arthritis bakterialis

8
Arthritis bakterialis adalah infeksi yang sangat menyakitkan pada sendi. Bakteri atau jamur dapat menyebar dari daerah lain dalam tubuh ke dalam sendi. Kadang-kadang bakterinya menginfeksi sendi saja tanpa mengganggu daerah tubuh lain. Pada arthritis bakterialis, kuman menyusup ke dalam sendi dan menyebabkan nyeri yang parah disertai pembengkakan. Biasanya kuman hanya menyerang satu sendi. Bakteri paling sering menyerang lutut, meskipun sendi lain juga dapat terkena, termasuk pinggul, pergelangan kaki, siku, pergelangan tangan, dan bahu. Anak-anak dan orang dewasa paling mungkin terserang arthritis bakterialis. Jika diobati dalam seminggu setelah gejala pertama muncul,kebanyakan penderitanya dapat benar-benar pulih Anamnesis Anamnesis adalah pengambilan data yang dilakukan oleh seorang dokter dengan cara melakukan serangkaian wawancara dengan pasien (autoanamnesis) atau keluarga pasien atau dalam keadaan tertentu dengan penolong pasien (aloanamnesis). Berbeda dengan wawancara biasa, anamnesis dilakukan dengan cara yang khas, berdasarkan pengetahuan tentang penyakit dan dasar-dasar pengetahuan yang ada di balik terjadinya suatu penyakit serta bertolak dari masalah yang dikeluhkan oleh pasien. 1 Berdasarkan anamnesis yang baik dokter akan menentukan beberapa hal mengenai hal-hal berikut : 1 1. Penyakit atau kondisi yang paling mungkin mendasari keluhan pasien (kemungkinan diagnosis)

Upload: gio-vano-naihonam

Post on 29-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Arthritis bakterialis adalah infeksi yang sangat menyakitkan pada sendi. Bakteri atau

jamur dapat menyebar dari daerah lain dalam tubuh ke dalam sendi. Kadang-kadang

bakterinya menginfeksi sendi saja tanpa mengganggu daerah tubuh lain. Pada arthritis

bakterialis, kuman menyusup ke dalam sendi dan menyebabkan nyeri yang parah disertai

pembengkakan. Biasanya kuman hanya menyerang satu sendi. Bakteri paling sering

menyerang lutut, meskipun sendi lain juga dapat terkena, termasuk pinggul, pergelangan

kaki, siku, pergelangan tangan, dan bahu. Anak-anak dan orang dewasa paling mungkin

terserang arthritis bakterialis. Jika diobati dalam seminggu setelah gejala pertama

muncul,kebanyakan penderitanya dapat benar-benar pulih

Anamnesis

Anamnesis adalah pengambilan data yang dilakukan oleh seorang dokter dengan cara

melakukan serangkaian wawancara dengan pasien (autoanamnesis) atau keluarga pasien atau

dalam keadaan tertentu dengan penolong pasien (aloanamnesis). Berbeda dengan wawancara

biasa, anamnesis dilakukan dengan cara yang khas, berdasarkan pengetahuan tentang

penyakit dan dasar-dasar pengetahuan yang ada di balik terjadinya suatu penyakit serta

bertolak dari masalah yang dikeluhkan oleh pasien.1

Berdasarkan anamnesis yang baik dokter akan menentukan beberapa hal mengenai hal-hal

berikut :1

1. Penyakit atau kondisi yang paling mungkin mendasari keluhan pasien (kemungkinan

diagnosis)

2. Penyakit atau kondisi lain yang menjadi kemungkinan lain penyebab munculnya keluhan

pasien (diagnosis banding)

3. Faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit tersebut (faktor

predisposisi dan faktor risiko)

4. Kemungkinan penyebab penyakit (kausa/etiologi)

5. Faktor-faktor yang dapat memperbaiki dan yang memperburuk keluhan pasien (faktor

prognostik, termasuk upaya pengobatan)

6. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medis yang diperlukan untuk menentukan

diagnosisnya

Selain pengetahuan kedokterannya, seorang dokter diharapkan juga mempunyai

kemampuan untuk menciptakan dan membina komunikasi dengan pasien dan keluarganya

untuk mendapatkan datayang lengkap dan akurat dalam anamnesis. Lengkap artinya

mencakup semua data yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis, sedangkan akurat

berhubungan dengan ketepatan atau tingkat kebenaran informasi yang diperoleh.1

Dalam anamnesis yang harus ditanya oleh dokter ke pasien adalah:

a. Nyerinya sudah berapa lama?

b. Lokasinya dimana?

c. Mulai nyerinya itu sejak kapan?

d. Apakah ada factor yang memperberat misalnya karena mengangkat beban yang berat?

e. Apakah ada terjadi bengkak atau tidak?

f. Apakah disertai dengan demam?

g. Kalo ada demam, kapan terjadinya?

h. Pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya atau tidak?

i. Sebelumnya apakah pernah jatuh?

j. Apakah di keluarga ada yang menderita penyakit yang sama?

k.  Sudah diberi obat apa?

Melalui keluhan pasien yang terdapat pada scenario didapatkan informasi bahwa pasien

mengalami keluhan nyeri pada lutut dan paha atas kirinya sejak 1 minggu yang lalu. Pasien

mengeluh adanya bengkak dan semakin sakit. Selain itu diserta dengan demam sejak 4 hari

yang lalu .pasien belum berobat hanya minum obat tulang di warung namun belum ada

kemajuan.

Dari keluhan-keluhan tersebut dan dasar teori dari anamnesis, maka dapat kita ketahui data-

data sebagai berikut :

Keluhan utama

Nyeri pada lutut dan paha atas kiri sejak 1 minggu yang lalu, dan diertai bengkak dan

demam sejak 4 hari yang lalu

Riwayat penyakit sekarang

Pasien mengeluh ada bengkak dan disertai demam sejak 4 hari lalu. Pasien belum

berobat hanya pernah mengkonsumsi obat tulang di warung namun belum ada

kemajuan.

Riwayat penyakit dahulu

Tidak ada

Pemeriksaan Fisik

Dalam pemeriksaan fisik harus melakukan perhatian khusus kepada hal-hal berikut ini

: inspeksi, palpasi pergerakan (move) selama inspeksi setiap asimetris harus dicatat nodulus,

bengkak, kelainan kulit seperti ulkus atau deformitas dapat menjadi penyebab tidak adanya

kesimetrisan. Kemudian palpasi dengan palpasi dapat memperlihatkan daerah nyeri tekan

atau diskontinuitas suara tulang. Penilaian pergerakan pada sendi tertentu dilakukan setelah

inspeksi, dan palpasi

Pemeriksaan penunjang

Analisis kultur cairan sendi merupakan prosedur diagnosis yang penting untuk

mendiagnosis atrosis bacterial. Bila diduga ada infeksi Neiciseria atau Haemophillus,

specimen harus ditanam pada agar cokelat dan diinkubasi dalam lingkungan CO2 5-10%.

Pewarnaan gram cairan sendi dapat dilakukan setelah cairan sendi disentrifugasi atau

dilakukan sitosentrifugasi. Pada bakteri gram – kadang-kadang perlu dilakukan pewarnaan

acridine-orange walaupun tidak bersifat diagnosisis, kecurigaan infeksi sendi dapat dilihat

dari hitung leukosit cairan sendi, yaitu bila didapat leukopsit > 50.000 dengan jumlah PMN

>80 %. Berbagai permeriksaan cairan sendi, seperti glukosa, LDH, tidak banyak

mendukukng diagnosis infeksi sendi.2

Pada keadaan yang berat dapat dilakukan kultur darah . selain itu juga harus dilakukan

kultur dari voka infeksi, seperti kulit, urin, dan lain sebagainya.2

Perubahan radiologis biasanya terjadi beberapa minggu setelah infeksi. Pemeriksaan

radiologis pada stadium awal dapat dilakukan data dasar untuk menilai perubahan radiologis

pada stadium berikutnya.2

Pada minggu-minggu pertama dapat dilihat osteoporosis intraartikuler, penyempitan

celah sendi dan erosi. Kemudian scintigrafi, dapat mendeteksi adanya inflamasi pada jam-jam

pertama, tapi tidak dapat membedakan inflamasi tersebut berasal dari infeksi atau bukan2

Magnetic resonansi imaging merupakan prosedur penentuan yang dapat digunkan

untuk diagnosis dini, yang akan menampakan gambaran penamapakan dan pendesakan

jaringan lunak sendi.2

Working Diagnosis

Artrits bakterialis

Artritis septic akut yang disebabkan infeksi nonbacterial merupakan masalah serous,

yang dihadappi Negara berkembang maupun Negara maju. Beberapa rute bakteri untuk

mencapai sendi antara lain secara hematogen penyebaran langsung dari osteomielitis,

penyebaran dari jaringan sekitar sendi yang mengalami infeksi akibat tindakan prosedur

diagnostic maupun terapeutik seperti atrossintesis atau atrosatroskopi . 2

Pasien dengan atritis septik akut ditandai nyeri sendi hebat, bengkak sendi, kaku dan

gangguan fungsi, disamping itu ditemukan gejala sistemik yang lain seperti demam dan

kelemahan umum.

Sendi lutut sering dikenai dan biasanya bersifat indolent monoatritis. Beberapa faktor

resiko antara lain : 1) protesis pada sendi lutut dan sendi panggul disertai infeksi kulit. 2)

infeksi kulit tanpa protesis. 3) protesis panggul dan lutut dan infeksi lutut dan tanpa infeksi

kulit. 4) umur lebih dari 80 tahun. 5) DM. 6) atritits rematoid yang mendapat pengobatan

imunosupresif. 7) Tindakan bedah persendian. Di Filipina dilaporkan bahwa pasien-pasien

Lupus eritematosus sistemik (LES) merupakan factor resiko urutan ke lima untuk terjadi

atritis septik.2

Diagnosis diferensialis

Arthritis gonokokal (Disseminated Gonokokal Invention =DGI)

DGI merupakan hasil infeksi sendi terbanyak pada beberapa daerah urban. Umumnya

pasien arthritis DGI berusia muda, sehat dan kehidupan seksualnya aktif. Secara klinis dapat

timbul dalam bentuk monoartitis poliartitis atau tenosinoviti. Selain itu juga dapat disertai

berbagai kelainan kulit seperti ptekie, papula, pustule, bula hemoragik, atau lesi nekrotik.

Kultur daerah dan cairan sendi biasanya negative, karena gonokokal sangat sensitive

terhadap kekeringan. Hanya kurang dari 50% ditemukan kultur yang positif. Specimen harus

diambil bedside dari semua orifises dan lesi pada kulit selain dari cairan sendi dan darah

langsung ditanam pada media coklat atau media Thayer-Martin. Masa inkubasi dari kontak

seksual sampai timbul DGI berkisar antara 1 hari sampai 2 bulan. Hanya 25 % pasien DGI

mempunyai keluhan genitourinaria dan 25 % mempunyai riwayat pernah menderita gonore.

DGI jarang beruolang, bila hal ini timbul, maka harus dipikirkan kemungkinan defisiensi

komplemen terutama C3-C9. Wanita yang terinfeksi sekiktar masa menstruasi atau pada

waktu hamil memiliki risiko untuk berkembang menjadi DGI.2

Gejala Klinis dan diagnosis

Poliartralgia yang berpindah-pindah selaion arthritis pada sendi yang terinfeksi

merupakan tanda awal sebagian besar pasien DGI dan seringkali timbul 3-5 hari sebelum

diagnosis klinis ditegakan. Gejala klinis lainnya adalah demam, menggigil , tenosinovitis dan

kelainan kulit. Tenosinovitis umumnya didapatkan pada dorsum manus, pergelangan tangan,

pergelangan kaki atau lutut. Kelainan kulit seperti yang disebutkan di atas biasanya terjadi

pada ekstrimitas atau batang tubuh, tetapi membutuhkan pemeriksaan yang teliti untuk

mendapatkannya, karena sering asimtomatik. Kadang-kadang lesi kulit baru timbul setelah

terapi antibiotic, tetapi biasanya segera menghilang beberapa hari setelah pengobatan. Pada

biopsy kuli, jarang ditemukan N. gonorrhoeae.2

Efusi purulen pada sendi hanya ddapatkan pada 25-50% kasus. Hitung leukosit cairan

sendi berkisar antara 35.000-70.000 / ml cairan sendi. Kasus denan tenosinovitis dan

dermatitis, biasanya memiliki hitung leukosit cairan sendi yang rendah.2

Kultur mikroorganisme, bila positif sangat menunjang diagnosis, tetapi karena hanya

10-25 % yang positif, maka diagnosis biasanya ditegakan secara klinis dan terapi diberikan

tanpa menunggu hasil kultur.2

Pseudogout.

pseudogout penyebabnya adalah Kristal kalsium pirofosfat, sehingga sering disebut

radang sendi CPPD (Calcium pyrophosphate deposition disease). Pseudogout disebabkan

karena jumlah kaklsium pirofosfat berlebihan dan mengkristal pada sendi yang rusak,

sehingga menyebabkan gangguan gerakan dan rasa nyeri.3 Kondisi ini sering terjadi pada

mereka yang berusia lanjut dengan penyebab yang tidak jelas. Merupakan serangan

peradangan akut yang mengenai satu sendi atau lebih yang dapat berlangsung selama

beberapa hari. Serangan dapat serupa dengan gout. Meskipun biasanya tidak terlalu parah.

Paling sering pada lutut jarang pada ibu jari kaki. Pasien mungkin menderita serangan yang