artikel gula batu
DESCRIPTION
Artikel Gula BatuTRANSCRIPT
GULA BATU
Gula merupakan bahan makanan perasa manis, yang ditemukan pertama
kali di India sekitar abad ke-2 sebelum Masehi. Namun, ada juga catatan sejarah
yang menyebutkan gula berawal dari Cina. Gula adalah pemanis makanan yang
disukai banyak orang. Biasanya gula ditambahkan dalam makanan dan minuman.
Di Indonesia sendiri dikenal beberapa jenis gula. Berdasarkan daftar makanan
dalam Nutrisurvey Indonesia, jenis-jenis gula yang ada di Indonesia di antaranya
adalah : gula aren, gula batu, gula kelapa, gula merah, gula pasir, dan gula supra.
Perbedaan jenis gula ini biasanya didasarkan pada perbedaan bahan dasar yang
digunakan atau cara pengolahannya yang berbeda.
Apa itu gula batu?
Gula batu (disebut juga Rock Sugar, 冰糖 atau lump sugar) adalah gula
yang dibuat dari gula pasir, yang dikristalkan, melalui bantuan air yang
dipanaskan. Tujuannya adalah agar mudah larut, dan kadang diberi tambahan
citarasa seperti rasa karamel. Gula batu tidak semanis gula granulasi biasa, gula
batu diperoleh dari kristal bening berukuran besar berwarna putih atau kuning
kecoklatan. Kristal bening dan putih dibuat dari larutan gula jenuh yang
mengalami kristalisasi secara lambat. Gula batu putih memiliki rekahan-rekahan
kecil yang memantulkan cahaya. Kristal berwarna kuning kecoklatan mengandung
berbagai karamel. Gula ini kurang manis karena adanya air dalam kristal.
Gula batu juga bisa terbuat dari batang tebu berbentuk bongkahan besar-
besar seperti batu. Proses pembuatannya hampir sama dengan gula pasir, namun
suhu yang diperlukan untuk memprosesnya tidak setinggi pada gula pasir.
Biasanya digunakan sebagai pengganti gula pasir dalam membuat kue, aneka
minuman, atau teman minum teh. Gula batu merupakan zat tunggal yang tersusun
lebih dari satu unsur. Zat tunggal yang tersusun lebih dari satu unsur dinamakan
senyawa.
Gula batu r tidak semanis gula pasir dan rendah kalori, tetapi cita rasanya
lebih legit. Gula ini meleleh perlahan. Sebagai pengganti gula pasir dapat
menggunakan perbandingan, 1 sdt gula pasir = 2 sdt gula batu. Supaya lebih
mudah larut, memarkan atau haluskan dahulu gula batu sebelum digunakan.
Selain perbedaan tingkat kemanisan, gula batu berbeda jenis dengan gula
pasir. Gula batu termasuk gula berjenis netral atau tidak panas, sedangkan gula
pasir merupakan gula berjenis panas. Setiap orang memiliki kondisi tubuh yang
berbeda-beda, jadi ada orang-orang tertentu yang tidak boleh mengkonsumsi
makanan yang berjenis panas seperti gorengan dan gula pasir. Apabila mereka
memakan sedikit saja akan menyebabkan panas dalam, jerawatan, sariawan, dan
sebagainya. Bagi yang tubuhnya dingin, boleh mengkonsumsi makanan berjenis
panas tetapi tidak boleh mengkonsumsi makanan berjenis dingin seperti
semangka, timun, dan sebagainya. Dalam hal ini, gula batu bisa dikonsumsi oleh
siapa saja.
Cara membuat gula batu
Gula batu bisa dibuat sendiri, caranya mudah, yaitu melarutkan sebanyak
mungkin gula pasir pada air yang sudah mendidih, tambahkan terus hingga butir-
butir gula tidak bisa lagi larut (larutan sudah jenuh). Saat didinginkan, maka akan
terbentuk kristal kristal gula batu. Supaya kristal gula cepat terbentuk, letakkan
seutas benang pada bagian tengah panci, atau wadah yang digunakan. Maka
kristal akan melekat dan terbentuk pada benang itu.
Kandungan gizi
Berdasarkan perhitungan nutrisurvey Indonesia, kandungan gizi gula batu
sama dengan kandungan gizi gula pasir. Kandungan gizi 10 gram gula batu (urt =
± 1 sdm) disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Kandungan gizi gula batu per 10 gram
Komponen Satuan Gula BatuEnergi Kkal 38.7Karbohidrat g 10.0Natrium mg 0.1Kalium mg 0.2Kalsium mg 0.1
Fosfor mg 0.2Sumber : Nutrisurvey Indonesia
Khasiat gula batu bagi kesehatan
Gula batu juga terkadang dijadikan semacam campuran obat, dan juga
disarankan dikonsumsi oleh orang yang sedang sakit. Namun jika dilihat dari
bahan pembuatnya, maka gula batu sebenarnya adalah "gula biasa" yang telah
dicampur air. Jadi kadar "manis" nya otomatis berkurang. Meskipun sama-sama
manis, ternyata gula pasir, gula batu, dan gula merah mempunyai dampak yang
berbeda bagi tubuh, khususnya pankreas.
Bagi pankreas dan tubuh, gula batu mempunyai efek yang berbeda dengan
gula pasir. Untuk mengkonversi gula batu menjadi gula darah, membutuhkan
waktu yang sama, yaitu 3 menit. Untuk mengubah gula darah menjadi energi, juga
dibutuhkan waktu 3 menit.
Indeks Lelah pankreas juga jauh lebih rendah, yaitu +0.0005, lebih rendah
10.000 x dari gula pasir. Pankreas hampir tidak merasa lelah mengkonversi gula
batu menjadi energi. Ini berarti gula batu masih merupakan karbohidrat kompleks
yang sehat. Dengan demikian, gula batu merupakan makanan yang jauh lebih
sehat dari gula pasir. Pankreas yang normal mampu mengkonversi 6 sendok
makan gula batu menjadi energi setiap hari atau kira-kira 60 gram.
Agar pankreas tidak kelelahan dan tetap sehat, sebaiknya kita lebih banyak
mengkonsumsi gula merah dan gula batu yang masih merupakan karbohidrat
kompleks yang sehat. Dengan mengkonsumsi banyak gula pasir yang merupakan
karbohidrat sederhana yang tidak sehat, pankreas akan cepat lelah dan
akibatnya akan sakit dan selanjutnya rusak. Selain itu juga akan menyebabkan
kegemukan dan diabetes. Selain itu, sebaiknya jangan mengkonsumsi gula secara
berlebihan, sekalipun gula merah maupun gula batu, karena pankreas juga
mempunyai batas kemampuan untuk mengkonversi gula menjadi energi.