perilaku harian burung salmon-crested...

14
PERILAKU HARIAN BURUNG SALMON-CRESTED COCKATOO (Cacatua moluccensis) DI PENANGKARAN ECO GREEN PARK KOTA BATU PROPINSI JAWA TIMUR Dini Mei Anggraini , Sofia Ery Rahayu , Susilowati Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Biologi, Fakultas Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang, Jl Semarang No.5, Malang, Indonesia [email protected] ABSTRAK : Burung Salmon-Crested Cockatoo (famili Cacatuidae) yang tersebar di wilayah Indonesia hanya ditemukan di daerah pulau Seram, Saparua, Haruku, dan Ambon propinsi Maluku dan merupakan satwa langka. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) adalah melalui usaha konservasi eksitu, yaitu dengan kegiatan penangkaran. Eco Green Park merupakan penangkaran yang berupaya untuk menangkarkan jenis burung paruh bengkok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, persentase, frekuensi dan perilaku harian burung Salmon-Crested Cockatoo di Eco Green Park. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Data yang diperoleh berupa jenis perilaku harian dan persentase serta frekuensinya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari- Maret 2016. Hasil penelitian ditemukan 9 jenis perilaku harian burung burung Salmon-Crested Cockatoo. Persentase perilaku harian tertinggi adalah perilaku bertengger sedangkan terendah adalah perilaku defekasi. Frekuensi perilaku harian tertinggi adalah perilaku pindah tempat sedangkan terendah adalah saling mendekati. Kata kunci: Perilaku harian burung, Salmon-Crested Cockatoo, Eco Green Park Kota Batu. ABSTRACT : Salmon-Crested Cockatoo bird (family Cacatuidae) that spreadly live in Indonesia is only found in the island of Seram, Saparua, Haruku, and Ambon (Maluku province) and already known asan endangered species. Efforts that can bemade for conserving Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) is to provide ex-situ conservation called breeding. Eco Green Park is a place in an attempt to breed many types of parrots. This research aims to determine percentage, frequency and daily behavior of Salmon-Crested Cockatoo in Eco Green Park, withdescriptive exploratory analysis. Data obtained in the form of daily behavior, percentage and frequency. This research used a pair of Salmon-Crested Cockatoo bird. Research was conducted in February-March 2016. The research found nine types of daily behavior of Salmon-Crested Cockatoo birds. The highest percentage of daily behavior is perch behavior while the lowest is defecation behavior. The highest frequency of daily behavior is moved around activitywhile the lowest are approaching each other. Keywords : Daily Behavior bird , Salmon - Crested Cockatoo , Eco Green Park Batu .

Upload: hatuong

Post on 15-Jul-2019

272 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERILAKU HARIAN BURUNG SALMON-CRESTED …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel31D554EF3D1DBAFD0FBB502C2920659E.pdf · Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) (famili

PERILAKU HARIAN BURUNG SALMON-CRESTED COCKATOO (Cacatua

moluccensis) DI PENANGKARAN ECO GREEN PARK KOTA BATU

PROPINSI JAWA TIMUR

Dini Mei Anggraini , Sofia Ery Rahayu , Susilowati

Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Jurusan Biologi, Fakultas Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Malang, Jl Semarang No.5, Malang, Indonesia

[email protected]

ABSTRAK : Burung Salmon-Crested Cockatoo (famili Cacatuidae) yang

tersebar di wilayah Indonesia hanya ditemukan di daerah pulau Seram, Saparua,

Haruku, dan Ambon propinsi Maluku dan merupakan satwa langka. Upaya yang

dapat dilakukan untuk melestarikan burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua

moluccensis) adalah melalui usaha konservasi eksitu, yaitu dengan kegiatan

penangkaran. Eco Green Park merupakan penangkaran yang berupaya untuk

menangkarkan jenis burung paruh bengkok. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui, persentase, frekuensi dan perilaku harian burung Salmon-Crested

Cockatoo di Eco Green Park. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

eksploratif. Data yang diperoleh berupa jenis perilaku harian dan persentase serta

frekuensinya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari- Maret 2016. Hasil

penelitian ditemukan 9 jenis perilaku harian burung burung Salmon-Crested

Cockatoo. Persentase perilaku harian tertinggi adalah perilaku bertengger sedangkan

terendah adalah perilaku defekasi. Frekuensi perilaku harian tertinggi adalah

perilaku pindah tempat sedangkan terendah adalah saling mendekati.

Kata kunci: Perilaku harian burung, Salmon-Crested Cockatoo, Eco Green Park

Kota Batu.

ABSTRACT : Salmon-Crested Cockatoo bird (family Cacatuidae) that spreadly

live in Indonesia is only found in the island of Seram, Saparua, Haruku, and Ambon

(Maluku province) and already known asan endangered species. Efforts that can

bemade for conserving Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) is to

provide ex-situ conservation called breeding. Eco Green Park is a place in an

attempt to breed many types of parrots. This research aims to determine percentage,

frequency and daily behavior of Salmon-Crested Cockatoo in Eco Green Park,

withdescriptive exploratory analysis. Data obtained in the form of daily behavior,

percentage and frequency. This research used a pair of Salmon-Crested Cockatoo

bird. Research was conducted in February-March 2016. The research found nine

types of daily behavior of Salmon-Crested Cockatoo birds. The highest percentage

of daily behavior is perch behavior while the lowest is defecation behavior. The

highest frequency of daily behavior is moved around activitywhile the lowest are

approaching each other.

Keywords : Daily Behavior bird , Salmon - Crested Cockatoo , Eco Green Park

Batu .

Page 2: PERILAKU HARIAN BURUNG SALMON-CRESTED …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel31D554EF3D1DBAFD0FBB502C2920659E.pdf · Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) (famili

PENDAHULUAN

Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) (famili

Cacatuidae) merupakan jenis burung paruh bengkok. Burung ini memiliki

karakteristik yaitu warna bulu merah muda dan pada bagian sayap dan ekor berwarna

oranye pucat atau jingga kekuningan serta warna jambul merah jambu atau salmon

pink. Penyebaran burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) terbatas

yaitu didaerah pulau Seram, Saparua, Haruku, dan Ambon propinsi Maluku (Field,

2005).

Menurut Birdlife International, 2013 telah mengidentifikasi 218 Daerah

Burung Endemik (DBE) berdasarkan pola-pola endemisitas spesies dan

penyebarannya yang terbatas. Lebih dari 10% DBE terdapat di Indonesia dengan

proporsi tertinggi berada di Nusa Tenggara, Maluku dan Sulawesi (BirdLife

International, 2013). Keanekaragaman hayati seperti burung Kakatua Maluku

mengalami kepunahan akibat kegiatan-kegiatan yang sifatnya merusak seperti

kerusakan habitat dan perburuan tanpa batas (Djuwantoko, 2000). Hal ini terbukti

akibat dari perburuan dan penangkapan yang masih terus berlangsung, bahkan

dilaporkan dari bulan Desember 2003 – Mei 2004 terdapat 240 ekor Kakatua Maluku

yang ditangkap dan diperdagangkan ke Jakarta dari Pulau Seram (Kompas,2010).

Dilaporkan juga informasi dari media cetak Kompas yang terbit pada tanggal 1 bulan

oktober tahun 2010 menyatakan bahwa burung Kakatua di Indonesia yang tersebar di

kawasan Wallacea terancam punah. Tiga dari tujuh jenis Kakatua yang endemik

(hanya ada di Indonesia) adalah kakatua maluku (Cacatua moluccensis), kakatua

putih (Cacatua alba), dan kakatua tanimbar (Cacatua goffiniana).

Dalam daftar IUCN, Burung Salmon-Crested Cockatoo ditetapkan dalam

status vulnerable (rentan). Jika populasinya terus menyusut, maka statusnya akan

bertambah gawat menjadi endangered (terancam punah), atau bahkan langsung

menjadi critical (kritis), oleh karena itu, upaya pelestarian mutlak diperlukan, dan

penangkaran bisa menjadi salah satu solusinya. Salah satu upaya yang dapat

dilakukan untuk melestarikan burung Salmon-Crested Cockatoo baik untuk tujuan

konservasi maupun komersial melalui kegiatan penangkaran atau upaya

pengembangbiakan di luar habitat alaminya dalam strategi makro konservasi eksitu

(ex situ conservation strategy) seperti Eco Green Park.

Eco Green Park memiliki serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan

habitat, perilaku, pakan dan pengelolaan penangkaran berbagai jenis burung. Salah

satu contoh burung yang dilestarikan adalah burung Salmon-Crested Cockatoo

(Cacatua moluccensis). Untuk merumuskan langkah pengelolaan yang tepat di

penangkaran, maka salah satu aspek pengetahuan penting yang perlu diketahui

adalah terkait dengan perilaku harian burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua

moluccensis) di penangkaran Eco Green Park. Pengamatan perilaku harian burung

Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) di Eco Green Park belum pernah

dilaporkan, selain itu jumlah burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua

moluccensis) yang ditangkarkan di Indonesia khususnya di daerah Jawa Timur

jumlahnya sedikit . Hasil dari pengamatan perilaku harian burung Salmon-Crested

Cockatoo (Cacatua moluccensis) di Eco Green Park yang selanjutnya dapat

Page 3: PERILAKU HARIAN BURUNG SALMON-CRESTED …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel31D554EF3D1DBAFD0FBB502C2920659E.pdf · Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) (famili

dijadikan data dasar untuk meningkatkan upaya pengembangbiakan di luar habitat

alaminya melalui kegiatan penangkaran atau konservasi exsitu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, persentase, frekuensi dan perilaku harian

burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) di Eco Green Park.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian deskrpsi eksploratif. Pengambilan data

dilakukan pada bulan Februari- Maret 2016. Lokasi pengamatan di kandang

penangkaran burung Salmon-Crested Cockatoo di Eco Green Park. Pengamatan

dilaksanakan pagi hari pada pukul 07.00-09.00 WIB dan sore hari pukul 15.00-17.00

WIB. Pengamatan dilaksanakan selama 12 hari. Pengamatan dilakukan selama 30

menit pada tiap pengamatan. Data yang diperoleh berupa jenis dan persentase serta

frekuensinya perilaku harian burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua

moluccensis). selain itu dilakukan pengukuran faktor abiotik yang meliputi keadaan

cuaca, suhu, kelembapan dan intensitas cahaya. Data tentang persentase jenis

perilaku harian burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) dianalisis

menggunakan rumus dari Gitta (2012) yaitu sebagai berikut.

Perhitungan persentase suatu jenis perilaku menggunakan rumus :

Persentase suatu perilaku (%) =

x 100 %

Keterangan:

A = waktu yang digunakan suatu perilaku dalam satu hari

pengamatan

B = total waktu pengamatan dalam satu hari (180 menit).

Data frekuensi perilaku harian burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua

moluccensis) diperoleh dari menghitung banyaknya jumlah suatu perilaku yang

dilakukan oleh burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) dalam

satuan waktu pengamatan yaitu pada pagi dan sore hari.

HASIL

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat 9 jenis perilaku

harian burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) meliputi makan,

terbang, pindah tempat, mematuk benda, bertengger, preening (membersikan badan),

defecation (membuang kotoran), saling mendekati dan saling menelisik. Deskripsi

jenis perilaku harian burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) pada

tabel diatas telah ditunjukan pada individu jantan maupun betina menunjukkan

perilaku yang sama.

Berikut tabel hasil observasi berupa deskripsi perilaku harian burung

Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) secara keseluruhan disajikan pada

Tabel 1.

Page 4: PERILAKU HARIAN BURUNG SALMON-CRESTED …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel31D554EF3D1DBAFD0FBB502C2920659E.pdf · Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) (famili

Tabel 1 Deskripsi Perilaku Harian Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis)

No Perilaku Harian Deskripsi Perilaku Harian yang muncul

(1) (2) (3)

1 Makan Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis)

menunjukkan perilaku ini dengan menggunakan paruh dan

kakinya untuk memperoleh makanan. Burung Salmon-Crested

Cockatoo (Cacatua moluccensis) memakan makanannya

dengan memilih makanan yang disukai yaitu berupa biji-bijian

seperti kuwaci atau kacang. Makanan tersebut diambil

menggunakan paruhnya lalu dicengkram oleh burung Salmon-

Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis), kemudian biji

dicengkram tersebut diarahkan ke paruhnya untuk dipecah

sehingga terkelupas dari kulitnya seperti meremuk, memotong

atau mengirisnya dengan bantuan sisi paruh yang tajam.

Perilaku ini muncul setelah Keeper meletakkan pakan di

tempat pakannya atau pada tempat pakannya terdapat pakan.

2 Terbang Perilaku ini ditunjukkan oleh burung Salmon-Crested

Cockatoo (Cacatua moluccensis) dengan menggunakan kedua

sayap dan kakinya untuk terbang, biasanya perilaku terbang

pada burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua

moluccensis) terlihat seperti memantau teritorial untuk

mencari makan, bereaksi terhadap gangguan sebagai bentuk

pertahanan diri dengan terbang berpindah tempat dari satu sisi

kandang ke sisi lainnya.

3 Pindah tempat Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis)

menunjukkan perilaku ini dengan bergeser dari satu tempat ke

tempat lain menggunakan kedua kaki, perpindahan ini terjadi

setiap waktu seperti pada saat makan atau saat burung merasa

teganggu ketika Keeper memasuki kandang untuk meletakkan

pakan atau pada saat membersihkan kandang. Pergerakan ini

ditujukkan dengan terbang dari salah satu sisi kandang ke sisi

kandang lainnya ke tempat yang aman atau terlindungi dari

bahaya.

Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis)

biasanya melakukan perilaku pindah tempat diiringi dengan

bersuara.

4 Mematuk benda Perilaku ini ditunjukkan oleh burung Salmon-Crested

Cockatoo (Cacatua moluccensis) dengan bantuan paruhnya

untuk mematuk benda yang ada di dalam kandang seperti

memperlebar lubang pada tempat untuk bersarang atau benda

lainnya seperti ranting buatan yang biasanya digunakan

sebagai tempat bertengger.

5 Bertengger Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis)

menunjukkan perilaku ini yaitu berdiri dengan satu atau dua

kaki dan mata terbuka.

Page 5: PERILAKU HARIAN BURUNG SALMON-CRESTED …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel31D554EF3D1DBAFD0FBB502C2920659E.pdf · Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) (famili

Lanjutan Tabel 2

(1) (2) (3)

6.

Membersihkan badan

(Preening)

Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis)

menunjukkan perilaku ini dengan mengarahkan paruhnya ke

tubuhnya seperti menelisik, paruh digerakkan atau digigit-

gigit hingga ke ujung beberapa bagian tubuhnya misalnya

sayap, ekor, dada dan perut. Biasanya untuk membersihkan

bagian kepala yang tidak tersentuh oleh paruh, burung

menelisik menggunakan salah satu kakinya. Burung Salmon-

Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) biasanya menelisik

bulu memulai dari bagian yang ingin dibersihkan misalnya

bagian sayap, ekor, dada, punggung dan perut.

7.

Membuang kotoran Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis)

menunjukkan perilaku ini seperti feses yang terbentuk atau

setengah padat (pasta) yang berasal dari sistem pencernaan

melalui anus. Burung dapat membuang feses besar beberapa

kali dalam satu hari.

8.

Saling mendekati Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis)

menunjukkan perilaku ini yaitu burung jantan Salmon-Crested

Cockatoo (Cacatua moluccensis) mendekati burung betina

Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis), biasanya

perilaku ini dilakukan di satu ranting yang sama, apabila

burung betina menjauh dari burung jantan, maka burung

jantan berusaha mendekatinya dengan bergeser pada ranting

tersebut sampai dekat dengan burung betinanya.

9.

Saling menelisik Perilaku ini ditunjukkan oleh burung jantan dan betina

Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) burung

jantan yang menilisik bagian tubuh betina atau burung betina

menelisik burung jantan . Hal ini dilakukan sebagai interaksi

sosial yang muncul pada 1 pasang burung jantan dan betina

Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis).

Dari hasil pengamatan selama 12 hari pengamatan dengan 180 menit waktu

pengamatan dalam satu hari masing-masing individu memiliki rerata persentase

perilaku harian dengan hasil seperti yang disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Rerata Persentase Perilaku Harian Burung Jantan dan Betina Salmon-Crested Cockatoo

(Cacatua moluccensis)

No Jenis perilaku Persentase berdasarkan Jenis Kelamin (%)

♂ ♀

(1) (2) (3) (4)

1 Makan 3.2 4.0

2 Terbang 2.0 1.2

3 Pindah tempat 9.4 8.1

4 Mematuk benda 12.1 6.4

5 Bertengger 50.2 56.7

6 Preening (membersihkan badan) 9.7 8.1

Page 6: PERILAKU HARIAN BURUNG SALMON-CRESTED …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel31D554EF3D1DBAFD0FBB502C2920659E.pdf · Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) (famili

Lanjutan Tabel 2

(1) (2) (3) (4)

7 Defekasi 0.3 0.3

8 Saling mendekati 6.2 7.9

9 Saling menelisik 5.9 7.2

Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa perilaku bertengger merupakan perilaku

yang memiliki persentase tertinggi pada burung jantan dan betina sebesar 50,2% dan

56,7% sedangkan persentase terendah adalah perilaku defekasi sebesar 0,3%.

Berdasarkan data pada Tabel 2 kemudian dibuat diagram persentase yang disajikan

pada Gambar 2.

Gambar 2 Diagram Persentase Perilaku Harian Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua

moluccensis)

Keterangan : a. Persentase Perilaku Harian Burung Jantan Salmon-Crested Cockatoo

(Cacatua moluccensis), b. Persentase Perilaku Harian Burung Betina Salmon-Crested

Cockatoo (Cacatua moluccensis).

Perilaku bertengger di ranting buatan yang ada di dalam kandang

penangkaran Eco Green Park merupakan perilaku yang paling dominan yang

dilakukan burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis). Burung

Kakatua lebih lama melakukan perilaku bertengger. Pada saat pengamatan burung

Kakatua Jantan lebih menguasai sebagian besar wilayah yang ada di dalam kandang

sehingga ruang yang dimiliki oleh burung Kakatua betina lebih sedikit. Hal ini

berdampak terhadap perilaku dari burung Kakatua betina yang menjadi lebih

terbatas. Selama pengamatan, burung Kakatua betina terlihat lebih banyak

menghindari burung Kakatua jantan dengan berdiam diri di satu tempat yang

berjauhan dari burung Kakatua jantan dalam waktu yang cukup lama. Pada Gambar 2

terlihat antara burung Kakatua jantan dan betina memiliki persentase yang berbeda

pada jenis perilaku betengger. Burung Kakatua betina memiliki persentase lebih

besar daripada burung Kakatua jantan. Pada perilaku defekasi merupakan persentase

terendah, hal ini dikarenakan selama pengamatan burung Salmon-Crested Cockatoo

(Cacatua moluccensis) melakukan perilaku defekasi hanya membutuhkan waktu

yang singkat.

Dari hasil perhitungan didapatkan rerata frekuensi jenis perilaku harian

burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis). Rerata frekuensi perilaku

a b

Page 7: PERILAKU HARIAN BURUNG SALMON-CRESTED …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel31D554EF3D1DBAFD0FBB502C2920659E.pdf · Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) (famili

harian burung jantan dan betina Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis)

disajikan pada Tabel.3.

Tabel 3 Rerata Frekuensi Perilaku Harian Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis)

No Jenis perilaku Pagi Sore

♂ ♀ ♂ ♀

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Makan 9 10 5 5

2 Terbang 5 2 2 1

3 Pindah tempat 50 57 17 22

4 Mematuk benda 26 24 8 8

5 Bertengger 4 5 2 2

6 Preening (membersihkan badan) 4 3 1 2

7 Defekasi 6 5 3 3

8 Saling mendekati 3 3 1 1

9 Saling menelisik 5 3 1 1

Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa perilaku pindah tempat merupakan

perilaku yang memiliki frekuensi tertinggi pada burung jantan dan betina di pagi dan

sore hari sedangkan frekuensi terendah memiliki yaitu perilaku saling mendekati.

Berdasarkan data pada Tabel 3 kemudian dibuat diagram frekuensi yang disajikan

pada Gambar 3. Diagram frekuensi perilaku harian burung Salmon-Crested Cockatoo

(Cacatua moluccensis) menunjukan bahwa frekuensi perilaku harian yang dominan

adalah pindah tempat. Perilaku pindah tempat oleh burung Salmon-Crested Cockatoo

(Cacatua moluccensis) diiringi dengan perilaku mematuk benda yang ada didalam

kandang penangkaran. Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis)

mematuk benda seperti ranting pohon, kawat kandang dan tempat bersarang. Dari

hasil pengamatan burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) pada

pagi hari lebih aktif dibandingkan sore hari.

Gambar 3 Diagram Frekuensi Perilaku Harian Burung Salmon-Crested Cockatoo

(Cacatua moluccensis)

Keterangan : a. Frekuensi Perilaku Harian Burung Jantan Salmon-Crested Cockatoo

(Cacatua moluccensis) pada pagi hari, b. Frekuensi Perilaku Harian Burung Jantan

Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) pada sore hari.

a b

Page 8: PERILAKU HARIAN BURUNG SALMON-CRESTED …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel31D554EF3D1DBAFD0FBB502C2920659E.pdf · Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) (famili

Pada perhitungan rerata frekuensi juga didapatkan data faktor abiotik yang

disajikan pada Tabel 4. Hasil pengukuran faktor abiotik untuk mengetahui suhu,

kelembapan, dan intensitas cahaya di kandang penangkaran Eco Green Park.

Tabel 4 Faktor Abiotik di Tempat Penangkaran Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua

moluccensis)

No Faktor abiotik Pukul 07.00-09.00 WIB Pukul 15.00-17.00 WIB

1 Suhu 22oC 24

oC

2 Kelembapan 74% 65%

3 Intensitas cahaya 336 Lux 135 Lux

Hasil pengukuran faktor abiotik pada pagi dan sore hari berbeda. Pada

pengamatan pagi hari kondisi cuaca cerah, sedangkan pengamatan pada sore hari

kondisi cuaca cenderung mendung dan hujan. Pada pagi hari dengan suhu 22°C,

burung Kakatua terlihat lebih aktif. Untuk sore hari dengan suhu yang mulai

meningkat menjadi 24°C, burung Kakatua kembali aktif melakukan perilakunya

namun cenderung melakukan perilaku bertengger.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian kedua individu burung jantan dan betina

Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) memiliki persentase alokasi

perilaku harian yang lebih lama untuk melakukan waktu beraktivitasnya yaitu

perilaku bertengger. Perilaku bertengger juga merupakan perilaku istirahat yang

dilakukan oleh burung. Menurut Purnama (2006), perilaku bertengger merupakan

perilaku istirahat burung yang tidak melakukan aktivitas dan untuk memulihkan

energi setelah melakukan aktivitas. Di dalam kandang penangkaran Eco Green Park ,

burung jantan Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) terlihat lebih aktif

daripada burung betina Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) yang lebih

banyak menghabiskan waktu dengan berdiam diri.

Selama pengamatan, burung betina Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua

moluccensis) terlihat lebih banyak menghindari burung jantan Salmon-Crested

Cockatoo (Cacatua moluccensis) dengan berdiam diri di satu tempat yang berjauhan

dari burung jantan Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) dalam waktu

yang cukup lama. Tingginya persentase perilaku bertengger burung Salmon-Crested

Cockatoo (Cacatua moluccensis) dikarenakan luasnya kandang dapat berpengaruh

terhadap keleluaasaan pergerakan dari burung tersebut sehingga memungkinkan

burung akan lebih diam, waspada dan selalu memperhatikan keadaan sekitar jika

sewaktu-waktu ada ancaman atau gangguan. Terbatasnya luasan dari kandang akan

membuat burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) beradaptasi pada

kondisi tersebut.

Di kandang penangkaran Eco Green Park burung Salmon-Crested Cockatoo

(Cacatua moluccensis) segala kebutuhan seperti makan, minum tempat bersarang

sudah tersedia dan memiliki ukuran kandang yang luasnya 300 cm x 200 cm x 200

Page 9: PERILAKU HARIAN BURUNG SALMON-CRESTED …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel31D554EF3D1DBAFD0FBB502C2920659E.pdf · Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) (famili

cm. Hal ini yang menyebabkan tingginya persentase perilaku bertengger oleh burung

Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) di kandang penangkaran Eco

Green Park.

Menurut Maturbongs (1994) mengungkapkan bahwa burung-burung di

habitat alami akan terbang dengan wilayah jelajah sekitar 2 km2 untuk mencari

makan maupun pasangan. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2011) juga

menjelaskan bahwa pada burung cenderawasih kuning besar burung lebih aktif

bergerak pada kandang yang lebih luas dibandingkan dengan kandang yang lebih

sempit.

Perilaku bertengger dilakukan oleh burung setelah melakukan pergerakan

terbang bolak-balik atau pada saat burung hendak melakukan membersihkan badan

(preening). Perilaku membersihkan badan (preening) merupakan perilaku yang

dilakukan burung dalam merawat tubuh agar bulu tetap sehat, segar dan mengkilat.

Bulu merupakan bagian utama yang perlu dibersihkan karena berperan penting bagi

kehidupan burung, yakni sebagai isolator panas, berguna juga untuk terbang mencari

makan, sebagai penghangat pada saat mengerami telur dan mengasuh anak

(Takandjadji dan Mite 2008). Menurut Rekapermana (2006), bahwa pada umumnya

satwa jantan lebih agresif dibandingkan dengan satwa betina, baik dalam hubungan

interspesies maupun intraspesies. Persentase perilaku harian burung Salmon-Crested

Cockatoo (Cacatua moluccensis) yang terendah adalah perilaku defekasi, hal ini

dikarenakan selama pengamatan burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua

moluccensis) melakukan perilaku defekasi hanya membutuhkan waktu yang singkat.

Frekuensi tertinggi perilaku harian burung Salmon-Crested Cockatoo

(Cacatua moluccensis) pada pagi dan sore hari adalah perilaku pindah tempat.

Selama pengamatan perilaku pindah tempat yang dilakukan burung Salmon-Crested

Cockatoo (Cacatua moluccensis) diiringi dengan perilaku mematuk benda. Menurut

Keren (2009) burung Kakatua merupakan spesies burung paruh bengkok. Burung

Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) mempunyai paruh yang kuat.

Paruhnya yang tajam biasa digunakan untuk mematuk benda. Kegiatan ini biasa

dilakukan oleh burung Kakatua untuk membersihkan paruh dan juga untuk

mempertajam paruhnya.

Berdasarkan pengamatan burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua

moluccensis) sering mematuk benda yang ada di dalam kandang penangkaran seperti

mematuk tempat bersarang , ranting pohon selain itu juga mematuk kawat kandang

penangkaran. Perilaku mematuk benda yang dilakukan oleh burung Salmon-Crested

Cockatoo (Cacatua moluccensis) dapat merusak paruhnya. Hal ini menyebabkan

pentingnya pengelolaan penangkaran yang lebih baik untuk segala aspek, baik pada

aspek perkandangan dan reproduksi agar kedepannya burung Salmon-Crested

Cockatoo (Cacatua moluccensis) yang sesuai dengan prinsip Animal Welfare dan

terciptanya keberhasilan dalam penangkaran burung Salmon-Crested Cockatoo

(Cacatua moluccensis) yang ditandai dengan adanya perkembangbiakan.

Berdasarkan pengamatan, stainless yang digunakan sebagai bahan untuk

membuat tempat sarang sering dipatuk-patuk oleh burung Kakatua sehingga dapat

merusak paruh dan bentuk dari tempat sarang tersebut. Di habitat alami perilaku

Page 10: PERILAKU HARIAN BURUNG SALMON-CRESTED …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel31D554EF3D1DBAFD0FBB502C2920659E.pdf · Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) (famili

burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) terhadap tempat bersarang

di pohon yang telah dilubangi menggunakan bantuan paruhnya untuk mematuk dan

membentuk lubang sebagai tempat persembunyian. Hal ini menyebabkan pentingnya

tempat bersarang yang disediakan oleh pihak pengelola agar disesuaikan pada habitat

alaminya yaitu tempat bersarang yang terbuat dari batang pohon serta menyediakan

ranting pohon buatan.

Di habitat alami burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis)

memiliki kebiasaan perilaku saat makan maupun mencari makan seperti

menggantung pada ujung dahan dengan satu kaki, sedangkan kaki lainnya digunakan

untuk memegang buah sambil paruhnya mematahkan tangkai buah. Burung Kakatua

cenderung memilih bentuk makanan yang mudah digenggam dengan kaki dengan

paruh, makanan itu akan diiris dan dipotong hingga menjadi potongan-potongan

kecil (Soemadi,1995). Di alam, biasanya burung Kakatua tidak membuat sarang,

melainkan menggunakan lubang bekas cabang yang mati dan lapuk atau bekas

sarang burung lain. Menurut Prahara (1999), di habitat aslinya burung Kakatua

mempunyai kebiasaan berbiak di dalam lubang-lubang pohon.

Frekuensi perilaku terendah burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua

moluccensis) adalah perilaku saling mendekati. Di habitat alami burung Salmon-

Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) memiliki kebiasaan berpasangan,

berkelompok serta bertengger bersama-sama. Pada pengamatan didalam kandang

penangkaran Eco Green Park hanya terdapat sepasang burung Salmon-Crested

Cockatoo (Cacatua moluccensis) sehingga frekuensi perilaku harian Salmon-Crested

Cockatoo (Cacatua moluccensis) yang terendah adalah perilaku saling mendekati.

Selama pengamatan, pada perilaku saling mendekati akan sering dilakukan pada saat

burung beristirahat atau bertengger pada siang hari. Pada saat pengamatan tidak

merekam data pada siang hari, hal ini yang juga yang menjadikan rendahnya

frekuensi perilaku saling mendekati oleh burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua

moluccensis) tersebut.

Berdasarkan informasi dari pihak pengelola bahwa burung Salmon-Crested

Cockatoo (Cacatua moluccensis) berada di Eco Green Park sekitar 4 bulan selain itu

burung tersebut baru dipindahkan ke kandang yang berbeda sehingga memungkinkan

belum berdaptasi dengan lingkungan yang baru. Menurut Prahara (1999) rendahnya

frekuensi perilaku yang dilakukan burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua

moluccensis) di kandang penangkaran disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain

burung belum beradaptasi dengan lingkungan, lamanya perjalanan yang ditempuh,

sempitnya sangkar yang digunakan selama dalam perjalanan, ramainya orang selama

dalam perjalanan dan di lokasi penangkaran, serta tingginya suhu udara di lokasi

penangkaran. Hal ini dapat mempengaruhi kuantitas suatu perilaku yang dilakukan.

Berdasarkan pengamatan kondisi cuaca pada pagi hari cerah, dan pada

pengamatan sore hari kondisi cuaca cenderung mendung dan hujan. Berdasarkan

pengukuran faktor abiotik pada pagi dan sore hari telah menunjukkan bahwa pada

pagi hari dengan suhu 22°C, burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua

moluccensis) terlihat lebih aktif daripada sore hari. Untuk sore hari dengan suhu yang

mulai meningkat menjadi 24°C, perilaku burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua

moluccensis) kembali aktif melakukan perilakunya namun cenderung melakukan

Page 11: PERILAKU HARIAN BURUNG SALMON-CRESTED …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel31D554EF3D1DBAFD0FBB502C2920659E.pdf · Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) (famili

perilaku bertengger. Menurut Guyton (1987) burung termasuk hewan endotermis

atau berdarah panas. Hewan berdarah panas dapat mengatur suhu internal, dan

memiliki bulu untuk membantu menjaga suhu tubuh tetap hangat. Hewan

mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai

contoh, pada suhu dingin, burung akan meningkatkan laju metabolisme dengan

perubahan hormon-hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan

produksi panas. Kemampuan untuk mengatur produksi dan pelepasan panas melalui

mekanisme metabolisme ini dikarenakan hewan–hewan endoterm memiliki organ

sebagai pusat pengaturnya, yakni otak khususnya hipotalamus sebagai thermostat

atau pusat pengatur suhu tubuh. Pengaturan suhu tubuh adalah suatu mekanisme

makhluk hidup untuk mempertahankan suhu internal agar berada didalam kisaran

yang dapat ditolelir. Mekanisme termoregulasi terjadi dengan mengatur

keseimbangan antara perolehan panas dengan pelepasan panas. Hal ini yang

mengakibatkan burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) lebih

meningkatkan aktivitas yaitu pindah tempat pada pagi hari, suhunya lebih rendah

yaitu 22°C dibandingkan pada sore hari yang meningkat mencapai 24°C. Menurut

Krebs (2013) aktivitas burung dipengaruhi oleh faktor waktu yaitu pagi hari suhunya

lebih rendah daripada siang hari, lebih banyak melakukan aktivitas. Hal ini

merupakan efek setelah lama melakukan istirahat pada malam hari sedangkan sore

hari merupakan aktivitas mengumpulkan sejumlah energi untuk persiapan menjelang

istirahat.

Berdasarkan pengamatan burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua

moluccensis) lebih banyak melakukan perilaku makan pada pagi daripada sore hari.

Hal ini dikarenakan pada pagi hari suhu di kandang penangkaran lebih rendah

daripada sore hari. Menurut Warsono (2002), bahwa suhu sangat berpengaruh

terhadap konsumsi makanan dari spesies hewan tertentu. Ada kecenderungan bahwa

dengan meningkatnya suhu maka konsumsi makanan akan menurun. Selain itu juga

berkaitan dengan daya pengatur suhu tubuh itu memerlukan energi yang relatif tinggi

sehingga persyaratan masukan makanan untuk energinya relatif tinggi. Hal ini yang

mengakibatkan burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) lebih

meningkatkan konsumsi makan pada suhu yang rendah yaitu pada pagi hari. Bagi

burung di penangkaran tidak ada pilihan dalam hal pakan karena semua tergantung

pada petugas. Oleh karena itu, petugas harus menyiapkan pakan yang sesuai dengan

kebutuhannya, baik kualitas maupun kuantitasnya dan mempunyai nilai gizi yang

tinggi. Burung akan mengkonsumsi pakan yang secara alamiah biasa dimakan,

dibandingkan dengan pakan yang terbuat dari produk sampingan yang bernilai gizi

tinggi atau pakan suplemen. Tingkat konsumsi pada burung akan lebih tinggi apabila

dalam keadaan lapar karena makan merupakan kebutuhan paling penting dalam

perkembangbiakan makhluk hidup. Menurut Handoko (2015), hubungan antara suhu

rata-rata harian pada bulan Januari, Februari dan Maret dengan berbagai ketinggian

tempat di Indonesia, antara lain pada ketinggian 0-500 mdpl suhu rata-rata harian

mencapai 24,5°C hingga 27°C, pada ketinggian 500-1000 mdpl suhu rata-rata harian

mencapai 21,5°C hingga 24,5°C, dan pada ketinggian 1000-1500 mdpl suhu rata-rata

harian mencapai 20°C hingga 21,5°C. Suhu rata-rata harian di dalam kandang

penangkaran yang bisa mencapai 24°C masih mendukung kehidupan burung

Page 12: PERILAKU HARIAN BURUNG SALMON-CRESTED …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel31D554EF3D1DBAFD0FBB502C2920659E.pdf · Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) (famili

Kakatua. Dengan suhu tersebut, secara garis besar berpengaruh terhadap perilaku

dari burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis).

Pada penelitian ini ditemukan 9 jenis perilaku harian burung Salmon-

Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) meliputi makan, terbang, pindah tempat,

mematuk benda, bertengger, preening (membersikan badan), defecation (membuang

kotoran), saling mendekati dan saling menelisik. Pada penelitian Gitta (2012)

ditemukan 12 perilaku harian burung Kakatua Kecil Jambul Kuning di penangkaran

burung Mega Bird and Orchid Far Bogor Jawa Barat. Perilaku harian burung

Kakatua Kecil Jambul Kuning antara lain perilaku berjalan, mematuk benda, diam,

geser, siaga, mengangkat kaki, menelisik bulu, makan, Bersuara, minum, buang

kotoran, dan perilaku lain. Perilaku lain yang dilakukan oleh burung Kakatua jantan

adalah perilaku bermain, memeriksa keadaan, mengibaskan sayap, menggantung dan

berputar, dan bersembunyi. Sedangkan perilaku lain yang dilakukan oleh Kakatua

betina adalah perilaku mengembangkan sebelah sayap dan membersihkan kaki.

Adanya perbedaan temuan jenis perilaku harian antara burung Salmon-

Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) dan Kakatua Kecil Jambul Kuning

dikarenakan pada penelitian Gitta (2012) menggunakan 2 pasang burung dan posisi

letak kandang penangkaran burung Kakatua Kecil Jambul Kuning berdekatan

sedangkan pada penelitian ini menggunakan 1 pasang burung Salmon-Crested

Cockatoo (Cacatua moluccensis). Di habitat alami burung Kakatua memiliki

kebiasaan berpasangan, berkelompok serta bertengger bersama-sama sehingga jenis

perilaku yang dimunculkan oleh burung Kakatua Kecil Jambul Kuning lebih banyak

daripada burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis).

Perilaku makan burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis)

secara umum tidak terdapat perbedaan perilaku antara burung Kakatua yang terdapat

di alam dan burung Kakatua yang terdapat di penangkaran. Di dalam kandang,

burung Kakatua juga menggunakan satu kakinya untuk mencengkeram dahan

sedangkan satu kaki lagi untuk memegang makanan. Untuk biji bunga matahari,

burung Kakatua melakukan perilaku makan dengan cara menggenggam dengan kaki

dan juga dengan cara langsung memakannya dari dalam tempat makan aluminium

stainless yang telah disediakan oleh pengelola dengan cara merundukkan kepala

sementara paruhnya mematuk makanan sama seperti pada kacang tanah, sebelum

makan kulit dari biji bunga matahari dikupas terlebih dahulu dengan menggunakan

paruhnya, lalu setelah kulitnya terlepas burung Kakatua memakan biji bunga

matahari tersebut. Pada jagung muda, burung Kakatua juga memegang tongkol

jagung muda dengan menggunakan sebelah kakinya. Dengan menggunakan

paruhnya, sebelum makan burung Kakatua terlebih dahulu melepas kulit ari dari

jagung muda. Burung kakatua, nuri, parkit dan bayan menyukai tongkol jagung

muda, tetapi burung-burung tersebut hanya memakan sebagian kecil dari biji, sisanya

dibuang (Soemadi, 1995).

Page 13: PERILAKU HARIAN BURUNG SALMON-CRESTED …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel31D554EF3D1DBAFD0FBB502C2920659E.pdf · Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) (famili

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah Jenis perilaku harian burung

Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) yang ditemukan di penangkaran

Eco Green Park berjumlah 9 perilaku, yaitu perilaku makan, terbang, pindah tempat,

mematuk benda, bertengger, preening (membersihkan badan), defekasi (membuang

kotoran), saling mendekati dan saling menelisik. Dalam hal deskripsi perilaku, tidak

ada perbedaan perilaku antara burung kakatua jantan dan burung kakatua betina. Persentase tertinggi perilaku harian burung jantan dan betina Salmon-Crested

Cockatoo (Cacatua moluccensis) adalah persentase perilaku bertengger. Perilaku

bertengger memiliki persentase sebesar 50,2% untuk burung jantan sedangkan 56,7%

untuk burung betina. Persentase terendah yaitu perilaku defekasi keduanya memiliki

persentase sebesar 0,3%. Frekuensi tertinggi perilaku harian burung jantan dan betina

Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) di pagi dan sore hari adalah

perilaku pindah tempat. Frekuensi terendah yaitu perilaku mendekati.

Saran

Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang perilaku harian burung Salmon-

Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) terhadap siklus reproduksi untuk

mendukung upaya meningkatkan pelestarian burung Salmon-Crested Cockatoo

(Cacatua moluccensis) dan penelitian tentang hubungan jumlah individu tehadap

tingkat keberhasilan kawin agar dapat mengetahui perilaku kawin burung Salmon-

Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) yang dapat dijadikan sebagai data dasar

upaya meningkatkan pelestarian burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua

moluccensis).

DAFTAR RUJUKAN

Birdlife Internasional. 2013. Threatened Birds of Asia. the Birdlife Internasional Red

Data Book. Birdlife Internasional. Cambridge, UK.

BirdLife International 2013. "Cacatua moluccensis". IUCN Red List of Threatened

Species. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal

16 November 2015.

Djuwantoko, 2000. Satwaliar sebagai Objek Ekowisata. Makalah pada Kursus

Pengusahaan Ekowisata dalam Kawasan Hutan Angkatan II. Yogyakarta.

Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.

Field, D. A. 2005. A review of the Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis)

European Endangered Species Programme (EEP). International Zoo

Yearbook 37 : 232-237.

Gitta, Anindya. 2012. Aktivitas Harian dan Perilaku Makan Burung Kakatua-Kecil

Jambul Kuning (Cacatua Sulphurea Sulphurea Gmelin, 1788) di

Penangkaran. Jurnal Konservasi Alam . Vol 17 : 23-26.

Page 14: PERILAKU HARIAN BURUNG SALMON-CRESTED …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel31D554EF3D1DBAFD0FBB502C2920659E.pdf · Burung Salmon-Crested Cockatoo (Cacatua moluccensis) (famili

Guyton, D.C. 1987. Fisiologi Hewan, edisi 2. EGC. Jakarta.

Handoko. 2015. Klimatologi Dasar Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer dan

Unsur-unsur Iklim. Pustaka Jaya. Bogor.

IUCN.2013. IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.1. (Online),

(www.iucnredlist.org) , diakses 18 November 2015.

Keren. 2009. Cacatua moluccensis A Bird Lived over Hundred Years in Captivity.

Jurnal Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam.Vol 31(3) : 45.

Kompas. 2010. Kakatua terancam punah. (Online), (http://sains.kompas.com),

diakses 11 Desember 2015.

Krebs, C.J. 2013. An Introduction to Behavioral Ecology. Blackwell Scientifik

Publications. London.

Maturbogs, J., K. 1994. Studi habitat dan populasi Burung Cendrawasih di Barawai,

Kawasan Penyangga Cagar Alam Yapen Tengah , Irian Jaya. Jurnal

Penelitian Kehutanan dan Konservasi Alam. Vol 6 : 22-23.

Prahara W. 1999. Pemeliharaan, Penangkaran, dan Penjinakan Kakatua. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Purnama EH. 2006. Perbandingan Perilaku Harian Pasangan Burung Tekukur

(Streptopelia chinensis) dan Puter (Streptopelia bitorquata) di

Penangkaran dengan dan Tanpa Penambahan Cahaya pada Malam Hari.

Jurnal Kehutanan. Vol 8: 23-25.

Rekapermana M, Thohari M, Masy’ud B. 2006. Pendugaan Jenis Kelamin

Menggunakan Ciri-Ciri Morfologi dan Perilaku Harian pada Gelatik

Jawa (Padda oryzivora Linn, 1758) di Penangkaran. Jurnal Media

Konservasi.11(3): 89- 97.

Soemadi W dan Mutholib A. 1995. Pakan Burung. Penebar Swadaya. Jakarta

Takandjandji M dan Mite M. 2008. Perilaku Burung Beo Alor di Penangkaran

Oilsonbai, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Penelitian Kehutanan dan

Konservasi Alam . 14(1):43-48.

Wahyuni, P. E. 2011. Perilaku Harian Burung Cendrawasih Kuning Besar

(Paradisaea apoda) di Bali Bird Park Gianyar. Jurusan Biologi, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana. Jurnal

Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. 1 (3): 41-46.