asafas
TRANSCRIPT
7/25/2019 asafas
http://slidepdf.com/reader/full/asafas 1/7
Rancang Bangun Sistem Informasi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (Cipta MF, dkk)
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 3 Nomor 2, Agustus 2008 : : 1-7 Hal : 1
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI VULKANOLOGI
DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI
CIPTA MUHAMAD FIRMANSYAH, YANA KARYANA Bidang Evaluasi Potensi Bencana, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Sari
Sistem Informasi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (SI-VMBG) merupakan sistem yang dirancanguntuk menjadi sistem yang terpadu, online, dapat diakses berbagai mode koneksi, dan sebagai pendukung
pengambilan keputusan. Sistem ini merupakan sarana untuk menyebarluaskan informasi kegunungapian danmitigasi bencana geologi sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat.
Kata kunci : sistem, informasi, online
Pendahuluan
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi BencanaGeologi (PVMBG), Badan Geologi,
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral,
sebagai sebuah instansi pemerintah yang
bergerak di bidang kegunungapian dan
kebencanaan geologi, memiliki peran dan
tanggung jawab yang semakin jelas dengan
dikeluarkannya UU No. 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana.
Luasnya jangkauan wilayah kerja dan
tingginya kemungkinan bencana di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, menuntutPVMBG lebih cepat tanggap dan profesional
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
Dalam rangka memenuhi tuntutan tersebut,
peran teknologi informasi merupakan suatu
yang mutlak, sesuai dengan isi Instruksi
Presiden No. 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan
dan Strategi Nasional Pengembangan E-
Government dan produk-produk hukum/aturan
turunan yang terkait.
Teknologi informasi ditempatkan sebagai
“enabler ” seiring dengan berjalannya sistemkerja PVMBG ke depan, dalam bentuk
infrastruktur kerja, sistem informasi terpadu
dan layanan komunikasi-informasi multimedia.
Tuntutan pengembangan sistem informasi
modern terhadap suatu instansi meliputi:
1. Sistem informasi (SI) terpadu online dan
dapat diakses dimanapun, kapanpun, dan
melalui perangkat diam atau bergerak
2. Informasi yang mudah diakses baik dalam
bentuk softprint , digital atau elektronikataupun hardprint atau cetak.
3. Sistem pendukung pengambilan keputusan
bagi jajajaran pimpinan (struktural), dalam
rangka memenuhi tugas pokok dan fungsi
PVMBG.
4.
Sistem data dan riset bagi lingkungan
pejabat fungsional, pegawai lain, dan atau
keperluan akademik dalam rangka
memenuhi peran sebagai fasilitator seperti
halnya pusat lain di lingkungan Badan
Geologi.
Definisi Sistem Informasi
Secara terminologi sistem informasi terdiri
atas dua kata yaitu sistem dan informasi. Sistem
adalah sesuatu yang mempunyai fungsi, berada
pada lingkungan tertentu, dan mempunyai
hubungan dengan lingkungannya. Informasi
tidak dapat dipisahkan dari pengertian data.
Data adalah bahasa atau simbol yang disepakati
secara umum untuk digunakan dalam
merepresentasikan suatu objek, kegiatan, dankonsep. Data merupakan fakta atau apapun
yang dapat digunakan sebagai masukan dalam
menghasilkan informasi (Fathansyah, 1999).
7/25/2019 asafas
http://slidepdf.com/reader/full/asafas 2/7
Rancang Bangun Sistem Informasi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (Cipta MF, dkk)
Hal : 2 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 3 Nomor 2, Agustus 2008 : : 2-7
Secara umum Sistem informasi dapat
digambarkan dalam diagram berikut :
INPUT PROSES OUPUT
Gambar 1. Diagram Sistem Informasi
Sistem Informasi didefinisikan oleh Robert
A. Leitch dan K. Roscoe Davis (Jogiyanto,
1999) sebagai berikut :
“Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam
suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan “
Kerangka Pikir Sistem Informasi
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
(SI-VMBG)
Berdasarkan konsep manajemen bencana(disasters management ) yang meliputi
beberapa tahapan, yaitu: tahap tanggap darurat
(response phase), tahap rekonstruksi dan
rehabilitasi, tahap preventif dan mitigasi, dan
tahap kesiapsiagaan ( preparedness); maka
upaya mitigasi bencana harus didukung oleh
suatu sistem informasi yang memadai
(juniawan.wordpress.com, 2004). Sistem ini
diharapkan mampu untuk: (1) Memberikan
informasi mengenai gunungapi, gerakan tanah,
gempabumi dan tsunami; (2 )meningkatkan
kemampuan perencanaan mitigasi bencana; (3)
mendukung pelaksanaan pelaporan kejadian
bencana secara cepat dan tepat, termasuk di
dalamnya proses pemantauan dan
perkembangan kejadian bencana; dan (4)
memberikan informasi secara lengkap dan
aktual kepada semua pihak yang terkait dengan
unsur-unsur mitigasi bencana baik di Indonesia
maupun negara asing melalui fasilitas jaringan
global.
Penanganan sistem informasi ini perlu
mendapatkan perhatian yang besar dan
pengelolaan secara profesional. Hal ini didasari
oleh alasan bahwa: (1) Pengumpulan data
menghabiskan biaya yang sangat besar; (2)
Berbagai perencanaan/manajemen bencana
menuntut tersedianya data dan informasi secara
cepat, akurat, dan terintegrasi; dan (3) Basis
data digital memiliki kelebihan dalam hal
penyimpanan, pemrosesan, analisa, dan
pemutakhiran. Data kebencanaan yang
mempunyai rujukan spasial dan temporal
memerlukan sebuah sistem untuk pengumpulan,
penyimpanan, dan pengelolaannya.
DATA :
symbol,objek,
dll
PROSES :
Akuisisi,
integrasi
dengan
DBMS, dll
INFORMASI
SI-VMBG merupakan sistem yang
mempunyai kerangka kuat dengan
implementasi yang fleksibel dan adaptif
terhadap kemajuan teknologi, serta
menghasilkan informasi spasial dan non-spasial
dari bidang cakupan PVMBG. Untuk itu,
diperlukan pembangunan infrastruktur sistem
yang kokoh dan teruji.
Sistem Informasi Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi ini harus memiliki kriteria
sebagai berikut :1. Datawarehouse, semua data yang ada di
lingkungan PVMBG dapat dikelola dalam
sebuah pusat data.
2. Terpadu, sistem ini meliputi informasi
seluruh bidang kerja PVMBG.
3. Online, dapat diakses terus menerus atau
kapan saja
4. Dapat diakses di mana saja sesuai layanan
yang tersedia
5.
Melayani akses melalui berbagai mode
koneksi6.
Menyajikan akses dan informasi sesuai
level pengguna
7. Menyajikan informasi dalam berbagai
format atau multimedia
8. Menyajikan informasi pendukung
pengambilan keputusan (decision support
system)
7/25/2019 asafas
http://slidepdf.com/reader/full/asafas 3/7
Rancang Bangun Sistem Informasi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (Cipta MF, dkk)
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 3 Nomor 2, Agustus 2008 : : 3-7 Hal : 3
Komponen Sistem Informasi Vulkanologi
dan Mitigasi Bencana Geologi
Komponen sistem informasi dibagi menjadi
empat komponen yaitu basis data, perangkat
keras (hardware), perangkat lunak (software) ,
dan sumber daya manusia (Davis, 2000).
Basis Data
Dalam kaitannya dengan bidang kerja
PVMBG maka dapat diklasifikasikan sumber
data untuk pembangunan database, baik data
digital maupun non-digital, yaitu :
1. Bidang Gunungapi, yaitu Data Dasar
Gunungapi, Peta Geologi Gunungapi, Peta
KRB Gunungapi, data geofísika dan
geokimia gunungapi, foto-foto gunungapi,
data monitoring gunungapi, makalah, dan
penelitian gunungapi.
2.
Bidang Gerakan Tanah, yaitu laporan
kejadian pemeriksaan gerakan tanah, Peta
Zona Kerentanan Gerakan Tanah, Peta
Potensi Gerakan Tanah, foto-foto kejadian
gerakan tanah, makalah, dan penelitian
gerakan tanah.
3. Bidang Gempabumi dan Tsunami, yaitu
laporan kejadian gempabumi dan tsunami,
Peta KRB Gempabumi dan Tsunami, foto-foto kejadian gempabumi, makalah, dan
penelitian gerakan tanah.
Perangkat Keras
Komponen perangkat keras meliputi
Personal Computer, Server, Digitizer, Scanner,
Plotter, dan perangkat jaringan komputer.
Perangkat Lunak
1.
Perangkat Lunak Pengolah Data Spasial, perangkat lunak pengolah data spasial
misalnya MapInfo, ArcGIS, yang
terintegrasi dengan pengolah citra misalnya
ENVI atau ERDAS. Perangkat lunak yang
berfungsi sebagai server data spasial
misalnya MapServer, ArcIMS.
(http://en.wikibooks.org/wiki/ICT_for_Disa
ster_Management)
2.
Perangkat Lunak Pengolah Data Atribut,
perangkat lunak pengolah data atribut
berupa misal Access, MySQL, dan
PostgreSQL.
Sumber Daya Manusia
Komponen sumber daya manusia meliputi
database administrator, GIS specialist,
application programmer, network engineer , dan
end user .
Tahap Pembangunan Sistem
Pembangunan SI-VMBG dilakukan dalam
lima tahap, yaitu :
Tahap Konseptual
Sebagian besar aktivitas dititikberatkan pada
identifikasi pengorganisasian data spasial
kebencanaan yang sudah ada beserta analisis
kebutuhan di masa mendatang. Selain itu juga
dilakukan evaluasi kelayakan berupa estimasi
biaya dan potensi keuntungan yang bakal
diperoleh. Pada tahap ini dilakukan pengkajian
kebijakan sistem informasi yang akan dibangun.
Pengkajian ini akan menghasilkan payung
hukum dan regulasi dari sistem informasi,
misalnya hak akses, hak pengelolaan, dan hakkepemilikan data.
Tahap Analisa dan Perancangan
Setelah langkah tersebut dapat diolah sebuah
kajian kebutuhan atau kemungkinan
pengembangan, baik infrastruktur sistem,
aturan, peralatan, ataupun layanan. Langkah ini
meliputi analisis dan perencanaan, peramalan,
serta prediksi ke depan. Langkah ini melibatkan
perwakilan seluruh stakeholders dan pegawaiPVMBG untuk mengakomodasi kebutuhan
yang sesuai, dan kemudian melihat kombinasi
rancangan dan implementasinya.
Pada tahap ini dipersiapkan secara detail
rencana implementasi, rancangan sistem, dan
rancangan basis data yang akan dibangun.
Rencana implementasi berisi deskripsi tugas,
7/25/2019 asafas
http://slidepdf.com/reader/full/asafas 4/7
Rancang Bangun Sistem Informasi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (Cipta MF, dkk)
Hal : 4 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 3 Nomor 2, Agustus 2008 : : 4-7
alokasi sumber daya, identifikasi rencana hasil
akhir, dan jadwal waktu, serta pemilihan
perangkat keras dan lunak. (Lucas dan Henry,
1987):
Pada tahap ini dilakukan hal-hal sebagai
berikut
1. Analisis
• Analisis deskriptif; analisis terutama
diarahkan untuk melakukan deskripsi
tentang perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan pengelolaan data dan
penyusunan sistem informasi, yang
implementasinya direalisasikan dengan
SI-VMBG.
• Analisis sediaan-permintaan; analisis ini
digunakan unutk mengidentifikasi
kebutuhan dan suplai terhadap sarana,
prasarana dan teknologi.
• Analisis peramalan; analisis ini terutama
digunakan untuk memprediksi trend
teknologi, pengembangan, dan
pemutakhiran sistem.
2. Perancangan
Perancangan SI-VMBG dilakukan
berdasarkan hasil kajian analisis kebutuhan
sistem dan pengguna, sehingga sesuai
dengan kebutuhan dan tren teknologi. Pada
tahap ini dilakukan perancangan proses-
proses atau aktifitas dari sistem, akuisisi
basis data, dan perancangan antarmuka.
Tahap Implementasi
Tahap Akuisisi Sistem
Melalui akuisisi sistem diharapkan dapat
dipilih perangkat keras dan lunak pendukungSI-VMBG yang paling efektif dan efisien. Pada
tahap ini dilakukan juga akuisisi basisdata yang
telah dibangun.
Tahap Pembangunan Basisdata
Pada tahap ini dilakukan hal-hal sebagai
berikut :
• Identifikasi Data
Pada tahap ini dilakukan identifikasi
ketersediaan data spasial dan non spasial
yang akan diintegrasikan dalam basisdata.
Identifikasi ini dilakukan untuk mengetahui
tingkat kuantitatif dan kualitatif data.
•
Pemenuhan Data
Tahap ini dilakukan agar data tersedia sesuai
spesifikasi yang diinginkan, misalkan dalam
tahap identifikasi didapatkan bahwa peta
digital masih dalam format MapInfo,
sedangkan peta dalam format ESRI juga
dibutuhkan sehingga harus dilakukan
konversi.
Sedangkan untuk data non-spasial dilakukan
konversi dari data berupa kertas ke data
digital. Misal untuk Data Dasar Gunungapi
Indonesia harus dilakukan konversi ke
bentuk digital misal bentuk Rich Text File
(RTF).
• Integrasi Data
Pada tahap ini data dikumpulkan dan
dilakukan pengelolaan. Untuk data non
digital dilakukan pemberkasan dan untuk
data digital dilakukan integrasi dengan Data
Base Management System
Secara garis besar alur pembangunan
Sistem Informasi Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi (SI-VMBG), dapat
digambarkan dalam flow map berikut ini :
7/25/2019 asafas
http://slidepdf.com/reader/full/asafas 5/7
Rancang Bangun Sistem Informasi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (Cipta MF, dkk)
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 3 Nomor 2, Agustus 2008 : : 5-7 Hal : 5
1. Pengorganisasian Data
2. Analisa Kebutuhan
3. Evaluasi Kelayakan
4.
Pengkajian Kebijakan
1.
Regulasi (hak akses,
pengelolaan dll)
2.
Estimasi Biaya
Analisa dan Perancangan :
1.
Analisa Kebutuhan
2.
Analisa Pengguna
3. Spesifikasi Proses/ Aktifitas
4. Pemodelan Proses/Aktifitas
5. Perancangan Basisdata
6. Perancangan Antarmuka
Data
Digital
Data
DigitalData
Digital
GA GG EP
B
Rancangan
Sistem
PurwarupaPurwarupa SI-
VMBG dalam
bentuk web
User Review
Gambar 2. Alur Pembangunan Sistem Informasi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
/ Uji
Coba
SesuaiRancangan
Tambahan
i=1
i=1+1
tidak Rekayasa
Purwa rupa
Ya OR i=3
Produk Akhir
Penambahan perangkat pendukung
(security, pemeliharan infrastruktur)
SI-VMBG
InstalasiSI-VMBG
dalam
bentuk
web
SI-VMBG
dalam
bentuk
webOperasional
7/25/2019 asafas
http://slidepdf.com/reader/full/asafas 6/7
Rancang Bangun Sistem Informasi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (Cipta MF, dkk)
Hal : 6 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 3 Nomor 2, Agustus 2008 : : 6-7
Tahap Pembangunan Purwarupa
Setelah mendapatkan rancangan yang teruji,
maka dibangunlah purwarupa ( prototype) SI-
VMBG. Pembangunan SI-VMBG melibatkan
pembangunan purwarupa untuk menghasilkan
bentuk nyata dari sistem. Kemudian purwarupa
ini ditindaklanjuti dengan akuisisi dan
pengumpulan data (data collecting), atau
pengolahan data mentah (raw data) menjadi
data sekunder.
Tahap Pemutakhiran Purwarupa
Purwarupa SI-VMBG ini kemudian
dijalankan selama beberapa waktu, tanpa
menghentikan, mengganti atau menghilangkan
fungsi yang selama ini berjalan. Kemudian
dilakukan survey, analisis, dan kajian bersama
tentang purwarupa SI-VMBG ini. Setelah itu
dibangunlah rancangan SI-VMBG atau blue
print final. Rancangan ini kemudian
diimplementasikan.
Tahap Pengorganisasian Sistem
Pada pengorganisasian sistem, kendala yang
seringkali dihadapi adalah kebutuhan personel
pendukung dan keahlian menyangkut
penentuan prosedur manajemen sistem, seperti:operasi harian, pemeliharaan peralatan, serta
pengalokasian wewenang penggunaan
perangkat sistem, dan akses data. Penambahan
sistem penunjang meliputi penambahan
perangkat keamanan data dan sistem, serta
pemeliharaan infrastruktur.
Tahap Operasional
Tahap operasional meliputi instalasi sistem
dan pembuatan pilot project . Instalasi sistemmencakup pemasangan dan pengujian sistem,
baik secara terpisah maupun terhubung dalam
jaringan internet.
Tahap Audit
Setelah sistem berjalan, kemudian dilakukan
kajian ulang untuk menghasilkan kebutuhan
perawatan, pengembangan dan tindak lanjut ke
depan. Pada setiap periode tertentu, keberadaan
sistem sebaiknya ditinjau kembali untuk
memonitor relevansinya. Jika hasil review
menunjukkan adanya pergeseran sistem dari
tujuan semula, maka diperlukan perbaikan dan
atau perluasan sistem (system expansion).
Model Pengembangan Sistem SI-VMBG
dapat disarikan dalam Gambar 3 berikut :
Penentuan Kebutuhan
Perancangan
Penentuan Kebutuhan
Implementasi
Perancangan
Analisa
User
Review Implementasi
User
Review
Penentuan Kebutuhan
Implementasi
Perancangan
Analisa
Produk Akhir
Iterasi 2
(final)
Iterasi 3 Analisa
Gambar 3. Model Pengembangan Sistem : Model
Prototyping
Hasil Akhir
Pemaparan mengenai SI-VMBG memiliki
hasil akhir berupa produk sistem informasi
yang dideskripsikan sebagai berikut :
1. SI-VMBG adalah sistem informasi berupa
web, yang dapat diakses melalui akses
jaringan internet oleh karyawan PVMBG
dan masyarakat umum, serta berbagai pihakyang memiliki kepentingan dalam bidang
vulkanologi dan mitigasi bencana geologi.
2. SI-VMBG adalah integrasi dari web page
yang berisi informasi non-spasial-berupa
informasi gunungapi, kejadian letusan
gunungapi, gerakan tanah, gempabumi dan
tsunami. Sedangkan informasi spasial
berupa Peta Geologi Gunungapi dan Peta
7/25/2019 asafas
http://slidepdf.com/reader/full/asafas 7/7
Rancang Bangun Sistem Informasi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (Cipta MF, dkk)
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 3 Nomor 2, Agustus 2008 : : 7-7 Hal : 7
Kawasan Rawan Bencana Gunungapi yang
diimplementasikan dalam bentuk Web
Geographic Information System (GIS).
Sedangkan untuk gerakan tanah, gempabumi,
dan tsunami akan diinformasikan berupa
peta dalam format raster image.
Kesimpulan
Dalam pembangunan SI-VMBG diperlukan
berbagai faktor pendukung yaitu biaya, regulasi,
dan personil, namun harus diperhitungkan juga
keuntungan yang bakal diperoleh. SI-VMBG
ini akan memberikan manfaat:
1. Penyebaran informasi yang luas,
2.
Tersedianya data,
3. Adanya standarisasi tentang spesifikasi dan
klasifikasi data kebencanaan,
4.
Menjaga integritas dan konsistensi datakebencanaan,
5.
Mengurangi duplikasi data kebencanaan,
6. Basis data dalam format digital
memudahkan dalam pemanggilan kembali,
pemutakhiran, dan penyimpanan,
7. Mampu mengorganisasikan dan mengelola
data kebencanaan yang jumlahnya sangat
besar,
8. Mengintegrasikan semua pekerjaan yang
berkaitan dengan mitigasi bencana di bawah
satu kendali,9.
Memungkinkan untuk akses data secara
simultan, dan
10. Publikasi di internet memungkinkan data
dapat diakses oleh siapa saja dan dimana
saja dengan program aplikasi browser
internet.
Daftar Pustaka
Fathansyah, 1999, Basis Data, PenerbitInformatika Bandung.
Davis, Gordon B., 2000, Kerangka Dasar
Sistem Informasi, Pustaka Binaman
Pressindo, Jakarta.
Jogiyanto, HM., 2000, Analisis dan Desain
Sistem Informasi : Pendekatan
Terstruktur , Penerbit Andi,
Yogyakarta,.
Lucas JR dan Henry C, Analisis, 1987, Desain
dan Implementasi Sistem Informasi,
Erlangga, Jakarta
Wiki Books, ICT for Disaster Management .
http://en.wikibooks.org/wiki/ICT_for
_Disaster_Management
Priyono, Juniawan, 2004, Sistem InformasiPenanggulangan Bencana Indonesia.
http://juniawan.wordpress.com/