arthritis adalah istilah umum untuk peradangan

4
Arthritis adalah istilah umum untuk peradangan (inflamasi) dan pembengkakan di daerah persendian. Terdapat lebih dari 100 macam penyakit yang mempengaruhi daerah sekitar sendi. Yang paling banyak adalah Osteoarthritis (OA), arthritis gout (pirai), arthritis rheumatoid (AR), dan fibromialgia. Gejala klinis yang sering adalah rasa sakit, ngilu, kaku, atau bengkak di sekitar sendi (Driskell et al., 2006) OSTEO ARTHRITIS DEFINISI Merupakan penyakit sendi degeneratif yang progresif dimana rawan kartilago yang melindungi ujung tulang mulai rusak, disertai perubahan reaktif pada tepi sendi dan tulang subkhondral yang menimbulkan rasa sakit dan hilangnya kemampuan gerak. Insidensi dan prevalensi Osteoarthritis (OA) bervariasi pada masing-masing negara, tetapi data pada berbagai negara menunjukkan, bahwa arthritis jenis ini adalah yang paling banyak ditemui terutama pada kelompok usia dewasa dan usia lanjut. Prevalensinya meningkat sesuai pertambahan usia. Data radiografi menunjukkan bahwa OA terjadi pada sebagian besar usia lebih dari 65 tahun, dan pada hampir setiap orang pada usia 75 tahun. OA ditandai dengan nyeri dan kaku pada sendi, serta adanya hendaya keterbatasan gerakan. OA sering terjadi pada usia 45 tahun untuk laki laki dan >45 tahun untuk perempuan. GEJALA

Upload: suryaariw

Post on 17-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

arthritis

TRANSCRIPT

Arthritis adalah istilah umum untuk peradangan (inflamasi) dan pembengkakan di daerah persendian. Terdapat lebih dari 100 macam penyakit yang mempengaruhi daerah sekitar sendi. Yang paling banyak adalah Osteoarthritis (OA), arthritis gout (pirai), arthritis rheumatoid (AR), dan fibromialgia. Gejala klinis yang sering adalah rasa sakit, ngilu, kaku, atau bengkak di sekitar sendi (Driskell et al., 2006)

OSTEO ARTHRITISDEFINISIMerupakan penyakit sendi degeneratif yang progresif dimana rawan kartilago yang melindungi ujung tulang mulai rusak, disertai perubahan reaktif pada tepi sendi dan tulang subkhondral yang menimbulkan rasa sakit dan hilangnya kemampuan gerak. Insidensi dan prevalensi Osteoarthritis (OA) bervariasi pada masing-masing negara, tetapi data pada berbagai negara menunjukkan, bahwa arthritis jenis ini adalah yang paling banyak ditemui terutama pada kelompok usia dewasa dan usia lanjut. Prevalensinya meningkat sesuai pertambahan usia. Data radiografi menunjukkan bahwa OA terjadi pada sebagian besar usia lebih dari 65 tahun, dan pada hampir setiap orang pada usia 75 tahun. OA ditandai dengan nyeri dan kaku pada sendi, serta adanya hendaya keterbatasan gerakan. OA sering terjadi pada usia 45 tahun untuk laki laki dan >45 tahun untuk perempuan. GEJALA rasa nyeri dalam, ngilu dan sakit bila digerakkan kaku pada sendi yang terkena sembuh bila digerakkan, kambuh dengan diistirahatkan (fenomena gelling) biasanya < 30 menit lamanya Gerakan sendi yang terbatas Dapat mengakibatkan keterbatasan aktivitas sehari-hari ketidak stabilan pada sendi penyangga beban

PENCEGAHANPenatalaksanaan pasien OA dimulai dengan dasar diagnosis dari anamnesis yang cermat, pemeriksaan fisik, temuan radiografi, penilaian sendi yang terkena. Pengobatan harus direncanakan sesuai kebutuhan individual.

Tujuan terapi adalah : menghilangkan rasa nyeri dan kekakuan menjaga atau meningkatkan mobilitas sendi membatasi kerusakan fungsi mengurangi faktor penyebabSasaran penatalaksanaan adalah : mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidup

Terapi farmakologis untuk penatalaksanaan rasa nyeri, paling efektif bila dikombinasikan dengan strategi terapi non farmakologis. Terapi non farmakologis adalah dasar dari rencana asuhan kefarmasian untuk OA, harus dilaksanakan untuk semua pasien dan dimulai sebelum atau bersama-sama dengan analgesik sederhana seperti parasetamol. Komunikasi antara pasien, klinisi, dan farmasis merupakan faktor yang penting dalam penatalaksanaan rasa nyeri; hasil terapi terbaik dapat dicapai dengan aliansi pihak-pihak ini. Pencegahan yang dapat dilakukan oleh pasien adalah dengan latihan fisik. Penelitian menunjukkan bahwa latihan fisik adalah penyembuhan yang paling baik untuk OA. Olahraga dapat meningkatkan suasana hati (mood) dan harapan (outlook), mengurangi rasa sakit, meningkatkan fleksibilitas, memperbaiki jantung dan aliran darah, menjaga berat badan, dan memperbaiki kebugaran secara umum. Olahraga juga tidak mahal, bila dilakukan dengan benar, tidak ada efek samping. Jumlah dan bentuk olahraga tergantung dari persendian yang terlibat, kestabilan dan apakah sudah pernah dilakukan pembedahan.Dengan latihan fisik secara teratur (penguatan, rentang gerakan, isometrik, isotonik, isokinetik, postural), kartilago dapat dipertahankan tetap sehat, mendorong gerakan, dan membantu pengembangan otot dan tendon untuk meredam tekanan dan mencegah kerusakan selanjutnya akibat OA. Sebaliknya inaktivitas dan imobilisasi walau untuk periode pendek akan memperburuk atau mempercepat berkembangnya OA. Selain itu hal yang dapat dilakukan untuk mencegah OA adalah istirahat dan merawat persendian serta pengendalian berat badan. Untuk pengobatan OA sendiri dapat dilakukan dengan farmakologi dan pembedahan (Depkes RI, 2006).

ASAM URATDEFINISIGEJALAPENCEGAHAN

Driskell C et al. (2006). What You Need to Know About Arthritis. AmericanPhysical Therapy Association.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pharmaceutical care untuk pasien penyakit arthritis rematik. http://binfar.depkes.go.id/bmsimages/1361337229.pdf - akses 12 Mei 2014.