arsitektur pra dan pasca perang dunia ii

Upload: kadek-ary-wicaksana

Post on 02-Jun-2018

434 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    1/34

    ARSITEKTUR KIWARI

    ARSITEKTUR

    PRA DAN PASCA PERANG DUNIA II

    YULIA ROSAENA I YOHANA PARAMITA W I AJI KURNIA S I KADEK ARY W

    3212100037 3212100039 3212100054 3212100083

    ARSITEKTUR

    FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SURABAYA 2014

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    2/34

    LOVELL HEALTH HOUSE

    Lovell Health House merupakan rumah bergaya internasional

    modern yang dibangun oleh Richard Neutra pada tahun 1927

    hingga 1929. Rumah ini berlokasi di Dunde Drive 4616, Los

    Angeles, California. Lovell Heath House ini dibangun untuk

    seorang dokter bernama Philip Lovell. Dianggap sebagai

    monumen besar dalam sejarah arsitektur dan merupakan titik

    balik dalam dunia karir Neutra.

    Lovell House ini merupakan rumah dengan kerangka baja

    pertama di Amerika Serikat, dan juga merupakan sebuah contoh

    awal dari penggunaan gunite (beton yang disemprot).

    1A : IDENTIFIKASI RUANG DAN BENTUK OBYEK KASUS

    ARSITEKTUR PRA PERANG DUNIA II DI EROPA

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    3/34

    STYLISTIKA

    Ciri Rinupa

    Semua bagian muka bangunan ini bersudut 90 derajat dan bertingkat.

    Bentuknya segi empat atau penyiku. Lovell House ini menggunakan bentuk

    geometri yaitu bentuk kubus sederhana. Terdapat deretan jendela secara garis

    horizontal dan membentuk suatu garis beraturan.

    Komposisi

    Terdapat elemen-elemen rangka baja yang dibuat dengan

    prafabrikasi yang membentuk unsure vertical dan horizontal daribangunan ini. dengan pemakaian material kaca yang banyak

    menimbulkan ekspresi jujur struktur atau transparansi terhadap

    konstruksi. Bentukan yang digunakan juga sangat sederhana dengan

    penolakan ornamen pada setiap sudut bangunannya.

    Kesepakatan

    Rumah ini merupakan contoh awal gaya internasional yang membangkitkan prinsip-p rinsip yang dikembangkan oleh Le Corbusier dan

    Frank Lloyd Wright. Dengan menekankan kepada permainan bentuk geometri yang jelas dengan gubahan kubus bersudut 90 derajat.

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    4/34

    RUANG

    Ciri Rinupa

    Pengaturan antar ruang dibuat santai dan longgar dengan meminimalisir partisi.

    Pada lantai paling bawah terdapat ruang keluarga, mengikuti ruang terbuka

    yang mengarah ke teras dan kolam renang. Tampak organisasi spasial dari

    bagian ruang yang overlap dan mendukung volume kantilever

    Komposisi

    Pengaturan ruang pada Lovell House ini

    dibuat dengan pola linear. Dengan

    penataan ruangnya secara sederhana

    mengikuti fingsinya. Pintu masuknya

    berada di lantai paling atas dengan

    ketinggian lantai sama dengan jalan.

    Sedangkan untuk ruangan lainnya

    diletakkan di lantai bawah. Sehingga dari jalan rumah ini seolah-olah satu lantai saja.

    Kesepakatan

    Ruang dalamnya mencerminkan ketertarikan Neutra terhadap gaya kubisme, transparansi, dan kebersihan. Detail-detail minimalis

    menunjukkan bahwa ada pengaruh dari Irving Gill.

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    5/34

    BENTUK

    Ciri Rinupa

    Meskipun lahan berkontur, bentuk bangunan tetap pada bentuk dasar yaitu

    kubus dengan entrance pada bagian atas (level jalan).Adanya kesan melayang

    pada ruang keluarga dan ruang makan karena adanya baja ringan yang

    membingkai.

    Komposisi

    Lovell house terdiri dari serangkaian masa yang tumpang tindih. Masanya

    berbentuk persegi sederhana. Secara keseluruhan bangunan ini lebih asimetris

    dibandingkan dengan desain Eropa lainnya karena bentuknya mengikuti fungsi.

    Kesan horisontalnya lebih kuat daripada kesan vertikal. Hal ini dikarenakan terdapat bidang horizontal yang lebih tebal dan tiang-tiang

    sebagai unsur vertikalnya terlihat tidak terlalu menonjol walaupun jumlahnya banyak.

    Kesepakatan

    Rumah ini mengikuti banyak prinsip dari gaya

    internasional, dan faktanya bangunan ini termasuk ke

    dalam pameran Museum of Modern Art 1932 yang

    secara resrospektif menjelaskan mengenai gaya

    tersebut. Pada intinya rumah ini merefleksikanketertarikan Neutra terhadap produksi industial dan ini

    dibuktikan dengan penggunaan jendela pabrikan yang

    berulang-ulang.

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    6/34

    HOTEL PREANGER

    STILISTIKA

    Hotel Preanger yang terletak di jalan pusat kota Bandung menerapkan langgam estetika Art Deco era 1920-an, dimana era tersebut

    merupakan awal dari langgam Art Deco. Estetika dari langgam Art Deco, baik bentuk, simbol dan warnanya mengilhami masyarakat

    Barat dalam melepaskan diri dari pengaruh budaya klasik. Sedangkan material yang digunakan dalam ekspresi Art Deco antara lain

    merupakan bahan finishing dengan ekpresi mengkilap, seperti stainless steel, chrome, aluminium dan kaca. Hal ini lah yang diterapkan

    dalam Hotel Preanger, yaitu Art Deco yang sangat kental dalam penggunan bentuk Geometris.

    Ciri Rinupa : Visual

    Bangunan dengan langgam Art Deco sendiri dapat dikenali dari bagian fasadnya. Sesuai dengan

    sebutannya, fasad bangunan art deco sangat kaya ornamen dekoratif.

    Pada generasi pertama, bangunan art deco di Bandung memiliki kemiripan dengan gaya

    ekspresionis modern. Hotel Preanger karya Wolff Schoemaker ini dirancang bersama Ir.

    Soekarno, muridnya. Ciri khasnya adalah elemen dekoratif geometris pada dinding eksterior

    gedung. Pola zig-zagbersiku dan bentuk geometris lainnya yang diduga diadopsi dari budaya suku

    Maya dan Inca Indian diterapkan juga untuk desain kaca patri.

    Komposisi

    Secara geometris, Hotel Preanger dianggap estetis karena merupakan gabungan dari

    bentuk-bentuk persegi panjang dengan komposisi Golden section yang serasi.. Komposisi

    massa gedung bertingkat-tingkat dengan pola asimetris dilengkapi menara pada bagian

    tengah yang dibuat tidak terlalu tinggi, tetapi sangat kaya dengan unsur dekoratif. Menara

    ini menjadi pusat perhatian yang sangat menarik dengan banyaknya ornamen berpola

    geometris, zig-zag, abstrak, dan berlapis-lapis pada bagian puncak dan sisi-sisinya.

    Hotel Preanger

    ARSITEKTUR PRA PERANG DUNIA II DI INDONESIA

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    7/34

    Kesepakatan

    Dibangun pada tahun 1929, Preanger merupakan karya yang dibangun pada puncak kejayaan Art Deco dimana pada saat itu langgam

    ini merupakan cerminan dari rich and superior style sebagai salah satu selebrasi dari berakhirnya Perang Dunia I. Dari segi estetika,

    Hotel Preanger lebih cenderung menggunakan elemen-elemen dekoratif pada bagian-bagian interior maupun eksteriornya. Elemen

    dekoratif ini merupakan serapan dari dekorasi suku Maya.

    RUANGCiri Rinupa: Abstraktif / Kognitif

    Lantai pertama yang menghadap ke timur mengakomodasi pintu masuk utama menuju foyer hotel. Eskalator dan tangga mengarah

    ke lobi di lantai dua. Resepsi, bar, coffee shop, grill room, pusat kebugaran, taman dan kolam renang ada di lantai kedua dengan akses

    ke winglama dan tower hotel yang paling baru. Kesan moderen yang fungsional, dapat dilihat dengan konfigurasi ruang yang linier

    pada ruang kamar dan klaster pada ruang semi publiknya

    Hotel Preanger

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    8/34

    Terdapat beberapa konfigurasi ruang-ruang kognitif pada area lobby hotel. Pot-pot pohon palem dengan finishing batu kapur lokal

    seakan memiliki ruang sendiri. Terdapat beberapa skylight di area lobby ini yang terletak tepat di atas masing-masing pot. Kombinasi

    pot-pot pohon palem dan skylight ini memiliki kualitas ruang kognitifnya yang kuat. Selain itu, terdapat konfigurasi kelompok-

    kelompok meja dan kursi bagi para tamu. Hal ini, diperkuat dengan adanya karpet merah yang mengalasi, merupakan salah satu ruang

    kognitif di lobbyyang dapat dirasakan oleh pengunjung.

    Komposisi

    Susunan ruang pada hotel ini mayoritas menggunakan pola linier. Namun, bangunan aslinya yang masih bergaya art deco

    menggunakan pola klaster. Dapat dilihat pada bar dan restoran yang diletakkan berdekatan dengan kolam renang. Pola susunan linier

    banyak digunakan pada hotel ini pada bagian unit-unit kamar menginap.

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    9/34

    Kesepakatan

    Langgam Art Deco biasanya tidak banyak memengaruhi konfigurasi ruang. Ia lebih banyak berkonsentrasi pada dekorasi elemen-

    elemen bentuk. Jadi, dalam hotel ini juga dapat dilihat bahwa langgam Art Deco tidak banyak memengaruhi ruang dan hubungannya,

    dan lebih memengaruhi bagaimana ruang-ruang di hotel itu didekorasi.

    BENTUK

    Ciri Rinupa: Visual

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    10/34

    Terlihat pada gambar, bangunan ini memiliki kesederhanaan dalam dekorasi dengan menggunakan pita-pita berwarna putih tulang.

    Pita-pita ini menguatkan kesan horisontal pada bangunan. Terdapat pula elemen dekoratif berpola zig-zag bersiku pada menara yang

    berpuncak datar. Ornamen sejenis juga terlihat memesona menghiasi bidang kolom, lisplang, serta overhang pada pintu masuk serupa

    dengan pola pada menara. Fasad pada tulisan Hotel Preanger terlihat sangat simetris. Hal ini lagi-lagi diperkuat dengan dekorasi pita-

    pita, namun kali ini pita-pita tersebut tidak terlihat terlalu dominan, karena warna dindingnya memiliki warna yang sama.

    Komposisi

    Gubahan massa bangunan yang dominan olahan bentuk kubus

    membuat kesan moderen terlihat cukup jelas. Namun, jika

    dibandingkan dengan sub langgam moderen yang lain, art deco

    contohnya pada bangunan ini, terlihat masih sangat dekoratif.

    Kesan horisontal yang kuat muncul, selain karena memang

    konfigurasi ruang dan tatanan massa yang demikian, hal ini karena

    adanya pita-pita berwarna kontras yang menjalar di sepanjang

    dinding fasad hotel ini. Sementara, dekorasi motif zig-zag

    menghiasi bagian atas tower dan hampir seluruh kolom pada fasad.

    Interaksi antara elemen batang vertikal (kolom) dan horisontal

    (pita) kurang terlihat karena memang satu sama lain tidak berbenturan. Hal ini menyebabkan kesan horisontal sangat mendominasi

    yang memang merupakan salah satu ciri dari art deco.

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    11/34

    Kesepakatan

    Seperti pada bangunan lainnya yang bergaya Art Deco, hotel ini juga dipengaruhi

    asas estetika dari langgam art deco, baik bentuk, simbol dan warnanya

    mengilhami masyarakat Barat dalam melepaskan diri dari pengaruh budaya

    klasik. Penggunaan pita, kesan geometri garis lurus yang kuat, dan penggunaan

    warna-warna lembut namun kontras, merupakan ciri-ciri arsitektur art deco.

    Terdapat pula elemen dekoratif berpola zig-zag bersiku yang merupakan serapan

    dari dekorasi suku Maya.

    RUANG DAN BENTUK

    Sebelum hotel ini di renovasi, bangunan

    mengambil bentuk geometri sederhana yaitu

    blok melintang horizontal, sehingga skala ruang

    bangunan terlihat intim. Penggunaan bentuk-

    bentuk geometri sederhana pada bangunan ini

    menjadikan ruang-ruang yang efektif dan efisienyang berada di dalam maupun di luar bangunan.

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    12/34

    Penggunaan bentuk-bentuk ornamen art deco pada

    fasad dan interior bangunan, memberikan kesan

    berbeda pada ruang pada hotel ini. Ketika para

    pengunjung berada pada hotel ini mereka akan

    terbawa pada suasana berbeda yang diciptakan oleh

    bentuk-bentuk dan ornamen-ornamen tersebut.

    Penambahan bentuk yang merupakan bidang dan material pada

    kolom menciptakan sebuah ruang tersendiri, sehingga pengunjung

    bisa memanfaatkan ruang tersebut.

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    13/34

    Komposisi bentukan-bentukan persegi dan persegi

    panjang pada denah bangunan memberikan kesan

    efisien dan teratur, sehingga kebutuhan ruang dapat

    dimaksimalkan sesuai fungsi ruangnya masing-

    masing.

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    14/34

    MILAM RESIDENCE

    Milam Residence didesain oleh Paul Rudolph dan dibangun pada tahun 1959 dan selesai pada tahun 1961. Ia masih berdiri sampai

    saat ini, yakni di pesisir timur Florida. Alih-alih menggunakan konstruksi moduler seperti biasa, Rudolph menggunakan blok-blok beton

    untuk membangunnya. Blok-blok besar ini memberikan pembayangan pada jendela dan merupakan respon terhadap iklim Florida.

    STILISTIKA

    Paul Rudolph merupakan seorangarsitek yang dikenal sering menggunakan gaya Brutalisme. Contohnya sendiri di Indonesia, yakni

    bangunan Wisma Dharmala I dan II masing-masing di Jakarta dan Surabaya. Milam Residence ini sendiri, selain berlanggam Brutalisme,

    ia juga dipengaruhi gaya SekolahArsitektur Sarasota, yang selain pada bangunan ini, juga banyak memengaruhi karya-karya Paul

    Rudolph terutama yang terletak di daerah tropis seperti Florida.

    Sekolah Arsitektur Sarasota, atau yang biasa disebut Sarasota Modern, adalah sebuah langgam regional arsitektur pasca perang yang

    muncul di Central West Coast Florida. Bangunan-bangunan berlanggam ini biasanya sering bermain dengan cahaya, pergerakan udara,

    dan mengaburkan batas antara luar dan dalam ruang. Sedangkan asitektur Brutalis adalah pergerakan arsitektur yang berkembang

    dari tahun 1950-an sampai pertengahan 1970-an, turunan dari arsitektur moderen. Brutalisme popular digunakan pada bangunan

    pemerintahan dan institusional, contohnya banyak terdapat di Inggris, Perancis, Jerman, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Brazil,

    Filipina, dan Australia. Tipikal karakter masif (bahkan ketika bangunannya tidak besar), seperti benteng, dengan menonjolkan

    konstruksi beton ekspos, atau pada kasus brick brutalistkombinasi bata dan beton dengan detil kasar. Terdapat pula penekanan

    grafis mengenai fungsi utama bangunan dan sirkulasi yang diekspresikan pada tampak bangunan dan pada perancangan tapak

    bangunan.

    Ciri Rinupa: Visual

    Walaupun hanya merupakan rumah tinggal, Milam Residence memiliki kesan yang masif. Milam Residence juga memiliki

    karakteristik visual yang terbuka. Namun, untuk merespon terhadap iklim Florida yang panas, ia memiliki sunshade yang besar yang

    ARSITEKTUR PASCA PERANG DUNIA II DI EROPA

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    15/34

    terbuat dari beton. Sunshade besar yang berbentuk kotak-kotak yang

    mendominasi fasad ini, adalah kubus-kubus yang memiliki empat sisi saja, tak

    terdapat dua lempeng depan dan belakangnya.

    Pada fasad utamanya, terdapat juga penekanan akan level-level bangunan

    melalui bukaan-bukaannya. Namun, hal ini tak terlalu gambling karena

    keberadaan sunshade seakan menipu dan mengatakan seakan ia memiliki

    level lebih banyak dan berbeda dari kenyataannya.

    Beton digunakan dengan kesannya yang mentah dan jujur, kontras dengan

    bangunan-bangunan Beaux-Arts yang memiliki banyak ornamen. Permukaan

    beton cetak dibuat untuk menunjukkan kealamian konstruksinya, dan juga

    menunjukkan tekstur papan-papan kayu yang digunakan pada saat pencetakan

    in-situ-nya.

    Gambar1 Kesan masif, mentah, dan terbuka di fasad depan

    Komposisi

    Fasad, seperti telah disebutkan di atas, didominasi oleh bentuk kotak yang merupakan sunshade bangunan. Kubus-kubus berlubang

    ini terlihat ditata dengan acak. Namun jika dilihat lebih seksama, ia seperti memiliki sebuah hirarki. Dua kubus dengan ukuran yang

    sama diletakkan di bagian utara dan selatan fasad utama bangunan. Persegi panjang yang tinggi diletakkan di sebelah kubus paling

    utara, menimbulkan kesan vertikal di tengah tatanan ini. Di sebelah persegi panjang itu, terletak kubus lainnya yang kemudian diapitoleh kubus paling selatan.

    Kesepakatan

    Milam House terletak di antara spectrum langgam yang sering digunakan oleh Paul Rudoplh, yakni Sarasota dan Brutalis. Dibangun

    pada akhir era Paul Rudolph di Sarasota, rumah ini memiliki kesan yang solid dan masif, berbeda dengan karya-karya residensial beliau

    sebelumnya. Penggunaan blok beton yang lebih sering dari pada kayu atau material lokal lainnya, dengan jendela yang besar, dan

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    16/34

    denah lantai yang moduler, mirip dengan karya-karya beliau yang paling baru. Namun, hubungan struktur dengan ruang luar,

    interaksinya dengan cahaya, dan permainan antara massa dan void masih memunculkan kesanringan yang sering terdapat pada karya-

    karya awal beliau di Sekolah Sarasota.

    Rumah ini juga didesain berdasarkan iklim Florida. Layout-nya menggunakan open plan dengan penggunaan ruang mayoritas yang

    terlihat pada ruang keluarga yang besar, yang dditenggelamkan kebawah.

    RUANG

    CiriRinupa: Abstraktif / Kognitif

    Sang arsitek merancang ruang yang bertujuan untuk mengikuti suasana hati penghuni ruang. Denah rumah didesain mengelilingi

    sebuah ruang keluarga sentral yang panjang dan memiliki ketinggian dua kali dari ruang biasa. Ruang keluarga ini sedikit diturunkan

    sebanyak dua anak tangga di bawah ruang makan dan ruang bekerja yang mengapitnya. Tangga tersebut juga diubah menjadi tempat

    duduk, sehingga ruang keluarga ini tidak memerlukan furniture tambahan. Perubahan platform lantai dan ketinggian membuatnya

    memiliki karakteristik spasial yang spesifik dan spesial. Ruang membaca memiliki langit-langit yang rendah dan dinding yang dipenuhi

    buku-buku. Inglenookyang tertutup terlihat sangat intim, terletak di sebelah ruang keluarga.

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    17/34

    Gambar2 Potongan bangunan, menggambarkan konfigurasi leveling bangunan

    Komposisi

    Bangunan-bangunan Brutalis, seperti pada Milam Residence ini, dibentuk dari elemen-elemen moduler membentuk massa-massa

    yang merepresentasikan zona-zona fungsi tertentu, yang dikelompokkan bersama membentuk satu kesatuan. Perencanaan rumah ini

    menjadi metodologi desain baru bagi Rudolph, yakni dengan menggunakan modul sistem organisasi rigid.Pada Milam Residence ini, jenis organisasi ruang yang digunakan yakni klaster. Kepentingan organisasi ruang melampaui kepentingan

    organisasi struktur seperti banyak terjadi pada arsitektur moderen, dan desainnya dipertimbangkan dengan mengutamakan

    penggunaan ruang.

    Kesepakatan

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    18/34

    Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, Milam Residence dipengaruhi oleh baik Sarasota

    Modern dan Brutalis. Pada aspek ruang, pengaruh Sarasota Modern dapat terlihat pada keterbukaan

    ruang-ruang dalam rumah ini. Contohnya pada ruang keluarga yang memiliki jendela besar di sisinya,

    yang berfungsi untuk memasukkan cahaya dan mengaburkan ruang dalam dan ruang luar.

    Keterbukaan ini juga terdapat pada ruang lain seperti ruang tidur. Satu ruang yang tidak memiliki

    konfigurasi ini adalah inglenook (ruang duduk di dekat perapian) yang tertutup. Hal ini untuk

    menimbulkan kesan nyaman dan privat.

    Sedangkan, penerapan gaya Brutalis pada aspek ruang di rumah ini tidak terlalu banyak dapat dilihat

    karena memang Brutalis lebih menekankan pada material yang digunakan dan konfigurasi bentuk-

    bentuknya. Namun penerapan Brutalis masih dapat dilihat dari penekanan grafis leveling bangunan

    melalui bukaan-bukaan besar.

    Gambar3 Keterbukaan ruang keluarga, jendela yang mengaburkan batas ruang dalam dan luar

    BENTUK

    Ciri Rinupa :

    Bentuk bangunan Milam Residence mengadopsi dari bentukan

    geometri sederhana, yaitu bentuk-bentuk persegi dan persegi panjang(Kubisme).Bentuk fasad merupakan rangkaian kotak dan persegi panjang

    dengan fungsi sebagai sun screen, membuat desainnya terlihat

    menstimulasi secara visual dan sekaligus fungsional. Bentuk ruang juga

    mengadopsi dari bentuk geometri, persegi dan persegi panjang, dimana

    bentuk ini didesain sesuai fungsinya, sehingga ruang yang yang terbentuk

    menjadi efektif dan efisien.

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    19/34

    Komposisi

    Bangunan ini dibentuk dari elemen-elemen modular dari persegi dan persegi panjang yang

    dikomposisikan sedemikian rupa sehingga mebentuk keseragaman bentuk yang berirama.

    Karena bentuk utama dari bangunan ini berasal dari bentuk geometri sedehana, maka

    bentuk fasad dan bentuk ruang, mengadopsi bentuk kotak-kotak geometri, sehingga

    sehingga menciptakan satu keserasian. Bentuk fasad merupakan rangkaian kotak dan

    persegi panjang yang rumit dengan fungsi sebagai sun screen. Bentuk ruang dikomposisikan dari bentuk persegi dan persegi panjang

    sesuai dengan fungsi ruang dan hubungan anatar ruangnya.

    Kesepakatan

    Dilihat dari ruang dan bentuknya, langgam yang digunakan pada Milam House ini adalah

    Kubisme. Ciri-ciri Kubisme yang terdapat dalam umah ini yakni mengutamakan ruang sebagaiaspek paling dominan dan merupakan unsur utama gubahannya. Ruang-ruangnya yang

    mayoritas memiliki enam lempeng yang membatasinya. Ciri lainnya yakni fasad pada bangunan

    yang terdiri dari kotak-kotak berbagai ukuran yang diatur sedemikian rupa. Sealin itu, bentuk

    Milam House ini merupakan gubahan dari sebuah Balok.

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    20/34

    RUANG DAN BENTUK

    Bentuk fasad bangunan yang didesain dengan secondary skin yang

    mengkomposisikan balok-balok berlubang menciptakan sebuah

    ruang pada setiap balok-balok tersebut, dimana balok-balok

    tersebut berfungsi sebagai pelindung fasad primer yang didominasi

    dengan kaca dari panas sinar matahari.

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    21/34

    Dengan bentuk bangunan yang sederhana dari bentuk balok, bentuk ruang dalam bangunanjuga membentuk balok-balok sederhana, sehingga menciptakan ruang yang efektif dan

    efisien. Penggunaan bentuk-bentuk geometri sederhana pada ornamen di dalam ruang

    memberikan kesan modern yang mewah.

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    22/34

    INNA GRAND BALI BEACH HOTEL

    Memasuki dekade 1960-an, nafas arsitektur modern masuk ke Bali melalui bangunan Hotel Bali Beach (HBB) yang sekarang bernama

    Inna Grand Bali Beach di pantai Sanur yang berlantai 10, dibangun Presiden Soekarno dari dana pampasan perang pemerintah Jepang.

    Hotel yang diresmikan pada 1966 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX selaku Menteri Ekuin, merupakan karya arsitektur pengaruh

    gaya internasional yang berkembang di Tokyo saat itu. Hotel ini merupakan satu-satunya hunian wisata yang bertingkat di Bali saat

    itu, sementara sarana akomodasi wisata lainnya yang berkembang kemudian hanyalah bangunan berlantai satu. Pada pertengahantahun 1970 pemerintah daerah Bali mengeluarkan Peraturan Daerah yang mengatur ketinggian bangunan maksimal 15 meter,

    ketetapan ini ditentukan dengan mempertimbangkan faktor budaya dan tata ruang tradisional Bali sehingga tetap memiliki nilai-nilai

    budaya yang mampu menjadi tumpuan sektor pariwisata. Hal tersebut membuat hotel ini sempat menjadi karya arsitektur yang

    kontroversial di Bali saat itu. Bangunannya melebihi ketinggian pohon kelapa, padahal saat itu penduduk Bali yang masih kuat

    memegang tradisi pantang membuat bangunan melebihi ketinggian pohon kelapa, melebihi ketinggian tempat suci penduduk.

    STYLISTIKA

    ciri rinupa :

    Bangunan ini merupakan benda pejal berbentuk letter T dengan bagian depan yang menonjol yang merupakan perwujudan dari

    penyederhanaan bentuk yang mulai kerap digunakan sejak tahun 60-an. Secara umum memiliki fasad yang sama pada semua sisinya

    , berusudut 90 derajat dan bertingkat, sudutnya berbentuk segiempat atau penyiku.

    komposisi :

    ARSITEKTUR PASCA PERANG DUNIA II DI INDONESIA

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    23/34

    Secara garis besar terlihat keseimbangan antara unsur vertikal dan horisontalnya sehingga tidak ada unsur yang saling mengalahkan

    dan timbul kesan yang seimbang

    kesepakatan :

    Dipengaruhi oleh aliran fungsionalisme yang mulai muncul untuk menentang arsitektur modern. Aliran fungsionalisme menyatakan

    bahwa bentuk bangunan harus mengikuti pertimbangan yang praktis pada perancangan, struktur, dll dengan penekanan pada fungsi

    bangunan itu sendiri

    RUANG

    ciri rinupa :

    Ruang yang terbentuk di dalamnya sesuai dengan tangkapan mata pada fasadnya, bentuk luar yang mengotak-kotak menimbulkan

    kesan ruang yang sama pada interiornya.

    komposisi :

    pola pemrograman ruangnya juga menunjukan pola linear memanjang sesuai dengan bentuk ruang yang dihasilkan dari bentuk

    bangunannya. Pembagian tiap ruangnya juga sangat dipengaruhi oleh bentuk persegi dan persegi panjang, pola bukaan yang

    diterapkan juga.

    kesepakatan :

    Penganut fungsionalisme berusaha membuat bangunan bebas dari pengaruh berbagai macam style, baik yang datang dari luar,maupun bentuk-bentuk peninggalan sejarah, karena menurutnya, style akan menghambat berfungsinya bangunan secara efisien.

    Dengan demikian, karya yang dihasilkan merupakan karya yang orisinil, sentuhan dari arsiteknya.

    BENTUK

    ciri rinupa :

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    24/34

    Menggunakan bentuk-bentuk geometri dasar yang didominasi oleh kubus dan balok yang berbentuk segiempat panjang sederhana

    yang menekan. Warna yang lembut juga diterapkan pada desain eksteriornya, bangunan ini hanya menggunakan warna dominan putih

    dan sedikit sentuhan coklat tua dan coklat muda. Tapi di sisi lain bentunya yang mengikuti fungsi dianggap monoton karena tidak

    diolah.

    komposisi :

    Bangunan ini terbentuk dari sebuah balok panjang yang digabungkan dengan balok pada bagian tengahnya. Nyaris tanpa aksen yang

    meninjol dan terkesa sangat monoton karena tidak ada perubahan wujud pada fasadnya. Namun keserderhanaan bentuk tersebutlah

    yang semakin menonjolkan kesan yang mengkuti fungsinya.Pada aliran fungsionalisme juga dikatakan bahwa keindahan muncul

    semata mata oleh adanya fungsi dari elemen elemen bangunan.

    kesepakatan :

    Memenjarakan lokalitas, atap miring, dan simbol-simbol dengan munculnya istilah: Ornament is a Crime. Hal ini ditekankan padapenggunaan atap datar yang diterapkan pada bangunan tersebut, ornamen juga dibatasi, hanya tampak aksen garis-garis horisontal

    yang seragam sehingga membentuk irama yang konstan pada tiap fasadnya.

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    25/34

    Kontributor Kelompok / NRP: Yohana Paramita Wardani / 3212100039

    PERBEDAAN

    Aspek Lovell Health House Milam Residence

    Stylistika Lovell Health House merupakan contoh awal gaya

    internasional yang membangkitkan prinsip-p rinsip yang

    dikembangkan oleh Le Corbusier dan Frank Lloyd Wright.

    Milam House terletak di antara spektrum langgam yang sering

    digunakanoleh Paul Rudoplh, yakni Sarasota dan Brutalis.

    Ruang Pengaturan ruang pada Lovell House ini dibuat dengan

    pola linear. Dengan penataan ruangnya secara sederhana

    mengikuti fingsinya.

    Pada Milam Residence jenis organisasi ruang yang digunakan yakni

    klaster. Kepentingan organisasi ruang melampaui kepentingan

    organisasi struktur seperti banyak terjadi pada arsitektur moderen, dan

    desainnya dipertimbangkan dengan mengutamakan penggunaan ruang.

    Bentuk Kesan horisontalnya lebih kuat daripada kesan vertikal. Hal

    ini dikarenakan terdapat bidang horizontal yang lebih tebaldan tiang-tiang sebagai unsur vertikalnya terlihat tidak

    terlalu menonjol walaupun jumlahnya banyak.

    Bangunan ini dibentuk dari elemen-elemen modular dari persegi dan

    persegi panjang yang dikomposisikan sedemikian rupa sehinggamebentuk keseragaman bentuk yang berirama.

    PERSAMAAN

    1B : ANALISA KOMPERATIF

    PERSAMAAN DAN PERBEDAAN BANGUNAN MODERN PRA DAN PASKA PERANG DUNIA II DI INDONESIA

    BangunanPersamaan Perbedaan

    StilistikaBentuk Ruang Stilistika Bentuk Ruang

    Hotel Preanger

    Bandung

    Kedua bangunan

    menggukan

    bentuk geometri

    Menggunakan

    pola linier dan

    dipengaruhi oleh

    bentuk-bentuk

    Menggunakan

    langgam Art Deco

    dengan Ciri

    khasnya adalah

    elemen dekoratif

    geometris pada

    dinding eksterior

    gedung. Pola zig-zagbersiku dan

    bentuk geometris

    lainnya yang

    diduga diadopsi

    dari budaya suku

    Maya dan Inca

    Indian diterapkan

    juga untuk desain

    kaca patri.

    Gubahan massa

    bangunan yang

    dominan olahan

    bentuk kubus

    dengan unsur

    dekoratif yang

    kental. Interaksi

    antara elemen

    vertikal (kolom)dan horisontal

    (pita) kurang

    terliha karena

    satu sama lain

    tidak terhubung.

    Hal ini

    memberikan

    kesaqn horisontal

    yang kental pada

    bangunan.

    Langgam Art Decobiasanya tidak

    banyak

    memengaruhi

    konfigurasi ruang. Ia

    lebih banyak

    berkonsentrasi pada

    dekorasi elemen-

    elemen bentuk. Jadi,

    dalam hotel ini juga

    dapat dilihat bahwa

    langgam Art Deco

    tidak banyak

    memengaruhi ruang

    dan hubungannya,

    dan lebih

    memengaruhi

    bagaimana ruang-

    ruang di hotel itu

    didekorasi.

    Bangunan ini

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    26/34

    Aspek Lovell Health House Milam Residence

    Stylistika Terdapat elemen-elemen rangka baja yang dibuat dengan

    prafabrikasi yang membentuk unsure vertical dan

    horizontal dari bangunan ini. dengan pemakaian material

    kaca yang banyak menimbulkan ekspresi jujur struktur atau

    transparansi terhadap konstruksi

    Permukaan beton cetak dibuat untuk menunjukkan kealamian

    konstruksinya, dan juga menunjukkan tekstur papan-papan kayu yang

    digunakan pada saat pencetakan in-situ-nya.

    Ruang Pada lantai paling bawah terdapat ruang keluarga,

    mengikuti ruang terbuka yang mengarah ke teras dan

    kolam renang.

    Tampak organisasi spasial dari bagian ruang yang overlap

    dan mendukung volume kantilever

    Ruang keluarga ini sedikit diturunkan sebanyak dua anak tangga di

    bawah ruang makan dan ruang bekerja yang mengapitnya.

    Perubahan platform lantai dan ketinggian membuatnya memiliki

    karakteristik spasial yang spesifik dan spesial.

    Bentuk Lovell house terdiri dari serangkaian masa yang tumpang

    tindih. Masanya berbentuk persegi sederhana. Secara

    keseluruhan bangunan ini lebih asimetris dibandingkan

    dengan desain Eropa lainnya karena bentuknya mengikuti

    fungsi.

    Bentuk ruang juga mengadopsi dari bentuk geometri, persegi dan

    persegi panjang, dimana bentuk ini didesain sesuai fungsinya, sehingga

    ruang yang yang terbentuk menjadi efektif dan efisien.

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    27/34

    Kontributor Kelompok / NRP : AJI KURNIA S / 3212100054

    BangunanPersamaan Perbedaan

    StilistikaBentuk Ruang Stilistika Bentuk Ruang

    Hotel Preanger

    Bandung-

    Kedua

    bangunan

    menggukan

    bentuk

    geometri

    sederhana,

    persegi dan

    persegi

    panjang.

    Menggunakan

    pola linier dan

    dipengaruhi oleh

    bentuk-bentuk

    persegi dan

    persegi panjang,

    sehingga dapat

    memaksimalkan

    esfisiennsi ruang.

    Menggunakan

    langgam Art

    Deco dengan Ciri

    khasnya adalah

    elemen dekoratifgeometris pada

    dinding eksterior

    gedung. Pola zig-

    zagbersiku dan

    bentuk

    geometris

    lainnya yang

    diduga diadopsi

    dari budaya suku

    Maya dan Inca

    Indian

    diterapkan juga

    untuk desain

    kaca patri.

    Gubahan massa

    bangunan yang

    dominan olahan

    bentuk kubus

    dengan unsur

    dekoratif yang

    kental. Interaksi

    antara elemen

    vertikal (kolom)

    dan horisontal

    (pita) kurang

    terliha karena

    satu sama lain

    tidak

    terhubung. Halini memberikan

    kesaqn

    horisontal yang

    kental pada

    bangunan.

    Langgam Art Deco

    biasanya tidak

    banyak

    memengaruhi

    konfigurasi ruang.

    Ia lebih banyak

    berkonsentrasi

    pada dekorasi

    elemen-elemen

    bentuk. Jadi,

    dalam hotel ini

    juga dapat dilihat

    bahwa langgam

    Art Deco tidak

    banyak

    memengaruhi

    ruang danhubungannya, dan

    lebih

    memengaruhi

    bagaimana ruang-

    ruang di hotel itu

    didekorasi.

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    28/34

    Inna Grand Bali

    Beach Hotel

    Dipengaruhi oleh

    aliranfungsionalisme

    yang mulai

    muncul untukmenentang

    arsitekturmodern. Aliran

    fungsionalismemenyatakan

    bahwa bentuk

    bangunan harusmengikuti

    pertimbanganyang praktis

    pada

    perancangan,struktur, dll

    denganpenekanan pada

    fungsi bangunan

    itu sendiri.

    Bangunan ini

    terbentuk darisebuah balok

    panjang yangdigabungkandengan balok

    pada bagiantengahnya.

    Nyaris tanpa

    aksen yangmeninjol dan

    terkesa sangatmonoton karena

    tidak adaperubahanwujud pada

    fasadnya.Ornamen

    dibatasi, hanya

    tampak aksengaris-garis

    horisontal yangseragam

    sehinggamembentukirama yang

    konstan padatiap fasadnya.

    Penganutfungsionalisme

    berusaha membuatbangunan bebas

    dari pengaruhberbagai macam

    style, baik yang

    datang dari luar,maupun bentuk-

    bentuk

    peninggalansejarah, karena

    menurutnya, styleakan menghambat

    berfungsinyabangunan secara

    efisien. Dengan

    demikian, karyayang dihasilkan

    merupakan karya

    yang orisinil,sentuhan dariarsiteknya.

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    29/34

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    30/34

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    31/34

    Ruang pada Milam Residence menggunakan raum

    plan(penggunaan lantai-lantai split level) sedangkan

    pada Lovell Health House menggunakan denah

    konvensional.

    Bentuk Kesan horizontal pada Lovell Heath House lebih kuat

    dari pada Milam Residence yang lebih terkesan

    massif sekaligus ringan

    Penggunaan jendela pada Lovell Health House lebih

    melimpah dibandingkan dengan Milam Residence

    yang notabene dikarenakan penyesuaian iklim.

    Hotel Preanger memiliki balok sebagai bentukan dasar,

    sedangkan Bali Beach Hotel menggunakan bentuk pejal huruf-

    t sebagai bentukan dasar.

    Olahan bentuk pada Hotel Bali Beach terbilang sangat minim,

    sedangkan Hotel Preanger memiliki dekorasi bentuk yang

    melimpah karena pengaruh Art Deco.

    PERSAMAAN

    Persamaan Lovell Health House Milam Residence Hotel Preanger Bali Beach Hotel

    Stilistika Keduanya memiliki langgam yang merupakan

    turunan dari langgam moderen

    Keduanya sama-sama didominasi oleh bentuk kubus

    ala langgam moderen yang kuat

    Keduanya sama-sama memiliki bentuk yang ringan

    namun massif secara bersamaan

    Keduanya terkesan masif.

    Keduanya memiliki kesan penggunaan lempeng yang cukup

    mendominasi, yang tidak benar-benar berasal dari lempeng

    sungguhan (Kesan lempeng Hotel Bali Beach karena bidang

    transparan, sedangkan pada Hotel Preanger berasal dari

    penggunaan dekorasi pita-pita ala Art Deco yang agak

    menjorok keluar).

    Keduanya memiliki kesan horizontal yang kuat.

    Keduanya memiliki langgam yang merupakan turunan dari

    langgam moderen.

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    32/34

    Ruang Keduanya memiliki kualitas ruang yang terbuka

    keluar dengan jendela yang banyak.

    Ruang yang terbentuk di dalam kedua hotel ini sama dengan

    tampak luarnya.

    Bentuk Kubus sebagai bentukan dasar sama-sama digunakan

    pada kedua rumah ini.

    Sama-sama memiliki kesan sudut 90 derajat yang

    kuat pada mayoritas komponen arsitekturnya.

    Sama-sama memiliki kesan sudut 90 derajat yang kuat pada

    mayoritas komponen arsitekturnya.

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    33/34

    Kontributor Kelompok / NRP : YULIA ROSAENA / 3212100037

    Arsitektur di eropa pra perang dunia 2 dan pasca perang dunia 2 memiliki persamaan dan perbedaan pada masing-masing aspek

    (stilistika, ruang, bentuk). Arsitektur pra perang dunia 2 di eropa cenderung memiliki ciri lempeng yang mendominasi,ruangannya

    fungsional dan berdenah konvensional, menggunakan material pabrikan, bentuk bangunanya asimetris, dan kesan horisontalnya lebih

    kuat. Dengan karakteristik tersebut dapat disimpulkan bahwa salah satu langgam pada era tersebut yaitu International Style.

    Sedangkan pasca perang dunia 2 di Eropa memiliki ciri bentuk yang tidak sepenuhnya pejal, memiliki batas ruang yang jelas, bentukan

    geometri yang kuat, dan memiliki desain yang unik. Ini merupakan ciri dari langgam Brutalisme. Disamping memiliki perbedaan, kedua

    arsitektur juga memiliki persamaan apabila ditinjau dari langgam yang merupakan turunan dari langgam modern yang khas dengan

    bentuk geometri persegi dengan sudut 90 derajat yang dengan jelas terlihat.

    Di Indonesia , arsitektur pra dan pasca perang dunia 2 juga memiliki persamaan dan perbedaan pada aspek stylistika, ruang maupun

    bentuknya. Arsitektur pra perang dunia 2 cenderung bercirikan kaya akan ornamen dekoratif, susunan ruangnya linier, dan dominasi

    bentuk masif yang merupakan karakteristik dari gaya arsitektur Art Deco. Sedangkan arsitektur pasca perang dunia 2 di Indonesia

    memiliki ciri olahan bentuknya sangat minim dengan penekanan pada fungsi ruangannya dan penggunaan material pabrikan dengan

    desain yang monoton. Langgam international style yang fungsional sangat terlihat pada bangunan ini. namun kedua bangunan ini

    memiliki persamaan bentukan yang terkesan masif dengan unsur horizontal yang kuat dan merupakan turunan dari arsitektur modern.

    Dari keempat contoh arsitektur di atas arsitektur pada masa pra perang dunia 2 di eropa dan arsitektur pasca perang dunia 2 di

    Indonesia memiliki kesamaan langgam yaitu International style. Sedangkan arsitektur pasca perang dunia 2 di eropa berlanggam

    brutalisme dan arsitektur pra perang dunia 2 di Indonesia berlanggam art deco.

    KESIMPULAN

  • 8/10/2019 Arsitektur Pra dan Pasca Perang Dunia II

    34/34

    Colombijn, Freek et.al. 2006. Kota Lama Kota Baru ; Sejarah Kota-Kota Di Indonesia Sebelum dan Setelah

    Kemerdekaan.Jogjakarta : Ombak.

    Sarigendeyanti, Etty. 2006 Pengantar Arkeologi ; Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Arkeologi.Jatinangor : Jurusan SejarahUnpad

    Ching, Francis D. K. . 2007Arsitektur: Bentuk, Ruang, Tatanan. Jakarta: Penerbit Erlangga

    Weston, Richard. 2006. Denah, Potongan, dan Tampak: Bangunan-bangunan Penting Abad Kedua Puluh. Jakarta: PT.

    Rajagrafindo Persada

    http://teguhmanurung.wordpress.com/2008/11/05/arsitektur-indis-di-kota-bandung/

    http://arsitekturbicara.wordpress.com/2012/06/16/estetika-art-deco-dalam-karya-schoemaker/

    http://info.bdg.tripod.com/hotel/text_01i.htm

    http://archnet.org/system/publications/contents/2976/original/DPT0656.pdf?1384769189

    http://arsitenas12.blogspot.com/2012/10/gaya-arsitektur-art-deco-yang-marak-di.html

    http://movingcities.org/movingmemos/tropical-modernity-review-oct11/

    http://id.wikipedia.org/wiki/Grand_Hotel_Preanger

    SUMBER