artikel relif foto udara

Upload: carrie-mayo

Post on 09-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

relief foto udara

TRANSCRIPT

Laboratorium Geologi Citra Penginderaan Jauh 2014

Laboratorium Geologi Citra Penginderaan Jauh 2014

Foto udara atau peta foto adalah Peta foto didapat dari survei udara yaitu melakukan pemotretan lewat udara pada daerah tertentu dengan aturan fotogrametris tertentu. Sebagai gambaran pada foto dikenal ada 3 (tiga) jenis yaitu foto tegak, foto miring dan foto miring sekali. Yang dimaksud dengan foto tegak adalah foto yang pada saat pengambilan objeknya sumbu kamera udara sejajar dengan arah gravitasi tolerensi, sedangkan yang disebut dengan foto miring sekali apabila pada foto tersebut horison terlihat. Untuk foto miring, batasannya adalah antara kedua jenis foto tersebut. Secara umum foto yang digunakan untuk peta adalah foto tegak (Wolf, 1974).Permukaan bumi memiliki relief-topografi yang bervariasi dan kompleks. Relief topografi bumi serta komposisi materialnya menggambarkan bebatuan pada mantel bumi, material lain pada permukaan, juga menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan-perubahannya. Topografi muka bumi tersebut dapat kita analisis dan kita pelajari salah satunya dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh (remote sensing).Relief yaitu beda tinggi rendah dari suatu tempat dengan tempat lainnya pada suatu daerah dan juga curam landainya lereng-lereng yang ada. Termasuk dalam pengertian relief ini adalah bentuk-bentuk bukit, lembah, dataran, gunung dan sebagainya. Pergeseran relief adalah perpindahan atau pergeseran pada posisi fotografis dari suatu bayangan benda yang disebabkan karena permukaan bumi yang tidak rata atau disebabkan karena benda tersebut mempunyai ketinggian terhadap suatu datum.Dengan memperhatikan datum yang ada, maka dapat dikatakan : Jika sebuah titik terletak di bawah datum, maka arah pergeserannya ke dalam. Jika sebuah titik terletak di atas datum, maka arah pergeserannya ke luar

Pengenalan kenampakan relief permukaan bumi atau fisiografi merupakan landasan penting dalam kajian-kajian yang terkait dengan sumberdaya lahan. Pengamatan tentang aspek fisiografi menempati posisi yang penting dalam kajian-kajian geografi fisik (hidrologi, geomorfologi), geologi dan pertanian (tanah). Meskipun demikian observasi secara langsung di lapangan tidak selalu menghasilkan deskripsi yang akurat tentang relief medan yang dihadapi, karena terbatasnya jarak pandang manusia. Pengenalan kenampakan fisiografi kadang-kadang lebih efektif bila dilakukan dengan bantuan citra pengindraan jauh, karena citra mampu menampilkan susunan keruangan (spatial arrangement) fenomena relief dengan lebih utuh dan kontekstual, artinya ada keterkaitan dengan fenomena lainya. Salah satu jenis citra yang sangat efektif dalam menyajikan kenampakan fisiografi adalah foto udara, karena dapat diamati secara stereoskopis.Kenampakan fisiografi yang tergambar pada foto udara tidak selalu tepat menyajikan kenyataan di lapangan. Kekasaran relief yang tampak pada foto juga dipengaruhi oleh tingkat perbesaran vertikal (vertical exaggeration). Perbesaran vertikal terkait erat dengan rasio antara basis udara (B) dan tinggi terbang (H), atau sering dinyatakan dengan base-height ratio. Semakin besar base-height ratio, semakin besar pula perbesaran vertikalnya, dan kenampakan relief yang tidak terlalu kasar akan menjadi semakin kasar, lereng-lereng menjadi semakin curam, dan lembah-lembah menjadi semakin dalam. Hal ini sangat membantu dalam observasi relief mikro suatu wilayah, namun dapat pula menyesatkan bila hasilnya dijadikan basis pemodelan untuk kajian lingkungan, misalnya pendugaan besarnya erosi atau kehilangan tanah.

Metode intrepretasi citra dengan menggunakan metode mosaik. Metode ini terutama cocok untuk pemetaan tingkat tinjau pada daerah yang luas dengan relief rendah-moderat, dan tersedia foto udara vertikal atau khusus di foto untuk tujuan survei ini. Tidak ada detail yang memuaskan jika keadaan reliefnya kasar. Mosaik ukuran jinjing ( 70 x 90 cm) disusun dari foto 12-20 lembar, kesalahan relief membolehkan penggunaan selang satu. Mosaik pada daerah survei dapat dipakai untuk studi secara stereoskopis bila diperlukan, hasil interpretasi topografi dapat digambarkan baik secara langsung pada mosaik atau pada kertas transparan yang dioverlay di atas mosaik, interpretasi secara stereoskopis dapat dengan pasangan foto lepas secara selang seling.Pada daerah yang berrelief tinggi dibuat mosaik ortofoto. Detail interpretasi dapat dipindahkan ke mosaik atau peta ini. Metode mosaik juga digunakan bila foto udara skala kecil dibuat untuk suatu proyek yang diambil dengan kamera dengan sudut pandang sangat luas pada altitude yang sangat tinggi terhadap semua tipe relief..

Nama : Cahyo Ary Prastanto WicaksonoNIM : 111.120.015Plug : 6 3