orientasi relatif pada foto bangunan dan foto udara emnggunakan kamera digital
DESCRIPTION
untuk menentukan parameter-parameter orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto UdaraTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM – FOTOGRAMETRI DIGITAL PROSES ORIENTASI RELATIF PADA FOTO UDARA DAN FOTO BANGUNAN SARKAWI JAYA HARAHAP NRP 3511 100 004 TITIK WIJAYANTI NRP 3511 100 005 NANA ERFIANA NRP 3511 100 006 LERYAN DONA DONY DONOVAN VICTORIA NRP 3511 100 007
Advisor
Dr-Ing Ir. TEGUH hARIYANTO, M.sc HEPI HAPSARI H, ST ,M.Sc MEIRISKA ST. MT.
DEPARTMENT of GEOMATIC ENGINEERING
FACULTY OF CIVIL ENGINEERING and PLANNING
SEPULUH NOPEMBER INSTITUTE Of TECHNOLOGI
2013
SURABAYA
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan Rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga
Laporan Praktikum Kalibrasi kamera mata kuliah Fotogrametri Digital dapat terselesaikan.
Laporan ini terdiri dari apa yang dimaksud dengan Kalibrasi Kamera, kegunaan Kalibrasi
Kamera, proses bagaimana melakukan Kalibrasi Kamera dan Bagaimana Mengolah data hasil
dari Kalibrasi Kamera.
Kami mengucapkan Terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan
laporan ini, Kami menyadari bahwa Laporan ini Masih ada kekurangan, sehingga kami
mengharapkan Kritik dan saran yang membangun untuk Menjadi pembelajaran kami agar
menjadi lebih baik lagi.
Semoga Laporan ini dapat bermanfaat untuk semua yang Membacanya, Khususnya bagi Kami.
Amien.
Surabaya, 5 Desember 2013
Penyusun
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………………… i
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………… ii
BAB 1 PPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………… 1
1.2 Tujuan …………………………………………………………………………………… 1
1.3 Manfaat ………………………………………………………………………………….. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fotogrametri Digital ………………………………………………………………………. 2
2.2 Foto Udara ………………………………………………………………………………. 2
2.3 Orientasi Relatif …………………………………………………………………………. 3
2.4 Paralaks ………………………………………………………………………………….. 4
2.4 Photo Modeler Scanner V6.2.2.596 ……………………………………………………... 4
BAB III METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan ……………………………………………………………………………. 5
3.2 Waktu dan Lokasi ………………………………………………………………………… 6
3.3 Diagram Alir Pelaksanaan Praktikum …………………………………………………… 5
3.4 Langkah Pelaksanaan Foto Gedung ……………………………………………………… 7
BAB IV HASIL DAN ANALISA
4.1 Orientasi Relatif Bangunan ………………………………………………………………. 21
4.1.1 Penentuan Titik Orientasi Relative ……………………………………………… 21
4.1.2 Hasil Prosessing Foto Bangunan ………………………………………………… 23
4.1.3 Analisa Data Foto Bangunan ……………………………………………………… 28
4.2 Orientasi Relatif Foto Udara …………………………………………………………… 29
4.2.1 Penentuan Titik Orientasi Relatif ………………………………………………… 29
4.2.2 Hasil Prosesing Foto Udara ……………………………………………………… 31
4.2.3 Analisa Data Foto Udara ………………………………………………………… 34
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………… 36
5.2 Saran ….………………………………………………………………………………. 36
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….. 37
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penentuan posisi suatu objek pada foto udara dapat melalui beberapa proses. Dimana
proses-proses tersebut dapat dilakukan secara digital maupun analog. Penentuan posisi
suatu objek bisa dengan melakukan orientasi relatif pada sepasang foto udara atau pada
sepasang foto biasa. Dalam melakukan orientasi relatif bisa dilakukan dengan
menggunakan software, sehingga bisa mempermudah pekerjaan tersebut. Pada dasarnya
orientasi relatih dilakukan hanya untuk mendapatkan posisi relatif dari sepasang foto,
bukan posisi yang sebenarnya. Dan dalam melakukan orientasi relatif harus ada beberapa
syarat yang harus terpernui, sehingga orientasi relatif dapat dilakukan dengan benar.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mendapatkan parameter-parameter orientasi dari sebuah kamera.
2. Mendapatkan kedudukan relatif dari sepasang foto udara dan foto biasa dengan sistem
koordinat sebarang.
3. Untuk melakukan orientasi relatif pada sepasang foto udara, dan foto biasa dari sebuah
objek yang saling bertampalan(overlap).
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mendiskripsikan atau mendapatkan parameter-parameter orientasi
dari sebuah kamera.
2. Mahasiswa bisa mendapatkan kedudukan relatif dari sepasang foto udara dan foto
biasa dengan sistem koordinat sebarang.
3. Mahasiswa dapat melakukan orientasi relatif pada sepasang foto udara, dan foto
biasa dari sebuah objek yang saling bertampalan(overlap) menggunaka software
photo modeler scanner.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fotogrametri Digital
Fotogrametri merupakan suatu ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan proses perekaman,
pengukuran/pengamatan, dan interpretasi(pengenalan dan identifikasi) suatu kondisi permukaan
bumi serta objek fisik diatasnya yang dapat dipercaya. Produk dari fotogrametri digunakan oleh
berbagai disiplin yang didalam kegiatannya berkaitan dengan lahan/permukaan bumi.
Seiring dengan perkembangan teknologi digital, sistem fotogrametri telah mengalami
perkembangan dari sistem fotogrametri analitik dan kemudian yang paling baru adalah sistem
fotogrametri digital (softcopy fotogrametri). Perkembangan sisitem fotogrametri berdampak
pada perkembangan alat restitusi yang digunakan dari alat restitusi analog dan analog seperti
analog/analitik stereo plotter dimana proses pekerjaanya dilakukan oleh manusia, berganti
menjadi alat restitusi otomatis dimana proses pekerjaannya dikerjakan secara otomatis
menggunakan komputer.
2.2 Foto Udara
Definisi foto udara dari beberapa pendapat adalah sebagai berikut:
1. Foto Udara adalah foto yang dibuat dari persepektif pesawat udara atau balon udara.
(Sutanto, 1994:6),
2. Foto Udara adalah salah satu jenis citra hasil dari perekaman muka bumi dengan
menggunakan wahana pemotretan udara seperti pesawat terbang ataupun wahana darat
bergerak.( Geografilover.netau.net)
3. Foto Udara adalah foto yang direkam dari wahana pesawat terbang/pesawat layang.
(http://www.dephut.go.id/halaman/pranalogi_kehutanan/definisi.pdf)
4. Foto udara adalah foto yang dibuat dari pesawat udara atau balon. (http ://eksan.komite-
sman2bjb.web.id/wp-content/upload/2008/04/penginderaan-jauh.pdf.)
5. Foto udara adalah gambar permukaan bumi yang diambil melalui pesawat udara. (Dra.
Romenah, modul sistem informasi geogarfi kelas 1)
6. Foto Udara adalah hasil pemotretan suatu daerah dari ketinggian, namun masih dalam
lingkup ruang atmosfer. Misalnya pemotretan dari balon udara, helikopter, pesawat
terbang, dlsb.
Dikenal ada 3 (tiga) jenis yaitu foto udara yaitu tegak, foto miring dan foto miring sekali. Yang
dimaksud dengan foto tegak adalah foto yang pada saat pengambilan objeknya sumbu kamera
udara sejajar dengan arah gravitasi( tolerensi <3o), sedangkan yang disebut dengan foto miring
6
sekali apabila pada foto tersebut horison terlihat. Untuk foto miring, batasannya adalah antara
kedua jenis foto tersebut. Secara umum foto yang digunakan untuk peta adalah foto tegak (Wolf,
1974).
2.3 Orientasi Relatif
Relatif orientasi merupakan proses untuk menentukan nilai perputaran sudut rotasi dan
pergeseran posisi antara dua foto.Proses ini di lakukan dengan cara memberikan nilai posisi dan
orientasi untuk foto pertama,kemudian di lakukan proses perhitungan nilai posisi dan orientasi
pada foto kedua menggunakan parameter dari posisi kamera pertama dan koordinat foto dari
kedua buah foto. Dalam proses relatif orientasi ini tidak menghasilkan nilai posisi dan orientasi
dari foto yang sebenarnya, akan tetapi menghasilkan sebuah nilai relatife antara dua buah foto
tersebut. Yaitu menetapkan beberapa parameter Eksterior orientasi (EO) dari foto kanan (2) dari
pertemuan 5 berkas dari koordinat obyek 3D (Xi,Yi,Zi) yang ada.
Dengan cara digital,relatif orientasi dapat menggunakan syarat kesegariasan (colenearity
condition) atau syarat kesebidangan (coplanarity condition). Pada relatif orientasi analitik,
biasanya parameter EO (ω,ϕ,κ)dari foto kiri sama dengan nol. Dan juga untuk pada foto kiri
7
ditetapkan secara sembarang pada harga bulat dan sebagai alternatif yang nyaman maka nilai
dari tepat pada angka nol, dan pada foto kanan ( ditetapkan pada harga mendekati basis foto
(jarak difoto pada kedua foto) yang mendekati nilai nol dan harus ditentukan 5 parameter
unknown pada foto kanan. Hal ini akan mempermudah dalam perhitungan koordinat objek
Xi,Yi,Zi sehingga mendekati satuan koordinat foto yang terukur.
2.4 Paralaks
Merupakan perubahan kedudukan gambaran titik pada foto udara yang bertampalan yang
disebabkan oleh perubahan kedudukan kamera. Paralaks ini disebut juga dengan paralaks absolut
atau paralaks total. Lebih jauh dikemukakan bahwa paralaks absolut suatu titik adalah perbedaan
aljabar yang diukur sepanjang sumbu x, berpangkal dari sumbu y ke arah titik bersangkutan yang
tergambar pada tampalan foto udara. Hal ini dilandasi oleh asumsi bahwa masing-masing foto
udara itu benar-benar vertikal dan dengan tinggi terbang yang sama.
Pengukuran paralaks dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu Pengukuran paralaks secara
stereoskopik; dilakukan dengan menggunkan batang paralaks atau meter paralaks (parallax bar)
terdiri dari dua keping kaca yang diberi tanda padanya. Tanda ini disebut tanda apung (floating
mark). Masing-masing keping kaca dipasang pada batang yang dapat diatur panjangnya yang
diatur dengan memutar sekrup mikrometer. Pengukuran dilakukan setelah foto disetel di bawah
pengamatan stereoskopik. Tanda apung kiri diletakkan pada titik yang akan diukur paralaksnya
di foto kiri, dan tanda apung kanan diletakkan pada titik yang akan diukur paralaksnya pada foto
kanan, dimana peletakan dilakukan dengan melihat dari stereoskop. Kemudian dilakukan
pembacaan pada sekrup mikrometer yang dibaca dalam milimeter (mm).Pengukuran paralaks
secara monoskopik; atau disebut juga cara manual, dilakukan tanpa menggunakan batang
paralaks, melainkan hanya dengan menggunakan penggaris biasa.
2.5 Photo Modeler Scanner V6.2.2.596.
Photo modeler scanner adalah pemodelan berdasarkan gambar (image) untuk pengukuran yang
akurat serta model 3D dalam bidang engineering, arsitektur, film, forensik, kebudayaan, dan
lain-lain. Photo Modeler Scanner adalah sebuah scanner 3d yang menyediakan hasil yang serupa
dengan 3s laser scanner. Proses scanning 3d ini menghasilkan point cloud yang padat dari textur
permukaan fotografi dari berbagai ukuran Photo Modeler dasar ditambah kemampuan untuk
melakukan Dense Surface modelling (DSM), scanning 3d dan Smartmatch.
Beberapa aplikasi dari DSM antara lain arkeologi, arsitektur dan preservasi,
seni/museum/kuratorial, Teknik Sipil, film dan animasi, forensic, Teknik Mesin dan Pengukuran
bersifat industry, obat-obatan, pertambangan, ekskavasi, dan geoteknik. PhotoModeler Scanner
mengekspor point cloud 3d dan jaring triangulasi dalam format berikut: .stl, .ply, .txt, .iv, .facet.
8
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan.
a. SAMSUNG ES65
b. Software PhotoModeler Scanner V6.2.2.596
c. Photo Modeler calibration 36x36sd
d. Laptop
3.2 Waktu dan Lokasi.
Praktikum fotogrametri digital Orientasi Relatif dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Sabtu, 30 November 2013
Pukul : 09.31-11.00 WIB
Tempat : Kampus ITS
9
Mulai
Melakukan Pengambilan foto
gedung 2 kali bertampalan
Melakukan Orientasi foto
Menggunakan PhotoModeler
Scanner
Import Foto Ke
komputer
Selesai
Ya
Tidak
3.3 Diagram Alir Pelaksanaan Praktikum.
10
3.4 Langkah Pelaksanaan Foto Gedung.
Tahapan Langkah Pelaksanaan pada Praktikum Orientasi Relatif adalah :
a. Melakukan pengambilan foto Gedung di Area Kampus ITS dengan dua sisi, sehingga foto
pertama dan foto kedua bertampalan lebih dari 50%.
b. Jika Foto yang akan diorientasikan belum ada di Komputer, maka Import foto terlebih
dahulu ke komputer agar dapat dibaca oleh Software PhotoModeler Scanner.
c. Melakukan Orientasi relatif pada foto Gedung dengan menggunakan perangkat lunak
(software) yaitu PhotoModeler Scanner V6.2.2.596, dengan tahapan yaitu :
a. Membuka Software PhotoModeler Scanner V6.2.2.596
Gambar 1 Tampilan Awal Software PhotoModeler Scanner V6.2.2.596
b. Kemudian Muncul Jendela seperti Berikut, dan Pilih Point Based Project.
11
c. Pilih folder yang terdapat Foto Gedung.
d. Kemudian Pilih atau add Gambar Foto agar dapat dibaca oleh PhotoModeler Scanner,
dan Klik Menu Next.
12
e. Jika sudah, maka pilih “An Unknown camera, Whose parameters will be solved by”,
dan klik Next.
f. Kemudian akan Muncul gambar Foto yang akan di orientasi.
13
g. Drag kedua Foto tersebut sehingga Foto Menjadi Lebih besar Ukurannya.
h. Buat point objek pada foto Kiri dan Kanan, Harus bejumlah sama, dengan Menu
Marking- Mark Point Mode.
14
i. Kemudian pilih Menu Project-process...
j. Menunggu Proses Orientasi Relatif selesai.
k. Setelah selesai, simpan Foto yang sudah di orientasi.
15
3.6 Langkah Pelaksanaan Foto Udara.
1. file, new project,
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
BAB IV HASIL DAN ANALISA
4.1 Orientasi Relatif Bangunan
Foto yang digunakan sebagai kalibrasi kamera adalah gedung Fitsal Pertamina.
Foto 1 Foto 2
4.1.1 Penentuan Titik Orientasi Relatif
A. 5 titik Orientasi relatif
B. 10 titik Orientasi relatif
26
C. 15 Tiitk orientasi Relatif
4.1.2 Hasil Prosesing Foto Bangunan
A. Hasil Proses 5 Titik
adapun hasil proses 5 titik orientasi relative ditunjukkan dengan gambar berikut.
27
Proses kalibrasi dengan 5 titik Residual tidak bisa dilakukan karena belum mencapai jumlah titik
orientasi relatif minimum dari Foto tersebut. Karena Titik minimum orientasi relatif harus 6 titik.
B. Hasil proses 10 titik
Status Report Tree
Project Name: orientasi 10 titik.pmr
Problems and Suggestions (1)
Project Problems (0)
Problems related to most recent processing (1)
Problem: There were more than 10 iterations in the most recent successful processing.
Suggestion: The large number of iterations (14) during processing indicates some instability or some problem in the project data. Look for misreferenced points,
incorrect constraints, or poor camera parameters.
Information from most recent processing
Last Processing Attempt: Wed Dec 04 22:34:19 2013
PhotoModeler Version: 6.2.2.596 - final,full
Status: successful
28
Processing Options
Orientation: off
Global Optimization: on
Calibration: off
Constraints: on
Total Error
Number of Processing Iterations: 14
Number of Processing Stages: 1
First Error: 2.570
Last Error: 1.042
Precisions / Standard Deviations
Photograph Standard Deviations
Photo 1: SAM_0934.JPG
Omega
Value: 0.494501 deg
Deviation: Omega: 0.320 deg
Correlations over 95.0%: Phi:98.5%, X:98.8%, Y:-99.9%, Z:-99.5%
Phi
Value: 0.202342 deg
Deviation: Phi: 0.415 deg
Correlations over 95.0%: Omega:98.5%, X:100.0%, Y:-98.9%, Z:-99.0%
Kappa
Value: 0.096886 deg
Deviation: Kappa: 0.069 deg
Xc
Value: 0.005037
Deviation: X: 0.007
Correlations over 95.0%: Omega:98.8%, Phi:100.0%, Y:-99.2%, Z:-99.3%
Yc
Value: -0.009520
Deviation: Y: 0.006
Correlations over 95.0%: Omega:-99.9%, Phi:-98.9%, X:-99.2%, Z:99.9%
Zc
29
Value: -0.005471
Deviation: Z: 0.011
Correlations over 95.0%: Omega:-99.5%, Phi:-99.0%, X:-99.3%, Y:99.9%
Photo 2: SAM_0935.JPG
Omega
Value: -0.593539 deg
Deviation: Omega: 0.388 deg
Correlations over 95.0%: Phi:-96.6%, X:-99.5%, Y:-99.8%, Z:-99.1%
Phi
Value: 12.560025 deg
Deviation: Phi: 0.243 deg
Correlations over 95.0%: Omega:-96.6%, X:98.0%, Y:95.7%
Kappa
Value: -2.577381 deg
Deviation: Kappa: 0.096 deg
Xc
Value: 0.372347
Deviation: X: 0.010
Correlations over 95.0%: Omega:-99.5%, Phi:98.0%, Y:99.4%, Z:99.0%
Yc
Value: 0.000724
Deviation: Y: 0.007
Correlations over 95.0%: Omega:-99.8%, Phi:95.7%, X:99.4%, Z:99.7%
Zc
Value: 0.012876
Deviation: Z: 0.010
Correlations over 95.0%: Omega:-99.1%, X:99.0%, Y:99.7%
Quality
Photographs
Total Number: 2
Bad Photos: 0
Weak Photos: 0
30
OK Photos: 2
Number Oriented: 2
Number with inverse camera flags set: 0
Cameras
Camera1: 2:SAMSUNG ES65, ES67 / VLUU ES65, ES67 / SAMSUNG SL50 [4.90]
Calibration: yes
Number of photos using camera: 2
Average Photo Point Coverage: 61%
Photo Coverage
Number of referenced points outside of the Camera's calibrated coverage: 4
Photo1 points outside region:
Photo2 points outside region:#3, #5, #15, #27
Point Marking Residuals
Overall RMS: 0.518 pixels
Maximum: 1.247 pixels
Point 17 on Photo 2
Minimum: 0.129 pixels
Point 30 on Photo 1
Maximum RMS: 1.092 pixels
Point 17
Minimum RMS: 0.128 pixels
Point 30
Point Tightness
Maximum: 0.00039
Point 17
Minimum: 4.4e-005
Point 5
Point Precisions
Overall RMS Vector Length: 0.00464
Maximum Vector Length: 0.00731
Point 30
Minimum Vector Length: 0.00151
Point 1
31
Maximum X: 0.00593
Maximum Y: 0.00231
Maximum Z: 0.00717
Minimum X: 0.000654
Minimum Y: 0.000372
Minimum Z: 0.000502
Dan hasil diatas bisa disimpulkan dalam bentuk table, yaitu
;
C. Hasil proses 15 titik
Status Report Tree
Project Name: orientasi 15 p.pmr
Problems and Suggestions (1)
Project Problems (1)
Problem: The largest point residual in your project (Point41 - 8.36) is greater than 5.00.
Suggestion: In normal projects, strive to get all point residuals under 5.00 pixels. If you have just a few high residual points, study them on each
photo to ensure they are marked and referenced correctly. If many of your points have high residuals then make sure the camera stations are solving
correctly and that your are using the best camera parameters possible.
Problems related to most recent processing (0)
32
Information from most recent processing
Last Processing Attempt: Wed Dec 04 22:24:16 2013
PhotoModeler Version: 6.2.2.596 - final,full
Status: successful
Processing Options
Orientation: off
Global Optimization: on
Calibration: off
Constraints: on
Total Error
Number of Processing Iterations: 3
Number of Processing Stages: 1
First Error: 4.996
Last Error: 4.964
Precisions / Standard Deviations
Photograph Standard Deviations
Photo 1: SAM_0934.JPG
Omega
Value: -0.800589 deg
Deviation: Omega: 0.629 deg
Correlations over 95.0%: X:95.4%, Y:-99.5%, Z:-97.6%
Phi
Value: -1.340930 deg
Deviation: Phi: 1.108 deg
Correlations over 95.0%: X:99.9%, Y:-96.6%, Z:-97.6%
Kappa
Value: 0.262027 deg
Deviation: Kappa: 0.236 deg
Xc
Value: -0.020825
Deviation: X: 0.018
Correlations over 95.0%: Omega:95.4%, Phi:99.9%, Y:-97.2%, Z:-98.1%
Yc
33
Value: 0.016575
Deviation: Y: 0.012
Correlations over 95.0%: Omega:-99.5%, Phi:-96.6%, X:-97.2%, Z:99.2%
Zc
Value: 0.037409
Deviation: Z: 0.023
Correlations over 95.0%: Omega:-97.6%, Phi:-97.6%, X:-98.1%, Y:99.2%
Photo 2: SAM_0935.JPG
Omega
Value: -2.104011 deg
Deviation: Omega: 0.796 deg
Correlations over 95.0%: X:-98.1%, Y:-99.5%, Z:-97.4%
Phi
Value: 13.727384 deg
Deviation: Phi: 0.547 deg
Kappa
Value: -3.039974 deg
Deviation: Kappa: 0.197 deg
Xc
Value: 0.411944
Deviation: X: 0.022
Correlations over 95.0%: Omega:-98.1%, Y:98.0%, Z:97.0%
Yc
Value: 0.027178
Deviation: Y: 0.014
Correlations over 95.0%: Omega:-99.5%, X:98.0%, Z:99.0%
Zc
Value: 0.046438
Deviation: Z: 0.021
Correlations over 95.0%: Omega:-97.4%, X:97.0%, Y:99.0%
Quality
Photographs
34
Total Number: 2
Bad Photos: 0
Weak Photos: 0
OK Photos: 2
Number Oriented: 2
Number with inverse camera flags set: 0
Cameras
Camera1: 2:SAMSUNG ES65, ES67 / VLUU ES65, ES67 / SAMSUNG SL50 [4.90]
Calibration: yes
Number of photos using camera: 2
Average Photo Point Coverage: 61%
Photo Coverage
Number of referenced points outside of the Camera's calibrated coverage: 6
Photo1 points outside region:
Photo2 points outside region:#3, #5, #15, #27, #51, #53
Point Marking Residuals
Overall RMS: 2.859 pixels
Maximum: 8.364 pixels
Point 41 on Photo 2
Minimum: 0.070 pixels
Point 27 on Photo 2
Maximum RMS: 7.963 pixels
Point 41
Minimum RMS: 0.065 pixels
Point 27
Point Tightness
Maximum: 0.0036
Point 41
Minimum: 2.6e-005
Point 27
Point Precisions
Overall RMS Vector Length: 0.011
Maximum Vector Length: 0.0188
35
Point 30
Minimum Vector Length: 0.00483
Point 1
Maximum X: 0.0138
Maximum Y: 0.00407
Maximum Z: 0.0179
Minimum X: 0.00102
Minimum Y: 0.00165
Minimum Z: 0.00196
Dan hasil diatas bisa disimpulkan dalam bentuk table, yaitu ;
4.1.3 Analisa Data Foto Bangunan
Analisa data untuk megetahui perbandingan dari setiap parameter orientasi. Adapun Hasil
perbandingan Orintasi bisa dilihat dalam table berikut.
Jumlah
titik Id Foto
Precision/Standard Deviation (Value )
Omega Phi Kappa Xc Yc Zc
5 1
Can't Processing 2
10 1 0.494501 0.202342 0.096886 0.005037 -0.00952 -0.00547
2 -0.59354 12.56003 -2.57738 0.372347 0.000724 0.012876
15 1 -0.80059 -1.34093 0.262027 -0.02083 0.016575 0.037409
2 -2.10401 13.72738 -3.03997 0.411944 0.027178 0.046438
36
Jumlah titik Id Foto Point Marking Residual Point Precisions
Overall RMS (Pixel) Max Min Max RMS Min RMS Overall RMS Vector Lengh
5 1
Can't Processing 2
10 1
0.518 1.247 0.129 1.092 0.128 0.00039 2
15 1
2.859 8.364 0.07 7.963 0.065 0.011 2
Dari table Parameter diatas dapat diambil kesimpulan bahwa : dalam penentuan orientasi titik
relative pada sebuah foto adalah omega (Sumbu X), phi (Sumbu Y), kappa (Sumbu Y), Xc, Yc,
Zc, Point marking Redidual serta Point Precision. Penentuan titik orientasi relative dengan 5 titik
tidak bisa melakukan proses, karena syarat titik yang harus dibuat adalah sebanyak 6 titik.
Parameter omega, phi dan kappa pada jumlah 10 titik orientasi memiliki nilai lebih besar dari 15
titik orientasi, sedangkan parameterXc, Yc, dan Zc memiliki nilai lebih kecil dari 15 titik
orientasi. Jika dilihat besar nilai phi pada Foto 2 memiliki selisih perbedaan yang sangat jauh
dari Foto 1 baik jumlah 10 titik orientasi maupun jumlah 15 titik orientasi yaitu mencapai
12,000 . Hal ini dikarenakan pengambilan posisi kamera pada foto 1 dan foto 2 memiliki sudut
yang berbeda. Parameter Overal RMS pada 10 titik memiliki nilai lebih kecil dari nilaijumlah 15
titik yaitu 0.518 pixel. Begitu juga dengan parameter RMS Vektor Lengh pada 10 titik memiliki
nilai lebih kecil yaitu 0.00039 jika dibandingkan dengan 15 titik orientasi. Sehingga semakin
kecil nilai RMS nya maka jumlah titik pada foto tersebut akan semakin baik.
4.2 Orientasi Relatif Foto Udara
Foto yang digunakan sebagai kalibrasi kamera adalah :
37
Foto 10-40 Foto 10-41
4.2.1 Penentuan Titik Orientasi Relatif
A. 5 titik Orintasi relatif
B. 10 titik Orientasi relative
38
C. 15 Tiitk orientasi Relatif
4.2.2 Hasil Prosesing Foto Udara
A. Hasil Proses 5 Titik
adapun hasil proses 5 titik orientasi relative ditunjukkan dengan gambar berikut.
39
Proses kalibrasi dengan 5 titik Residual tidak bisa dilakukan karena belum mencapai jumlah titik
orientasi relatif minimum dari Foto tersebut. Karena Titik minimum orientasi relatif harus 6 titik.
B. Hasil proses 10 titik
Status Report Tree
Project Name: *** Project has not yet been saved ***
Problems and Suggestions (3)
Project Problems (3)
Problem: The following cameras are not calibrated: Unnamed Default
Camera, 2:Unnamed Default Camera.
Suggestion: For best results you should use fully calibrated cameras. If
you are having accuracy problems, you should calibrate your camera (it is
easy and does not take long - See Camera Calibration in the User Manual).
Problem: The largest point residual in your project (Point1 - 5.28) is
greater than 5.00.
Suggestion: In normal projects, strive to get all point residuals under
5.00 pixels. If you have just a few high residual points, study them on each
photo to ensure they are marked and referenced correctly. If many of your
points have high residuals then make sure the camera stations are solving
correctly and that your are using the best camera parameters possible.
Problem: The angle between the direction of these two photographs is
lower than 15
Suggestion: Two photo projects with less than 3 control points and low
angle separation will not solve with good accuracy. Use the results with
caution. If possible add a third photo with greater angle separation.
Problems related to most recent processing (0)
Information from most recent processing
Last Processing Attempt: Wed Dec 04 20:38:58 2013
PhotoModeler Version: 6.2.2.596 - final,full
Status: successful
Processing Options
Orientation: off
Global Optimization: on
Calibration: off
Constraints: on
Total Error
Number of Processing Iterations: 8
40
Number of Processing Stages: 1
First Error: 33.738
Last Error: 5.645
Precisions / Standard Deviations
Photograph Standard Deviations
Photo 1: 10-40.jpg
Omega
Value: -1.949582 deg
Deviation: Omega: 2.509 deg
Correlations over 95.0%: Y:-100.0%
Phi
Value: 1.279469 deg
Deviation: Phi: 1.584 deg
Correlations over 95.0%: X:100.0%
Kappa
Value: -0.041776 deg
Deviation: Kappa: 0.178 deg
Xc
Value: 0.049975
Deviation: X: 0.061
Correlations over 95.0%: Phi:100.0%
Yc
Value: 0.077587
Deviation: Y: 0.096
Correlations over 95.0%: Omega:-100.0%
Zc
Value: -0.006009
Deviation: Z: 0.016
Photo 2: 10-41.jpg
Omega
Value: -6.399450 deg
Deviation: Omega: 2.837 deg
Correlations over 95.0%: Kappa:-98.2%, Y:-100.0%
Phi
Value: 2.596152 deg
Deviation: Phi: 1.931 deg
Correlations over 95.0%: X:100.0%
Kappa
Value: -2.367799 deg
Deviation: Kappa: 0.402 deg
Correlations over 95.0%: Omega:-98.2%, Y:98.3%
Xc
Value: 0.383515
Deviation: X: 0.080
Correlations over 95.0%: Phi:100.0%
Yc
Value: 0.152386
Deviation: Y: 0.117
Correlations over 95.0%: Omega:-100.0%, Kappa:98.3%
Zc
Value: 0.141959
Deviation: Z: 0.021
Quality
Photographs
Total Number: 2
Bad Photos: 0
Weak Photos: 0
OK Photos: 2
Number Oriented: 2
Number with inverse camera flags set: 0
Cameras
Camera1: Unnamed Default Camera
Calibration: no
Number of photos using camera: 1
Camera2: 2:Unnamed Default Camera
Calibration: no
41
Number of photos using camera: 1
Point Marking Residuals
Overall RMS: 2.823 pixels
Maximum: 5.283 pixels
Point 1 on Photo 2
Minimum: 1.191 pixels
Point 9 on Photo 1
Maximum RMS: 4.741 pixels
Point 1
Minimum RMS: 1.112 pixels
Point 9
Point Tightness
Maximum: 0.0028
Point 1
Minimum: 0.00062
Point 15
Point Precisions
Overall RMS Vector Length: 0.0192
Maximum Vector Length: 0.0257
Point 5
Minimum Vector Length: 0.0147
Point 19
Maximum X: 0.00651
Maximum Y: 0.00917
Maximum Z: 0.024
Minimum X: 0.00142
Minimum Y: 0.00194
Minimum Z: 0.0112
42
C. Hasil proses 15 Titik
Status Report Tree
Project Name: *** Project has not yet been saved ***
Problems and Suggestions (3)
Project Problems (3)
Problem: The following cameras are not calibrated: Unnamed Default Camera, 2:Unnamed Default Camera.
Suggestion: For best results you should use fully calibrated cameras. If you are having accuracy problems, you should calibrate
your camera (it is easy and does not take long - See Camera Calibration in the User Manual).
Problem: The largest point residual in your project (Point1 - 7.11) is greater than 5.00.
Suggestion: In normal projects, strive to get all point residuals under 5.00 pixels. If you have just a few high residual points,
study them on each photo to ensure they are marked and referenced correctly. If many of your points have high residuals then make
sure the camera stations are solving correctly and that your are using the best camera parameters possible.
Problem: The angle between the direction of these two photographs is lower than 15
Suggestion: Two photo projects with less than 3 control points and low angle separation will not solve with good accuracy. Use
the results with caution. If possible add a third photo with greater angle separation.
Problems related to most recent processing (0)
Information from most recent processing
Last Processing Attempt: Wed Dec 04 20:50:12 2013
PhotoModeler Version: 6.2.2.596 - final,full
Status: successful
Processing Options
Orientation: off
Global Optimization: on
Calibration: off
Constraints: on
Total Error
Number of Processing Iterations: 4
Number of Processing Stages: 1
First Error: 5.711
Last Error: 5.507
Precisions / Standard Deviations
Photograph Standard Deviations
Photo 1: 10-40.jpg
Omega
Value: -1.169115 deg
Deviation: Omega: 1.406 deg
Correlations over 95.0%: Y:-100.0%
Phi
Value: 0.380328 deg
Deviation: Phi: 1.076 deg
Correlations over 95.0%: X:100.0%
Kappa
Value: -0.002773 deg
Deviation: Kappa: 0.121 deg
Xc
Value: 0.015704
Deviation: X: 0.041
Correlations over 95.0%: Phi:100.0%
Yc
Value: 0.047299
Deviation: Y: 0.054
Correlations over 95.0%: Omega:-100.0%
Zc
Value: -0.003704
Deviation: Z: 0.008
Photo 2: 10-41.jpg
Omega
Value: -5.816375 deg
Deviation: Omega: 1.646 deg
Correlations over 95.0%: Kappa:-96.7%, Y:-100.0%
Phi
Value: 2.937073 deg
Deviation: Phi: 1.501 deg
Correlations over 95.0%: X:100.0%
Kappa
Value: -2.453109 deg
Deviation: Kappa: 0.262 deg
Correlations over 95.0%: Omega:-96.7%, Y:96.9%
Xc
Value: 0.398106
Deviation: X: 0.062
Correlations over 95.0%: Phi:100.0%
Yc
Value: 0.128859
Deviation: Y: 0.069
Correlations over 95.0%: Omega:-100.0%, Kappa:96.9%
Zc
Value: 0.147492
Deviation: Z: 0.010
43
Quality
Photographs
Total Number: 2
Bad Photos: 0
Weak Photos: 0
OK Photos: 2
Number Oriented: 2
Number with inverse camera flags set: 0
Cameras
Camera1: Unnamed Default Camera
Calibration: no
Number of photos using camera: 1
Camera2: 2:Unnamed Default Camera
Calibration: no
Number of photos using camera: 1
Point Marking Residuals
Overall RMS: 3.180 pixels
Maximum: 7.110 pixels
Point 1 on Photo 2
Minimum: 0.407 pixels
Point 21 on Photo 1
Maximum RMS: 6.980 pixels
Point 1
Minimum RMS: 0.405 pixels
Point 21
Point Tightness
Maximum: 0.0042
Point 1
Minimum: 0.00025
Point 21
Point Precisions
Overall RMS Vector Length: 0.015
Maximum Vector Length: 0.0191
Point 5
Minimum Vector Length: 0.0131
Point 23
Maximum X: 0.0045
Maximum Y: 0.0057
Maximum Z: 0.0179
Minimum X: 0.00126
Minimum Y: 0.00143
Minimum Z: 0.0119
4.2.3 Analisa Data Foto Udara
Analisa data untuk megetahui perbandingan dari setiap parameter orientasi. Adapun Hasil
perbandingan Orientasi bisa dilihat dalam table berikut.
Jumlah
titik Id Foto
Precision/Standard Deviation (Value )
Omega Phi Kappa Xc Yc Zc
5 1
Can't Processing 2
10 1 -1.949582 1.279469 -0.041776 0.049975 0.077587 -0.006009
2 -6.399450 2.596152 -2.367799 0.383515 0.152386 0.141959
15 1 -1.169115 0.380328 -0.002773 0.015704 0.047299 -0.003704
2 -5.816375 2.937073 -2.453109 0.398106 0.128859 0.147492
44
Jumlah
titik
Id
Foto
Point Marking Residual Point Precisions
Overall RMS
(Pixel) Max Min
Max
RMS
Min
RMS
Overall RMS
Vector Lengh
5 1
Can't Processing 2
10 1
2.823 5.283 1.191 4.741 1.112 0.0192 2
15 1
3.180 7.110 0.407 6.980 0.405 0.015 2
Dari table Parameter diatas dapat diambil kesimpulan bahwa : dalam penentuan orientasi titik
relative pada sebuah foto adalah omega (Sumbu X), phi (Sumbu Y), kappa (Sumbu Y), Xc,
Yc, Zc, Point marking Redidual serta Point Precision. Penentuan titik orientasi relative
dengan 5 titik tidak bisa melakukan proses, karena syarat titik yang harus dibuat adalah
sebanyak 6 titik.
Parameter omega, phi dan kappa pada jumlah 10 titik orientasi memiliki nilai lebih besar dari
15 titik orientasi, sedangkan parameterXc, Yc, dan Zc memiliki nilai lebih kecil dari 15 titik
orientasi. Perbedaan parameter yang signifikan terdapat pada parameter phi antara foto
pertama dengan foto kedua, yaitu selisih mencapai 2,00. Hal ini terjadi kemiringan sudut
kamera dalam pengambilan foto udara yang bertampalan. Parameter Overal RMS pada 10
titik memiliki nilai lebih kecil dari nilaijumlah 15 titik yaitu 2,823 pixel. Begitu juga dengan
parameter RMS Vektor Lengh pada 10 titik memiliki nilai lebih kecil yaitu 0,0192 jika
dibandingkan dengan 15 titik orientasi. Sehingga semakin kecil nilai RMS nya maka jumlah
titik pada foto tersebut akan semakin baik.
45
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang bisa diambil dari proses Orientasi relative ini adalah :
1. Foto gedung dengan jumlah 2 foto memiliki pertampalan 60 % didapat hasil terbaik
dengan 10 titik orientasi memiliki Overal RMS sebesar 0.518 pixel dan Overal RMS
Vektor sebesar 0.00039.
2. Foto udara dengan jumlah 2 foto memiliki pertampalan 60 % didapat hasil terbaik
dengan 10 titik orientasi memiliki Overal RMS sebesar 2,823 pixel dan Overal RMS
Vektor sebesar 0,0192.
3. Parameter orientasi titik relatif phi memiliki perbedaaan yang signifikan pada kedua
foto bagunan yaitu mencapai 12,000 derajat. Sedangkan pada foto udara mencapai
2,000 derajat.
4. Proses orientasi titik relatif bisa dilakukan jika titik berjumlah 6 buah.
Saran
Adapun saran yang bisa ditarik dari laporan ini adalah :
1. Dalam pengambilan foto hendaknya memiliki kualitas yang bagus sehingga koreksi
parameter akan semakin kecil.
2. Posisi sudut kamera harus tegak untuk mengurangi kesalahan parameter orientasi.
3. Penentuan titik orientasi harus lebih detail di kedua foto untuk mengurangi kesalahan
dalm penempatan titik yang sama. Hendaknya menggunakan pembesaran maksimal
pada foto bangunan maupun foto udara.
46
DAFTAR PUSTAKA
http://panderestuits.wordpress.com/2013/01/03/pengertian-foto-udara-dan-fotogrametri/
http://bpadjogja.info/file/a993f9ea56c9580ff07f271a12e7a62b.pdf
http://www.dephut.go.id/halaman/pranalogi_kehutanan/definisi.pdf