artikelmotivasiberprestasimelaluiorganisasimahasiswa.pdf

8
Motivasi Berprestasi Melalui Organisasi Mahasiswa Oleh: ILHAM Mahasiswa Semester V Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Duta Mahasiswa GenRe BKKBN, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Mahasiswa adalah pemuda yang mempunyai peran besar dalam menentukan arah perbaikan bangsa ini. Sebagai manusia yang lebih tercerahkan (enlightenment people) dibandingkan kelompok masyarakat lainnya, mahasiswa seharusnya mempunyai kepekaan dan kepedulian terhadap kondisi di sekelilingnya. Kepekaan dan kepedulian terhadap kondisi sekelilingnya ini harus berdasarkan suatu pemahaman atau pengetahuan yang nantinya dapat mendasari mahasiswa dalam bergerak. Mahasiswa sebagai elemen masyarakat yang mempunyai kekuatan untuk memperbaiki dan memperbarui kondisi masyarakat, bangsa, dan negara, haruslah mempunyai kapasitas diatas rata-rata mayoritas masyarakat kita. Mahasiswa harus mempunyai pemahaman keilmuaan yang holistik, artinya berpengatahuan luas. Namun tidak cukup sebatas berpengetahuan luas saja, melainkan harus mempunyai kemampuan (skill), visi, karakter, jauh lebih maju dibandingkan kebanyakan masyarakat pada saat ini. Karena itu, mahasiswa harus sadar akan tanggung jawab dan konsekuensi moralnya ini, sehingga kaum intelektual ini harus berlomba-lomba untuk berprestasi: mempunyai pencapaian diatas rata-rata kebanyakan manusia dengan kelebihan masing-masing. Tumbuhnya semangat maju dan berprestasi, berdasarkan fakta dan banyak pengalaman, bermula dari organisasi mahasiswa. Organisasi mahasiswa menjadi bagian vital dalam dunia akademik kampus yang membantu perguruan tinggi mencetak intelektual muda unggul. Mengapa Mahasiswa? "Pemuda dalam hal ini mahasiswa adalah sosok yang paling dinamis dan tidak dapat dipisahkan dari perjuangan bangsa. Pemuda selalu hadir untuk memberikan sumbangan yang bermakna bagi bangsa Indonesia. Ia selalu tampil untuk menyuarakan dan memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dan menentang segala bentuk ketidakadilan pada zamannya”. Petikan kalimat ini adalah bisa dikatakan sebagai dasar mahasiswa untuk

Upload: antonsusanto

Post on 16-Feb-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ArtikelMotivasiBerprestasiMelaluiOrganisasiMahasiswa.pdf

Motivasi Berprestasi Melalui OrganisasiMahasiswa

Oleh:ILHAM

Mahasiswa Semester V Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sultan AgengTirtayasa

Duta Mahasiswa GenRe BKKBN, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Mahasiswa adalah pemuda yang mempunyai peran besar dalam menentukan arah

perbaikan bangsa ini. Sebagai manusia yang lebih tercerahkan (enlightenment people)

dibandingkan kelompok masyarakat lainnya, mahasiswa seharusnya mempunyai kepekaan

dan kepedulian terhadap kondisi di sekelilingnya. Kepekaan dan kepedulian terhadap kondisi

sekelilingnya ini harus berdasarkan suatu pemahaman atau pengetahuan yang nantinya dapat

mendasari mahasiswa dalam bergerak. Mahasiswa sebagai elemen masyarakat yang

mempunyai kekuatan untuk memperbaiki dan memperbarui kondisi masyarakat, bangsa, dan

negara, haruslah mempunyai kapasitas diatas rata-rata mayoritas masyarakat kita. Mahasiswa

harus mempunyai pemahaman keilmuaan yang holistik, artinya berpengatahuan luas. Namun

tidak cukup sebatas berpengetahuan luas saja, melainkan harus mempunyai kemampuan

(skill), visi, karakter, jauh lebih maju dibandingkan kebanyakan masyarakat pada saat ini.

Karena itu, mahasiswa harus sadar akan tanggung jawab dan konsekuensi moralnya ini,

sehingga kaum intelektual ini harus berlomba-lomba untuk berprestasi: mempunyai

pencapaian diatas rata-rata kebanyakan manusia dengan kelebihan masing-masing.

Tumbuhnya semangat maju dan berprestasi, berdasarkan fakta dan banyak pengalaman,

bermula dari organisasi mahasiswa. Organisasi mahasiswa menjadi bagian vital dalam dunia

akademik kampus yang membantu perguruan tinggi mencetak intelektual muda unggul.

Mengapa Mahasiswa?

"Pemuda dalam hal ini mahasiswa adalah sosok yang paling dinamis dan tidak dapat

dipisahkan dari perjuangan bangsa. Pemuda selalu hadir untuk memberikan sumbangan

yang bermakna bagi bangsa Indonesia. Ia selalu tampil untuk menyuarakan dan

memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dan menentang segala bentuk ketidakadilan pada

zamannya”. Petikan kalimat ini adalah bisa dikatakan sebagai dasar mahasiswa untuk

Page 2: ArtikelMotivasiBerprestasiMelaluiOrganisasiMahasiswa.pdf

menyadari betul bahwa, secara historis, mahasiswa selalu mempunyai peran besar dalam

penentuan sekaligus perbaikan arah bangsa ini. Sadarlah mahasiswa! bahwa mahasiswa

adalah garda depan perubahan bangsa menuju masa depan lebih baik.

Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi adalah suatu keinginan untuk berhasil, berusaha keras dan mengungguli

orang lain berdasarkan suatu standar mutu tertentu. Selain itu, motivasi berprestasi

merupakan suatu dorongan atau keinginan dalam diri untuk mencapai kesuksesan yang

setinggi mungkin sehingga tercapai kecakapan pribadi yang tinggi.

Semakin baik persepsi seseorang terhadap apa yang sedang ia kerjakan, maka kemungkinan

akan semakin baik hasil pekerjaan yang ia lakukan. Belajar atau melakukan sesuatu yang

didasarkan pada keterpaksaan akan mempengaruhi psikis seseorang sehingga hasil yang

dicapai tidak maksimal karena adanya perasaan ketergantungan dan ketidaknyamanan.

Dorongan untuk beprestasi harus ditumbuhkan baik dari dalam diri maupun dari luar.

Dorongan dari dalam diri antara lain adalah berupa kesadaran untuk meraih hasil yang tinggi.

Dorongan dari luar misalnya antara lain adalah kondisi suasana kampus, peran senior, dan

organisasi mahasiswa, serta dosen. Kesadaran dari dalam diri (faktor internal) merupakan

faktor yang menentukan seseorang dalam mencapai sesuatu. Faktor ekternal juga

mempengaruhi seseorang dalam hal mencapai sesuatu yang di inginkan tapi

hanya mempengaruhi bukan menentukan. Motivasi berprestasi sangat tergantung oleh

usaha dan upaya seseorang itu sendiri.

Pentingnya Motivasi Beprestasi

Motivasi berprestasi merupakan faktor primer seseorang agar berhasil mencapai sesuatu. Hal

ini didasarkan atas kesadaran pribadi yang akan menggerakan seseorang untuk melakukan

tindakan. Mahasiswa dapat meraih prestasi tinggi jika ia mempunyai kesadaran tinggi yang

dapat mendorong dirinya sendiri untuk meraih apa yang ia telah rencanakan. Kesadaran

mencapai sesuatu dapat dicapai jika mahasiswa mampu memahami makna atau esensi

keberadaannya di kampus dan kehidupan ini. Persepsi ini dapat dicapai mahasiswa dengan

menyerap dan mengolah informasi dari lingkungannya (baca: kampus). Persepsi positif

terhadap kampus dapat menumbuhkan semangat berkontribusi dan berprestasi. Mahasiswa

yang mempunyai persepsi positif terhadap kampusnya mempunyai motivasi berprestasi dan

berkontribusi yang jauh lebih besar. Persepsi positif terhadap almamater ditumbuhkan dengan

Page 3: ArtikelMotivasiBerprestasiMelaluiOrganisasiMahasiswa.pdf

penanaman nilai-nilai kebanggan dan kecintaan terhadap almamater sejak dini kepada

mahasiswa, sehingga motivasi beprestasi dan berkontribusi kepada almamater akan terus

tumbuh di hati, pikiran, dan tindakan mahasiswa. Motivasi beprestasi sekaligus berkontribusi

mahasiswa kepada kampusnya mempunyai hubungan atau korelasi dengan persepsi positif

mahasiswa terhadap almamaternya. Apapun kondisi dan realita kampus yang sesungguhnya

serta apapun perkataan orang lain, penumbuhan kebanggaan dan kecintaan terhadap

alamamater harus diarahkan kepada penumbuhan persepsi positif kepada setiap mahasiswa

didalamnya. Motivasi berprestasi dan persepsi positif mahasiswa akan menentukan tinggi

rendahnya hasil belajar dan kontribusi membangun almamaternya. Apalabila mahasiswa

mempunyai persepsi positif terhadap apapun yang ada dikampusnya, maka ia akan cenderung

untuk berpikir, merasakan, menyerap, dan berperilaku positif dalam rangka membangun

kejayaan almamater atau kampusnya.

Berprestasi

Penumbuhan semangat berprestasi sekaligus berkontribusi untuk kebanggaan dan kejayaan

almamater bermula dari adanya persepsi positif dari setiap mahasiswa terhadap apapun yang

berhubungan dengan almamaternya (fasilitas, lingkungan, senior, aktifitas akademik, dll).

Persepsi positif dibentuk dari informasi (dosen, senior, pegawai, teman) dan lingkungan

(kegiatan belajar mengajar, praktikum, organisasi mahasiswa, dll) yang mendukung

penumbuhan persepsi positif tersebut. Informasi dan lingkungan yang ada di kampus, agar

mendukung terbentuknya perpsepti positif, harus dikondisikan sedemikian rupa agar ber-

iklim atau ber-atmosfer positif (juga). Hal ini dapat dikondisikan oleh para senior dan

pengurus organisasi yang ada di kampus melalui berbagai aktivitas kegiatan yang mereka

lakukan, terutama pada setiap acara dengan fungsi kaderisasi.

Persepsi positif tersebut misalnya meliputi ilmu dan wawasan apa yang akan didapat dari

almamaternya, bagaimana prospek setelah lulus, keahlian dan ketrampilan apa yang bisa

didapatkan. Dan hal positif lainnya yang dapat diperoleh setelah mahasiswa masuk dalam

lingkungan kampus. Persepsi positif terhadap almamater sangat penting dalam menentukan

seorang mahasiswa ingin berprestasi dan juga berkontribusi untuk almamaternya. Budaya dan

amosfer ini lah yang dapat ditumbuhkan oleh organisasi mahasiswa kepada mahasiswanya

agar persepsi positif dan kebanggaran almamater tumbuh dan bersemi dalam diri setiap

mahasiswa, sehingga membantu mahasiswa untuk beprestasi sekaligus berkontribusi kepada

almamater dan bangsa.

Page 4: ArtikelMotivasiBerprestasiMelaluiOrganisasiMahasiswa.pdf

Kekuatan atau kompetensi dari suatu organisasi akan lebih ditentukan oleh intangible

assetberupa sumber daya manusia yang berkemampuan serta organisasi pembelajar untuk

dapat bersaing pada masa yang akan datang.

Apa yang Mempengaruhi Mahasiswa Berprestasi?

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan mahasiswa untuk mencapai prestasi

yang optimal, yaitu inteligensi, kepribadian, lingkungan kampus, dan lingkungan

rumah. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam mencapai

prestasi optimal yaitu self-regulation (SR). Usaha individu untuk mencapai tujuan belajar

dengan mengaktifkan dan mempertahankan pikiran, emosi dan perilaku disebut self-regulated

learning (SRL). SRL bukan merupakan kemampuan mental (inteligensi) atau keterampilan

akademik seperti kecakapan membaca, tetapi suatu proses pengarahan diri yang melibatkan

transformasi dari kemampuan mental menuju keterampilan akademik individu.

Seperti apa yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa mahasiswa dapat berprestasi atau kah

tidak akan ditentukan oleh faktor internal dan eksternal, faktor internal adalah faktor yang

berasal dari dalam dirinya sendiri. Sedangkan faktor eksternal adalah yang berasal dari luar

dirinya. Faktor internal, menurut banyak ahli merupakan penentu dari kesuksesan seorang

mahasiswa mencapai prestasi optimal. Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi pencapaian

mahasiswa, namun hanya sebatas mempengaruhi tidak menentukan. Faktor internal yang

dimaksud adalah contohnya motivasi, semangat, dorongan dari dalam diri untuk berprestasi.

Kesadaran untuk berprestasi diatas rata-rata yang nantinya akan memunculkan motivasi,

semangat, dan dorongan didalam dirinya. Motivasi tersebut hanya akan mencapai sasaran jika

mahasiswa menemukan cara bagaimana mencapai targetnya. Oleh karena itu, pemahaman

tentang bagaimana mencapai target atau prestasi yang diinginkan harus dipunyai setiap

mahasiswa. Pemahaman tentang diri sendiri, pemahaman tentang manajemen diri,

manajemen waktu, dan penentuan prioritas dan juga life mapping sangat perlu dikuasai oleh

setiap mahasiswa agar mereka tahu cara dan jalan mencapai prestasi yang mereka inginkan.

Seperti juga yang telah dijelaskan pada paragraph sebelumnya, bahwa kemampuan dalam

mengatur dirinya (self-regulated), terutama bagi mahasiswa yang dianggap telah mandiri dan

dewasa, merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung pencapaian target prestasi

mereka.

Page 5: ArtikelMotivasiBerprestasiMelaluiOrganisasiMahasiswa.pdf

Selain faktor internal, faktor eskternal berpengaruh terhadap motivasi mahasiswa untuk

berprestasi, diantaranya adalah lingkungan, baik lingkungan kampus, lingkungan pergaulan,

maupun keluarga. Lingkungan kampus, berupa amosfer akademik yang tinggi, iklim belajar

dan beprestasi yang tinggi, yang dibangun oleh setiap elemen yang ada di kampus akan

sangat menentukan seberapa besarkah motivasi beprestasi pada setiap individu

mahasiswanya. Jika amosfer, iklim, dan budaya prestatif telah ada di lingkungan kampus,

setiap mahasiswa yang baru masuk kedalam kampus tersebut, sudah dapat dipastikan mereka

akan langsung termotivasi untuk juga berprestasi seperti mahasiswa kebanyakan dikampus

tersebut. Pergaulan atau pertemanan juga sangat mempengaruhi seseorang dalam bertingakah

laku, berpikir, dan berucap. Banyak orang mengatakan “jika kamu ingin menjadi dokter maka

bergaulan dengan dokter, jika kamu ingin menjadi guru bergaullah dengan guru, dan jika

kamu ingin menjadi orang sukses maka bergaullah dengan orang-orang sukses”. Dengan

siapa kita bergaul, dengan siapa kita berteman, pasti akan mempengaruhi pola pikir dan

tindak tanduk kita. Jika mahasiswa dapat berteman dengan mahasiswa lain yang mempunyai

berorientasi prestasi, dapat dipastikan bahwa mahasiswa tersebut akan ikut terpengaruh,

minimal ingin beprestasi seperti teman-temannya atau bahkan melebihi teman-temannya itu.

Mahasiswa tersebut akan termotivasi melihat teman-temannya yang lain. Cara pandang,

sikap, dan karakter prestatif dalam diri mahasiswa pun akan terbangun karena lingkungan

pertemanan atau pergaulannya mendukung hal tersebut tercapai.

Prestasi Berawal dari Organisasi

Lingkungan pergaulan yang berorientasi prestasi tersebut, berdasarkan banyak pengalaman,

lahir dari dunia organisasi mahasiswa. Mereka yang beprestasilah yang kebanyakan lahir dari

rahim organisasi mahasiswa, apapun organisasinya. Berorganisasi artinya selain dapat

menumbuhkan kemampuan soft-skill dan life-skill, tapi juga mengundang kesempatan untuk

berpretasi. Fakta membutkitkan, mahasiswa yang banyak mendapatkan prestasi, seperti

lomba karya tulis, penelitian, business plan, debat, prestasi dibidang kesenian dan budaya,

olahraga, dan bahkan terpilih menjadi delegasi di acara internasional adalah mereka yang

aktif di organisasi mahasiswa. Bahkan ajang pemilihan mahasiswa beprestasi yang setiap

tahunnya diadakan adalah salah satunya ditentukan oleh keaktifannya di organisasi.

Organisasi mahasiswa dapat menjadi sarana yang sangat efektif dalam membantu seorang

mahasiswa menemukan kesadaran kemudian dorongan dan motivasi untuk berprestasi karena

ia berada pada lingkungan pergaulan yang mendukung seorang mahasiswa mencapai

prestasinya. Apapun bidang dan jenis prestasinya.

Page 6: ArtikelMotivasiBerprestasiMelaluiOrganisasiMahasiswa.pdf

Mahasiswa yang aktif di organisasi mahasiswa umumnya akan lebih cepat mehami dirinya

sendiri, menemukan jati diri dan prinsip hidupnya, sehingga mereka dapat mengatur diri dan

waktu dengan baik untuk mencapai target-target mereka. Fakta telah membuktikan hal

tersebut. Berorganisasi cenderung akan melahirkan pemahaman diri, jati diri, prinsip hidup,

karakter, kepercayaan diri dan skill. Ada potongan kalimat dari seorang aktivis mahasiswa

yang mengatakan bahwa: “Berorganisasi memunculkan teman. Berteman melahirkan

pergaulan. Pergaulan membawa pada dinamika. Dan dinamika membawa kepada

kematangan hidup sebagai seorang pembelajar”.

Maka, motivasi berprestasi lahir dari keaktifan kita berorganisasi. Berorganisasi membuka

peluang untuk beprestasi.

Organisasi mahasiswa berperan besar dalam membangun budaya dan amosfer prestatif

didalam kampus melalui kebijakan dan program kerja yang dilakukannya. Kebijakana dan

program kerja yang dibuat oleh organisasi mahasiswa seyogyanya semuanya berorientasi

prestatif. Selain itu, organisasi mahasiswa mempunyai peran dalam proses pendidikan dan

kaderisasi mahasiswa, sehingga secara langsung sebenarnya organisasi mahasiswa

mempunyai tanggung jawab dalam mendidik mahasiswa yang ada dikampusnya. Organisasi

harus menjadi wadah pembelajaran sekaligus wada pendidikan, atau knowledge resource bagi

setiap mahasiswa yang ada didalam organisasi tersebut maupun kepada mahasiswa lain

secara luas. Organisasi maasiswa harus mengajarkan berbagai skill kepada mahasiswanya

berdasarkan peran dan fungsi organisasi tersebut. Ada empat sendi pengembangan skill dan

knowledge mahasiswa yaitu melalui organisasi mahasiswa, yaitu 1) akademik oleh HMJ

(himpunan mahasiswa jurusan), 2) sosial politik oleh BEM dan SENAT/DPM, 3) minat

bakat oleh UKM (unit kegiatan mahasiswa), dan 4) keagamaan/spiritual oleh lembaga

mahasiswa berbasis agama. Keempat sendi aktivitas mahasiswa tersebut harus berjalan secara

sinergis dan terintegrasi dalam satu kesatuan yang harmonis sehingga

pengembangan softskill mahasiswa di perguruan tinggi dapat dicapai dengan sempurna atau

COMPLETE.

Organisasi mahasiswa harus menjadi penanam nilai/value positif kepada mahasiswa melalui

kegiatan dan aktifitas yang dilakukan. Organisasi mahasiswa adalah wadah yang sangat tepat

untuk mendidik mahasiswa menjadi mahasiswa ideal yang sesungguhnya, dan sebagai tempat

Page 7: ArtikelMotivasiBerprestasiMelaluiOrganisasiMahasiswa.pdf

yang tepat untuk belajar tentang kehidupan dan memaknainya. Seperti yang sudah dijelaskan

dimuka, organisasi mahasiswa harus bisa berperan dalam menumbuhkan persepsi positif

mahasiswa kepada institusinya agar dorongan untuk berprestasi dan berkontribusi kepada

almamater dan bangsa dapat tumbuh subur dikalangan mahasiswa. Organisasi mahaisiswa

adalah bagian penting dalam menumbuhkan dan melestarikan budaya dan amosfer prestatif di

kampus.

Mulailah dari Dalam Diri Sendiri

Mulailah menumbuhkan semangat bepretasi dari dalam diri. Karena semangat kuat untuk

menggapai prestasi bermula dari dalam diri sendiri, dan itulah yang akan menentukan apakah

kita akan mempunyai prestasi atau tidak. Diri sendirilah juga yang akan menggerakan kita

menjadi mahasiswa yang biasa saja, seperti kebanyakan kita, ataukah akan melejit diatas rata-

rata kita, menjadi mahasiswa yang punya prestasi. Prioritaskan memperbaiki diri sebelum

memperbaiki sistem. Perbaikan diri adalah modal untuk memperbaiki sistem. Sistem yang

baik dibuat dan dijalankan oleh individu yang baik. Semuanya berawal dari pembinaan diri.

Perbaikan diri.

Kapasitas berbanding lurus dengan kontribusi. Ibarat sebuah gelas, semakin besar ukuran

gelas akan semakin besar jumlah air yang bisa ia tampung dan berikan. Semakin besar dan

banyak ilmu seseorang, semakin besar kontribusi dan kemanfaatannya bagi sesama.

Teruslah belajar dan berkontribusi untuk kejayaan almamater dan bangsa.

HIDUP MAHASISWA!!!

Page 8: ArtikelMotivasiBerprestasiMelaluiOrganisasiMahasiswa.pdf

Referensi

Damar Adi Hartaji. Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang Berkuliah dengan Jurusan

Pilihan Orang Tua. Universitas Gunadarma

Irma Yulinawati, Sri Hartati, dan Dian Ratna Sawitri. SELF-REGULATER LEARNING

MAHASISWA FAST TRACK. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

Yori Yuliandra. 2010. Study Oriented?Mengapa Tidak, http://yorijuly14.wordpress.com

Lampiran

Nama : ILHAM

TTL : Pandeglang, 25 Juli 1991

Alamat : Jl. Raya Labuan KM.03,

Pandeglang

Pekerjaan : Mahasiswa

Semester : V

Fak / Jur : Ekonomi /Manajemen

No. HP : 0857 1530 2104

Sebagai Duta Mahasiswa GenRe BKKBN

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan Juara 3

Duta Mahasiswa GenRe BKKBN Povinsi Banten