artikel13954fe850e4ebf5c237534f021ecc2e

16
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS INKUIRI UNTUK MEMBANGUN KETERAMPILAN PROSES SISWA SMA NEGERI 5 MALANG KELAS X SEMESTER GENAP MATERI EKOSISTEM Amalia Rif’atus Sulcha, Sri Endah Indriwati, dan Murni Saptasari Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang Email: [email protected] ABSTRAK: Paradigma pendidikan sedang diarahkan untuk dilaksanakan dengan berorientasi pada siswa (student centered), dengan demikian siswa diharapkan dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar. Dalam pelaksanaannya di sekolah, pembelajaran dengan melibatkan peran aktif siswa dapat ditunjang dengan menggunakan LKS yang dapat memfasilitasi untuk membangun keterampilan prosesnya. Di SMA Negeri 5 Malang pembelajaran biologi telah melibatkan peran aktif siswa dan pembelajarannya telah ditunjang dengan adanya LKS, tetapi LKS tersebut kurang dapat memfasi- litasi siswa untuk membangun keterampilan proses secara menyeluruh. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan lembar kerja siswa (LKS) biologi yang berbasis inkuiri untuk membangun keterampilan proses siswa SMA Negeri 5 Malang kelas X semester genap materi ekosistem. Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket validasi. Data kuantitatif diperoleh dari skor yang diberikan validator dan siswa. Data kualitatif diperoleh dari komentar dan saran validator. Data kuantitatif dianalisis menggunakan rumus persentase kevalidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan termasuk kriteria sangat valid dengan rata-rata persentase kevalidan 93,15%, sehingga layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Kata Kunci: Lembar kerja siswa, LKS, inkuiri, keterampilan proses, ekosistem Selama beberapa dekade terakhir, gaya mengajar yang berpusat pada guru (teacher centered) sedang diupayakan untuk diubah menjadi gaya mengajar yang berpusat pada siswa (student centered). Pembelajaran yang berpusat pada siswa memberi kebebasan kepada siswa 1

Upload: dewi-ratna-sari

Post on 02-Feb-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

artikel biologi

TRANSCRIPT

Page 1: artikel13954FE850E4EBF5C237534F021ECC2E

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS INKUIRI UNTUK MEMBANGUN KETERAMPILAN PROSES

SISWA SMA NEGERI 5 MALANG KELAS X SEMESTER GENAPMATERI EKOSISTEM

Amalia Rif’atus Sulcha, Sri Endah Indriwati, dan Murni SaptasariJurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Email: [email protected]

ABSTRAK: Paradigma pendidikan sedang diarahkan untuk dilaksanakan dengan berorientasi pada siswa (student centered), dengan demikian siswa diharapkan dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar. Dalam pelaksanaannya di sekolah, pembelajaran dengan melibatkan peran aktif siswa dapat ditunjang dengan menggunakan LKS yang dapat memfasilitasi untuk membangun keterampilan prosesnya. Di SMA Negeri 5 Malang pembelajaran biologi telah melibatkan peran aktif siswa dan pembelajarannya telah ditunjang dengan adanya LKS, tetapi LKS tersebut kurang dapat memfasilitasi siswa untuk mem-bangun keterampilan proses secara menyeluruh. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan lembar kerja siswa (LKS) biologi yang berbasis inkuiri untuk membangun keterampilan proses siswa SMA Negeri 5 Malang kelas X semester genap materi ekosistem. Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket validasi. Data kuantitatif diperoleh dari skor yang diberikan validator dan siswa. Data kualitatif diperoleh dari komentar dan saran validator. Data kuantitatif dianalisis menggunakan rumus persentase kevalidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan termasuk kriteria sangat valid dengan rata-rata persentase kevalidan 93,15%, sehingga layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

Kata Kunci: Lembar kerja siswa, LKS, inkuiri, keterampilan proses, ekosistem

Selama beberapa dekade terakhir, gaya mengajar yang berpusat pada guru (teacher centered) sedang diupayakan untuk diubah menjadi gaya mengajar yang berpusat pada siswa (student centered). Pembelajaran yang berpusat pada siswa memberi kebebasan kepada siswa untuk aktif belajar dan memperoleh masukan yang lebih banyak mengenai apa yang mereka pelajari, bagaimana mereka belajar, dan kapan mereka mempelajarinya, dengan demikian siswa bertanggung jawab atas kegiatan belajar mereka sendiri dan terlibat langsung dalam proses pembela-jaran (Ahmed, 2013). Selain diarahkan untuk melaksanakan pembelajaran dengan paradigma student centered, bidang studi biologi yang termasuk dalam cakupan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) saat ini tengah ditekankan untuk dilaksanakan se-cara inkuiri. Hal itu sesuai dengan pernyataan dalam lampiran Permendiknas No-mor 22 tahun 2006, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prin-sip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses mencari tahu (in-kuiri) dapat dilakukan siswa dengan menggunakan berbagai pengalaman belajar yang termasuk dalam keterampilan proses. Menurut Susanto (2009), keterampilan proses mencerminkan bagaimana para ilmuwan bekerja, yaitu keterampilan para pakar sains menemukan fakta, konsep, dan prinsip sains.

1

Page 2: artikel13954FE850E4EBF5C237534F021ECC2E

Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 18 September 2012 menun-jukkan bahwa pembelajaran biologi di SMA Negeri 5 Malang telah melibatkan peran aktif siswa dan pembelajarannya telah ditunjang dengan adanya LKS, tetapi LKS yang digunakan kurang dapat memfasilitasi siswa untuk membangun kete-rampilan proses secara menyeluruh. Keterampilan yang dibangun dengan meng-gunakan LKS hanya terbatas keterampilan melakukan eksperimen saja. Siswa pada jenjang pendidikan SMA seyogyanya sudah dapat menguasai keterampilan proses terintegrasi yang meliputi keterampilan menyusun hipotesis, pengontrolan variabel, investigasi, membuat definisi operasional, dan eksperimentasi, sebab perkembangan kognitif siswa telah berada pada level yang paling tinggi, yaitu operasional formal.

Ada beberapa pertimbangan penggunaan LKS dalam pembelajaran, yaitu LKS dapat memberikan kesempatan penuh kepada siswa untuk mengungkapkan kemampuan dan keterampilan berbuat sendiri dalam mengembangkan proses ber-pikirnya. LKS dalam proses pembelajaran juga memiliki manfaat lain yaitu dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran dan melatih siswa dalam mene-mukan dan mengembangkan keterampilan proses (Suyitno, 2007).

LKS yang dikembangkan adalah LKS biologi berbasis inkuiri dengan meng-gunakan level inkuiri terbuka (open inquiry). Pada level inkuiri terbuka masalah, solusi, dan metode penyelidikan ditentukan oleh siswa (Bell, dkk., 2005). Rustaman (2005) menambahkan bahwa dalam inkuiri terbuka atau inkuiri bebas, masalah berasal dari siswa dengan bantuan arahan dari guru sampai siswa mene-mukan apa yang dipertanyakan dan mungkin berakhir dengan pertanyaan atau ma-salah baru yang perlu ditindaklanjuti pada kegiatan berikutya. Sintaks inkuiri ter-buka tercermin dari langkah-langkah pada kegiatan belajar siswa yang ada pada LKS.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Madawati (2012), membuktikan bah-wa penerapan pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Pembelajaran inkuiri juga mendapat respon yang cukup baik dari siswa ser-ta dapat meningkatkan hasil belajarnya. Hasil penelitian Umah (2011) menunjuk-kan bahwa pengembangan LKS untuk pembelajaran inkuiri dapat memberikan stimulus bagi siswa untuk aktif berpikir.

Materi ekosistem merupakan pengembangan dari SK 4 matapelajaran bio-logi SMA untuk kelas X yang terkandung dalam lampiran Permendiknas Nomor 22 tahun 2006, yaitu menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, per-ubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. Materi yang dikembangkan untuk LKS meliputi materi yang termasuk dalam KD 4.1 sampai KD 4.4. Isi KD 4.1 yaitu mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan, dimungkinkan untuk dikembangkan dengan menggunakan meto-de pembelajaran inkuiri sebab materi yang termasuk dalam KD tersebut mengan-dung konsep yang dapat dijadikan sumber permasalahan untuk diselidiki siswa le-bih lanjut. Selain itu, objek permasalahan yang ada pada KD 4.1 banyak ditemui di sekitar siswa sehingga dapat membuat siswa lebih peka terhadap lingkungan di sekitarnya. Materi yang terkandung dalam KD 4.2 sampai 4.4 juga dimungkinkan untuk dapat dilakukan dengan metode dan sintaks inkuiri. Diharapkan dengan mengikuti sintaks inkuiri keterampilan proses siswa dapat terbangun.

2

Page 3: artikel13954FE850E4EBF5C237534F021ECC2E

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, tujuan penelitian ini ada-lah untuk menghasilkan lembar kerja siswa (LKS) biologi yang berbasis inkuiri untuk membangun keterampilan proses siswa SMA Negeri 5 Malang kelas X semester genap materi ekosistem.

METODEMetode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian pengembang-

an. Model pengembangan LKS yang digunakan adalah model 4-D (four-D model) dari Thiagarajan (1974). Prosedur pengembangannya dimulai dari tahap define (pendefinisian), kemudian dilanjutkan dengan tahap design (perancangan), deve-lop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran atau penggunaan LKS pada skala yang luas), namun untuk penelitian ini terbatas sampai tahap develop saja.

Tahap pendefinisian bertujuan untuk menetapkan dan menentukan persya-ratan instruksional. Secara umum, dalam pendefinisian ini dilakukan kegiatan analisis kebutuhan pengembangan, syarat pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, serta model penelitian dan pengembangan yang cocok digunakan untuk mengembangkan produk. Analisis bisa dilakukan melalui studi literatur, observasi, atau penelitian pendahuluan. Pada penelitian ini, analisis kebutuhan dilakukan dengan kegiatan observasi dan analisis perangkat pembelajaran.

Langkah yang dilakukan pada tahap perancangan yaitu merancang produk atau membuat desain produk berdasarkan materi instruksional yang telah disebut-kan pada tahap pendefinisian. Dalam tahap perancangan, peneliti sudah membuat produk awal atau prototipe.

Tahap pengembangan dikatakan sebagai tahap penyempurnaan dari tahap sebelumnya. Menurut Thiagarajan (1974), tujuan dari tahap pengembangan yaitu untuk memodifikasi prototipe yang dihasilkan dari tahap sebelumnya. Meskipun banyak yang telah diproduksi sejak tahap pendefinisian, hasilnya harus dianggap sebagai versi awal dari produk pembelajaran yang harus dimodifikasi sebelum da-pat menjadi versi akhir yang efektif. Langkah yang dilakukan pada tahap pengem-bangan yaitu melakukan validasi LKS yang telah dibuat. Validasi dilakukan oleh 1 dosen biologi yang ahli dalam bidang pendidikan, 1 dosen biologi yang ahli da-lam materi ekosistem, serta 1 orang guru biologi SMA Negeri 5 Malang. Setelah itu dilakukan revisi pertama sesuai masukan yang diberikan validator. LKS hasil revisi diuji cobakan kepada kelompok kecil siswa SMA Negeri 5 Malang. Dalam penelitian ini siswa yang diikutkan dalam uji coba adalah 25 siswa kelas X-7 SMA Negeri 5 Malang. Berdasarkan hasil uji coba dilakukan revisi yang kedua sehingga dihasilkan produk akhir pengembangan LKS.

Data yang dihasilkan dalam pengembangan ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil penskoran (menggunakan ska-la likert dengan rentangan skor 4, 3, 2, 1) terhadap angket yang diberikan kepada validator dan siswa yang mengikuti uji coba kelompok kecil. Data kualitatif yaitu data berupa komentar, kritik, dan saran yang diberikan pada angket oleh validator dan siswa.

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif yang diperoleh dari penskoran angket validasi akan dianalisis dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut.

3

Page 4: artikel13954FE850E4EBF5C237534F021ECC2E

Keterangan:P = Persentase KevalidanΣX = jumlah jawaban responden per itemΣXi = jumlah nilai ideal per item 100% = konstanta

Sebagai dasar pengambilan keputusan untuk merevisi LKS, hasil analisis data yang berupa persentase tersebut kemudian dicocokkan dengan kriteria ke-validan yang disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Kriteria Kevalidan Data Hasil PenilaianTingkat Persentase Kriteria Keterangan

81,25%-100% Sangat Valid Layak/ tidak revisi62,50%-81,24% Valid Cukup Layak/ tidak revisi43,75%-62,49% Kurang valid Kurang layak/ revisi sebagian

25%-43,74% Sangat kurang valid Tidak layak/ revisi total

Data kualitatif berupa komentar, kritik, dan saran dari validator dan kelom-pok kecil siswa akan dijadikan bahan pertimbagan untuk perbaikan LKS yang dikembangkan.

HASILData kuantitatif diperoleh dari skor angket yang diberikan oleh validator

dan hasil uji coba kelompok kecil siswa. Validasi yang dilakukan oleh guru dosen ahli pendidikan dilaksanakan pada hari Jum’at, 7 Juni 2013. Berikut ini ringkasan data hasil validasi LKS oleh validator ahli pendidikan yang dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Ringkasan Data Hasil Validasi LKS oleh Validator Ahli Pendidikan

No. Aspek yang dinilai P (%) Kriteria

1 Kelayakan isi 93,75 Sangat valid2 Cover 89,29 Sangat valid3 Kata Pengantar 100 Sangat valid4 Daftar Isi/Daftar Gambar 100 Sangat valid5 Pendahuluan 95 Sangat valid6 Petunjuk Penggunaan LKS 100 Sangat valid7 Sekilas LKS 95 Sangat valid8 Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar 100   Sangat valid

9 Silabus dan RPP 83,33 Sangat valid10 Kegiatan Belajar 94,44 Sangat valid11 Glosarium 100 Sangat valid12 Daftar Pustaka 100 Sangat valid  Rata-rata 95,9 Sangat valid 

Dari data validasi ahli pendidikan, diperoleh hasil sangat valid dengan rata-rata persentase kevalidan sebesar 95,9%. Nilai ini menunjukkan bahwa LKS yang di-

4

Page 5: artikel13954FE850E4EBF5C237534F021ECC2E

kembangkan layak digunakan dalam pembelajaran. Revisi tetap dilakukan ber-dasarkan saran yang diberikan validator ahli pendidikan.

Validasi yang dilakukan oleh dosen ahli materi dilaksanakan pada hari Minggu, 9 Juni 2013. Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan oleh ahli materi, berikut ini ringkasan data hasil validasi LKS oleh validator ahli materi yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Ringkasan Data Hasil Validasi LKS oleh Validator Ahli Materi

No Aspek yang dinilai P(%) Kriteria

1 Kelayakan isi 93,75 Sangat valid

2 Cover 89,29 Sangat valid

3Kata Pengantar 100 Sangat valid

4Daftar Isi/Daftar Gambar 100 Sangat valid

5Pendahuluan 100 Sangat valid

6Petunjuk Penggunaan LKS 100 Sangat valid

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

100 Sangat valid

8Kegiatan Belajar 90,7 Sangat valid

9Glosarium 95 Sangat valid

10Daftar Pustaka 100 Sangat valid

  Rata-rata 96,87 Sangat valid 

Dari data validasi ahli materi diperoleh hasil sangat valid dengan rata-rata persen-tase kevalidan sebesar 96,87%. Nilai ini menunjukkan bahwa LKS yang dikem-bangkan layak digunakan dalam pembelajaran. Revisi dilakukan berdasarkan sa-ran yang diberikan validator ahli materi.

Validasi yang dilakukan oleh guru biologi (praktisi lapangan) dilaksana-kan pada hari Senin, 10 Juni 2013. Berdasarkan hasil validasi yang telah dilaku-kan oleh praktisi lapangan, berikut ini ringkasan data hasil validasi LKS oleh validator praktisi lapangan yang dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Ringkasan Data Hasil Validasi LKS oleh Validator Praktisi Lapangan

No Aspek yang dinilai P(%) Kriteria

1 Kelayakan isi 100 Sangat valid2 Cover   92,86  Sangat valid3 Kata Pengantar 95 Sangat valid4 Daftar Isi/Daftar Gambar 95 Sangat valid5 Pendahuluan 95 Sangat valid6 Petunjuk Penggunaan LKS 95 Sangat valid7 Sekilas LKS 90 Sangat valid

5

Page 6: artikel13954FE850E4EBF5C237534F021ECC2E

No Aspek yang dinilai P(%) Kriteria8 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

100 Sangat valid

9 Kegiatan Belajar 91,7 Sangat valid10 Glosarium 100 Sangat valid11 Daftar Pustaka 100 Sangat valid12 Keterpakaian dalam pembelajaran 75 Valid

  Rata-rata 94,13 Sangat valid 

Berdasarkan analisis data hasil validasi praktisi lapangan pada Tabel 4 di-peroleh hasil yang sangat valid dengan rata-rata persentase kevalidan sebesar 94,13%. Nilai ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan layak digunakan. Revisi tetap dilakukan berdasarkan saran yang diberikan praktisi lapangan.

Uji coba kelompok kecil siswa dilaksanakan pada 12 dan 14 Juni 2013. Produk pengembangan diujicobakan pada 25 siswa kelas X-7 SMA Negeri 5 Malang. Tujuan dari uji coba produk ini adalah mengetahui kelayakan produk bila dicoba oleh pengguna (siswa). Bagian LKS yang dinilai di antaranya cover, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, petunjuk penggunaan LKS, standar kompetensi dan kompetensi dasar, kegiatan belajar, glosarium, dan daftar pustaka. yang cukup berarti hanya menambahkan saran yang diberikan oleh calon pengguna.

Hasil uji coba kelompok kecil siswa dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Ringkasan Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil LKS oleh Siswa

No. Aspek yang dinilai P(%) Kriteria

1 Cover 90,86 Sangat valid2 Kata Pengantar 84,60 Sangat valid3 Daftar Isi 87,80 Sangat valid4 Pendahuluan 85,60 Sangat valid5 Petunjuk Penggunaan LKS 91,80 Sangat valid6 Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar89,5 Sangat valid

7 Kegiatan Belajar 88,5 Sangat valid8 Glosarium 86,4 Sangat valid9 Daftar Pustaka 90,5 Sangat valid

  Rata-rata 88,40 Sangat valid 

Berdasarkan analisis data uji coba kelompok kecil siswa pada Tabel 5, di-peroleh hasil sangat valid dengan rata-rata persentase kevalidan sebesar 88,40%. Nilai ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran. Revisi tetap dilakukan berdasarkan saran yang diberikan.

Data kualitatif diperoleh melalui pengisian komentar dan saran oleh 3 vali-dator dan siswa yang mengikuti uji coba kelompok kecil. Data tersebut digunakan untuk pertimbangan perbaikan LKS. Menurut validator ahli pendidikan, ahli materi, praktisi lapangan, dan siswa yang mengikuti uji coba kelompok kecil secara umum LKS yang dikembangkan sudah baik, tetapi ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Bagian cover yang perlu diperbaiki yaitu gambar yang digunakan sebaiknya menonjolkan ciri khas ekosistem di Indonesia, menambah gambar-gambar yang mencerminkan topik-topik dalam LKS, dan desain cover perlu diperbaiki agar lebih menarik. Bagian petunjuk penggunaan LKS yang perlu diperbaiki yaitu struktur kalimat untuk petunjuk penggunaan LKS guru perlu

6

Page 7: artikel13954FE850E4EBF5C237534F021ECC2E

diperbaiki, selain itu perlu disesuaikan antara petunjuk penggunaan LKS untuk guru dan LKS untuk siswa. Daftar gambar dan sekilas LKS dapat dihilangkan sebab kurang memberikan manfaat bagi pengguna LKS. Pendahuluan pada LKS siswa belum menjelaskan level inkuiri yang digunakan (inkuiri terbuka atau terbimbing) sehingga perlu ditambahkan. Dalam RPP yang disertakan pada LKS guru perlu dimunculkan pertanyaan yang menimbulkan konflik kognitif pada kegiatan apersepsi, juga perlu dilakukan penyesuaian alokasi waktu dengan kegiatan belajarnya. Untuk bagian kegiatan siswa sebaiknya lebih variatif lagi dalam merancang kegiatan agar siswa tidak merasa bosan. Berdasarkan saran tersebut penulis melakukan revisi produk.

PEMBAHASANProduk akhir dari penelitian pengembangan ini berupa LKS biologi yang

berbasis inkuiri untuk membangun keterampilan proses siswa SMA Negeri 5 Malang kelas X semester genap materi ekosistem. LKS yang dikembangkan ter-diri dari LKS untuk siswa dan LKS untuk guru. Komponen dari LKS siswa terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan penutup. Bagian pendahuluan meliputi cover, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, petunjuk penggunaan LKS, dan lembar SK dan KD. Bagian isi terdiri dari 7 topik kegiatan. Bagian penutup berisi glosarium dan daftar pustaka. LKS untuk pegangan guru dilengkapi dengan kunci jawaban dan instruksi yang terdapat di dalamnya merupakan petunjuk untuk guru dalam membimbing siswa menggunakan LKS. LKS yang dikembangkan ini telah melalui proses validasi oleh ahli pendidikan, ahli materi, ahli praktisi lapangan, serta uji coba kelompok kecil pada siswa SMA Negeri 5 Malang. Validasi menggunakan angket validasi yang dikembangkan penulis berdasarkan panduan pengembangan bahan ajar dari departemen pendidikan nasional.

LKS yang sudah jadi memuat kegiatan dengan urutan kegiatan yang sesuai dengan sintaks inkuiri terbuka. Kegiatan belajar dengan sintaks inkuiri terbuka akan membuat siswa terampil dalam melakukan keterampilan proses. Berikut ini adalah kajian isi LKS yang dikembangkan setelah di revisi.Cover LKS

Cover LKS yang telah direvisi berisi identitas LKS yang dikembangkan, meliputi judul LKS, pengarang LKS, supervisor (pembimbing), sasaran LKS, serta dilengkapi dengan gambar yang mewakili topik yang terdapat di dalam LKS.

Berdasarkan hasil validasi cover, menunjukkan kriteria sangat valid se-hingga layak untuk digunakan, baik dari aspek kemenarikan gambar, kejelasan gambar, kesesuaian gambar dengan materi, kejelasan tulisan, ketepatan penggu-naan font tulisan (jenis dan ukuran), ketepatan tata letak, dan kemenarikan desain tampilan. Kata Pengantar

Kata Pengantar LKS berisi uraian yang mengantarkan pembaca untuk me-ngetahui isi dari LKS, tujuan pengembangan LKS, ucapan terima kasih kepada pi-hak yang telah membantu penulis dalam pengembangan LKS, serta harapan penu-lis. Berdasarkan hasil validasi kata pengantar menunjukkan kriteria sangat valid, sehingga kata pengantar ini layak digunakan untuk LKS yang dikembangkan. Ke-layakan ini dikarenakan susunan kalimat yang digunakan jelas, isi kata pengantar

7

Page 8: artikel13954FE850E4EBF5C237534F021ECC2E

mudah di pahami, sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, bahasa yang digunakan efektif dan efisien, serta font yang digunakan tepat baik dari segi jenis maupun ukuran.Daftar Isi

Daftar isi LKS berisi bagian LKS yang meliputi kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, petunjuk penggunaan LKS, lembar SK dan KD, kegiatan belajar 1 hingga kegiatan belajar 7 yang disertai dengan sub kegiatan siswa yang menjadi bagiannya, glosarium, serta daftar rujukan yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatan masing-masing bagian tersebut di dalam LKS.

Berdasarkan hasil validasi daftar isi, menunjukkan kriteria sangat valid. Kevalidan ini dikarenakan susunan kalimat yang digunakan sudah jelas, daftar isi mudah digunakan, serta font yang digunakan tepat, baik dari segi jenis maupun ukuran.Pendahuluan

Pendahuluan LKS berisi uraian sasaran pengembangan yaitu siswa SMA kelas X yang sedang menempuh semester genap, tujuan pengembangan, penjelas-an materi yang menjadi cakupan LKS, serta pejelasan mengenai kegiatan yang da-pat dilakukan siswa dengan menggunakan LKS ini.

Hasil validasi pendahuluan menunjukkan kriteria sangat valid, sehingga pendahuluan ini layak untuk digunakan dalam LKS. Kevalidan ini dikarenakan susunan kalimat jelas, sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, bahasa yang di-gunakan efektif dan efisien, serta penggunaan font tepat. Selain itu, berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil isi pendahuluan mudah untuk dipahami siswa.Petunjuk Penggunaan LKS

Petunjuk penggunaan LKS untuk siswa berisi 5 poin instruksi yang dapat dilakukan siswa agar tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan LKS yang dikembangkan. Petunjuk penggunaan LKS untuk guru juga berisi 5 poin instruksi seperti pada petunjuk penggunaan LKS untuk siswa, namun dilengkapi lagi de-ngan penjelasan mengenai tugas guru selama siswa mengerjakan kegiatan belajar yang ada di dalam LKS.

Berdasarkan validasi petunjuk penggunaan LKS, menunjukkan bahwa pe-tunjuk penggunaan LKS yang dibuat layak untuk digunakan dalam LKS. Kela-yakan tersebut dikarenakan susunan kalimat yang digunakan dalam petunjuk penggunaan LKS jelas, isi petunjuk penggunaan LKS mudah dipahami, sesuai de-ngan kaidah Bahasa Indonesia, penggunaan bahasa efektif dan efisien, serta font yang digunakan tepat, baik dari segi jenis maupun ukuran. Selain itu, kalimat in-struksi disampaikan dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh siswa maupun guru.Kegiatan Belajar

Kegiatan belajar yang ada di dalam LKS meliputi 7 topik kegiatan, yaitu komponen-komponen ekosistem dan perannya dalam suatu ekosistem; interaksi antar komponen ekosistem; rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan aliran energi; daur biogeokimia; pemanfaatan komponen ekosistem dan aktivitas manu-sia yang menyebabkan kerusakan dan pelestarian lingkungan; jenis-jenis limbah; serta membuat produk daur ulang. Tahap kegiatan pada masing-masing topik di-buat beragam agar siswa tidak jenuh dan bosan untuk melakukan kegiatan ter-sebut.

8

Page 9: artikel13954FE850E4EBF5C237534F021ECC2E

Berdasarkan hasil validasi terhadap seluruh kegiatan di LKS yang meliputi 18 aspek penilaian seperti yang telah dijelaskan dalam analisis data, secara umum menunjukkan hasil sangat valid. Hasil validasi itu menunjukkan bahwa kegiatan yang disusun layak untuk digunakan dalam LKS yang dikembangkan.Glosarium

Glosarium berisi penjelasan istilah biologi yang terdapat pada LKS. Istilah yang dimuat dalam glosarium terdiri dari 48 istilah, dan diurutkan berdasarkan ab-jad awal kata agar memudahkan pengguna dalam menemukan istilah yang dicari. Berdasarkan hasil validasi glosarium yang meliputi aspek kejelasan susunan kali-mat, kemudahan memahami glosarium, kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indo-nesia, ketepatan deskripsi istilah, serta ketepatan penggunaan font (jenis dan uku-ran) menunjukkan kriteria sangat valid. Hasil validasi tersebut menunjukkan bah-wa isi glosarium layak untuk digunakan dalam LKS.Daftar Pustaka

Daftar pustaka yang dicantumkan dalam LKS adalah sumber pustaka yang digunakan dalam mengembangkan LKS. Sumber yang disebutkan dalam daftar pustaka sebanyak 5 sumber, meliputi buku yang berhubungan dengan materi eko-sistem, kamus biologi, serta artikel yang berhubungan dengan materi ekosistem. Berdasarkan hasil validasi daftar pustaka yang meliputi 2 aspek, yaitu kebenaran sistematika penulisan daftar pustaka dan ketepatan penggunaan font (jenis dan ukuran), keduanya menunjukkan kriteria sangat valid. Hasil validasi tersebut me-nunjukkan bahwa daftar pustaka layak untuk disertakan dalam LKS yang dikem-bangkan.

Kelebihan produk yang dikembangkan yaitu, (1) LKS yang dikembangkan telah melalui tahap validasi dan dilakukan uji coba kelompok kecil serta revisi se-hingga LKS telah layak untuk digunakan, (2) kegiatan yang ada pada LKS disu-sun sedemikian rupa sehingga bermanfaat untuk membangun keterampilan proses siswa, (3) bahasa yang digunakan dalam LKS tidak terlalu formal sehingga mudah dipahami oleh siswa, (4) LKS dilengkapi dengan gambar menarik yang dapat me-narik perhatian siswa. Kelemahan produk yang dikembangkan yaitu, LKS ini ha-nya dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan di SMA Negeri 5 Malang, apa-bila LKS akan digunakan di sekolah lain, maka sebaiknya LKS disesuaikan de-ngan kondisi siswa di sekolah yang bersangkutan.

PENUTUPKesimpulan

Berdasarkan kajian di atas, dapat disimpulkan bahwa produk akhir dari penelitian pengembangan ini berupa LKS biologi berbasis inkuiri untuk memba-ngun keterampilan proses siswa SMA Negeri 5 Malang kelas X semester genap materi ekosistem. LKS yang dikembangkan terdiri dari LKS untuk siswa dan LKS untuk guru. LKS yang dikembangkan telah melalui tahap validasi dan dilakukan uji coba kelompok kecil. Validasi menunjukkan hasil dengan kriteria sangat valid dengan rata-rata persentase kevalidan sebesar 93,15% sehingga LKS yang dikem-bangkan ini layak digunakan dalam pembelajaran. Saran

Saran yang diajukan berdasarkan penelitian yaitu: (1) dari hasil uji coba ditemukan kesulitan siswa dalam merumuskan masalah, untuk menyikapi hal ter-sebut guru sebaiknya dapat menyajikan fenomena yang mengandung kesenjangan

9

Page 10: artikel13954FE850E4EBF5C237534F021ECC2E

sehingga siswa dapat lebih mudah dalam membuat rumusan masalah, (2) agar ha-sil validasi LKS yang dilakukan lebih valid, sebaiknya instrumen penilaian (ang-ket) yang digunakan divalidasi terlebih dahulu, (3) sosialisasi penggunaan instru-men penilaian untuk mengobservasi kegiatan siswa sebaiknya dilakukan agar guru tidak mengalami kesulitan dalam menggunakannya.

DAFTAR RUJUKANAhmed, Ahmed Khaled. 2013. Teacher-Centered Versus Learner–Centered

Teaching Style. The Journal of Global Business Management, 9 (1): 22-34.

Bell, Randy L., Smettana, Lara, dan Binns, Ian. 2005. Simplifying Inquiry Instruction Accessing the Inquiry Level of Classroom Activities. The Science Teacher: hlm. 30-33, (Online), (http://www.mun.ca/educ/ undergrad/scied/files/bell_simplifying-inquiry_2005.pdf, diakses pada tanggal 10 April 2013).

Madawati, Titah R., Sunarti, Titin. 2011. Penerapan Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Cahaya Kelas VIII-C di SMP Negeri 4 Kediri. Inovasi Pendidikan Fisika, 1 (1). (Online), (http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inovasi-pendidikan-fisika/article/view/392), diakses pada tanggal 17 Januari 2013.

Permendiknas (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia) no. 22 tahun 2006. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Rustaman, Nuryani Y. 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri dalam Pendidikan Sains. Makalah disajikan pada Seminar Nasional II Himpunan Ikatan Sarjana dan Pemerhati Pendidikan IPA Indonesia Bekerjasama dengan FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 22-23 Juli 2005. Direktori SPS, (Online), http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/195012311979032-NURYANI_RUSTAMAN/PenPemInkuiri.pdf, diakses 10 April 2013.

Susanto, Pudyo. 2009. Buku Petunjuk Teknis Praktik Pengalaman Lapangan Bidang Studi Pendidikan Biologi. Malang: UPT PPL UM.

Suyitno. 2007. LKS Berbasis Web. (Online), (http://209.85.175.104/search?= cache: 8twfMc3uc2j:ahiswiwite.files.wordpress.com/2007/11/isi-lks-berbasis-web.doc+lembar+kerja+siswa&hl=id&ct=clnk&cd=5&gl=id, diakses pada tanggal 7 Februari 2012).

Thiagarajan, Sivasailam, et al. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children: A Sourcebook Instructional. Virginia: Council for Exceptional Children.

Umah, Ulumul. 2011. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) untuk Pembelajaran Berbasis Inkuiri pada Materi Limit Fungsi Kelas XI IPA. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA UM.

10