titik BM1-BM2.
- Lakukan langkah yang sama untuk penghitungan beda tinggi antar titik poligon selanjutnya.
- Setelah penghitngan beda tinggi selesai, kemudian akan dilakukan penghitungan tinggi titik/
elevasi setiap titik poligon.
- Untuk menghitung koreksi beda tinggi setiap titik dengan menggunakan rumus D/ Jml.
D*∆h.
- Hitung koreksi beda tinggi BM1-BM2, 108.2/5248.5735*-1.115= -0.003242
32 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
- Selanjutnya hitung kembali beda tingginya dengan menjumlahkan beda tinggi dengan
koreksinya. -1.115+(-0.003242)= -1.108258272. Lakukan penghitungan koreksi dan beda
tinggi sampai titik BM terakhir sebelum melakukan penghitungan tinggi titik/ elevasi.
- Setelah didapat beda tinggi sesudah koreksi, selanjutya lakukan penghitungan tinggi titik/
elevasi.
- Tinggi titik BM1 sebelumnya sudah diketahui yaitu 227.406. Selanjutnya hitung tinggi
titik BM2, dengan cara menjumlahkan tinggi titik BM1 dengan beda tinggi BM1-BM2.
227.406+(-1.108258272)=266.2977.
- Untuk menghitung tinggi titik BM3, jumlahkan tinggi titik BM2 dengan beda tinggi
BM2-BM3. 266.2977+(-2.006388429)=224.2914. Selanjutnya akukan langkah yang
sama untuk melakukan penghitungan tinggi titik/ elevasi titik-titik selanjutnya.
Setelah pengolahan data data Kerangka Dasar Horizontal (KDH) dan Kerangka Dasar
Vertikal (KDV) selesai, maka akan diperoleh nilai Koordinat titik poligon (X,Y) dan Elevasi titik
poligon (Z). Selanjutnya Data X,Y,Z akan diimport ke dalam AutoCad untuk proses
penggambaran.
NOKOORDINAT
ELEVASI TITIKX Y
1 708827.757 9272939.368 227.406 BM12 708770.986 9273030.837 226.298 BM23 708703.605 9273112.123 224.291 BM34 708565.210 9273103.073 219.662 BM45 708375.085 9273114.967 216.592 BM56 708259.485 9273150.998 212.234 BM67 708109.853 9273251.439 217.275 BM78 707994.294 9273397.511 210.110 BM89 707788.118 9273618.874 204.078 BM9
10 707731.149 9273693.812 202.462 BM1011 707669.767 9273743.470 200.759 BM1112 707576.259 9273764.891 201.348 BM1213 707438.309 9273799.766 202.078 BM1314 707401.656 9273833.277 200.532 BM1415 707339.406 9273859.453 199.137 BM1516 707234.712 9273863.349 199.831 BM1617 707174.949 9273870.610 199.545 BM1718 707062.218 9273940.850 195.988 BM1819 706957.910 9274004.403 194.521 BM1920 706937.809 9274038.055 192.845 BM20
33 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
21 706914.921 9274071.606 192.262 BM2122 706916.625 9273990.459 193.794 BM2223 706941.946 9273942.710 195.904 BM2324 707034.789 9273879.262 197.631 BM2425 707130.087 9273797.134 200.318 BM2526 707179.417 9273690.514 202.383 BM2627 707238.820 9273702.407 202.691 BM2728 707364.519 9273744.614 202.993 BM2829 707417.980 9273666.537 204.643 BM2930 707509.355 9273627.794 205.914 BM3031 707564.207 9273532.432 208.479 BM3132 707677.566 9273454.527 210.299 BM3233 707708.590 9273374.137 210.935 BM3334 707755.850 9273322.940 212.001 BM3435 707842.985 9273192.212 216.981 BM3536 707982.867 9273040.253 219.322 BM3637 708128.111 9273002.533 223.447 BM3738 708091.622 9272920.252 220.751 BM3839 708231.778 9272888.748 223.695 BM3940 708331.732 9272850.214 226.128 BM4041 708381.689 9272843.848 227.632 BM4142 708453.280 9272828.047 228.336 BM4243 708508.244 9272828.896 228.571 BM4344 708552.947 9272830.101 229.268 BM4445 708571.098 9272817.934 229.913 BM4546 708700.547 9272872.550 227.633 BM46
4. Import Data KDH dan KDV Ke Dalam AutoCad
Data hasil penghitungan KDH dan KDV berupa nilai koordinat dan elevasi titik poligon
selanjutnya dapat diimport ke dalam AutoCad untuk memulai penggambaran kerangka
pengukuran. Berikut cara mengimport data ke dalam AutoCad.
Setelah dikerjakan dalam Microsoft Excel selanjutnya file disimpan dalam format csv
(Comma delimited).
34 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.20Data Koordinat dan Elevasi dalam format csv (Comma delimited)
Pengerjaan selanjutnya akan dilakukan di dalam AutoCad. Untuk mengimport data dari
Microsoft Excel ke dalam AutoCad, pilih “Point” pada toolbar, lalu pilih “Import/ Export
Point”, lalu pilih “Import Point”.
35 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.21Proses Import Data
Setelah mengklik “Import Point” selanjutnya pilih untuk “Format” yaitu PENZD (Comma
delimited) kemudian untuk “Source File” klik “Open” untuk memilih file yang akan di
import ke dalam AutoCad.
Gambar 3.22Proses Import Data
Pilih file yang akan diimport kemudian klik “Open”.
36 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.23Proses Import Data
Klik “OK”
Gambar 3.24Proses Import Data
Klik “OK”
37 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.25Proses Import Data
Kemudian akan muncul point titik koordinat yang telah diimport.
Gambar 3.26 Nilai koordinat titik poligon yang telah diimport kedalam AutoCad
Setelah muncul point titik-titik koordinat selanjutnya sambungkan titik-titik koordinat
tersebut dengan menggunakan Polyline.
38 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.27Gambar kerangka poligon
5. Pengolahan Data Pengukuran Detail
Setelah didownload, data lapangan akan diolah di dalam software Topcon Link untuk
mencari nilai koordinatnya.
39 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3. 28Proses pengolahan data lapangan pengukuran detail
Pertama masukan nilai koordinat tempat berdiri alat dan nilai koordinat BS (Backsight).
Selanjutnya pilih “Process” pada toolbar lalu pilih “Compute Coordinates”
Gambar 2.29Proses pengolahan data lapangan pengukuran detail
Setelah itu nilai koordinat titik-titik detail pun akan diketahui
40 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 2.30Proses pengolahan data lapangan pengukuran detail
Setelah semua data lapangan selesai diolah dan diketahui nilai koordinatnya,
selanjutnya data lapangan dapat langsung diimport ke dalam AutoCad untuk proses
penggambaran.
Gambar 3.31Proses penggambaran pengukuran titik-titik detail
41 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Gambar 3.32Titik-tik detail yang telah digambar
BAB 4
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa peserta PKL melaksanakan
beberapa pembelajaran dan beberapa kegiatan pengukuran dalam suatu proyek dunia kerja. Ilmu
dan pengalaman yang didapat akan amat bermanfaat bagi mahasiswa peserta PKL saat
menempuh dunia kerja pada masa yang akan datang.
5.2 Kesan
42 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
5.2.1 Kesan peserta PKL mengenai Manajemen PKL
- Manajemaen PKL memberikan bimbingan denganbaik kepada mahasiswa peserta
PKL.
5.2.2 Kesan peserta PKL mengenai Manajemen Pekerjaan/ Proyek.
- Manajemen proyek melaksanakan berbagai persiapan dengan baik, baik persiapan
dari segi teknis maupun non teknis serta disiplin dalam setiap pekerjaannnya.
5.2.3 Kesan peserta PKL mengenai Lingkungan Kerja
- Di dalam lingkungan kerja terkadang terjadi hambatan-hambatan seperti lahan
yang yang masih bermasalah dan batas-batas wilayah yang belum diketahui.
5.3 Saran
5.3.1 Saran peserta PKL bagi Pihak Perusahaan
- Agar lebih meningkatkan jalinan hubungan penerimaan mahasiswa dalam
pelaksanaan kegiatan PKL dari pihak kampus ke perusahaan.
- Pihak perusahaan dapat membimbing mahasiswa peserta PKL dengan baik.
5.3.2 Saran peserta PKL bagi Instansi terkait lainnya
- Dapat bekerja sama untuk menerima mahasisiwa yang akan melaksanakan
kegiatan PKL di Innstansi tersebut.
- Agar lebih meningkatkan jalinan hubungan kerja sama dalam pelaksanaan
kegiatan PKL.
5.3.3 Saran peserta PKL bagi Program D1 TSP
- Agar dapat lebih meningkatkan proses pembelanjaran khususnya saat mahasiswa
melaksanakan pembelajaran di sub kampus.
- Pihak sub kampus dapat menyediakan sarana dan prasarana lebih lengkap untuk
memperlancar proses pembelajaran.
5.3.4 Saran peserta PKL bagi calon peserta PKL mendatang
- Agar dapat menjadikan kegiatan PKL untuk mendapatkan pembelajaran lebih
selama melaksanakan kegiatan PKL.
43 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
44 Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan