kliping ham

14
KLIPING PKn TENTANG HAM Nama Kelompok : 1. Intan Mei Risky 2. Yuni Savitri 3. Nova Choiriyah 4. Jefri .M 5. M. Ricky Okta .F

Upload: clc-net

Post on 04-Jan-2016

624 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kliping HAM

KLIPING PKn

TENTANG HAM

Nama Kelompok :

1. Intan Mei Risky

2. Yuni Savitri

3. Nova Choiriyah

4. Jefri .M

5. M. Ricky Okta .F

SMP NEGERI 2 MANTUP

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Page 2: Kliping HAM

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh

karena berkat dan bimbingan-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan kliping

yang sederhana ini pada waktunya dengan baik meski banyak kekurangannya. Dalam

kliping yang berjudul “Hak Asasi Manusia“ ini, penulis mencoba

menyajikannya dengan gambarnya.

Kliping ini dibuat sebagai tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Penulis hanya berharap, mudah-mudahan, kliping yang singkat ini mampu

memberikan manfaat serta pengetahuan kepada para pembaca yang budiman.

Penulis sampaikan pula ucapan terima kasih kepada  Teman-teman siswa (i)

serta guru pembimbing mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atas bantuan

dan ilmunya yang telah dan akan diberikan.

Akhirnya, penyusun menyadari akan keterbatasan kami sebagai manusia.

Kliping ini belumlah sepenuhnya sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang

membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan kliping selanjutnya.

Mantup, Februari 2013

Tim Penulis,

Page 3: Kliping HAM

PENGERTIAN DAN CIRI POKOK HAKIKAT HAM

1. Pengertian

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan

kodratnya (Kaelan: 2002).

Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam Teaching

Human Rights, United Nations sebagaimana dikutip Baharuddin Lopa

menegaskan bahwa HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap

manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.

John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan

langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati.

(Mansyur Effendi, 1994).

Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM

disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang

melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan

Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,

dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan

setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat

manusia”.

2. Ciri Pokok Hakikat HAM

Berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, dapat ditarik kesimpulan

tentang beberapa ciri pokok hakikat HAM yaitu:

HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian

dari manusia secara otomatis.

HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras,

agama, etnis, pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.

HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk

membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM

walaupun sebuah Negara membuat hukum yang tidak melindungi atau

melanggar HAM (Mansyur Fakih, 2003).

Page 4: Kliping HAM

MACAM – MACAM PELANGGARAN HAM

a. Kasus Tanjung Priok (1984)

Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga sekitar yang

berawal dari masalah SARA dan unsur politis. Dalam peristiwa ini diduga terjadi

pelanggaran HAM dimana terdapat rarusan korban meninggal dunia akibat kekerasan

dan penembakan.

b. Kasus terbunuhnya Marsinah, seorang pekerja wanita PT Catur Putera Surya

Porong, Jatim (1994)

Marsinah adalah salah satu korban pekerja dan aktivitas yang hak-hak pekerja di PT

Catur Putera Surya, Porong Jawa Timur. Dia meninggal secara mengenaskan dan

diduga menjadi korban pelanggaran HAM berupa penculikan, penganiayaan dan

pembunuhan.

Page 5: Kliping HAM

c. Kasus terbunuhnya wartawan Udin dari harian umum bernas (1996)

Wartawan Udin (Fuad Muhammad Syafruddin) adalah seorang wartawan dari harian

Bernas yang diduga diculik, dianiaya oleh orang tak dikenal dan akhirnya ditemukan

sudah tewas.

d. Peristiwa Aceh (1990)

Peristiwa yang terjadi di Aceh sejak tahun 1990 telah banyak memakan korban, baik

dari pihak aparat maupun penduduk sipil yang tidak berdosa. Peristiwa Aceh diduga

dipicu oleh unsur politik dimana terdapat pihak-pihak tertentu yang menginginkan

Aceh merdeka.

Page 6: Kliping HAM

e. Peristiwa penculikan para aktivis politik (1998)

Telah terjadi peristiwa penghilangan orang secara paksa (penculikan) terhadap para

aktivis yang menurut catatan Kontras ada 23 orang (1 orang meninggal, 9 orang

dilepaskan, dan 13 orang lainnya masih hilang).

f. Peristiwa Trisakti dan Semanggi (1998)

Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998 (4 mahasiswa meninggal dan puluhan

lainnya luka-luka). Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998 (17 orang

warga sipil meninggal) dan tragedi Semanggi II pada 24 September 1999 (1 orang

mahasiswa meninggal dan 217 orang luka-luka).

Page 7: Kliping HAM

g. Peristiwa kekerasan di Timor Timur pasca jejak pendapat (1999)

Kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia menjelang dan pasca jejak pendapat 1999 di

timor timur secara resmi ditutup setelah penyerahan laporan komisi Kebenaran dan

Persahabatan (KKP) Indonesia - Timor Leste kepada dua kepala negara terkait.

h. Kasus Ambon (1999)

Peristiwa yang terjadi di Ambon ni berawal dari masalah sepele yang merambat

kemasala SARA, sehingga dinamakan perang saudara dimana telah terjadi

penganiayaan dan pembunuhan yang memakan banyak korban.

Page 8: Kliping HAM

i. Kasus Poso (1998 – 2000)

Telah terjadi bentrokan di Poso yang memakan banyak korban yang diakhiri dengan

bentuknya Forum Komunikasi Umat Beragama (FKAUB) di kabupaten Dati II Poso.

j. Kasus Dayak dan Madura (2000)

Terjadi bentrokan antara suku dayak dan madura (pertikaian etnis) yang juga

memakan banyak korban dari kedua belah pihak.

k. Kasus TKI di Malaysia (2002)

Terjadi peristiwa penganiayaan terhadap Tenaga Kerja Wanita Indonesia dari

persoalan penganiayaan oleh majikan sampai gaji yang tidak dibayar.

Page 9: Kliping HAM

l. Kasus bom Bali (2002) DAN beberapa tempat lainnya

Telah terjadi peristiwa pemboman di Bali, yaitu tahun 2002 dan tahun 2005 yang

dilakukan oleh teroris dengan menelan banyak korban rakyat sipil baik dari warga

negara asing maupun dari warga negara Indonesia sendiri.

m. Kasus-kasus lainnya

Selain kasusu-kasus besar diatas, terjadi juga pelanggaran Hak Asasi Manusia seperti

dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah atau pun dilingkungan masyarakat.

Contoh kasus pelanggaran HAM dilingkungan keluarga antara lain:

1. Orang tua yang memaksakan keinginannya kepada anaknya (tentang masuk

sekolah, memilih pekerjaan, dipaksa untuk bekerja, memilih jodoh).

2. Orang tua menyiksa/menganiaya/membunuh anaknya sendiri.

3. Anak melawan/menganiaya/membunuh saudaranya atau orang tuanya sendiri.

4. Majikan dan atau anggota keluarga memperlakukan pembantunya sewenang-

wenang dirumah.

Contoh kasus pelanggaran HAM di sekolah antara lain :

1. Guru membeda-bedakan siswanya di sekolah (berdasarkan kepintaran,

kekayaan, atau perilakunya).

2. Guru memberikan sanksi atau hukuman kepada siswanya secara fisik

(dijewer, dicubit, ditendang, disetrap di depan kelas atau dijemur di tengah

lapangan).

3. Siswa mengejek/menghina siswa yang lain.

4. Siswa memalak atau menganiaya siswa yang lain.

Page 10: Kliping HAM

5. Siswa melakukan tawuran pelajar dengan teman sekolahnya ataupun dengan

siswa dari sekolah yang lain.

Contoh kasus pelanggaran HAM di masyarakat antara lain :

1. Pertikaian antarkelompok/antargeng, atau antarsuku(konflik sosial).

2. Perbuatan main hakim sendiri terhadap seorang pencuri atau anggota

masyarakat yang tertangkap basah melakukan perbuatan asusila.

3. Merusak sarana/fasilitas umum karena kecewa atau tidak puas dengan

kebijakan yang ada.