art ksp mega karya fix - uu 17 th 2012
DESCRIPTION
dataTRANSCRIPT
ANGGARAN RUMAH TANGGA
“KSP MEGA KARYA”
----------------------------------------------------------------------------------
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga (ART) ini merupakan kelengkapan dari Anggaran Dasar
(AD) “KSP Mega Karya” dan karenanya merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan.
BAB II
TEMPAT KEDUDUKAN DAN ATRIBUT
Pasal 2
(1) KSP Mega Karya berkedudukan di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah -
Indonesia;
(2) Kantor Pusat KSP Mega Karya berkedudukan di Gedung C3, Ruang 323,
Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, Provinsi Jawa
Tengah;
(3) KSP Mega Karya dapat membuka perwakilan dan atau cabang usaha di tempat
yang dianggap perlu;
(4) KSP Mega Karya memiliki atribut organisasi seperti lambang, seragam, dan
identitas lain yang dianggap perlu, yang akan diatur dan ditetapkan dalam
peraturan khusus.
BAB III
PEMBUKAAN CABANG
Pasal 3
Tata cara dan syarat pendirian/pembukaan cabang atau perwakilan KSP Mega Karya
diatur dalam Peraturan khusus dan perundang-undangan koperasi yang berlaku.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 4
(1) Seorang yang ingin menjadi atau berhenti dari Anggota KSP Mega Karya harus
mengajukan surat permohonan.
(2) Formulir surat permohonan menjadi Anggota atau berhenti menjadi Anggota KSP
Mega Karya dapat diminta kepada Pengurus.
(3) Pengurus akan memberitahukan atau memberi jawaban tentang diterima atau
ditolaknya permohonan seorang menjadi atau berhenti sebagai Anggota KSP
Mega Karya paling lambat 7 (tujuh) hari sesudah permohonan diterima. Apabila
permohonan tidak dikabulkan, maka Pengurus harus memberikan alasan tentang
penolakan tersebut.
(4) Anggota KSP Mega Karya tidak diperkenankan berhenti dari status
keanggotaannya sebelum masa keanggotaannya berjalan sekurang-kurangnya 1
(satu) tahun.
(5) Anggota kehormatan akan diatur lebih lanjut dalam peraturan khusus.
BAB V
PENGURUS
Pasal 5
(1) Yang dapat dipilih menjadi Pengurus KSP Mega Karya adalah:
a. Mempunyai sifat jujur dan bertanggung jawab dalam tugas.
b. Mengerti tentang kegiatan perkoperasian.
c. Dapat berpartisipasi secara aktif untuk kemajuan KSP Mega Karya.
(2) Tata cara pengangkatan pengurus dan pengawas, susunan, tugas pokok, wewenang
dan tanggung jawab diatur dalam peraturan khusus.
(3) Susunan pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari seorang ketua, seorang
sekretaris dan seorang bendahara. Sedangkan susunan pengurus lainnya atau
struktur organisasi ditetapkan dalam rapat pengurus yang susunannya ditentukan
sesuai dengan keperluannya.
Pasal 6
Tugas dan kewajiban Pengurus adalah:
a. Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha KSP Mega Karya;
b. Melakukan seluruh perbuatan hukum atas nama KSP Mega Karya;
c. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan;
d. Mengajukan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja KSP Mega Karya;
e. Menyelenggarakan rapat anggota serta mempertanggung-jawabkan pelaksanaan
tugas kepengurusannya;
f. Memutuskan penerimaan anggota baru, penolakan anggota baru serta
pemberhentian anggota;
g. Membantu pelaksanaan tugas pengawasan dengan memberikan keterangan dan
memperlihatkan bukti-bukti yang diperlukan;
h. Memberikan keterangan dan penjelasan kepada anggota mengenai jalannya
organisasi dan usaha KSP Mega Karya;
i. Memelihara kerukunan di antara anggota dan mencegah segala hal yang
menyebabkan perselisihan;
j. Menanggung kerugian koperasi sebagai akibat karena kelalaiannya, dengan
ketentuan:
1) Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang atau beberapa
anggota Pengurus maka kerugian ditanggung oleh anggota pengurus yang
bersangkutan;
2) Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kebijaksanaan yang telah
diputuskan dalam Rapat Pengurus maka semua anggota pengurus tanpa
terkecuali menanggung kerugian yang diderita KSP Mega Karya.
k. Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggungjawab
anggota pengurus, serta ketentuan mengenai pelayanan terhadap anggota;
l. Meminta audit kepada koperasi jasa audit dan atau Akuntan Publik yang
biayanya ditanggung koperasi dan biaya audit tersebut dimasukkan dalam
anggaran biaya KSP Mega Karya;
m. Pengurus dan salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan ketentuan yang
berlaku dapat melakukan tindakan hukum yang bersifat pengurusan dan
pemilikan dalam batas-batas tertentu berdasarkan persetujuan tertulis dari
Keputusan Rapat Pengurus dan Pengawas Koperasi dalam hal-hal sebagai
berikut:
1) Meminjam atau meminjamkan uang atas nama KSP Mega Karya dengan
jumlah tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan
peraturan khusus koperasi;
2) Membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh atau melepaskan
hak atas barang bergerak milik KSP Mega Karya dengan jumlah tertentu
yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus
koperasi.
Pasal 7
Pengurus mempunyai hak:
a. Menerima imbalan balas jasa sesuai keputusan rapat anggota;
b. Membuka cabang/perwakilan usaha baik di dalam maupun di luar wilayah
Republik Indonesia sesuai keputusan rapat anggota dan anggaran rumah tangga;
c. Melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan usaha Koperasi;
Pasal 8
(1) Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya
berakhir apabila terbukti:
a. Melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan usaha, keuangan
dan nama baik KSP Mega Karya;
b. Tidak mentaati ketentuan undang-undang perkoperasian beserta peraturan dan
ketentuan pelaksanaanya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
keputusan Rapat Anggota;
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan bagi KSP
Mega Karya khususnya dan gerakan koperasi pada umumnya;
d. Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana yang terutama di bidang ekonomi
dan keuangan dan tindak pidana lain yang telah diputus oleh pengadilan.
(2) Dalam hal salah seorang anggota pengurus berhenti sebelum masa jabatan
berakhir, Rapat Pengurus dengan dihadiri wakil pengawas dapat mengangkat
penggantinya dengan cara :
a. Menunjuk salah seorang pengurus untuk merangkap jabatan tersebut;
b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan pengurus
tersebut.
(3) Pengangkatan pengganti Pengurus yang berhenti sebagaimana diatur dalam ayat
(2) harus dipertanggungjawabkan oleh pengurus dan disahkan dalam Rapat
Anggota Luar Biasa
(4) Tugas dan tanggung jawab yang lebih terperinci dari masing-masing Pengurus,
diatur sebagai berikut:
a. Tugas Ketua:
Memimpin dan mengawasi pekerjaan Anggota dan Pengurus.
Mengawasi pelaksanaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
serta segala keputusan rapat baik Pengurus dan Anggota.
Memimpin Rapat Pengurus, Rapat Anggota dan rapat-rapat lainnya, dan
jika berhalangan hadir merekomendasikannya kepada Pengurus lainnya.
Mewakili KSP Mega Karya keluar, terutama dalam hubungannya dengan
pemerintah.
Menandatangani Daftar Anggota dan Daftar Pengurus.
Menandatangani surat-surat.
Menandatangani kwitansi pengembalian uang atau cek.
b. Tugas Sekretaris:
Memelihara dan menyimpan :
(a) Daftar Anggota.
(b) Daftar Pengurus.
(c) Buku Keputusan/Notulen rapat-rapat.
(d) Peraturan-peraturan pemerintah yang bersangkutan dengan Koperasi.
(e) Laporan-laporan Pengurus/Anggota dan arsip-arsip Surat KSP Mega
Karya.
(f) Bertanggung jawab atas segala aktifitas administrasi Koperasi.
Menandatangani surat-surat keluar jika dianggap perlu.
Menerima/mengirimkan laporan-laporan KSP Mega Karya baik yang
dikirm kepada anggota maupun keluar.
Mempersiapkan surat-surat yang berhubungan dengan KSP Mega Karya
kedalam dan keluar.
Membuat notulen dari rapat-rapat KSP Mega Karya.
c. Tugas Bendahara:
Bertanggung jawab atas segala keuangan dan harta benda KSP Mega
Karya.
Menerima dan mengeluarkan uang atas seijin Ketua dengan pencatatan
yang jelas.
Menyimpan surat-surat berharga.
Bersama ketua menandatangani surat yang menyangkut keuangan jika
dianggap perlu.
Menyiapkan laporan-laporan yang menyangkut keuangan KSP Mega
Karya.
Merencanakan Anggaran Belanja untuk satu tahun yang akan datang.
Melakukan hal-hal lain yang berhubungan dengan keuangan dengan
persetujuan Ketua KSP Mega Karya.
Bersama Ketua KSP Mega Karya dalam menandatangani cek atau surat-
surat yang berhubungan dengan pengeluaran keuangan.
Pasal 9
(1) Sebelum memangku jabatannya, Pengurus wajib mengucapkan sumpah atau janji
menurut agamanya di hadapan Rapat Anggota.
(2) Sumpah atau janji Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbunyi
sebagai berikut:
”Demi Allah saya bersumpah/ berjanji :
a. Bahwa saya dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pengurus
selalu berpegang kepada ketentuan-ketentuan dalam undang-undang
Perkoperasiaan, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta peraturan
lain yang berlaku di KSP Mega Karya.
b. Bahwa saya dalam melaksanakan tugas atau kewajiban sebagai Pengurus
selalu berusaha sehingga kepentingan koperasi beserta anggota-anggotanya
mendapat pelayan-an yang adil dan sebaik-baiknya.
c. Bahwa saya dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pengurus,
menjauhkan perbuatan-perbutan yang dapat merugikan Koperasi lumintu
dan anggotanya serta gerakan koperasi”.
Pasal 10
Tiap pengurus yang telah mengucapkan sumpah atau janji, bersama saksi- saksi harus
membubuhkan tanda tangannya pada berita acara pengucapan sumpah atau janji.
BAB VI
PENGAWAS
Pasal 11
(1) Susunan Pengawas terdiri dari seorang Ketua dan 2 (dua) orang Anggota, yang
diangkat oleh Anggota dalam Rapat Anggota.
(2) Pengawas bertugas:
a. Mengusulkan calon Pengurus;
b. Memberi nasihat dan pengawasan kepada Pengurus;
c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
koperasi yg dilakukan oleh pengurus; dan
d. Melaporkan hasil pengawasan kepada Rapat Anggota.
(3) Pengawas berwenang:
a. Menetapkan penerimaan dan penolakan Anggota baru serta pemberhentian
Anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar;
b. Meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari Pengurus
dan pihak lain yang terkait;
c. Mendapatkan laporan berkala tentang perkembangan usaha dan kinerja
Koperasi dari Pengurus;
d. Memberikan persetujuan atau bantuan kepada Pengurus dalam melakukan
perbuatan hukum tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar; dan
e. Dapat memberhentikan Pengurus untuk sementara waktu dengan
menyebutkan alasannya.
(4) Sebelum memangku jabatannya, Pengawas wajib mengucapkan sumpah atau janji
menurut agamanya di hadapan Rapat Anggota.
(5) Sumpah atau janji Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berbunyi
sebagai berikut:
”Demi Allah saya bersumpah/berjanji :
a. Bahwa saya dalam melaksanakan tugas atau kewajiban-nya sebagai
Pengawas selalu berpegang pada ketentuan-ketentuan dalam Undang-
Undang Perkoperasiaan, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, serta
peraturan-peraturan Koperasi Mega Karya lainnya.
b. Bahwa saya dalam melaksanakan tugas atau kewajiban sebagai Pengawas
selalu bertindak obyektif, adil dan berpihak pada kepentingan .
c. Bahwa saya dalam melaksanakan tugas atau kewajiban sebagai Pengawas
menjauhkan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan gerakan koperasi
pada umumnya dan anggota-anggota pada khususnya."
Pasal 12
Tiap Pengawas yang telah mengucapkan sumpah atau janji, bersama saksi-saksi harus
membubuhkan tanda tangannya pada berita acara pengucapan sumpah atau janji.
Pasal 13
(1) Dalam hal koperasi telah mampu mengangkat Direksi atau Manager yang
profesional maka pengawasan dapat diadakan secara tetap atau diadakan sewaktu-
waktu sesuai dengan kebutuhan dan ditentukan dengan keputusan rapat Anggota.
(2) Dalam hal Koperasi tidak mengangkat Pengawas tetap, maka ditentukan:
a. Pengangkatan Direksi atau Manager tersebut harus langsung ditetapkan oleh
Rapat Anggota;
b. Fungsi dan tugas Pengawas merupakan tugas dan tanggung jawab Pengurus
dan Pengurus tidak ikut campur tangan kedalam pengelolaan kegiatan usaha, keuangan yang dijalankan oleh KSP Mega Karya (otonom).
(2) Audit keuangan harus dilakukan oleh Akuntan Publik dan audit non keuangan
oleh tenaga ahli di bidangnya atas permintaan pengurus.
(3) Pengaturan selanjutnya diatur peraturan khusus.
Pasal 14
Tugas dan kewajiban pengawas adalah:
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan
KSP Mega Karya;
b. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada KSP Mega Karya;
c. Memberikan koreksi, saran, teguran dan peringantan kepada pengurus;
d. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga;
e. Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan kepada
Rapat Anggota.
Pasal 15
Hak Pengawas adalah:
Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
Pasal 16
(1) Pengawas dapat meminta jasa audit kepada Akuntan Publik yang biayanya
ditanggung oleh KSP Mega Karya.
(2) Biaya audit tersebut dimaksudkan dalam Anggaran Biaya KSP Mega Karya.
Pasal 17
(1) Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota (RA) sebelum masa jabatan
berakhir apabila terbukti:
a. Melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan nama baik KSP
Mega Karya;
b. Tidak mentaati ketentuan undang-undang Perkoperasian beserta pengaturan,
ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dengan
keputusan RA;
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan di dalam KSP Mega
Karya yang akibatnya merugikan KSP Mega Karya, khususnya dan gerakan
Koperasi umumnya;
d. Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana yang telah diputus oleh
pengadilan.
(2) Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti sebelum masa jabatan
berakhir, rapat Pengawas dengan dihadiri oleh Wakil Pengurus dapat mengangkat
pengganti dengan cara:
a. Jabatan dan tugas tersebut dirangkap oleh anggota pengawas yang lain;
b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan pengawas
tersebut;
(3) Pengangkatan pengganti Pengawas sebagaimana tersebut dalam ayat (2) diatas,
dilaporkan oleh Pengawas kepada Rapat Anggota yang terdekat setelah
penggantian yang bersangkutan untuk diminta pengesahan atau memilih
mengangkat Pengawas yang lain.
BAB VII
PENASEHAT
Pasal 18
(1) Apabila diperlukan pengurus dapat mengangkat penasehat atas persetujuan rapat
anggota.
(2) Penasehat KSP Mega Karya berjumlah minimal 1 (satu) orang dan maksimal 3
(tiga) orang.
(3) Seluruh penasehat berkedudukan setara satu sama lain.
(4) Penasehat dipilih oleh pengurus KSP Mega Karya, atas dasar musyawarah untuk
mufakat.
Pasal 19
Hak, Kewajiban, dan Wewenang Penasehat
(1) Memberikan pertimbangan, saran dan masukan kepada pengurus dan pengawas,
baik diminta atau tidak, dalam rangka memajukan KSP Mega Karya.
(2) Turut serta membantu pengurus dan pengawas guna memajukan KSP Mega Karya.
(3) Hadir dan berperan serta secara aktif dalam RAT.
(4) Mendapatkan imbalan dari koperasi, sesuai dengan keputusan RAT.
BAB VIII
RAPAT-RAPAT
Pasal 20
(1) Rapat Anggota yang dilaksanakan secara langsung maupun secara perwakilan sah
jika dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota KSP Mega Karya
atau perwakilan anggota KSP Mega Karya dan disetujui oleh lebih dari ½ (satu
per dua) bagian dari jumlah anggota atau perwakilan yang hadir.
(2) Apabila quorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas tidak tercapai, maka
rapat anggota tersebut ditunda untuk waktu paling lama 7 (tujuh) hari, untuk rapat
kedua dan diadakan pemanggilan kembali kedua kalinya;
(3) Apabila dalam rapat kedua sebagaimana yang dimaksud ayat (2) di atas kuorum
tetap belum tercapai, maka rapat anggota tersebut dapat dilangsungkan dan
keputusannya sah serta mengikat bagi semua anggota, apabila dihadiri sekurang-
kurangnya 1/3 (satu per tiga) dari jumlah anggota atau perwakilannya dan
keputusannya disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota atau
perwakilannya yang hadir;
(4) Apabila di perlukan, Pengaturan selanjutnya diatur dalam Peraturan Khusus.
Pasal 21
(1) Pengambilan keputusan rapat anggota berdasarkan musyawarah untuk mencapai
mufakat.
(2) Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh rapat
anggota berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota atau perwakilan yang
hadir.
(3) Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota atau perwakilan
mempunyai hak satu suara.
(4) Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada anggota lain
yang hadir dalam Rapat Anggota yang dilaksanakan secara langsung;
(5) Pemungutan suara dapat dilakukan secara terbuka dan/atau secara tertutup, kecuali
mengenai diri orang dilakukan secara tertutup.
(6) Keputusan Rapat Anggota dicatat dalam Berita Acara Rapat atau pernyataan
keputusan rapat yang ditanda tangani Notaris.
(7) KSP Mega Karya dapat juga mengambil keputusan terhadap sesuatu hal tanpa
mengadakan Rapat Anggota dengan ketentuan semua anggota KSP Mega Karya
harus diberitahukan secara tertulis dan seluruh anggota KSP Mega Karya
memberikan persetujuan mengenai hal (usul keputusan) tersebut secara tertulis
serta menandata-ngani persetujuan tersebut, tanpa ada tekanan dari Pengurus dan
atau pihak-pihak tertentu.
(8) Apabila di perlukan, Pengaturan selanjutnya diatur dalam Peraturan Khusus.
Pasal 22
Tempat, acara, tata tertib dan bahan materi Rapat Anggota harus sudah disampaikan
terlebih dahulu kepada anggota atau perwakilannya sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari
sebelum pelaksanaan Rapat Anggota.
Pasal 23
(1) Rapat Anggota diselenggarakan oleh Pengurus KSP Mega Karya.
(2) Rapat Anggota dapat dipimpin langsung oleh Pengurus KSP Mega Karya dan/atau
oleh Pimpinan Sidang dan Sekretaris Sidang yang dipilih dalam Rapat Anggota
tersebut.
(3) Pemilihan pimpinan dan sekretaris sidang dipimpin oleh Pengurus KSP Mega
Karya dari anggota yang hadir, yang tidak memangku jabatan Pengurus, Pengawas
dan pengelola atau Karyawan KSP Mega Karya.
(4) Setiap Rapat Anggota harus dibuat Berita Acara Rapat yang ditandatangani oleh
seluruh pimpinan dan sekretaris rapat.
(5) Berita Acara keputusan Rapat Anggota yang telah ditandatangani oleh Pimpinan
dan Sekretaris Rapat menjadi bukti yang sah terhadap semua anggota KSP Mega
Karya dan pihak ketiga.
(6) Penandatanganan sebagaimana dimaksud ayat (4) tidak diperlukan, jika Berita
Acara tersebut dibuat oleh Notaris.
Pasal 24
(1) Rapat Anggota Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan
sesudah tutup tahun buku, kecuali ada pengaturan lain dalam anggaran dasar.
(2) Rapat Anggota tahunan membahas dan mengesahkan:
a. Laporan pertanggungjawaban Pengurus atas pelaksanan tugasnya;
b. Neraca perhitungan laba rugi tahun buku yang berakhir 31 (tiga puluh satu)
Desember;
c. Penggunaan dan pembagian Surplus Hasil Usaha;
d. Pertanggungjawaban pelaksaan tugas pengawas dalam satu tahun buku.
(3) Rapat anggota rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja
membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja KSP Mega Karya juga harus dilaksanakan tiap tahun buku, paling
lambat 1 (satu) bulan sebelum tahun buku/anggaran yang bersangkutan
dilaksanakan, yang diajukan oleh Pengurus dan Pengawas.
(4) Apabila Rapat Anggota rencana kerja dan rencana Anggaran Pendapatan dan
belanja seperti tersebut pada ayat (3) diatas belum mampu dilaksanakan oleh KSP
Mega Karya karena alasan yang obyektif dan rasional seperti efisiensi maka ;
a. Rapat Anggota rencana Kerja dan rencana Anggaran pendapatan dan belanja
dapat dilaksanakan bersama dengan Rapat Anggota Tahunan dengan acara
rapat tersendiri, dengan ketentuan Rapat Tahunan harus dilaksanakan paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah tutup tahun buku;
b. Selama Rapat Anggota rencana kerja dan rencana Anggaran Pendapatan dan
belanja belum disahkan oleh rapat Anggota dalam pelaksanaan tugasnya,
pengurus berpedoman pada rapat anggota rencana kerja dan rencana Anggaran
Pendapatan dan belanja tahun sebelumnya yang telah mendapat persetujuan;
c. Pengaturan selanjutnya diatur dalam Peraaturan Khusus.
Pasal 25
Rapat Anggota Khusus diadakan untuk:
a. Mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KSP Mega Karya
dengan ketentuan ;
1) Harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya ¾ (tiga per empat) dari
jumlah anggota atau perwakilan.
2) Keputusan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua
per tiga) dari jumlah anggota atau perwakilan yang hadir.
b. Pembubaran, penggabungan, peleburan dan pemecahan KSP Mega Karya
dengan ketentuan;
1) Harus dihadiri oleh sekurangkurangnya ¾ (tiga per empat) dari
jumlah anggota atau perwakilan;
2) Keputusannya harus disetujui oleh ¾ (tiga per empat) dari jumlah
anggota atau perwakilan yang hadir.
c. Pemberhentian, pemilihan dan pengangkatan pengurus dan pengawas dengan
ketentuan:
1) Harus dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah anggota
atau perwakilan;
2) Keputusannya harus disetujui oleh ¾ (tiga perempat) dari jumlah
anggota atau perwakilan yang hadir.
d. Ketentuan dan pengaturan lebihlanjut diatur dalam Peraturan Khusus
Pasal 26
(1) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dipandang sangat
diperlukan adanya keputusan yang kewenangannya ada pada Rapat Anggota dan
tidak dapat menunggu dilaksanakannya Rapat Anggota biasa seperti diatur dalam
pasal 18 diatas.
(2) Rapat Anggota Luar Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas diadakan
apabila:
a. Ada permintaan paling sedikit lebih dari 30% (tiga puluh persen) dari jumlah
anggota atau perwakilan dan atau;
b. Atas keputusan rapat Pengurus atau keputusan rapat Pengurus dan Pengawas
dan atau;
c. Dalam hal keadaan yang sangat mendesak untuk segera memperoleh
keputusan rapat anggota;
d. Negara dalam keadaan bahaya atau perang, tidak memungkinkan diadakan
Rapat Anggota biasa dan Rapat Anggota Khusus seperti tersebut pada Pasal 19
diatas.
(3) Rapat Anggota Luar Biasa sah dan keputusan mengikat seluruh anggota, apabila:
a. Dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ (satu per dua) dari jumlah anggota atau
perwakilan dan keputusannya disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah
anggota atau perwakilan yang hadir;
b. Untuk maksud pada ayat (2) di atas harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya
1/5 (satu per lima) dari jumlah anggota atau perwakilan dan keputusannya
disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota atau perwakilan yang
hadir.
(4) Hal-hal lain yang belum diatur akan diatur dalam peraturan khusus.
BAB IX
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 32
Ketentuan pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan laporan pertanggung
jawaban pengurus dan pelaksanaan audit diatur dalam peraturan khusus.
BAB X
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 33
(1) Uang simpanan pokok dan wajib tidak dapat diminta kembali selama anggota itu
belum berhenti sebagai anggota.
(2) Uang simpanan yang merupakan simpanan sukarela dan simpanan berjangka dapat
diminta kembali menurut peraturan khusus atau perjanjian.
(3) Jika diperlukan, KSP Mega Karya dapat mengadakan simpanan khusus yang
diatur dalam peraturan khusus.
Pasal 34
Apabila keanggotaan berakhir menurut Pasal 13 Anggaran Dasar:
a. Huruf c (berhenti atas permintaan sendiri/mengundurkan diri). Uang simpanan
pokok dan uang simpanan wajib setelah dipotong dengan bagian tanggungan yang
ditetapkan, dikembalikan kepada yang berhak dengan segera selambat-lambatnya 1
(satu) bulan kemudian.
b. Huruf d (dipecat). Uang simpanan pokok dan uang simpanan wajib setelah
dipotong dengan bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada bekas
anggota dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah Rapat Anggota Tahunan yang akan
datang.
c. Ayat 2 (dipecat dan meminta pertimbangan RA). Dapat saja uang simpanan
pokok menjadi kekayaan KSP Mega Karya dan pengembalian simpanan wajib
diserahkan kepada Rapat Anggota dengan mempertimbangkan kesalahan anggota
yang mengakibatkan pemecatannya.
BAB XII
SURPLUS HASIL USAHA
Pasal 35
(1) Pembagian surplus hasil usaha (SHU) dan pendapatan KSP Mega Karya terdiri atas
2 (dua) bagian:
a. Pendapatan yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota KSP
Mega Karya;
b. Pendapatan yang diperoleh dari non operasional.
(2) Bagian dari SHU Koperasi yang diperoleh dari anggota dan pendapatan non
operasional dipergunakan sebagai berikut:
a. 20% untuk cadangan;
b. 70% untuk anggota menurut perbandingan jasa dan simpanannya (tidak melebihi suku bunga yang berlaku) dalam usaha KSP Mega Karya untuk memperoleh
pendapatan perusahaan;
c. 10% untuk dana sosial.
(3) Penggunaan dana Sosial diatur dalam Peraturan Khusus dan atau diputuskan dalam
Rapat Anggota.
Pasal 36
Bagian SHU untuk anggota dapat diberikan secara langsung atau dimasukkan dalam
simpanan atau tabungan anggota yang bersangkutan sesuai dengan keputusan Rapat
Anggota.
Pasal 37
(1) Cadangan dipergunakan untuk administrasi dan menutup kerugian KSP Mega
Karya sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota.
(2) RA dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi 1/2 (satu per dua)
bagian atau 50% dari jumlah seluruh cadangan untuk perluasan usaha KSP Mega
Karya.
(3) Sekurang-kurangnya 1/2 (satu per dua) bagian atau 50% dari uang cadangan harus
disimpan dalam bentuk giro pada Bank yang ditunjuk oleh Pengurus.
(4) Angota KSP Mega Karya yang berhenti dari keanggotaan KSP Mega Karya secara
sah dapat memperoleh bagian atas cadangan KSP Mega Karya berdasarkan
prosentase jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib yang dimilikinya pada
KSP Mega Karya, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Khusus.
BAB XIII
SANKSI
Pasal 38
Ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut Peraturan khusus.
BAB XIV
PENUTUP
Pasal 39
Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan diatur lebih
lanjut dalam peraturan khusus dan atau keputusan pengurus dan ketetapan pengurus.
Pasal 40
Anggaran Rumah Tangga ini disahkan oleh Rapat Anggota Pembentukan KOPERASI
yang dilaksanakan pada hari hari Senin tanggal 10 Maret 2014 di Gedung C3 Ruang
323 Semarang.
KUASA PENDIRI
PENGURUS KSP MEGA KARYA
Nama Jabatan Tanda tangan
1. Riza Dwi Melinda Ketua
2. Cita Nursasi Sekretaris
3. Liyun Sari Bendahara
4. M. Khotibul Umam Anggota Pengurus
5. Hanifah Amanaturrohim Anggota Pengurus
Lampiran 1: Susunan Pengurus KSP Mega Karya
SUSUNAN PENGURUS DAN PENGAWAS
“KSP MEGA KARYA”
TAHUN 2014
SUSUNAN PENGURUS :
1. Ketua : Riza Dwi Melinda
2. Sekretaris : Cita Nursasi
3. Bendahara : Liyun Sari
4. Anggota 1 : M. Khotibul Umam
5. Anggota 2 : Hanifah Amanaturrohim
SUSUNAN PENGAWAS :
1. Ketua : Agus Nurfauzi
2. Anggota 1 : Shinta Tresaeni
3. Anggota 2 : Nurul Choeriyah
Semarang, ………………
Mengetahui,
Pengurus KSP Mega Karya
Ketua Sekertaris
Lampiran 2: Berita Acara Rapat Pembentukan KOPERASI
BERITA ACARA
RAPAT PEMBENTUKAN KSP MEGA KARYA
Rapat Pembentukan “KSP MEGA KARYA”
Diselenggerakan pada:
Hari/tanggal : Senin, 10 Maret 2014
Tempat : Gedung C3 Ruang 323
Jam : 10.00 WIB - selesai
Hadir dalamr apat 65 orang, yang semuanya telah menyatakan menjadi anggota
Koperasi.
Rapat telah memutuskan:
1. Mengesahkan Anggaran Dasar(AD)
2. Menunjuk Pengurus yg diberikuasa menandatangani AD:
a) Riza Dwi Melinda (Ketua)
b) Cita Nursasi (Sekretaris)
c) Liyun Sari (Bendahara)
d) M. Khotibul Umam (Anggota Pengurus)
e) Hanifah Amanaturrohim (Anggota Pengurus)
3. Menunjuk anggota dibawah ini sebagai Pengawas KOPERASI:
a) Agus Nurfauzi (Ketua)
b) Shinta Tresaeni (Sekretaris)
c) Nurul Choeriyah (Anggota Pengawas)
4. Menetapkan nama Koperasi sebagai berikut :
Nama : “Koperasi Simpan Pinjam Mega Karya”
Alamat : Gedung C3, Ruang 323
Semarang, ……………..
Mengetahui
Pengurus,
Ketua Sekertaris
Lampiran 3: Daftar Hadir Rapat Pembentukan KOPERASI
DAFTAR HADIR RAPAT PEMBENTUKAN
KSP MEGA KARYA
Hari : Senin
Tanggal : 10 Maret 2014
Jam : 10.00 – 12.30 WIB
Tempat : Gedung C3 Ruang 323
No Nama Alamat CP Tanda tangan
11
22
33
44
55
66
77
88
99
1010
11 11
1212
13 13
1414
1515
1616
1717
1818
1919
2020
2121
2222
2323
2424
25 25
2626
2727
2828
2929
3030
3131
3232
3333
3434
3535
3636
3737
3838
3939
4040
4141
4242
43 43
4444
45 45
4646
4747
4848
4949
5050
5151
5252
5353
5454
5555
5656
5757
5858
5959
6060
6161
6262
6363
64
64
6565
6666
6767
6868
6969
7070
Mengetahui,
Pengurus,
Ketua Sekertaris