asam urat.docx
TRANSCRIPT
![Page 1: ASAM URAT.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/55cf8cfa5503462b1390f027/html5/thumbnails/1.jpg)
KEPATUHAN MINUM OBAT PADA LANSIA
A. PENGERTIAN KEPATUHAN
Kepatuhan adalah tingkat perilaku pasien yang tertuju terhadap intruksi atau
petunjuk yang diberikan dalam bentuk terapi apapun yang ditentukan, baik diet, latihan,
pengobatan atau menepati janji pertemuan dengan dokter (Stanley, 2007). Kepatuhan
adalah merupakan suatu perubahan perilaku dari perilaku yang tidak mentaati peraturan
ke perilaku yang mentaati peraturan (Green dalam Notoatmodjo, 2003).
B. CARA MENINGKATKAN KEPATUHAN
1. Memberikan informasi kepada pasien akan manfaat dan pentingnya kepatuhan untuk
mencapai keberhasilan pengobatan.
2. Mengingatkan pasien untuk melakukan segala sesuatu yang harus dilakukan demi
keberhasilan pengobatan melalui telepon atau alat komunikasi lain.
3. Menunjukan kepada pasien kemasan obat yang sebenarnya atau dengan cara
menunjukan obat aslinya.
4. Memberikan keyakinan kepada pasien akan efektivitas obat dalam penyembuhan.
5. Memberikan informasi resiko ketidakpatuhan.
6. Memberikan layanan kefarmasian dengan observasi langsung, mengunjungi rumah
pasien dan memberikan konsultasi kesehatan
7. Menggunakan alat bantu kepatuhan seperti multikompartemen atau sejenisnya.
8. Adanya dukungan dari pihak keluarga teman dan orang – orang disekitarnya untuk
selalu mengingatkan pasien, agar teratur minum obat demi keberhasilan pengobatan.
9. Apabila obat yang digunakan hanya dikonsumsi sehari satu kali, kemudian pemberian
obat yang digunakan lebih dari satu kali dalam sehari mengakibatkan pasien sering
lupa, akibatnya menyebabkan tidak teratur minum obat.
C. FAKTOR YANG MENDUKUNG KEPATUHAN
Menurut Feuer Stein ada beberapa faktor yang mendukung sikap patuh, diantaranya :
(Faktul, 2009).
a. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu kegiatan, usaha manusia meningkatkan kepribadian atau
proses perubahan perilaku menuju kedewasaan dan penyempurnaan kehidupan
![Page 2: ASAM URAT.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/55cf8cfa5503462b1390f027/html5/thumbnails/2.jpg)
manusia dengan jalan membina dan potensi kepribadiannya, yang berupa rohni
(cipta,rasa, karsa) dan jasmani.
b. Kesakitan dan pengobatan.
Perilaku kepatuhan lebih rendah untuk penyakit kronis (karena tidak ada akibat buruk
yang segera dirasakan atau resiko yang jelas), saran mengenai gaya hidup dan
kebiasaan lama, pengobatan yang kompleks, pengobatan dengan efek samping,
perilaku yang tidak pantas sering terabaikan.
c. Keyakinan, sikap dan kepribadian.
Kepribadian antara orang yang patuh dengan orang yang gagal berbeda. Orang yang
tidak patuh adalah orang yang mengalami depresi, ansietas, sangat memperhatikan
kesehatannya, memiliki kekuatan ego yang lebih lemah dan memiliki kehidupan
sosial yang lebih, memusatkan perhatian kepada dirinya sendiri. Kekuatan ego yang
lebih ditandai dengan kurangnya penguasaan terhadap lingkunganya.
d. Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga dapat menjadi faktor yang dapat berpengaruh dalam menentukan
keyakinan dan nilai kesehatan individu serta menentukan program pengobatan yang
akan mereka terima. Keluarga juga memberi dukungan dan membuat keputusan
mengenai perawatan anggota keluarga yang sakit.
e. Tingkat ekonomi
Tingkat ekonomi merupakan kemampuan finansial untuk memenuhi segala
kebutuhan hidup, akan tetapi ada kalanya seseorang yang sudah pensiun dan tidak
bekerja namun biasanya ada sumber keuangan lain yang bisa digunakan untuk
membiayai semua program pengobatan dan perawatan sehingga belum tentu tingkat
ekonomi menengah ke bawah akan mengalami ketidakpatuhan dan sebaliknya tingkat
ekonomi baik tidak terjadi ketidakpatuhan.
f. Dukungan sosial
Dukungan sosial dalam bentuk dukungan emosional dari anggota keluarga teman,
waktu, dan uang merupakan faktor penting dalam. Keluarga dan teman dapat
membantu mengurangi ansietas yang disebabkan oleh penyakit tertentu, mereka dapat
menghilangkan godaan pada ketidakpatuhan dan mereka seringkali dapat menjadi
kelompok pendukung untuk mencapai kepatuhan.
![Page 3: ASAM URAT.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/55cf8cfa5503462b1390f027/html5/thumbnails/3.jpg)
ASAM URAT
A. DEFINISI ASAM URAT
Asam urat merupakan hasil metabolisme normal dari pencernaan protein
(terutama dari daging, hati, ginjal, dan beberapa jenis sayuran seperti kacang dan buncis)
atau dari penguraian senyawa purin yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, feses,
atau keringan (Sustrani, 2004).
Secara umum asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari
makanan yang kita konsumsi. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan
makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk
hidup terdapat zat purinini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat
purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buahbuahan juga
terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara
normal atau karena penyakit tertentu (Hidayat, 2007)
B. FISIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
Pada perombakan protein-inti (DNA/RNA) terbentuk basa-basa purin adenin dan
guanin. Adenin dirombak menjadi hypoxanthin dan guanin diubah menjadi xanthin.
Hypxanthin diubah menjadi xanthin oleh enzim xanthinoksidase dan selanjutnya menjadi
asam urat.
Jumlah total asam urat dalam tubuh berjumlah k.l. 1 gram, produksi dan
ekskresinya seimbang. Sebagian kecil dari urat dipergunakan kembali untuk sintesa
protein-inti tetapi sisanya diekskresi melalui ginjal (70%) dan usus (30%). Urat difiltrasi
oleh glomeruli ginjal dan diresorpsi kembali oleh tubuli proximal (bagian pertama),
akhirnya baru diekskresi hingga 75% oleh tubuli distal (bagian jauh). Diuretika
menghambat ekskresi di tubuli distal, begitu pula alkohol dalam jumlah tinggi yang
disamping itu juga menstimulasi produksi urat.
Purin -> hypoxanthin -> xanthin -> asam urat xo xo
xoalopurinol axypurinol
![Page 4: ASAM URAT.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/55cf8cfa5503462b1390f027/html5/thumbnails/4.jpg)
Hiperurisemia (konsentrasi asam urat dalam serum yang lebih besar dari 7,0
mg/dl) dapat menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat. Peningkatan atau
penurunan kadar asam urat serum yang mendadak mengakibatkan serangan gout. Apabila
kristal urat mengendap dalam sebuah sendi, maka selanjutnya respon inflamasi akan
terjadi dan serangan gout pun dimulai. Apabila serangan terjadi berulang-ulang,
mengakibatkan penumpukan kristal natrium urat yang dinamakan tofus akan mengendap
dibagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan, dan telinga (Smeltzer & Bare, 2001).
Pada kristal monosodium urat yang ditemukan tersebut dengan imunoglobulin
yang berupa IgG. Selanjutnya imunoglobulin yang berupa IgG akan meningkat
fagositosis kristal dengan demikian akan memperlihatkan aktivitas imunologik (Smeltzer
& Bare, 2001).
C. JENIS ASAM URAT (GOUT)
Menurut (Ahmad, 2011) jenis asam urat yaitu :
a. Gout primer
Pada gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga
berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan factor hormonal yang menyebabkan
gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat
atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
b. Gout sekunder
Pada gout sekunder disebabkan antara antara lain karena meningkatnya produksi
asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin tinggi.
Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat (asam inti
dari sel) dan termasuk asam amino, unsur pembentuk protein.
Produksi asam urat juga akan meningkat apabila adanya penyakit darah ( penyakit
sumsum tulang, polisetemia), mengonsumsi alkohol, dan penyebab lainnya adalah
faktor obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigiserin yang tinggi.
![Page 5: ASAM URAT.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/55cf8cfa5503462b1390f027/html5/thumbnails/5.jpg)
D. PENYEBAB ASAM URAT
Menurut (Ahmad, 2011) penyebab asam urat yaitu :
a. Faktor dari luar
Penyebab asam urat yang paling utama adalah makanan atau factor dari luar.
Asam urat dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan karena nutrisi dan
konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi.
b. Faktor dari dalam
Adapun faktor dari dalam adalah terjadinya proses penyimpangan metabolisme
yang umumnya berkaitan dengan faktor usia, dimana usia diatas 40 tahun atau
manula beresiko besar terkena asam urat. Selain itu, asam urat bisa disebabkan oleh
penyakit darah, penyakit sumsum tulang dan polisitemia, konsumsi obat – obatan,
alkohol, obesitas, diabetes mellitus juga bisa menyebabkan asam urat.
E. TANDA DAN GEJALA
Pada gout biasanya serangan terjadi secara mendadak (kebanyakan menyerang
pada malam hari). Jika gout menyerang sendi sendi yang terserang tampak merah,
mengkilat, bengkak, kulit diatasnya terasa panas disertai rasa nyeri yang hebat, dan
persendian sulit digerakan ( Wijayakusuma, 2006).
Gejala lain adalah suhu badan menjadi demam, kepala terasa sakit, nafsu makan
berkurang, dan jantung berdebar. Serangan pertama gout pada umumnya berupa serangan
akut yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki. Namun, gejala-gejala tersebut dapat juga
terjadi pada sendi lain seperti tumit, lutut dan siku. Dalam kasus encok kronis, dapat
timbul tofus (tophus), yaitu endapan seperti kapur pada kulit yang membentuk tonjolan
yang menandai pengendapan kristal asam urat ( Wijayakusuma, 2006).
Kadar asam urat normal menurut tes enzimatik maksimum 7 mg/dl. Sedangkan
pada teknik biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila hasil pemeriksaan
menunjukkan kadar asam urat melampaui standar normal itu, penderita dimungkinkan
mengalami hiperurisemia. Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda.
Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,5–6 mg/dl.
Kadar asam urat diatas normal disebut hiperurisemia ( Suherman, 2010).
![Page 6: ASAM URAT.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/55cf8cfa5503462b1390f027/html5/thumbnails/6.jpg)
F. CARA PENCEGAHAN ASAM URAT
Untuk pencegahan asam urat, dokter biasanya menyarankan diet rendah purin dan
memberikan obat – obatan seperti obat anti – inflamasi dan allopurinol. Diet yang efektif
sangat penting untuk menghindari komplikasi dan mengurangi biaya pengobatan,
pengaturan diit sebaiknya dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl ( Ahmad,
2011).
Selain itu untuk pencegahan asam urat juga bisa dilakukan denganjangan
meminum aspirin (bila membutuhkan obat pengurang sakit, pilih jenis ibuprofen dan
lainnya), perbanyak minum air putih terutama bagi penderita yang mengidap batu ginjal
untuk mengeluarkan kristal asam urat di tubuh, makan makanan yang mengandung
postasium tinggi seperti : sayuran dan buah – buahan, kentang, alpukat, susu dan yogurt,
pisang, makan buah – buahan kaya vitamin C, terutama jeruk dan stawberry, aktif secara
seksual (seks bisa memperlancar produksi urin sehingga menurunkan kadar asam urat),
konsumsi salah satu produk alami seperti sidaguri, habbatussauda, brotowali, teh hijau
(Ahmad, 2011).
![Page 7: ASAM URAT.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/55cf8cfa5503462b1390f027/html5/thumbnails/7.jpg)
RESEP
RSUD DR. SAIFUL ANWARJl. Jaksa Agung Suprapto No.2 malang
Telp. 0341 -3621101
No 182966 Malang, .......
Nama Dokter : Dr Putu Riwayat alergi : Y/T
Ruang/ Poli : Penyakit Dalam
R/ Allupurinol 300 mg NO.X
I dd I
Simvastatin NO.X
3 dd I
NO RM :-
Nama Pasien : Bpk. Suep
Tgl Lahir / BB : -
Umur : 76 thn
No. Resep : 27
![Page 8: ASAM URAT.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/55cf8cfa5503462b1390f027/html5/thumbnails/8.jpg)
DIALOG KEPATUHAMN MINUM OBAT PADA LANSIA
( ASAM URAT)
Pada siang hari pukul 14.30, datang seorang wanita ke apotek “Putra Indonesia Farma”.
AA : “Selamat siang mbak, ada yang bisa saya bantu?” (Sambil tersenyum ramah)
Pasien : “Siang mbak. Begini mbak saya mau tanya tentang resep yang saya dapat dari dokter.”
AA : “Oh begitu, mari silahkan duduk mbak.. Kalau boleh tau, nama mbak siapa?”
Pasien : “Nama saya nigrum mbak.”
AA : “Iya mbak ningrum, perkenalkan nama saya windy. Saya asisten apoteker di apotek ini.
Sebelumnya boleh saya lihat terlebih dahulu resepnya?”
Pasien : ”Iya ini resepnya mbak. Kira-kira itu resep untuk penyakit apa ya mbak?”
AA : “Ini resep untuk penyakit asam urat mbak. Dari keterangan di resep ini, apakah resep ini
untuk orang lain mbak?”
Pasien : “Iya mbak. Ini resep untuk ayah saya sebenarnya. Tapi kalau boleh tau, asam urat itu
kayak gimana sih mbak?”
AA : “Asam urat itu merupakan hasil metabolisme normal dari pencernaan protein yang
didapatkan dari daging, hati, dan beberapa jenis sayuran seperti kacang dan buncis mbak.
Pasien : “Oh begitu, kira” penyakit tersebut bahaya gak sih mbak untuk orang tua kayak ayah
saya itu?”
AA : “Kalau asam urat seperti itu memang beresiko diderita oleh pasien yang berumur 40
tahun keatas, itu disebabkan oleh beberapa factor, bisa dari factor dalam dan factor luar. Kalau
factor dalam itu diakibatkan karena obesitas, dan bisa juga karena penyakit DM mbak. Tapi
kalau factor dari luar itu kebanyakan disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi seperti kacang-
kacangan itu mbak.”
Pasien : Oh begitu ya mbak. Lalu gejala awalnya itu seperti apa mbak?
![Page 9: ASAM URAT.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/55cf8cfa5503462b1390f027/html5/thumbnails/9.jpg)
AA : “ Gejala asam urat itu bisa dirasakan apabila persendian terasa nyeri, linu-linu, kesemutan
dan bahkan sampai membengkak dan kemerahan. Kemudian pada saat bangun tidur dan pada
malam hari juga merasakan nyeri pada persendian dan nyeri pada sendi jari kaki mbak. Tapia pa
sebelumnya sudah pernah dilakukan pemeriksaan laboratorium mbak?”
Pasien : “ Iya, sudah pernah juga mbak”
AA : “ Soalnya untuk penyakit asam urat ini tidak bisa hanya dirasakan dari gejala yang timbul
melainkan juga perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium mbak. Tapi kalau saya liat di resep
ini, sepertinya kadar kolesterol ayah mbak itu juga tinggi. Hal itu juga dapat memicu asam urat
mbak.
Pasien : Iya mbak, kata dokter tadi memang kadar kolesterol ayah saya cukup tinggi. Ayah saya
memang sedikit bandel sih mbak. Suka makan makanan yang berlemak dan suka banget makan
jeroan. Selain itu beliau juga sulit untuk minum obat.
AA : “ Tetapi sebaiknya ayah mbak selalu diingatkan untuk rutin minum obat karena biasanya
kalau orang tua mau minum obat sering malas dan bahkan lupa., kemudian juga diusahakan
untuk mengurangi konsumsi makanan yang berlemak seperti itu. Karena apabila dicegah dengan
obat-obatan saja akan percuma mbak.
Pasien : Oh begitu. Lalu untuk mengatasi penyakit asam urat ini gimana ya mbak. Makanan
seperti apa yang seharusnya dikonsumsi oleh ayah saya?
AA : “ Sebaiknya ayah mbak banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
potassium tinggi seperti kentang, yogurt dan pisang. Lalu banyak mengkonsumsi buah yang
mengandung vitamin C juga mbak. Dan usahakan jangan sampai terlalu kelelahan, apalagi lansia
seperti ayah mbak ini.
Pasien : “ Oh begiu. Iya udah mbak terimakasih atas informasinya ya mbak. Sekalian resep
tersebut juga mau saya tebus mbak.
AA : Iya mbak, tunggu sebentar ya mbak saya siapkan dulu obatnya.
Pasien : Iya mbak
![Page 10: ASAM URAT.docx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/55cf8cfa5503462b1390f027/html5/thumbnails/10.jpg)
*selang beberapa menit*
AA : Mbak ini obatnya, yang ini ada allupurinol. Obat ini untuk mengatasi penyakit asam
uratnya. Obatnya ini diminum 1 kali sehari ya mbak. Usahakan diminumnya setelah makan. Dan
yang ini ada simvastatin. Yang simvastatin ini untuk mengatasi kolesterolnya, diminum 3 kali
sehari setelah makan. Usahakan yang 1 tablet diminumnya pada saat ayah mbak mau tidur ya
mbak?
Pasien : Oh baiklah mbak.
AA : Oh iya mbak,usahakan ayah mbak banyak minum air mineral dan banyak mengkonsumsi
buah-buahan mbak agar asam uratnya tidak kambuh.
Pasien : Iya mbak. Terima kasih banyak ya mbak atas informasinya.
AA : Iya mbak sama-sama. Semoga ayah mbak lekas sembuh.