foto udara umumnya diambil dalam arah utara.docx

23
Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara-Selatan atau Timur-Barat sepanjang Parallel Flightlines. Garis penerbangan: adalah jalan yang membawa pesawat untuk memastikan cakupan yang lengkap dari daerah yang akan difoto. Flightlines disusun untuk memberikan suksesi tumpang tindih foto. Foto-foto tumpang tindih dalam dan di antara Flightlines, dan tumpang tindih dalam dua arah disebut Forward Overlap (or Endlap) and Sidelap. Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara-Selatan atau Timur-Barat sepanjang Parallel Flightlines. Garis penerbangan: adalah jalan yang membawa pesawat untuk memastikan cakupan yang lengkap dari daerah yang akan difoto. Flightlines disusun untuk memberikan suksesi tumpang tindih foto. Foto-foto tumpang tindih dalam dan di antara Flightlines, dan tumpang tindih dalam dua arah disebut Forward Overlap (or Endlap) and Sidelap.

Upload: vanessa-paradais

Post on 27-Dec-2015

74 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara.docx

Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara-Selatan atau Timur-Barat sepanjang Parallel Flightlines.

Garis penerbangan: adalah jalan yang membawa pesawat untuk memastikan cakupan yang lengkap dari daerah yang akan difoto. Flightlines disusun untuk memberikan suksesi tumpang tindih foto. Foto-foto tumpang tindih dalam dan di antara Flightlines, dan tumpang tindih dalam dua arah disebut Forward Overlap (or Endlap) and Sidelap.

Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara-Selatan atau Timur-Barat sepanjang Parallel Flightlines.

Garis penerbangan: adalah jalan yang membawa pesawat untuk memastikan cakupan yang lengkap dari daerah yang akan difoto. Flightlines disusun untuk memberikan suksesi tumpang tindih foto. Foto-foto tumpang tindih dalam dan di antara Flightlines, dan tumpang tindih dalam dua arah disebut Forward Overlap (or Endlap) and Sidelap.

Perhatikan Garis merah :Vektor X adalah koordinat kartesian 3D titik P didalam sisrem koordinat obyek.......|X|X = |Y|.......|Z|....................................................(1)

Page 2: Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara.docx

Vektor X0 adalah koordinat kartesian 3D titik Pusat kamera (pusat perspektif) didalam sistem koordinat obyek :.........|X0|X0 = |Y0|.........|Z0|................................................(2)

Vektor x' adalah koordinat kartesian 3D titik P' didalam sistem koordinat kamera.

Vektor X* adalah perpanjangan vektor x' didalam sistem koordinat obyek.

Salah satu teknik pengumpulan data objek 3D dapat dilakukan dengan menggunakan teknik fotogrametri. Teknik ini menggunakan foto udara sebagai sumber data utamanya. Foto udara hasil pemotretan menyediakan suatu alternatif dalam penyediaan informasi 3D yang akan digunakan dalam penentuan nilai tinggu suatu objek topografi misalnya bangunan. Kualitas informasi yang dihasilkan sangat tergantung dari kualitas citra sumber data tersebut

Page 3: Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara.docx

Proses perekaman citra dengan kamera non metrik

Tenaga elektromagnetik terdiri dari berkas atau spektrum yang sangat luas, yakni meliputi spektra kosmik, Gamma, X, dan radio. Jumlah total seluruh spektrum ini disebut spektrum elektromagnetik. Untuk selanjutnya istilah spektrum digunakan untuk menunjukkan bagian tertentu spektrum elektromagnetik seperti spektrum tampak, spektrum inframerah dan digunakan untuk bagian yang lebih kecil, misalnya saluran biru, saluran hijau, saluran merah pada spektrum tampak. Agar lebih tampak kerinciannya serta kegunaannya maka spektrum elektromaknetik ada pada gambar beerikut ini

Page 4: Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara.docx

Satelit IKONOSIkonos adalah satelit resolusi sangat tinggi yang dioperasikan oleh GeoEye. Kemampuan liputan dari satelit Ikonos adalah mencitrakan obyek di permukaan bumi dengan resolusi spasial untuk multispektral adalah 3,2 meter dan inframerah dekat (0,82mm) pankromatik. Data Citra Satelit Ikonos dapat digunakan untuk berbagai tujuan pemanfaatan, antara lain untuk pemetaan sumberdaya alam daerah pedalaman dan perkotaan, analisis bencana alam, kehutanan, pertanian, pertambangan, teknik konstruksi, pemetaan perpajakan, dan deteksi perubahan.

Page 5: Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara.docx

Pemanfaatan citra satelit dalam Monitoring Daerah Terkena Bencana

1. Pemetaan untuk memonitoring daerah yang terkena dampak bencana luapan lumpur dari sumur bor PT. Lapindo Brantas di Sidoarjo-Jawa Timur, dalam upaya inventarisasi lahan yang harus diganti rugi.

2. Peta monitoring keadaan luapan lumpur Lapindo, serta rencana kolam penampungan dan tanggul, juga keterangan lokasi pengungsi dan lokasi pusat semburan dan sumur-sumur lainnya.

3. Monitoring perkembangan luapan lumpur untuk wilayah pemukiman di wilayah Porong – Sidoarjo.

Page 6: Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara.docx

8 2 Suka · · Bagikanarameter xo, yo, dan Fokus (c)Dalam berbagai kasus fotogrametri, elemen dari principle point (xo, yo) dan perspektif distance (panjang fokus) harus ditentukan, hal ini dikarenakan semua sistem persamaan matematis yang digunakan dalam fotogrametri bergantung dari ketiga parameter ini. Secara geometris hubungan antara ketiga parameter ini dapat di lihat pada gambar dibawah ini.

Lihat Gambar 2.2. Geometri foto

Dari gambar diatas posisi principle point (xo, yo) merupakan proyeksi garis lurus dari letak perspective center ke bidang foto dan jarak dari principle point ke perspective center

Page 7: Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara.docx

merupakan panjang fokus (c). Secara praktis panjang fokus kamera dan letak principle point tidak mutlak berada di tengah-tengah pusat foto, permasalahan ini disebabkan oleh kurang stabilnya susunan lensa dan CCD yang berguna untuk merekam bayangan obyek pada saat perakitan.

Sistem Koordinat Dalam FotogrametriDalam konteks fotogrametri dikenal beberapa sistem koordinat yang berhubungan dengan foto udara, yaitu: sistem koordinat foto, sistem koordinat

model, sistem koordinat peta/tanah.a) Sistem koordinat foto

Sistem koordinat foto adalah sistem koordinat dua dimensi sebuah foto dengan titik originnya adalah titik perpotongan garis t tepi (fiducial mark). Foto yang diperoleh dari pemotretan udara, baik

yang menggunakan kamera digital maupun analog yang kemudian disiam, mempunyai sistem koordinat piksel, sehingga perlu ditransformasikan ke sistem koordiant foto. Ini merupakan bagian

orientasi dalam dan menggunakan Affine 2D.Dalam hal ini:

x, y : system koordinat fotou, v : system koordinat piksel

b) Sistem koordinat modelSistem koordinat model dapat juga disebut sebagai sistem koordinat lokal, yaitu suatu sistem yang memiliki nilai koordinatnya sendiri. Jika penetapan titik acuan tersebut secara asumsi, maka sistim

koordinat tersebut bersifat Lokal atau disebut Koordinat Lokal dan jika ditetapkan sebagai kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang mempunyai sistim

kesepakatan dasar matematisnya.c) Sistem koordinat peta

Koordinat peta adalah perpotongan antara garis lintang dan garis bujur. Saat ini terdapat 2 sistem koordinat peta yang biasa digunakan di indonesia, yakni: Sistem koordinat Bujur-Lintang dan UTM

(Universal Transverse Mercator).

SKALA (PENGERTIAN, JENIS, SKALA PETA, RUMUS, DAN CONTOH SOAL)A. Skala

Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya.

B. Jenis Skala

Page 8: Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara.docx

1. Skala angka

contoh 1:500.000 dibaca setiap 1 cm pada peta mewakili 500.000 cm di lapangan

2. Skala garis

contoh 0_2_4_6_8_10 cm0_1_2_3_4_5 kmdibaca setiap 10 cm pada peta mewakili 10km di lapangan

3. Skala verbal

contoh 1 inchi = 5 milskala verbal biasanya digunakan oleh orang-orang Amerika dan Eropa

C. Jenis Peta Berdasarkan Skala

Peta kadaster (1:100 - 1:5.000) = skala sangat besar. Contoh: Peta Badan Pertanahan Nasional, Peta Sertifikat Tanah, Peta Perencanaan Pembangunan/Proyek, Peta Wilayah RT dan RW.Peta skala besar (1:5.001 - 1:250.000). Contoh: Peta Desa, Peta Kelurahan, Peta Kecamatan dan Peta Kotamadya.Peta skala menegah (1:250.001 - 1:500.000). Contoh: Peta Kabupaten dan Peta Propinsi.Peta skala kecil (1:500.001 - 1:1.000.000). Contoh: Peta Pulau Kalimantan dan Peta NegaraPeta geografis ( > 1:1.000.001) = skala sangat kecil. Contoh: Peta Regional Asia Timur, dan Peta Dunia.

D. Contoh Soal

1. Membaca skala peta

contoh:Sebuah peta kelurahan berskala 1:5.000 diperkecil menjadi skala 1:25.000, maka pernyataan yang benar adalah?a. informasi yang disajikan semakin detailb. simbol-simbol kartografi akan semakin banyakc. perbedaan kontur akan semakin bertambah besard. informasi peta akan berubah tetapi jaraknya tidak berubahe. informasi peta tidak berubah tetapi jaraknya akan berubah

jawab: e.pada peta kelurahan skala semula adalah 1:5.000, kemudian diubah menjadi skala 1:25.000 maka jarak di dalam peta berubah menjadi kecil dari semula.

2. Menghitung jarak sebenarnya

Page 9: Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara.docx

contoh:Jarak antara kota A ke kota B pada peta adalah 1,15 cm dengan skala peta 1:15.000. Berapa jarak sebenarnya kota A ke kota B?a. 172.500 kmb. 17.250 kmc. 1.725 kmd. 0,1725 kme. 0,01725 km

jawab:

= jarak pada peta x skala

= 1,15 x 15.000

= 17.250 cm (sentimeter ke kilometer = dibagi 100.000)

= 0,1725 km ( d. )

jadi, jarak sebenarnya kota A ke kota B adalah 0,1725 kilometer

3. Menghitung jarak pada peta

contoh:Jarak antara kota A ke kota B sebenrnya di lapangan adalah 1 km. Berapa jarak kota A ke kota B pada peta dengan skala peta 1:50.000?a. 0,2 cmb. 2 cmc. 20 cmd. 5 cme. 50 cm

jawab:

= jarak sebenarnya / skala

= 1 km / 50.000 cm (kilomter dijadikan sentimeter = dikali 100.000)

= 100.000 cm / 50.000 cm

= 2 cm ( b. )

jadi, jarak kota A ke kota B pada peta adalah 2 sentimeter

Page 10: Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara.docx

4. Memperkecil skala

contoh:Apabila sebuah peta berskala 1:2.000.000 diperkecil 2 kali, maka skalanya berubah menjadi?a. 1:1.000.000b. 1:2.000.000c. 1:3.000.000d. 1:4.000.000e. 1:5.000.000

Jawab:

= skala x jumlah perkecilnya

= 2.000.000 x 2

= 4.000.000

jadi, skala peta akan berubah menjadi 1:4.000.000. peta akan semakin kecil dan tidak detail.

5. Memperbesar skala

contoh:Apabila sebuah peta berskala 1:2.000.000 diperbesarl 4 kali, maka skalanya berubah menjadi?a. 1:50.000b. 1:500.000c. 1:5.000.000d. 1:800.000e. 1:8.000.000Jawab:

= skala / jumlah perkecilnya

= 2.000.000 / 4

= 500.000

jadi, skala peta akan berubah menjadi 1:500.000. peta akan semakin besar dan semakin detail.

6. Kenampakan objek dengan skala

contoh:kenampakan gudang dengan ukuran 50 m x 50 m dengan skala 1:200 adalah?a. 1 cm x 1 cmb. 1,5 cm x 1,5 cm

Page 11: Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara.docx

c. 2 cm x 2 cmd. 2,5 cm x 2,5 cme. 20 cm x 20 cm

jawab: ukuran bangunan di peta

= objek di lapangan / skala

= 50 m x 50 m / 200 cm (meter dijadikan sentimeter = dikali 100)

= 5000 cm x 5000 cm / 200 cm

= 2,5 cm x 2,5 cm ( d. )

jadi, ukuran gedung pada peta adalah 2,5 cm x 2,5 cm

7. Mencari skala peta pada peta kedua

contoh:Peta peta A, jarak kota X ke kota Y adalah 5 cm dengan skala 1:1.500.000.Pada peta B, jarak kota X ke kota Y adalah 2 cm.Berapa skala peta B?a. 1:375b. 1:3.750c. 1:37.500d. 1:375.000e. 1:3.750.000

jawab: skala peta kedua

= jarak yang berskala x skala yang diketahui

jarak yang tidak berskala

= 5 / 2 x 1.500.000

= 3.750.000 ( e. )

jadi, skala pada peta B adalah 1:3.750.000

8. Merubah skala garis menjadi skala angka

0 - 2 - 4 - 5 cm0 -- 5 -- 10 km

Page 12: Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara.docx

Ubahlah skala garis di atas menjadi skala angka!a. 1 : 100.000b. 1 : 200.000c. 1 : 250.000d. 1 : 500.000e. 1 : 550.000

jawab:

jumlah garis 5 cmangaka skala 10 km = 1.000.000 cm

1.000.000 = 200.000

5maka skala angkanya adalah 1 : 200.000

9. Mencari skala dan jarak sebenarnya melalui garis astronomis

contoh:Kota x dan kota y dalam peta berselisih 3 derajat. Jarak kota x ke kota y pada peta adalah 9 cm. jika dihitung dengan menggunakan selisih derajat lintang, skala peta tersebut adalah?a. 1 : 3.700.000b. 1 : 3.330.000c. 1 : 2.770.000d. 1 : 2.700.000e. 1 : 2.330.000

Jawab:1 derajat = 111 km3 derajat = 333 km = 33.300.000 cm

9 cm = 33.300.000 cm= (33.300.000/9)1 cm = 3.700.000 cm

skala peta 1 : 3.700.000 (a)

10. Skala peta kontur

klik di sini sudah lengkap:http://fastrans22.blogspot.com/2013/04/rumus-skala-kontur-kontur-interval-dan.html

11. Skala Foto Udara

Page 13: Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara.docx

contoh:Suatu wilayah daratan akan dibuatan foto udara dengan pesawat terbang. Tinggi pesawat terbang adalah 5.000 mdpl. Daerah yang difoto berada pada ketinggian 400 mdpl. Berapa skala foto udara yang akan dihasilkan apabila menggunaka fokus kamera 250 mm?a. 1:1.150b. 1:1.250c. 1:1.500d. 1:1.840e. 1:1.950

jawab: skala foto udara

= fokus kamera (f) tinggi pesawat (H) - tinggi objek (h)= 250 5.000 - 400= 250 / 4.600= 4.600 / 250 (skala = pembagian dibalik)= 1 : 1.840 ( d. )

jadi, skala foto udara yang dihasilkan adalah 1:1.840

Sumber : http://fastrans22.blogspot.com/2013/05/skala-pengertian-jenis-skala-peta-dan.html

Kondisi Kolinearitas :Persamaan dasar dari kondisi kolinearitas bersifat nonlinier dan dilinierkan dengan menggunakan teorema Taylor. Penggunaan teorema Taylor untuk menyelesaikan kolinearitas memerlukan pendekatan awal bagi semua unsur orientasi luar yang tidak diketahui. Dua persamaan menunjukkan kondisi kolinearitas untuk setiap titik pada foto, satu persamaan untuk koordinat foto x dan persamaan yang lain untuk koordinat foto y.

Keterangan Gambar :xa, ya : koordinat fotoXA, YA, ZA : koordinat titik objek spaceX, Y, Z : koordinat kameraf : panjang fokus kameraxp, yp : koordinat dari principal point

Page 14: Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara.docx

1. Parameter Distorsi Affinity (b1, b2)Parameter distorsi affinity secara umum dapat dimodelkan dalam bentuk persamaan polinimial. Untuk kamera dijital jumlah parameter dikurangi dari 12 parameter menjadi 2 parameter. Persamaan utmuk menentukan nilai parameter scale b1 dan parameter shear b2 dapat dituliskan sebagai berikut (Wolf, 1983) :

Lhat Gambar 1

Distorsi affinity ini terjadi akibat kurang sikunya bidang CCD atau CMOS yang digunakan untuk merekam bayangan obyek, sehingga frame dari foto tidak akan benar-benar terbentuk sebuah bujur sangkar ataupun persegi panjang, akan tetapi membentuk jajar genjang.

"Basic movement of X-Quadcopter configuration"Cara mengendalikan UAV untuk pemetaan udara, adapun dasar dasarnya bisa dipelajari dengan konfigurasi sebagai berikut :

Page 15: Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara.docx

Mendeteksi Pergeseran Jembatan dan Jalan Layang dengan Kamera SLR

Perubahan dimensi struktur dapat terjadi pada setiap struktur bangunan, seperti gedung bertingkat, jalan layang, jembatan, menara dan sebagainya, kerusakan fasilitas infrastruktur transportasi seperti jalan-layang dan jembatan yang terjadi di Indonesia, baik yang disebabkan oleh bencana alam, proses penuaan maupun karena pemakaian yang melebihi batas kewajaran, akan sangat menggerus dana pembangunan dan pemborosan. Selama ini, salah satu faktor kendala dalam perolehan informasi tentang kekuatan struktur dan perubahan bentuk, posisi serta dimensi per satuan waktu (deformasi) dari suatu struktur adalah tingginya biaya operasional survei (pengukuran) dan lamanya pengolahan data, terutama jika diukur dengan menggunakan alat survei terestris, seperti Total Station dan GPS. Disamping itu, ketelitian alat ukur sangat berpengaruh dalam upaya untuk mendeteksi besaran minimum deformasi yang masih dapat dilacak, (yaitu kemampuan sistem untuk mendeteksi pergerakan yang sekecil mungkin), sangat mempengaruhi dalam mendeteksi besaran minimum pergeseran/pergerakan yang masih dapat dideteksi.

Penggunaan kamera digital merupakan salah satu alternatif pilihan yang dapat meminimalisir kendala tersebut. Dengan prinsip fotogrametri, kamera digital SLR dapat memotret suatu obyek dari berbagai sudut dengan cepat; dan dengan perangkat lunak tertentu, titik-titik deformasi yang diamati akan dapat dihitung nilai kordinatnya. Disamping itu, harga kamera digital SLR ini relatif lebih murah dibandingkan dengan dengan harga Total Station ataupun GPS. Lebih dari itu, sinar yang ditangkap lensa kamera adalah gelombang cahaya sehingga tidak terpengaruh oleh kondisi sekitar lokasi, lain halnya dengan sinyal GPS yang dapat dipengaruhi oleh multipath, sehingga dapat menurunkan tingkat keakurasian koordinat yang didapat.Agar kamera digital SLR dapat digunakan untuk pemantauan deformasi, seperti halnya

Page 16: Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara.docx

pemotretan udara, ada kaidah-kaidah tertentu yang harus diikuti agar diperoleh koordinat titik-titik deformasi dengan keakurasian yang optimum. Dengan keakurasian yang optimum, titik-titik tersebut akan dapat digunakan untuk mendeteksi adanya pergerakan/pergeseran struktur.

Perbandingan metode pengukuran deformasi antara (GPS dan TOTAL STATION ) dengan Fotogramteri (Kemera SLR)

A. METODE : GPS dan TOTAL STATION

Misalnya di beberapa bagian jembatan, ada beberapa titik untuk memantau pergerakan jembatan itu. Titik ini bisa berupa tanda tambah (+) yang dipahat di bagian jembatan, bisa berupa pilar, bisa berupa tugu atau patok. Intinya ada titik yang permanen di beberapa bagian dari jembatan itu. Dengan GPS tipe geodetik, seorang surveyor geodesi bisa mengukur posisi/koordinat titik-titik itu. Anggap saja ada 5 titik A, B, C, D, dan E. Misalnya hari ini diukur, maka didapatkan koordinat/posisi untuk kelima titik tersebut. Secara berkala, misalnya setiap bulan, titik yang sama diukur lagi koordinatnya. Karena titik itu adalah titik tetap maka harapannya koordinat/posisinya tidak akan berubah. Katakanlah pengukuran dilakukan selama 1 tahun setiap bulan sehingga ada 12 hasil ukuran untuk masing-masing titik. Coba perhatikan gambar berikut.

patok jembatan gambar 1 : pemasangan patok pada survey terestrisLima titik untuk memantau pergeseran jembatanSekarang bisa dibandingkan koordinat titik A hasil ukuran pertama, kedua dan seterusnya sampai ukuran ke-12. Jika ternyata hasil ukuran itu berbeda, berarti titik A mengalami pergeseran. Hal yang sama dianalisa untuk titik B, C, D, dan E. Jika ada titik yang sama hasil ukurannya selama setahun berarti titik tersebut tidak bergeser sama sekali. Sebaliknya, jika koordinat untuk masing-masing titik berubah nilainya maka titik tersebut pasti bergeser atau mengalami deformasi. Pergeseran inilah yang kemudian dianalisa. Misalnya titik A dan E adalah di kedua ujung jembatan. Jika terbukti A dan E sama-sama bergerak dan terbukti saling menjauh satu sama lain (missal titik A bergerak ke barat, titik E bergerak ke timur) artinya jembatan itu meregang/memuai. Jika pergerakan ini ekstrim maka bisa diduga bahwa jembatan itu bisa saja akan rusak/ambruk/patah karena ujung-ujungnya ditarik ke arah yang beralawanan.

B. METODE : FOTOGRAMTERI

Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui besarnya pemuaian/pengerutan atau pergeseran suatu struktur konstruksi jembatan beserta pembengkokan atau pemelintirannya. Survei ini dilakukan setiap dua bulan selama satu tahun, dengan menggunakan beberapa titik-titik kontrol.

Akurasi yang diperlukan dalam pengukuran pergeseran titik adalah 4mm dan panjang jembatan itu sendiri adalah 50meter.Ingitlah kembali metodologi pengukuran didalam Teknik Geomatika sebagai berikut: Penentuan parameter yang dicari, Formulasi model matematika, Desain dan pra-analisa, Akusisi data (Pengukuran), Pemrosesan data Pengukuran, Hitung kuadrat terkecil (Least Square Adjustment), Analisa Hasil, dan Penyajian hasil.

Page 17: Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara.docx

Parameter yang dibutuha. Parameter yang dicari dalam survei deformasi adalah vektor pergeseran koordinat 3D titik-titik observasi antar titik retrob. Vektor-vektor pergeseran ini dinyatakan dalam sistem XYZ. c. Parameter utama adalah koordinat titik-titik yang diamati didalam sistem koordinat XYZ pada setiap titik retro (pada datum yang sama).

d. Harus diingat bahwa akurasi (dan ketelitian) dari penentuan besaran-besaran deformasi adalah tergantung langsung dari ketelitian penentuan koordinat titik-titik itu.

Pemasangan seluruh titik retro-target yang terlihat pada penyangga jembatan.

pemasangan titik retro pada jembatan

tahapan ini menyajikan hasil perataan kedalam informasi spasial yang lebih mudah dipahami oleh awam. Tahapan ini dibutuhkan untuk menyajikan estimasi parameter dalam bentuk yang mudah dipahami dan dilihat oleh klien, misalnya dalam bentuk grafik (rendering) daripada dalam daftar angka koordinat yang mungkin tidak dipahami oleh klien, mencetak vektor pergeseran (displacement vector) yang mengindikasikan perubahan bentuk.

Surveyor geodesi bertugas untuk menunjukkan apakah terjadi pergerakan pada jembatan atau tidak. Selanjutnya disiplin lain yang lebih paham akan melakukan tindakan untuk mengatasi persoalan yang mungkin timbul akibat pergerakan/pegeseran/deformasi itu. Demikianlah orang geodesi bisa berkontribusi dalam memantau pergeseran jembatan.

Baca Selengkapnya : http://automaps.blogspot.com/2013/11/mendeteksi-pergeseran-jembatan-dan_9.html

9 3 Suka · · Bagikan

Fotogrametri

Page 18: Foto udara umumnya diambil dalam arah Utara.docx

2 November 2013Koordinat system pada pengukuran gambar

Pada kamera metric dengan fidusial mark, biasanya menggunakan system referensi pada koordinat fotografik., pada rectangular aksis dari fiducial mark dengan garis lurus, pada gambar1. sumbu x biasan... Lihat Selengkapnya

4 Suka · · Bagikan

Fotogrametri

30 Oktober 2013I N T E R S E C T I ONIntersection merupakan suatu teknik menentukan koordinat titik-titik objek pada dua gambar atau lebih yang saling bertampalan sehingga dietahui posisi secara 3D (Xi, Yi, Zi). Proses ini membutuhkan enam parameter orie... Lihat Selengkapnya