arthritis bakterialis
TRANSCRIPT
Arthritis bakterialis adalah infeksi yang sangat menyakitkan pada sendi. Bakteri atau
jamur dapat menyebar dari daerah lain dalam tubuh ke dalam sendi. Kadang-kadang
bakterinya menginfeksi sendi saja tanpa mengganggu daerah tubuh lain. Pada arthritis
bakterialis, kuman menyusup ke dalam sendi dan menyebabkan nyeri yang parah disertai
pembengkakan. Biasanya kuman hanya menyerang satu sendi. Bakteri paling sering
menyerang lutut, meskipun sendi lain juga dapat terkena, termasuk pinggul, pergelangan
kaki, siku, pergelangan tangan, dan bahu. Anak-anak dan orang dewasa paling mungkin
terserang arthritis bakterialis. Jika diobati dalam seminggu setelah gejala pertama
muncul,kebanyakan penderitanya dapat benar-benar pulih
Anamnesis
Anamnesis adalah pengambilan data yang dilakukan oleh seorang dokter dengan cara
melakukan serangkaian wawancara dengan pasien (autoanamnesis) atau keluarga pasien atau
dalam keadaan tertentu dengan penolong pasien (aloanamnesis). Berbeda dengan wawancara
biasa, anamnesis dilakukan dengan cara yang khas, berdasarkan pengetahuan tentang
penyakit dan dasar-dasar pengetahuan yang ada di balik terjadinya suatu penyakit serta
bertolak dari masalah yang dikeluhkan oleh pasien.1
Berdasarkan anamnesis yang baik dokter akan menentukan beberapa hal mengenai hal-hal
berikut :1
1. Penyakit atau kondisi yang paling mungkin mendasari keluhan pasien (kemungkinan
diagnosis)
2. Penyakit atau kondisi lain yang menjadi kemungkinan lain penyebab munculnya keluhan
pasien (diagnosis banding)
3. Faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit tersebut (faktor
predisposisi dan faktor risiko)
4. Kemungkinan penyebab penyakit (kausa/etiologi)
5. Faktor-faktor yang dapat memperbaiki dan yang memperburuk keluhan pasien (faktor
prognostik, termasuk upaya pengobatan)
6. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medis yang diperlukan untuk menentukan
diagnosisnya
Selain pengetahuan kedokterannya, seorang dokter diharapkan juga mempunyai
kemampuan untuk menciptakan dan membina komunikasi dengan pasien dan keluarganya
untuk mendapatkan datayang lengkap dan akurat dalam anamnesis. Lengkap artinya
mencakup semua data yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis, sedangkan akurat
berhubungan dengan ketepatan atau tingkat kebenaran informasi yang diperoleh.1
Dalam anamnesis yang harus ditanya oleh dokter ke pasien adalah:
a. Nyerinya sudah berapa lama?
b. Lokasinya dimana?
c. Mulai nyerinya itu sejak kapan?
d. Apakah ada factor yang memperberat misalnya karena mengangkat beban yang berat?
e. Apakah ada terjadi bengkak atau tidak?
f. Apakah disertai dengan demam?
g. Kalo ada demam, kapan terjadinya?
h. Pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya atau tidak?
i. Sebelumnya apakah pernah jatuh?
j. Apakah di keluarga ada yang menderita penyakit yang sama?
k. Sudah diberi obat apa?
Melalui keluhan pasien yang terdapat pada scenario didapatkan informasi bahwa pasien
mengalami keluhan nyeri pada lutut dan paha atas kirinya sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
mengeluh adanya bengkak dan semakin sakit. Selain itu diserta dengan demam sejak 4 hari
yang lalu .pasien belum berobat hanya minum obat tulang di warung namun belum ada
kemajuan.
Dari keluhan-keluhan tersebut dan dasar teori dari anamnesis, maka dapat kita ketahui data-
data sebagai berikut :
Keluhan utama
Nyeri pada lutut dan paha atas kiri sejak 1 minggu yang lalu, dan diertai bengkak dan
demam sejak 4 hari yang lalu
Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh ada bengkak dan disertai demam sejak 4 hari lalu. Pasien belum
berobat hanya pernah mengkonsumsi obat tulang di warung namun belum ada
kemajuan.
Riwayat penyakit dahulu
Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Dalam pemeriksaan fisik harus melakukan perhatian khusus kepada hal-hal berikut ini
: inspeksi, palpasi pergerakan (move) selama inspeksi setiap asimetris harus dicatat nodulus,
bengkak, kelainan kulit seperti ulkus atau deformitas dapat menjadi penyebab tidak adanya
kesimetrisan. Kemudian palpasi dengan palpasi dapat memperlihatkan daerah nyeri tekan
atau diskontinuitas suara tulang. Penilaian pergerakan pada sendi tertentu dilakukan setelah
inspeksi, dan palpasi
Pemeriksaan penunjang
Analisis kultur cairan sendi merupakan prosedur diagnosis yang penting untuk
mendiagnosis atrosis bacterial. Bila diduga ada infeksi Neiciseria atau Haemophillus,
specimen harus ditanam pada agar cokelat dan diinkubasi dalam lingkungan CO2 5-10%.
Pewarnaan gram cairan sendi dapat dilakukan setelah cairan sendi disentrifugasi atau
dilakukan sitosentrifugasi. Pada bakteri gram – kadang-kadang perlu dilakukan pewarnaan
acridine-orange walaupun tidak bersifat diagnosisis, kecurigaan infeksi sendi dapat dilihat
dari hitung leukosit cairan sendi, yaitu bila didapat leukopsit > 50.000 dengan jumlah PMN
>80 %. Berbagai permeriksaan cairan sendi, seperti glukosa, LDH, tidak banyak
mendukukng diagnosis infeksi sendi.2
Pada keadaan yang berat dapat dilakukan kultur darah . selain itu juga harus dilakukan
kultur dari voka infeksi, seperti kulit, urin, dan lain sebagainya.2
Perubahan radiologis biasanya terjadi beberapa minggu setelah infeksi. Pemeriksaan
radiologis pada stadium awal dapat dilakukan data dasar untuk menilai perubahan radiologis
pada stadium berikutnya.2
Pada minggu-minggu pertama dapat dilihat osteoporosis intraartikuler, penyempitan
celah sendi dan erosi. Kemudian scintigrafi, dapat mendeteksi adanya inflamasi pada jam-jam
pertama, tapi tidak dapat membedakan inflamasi tersebut berasal dari infeksi atau bukan2
Magnetic resonansi imaging merupakan prosedur penentuan yang dapat digunkan
untuk diagnosis dini, yang akan menampakan gambaran penamapakan dan pendesakan
jaringan lunak sendi.2
Working Diagnosis
Artrits bakterialis
Artritis septic akut yang disebabkan infeksi nonbacterial merupakan masalah serous,
yang dihadappi Negara berkembang maupun Negara maju. Beberapa rute bakteri untuk
mencapai sendi antara lain secara hematogen penyebaran langsung dari osteomielitis,
penyebaran dari jaringan sekitar sendi yang mengalami infeksi akibat tindakan prosedur
diagnostic maupun terapeutik seperti atrossintesis atau atrosatroskopi . 2
Pasien dengan atritis septik akut ditandai nyeri sendi hebat, bengkak sendi, kaku dan
gangguan fungsi, disamping itu ditemukan gejala sistemik yang lain seperti demam dan
kelemahan umum.
Sendi lutut sering dikenai dan biasanya bersifat indolent monoatritis. Beberapa faktor
resiko antara lain : 1) protesis pada sendi lutut dan sendi panggul disertai infeksi kulit. 2)
infeksi kulit tanpa protesis. 3) protesis panggul dan lutut dan infeksi lutut dan tanpa infeksi
kulit. 4) umur lebih dari 80 tahun. 5) DM. 6) atritits rematoid yang mendapat pengobatan
imunosupresif. 7) Tindakan bedah persendian. Di Filipina dilaporkan bahwa pasien-pasien
Lupus eritematosus sistemik (LES) merupakan factor resiko urutan ke lima untuk terjadi
atritis septik.2
Diagnosis diferensialis
Arthritis gonokokal (Disseminated Gonokokal Invention =DGI)
DGI merupakan hasil infeksi sendi terbanyak pada beberapa daerah urban. Umumnya
pasien arthritis DGI berusia muda, sehat dan kehidupan seksualnya aktif. Secara klinis dapat
timbul dalam bentuk monoartitis poliartitis atau tenosinoviti. Selain itu juga dapat disertai
berbagai kelainan kulit seperti ptekie, papula, pustule, bula hemoragik, atau lesi nekrotik.
Kultur daerah dan cairan sendi biasanya negative, karena gonokokal sangat sensitive
terhadap kekeringan. Hanya kurang dari 50% ditemukan kultur yang positif. Specimen harus
diambil bedside dari semua orifises dan lesi pada kulit selain dari cairan sendi dan darah
langsung ditanam pada media coklat atau media Thayer-Martin. Masa inkubasi dari kontak
seksual sampai timbul DGI berkisar antara 1 hari sampai 2 bulan. Hanya 25 % pasien DGI
mempunyai keluhan genitourinaria dan 25 % mempunyai riwayat pernah menderita gonore.
DGI jarang beruolang, bila hal ini timbul, maka harus dipikirkan kemungkinan defisiensi
komplemen terutama C3-C9. Wanita yang terinfeksi sekiktar masa menstruasi atau pada
waktu hamil memiliki risiko untuk berkembang menjadi DGI.2
Gejala Klinis dan diagnosis
Poliartralgia yang berpindah-pindah selaion arthritis pada sendi yang terinfeksi
merupakan tanda awal sebagian besar pasien DGI dan seringkali timbul 3-5 hari sebelum
diagnosis klinis ditegakan. Gejala klinis lainnya adalah demam, menggigil , tenosinovitis dan
kelainan kulit. Tenosinovitis umumnya didapatkan pada dorsum manus, pergelangan tangan,
pergelangan kaki atau lutut. Kelainan kulit seperti yang disebutkan di atas biasanya terjadi
pada ekstrimitas atau batang tubuh, tetapi membutuhkan pemeriksaan yang teliti untuk
mendapatkannya, karena sering asimtomatik. Kadang-kadang lesi kulit baru timbul setelah
terapi antibiotic, tetapi biasanya segera menghilang beberapa hari setelah pengobatan. Pada
biopsy kuli, jarang ditemukan N. gonorrhoeae.2
Efusi purulen pada sendi hanya ddapatkan pada 25-50% kasus. Hitung leukosit cairan
sendi berkisar antara 35.000-70.000 / ml cairan sendi. Kasus denan tenosinovitis dan
dermatitis, biasanya memiliki hitung leukosit cairan sendi yang rendah.2
Kultur mikroorganisme, bila positif sangat menunjang diagnosis, tetapi karena hanya
10-25 % yang positif, maka diagnosis biasanya ditegakan secara klinis dan terapi diberikan
tanpa menunggu hasil kultur.2
Pseudogout.
pseudogout penyebabnya adalah Kristal kalsium pirofosfat, sehingga sering disebut
radang sendi CPPD (Calcium pyrophosphate deposition disease). Pseudogout disebabkan
karena jumlah kaklsium pirofosfat berlebihan dan mengkristal pada sendi yang rusak,
sehingga menyebabkan gangguan gerakan dan rasa nyeri.3 Kondisi ini sering terjadi pada
mereka yang berusia lanjut dengan penyebab yang tidak jelas. Merupakan serangan
peradangan akut yang mengenai satu sendi atau lebih yang dapat berlangsung selama
beberapa hari. Serangan dapat serupa dengan gout. Meskipun biasanya tidak terlalu parah.
Paling sering pada lutut jarang pada ibu jari kaki. Pasien mungkin menderita serangan yang