artikel kliping pemerintahan desa-kota putra

8
M. Zulkarnaen Purnamaputra / Kelas IV-A BERITA 1 Parade Nusantara Tolak Perangkat Desa Jadi Pegawai Negeri TEMPO Interaktif, Purbalingga - Ketua Umum Persatuan Rakyat Desa Nusantara (Parade Nusantara), Sudir Santoso, menolak wacana perangkat desa menjadi pegawai negeri sipil. Pasalnya, saat kepala desa dan perangkat desa menjadi PNS justru akan merugikan kedudukan mereka. Sudir mengatakan bila fenomena itu bergulir akan ada tiga musibah yang dialami para kepala desa. 70 persen perangkat desa akan menjadi korban karena usia dan tingkat pendidikannya tidak memenuhi syarat menjadi PNS. Selain itu, desa akan berubah menjadi kelurahan sehingga bisa dipimpin PNS dari luar daerah. Akibatnya, pelayanan 24 jam di desa akan hilang. "Karenanya kami tidak setuju perangkat desa jadi PNS. Tetapi, kami tidak tinggal diam. Parade Nusantara terus berjuang mewujudkan UU Desa yang akan mengangkat kesejahteraan perangkat desa," katanya saat menghadiri Sosialisasi RUU Desa bagi kepala desa se-Kabupaten Purbalingga di Graha Sarwa Guna, Rabu, 4 Mei 2011. Selain Sudir Santoso, penggalangan dukungan untuk merealisasikan UU Desa juga dihadiri Anggota Komisi II DPR RI, Budiman Sudjatmiko. Menurut dia, ada lima poin tuntutan perangkat desa yang sebagian telah dimasukan dalam draf RUU Desa. Mengenai Alokasi Dana Desa (ADD) minimal 10 persen dialokasikan langsung dari APBN gagal dipenuhi. Pemerintah hanya mengabulkan 5 persen dari APBN. "Terpaksa harus kita terima karena kita takut gagal lagi seperti RUU Pembangunan Pedesaan periode terdahulu. Saya berpikir cukuplah dana

Upload: fitri-purnamasari

Post on 11-Aug-2015

124 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Kliping Pemerintahan Desa-kota Putra

M. Zulkarnaen Purnamaputra / Kelas IV-A

BERITA 1Parade Nusantara Tolak Perangkat Desa Jadi Pegawai Negeri

TEMPO Interaktif, Purbalingga - Ketua Umum Persatuan Rakyat Desa Nusantara (Parade Nusantara), Sudir Santoso, menolak wacana perangkat desa menjadi pegawai negeri sipil. Pasalnya, saat kepala desa dan perangkat desa menjadi PNS justru akan merugikan kedudukan mereka.

Sudir mengatakan bila fenomena itu bergulir akan ada tiga musibah yang dialami para kepala desa. 70 persen perangkat desa akan menjadi korban karena usia dan tingkat pendidikannya tidak memenuhi syarat menjadi PNS. Selain itu, desa akan berubah menjadi kelurahan sehingga bisa dipimpin PNS dari luar daerah. Akibatnya, pelayanan 24 jam di desa akan hilang.

"Karenanya kami tidak setuju perangkat desa jadi PNS. Tetapi, kami tidak tinggal diam. Parade Nusantara terus berjuang mewujudkan UU Desa yang akan mengangkat kesejahteraan perangkat desa," katanya saat menghadiri Sosialisasi RUU Desa bagi kepala desa se-Kabupaten Purbalingga di Graha Sarwa Guna, Rabu, 4 Mei 2011.

Selain Sudir Santoso, penggalangan dukungan untuk merealisasikan UU Desa juga dihadiri Anggota Komisi II DPR RI, Budiman Sudjatmiko.

Menurut dia, ada lima poin tuntutan perangkat desa yang sebagian telah dimasukan dalam draf RUU Desa. Mengenai Alokasi Dana Desa (ADD) minimal 10 persen dialokasikan langsung dari APBN gagal dipenuhi. Pemerintah hanya mengabulkan 5 persen dari APBN.

"Terpaksa harus kita terima karena kita takut gagal lagi seperti RUU Pembangunan Pedesaan periode terdahulu. Saya berpikir cukuplah dana Rp 765 juta per tahun bagi tiap desa. Bila 30 persennya untuk belanja desa, itu artinya ada dana Rp 255 juta untuk memenuhi penghasilan tetap kades dan perangkat desa," katanya.

Hal lainnya adalah penyesuaian masa jabatan dari 6 tahun menjadi 10 tahun yang, tetapi hanya dikabulkan menjadi 8 tahun. Bahkan biaya pemilihan kepala desa (Pilkades) yang menjadi tanggung jawab APBD juga disetujui. Kades/perangkat desa juga diperbolehkan menjadi pengurus partai politik.

"Namun, ini semua baru dituangkan dalam draf RUU Desa yang selesai digodok pemerintah. Kita masih harus perjuangkan hingga sampai ke DPR dan ditetapkan menjadi undang-undang," tandasnya

Page 2: Artikel Kliping Pemerintahan Desa-kota Putra

di hadapan ratusan kepala desa yang tergabung dalam wadah Paguyuban Kepala Desa "Wirapraja" Purbalingga.

Anggota Komisi II DPR RI, Budiman Sudjatmoko, menegaskan perjuangan merealisasikan UU Desa saat ini bukan lagi perjuangan salah satu partai politik, namun sudah menjadi perjuangan seluruh anggota DPR RI. "Ibaratnya bola sudah dioper ke pemerintah. DPR tinggal menunggu rancangan yang disusun pemerintah. Janji Mendagri akan diserahkan Juli mendatang," katanya.

Menurutnya, karena DPR telah berkomitmen mewujudkan UU Desa, ia kemudian meminta para kepala desa terlibat secara emosional. Perangkat desa agar ikut mensosialisasikan perkembangan pembahasan RUU Desa sehingga menjadi dinamika politik yang riil dari perangkat desa seluruh nusantara.

"Jika sinergi terbangun, tentu pemerintah tidak akan main-main dengan tuntutan perangkat desa," katanya sembari menegaskan agar RUU Desa harus disahkan tahun ini.

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2011/05/04/179332109/Parade-Nusantara-Tolak-Perangkat-Desa-Jadi-Pegawai-Negeri

BERITA 2

SBY Datang, Ribuan Perangkat Desa Demo RUU Desa

TEMPO.CO, Madiun - Sekitar lima ribu perangkat desa dari empat kabupaten di Jawa Timur yang tergabung dalam Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara, Kamis, 12 Januari 2012, juga menggelar unjuk rasa di Madiun. Aksi dilakukan menjelang kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Madiun dan Pacitan.

Mereka berasal dari Kabupaten Madiun, Magetan, Ponorogo, dan Ngawi. Mereka terlebih dahulu berkumpul di Desa Tiron, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun. Mereka kemudian melakukan konvoi hingga ke Magetan dan Ngawi.

Dalam aksinya, mereka menuntut Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Desa, yang sudah diserahkan pemerintah ke DPR, agar segera dibahas dan disahkan. “Beberapa poin penting yang kami tuntut dalam RUU Desa adalah alokasi APBN untuk desa dan masa jabatan kepala desa,” kata Ketua Parade Nusantara Kabupaten Madiun Dimyati Dahlan.

Page 3: Artikel Kliping Pemerintahan Desa-kota Putra

Menurut Dimyati, alokasi APBN untuk dana pembangunan seluruh desa di Indonesia harus ditingkatkan menjadi 10 persen. Selama ini hanya 1,7 persen dari total APBN, yakni sekitar Rp 17 triliun. ”Padahal APBN kita sekarang Rp 1.500 triliun,” ujarnya.

Jika tuntutan 10 persen dikabulkan maka seluruh desa di Indonesia akan mendapatkan kucuran dana Rp 150 triliun dari APBN. Namun pemerintah melalui Menteri Keuangan mengajukan usulan alokasi lima persen. “Di seluruh wilayah Indonesia terdapat sekitar 73 ribu desa. Kalau hanya disetujui lima persen maka dana untuk seluruh desa sekitar Rp 75 triliun, yang berarti setiap desa hanya mendapatkan sekitar Rp 1 miliar,” ucap Dimyati memaparkan.

Dimyati menjelaskan, selama ini, desa hanya mendapat 10 persen dari dana alokasi umum (DAU) setelah dikurangi belanja pegawai. “Dan akhir-akhir ini jumlahnya terus menurun karena dikurangi beban belanja pegawai. Akibatnya pembangunan desa tidak bisa jalan,” tuturnya.

Para perangkat desa juga menginginkan masa jabatan kepala desa diperpanjang dari enam tahun menjadi delapan hingga sepuluh tahun. Dengan masa jabatan yang hanya enam tahun, tidak terlalu cukup untuk menjaga stabilitas politik dan pembangunan di desa. Dengan masa jabatan delapan atau sepuluh tahun, diyakini cukup untuk menjalankan roda pemerintahan desa dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

RUU Desa, menurutnya, sangat penting dan strategis karena sekitar 78 persen warga Indonesia hidup di desa. Pemerintahan desa harus diberi kewenangan dan otoritas mengelola sendiri anggarannya sehingga pelayanan kepada masyarakat dan pembangunan desa akan diselesaikan oleh pemerintah desa.

Hal yang sama dikatakan Sekretaris Parade Nusantara Kabupaten Ponorogo Slamet Daroini. “Tuntutan kami sama, RUU Desa segera disahkan dan block grant (dana bantuan) 10 persen dari APBN,” ujar Daroini, yang sehari-hari menjabat perangkat Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo.

Daroini mengatakan kecilnya anggaran untuk desa menyebabkan pembangunan tidak maksimal. Akibatnya masih banyak infrastruktur jalan di desa yang rusak parah belum bisa diperbaiki.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, aksi unjuk rasa Paradae Nusantara akan dilangsungkan Selasa, 10 Januari 2012, saat Presiden SBY berkunjung ke Malang. Namun Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf meminta mereka mengurungkan rencananya dan memilih berunjuk rasa pada hari lain. Sebab, di Malang, SBY akan menghadiri acara pembukaan Muktamar IX Thoriqoh Al-Mu''atabarah An-Nadliyah. "Saya minta jangan ada yang mengganggu acara pembukaan muktara," ujar Gus Ipul, panggilan akrab Saifullah Yusuf.

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2012/01/12/180376907/SBY-Datang-Ribuan-Perangkat-Desa-Demo-RUU-Desa

Page 4: Artikel Kliping Pemerintahan Desa-kota Putra

BERITA 3

Jokowi Segera Mengundurkan Diri Sebagai Walikota

Jakarta (ANTARA News) - Calon gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dia segera menyerahkan surat penetapan hasil rekapitulasi perhitungan suara dalam Pilkada Jakarta putaran kedua dan surat pengunduran diri dari jabatan sebagai Walikota Surakarta (Solo) kepada DPRD Kota Solo. Saat mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta untuk mengambil surat keputusan tentang penetapan pemenang Pilkada Jakarta, Sabtu, Jokowi mengatakan pemberhentiannya sebagai walikota Solo akan dibahas dalam rapat paripurna DPRD Kota Solo.

"Nanti Senin (1/10) kan (DPRD Solo) rapat paripurna," kata dia. Dia menampik kabar yang menyebutkan bahwa DPRD Kota Solo tidak menyetujui permohonannya untuk berhenti menjabat sebagai walikota Solo.

"Malah saya dikejar-kejar sama mereka, ditanya mana surat penetapan dari KPU DKI supaya bisa langsung digelar rapat paripurna pemberhentian saya," katanya. Jokowi selanjutnya akan menyerahkan surat keputusan rapat pleno DPRD Kota Solo tentang pemberhentian dia sebagai walikota kepada Gubernur Jawa Tengah dan Kementrian Dalam Negri.

Saat ini dia sedang mengurus administrasi terkait dengan penetapannya sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 oleh KPU DKI Jakarta.

"Sudah siap semua," kata Jokowi saat mengambil surat keputusan KPU DKI mengenai penetapan dia dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai gubernur tepilih dalam Pilkada Jakarta putaran kedua.

Sumber: http://www.analisadaily.com/news/read/2012/09/29/77693/jokowi_segera_mengundurkan_diri_sebagai_walikota/#.UGgqVt07tvE

Page 5: Artikel Kliping Pemerintahan Desa-kota Putra

BERITA 4

PILKADA BATU: 3 Calon walikota akan gugat KPUDSelasa, 25 September 2012 | 18:34 WIB

BATU: Tiga pasangan calon walikota (Cawali) Batu yang siap bertarung pada pemilihan kepala daerah (Pilkada), 2 Oktober mendatang akan menggugat Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Batu karena tidak melakukan banding atas keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara menyusul lolosnya Eddy Rumpoko-Punjul Santoso.Ketiga pasangan tersebut Suhadi-Suyitno (Dino), Gunawan Wirutomo-Sundjoyo (Wak Gus), dan Abdul Majid-Kustomo (MK),Ketua Tim Kuasa Hukum Tiga Pasangan Cawali Batu, Mariyadi SH, mengatakan selain siap menggugat KPUD, mereka juga akan melapor ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Kami sudah menyiapkan berkas gugatan berikut bukti baru sebagai penguat gugatan tersebut,” kata Mariyadi di Batu, Selasa (25/9/2012). Selain itu, pihaknya juga sudah melapor ke Komisi Disiplin Pemilukada dalam hal ini Jimly Ashidiqi jika KPUD Batu memutuskan pasangan ER-PS sebagai cawali karena di bawah tekanan. Menurutnya saksi dan bukti sudah ada. Bahkan, bukti berupa klipingan berita di koran sudah dikirim ke Komisi Disiplin Pemilukada.Dia menambahkan wacana adanya pasangan cawali yang akan mundur sebagai peserta Pilkada Kota Batu juga mulai dilempar. Wacana tersebut bisa menjadi kenyataan menyusul kontelasi politik di Kota Batu yang terus berubah. Salah satunya adalah aksi boikot paparan visi misi di DPRD Kota Batu, Senin (24/9/2012).Juru bicara pasangan Abdul Majid – Kustomo, Eko Rudi, mengatakan wacana dari ketiga pasangan calon untuk mundur dari Pilkada Kota Batu mengemuka. “Wacana akan mundur dari Pilkada sempat mengemuka di antara kami, tetapi sejauh ini masih belum pasti benar,” jelasnya.Menurutnya, wacana mundur tersebut bisa saja menjadi kenyataan jika berbagai keinginan tiga pasangan cawali diabaikan oleh KPUD Kota Batu yakni keinginan agar pelaksanaan Pilkada Batu ,2 Oktober 2012, diundur tetap ditolak.Karena itu, saat ini ketiga pasangan cawali, kata dia, tengah menyiapkan berbagai materi untuk dibawa menempuh jalur hukum. Selain itu, pihaknya juga meminta KPUD agar menunda dulu tahapan Pilkada. “Namun kalau tetap ditolak, bisa jadi kami akan mundur.” (k25/msb)

Sumber: http://www.bisnis.com/articles/pilkada-batu-3-calon-walikota-akan-gugat-kpud

Page 6: Artikel Kliping Pemerintahan Desa-kota Putra

BERITA 5

Pemilihan Walikota Payakumbuh Pakai 12 Liter Tinta Gambir Produksi Baristand Industri Padang

Pilwako Payakumbuh 2012 dipastikan memakai tinta pemilu berbahan dasar gambir. Tinta tersebut ditemukan pertamakali pada tahun 2008 oleh Fakultas MIPA Unand yang melakukan penelitian di Kabupaten Limapuluh Kota. Setelah ditemukan Unand, tinta pemilu berbahan dasar gambir dikembangkan lebih luas oleh Balai Balai Standarisai dan Riset (Baristand) Padang.

"Tinta pemilu berbahan dasar gambir hasil uji coba Baristand Padang itulah yang akan kita pakai dalam Pilwako Payakumbuh 2012. Jumlah yang akan dipakai sekitar 404 botol atau dua botol untuk satu TPS. Adapun satu botol itu kapasitasnya 30 CC. Kalau 404 botol, berarti sekitar 12,2 liter," ujar Koordinator Divisi Logistik KPU Payakumbuh Rika, Selasa (19/6).

Rika menjelaskan, pemakaian tinta pemilu berbahan dasar gambir hasil produksi Baristand Padang dalam Pilwako Payakumbuh, telah mendapat rekomendasi dari KPU Pusat, Kementerian Perekonomian dan Kementerian Perindustrian. ”Ini merupakan kali pertama, tinta gambir dipakai sebagai tinta penanda dalam pemilihan umum di Indonesia,” ucapnya.

Dengan pemakaian tinta pemilu berbahan dasar gambir hasil olahan Baristand Padang yang sudah mendapat sertifikat halal dari MUI dan LP-POM tersebut, KPU berharap, pemilih ganda dalam Pilwako Payakumbuh dapat dicegah. Selain mencegah pemilih ganda, pemakaian tinta gambir berbahan alami diharapkan menyehatkan masyarakat.

"Kita tahu, tinta pemilu berbahan sintetis, berisiko bagi kesehatan. Apalagi, tinta pemilu berbahan sintetis biasanya mengandung senyawa perak nitrat yang bisa mempengaruhi sistem saraf manusia, apalagi kalau terjilat dan dibuang sembarangan. Makanya, kita coba memakai tinta pemilu berbahan gambir atau alami, sesuai dengan aturan," sebut Rika.

Pemakaian tinta berbahan dasar gambir dalam Pilwako Payakumbuh oleh KPU, diharapkan Wali Kota Payakumbuh Josrizal Zain, dapat dampak positif, bagi perekonomian masyarakat di daerah tetangga, yakni Kabupaten Limapuluh Kota. Seperti diketahui, Kabupaten Limapuluh Kota merupakan penghasil gambir nomor satu di Indonesia.

"Hanya saja, harga gambir di Limapuluh Kota cenderung fluktuatif, sehingga membuat petani setempat kewalahan. Makanya, kita sangat mendukung lahirnya industri pengelolan gambir, seperti tinta pemilu hasil temuan Unand dan Baristand Padang. Kita juga apresiasi upaya yang dilakukan KPU," ujar Josrizal secara terpisah.

Page 7: Artikel Kliping Pemerintahan Desa-kota Putra

Sumber: Padang Ekspress (http://www.kemenperin.go.id/artikel/3656/Pemilihan-Walikota-Payakumbuh-Pakai-12-Liter-Tinta-Gambir-Produksi-Baristand-Industri-Padang)