artikel ilmiah oleh: npm : 4009131 prodi : pendidikan...

12
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SUMBER REJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL ILMIAH oleh: Nama : Arbi Ismanto NPM : 4009131 Prodi : Pendidikan Matematika Dosen Pembimbing : 1. Fadli, M.Pd. 2. Dona Ningrum, M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP-PGRI) LUBUK LINGGAU 2016

Upload: others

Post on 01-Jan-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ARTIKEL ILMIAH oleh: NPM : 4009131 Prodi : Pendidikan ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENERAPAN MODEL KOOPE… · Hasil observasi awal peneliti dengan melihat rekap nilai

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI

SUMBER REJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

ARTIKEL ILMIAH

oleh: Nama : Arbi Ismanto NPM : 4009131 Prodi : Pendidikan Matematika Dosen Pembimbing : 1. Fadli, M.Pd. 2. Dona Ningrum, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI) LUBUK LINGGAU 2016

Page 2: ARTIKEL ILMIAH oleh: NPM : 4009131 Prodi : Pendidikan ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENERAPAN MODEL KOOPE… · Hasil observasi awal peneliti dengan melihat rekap nilai

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SUMBER REJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh

ArbiIsmanto , Dr. Fadli , DonaNingrum .

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri Sumber Rejo setelah penerapan model kooperatif tipe Group Investigation (GI). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok pembanding. Sebagai populasi adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri Sumber Rejo tahun pelajaran 2015/2016, yang terdiri dari 104 siswa dan sebagai sampel adalah kelas VIII.1 yang diambil secara acak berjumlah 28 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes. Berdasarkan hasil tes siswa diperoleh nilai rata-rata pre-test siswa adalah dan hasil post-test siswa dengan nilai rata-rata sebesar 89,08. Setelah data terkumpul, dianalisis menggunakan uji-t pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh 푡 (5,93) > 푡 (1,71), sehingga dapat disimpulkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri Sumber Rejo setelah penerapan model kooperatif tipe Group Investigation (GI) secara signifikan tuntas. Dengan rata-rata siswa yang tuntas 83,33%.

Kata kunci: GI, Hasil belajar, Matematika.

Penulis Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu

Page 3: ARTIKEL ILMIAH oleh: NPM : 4009131 Prodi : Pendidikan ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENERAPAN MODEL KOOPE… · Hasil observasi awal peneliti dengan melihat rekap nilai

A. Pendahuluan

Matematika merupakan ilmu yang mempelajari tentang logika berfikir

bernalar (Farida, 2008:3). Dengan mempelajari matematika akan dapat

menumbuhkembangkan kemempuan-kemampuan siswa untuk berfikir dan

bersifat logis, kritis, cermat, dan bertanggung jawab, serta dapat membentuk

pola berfikir siswa.

Namun demikian, fakta menunjukkan bahwa hingga saat ini hasil

belajar matematika belum menujukkan hasil yang memuaskan. Hal itu

disebabkan karena dalam setiap jenjang pendidikan, matematika dianggap

salah satu mata pelajaran yang sulit dipelajari dan membuat banyak siswa tidak

tertarik untuk mempelajarinya, keadaan siswa tentunya menjadi hal yang

sangat berpengaruh didalam pembelajaran. Salah satu faktor penyebabnya

adalah siswa kurang bersemangat mengikuti pembelajaran yang bersifat pasif.

Salah satu kecenderungan yang sering dilupakan adalah melupakan bahwa

hakikat pembelajaran adalah belajarnya siswa dan bukan mengajarnya guru.

Hasil observasi awal peneliti dengan melihat rekap nilai ulangan harian

siswa menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP

Negeri Sumber Rejo masih tergolong rendah. Dari 104 siswa, terdapat

41(39,05%) orang yang mencapai KKM (80). Sedangkan jumlah siswa yang

memperoleh nilai dibawah KKM ada 64 orang (60,95%). Berdasarkan data di

atas terlihat bahwa hasil belajar matematika siswa masih tergolong rendah.

Adapun faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Dalyono (2009:59)

kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan

anak, keadaan fasilitas/perlengkapan di sekolah, keadaan ruangan, jumlah

murid per kelas, pelaksanaan tata tertib sekolah, dan sebagainya, semua ini

turut mempengaruhi keberhasilan anak. Dari beberapa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar di atas salah satunya metode mengajar.

Mengatasi permasalahan tersebut, seorang guru harus mampu

menggunakan model pembelajaran yang menarik dan tepat yang dapat

melibatkan siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga

siswa dapat menganggap belajar matematika itu menyenangkan serta mampu

Page 4: ARTIKEL ILMIAH oleh: NPM : 4009131 Prodi : Pendidikan ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENERAPAN MODEL KOOPE… · Hasil observasi awal peneliti dengan melihat rekap nilai

memahami materi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Salah

satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menciptakan suasana

belajar yang aktif dan kreatif dalam pembelajaran matematika adalah model

kooperatif tipe Group Investigation (GI).

Menurut Trianto (2013:79) model kooperatif tipe Group Investigation

(GI) merupakan model kooperatif yang membagi kelas menjadi kelompok-

kelompok dengan anggota 5-6 siswa yang heterogen. Kelompok dibentuk

dengan mempertimbangkan keakraban, persahabatan atau minat yang sama

dalam topik tertentu. Siswa memilih topik untuk di selidiki, dan melakukan

penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih. Selanjutnya siswa

menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas.

Peneliti memilih model kooperatif tipe Group Investigation (GI)

sebagai model dalam mengajar matematika dikarenakan model ini menekankan

pada ketrampilan proses belajar. Siswa diberi kesempatan untuk berfikir sesuai

dengan kemampuannya kemudian mendiskusikan jawaban yang paling efektif

dan efisien dengan kelompoknya. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik

dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui

investigasi.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Model Kooperatif Tipe

Group Investigation (GI) pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII

SMP Negeri Sumber Rejo”.

B. Landasan Teori

1. Model Kooperatif

Model kooperatif adalah model pembelajaran dengan cara

membagi siswa dalam kelomok-kelompok kecil, yang masing-masing

anggota kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama.

Merutut Slavin (2013:9) model-model pembelajaran kooperatif

terbagi menjadi beberapa model diantaranya:

a. Student Team-Achievement Division (STAD).

Page 5: ARTIKEL ILMIAH oleh: NPM : 4009131 Prodi : Pendidikan ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENERAPAN MODEL KOOPE… · Hasil observasi awal peneliti dengan melihat rekap nilai

b. Team Games-Tournamen (TGT).

c. Team Accelerated Instruction (TAI).

d. Cooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC).

e. Group Investigation (Kelompok Investigasi).

f. Co-op Co-op

g. Jigsaw

Dari beberapa model pembelajaran kooperatif diatas maka

dipilihlah model pembelajaran Group Investigation (Kelompok Investigasi)

karena memiliki beberapa kelebihan dan lebih mudah diterima oleh siswa.

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI)

Langkah-langkah Model Group Investigation (GI) sebagai

berikut:

a. Mengidentifikasi topik dan mengorganisasikan siswa kedalam

kelompok.

b. Secara bersama-sama, siswa merencanakan tugas yang akan dipelajari.

c. Melaksanakan investigasi (setiap anggota kelompok harus

berkontribusi dalam mencari informasi, menganalisis data, dan

membuat kesimpulan).

d. Menyiapkan laporan akhir.

e. Mempresentasikan laporan akhir (kelompok lain sebagai pendengar

dan bertugas mengevaluasi kejelasan presentasi).

f. Guru dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran.

Menurut Lela Anggraini dkk., (2010) Model Group

Investigation (GI) memiliki beberapa kelebihan yaitu:

a. Siswa bebas mengeluarkan pendapatnya.

b. Tugas guru menjadi lebih ringan.

c. Siswa berlomba-lomba mendapatkan nilai terbaik saat tes.

d. Mengajarkan siswa untuk berani tampil dan berbicara di depan kelas.

Page 6: ARTIKEL ILMIAH oleh: NPM : 4009131 Prodi : Pendidikan ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENERAPAN MODEL KOOPE… · Hasil observasi awal peneliti dengan melihat rekap nilai

C. Metode Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jeneis penelitian

ini adalah Quasy Experimental Design atau lebih dikenal sebagai eksperimen

semu. Metode eksperimen semu adalah eksperimen yang ditujukan untuk

memperoleh informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen sebenarnya

dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan

memanipulasisemua variabel yang relevan.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu One Group

Pretest-Posttest Design. Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2

kali yaitu sebelunm eksperimen dan sesudah eksperimen dengan pola

menurut Arikunto (2010:124) sebagai berikut:

ퟎퟏ푿ퟎퟐ Keterangan:

0 : Tes yang dilakukan sebelum eksperimen (Pre-test).

X : Treatmen atau perlakuan.

0 : Tes yang dilakukan sesudah eksperimen (Post-test).

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Hasil Penelitian

a. Data Kemampuan Awal Siswa (Pre-test)

Kemampuan awal siswa yang dimaksut dalam penelitian ini adalah

kemampuan awal (Pre-test) yang dimiliki siswa sebelum diberi perlakuan.

Pelaksanaan pre-test dilakukan pada pertemuan pertama pada tanggal 3

Maret 2016 dan diikuti oleh selurh siswa kelas VIII.b. Soal yang diberikan

dalam bentuk uraian sebanyak enam soal, dimana soal tersebut sudah

diketahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukarannya.

Berdasarkan pengolahan data hasil belajar pre-test siswa diperoleh

nilai rata-rata (x) sebesar 26,04. Dengan nilai tertinggi 62 dan nilai

terendah adalah 0. Tidak ada siswa yang mendapat nilai lebih dari 80

(KKM), sedangkan siswa yang mendapat nilai kurang dari 80 adalah 24

orang. Jadi secara deskriptif dapat disimpulkan bahwa hasil pre-test siswa

sebelum diterapkan model kooperatif tipe Group investigation (GI)

Page 7: ARTIKEL ILMIAH oleh: NPM : 4009131 Prodi : Pendidikan ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENERAPAN MODEL KOOPE… · Hasil observasi awal peneliti dengan melihat rekap nilai

termasuk dalam kategori belum tuntas, karena nilai rata-ratanya kurang

dari KKM yang ditetapkan yaitu sebesar 80 (x < 80).

Rekapitulasi pre-test dapat dilihat pada table 4.1 berikut.

Tabel Rata-rata dan Simpangan Baku Hasil Tes Awal (pre-test)

Data

Pre-test

Nilai

Rata-rata (x)

Simpangan

Baku (s)

Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

26,04 15,06 62 0

b. Data Kemampuan Ahir Siswa (post-test)

Pelaksanaan post-test dialakukan diahir pembelajaran yaitu pada

tanggal 24 Maret 2016 dan diikuti oleh 24 siswa kelas VIII. . Pemberian

post-test berfungsi untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti

proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe Group Investigation

(GI). Jumlah soal yang diberikan sebagai soal post-test sebanyak enam

soal uraian.

Berdasarkan hasil belajar siswa setelah penerapan model kooperatif

tipe Group Investigation (GI), analisis data dapat dilihat pada tabel 4.2 di

bawah ini.

Tabel Rekapitulasi rata-rata nilai dan Simpangan baku hasil post-test

Data

Pre-test

Nilai

Rata-rata

(x)

Simpangan

Baku (s)

Tuntas

Tidak

Tuntas

Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

89,08 7,66 20 4 97 71

Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh

siswa adalah 89,08. Siswa yang mendapatkan nilai yang sudah mencapai

80 (KKM) sebanyak 20 siswa (83,33%). Sedangkan siswa yang

mendapatkan nilai di bawah nilai KKM sebanyak 4 orang (16,67%). Jadi,

dapat disimpulkan bahwa hasil post-test siswa setelah penerapan model

Page 8: ARTIKEL ILMIAH oleh: NPM : 4009131 Prodi : Pendidikan ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENERAPAN MODEL KOOPE… · Hasil observasi awal peneliti dengan melihat rekap nilai

kooperatif tipe Group Investigation (GI) termasuk dalam kategori tuntas.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.

Dari tabel 4.1 dan tabel 4.2 bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

siswa setelah penerapan model kooperatif tipe Group Investigation (GI).

Hal ini dapat terlihat dari rata-rata nilai tes awal (pre-test) sebelum

pembelajaran dilakukan diperoleh sebesar 26,04 sedangkan pada tes ahir

(post-test) diperoleh nilai rata-rata sebesar 89,08. Terjadi peningkatan rata-

rata nilai sebesar 63,04. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dilihat

grafik data lebih jelas nilai rata-rata tes awal dan tes ahir sebagai berikut.

Gambar 4.1

Grafik Nilai Rata-rata Pre-test dan Post-test

Berdasrkan grafik 4.1 di atas terlihat bahwa selisih nilai rata-rata

pre-test dengan post-test adalah 63,04. Adapun ketuntasan hasil belajar

siswa baik pre-test maupun post-test dapat dilihat pada grafik 4.2 sebagai

berikut.

Gambar 4.1

Grafik Nilai Rata-rata Pre-test dan Post-test

0102030405060708090

Pre-test Post-test

26.04

89.08

Rata-rata

05

1015202530

Pre-test post-test

24

4

020

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 9: ARTIKEL ILMIAH oleh: NPM : 4009131 Prodi : Pendidikan ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENERAPAN MODEL KOOPE… · Hasil observasi awal peneliti dengan melihat rekap nilai

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa pada pre-test semua

siswa tidak ada yang tuntas. Hal ini disebabkan siswa belum pernah

mempelajari materi yang diberikan, dan pada hasil post-test siswa

mengalami peningkatan hasil belajar hal ini terlihat bahwa siswa yang

tuntas setelah penerapan model kooperatif tipe Group Investigation (GI)

sebanyak 20 siswa dan 4 siswa tidak tuntas.

2. Pembahasan

Dari hasil penelitian dan analisis uji-t menunjukkan bahwa Hasil

belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri Sumber Rejo setelah

penerapan model kooperatif tipe Group Investigation (GI) secara

signifikan tuntas. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji-t sebesar

푡 (5,93) < 푡 (1,71) maka terima Ha dan tolak Ho. Sehingga

hipotsis diterima artinya pembelajaran materi lingkaran secara signifikan

tuntas. Begitu pula nilai tes awal dan ntes ahir mengalami peningkatan

setelah dilaksanakan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Group

Investigation (GI), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1 dan

tabel 4.2 di atas.

Model pembelajaran Group Investigation (GI) merupakan bagian

dari model pembelajaran kooperatif. Ide utama dari pembelajaran

kooperatif adalah siswa bekerja sama untuk belajar dan bertanggung jawab

pada kemajuan belajar temannya.

Pelaksanaan di kelas, pada pertemuan pertama pembelajaran

dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation (GI), siswa

mengalami kesulitan dan beberapa hambatan. Adanya perubahan cara

mengajar guru dirasakan siswa sebagai hal yang baru dan memerlukan

penyesuaian terhadap model pembelajaran baru tersebut. Salah satu

hambatannya adalah siswa masih merasa sukar dalam proses penemuan

konsep terhadap pengetahuan yang disajikan oleh guru dalam bentuk soal

lingkaran. Hambatan itu terjadi karena siswa belum terbiasa dengan teknik

penyajian materi yang dilakukan oleh guru.

Page 10: ARTIKEL ILMIAH oleh: NPM : 4009131 Prodi : Pendidikan ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENERAPAN MODEL KOOPE… · Hasil observasi awal peneliti dengan melihat rekap nilai

Hambatan yang lain adalah timbulnya keributan saat pembentukan

kelompok kecil sehingga menyita banyak waktu untuk mengkondisikan

kelas. Siswa yang sebelumnya diajarkan dengan pembelajaran

konvensional mengalami kesulitan saat diterapkan pembelajaran Group

Investigation (GI). Ketika guru melakukan Tanya jawab dalam rangka

untuk menggali seberapa jauh kemampuan siswa menguasai meteri

lingkaran, siswa kurang percaya diri menjawab dan mengeluarkan

pendapatnya.namun, hambatan-hambatan yang terjadi pada pertemuan

pertama berlahan-lahan mulai berkurang pada pertemuan selanjutnya,

siswa sudah menyesuaikan diri dengan penerapan model pembelajaran

Group Investigation (GI). Siswa juga mulai tertarik pada penerapan model

pembelajaran Group Investigation (GI).

Pada pertemuan pertama pelaksanaan pembelajaran menggunakan

model pembelajaran Group Investigation (GI), siswa tampak bingung dan

sedikit diam, dalam kegiatan kerja sama kelompok pun, belum tampak

adanya kelompok yang aktif. Dari lima kelompok, terdapat tiga kelompok

yang mampu melaksanakan Group Investigation (GI). Namun setelah

dilaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Group

Investigation (GI) pada pertemuan kedua, siswa tampak bersemangat dan

mulai tertarik mengukuti pembelajaran, siswa sudah terbiasa belajar dalam

kelompok dan kelompok-kelompok siswa sudah mulai berani bertanya,

mengutarakan pendapat dan mencoba menjawab pertanyaan dari guru

ataupun dari teman mereka. Dari lima kelompok, terdapat empat kelompok

yang mampu melaksanakan Group Investigation (GI). Pad apertemuan

selanjutnya siswa sudah bersemangat mengikuti pembelajaran bahkan

tampak antusias, dan telah tercipta kerja sama dalam kelompok sesuai

dengan yang diharapkan dan kelima kelompok mampu melaksanakan

Group Investigation (GI),

Dengan diterapkannya model pembelajaran Group Investigation

(GI), siswa mulai merasa senang dengan kegiatan penemuan konsep baru

dalam mengerjakan soal himpunan dan siswa mulai aktif bertanya ataupun

Page 11: ARTIKEL ILMIAH oleh: NPM : 4009131 Prodi : Pendidikan ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENERAPAN MODEL KOOPE… · Hasil observasi awal peneliti dengan melihat rekap nilai

menjawab pertanyaan untuk mengembangkan pengetahuaannya. Siswa

juga merasa besemangat saat belajar dalam kelompok-kelompok, mereka

saling berdiskusi, saling menjelaskan dan saling membantu dalam

memecahkan maslah yang disajikan oleh guru.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti, diperoleh bahwa

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)

dapat dijadikan alternatif dalam proses pembelajaran karena membuat

siswa lebih percaya diri dalam bertanya dan menjawab pertanyaan juga

mampu bekerja sama untuk belajar dan bertanggung jawab pada kemajuan

belajar dirinya sendiri juga temannya., siswa juga lebih aktif menggali

informasi dari berbagai sumber yang memungkinkan siswa dapat

menemukan dan memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru.

Sedangkan guru lebih berperan sebagai fasilitator, memonitor, dan

memotivasi tentang apa yang mereka ketahui dan apa yang siswa perlukan

untuk mengerjakan dan bagaimana melakukan. Suyatno (2009:56)

menyatakan bahwa “penggunaan model Group Investigation dapat

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan

karena melibatkan kelompok kecil dimana siswa bekerja menggunakan

inquiri kooperatif, perencanaan, proyek, dan diskusi kelompok, dan

kemudian mempresentasikan penemuan mereka kepada kelas”.

E. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan

bahwa: Hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri Sumber Rejo

Penerapan Model Kooperatif Tipe Group investigation (GI) secara siqnifikan

tuntas. Rata-rata nilai tes ahir sebesar 89,08 dan jumlah siswa yang tuntas

mencapai 83,33%.

Page 12: ARTIKEL ILMIAH oleh: NPM : 4009131 Prodi : Pendidikan ...mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/PENERAPAN MODEL KOOPE… · Hasil observasi awal peneliti dengan melihat rekap nilai

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.@ Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.@ Farida, Tatik. 2008. Rahasia Pintar Matematika. Solo: Delima.@ Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning; Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta. Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovattif-Progresif. Jakarta:

Kencana.@