artikel semi ilmiah burung
DESCRIPTION
Pecuk Ular AsiaTRANSCRIPT
-
Dianggap Hanya Bisa Terbang, Si Leher Panjang Unjuk Gigi dengan
Menyelam
Oleh Nur Alivia Arianda
iapa yang kenal dengan burung berleher panjang
yang satu ini ? Ya, Ini adalah Burung Pecuk Ular-
Asia yang memiliki nama latin Anhinga melanogaster.
Burung ini disebut Pecuk Ular karena lehernya yang
panjang dan langsing menyerupai ular. Sebagian
Pengamat Burung menyebut Burung ini sebagai Oriental
Darter karena memang hanya berada di daerah Asia,
terutama India, Filipina, Indonesia dan Thailand. Di
Indonesia Burung Pecuk Ular bisa dijumpai di Jawa yaitu
di Pulau Rambut gugusan Kepulauan Seribu, Sulawesi,
Kalimantan yaitu di Kawasan Taman Nasional Betun
Kerihun-TNBK dan sebagian Sumatera. Burung ini
termasuk kedalam golongan Burung Air, Burung ini
sangat menyukai daerah perairan seperti danau-danau besar, rawa-rawa, sungai-sungai, muara
sungai dan mangrove. Biasanya Burung ini ditemukan dari permukaan laut sampai ketinggian
1.000 mdpl.
Burung ini memiliki karakteristik morfologi
yaitu panjang tubuh dari kepala sampai kaki yaitu
86-94 cm. Memiliki bentuk paruh seperti belati
berwarna kuning muda atau abu-abu, leher panjang
dan kokoh seperti ular, terdapat strip putih pada sisi
kepala dan leher. Bulu di tubuhnya terutama bagian
depan badan berwarna hitam legam dan dibagian
belakang berwarna kecoklatan, terdapat setrip dagu
putih sepanjang leher, bulu penutup putih halus
dengan pinggir hitam, kaki keabu-abuan. Sedangkan
pada leher coklat kekuningan.
S
-
Tahukah Kamu, Burung ini bisa menyelam dan
berenang lho! Ini adalah salah satu kebiasaan dari
Burung Pecuk Ular-Asia yaitu kemampuannya dalam
menyelam dan berenang. Burung ini memiliki bulu
yang tidak benar-benar tahan air, untuk dapat
berenang dan menyelam dengan lebih cepat, bulu ini
menyerap air dan menyebabkan dapat sedikit
mengapung di air. Burung ini berenang dengan
menggunakan sayapnya yang panjang dan dengan
kaki yang berselaput. Saat berenang, hanya bagian
kepala dan leher Burung ini yang terdapat diatas
permukaan air dan sebagian tubuhnya terdapat di bawah air. Burung ini mampu menyelam
hingga kedalaman sampai 200 meter di bawah air. Lamanya burung ini menyelam tergantung
sejauh mana mangsanya ditemukan. Biasanya berkisar antara beberapa menit sampai satu jam!
Setelah berenang dan menyelam, Burung ini biasanya bertengger diatas pohon untuk
mengeringkan tubuhnya yang basah, karena Burung ini tidak dapat terbang bila sayapnya dalam
keadaan basah.
Burung Pecuk Ular biasanya memakan ikan, berbagai hewan air seperti Amphibi (Katak),
reptile aquatik (Kura-Kura dan Ular), insekta, udang, molluska dan berbagai rumput-rumputan
dan biji tanaman dalam jumlah yang kecil. Bentuk leher yang panjang juga memudahkan burung
ini menangkap ikan di Sungai. Mangsa yang didapat tidak langsung ditelan melainkan dikibas-
kibaskan dulu sampai tak berdaya, baru dikunyah.
Burung Pecuk Ular memiliki sarang terdiri atas ranting-ranting pada pohon tinggi dekat
pantai. Telur yang dihasilkan oleh Burung ini berwarna keputihan berjumlah 2-4 buah dan Berbiak
pada bulan Desember-Maret dan Maret-Juni.
Sayangnya, Burung ini termasuk kedalam hewan yang hampir terancam kepunahannya di
alam liar menurut IUCN burung ini masuk kedalam daftar Near Threatened, hal ini disebabkan
karena Burung ini kehilangan habitatnya, pohon-pohon termpatnya bertengger ditebagi,
perburuan liar dan Polusi yang disebabkan oleh Limbah Kimia dan Algal Blooms pada habitat
Burung tersebut. Oleh sebab itu, Kita harus senantiasa menjaga Habitat dari Hewan Liar agar
keberadaannya tidak terancam. Selamatkan Bumi Kita, agar Fauna dan Flora Liar tetap Lestari!
Salam Lestari! Salam Konservasi!