LAPORAN PENELITIAN

SISTEMATIKA MACAM-MACAM SESAT PIKIR (FALLACY) DALAM PENYIMPULAN

Nomor 21/3 ·

PROYEK PPPT-UGM TAHUN 1985/1986 NOMOR KONTRAK 09/PLT: IV,rni. 2/UGWI/85.

TANGGAL 1 MEl 1985

DIAJUKAN OLEH

ARRY MTH. SOEKOWATHY

FAKULTAS FILSAFAT UGM

KEPADA

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA 1986

l I

J u d u 1

Pene11ti

Fa.kultas

1 •

•

: SIS'l~IKA. MACAM-JilACAM SEW PIKIR •. . ...

(FALLACY) DALAM PENYtMPULA!l.

: ARR!. MTB. SOEKOWJ.TJ!Y.

: nLSAP.A.T tm:IVERSITAS GADJAH MADA. tOGJAKAR!!.A..

i

~ I I

I

11.

P R A K A T A.

Maksud pene1it1an 1n1 didalam bida.Dg logika adalah un··

tuk mengindenti:tikasikan macam-macam kesalaban yang d1 .. buat orang dengan · cara sengaja ataupun tidak sengaja

da:Lam penyimpuJ.an.BentUk kesal.ahan yang dibuat orang­dalam kesimpulan kadang tidak disadari batnra dirinya

tel.ah membuat kesalabaD yang tidak disadari atas kesa: .

laban sehingga mengubah makna pengertian yang terkan­

dung didaJ 8JIIl'G'&.Pefl&Ubahan pengertian akan beraki.bat persepsin_ya berubah akibat secara la.ngsung mengubah pu J.a tindakan yang dil.akukan.

Dengan mengadakan kl.asi:fikasi kesalaba.D .... ,.aug· dibuat .· ..

orang dal.am pembicaraan masyarakat,dalam surat kabar .. -surat kabar,pidato maupun dalam majalah-maja:Lah sehing

ga ki ta dapat menemukan berbagai bentuk kesal.ahan ber

piltir/sesat pikir.Disamping hal diatas juga mellyajikan

struktur :tal.llac;.v dalam Petl1'impulan sebagai basil kegi­a tan berpikir. Ucapan terima kasih kami saapaikan ~epada Pro7ek: Peng ngembangan Pene:Li~ Perguruan Ti.nggi yaug telah membe ·

ri kesempatan untUk dilaksanakan 'Denelitian sehingga -terwujud sebuah laporan.Disam.ping itu tidak lupa kepada Pro:t.Dr.Koento Wibisono.yang telah memberikan bimbing­

an sebagai kosultan/ pengavas dari peneli tian ini. ser­ta berbagai :Cihak 7ang teJ.ah membantu kepada kami sehing

. ga terwuju~ penulisau •

Akirul kalam kam1 mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan

Allah SIT. yang teJ.ah membertkan rahmad untuk dapat ka

mi selesaikan proyek penelitian ini.Muda.h-mudahan basil

tl7& dapat be~aat sesuai. dengan tujuan yang "-:2 Mrap kan.

Yogjakarta, Pebruari 1986.

Jrr7. Mth. Soekovatq.

1. 2.

'· 4.

5.

iii DAFTAR I SI

J udul • • • • • • • • • • • • • • • • i • • • p :h.lKA.TJ. • • • • • ii • • • • • • • • • • • •• DJ..F!J.RI SI • • • • • • • iii • • • • • • • • IBTI SARI.

• • • • • • • • iv • • • • • • • • • • •

PEtiG ANT.AR • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 1

Latar belakang permaealahan ••••••••••••••••••••• 1 Tinja'Ue.n pustaka ••••••••••••••••••••••••••••••••. 2 Hipotesa • ~ ••••••••••••••••• · ••••••••••••••••••••• 1 0

Rencana Penelitian ••••••••••••••••••••••••••.••• 12

6. CARA PENELITIAN ••••••••••••••••••••••••••·•••••·1' Bahan dan alat yang dipakai •••••••••••••••••••• 13 Jalan penelitian •••••••••••••••••••••••••••••••• 1, Cara ·penelitian' ••••••••••••••••••••••••••••••••• 1'

7. BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHJ.~••••••••••••••••••14

Basil pene~itian ••••••••••••••••••••••••••••••••14 Pembah~san ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••15 a). Sesat pikit ,-ang berdaf'arkan deduk:s.i yang mell-

puti 11. macam. • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • ; 20

b) • Seaat · pikir ,-ang b erdasarkan induksi ,-an.g meli-. .,

puti 4 macam •••••••••••••••••••••••••••••••• 22 Resat pikir bukan bentuk, terdiri darl. ••••••••••• 2, .. _ ..

yang terdiri dari 15 sesat pikir............ ~'

B. IEBIMPULAB ••••• ~ •••••••••••••••••••••••••••••••• ,9

9. D .A. 'H T A R P U S T A X A ••••••••••••••••••••• 40

10. L ~ M PI R A B •••••••••••••••••••••••••••••••• -

iv. I~I SARI

lf!a.salah :rans dihadapi.

Dalam masyarakat kita kenal ~d~ surat kabar.majalah,. maupun "Pidato sering dijumpai suatu peny i.J;npulan yang s~ sat dalam arti peeyimpangan dari kaidah-kaidah berpikir logis.Peu.yimpulan sesat pikir dapat membentuk: sikap men­tal si pembicara maupun mempengaruhi pendengar ataupun pembaca.Xeadaan semacam. ini dapat mempenga.ruhi sikap men tal masyarakat karena pengabaian kaidah berpikir. logis. Keadaan ini s'ebenareya karena ada.IQ'& 2 aspek,ratio~ -dan emosional sehingga manusia terperosok dalam kesesatan berpikir logis.Masalah yang dihadapi yalah bagaimana me;:, nyusun sistimatika macam-macam sesat pikir.

c~ metMtdakan penelitian D:J.awali dng. . menyusun berbagai masalah yang dihadapi .;. tentang berbagai jenis sesat pikir dari setiap perbinca.ng

an menurut kwalitas berpiltU',kemudi.an disusun secara sis

timatis.Dengan cara semacam ini akan menemukan berbagai jenis sesat pikir ba:Lk secara rational maupun emosional.

Xesimpulan 1.dengan menemuk:an sesat _pik:ir maka diper~uk:an suatli si­

kap bati-hati didalam berpikir agar tidak terjadi ada

eya sesat pikir :tormal maupun material. 2.pada kenyataannya kegiatan ilmiah ataupun penelitian

ilmiah barqak terjadi,dUakukan sesat pikir menurut -logika daripada di luar kegiatan ilmiah.

· Banyaltnya kesalahan berpikir ini akibat bahasa yang -memi~iki kemaknagandaan arti dan t:Ldak tepat digunakan secara proporsional.

,.dalam berita harian atau pembicaraan sering dijumpai sesat pikir berdasar kata-kata dari.pada da~am pembi~ cara ilmiah.

4.41per~ukan sikap mental yang tangguh untuk: berpikir logis agar tidak terj·adi sesat p1kir.

1 •

5. P B ll G A N ! A R Latar Belaka!).B

Permasalahau tentang logika sebena.rnya sangat menarikba­

gi setiap manusia karena berpikir merupakan kegiatan ro­hani yang berl.angsung terus menerus pada manusia apabila manusia itu masih hidup.Setiap kegiatan berpikir manusia mengunakan akalnya untuk mengambil keputusan apa yang ta. lah dipikirkan,manusia tidak dapat melepaskan diri dari karakteristik berpikirnya menurut kemampuan dir.inya ser-ta menurut persepsi yang di tangkap dalam pikiran.nya. •

na.J.am· masyarakat umum kurang begitu memperhatikan baha­sa yang dipakai sehari-hari sehingga ucapan yang dipa­kai sehari-hari terpengaruh ol.eh tradisi serta keumuman yang te1ah menjadi kesepakatan bersama waJ.aupun penger-tian mengan~u.ng kesalahan fabaman apabila cll.it~ngkap oleh fibak lain.

Disamping kenyataan diatas,kenyataan menunjukkan bahva

didalam surat kabar,majalah,maupun pidata resmi atau ti dak sering dijumpai suatu penyimpuJ.an yang sesat dalam­arti penyimpanpa dari kaidah-kaidah berpikir logis.Pe-nyimpulan .sesat clapat membentuk sikap ·mental si pembica • ra,pembaca ataupun l.ain-l.ain sebab.lteaclaan semacam ini kalau berl.arut-l.arut akan m~mpengaruhi sikap mental. ma-syarakat yang akan berakibat kurang kritis,berbicara a-sal dapat menarik.perhatian pendenga.reya ataupun l.awan

bicara sehingga menga.baikan kaidah-kaidah berpiki logis •. Dal.am diri manusia terkandung dua aspek yang sering ber campur aduk yaitu aspek rational. dan aspek emosional. Xarena jal.an pikiran yang juga merupakan proses penalar an sering men~dapi kesUlitan,maka manusia terperosok dengan pembiarlam dirinya dipengaruhi a tau. dikuasai as-pek emosional.. ltesesatan semacam ini disebut fallacy atau sofisme atau parasilogiame.Fallacy dapat didefiniPikan sebagai kekel.i ruan dal.am penaJ.aran berupa pembuatan kesimpul.an deDgan

2 langkah-langkah tidak sah karena melanggar kaidall-kaidah logika maupun berupa perbincangan yang bercorak meuresat kan karena sengaja atau tidak sengaja memas,kkan hal-hal yang menjadikan kesimpulan tidak sah I invalid. ·Dngan peuelitian ini diharapkan dapat diperoleh macam·-. macam sesat pikir yang sering terjadi dalam masyarakat yang terungkap dalam :

1. surat kabar resmi atupun tidak resmi. 2. majalah ilmiah,non 11miah.

'· pidato-pidato ~ormal dan non ~or.mal. 4. ceramah, seminar. work sop. dan lain-lain.

Dengan diketahuiey'a macam-macam sesat pikir ini dapat di. pakai untuk menilai sesuatu berita,uraian,ceramah apakah dalam penyimpul.a.tley& terjadi sesat pikir ataukah tidak. Pada da~-arnya kebiasaan untuk membBrikan suatu perni1aian sesuatu uraian dengan mendasarkan pada kaidah-kaidah lo­gika akan menjadikan seseorang berpikir logis dan kritis. Dengan mengunakan kaidah-kaidah seperti tersebut manu~ia akan berpikir teratur • sismatis dan memenuhi pers;raratan berpikir secara sah.Pemikiran secara ini manusia dape.t -mmenemukan jalan pikir yang tepat sesuai dengan penguna­kan babasa yang ~-~1 dengan ·· malma yang dikandUng dida. lamnya sehingga tidak berwahy'uh arti clan terhin.dar dar1

segala kesesatan berpikir.Berpikir logis berarti berpi­~ir menurut rangkaian yang tepat, bahasa yang terang ser tersusun memenuhi persyaratan ad.atJya subyek,predikat dan kopula. Untuk mengurangi segala kekhilapan dal.am berpikir logis manusi.a harus mengetahui. arti dan makna yang dikandung didalam kata serta mengunakan tepat se~mai dengan rang­kaian kalimat yang di.maksudkan dalam suatu perbincangan Manusia harus mampu memil.ih bahasa yang tepat sesuai de .. ngan rangkaian berpikir bersama persepsi yang sama se -hhingga menjauhkan dari. segaia kesalah ~ahaman yang me­nga.kibatkan adanya pertemuan pengertian yang seide.

Tinjauan pustaka.

Di :ialam manusia berpikir,manusia mengalami proses :rang berbeda-beda tergantung pada intelegence dari setiap o­rang apakah berkwali tas tinggi a tau rendah. Penalaran merupakan suatu proses yang sang ~t kom -plek,sebelum sampai pada_tingkat kesimpulan dengan mengu kan evidence- evidence yang tepat.Jal.an berpikir ;yang ti­dak mentaati kaidah-kaidah berpikir dapat membawa seseo­rang kepada kesimpul.an .. ;yang sesat ataupun suatu kesal.ah­an yang dapat menillbnJkan salah pengertian.Dalam kehidup.­an sehari-hari,jalan pikran ;yang menuju pada pemikiran -yang logis sering menjadikan kabur a tau dikuasai dorong.-. an-dorongan emosional. Untuk membangun pemikiran ;yang logis diperlukan kesadar · an,kejernihan pikir.kecer.matan dan kecermerlangan mengba dapi problematika yang disodorkan dihadapan diri kita,ka­rena berpikir baik berarti :

1. harus mampu mengatur penitian hukum-hukum akal. 2. mempunyai analisa yang tepat,benar dan pasti. '5. ada.nya pertalian l.ogis yang lurus dan betul.. 4. memul.ai dari primise-primise meUlljU kea.rah su

atu kesimpulan. ( Arr1f Mth. ;;;oekowathy ,1984). Seseo~ng harus menjaga agar penalaran ;yang sedang dil.a­kukan tidak boleh dipengaruhi oleh dorongan emosi. Pen~ man I pen;vel.amatan ierhadap proses penalaran yang kritis i tu hanya dapat dil.aksanakan serta harus memperhatikan :taktor-faktor yang tepat agar tidak terjadi peeyimpangan . dari ~eeel.urUhan ataupun kelurusan pemikiran.Sedangkan-faktor ;yang mendukung permasal.ahan diatas sebagai beri kut :

1. :taktor l.ogis,yang berupa kelemahan akal secara alami,kurang taja.mnya berpikir logj.s,ku.ra.ngnya perhatian dan karena kelemahan berpikir dalam ingatan manusia.

4.

2. faktor moral,yang berupa sikap angkuh,berle­

bihan mempercayai dir1133'& sendiri dan adan.va rasa kemalasan berpikir untuk menghadapi masa lah di depan dirinya.

n1 dalam logika, istilah teknis bagi kesesatan berpikir d1 sebut fallacy I sofisme I paralogisme.( Irving Copy,1956) Kesemua istilah tersebut mengandung arti : kekeliruan da­lam penalaran berupa pembuatan kesimpul.an dengan langkah langkah yang tiiak sah lterena melanggar kaidah-kaidah lo' gika maupun berupa penalaran yang bercorak me~esatkan ka rena sehgaja memasultkan hal-hal yang menghasllkan kesim­pul.an yang tidak sah.(.Ui Mudhofir,i982 ). Di dalam kehidupan sehari-hari ba~ak dijumpa1 sesat p~ ·~

kir yang di ucapkan atau di tul.is orang.Ke~ataan inilah

yang membava manusia kearah ltekaburan arti I makna arti/

ambiguity. (~h·e Liang Gie,198:5) .Sikap diatas membawa kea rah generalisasi sepintas lalu yang di dasarkan atas ra-sa kebangsaan, · ritus keagaaan ataupun vatak etis yang

harus di terima dengan sangat hati-hati. Pe~lu diragukan ucapan-ucapan misalnya :

1. " semua Pegavai Begeri pemalas "• 2. " orang dari suku X adalah peli t ". :5. " ia akan menjadi seorang direktur yang besar

sebab ia adalah seorang bapak dan suami yang­

baik "• 4. " karena 1a tidak dapat mengurus rumah tangga,-

nya,maka ·juga tidak dapat mengurus rumah t&Dg ga negara •.

Kecenderungan manusia berpiki.r demikian 1 tu tidak sela­ma~a mutlak benar,tetapi memiliki pengerti~ yang ber­beda tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi. Dengan men,.Oekan ltlas~ikasi bentult kal±mat serta mem­buat berbagi jenis kalimat malta akan mempero1eh berba­bai macam-macam sesat pikir. Keadaan ini akan menopang

• bagi pembangunan bangsa apabila bisa mengunakan bahasa

•

5.

:Vang tepat dan diperlukan pembangu.nan mental yang seri­us gums. membentuk berpikir logis dengan cara penyimpul an yang san I valid.( Kuncaroningrat,197,). jjengan ad:~a perbaikan dalam pola berpikir logis maka akan menambah kevasaan berpikir manusia serta akan mam­pu menyelesaikan segala ken=rataan yang dibadapi dalam hi: dup sehari-hari. Pada sisi lain menunjukkan bakva dengan segala upaya ber pikir secara tuntas manusia akan terhindar dari bebaya -kesesatan,sehingga manusia pada akirQya akan memproleh kB

puasan menta1 serta kebabagiaan mentalitas.( Arry Mth.SOe kovatby,l985,p.1). Rasrat kita untuk maju,sebagai bangsa yang modern harus disertai tekad untuk maju dalam segala bidang terutama -bidang penalaran yaitu alat yang dapat menuntun kita pada pemikiran J"&ng benar.Bagaimenapun kita harus mau menagkui bahva seseorang yang ketinggalan dalam kecerdasan akan -banyak ketinggal.an dalam bidang-bidang lainnya. ( Oesman ~ ri:t,l97B,p.1). Kiranya semua pengertian yang telah tertuang dalam pemi­kiran ini manusia berusaha untuk memperbaiki jalan pikir:-­antq'a agar dapat menyellesaikan segala masa1ah yang diha­dapi baik berpikir abstrak maupun yang bersifat konkrit. "ika manusia berkeinginan maju dalam segala bidang sana rusan berani berpikir mendalam dar1 set:iap ha1 yang ingm dtekuni agar memperolah harapan yang telah diidamkan sebe. lumnya. Didalam ha.Eratnya manusia sebenarnya punya harapan untuk: selalu berbuat baik agar memperoleh kebahagiaan mentali­tas sehingga ~pak positifnya manusia memperoleh kete­nangan bathin karena sesuai dengan panggilan bati nura­ninya.Apabi1a manusia te1ah memperoleh ketenangan bathin tlY'& ak:an menjernibkan pikirannya karena ide yang ada ae­nunjnkkan suatu ide yang tera'DIJ benderang •

6.

Dilain fihak untult mengorek ada~ suatu pemikiran manusi

a harus memiliki pemikiran 7ang kreatif,dinamis,obyektif serta tidak meninggalkan kreteria persyaratan keilmuan -yang bersifat ilmiah :

1. berpikir menuju sasaran yang tepat serta be si:tat obyek terhadap masalah yang dihada-pi.

2. dal.am berpikir bersifat sistimatis yang menv; andung keruntutan serta menuju pada satu.ke­bul.atan I satu kesatuan yang utuh.

'· memiliki meto~e yang tepat dal.am memllih mas salah , sehingga cara menentultan gerak: pikir telah memi11k1 kekhasan secara tersendiri.

4. basil yang telah terumuskan bersifat univel\­sa+ karen& hasUn.va berl.aku bagi setiap ja­l.an 'Pikir I mengena. ( sutrisno Bad1,1882.ll.5

Dengan mengunakan segala sikap ilmiah manusia akan mam:pu memiliki kesahan berpikZ serta akan menjauhkan diri. da­ri si:tat illogis pada setia'P bentangan pengertian yang

hadap1.1fanusia harus mampu mengunakan akalnya agar seti­ap tindakann7a dapat memperoleh kejelasan sesaatu dengan makna bahasa serta sesuai dengan kenyataan yang· diharap-~. . .. .

.uengan berbagai landasan teor1 untuk dapat menghindarkan manusia dari segala bentuk kesesatan,manusia harus memi · liki tabiat sholeh kebijaltsanaan.artinya manusia haru.s -berhati-hati dal.am mengunakan pikiranya secara cermat; -sehingga ti.dak terjermaus dalam kesesatan ataupun dapat terhindar dari segala pertimbangan yang bersifat irra so nil,manusia harus mengunakan altal. sehatnya sesuai pula­dengan • perjanjian kata • ~ telah diberi arti dan -ppengertian yang sesuai dengan perjanjia~a saat diten~ kan secara bersama I universalisasi pengertian. Dengan adaDy& pemikran yang universal manusia dapat menan nangkap ide umum sehingga pengertian yang dimaksud.kan de-.

pat tercerna dalam &lam pikiraJln;ra sehingga pengert:l.an -nya akan memiliki art1. dan makna yang sama.

7.

Didalam P.enyimpulan yang baik dilandasi oleh tiga bentuk silogisme yang saling _·berhubungan satu dengan le.inn.ya : Tiga si1ogisme dida1am ha1 ini ialah :

1. primise mayor,berperanan sebagai predikat­serta mempunyai pengertian yang 1ebih luas da ripada subyek.

2. primese minor, berperan sebagai subyek yang ter batas pengertiannya,lebih aempit pengertianya daripada predikat.

3. kopu1a,berperan sebagai katalisatorl penghung antara subyek dan predikatn

da1am hentuk penyimpu1an ini,manusia dapat mengamb11 ' je nis kesimpu1an :

1. kesimpulan 1angsung artinya keputusan yang . tidak mengunakan primise-primise tetapi sec a:. ra 1angsung menyatakan suatu pendapat,sebagai mi.sa1 : a. Hari cuaca terang bendeJ~ng. b. Diluar udara dingin sekal.i. c. Sore ini cuacanya indah seka11.

2. ke simpu1an tidak lang sung, artinya ke simpulan yang diainb11 · dengan menguneLkan kopul.a I peran tara I dengan katalisator.misa1nya. a. Semua manusia fana.

_Si A ada1ah manusia. Si. J. :!ana.

b. Semua binatang berekor. Xijang ad~lah, binatang,. ... Kijang berekor.

Penyimpulan semacam ini yang sering dipakai se bagai keputusan yattg murni dan dipakai sebagai b entuk il.miah.

'· kesimpu1an merangkum,yaitu keputusan yang dipe ro1eh dart bentuk pertama dan kedua.

~engan bentuk penyimpu1an ini akan meno1ong manusia agar

1 !

e.

tidak tersesat dalam memperoleh kesimpulan secara sah. Kesimpulan semacam ini ti~ak sela1u dipakai dalam surat kabar,majalah maupun pidata yang sering dilakukan oleh setiap pemimpin,sastravan,junlalistik ataupun dalam -pm tek hidup sehari-hari. Dengan perbuatan semacam ini orang sering mengalami ke sesatan berpikir yang kadang kala tanpa iisadari.

Untuk memperkuat landasan teori ini diperlukan prinsip prinsip dasar berpikir legis :

1. asas persamaan lprinsipium identitatis : arti nya setiap hal I benda itu identik satu dan sa ma dengan dirinya sendiri,berarti setiap pense tian menggambarkan hakekat I essensi yang mu-

. tlak adanya dan tetap dari se~atu hal.Dalam arti lebih jauh pengertian harus tetap sama d&

ngan dirieya dan tidak berubah-ubah. 2. asas pe rtentangan I prinsipium kontradiksion:.

arteya sesuatu hal I benda tidalt bersamaan vak

tu mempueyai dan tidak mempunyai si~at yang sa . ma, berarti si~at yang sama tidak dapat secara · bersamaan diakui dan diungkiri oJ.eh subyeknya. -·

'· asas tidak ada kemungkinan ketiga/prinsipium-exklusi tertii : artinya sesuatu hal / benda itu si!at A atau bukan A ,hanya salah satu si !at yang benar,tidak ada kemungkinan ketiga.

4. asas ala san yang cuk:up /' prinsipium ~~icien .· reason : artieya sesuatu hal I benda itu dapat dinyatakan kebenarannya apabila telah memenuhi alasan yang cukup.( Ali Mudhotir,l982,p.12).

~engan asas berpikir ini digunakan sebaiknya,manusia a­kan terhindar dari sesat pikir yang merugikan kepenting an dalam bentuk apapun yang dinginkan oleh kita. Didal.am proses berpikir agar manusia memperol.eh arti dan

dapat mengunakan istilah dengan tepat manusia barus ~

9.

mP.nguasai babasa.Dengan penguasaan bahasa segala maksud a kan tercerna dan dapat mengunakan bahasa yang tepat hingga pada akin17a tidak menimbu1kan kesai..ah: . fahaman, salah pe

ngertian dalam mengungkap arti yang dikandung dalam tiep tiap bahaS$.n. Untuk menal.urikan pemikiran supaya baik mam sia harus pandai memil~ kata yang tepat,pengunaan arti sesuai dengan yang dtmaksud serta tidak tergesa-gesa meDg ambil kesimpulan eecara gegabah. Dorengan manusia untuk berpikir lngis harus mendapat pe~ hatian dari kiia sendiri dengan mengunakan latihan berpi kir tepat sesuai dengan proporsinya atau manusia t~dak-di perkenankan mengambil kesimpulan dahulu sebelum bahan, data,faktanya belum lengkap.Bengan penarikan pengertian -yang logis manusia akan memperoleh kesimpulan yang sah, baik kesimpulan itu sah secara formal maupun san secara material. Bentuk pemikiran sah secara formal berati memenuhi kesBh an dalam arti terpenuhi secara agrumentasi, sah secara bm tuk susunan redaksi yang terdapat da~am kalfmat yang di­nyatakan sehingga belum memungkin ·~an sah seca~ mate~

al. Bentuk pemikiran sah secara material berarti apa yang di nyat~an dalam kalimat I statement dnD&t terbukti secara nyata I rii1 terbukti anatara pernyataan dengan realita yang sebenarnya. Didalam praktek kenyataan ant&ra sah secara formal dan sah secara material sering sulit dibedakan,apalagi bahasa yang dipakai dalam bahasa jurnalis,majalah, surat kabar -sering banyak diwarnai oleh bahasa fantasi yang hanya be­rusaha menarik pembaca untuk tertari dalam penampilan ba basa yang digunakan para wartawan. Sikap yang hanya un tuk menarik pembaca adalah baik tetapi bila banyak ter­dapat banyak manipulasi bahasa akan membava kearah pengeb tian yang berbeda karena keenakkan struktur bahasa beri­rama semacam puitisasi.

10.

Hipotesis. Dalam usaka pene~i tian :rang .d_!.jalanlr.an berusaha untuk me nyuSUB berbagai jenis kesesatan. be1-pikir :rang memilik -i bentukyang berbeda-beda,yang kemudian disusun berdasar kan jenis sesat pikir yang sering d11akukan o1eh manuei a da1am kehidupan sehari-hari.Kenyataan yang ada menun­jukkan bahwa manusia sering mengunakan bahasa yang ti­dak tepat sehingga tidak sesuai dengan proporsi bahasa -atau kalimat yang digunakan sehingga mengubah arti mak­na yang dikandungn.ya.Akibat hal kead&an · ini menyebab­kan terjadinya sa1ab paham.salah pengertian,salah kosep sa1ah persepsi sehingga kesesatan berpikir mempunyai pe1uang lebi.h banyak terjadi.-Dengan diadakan penyusunan bentuk sesat pikir yang te -lah diadak~n pengk1asi~ikasian ini akan mempero1eh keje las dan mendorong setiap orang yang sadar untuk membu­at kesimpulan ti4ak tergesa-gesa untuk melakukan kese -satan berpikir;sehingga terhindari dari.kesa1ahan serta dapat mengunakan bahasa dengan tepat sewaktu-waktu mem­buat suatu keputusan.Apabila setiap manusia sadar &man 'Perkataan yang dik.Gt~~ maka segala kesalahan be1"pik:ir akan terhindar serta setiap pembicaraan Skan tepat se­suai dengan obyek yang sedang dilakukan.Manusia pada a­kitnya akan memperoleh kejernihan pikir dan mampu meng analisa setiap struktur bahasa yang dipakai.Untuk memper o1eh pengertian yang demikian manusia harus pandai mele . tak 'POBisi subyek,predikat,kopula tepat pada setiap a­grument yang dipakai dalam setiap ka~imat agar tidak ter jadi kesalahan. . Basil yang diharapkan disamping hal diatas yaitu menemu kan kategori-kategori kesalahan-kesalahan berpikir yang berbeda-beda baik kesalahan yang bersifat material mau­pun bersi~at ~ormal sehingga penggolongan I k1asi~ikasi kesa1ahan I sesat piklr menjadi je1as. Dengan keje1asan ini akan membantu setiap pemikiran manusia untuk lebih

11.

berhati-bati dan tidak secara emosional memutuskan su atu kesimpulan tanpa melihat pers,yartan yang tidak ter penuh~.

Pengklasi!ikasian sesat pikir ini akan membantu jalan pi kiran akademis sebab setiap analisa kesimp~an telah mem perhitungkan apakah hal ini memenuhi s.yarat ata~. tidak. Sekiranya hal. ini me1ampaui batas dal.am pembuatan peeyim pu1an dal.am artl tidak memenuhi persyariitan maka akan le bih fatal kesalahannya.Sebagaimana yang diharapkan menyu sun sistimatisasi sesat pikir ini ki·ta akan mel.ihat berba gai bentuk sesat pikir yang telah berl.aku dal.am kehidupan sehari-hari. Didalam usaha untuk memperol.eh kesim~ul.an yang sah deng­an mengunakan ~es.yarmtan sebagai berikut :

1. jika premise-premise benar,maka kesimpul.an yang diperoleh benar pul.a.

2. jika premise sal.ah,maka kesimpul.an dapat salah, · tapi ·mungkin pu1a -~ebetulan benar.

J. jika kesimpul.an sal.ah,maka·. premise-premise yang dipakai salah pula.

4. j1.ka kesimplil.an benar,maka premise-premise dapat benar, tapi dapat pul.a salah.

Dengan melihat pers,yaratan dalam membentuk suatu kesimpul· lan maka setidak-tidaknya manusia telah mampu untuk mengu nakan bentuk per97aratan ini agar tidak terjadi ·sesat pi.­kir aa1am suatu kesimpu1an 1 suatu keputusan. Dengan tersusanannya sistimatika sesat pikit pikir ini, setidak-tida~va kita telah mempunyai gambaran sesat piki~ baik sesat pikir dalam arti formal dan material yang sel.a­ma ini manusia kurang perhatian dalam meneungkapkan per soalan semacam ini karena manusia dalam kehidupannya yang sehari-hari cenderung mengejar sikap yang praktis dan nor matU,kunng memperhatikan hal-hal. yang bersUat teknis -kei1muan.

12.

. •. . . ·~· - . Rencana pene1itian.

Penelitian mengenai sistimatisas.i mengenai sesat pikir ini akan diawali dingan :

1. memberikan penjelasan mengenai apakah yang di maksudkan dengan sistimatisasi sesat pikir da lam arti pengertian secara umum.

2. pengumpulan data-data awal dengan mengindenti: f'ikasi macam-macam sesat pikir yang mt;~kin -dibuat orang baik dengan sengaja atau tidak se ngaja dalam suatu kesimpulan.

:5. mengklasif'ikasikan macam-macam f'"allacy se suai dengan pengunaan~va dalam mas,yarakat baik di­surat kabar. majalah maupun pidato sering di­jumpai suatu penyimpulan yang sesat dalam art penyimpangan dari kaidah-kaidah berpikir logis.

4. penyaj ian · struk:tur dalam penyimpulan sebagai ha-sil kegiatan berpikir.

~engan langkah singkat tersebut penelitlan ini akan da­pat menuju kepada sasaran yang ingin dicapai dalam pene litian.Penelitian yang disediakan ini banyak mengandurig unsur pene:.tian kepttstakaan da1am arti buktt lieratur -yang mendukung penYusanan sistimatika sesat pikir,deagan tidak melupakan analisa berpikir logis. Rencana pembagian sesat pikir yang disistimatisasikan -dalam arti sesat pikir tormal dan material yang diikuti dengan sebagian conto~ kalimat dalam kehidupan sehari­hari baik kalimat itu disadari atau tidak disadari,dalam hal ini f'aktor kesengajaan dalam mengungkapkan kalimat sebagai st~.~ t~. ke simpulan. Atas tersu~UJ.d:nyaf bentuk siFtimatika sesat pikir ini akan: memperjelas kesalahan kita yang pernah dilakukan baik -dalam perbincangan resmi atau karena keadaan kebiasaan sehari-hari yang kadang kala kurang kontrol dalam me -ngungkapkan peJmyataan diri yang dipe,runtukkan pada o­rang lain yang menerima ~ernyataan kita.

f'

1:5. 6.CARA PENELITIAN.

Karena penelitiaan ini bersi:t'at libra.17 rieet,maka ma­ter! yang dipergunakan berkaitan dengan 11teratur yang berkaitan dengan masalah sesat pikir I fallacy dengan berbagai bentuk dan jenis-jenisnya,sehingga akan terkum pul berbagai data -data yang disertai dengan pemikiran logis dalam menentukan maoam-macam sesat pikir. Disamping alat yang dipakai diatas ditambahkan pula oa ra lain untuk melengkapi penelitian tentaug sesat pikir

Alat yaug dipakai penelitian • 1. analitiko- sentitiko :

Yaitu mengadakan penguraian masalah-masalah yang berkaitan dengan fallacy yang kemudian di­adakan penyimpulan-penyimpulan. sehingga men emu . kan bentuk I jemis sesat pikir.

2. metode - klasi:t'ikasi : merupakan rangkaian kegiats.n mengelompokan se­jumlah hal d11lam himpunan. Klasi:t'ikasi yang dipakai adalah klasifikasi -kompleks yang tersusun dari himpunan tertinggi sampai yang terendah dengan menemukan ciri yang po si ti:t'.

'· metode analisa struktur : yaitu menguraikan kebagian -bagian sehingga mB

ngei7ahui adanya hullungan dan tungsi ba.gi.::.n da _ lam keseluruhan.

Jalan . ..P.eneli tian Penelitian dijalankan :

1. Mengidentifikasi macam-macam fallacy yang mung kin· dltnat orang baik sengaja maupun tidak se­ngaja tlalam penyimpulan.

2. mengklasi:t'ikasikan macam-macam fallacy seEuai dengan pengunaannya dalam masyarakat baik da­lam surat kabar,pidato maupundalam majalah.

:5. menyajikan struictur dalam penyimpuJ.an sebagai hasil kegiatan berpikir.

14.

7. HA SIL PENELITIAN DAN PEMB.ARASAN.

Hasil penelitian. Fallacy merupakan bentuk pikir yan~ sesat dengan bermaoam macam jeni~va.Fallacy dapat didefinisikan sebagai kekeli ruan dengan cara men.~gadakan penarikan kesimpulan dengan langkah-langkah yang tidak sah I invalid karena melanggar kaidah-kaidah I aturan logika maupun berupa pe~bincangP.n yang menyesatlj:an karena sengaja atau tidak f>engaja mema~uk kan hal-hal yang dapat menimbulkan kesimpulan yang tidak sah. . ......

Dari beubagai bentuk fa~~~ dapat terbagi menjadi dua bagian :

I •. 1. Sesat pikir bentu.k,yang bersi: fat deduk's1..: 1.a.silogisme dengan 4 term. 1 • b. t ~rm t ~ngah t :i.ciak 't ertiuij uk semua. 1.c.sesat pikir perubahan tidak sah • . 1.d.premise ·.1-premir:e mengiyakan dan kesimpulan

meniadakan. 1.e.dU& premise meniadakan. 1.f.mengiyakan akibat. 1.g.mengingkari s,yarat awal. 1.h.mengiyakan suatu pilihan dalam Euatu silogis

me disyungsi subkontrer. 1.i.mengingkari suatu piliHan dalam &~tu silogis

me di8,fungsi yang kontrer.

1.t.premise meniadakan dan kerimpulan mengiyakan.

2. Sesat pikir·bentu yang bercifat induksi : 2.a.sesat pikr kewibawaan. 2.b.perumuman yang tergesa-gesa. ,.c.analogi salah. 4.d.sebab yang salah.

II.Sesat pikir bukan bentuk9 yang berdasarkan perasaan. terbagi dalam : 1.sesat pikir karena di angkutkan orang banyak.

2.d1sangkutkan pada orangnya~

• I

15.

,.perbincangan dengan anoaman. 4.perbj_ncangan dengan ketidak tahuan. 5.perbincangan dengan belas kasihan. 6.sesat pikir sampiran I kebetulan. 7.sesat pikir banyak pertanyaan. B.kesimpulan yang berlainan. 9.equivocation.

10.sesat pikir susunan. 11.sesat pikir pembagian. 12.~esat pikir yang melewati batas. 1,.sesat pikir berpikir dalam lingkaran. 14.sesat pikir kemaknagandaan tata bahasa. 15.sesat pikir tekanan.

Pembahasan • Dari hasil penjelasan diatas maka untuk memperjelas arti berbagai macam sesat pikir yang telah disistimatiskan da lam penelitian yang telah dijalankan.dapat diuraikan le bih lanjut. Untuk memahami persoalan sesat pikir dalam ke simpulan yang diperoleh secara langsu.ng maupun tidak: di­sengaja atau disengaja maka dapat dijelaSkan sebagai beri kut. • • 1.a. Silogisme empat term:

Hal ini merupkan bentuk sesat piki~ yang·:~ terjadi ~ lam susunan silogisme karr-·ma mengunakan empat trem a­tau lebih. Dalam silogif.me kategoris yang sah hanya boleh dipa. kai tiga term yaitu: subyek(s),predikat(p),dan term tengah (m),yang menjembatani subyek da~ predikat ter sebut menjadi kesimpulan. Sesat pikir dengan empat term bia~anya terjadi kare na mempergunakan arti bermakna/mempunyai banyak ar­ti bagi term tengah.Misalnya ::

Semua orang mempunyai kaki • . .!!,1!_ ini mempun;yai kaki •..

meja ini adalah orang.

16.

Kata kaki yang berfungsi sebagai term tengah (m) pada silogisme d1 atas bermakna ganda,sehingga si logisme tersebut mengandung empat term jaitu : a. orang, b. · mempunyai kaki ( organ tubuh man usia) , c. meja, d. mempUD1'ai kaki(bagian dari benda mati). ~esat pikir empat trem merupakan pelanggaran terba hadap hukum pembentukan siJ.ogiF.·me kategoris yang m nentukan bahva dalam masing-masing sll.ogisme harus terkandung tiga term yang ma~ing-masing dipergun&­kan dua k_alidalam arti yang sama.Dalam bahasa Latm sesat pikir empat term ini dikenal dengan nama : Quaternia te~norum.

1. b. Term tengah tidak tertunjult semua oakupannya. Ini merupakan suatu sesat pikir yang terjadi dalam silogisme berupa term tengah yang tidak tertunjult Eemua dalam premise sehingga term tengah itu se­aungguhnya tidak dapat menghungkan subyek dengan .. predikat yang ~inyatakan dalam kesimpulan : Mi~aleya : Semua nasi ad~ah mcltanan Semua getuk ad.alah mak:anan. Jadl semua getUk adalah nasi •

. 1. c. Sesat pikir perubahan yang tidak sah.

Sesat pikir yang terjadi dalam suatu. sUogisme ka . .

rena suatu subyek atau predikat yang cakupannya t tidak tertunjuk semua dalam premise yang. berubah menjadi tertunjuk semua dalam kesimpulan.Hukum YIJ sah menunjukkan ·bahwa kesimpul.an yang ditarik da­ripada apa yang terkandung para premi.seny-a. Misal:nya : Semua anjing adalah makluk yang berkaki empat. ~emua anjing a~ah binatang. · jRdi semua binatang adalah mahklUk yang berk~ 4

17.

1.d. Premise-premise mengtyakan dan kesimpulan meni­adakan. Se~at pikir semacam ini dapat terjadi kerena me langgar aturan pembentukan silogisme yang menya takan bahva dari premise-premise yang ,mengiya­kan hanya dapat ditarik kesimpulan yang mengiya kan.pula. Misal.nya : Semua filsuf adalah manusia. Semua ahli logika adalah filsuf. Jadi beberapa &h1i iogika hUk& manusia. Denagn adanya kalimat ini menjadi jelas bahwa kesimpulan yang diperoleh bersifat menolak atau meniadakan kesimpulan lurus. ·

1. e. Dua premise meniadakan. Bentuk ini merupakan bentuk sesat pikir yang me lan~gar ketentuan valid /sahnya penyusunan silo gisme kategoris yang men.vatakan bahwa sesuatu si

logisme yang mengandung dua premise yang meni­dak tidak dapat ditarik sesuatu kesimpulan yang valid. Silogisme ··dengan dua pl·t:r!llise yang menidak: ini -dikenal pula dengan nama " fallacy of exclusive

premise "· Misalnya : Semua Helder bukan Ikan. Anjing bukan Ikan.

J adi ~j ing bukanlab. Herder ... 1.f. sesat pikir mengiyakan akibat.

·Sesat pikir ini merupakan euatu pen.vimpulan yang sesat dalam ~ilogisme bersarat dengan membenar kan akibat dan kemudian menyimpulkan kebenaran dari sjarat avalnya. Misaleya :

18.

Kalau Dadap lulus maka ia akan kawiu. Nah;Dadap kawin~ Jadi Dadap lUlus. Menurut bentuk contoh diatas membenarkan a~ibatnya yai tu kawin dan kemudian menyimpulkan syarat awal. nya,yaitu n lulus". Penyimpu1an semacam ini boleh saja hanya saja ti­dak sah.Penyimpulan semacam ini menurut bentuknya tidak sama karena se~a1u benar.~engenai kebenaran nya harus sela1u dikontrol dengan me11hat kenyata

. an secar.:l empiris. 1.g. Sesat pikir mengingkari s.yarat awal •

. Sesat pikir semacam ini terjadi dalam suatu silo­gisme bersyarat dengan mengingkari s,rarat awalnya dan kemudian menyimpulkan sebagai ~· yang tidak benar. Sesat pikir dengan mengingkari syarta awal ini dike nal derigan nama " ~allacy o~ denying the antecedent Contoh ad.l.g. : Kalau hujan turun maka jalan uenjadi basah. Tidak huj an • J'ad£ jaian··tid&k basSh.

Kenyataan akan hal ini dapat dinyatakan hujan tidak menjadi s.yarat yang pasti I keniscayaan bagi jalan yang menjadi basah. Jadi dapat dikatakan jalan basah tidak selalu I b~ lUll tentu disebabkan oleh hujan, berarti bisa dise­babkabkan oleb akibat yang la.innya.

1 ~h •. Sesat pikir mengiyakan suatu pilihan dalam suatu .. silog~sme disyungti~ yang subkontrair. Hal ini dapat diambil m!cara l.angsung contohnya : Dani kawin atau melanjutkan lru~iah. Dani kawin. Jadi Dani tidak kUliih.

19.

lgrumen I pernyataan diatas tidak senantiasa da

pat benar sebab dalam dis.yungsi eklusi! I pengata

uan yang_dapat bersama kedua pilihannya dapat ter jadi dan berl.aku sem.ua. Pil.ihan " kawin" tidak berarti harus " tidak kul.

l.iah" karena .dapat juga kawinnya itu tidak ada

sangkut pautn.ya dengan masalah kul.iah.Agrumen d:ia

tas adal.ah meragukan dan tidak senantiaEa benar, maka dapat digolongkan sebagai suatu sesat pikir

Rumus diatas han.va berlaku bagi disyungsi yang e klusif I pengatauan yang , .. saling men.visihkan saja dan tidak dapat dikenakan •

. Misalnya dalam hal ini :

Dadap itu mati ata~ hidup. Dadap mati Jadi badap tidak hidup. Misalnya bentuk lain kaitan dengan keadaan : Ini hari.Rabu atau Eamis. Ini hari Rabu. Jadi bUkBn h&rl Kamis.

1.1. · Sesat pikir mengingkari suatu pil:i.han daJ.am sua­

tu silogisme· dis,yungti! yang kontrer.

Silogizme dis.yungsi kontrer meru'Pakan suatu argru

men yang premise mayornya suatu pernyataan dis -yungsi konteer dan premise minornya maupun kesim -pu1annva berupa putusan kategoris. Misalnya.

Bambang Hermanto tidak kawin atau tidak kul.iah.

Bambang Hermanto kawin.

--------------------------Jadi Bambang Hermanto tidak kuliah.

~engan demikian dapat dikatakan sahnya silogisme diatas bergantung kepada prem.ise mtmo:l:r yang mengi yakan, sebab kedua pU:i.han dalam disyungsi pada P:nt mise uiayornya tidak. dapat. semal.igus bernial.ai be-

20.

nar,sehingga premise minornya membenarkan sa-1ah satunya maka dapat ditarik kesimpulan se­cara pasti bahva pUihan yang 1ain pasti sa1ah atau tidak mungkin terjadi.

1.y. ~~emise negati! /meniadakan dan kesimpulan me-ngiyakan. Misalnya :· Semua !U su! ada1ah ahl.i logika. Semua We dana bukanlah !11 su!. --r·--------------

J adi se;.lto.a Wedana adalah ah11 logika. Sesat pikir ini melanggar ketentuan yang menya t8.kan bahwa kalau salah satu premise silogisme bersi!at negati! ,maka kesimpulannya harus nega J tit. Sesat pikir ini sering pula dinamakan dengan istilah " !al1acy of drawing an affirmative conclution. from a negative premise "• Semua Anjing bukanlah binatang. Semua puhon bukan1ah Anj ing.

Jadi semua pohon adalah binatang. Untuk memberikan penjelasan mengeani sesat pikir yang­bersifat induksi,m~a dapat dijelaskan sebagai berikut.

2.a. Sesat pikir kewibawaan. Yang dimaksudkan yaitu sesa·t pikir dengan menye bt .. t-nyebut seseorang ahli dalam suatu bidang · .. tertentu pada hal keah1iannya itu tidak ada hu-. bungannya dengan persoalan yang sedang dibicara kan.

2.b. ~esat pikir dengan perumpaan yang tergesa-gesa • .. yang dimaksudkan sesat pikir ini terjadi dalam pena1aran induksi karena hal-hal yang khusus a

tau suatu contoh-contoh yang sangat sedikit. Misalnya seseorang setelah Jnengamati sekeran -j ng salak yang dijual di t•3rmina1 dan melihat beberapa biji yang pa11ng a·tas besar-besar,ke-

I I I

I ~ I

21.

mudian dia mengira dan menyimpulkan secara umum bahwa setiap salah dalam keran~~ng itu benar-be sar. Peru.musan yang terlal.u luas dan jauh mele­wati ruang lingkup bahan pembuktian termasuk de· lam pengertian sesat pikir. Penetapan sampel yan~ jumlahnya sangat terbatas dalam penelitian atau pemiliijan sampel yang sa. lah dalam statistik dalam mer~pakan sebab terja dinya se sat piki%"- semacam ini. Sekarangpun banyak contoh-contoh yang mencer.minkan sesat pikir se macam ini. Misalnya ucapan-ucapan :

Semua pejabat koruptor, Semua pelajar senang berkelai, Semua karyawan mal.as be~:erja.

2.c. Sesat pikir analogi yang salah. Seat pikir ini terjadi karena adanya ketidak mi ripan yang hakiki di an:tflra dua hal yang menja­di pangkal. Misalnya dalam hal. ini dapat diungkapkan sebagai berikut·:

Manusia dapat bernafas. Daua dapat bernafas.

Jadi daun adalah manusia. Disini pangkal pikir pengertian " bernafas" pada daun dianalogi~~:~,n dengan " b ernafas" pada manusia · Meskipun manusia dan daun sama-sama bernafas me­lainkan berbeda secara hakiki.Manusia bernafas de . .

ngan sadarkan diri,sedaaangkan daun bernaf~s t~ pa mengunakan kesadaran. Jad~ dapat dikatakan·pul.a bahwa sesuatu yang di­jadikan pangkal belum mempu~vai arti yang benar walaupun hubungan logiSZQ'a bisa diakui oleh a­kal kita. Dengan sesat pikir analogi ini dapat dl~engerti.

22. 2.d. Sesat pikir berdasarkan pada sebab yang sa

lab I palsu. Ada yang mengatakan sesat pikir berdasar s~ bab,denagn istil.ah latin non cause pro caus se karena terjadi berdasar penentuan sebab yang keliru.terhadap akibat tertentu yang ti dak disehabkan oleh itu. Ada yang memakai istilah post hoc ergo pro per hoc atau disingkat post hoc saja yang da~at diterjemahkan dengan : sesudah itu,ja di disebabkan karena ini. Sesat pikir urutan vaktu dapat diartikan se bagai penyimpulan yang sesat berdasarkan ang

~apan bahwa oleh karena sesuatu hal terjadi setelah hal lain,maka hal yang lain ini men menjadi sebab dari hal yang terjadi kemudian itu.Sesat·pikir yang bertalian dengan penen tuan sebab ini dapat diperinci sebagai beri kut: a. post hoc ergo proper hoc : Diartikan secara harafiah f:ebagai : " karena sesudah.ini jadi disebabkan oleh ini "• se bagai misalnya : keparcayaan tahkayul. bahwa orang akan bernasib jelek bila mengalami si­al. dalam melakukan kegiatan yang bertalian dengan angka 1,. b.partial concomitance : Diartikan aebagai sesat pikir keseiringan,c sebagai misal : seorang mahasisva, setelah ta hu bahva uj.ian.nya dapat lulus sewaktu .;pada m~am harinya seekor toke·k di rumahnya berbu nyi delapan kali dan uj ian pada hari beri!"";. .. kutnya dia tidak lulus sewaktu tokek tersebut berbunyi 7 kali,maka tanpa menyesali dan men nyelidiki lebih lanjut di.simpu1kan bahwa an­tara kedua !aktor tersebu.t ada hubungan se

sangkut pautnya. Misalnya :

24.

Burisrowo paFti melakukan I'embuhan sebab ia sa­orang yang lontang-lantung,tidak b~kerja,s~lalu memukuli isterinya dan bahkan pemabuk. Disini dikemukakan ciri-ciri Burisrowo yang ti­dak ada sangkut pautnya dengan tindakan pembu­nuhan pada kasus tertentu. Misalnya dalam suatu diFkusi,se8eo~ang menyerang lawannya sebagai berikut : " pendapat saudara -itu jelas sangat keliru,sebab saudara mempu~vai bbanyak hutang,tinggal d~~ampung yang becek,dan kemarin baru saja disrempet mobi1 "• Sesat pikir semacam ini juga disebut poisoning the well.

2.,. Circumstantial ad hominem,merupakan sesat pikir karena salah satu premisenya cenderung untuk -menarik dukun.gan fihak lain yang dituju dengan menunjukkan bahwa hal yang termuat dale~ k9sim­pulannya adalah kepentingan dari fihak yang ter maksud. Misalnya seseorang Jaksa menghadapi tenl dakwa yang ditudauh melakukan kegiatan subver­si.Jakaa mengatakan : " Sludara mengakui bah.wa saudarn adalah anggota dari organisasi,dan orga nnieasi ini menganut paham anti pemerintah,jadi saudara bersalah akan menimbulkan peristiwa­peristiwa yang mengerikE.n "•

· ,.._ Sesat pikir dengan ancaman •

Merupakan suatu bentuk sesat pikir karena ~embe­narkan kesimpulan dengan memakai atasan bahwa pe­nolakan seseorang terhadap kesimpulan itu akan -membawa akibat-akibat yang tidak diinginkan bagi lawan bicaranya. Misalnya : Cara -cara politik yang ditempuh untuk memaksa dan menakut-nakuti lawan-lawan politiknya

.,,1'\.

25.

dalam memperjuangkan politik yang tidak demokra tis.Jadi perbincangan ini dimaksudkan untuk me­nekan,menteror atau memberikan kecemasan pada fihak lawan.

4. Sesat pikir perbincangan dengan ketidak tahuan. Argrumentasi yang secara sesat menyimpu1kan bah wa oleh karena seseorang tidak dapat menyanggah suatu pendapat ate.n suatu ke simpu1an,maka ini -merupakan bukti bahwa pendapat atau kesimpulan itu adalah benar. Misalnya : 1. Tentang Perang / percobaan nuklir. Diteruskannya percobaan senjata nuklir pasti me .mbahayakan karena orang - orang yang menentang diadakannya percobaan muklir tidak mampu membukti kan akibat membahayakan yang disebabkan oleh per cobaan terse but.

2 •. Contoh lain : Di terur:kan percobaan senjata· nuklir pas~i membahayakan kerena mereka yang menyetujui percobaan senjata nuklir tidak dapat membuktikan tidak adanya. bahaya yang dise babkan oleh percobaan tersebut. _

,.contoh dalam hidup sehari-hari. Kang Mitro pasti salah sebab dia tidak dapat mem

buktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Dengan segala bukti ini dapat menunjukkan bahwa orang telah larut dalam kesalu.han ketidak tahuan atas kesalahannya sendiri,seakan-akan terasing atas kesalahan dan ketidaktahuan yang ada.

5. Sesat pikir dengan perbincangan dengan bel .. as ka­·sihan. Yaitu ·agrumentasi yang menyesatkan karena menco ba membenarkan suatu kesimpu1an dengan menarik rasa belas kasihan dan simpati seseorang terhadap

. pih&k yg; disebut dalam kesimpulan itu. Misalnya. hal ini . terlihat dalam hubungan :

27. Meskipun berbeda kebangsaannya mereka sama dalam hakekatnya,yakn:l. sama-sam manusia • .-Namun dapat juga kebalikan dari contoh di atas. karena si Dadap dan S1 Waru keduanya adalah maha­siswa kemudian ditarik kesimpulan bahwa mereka men punyai persamaan dalam segala hal.Dal.am hal ini Ed.

:fat " mahasiswa " yang dimiliki Si Dadap dan Si 't4 ru adalah merupakan " accident " atau sifat kebe­tulan /tidak harus ada. Jadi dalam hal in! pula dapat dikatakan bahwa si :fat keberadaan manusia itupun hanya secara kebetul an bukan suatu keharusan.

7. Sesat pikir banyak pertanyaan. Secara hara:t'iah pengertian No.7 ini menyatakan a danya sesat pikir karena banyak pertanyaan.Sesung­guhnya yang dimaksud~mn adalah sesat pikir berda sar pada pertanyaan yang me~resatkan.Pertanyaan yyang ditanyakan secara sengaja ditujukan untuk me nimbulkan penyimpulan yang keliru oleh fihak la­in yang mendengarnya,pada hal kenyataanya tidaklSh sebag&imana ya~g ditanyakan. Misalnya : .. dalam kehidupan sehari-hari apabila se seorang inggin membuat malu temannya dimuka ora~ lain diajukan pertanyaan : Berapa banyak engkau -kalah berjudi kemarin ? •

Dari pertanyaan semacam ini,c>rang lain dapat me . . nyimpulk:a.n bahwa orang yang ditanyai itu telah berjudi.Apabila teman yang ditanyai itu bu~n -penjudi dan kemarin tidak pernah berjudi,~ertan nyaam y-ang demikian itu termasuk: pertanyaan yang palsu. M1salny-a seseorang Jaksa akan membuktikan bah­va seorang terdakwa dicurigai menjadi anggota or­ganisasi terlarang.Untuk membuktikan bahwa tuduh annya itu benar diaju.ie:..n pertanyaan : " Kapan

. 28. ~pmu tidak aktit dalam organisasi tersebut ? "Mengapa kamu mengundurkan kamu mengundurkan di ri dari organisasi itu ?. Pertanyaan ini secara implisit mengandung penger­tian bahwa terdakwa benar-betlar·.menjadi anggota dari orgamisasi terl.arang.Pertanyaan semacam ini memang sulit untuk diberi jawaban.Ja~·aban yang diberikan mengaud~ug dua macam pengakuan,yang sa­tu atau kedua-duanya mungkin tidak dikehendaki oleh orang yang ditanya. Ini sering dipakai de­ngan memperoleh kegunaan dalam pemeriksaan untuk mengorek keterangan dari terdakwa sehingga dia

.memberikan pengakuan yang merugikan dirinya.Mi­salnya dapat diajukan pertanyaan : · Apakah sa udara sudah tidak lagi mem~lli isteri Anda ?. Pertayaan lain " Dimanakah saudara berada semen­jak melihat saudara yang teru.kir dipenjara ? •

Sesat pikir sebagaimana dikemukakan di atas dt­kenal jqa dengan nama : plu:rium. interrogatio. -num.

B. Sesat pikir kesinipulan yang berlainan. Yaitu sesat pikir bila dalam sesuatu argrumenta-.. si ditarik suatu kesimpulan yang berlainan dari pada suatu kesimpulan sesungguhnya yang dimak­sud.Sesat pikir semacam ini ada yang menyebut dengan Fallacy ot consequent a tau bonsequi tur;:{. sesat pikir tidak sambung.Dikatakan tidak sam­bUDg karena merupakan sesat pikir dalam perbin­cangan yang kesimpula~a sesangguhnya tidak -mengikuti/bukan merupakan akibat runtut dari su atu p_remiae yang bersangkutan. Misalnya dalam kalimat dibawah ini : " SUdah wajar kalu anak-anak yang berumur lima bel.as tahun dapat memperoleh SIM dari k'epol.isian Anak-anak sebesar itu memang sama cerdasnya de ngan keba.nyakan orang yang sudah dewasa ,.. •

29. Kesimpulan diatas seharusnya mengenai kemam~ an cerdas sebagai se~uatu hal yang sangat pen­ting.lfamun kecerda.san,·.ini. hanyalah bagian kB

cil dari bahan-bahan yang dipakai sebagai per ti~bangan untuk dapat diperolehnya srM.Untuk dapat memperol.eh SIM tidak hanya ditentukan oleh fakto:r· kecerdasan.

9. Sesat pikir kem."la:ri' ga.ndaan arti./ eqr~lvocati:-on. Merupakan sesat pikir arti kata yang disebabkan karena suatu kata mempunyai beberapa arti dan sengaja dipergunakan dalam suatu agrumentasi. Misalnya :

Semua hukum membutuhkan pembuat hukum oleh · karenr. 1 tu ada pemb~:t hukum yang membuat hukum alam.

Dari contoh.diatas terdapat makn ganda dari ka ta hukum,yaitu dipakai dalam dua arti • Akibatnya kalau entbymeme ini diperluas menja di suatu silogisme akam mengandung empat term. SUpaya halnya menjadi jelas maka suatu defiDi­si harus memberikan arti yang tepar untuk ka ta · hukum.Seringkali kemakna&andaan arti terjadi da lam silt;gisme btegoris. Bertalian dengan silogisme bera~i sesat pikir maknaganda juga sama dengan sesat pikir dellSln empat term.D~lam bahasa tnggris dicontohkan se-· bagai berikut : •

After Jones inau1~$d hilll,Robinson was mad •. Mad people shoul.d be institutional al.ized.

Therefore : Robinsonshould be institutiona­lized.

Kata " mad" yang dipakai dalam premis pertama berarti mar~,akan tetapi kata mad dalam pre~ kedua berarti gila.

:51. SUatu kalimat,karena kalimat--kalimat tersebut co-raknya sama hanya saya tulis dua kali.Dari contm dan uraian diatas,maka. " kalima.t " adala.h ambiga i tas.Dalam arti.",yang pertama, berdasarkan atas can toh diatas,anda membuat satu kalimat dalam arti -yang kedua aada membuat satu ka:'.imat. Setiap hal yang ditul.is dan cliucapkan yang beru­~a kata atau kalimat tertentu adalah suatu " to · ken " ( tanda),dan dalam arti untuk setiap satu kali ad~ah sebagai suatu kalimat.Dalam contoh -d1;\tas berarti ada :

a. one sentence-type /type satu ka1imat. b. two token I dua baris.

Kalau seseorang menulis : A adalah l.ebih besa.r da

ripada B dan B adalah J.~bih kecil daripada A,da -pat diartikan dia telah menulis dua type ( comk) kalimat yang berbesa,meskipun dua kalimat terse­but mempunyai arti yang sama.Dengan demikia.n kali ma.t-kalima.t tersebut menyatakan proposisi-proposi si yang sama,dan merupakan kalimat yang berbeda.

10. Sesat pikir susunan. Yaitu sesat pikir yang didasarkan pada anp;gapan bahwa apa yang benar bagi sesuatu bagian,maka be. uar pula bagi suatu kebulatan yang tersusun atas bagian bagian tersebut.Bal ini dapat juga diterap kan :pc:ia penyimpulan bahwa suatu sifat khas/ ter tentu yang terdapat pada anggota dari ~ULtu himpu nan pasti akan dimil.iki oleh ~impuna~ itu sebagai keseluruhan. Sesat pikir yang semacam ini dianggap kebalikan da; .. i !allacy ot diviti.:~n. MisalDJ"S :

a.Setiap permata yanb terdapat pada kal~ itu adalah indah,oleh ka~ena itu kalung-

~2.

itu adalah indah.

Dari oontoh diatas,komposi~inya mermula dari semua bagian dari enti tas yang tunggal menuju entitas/satuan keseluruhan.Jika misalnya dika takan bahwa sebela s pemain sepak bola " Gal a tama Selection" adalah pemain pilihan yang ter baik dari sebelas klup Galatama,dengan demiki­an disimpu1kan bahwa " Galatama Selection" me­rupakan kesebelaSe.n yang hebat jika dikumpul­kan tanpa latihan.Apa yang benar bagi bagian, tidak berarti benar untuk keseluruhan.

11. Sesat pikir pembagian. Merupakan kebalikan dari fallacy of compositi­on.Sesat semacam ini berdasarkan pada anggap­an bahwa apa yang benar bagi sesuatu.kebulat­an maka benar pula untuk salah satu bagiamya. Istilah diatas juga dapat dikenakan pada pnyim-

. pulan bahwa suatu si!at kbas yang dimiliki o -leh suatu himpunan pasti juga terdapat pada se­ti~p anggota himpunan tersebut. Mi caln:v:a :

·· a) • Orang Am erika adalah orang kaya, oleh karena itu setiap orang.~ merika itu IDlya.

b). Orang Indonesia itu rajin,maka stiap orang Indonesia itu rajfn •.

Disamping sesat pikir diatas,!allacy of divi­tion juga dapat diartikan sebagai sesat pikir yang dapat terjadi da2.am melakukan pembagian dapat diperinci s~perti tiibawa.h ini : ..

a.Pembagian bersi1ang I cross divition : Yaitu sesat pikir kerens dalam melakukan su­atu himpunan pembagiannya ke dalam kelompok­kelompok tidak memakai satu asas atau ukuran

,_

''· tertentu sehingga menimbulkan kesimpangsiur an dan tumpangsuh I overlaping diantara ke-1ompok-ke1ompok has11 pembagian.

~. Pembagian yang tidak lengkap I incomplete di-vision.Sesat pikir semacam ini dapat terjadi kkarena dalam melakukan pembagian tidak s~ ra tuntas I. exhaustive. Dikatakan tidak tun­tas kerena species-specie•s yang merupakan ba­gian-bagian dari penyusunannya bi1a «ijum1ah­kan atau d~pul.kan kemba1i tidak sama den -ngan genusnya semula.

c. Pembagian tumpangsuh I overlapping divition Yaitu sesat pikir yar~ terjadi karena da1am melak'll::Ln kegiatan membaE~i 1 tu species-spe­cies yang menyusun genus yang seteruseya sa­ling terpisah ternyata ada yang tumpangsuh satu sama lainnya.

Disamping itu da1am melakukan penggolongan /cla ssifika~io kadang-kadang dapat terjadi kekeliru ~~:n bai.k sengaja maupun t!dak. Sesat pikir yang -bertal.ian dengan penggolongan merupakankekeli­ruan yang -dapat terjadi dalam melakukan penggo­longan dari golongan-golongan bawahan kedalam genusnya.Dengan demikian ini merupakan kebalikan iari sesat pikir pembagian pada bagian diatas. Sesat pikir semacam ini mencakup : a. ~enggolagan yang tidak lengkap.

~esalahan ini merupakan pe1anggaran terha­dap pedoman bahwa suatu penggolongan harus . .. s&mpai tuntas. Ini dapat terjadi. bila melakukan penggolong an i.1miah ke da1am species menjadi. sub spe­cies dan seterusnya,nam sun tidak memasukkan kedalam penggolongan tersebut species atau sub speci.es tertentu yang diketahui ada, se.

:55. rik kesi~pulan.Namun kalau premisenya dinyatakan seoara kurang umum,maka tidak dapat ditarik kesi~ pulan.

1,.Sesat pikir pen~laran yang melingkar. Sering sesat pikir ini juga dinamakan sesat pikir berputar dalam lingkaran. I penalaran melingkar. Ini meru.pakan bentuk pene·laran yang sesat dan hanya merupakan perputaran alasan saja,sebab kesimpulan yang masih harus dibuat ternyata telah dipakai se -bagai pangkal pikir baik seoara tersi:rat maupun -e~cara nyata.Istilah " beggin~ ·tho question" be~ ti penganda~qn se.Juatu yang justru. harus dipert:lm bangkan. Misalnya perbincanagan :Bahwa Dadap adalah orang jujur,ini terbuk~i secara meyak1nkau dari kenyata an-kenyataan yang diucapkanny sendiri kemarin.Dari contoh agrumentasi ini keadaan dapat dipercayainya sesepla~g yang diharapkan untuk dapat dibuktikan telah dit.erima sebagai bukti itu xendiri. Kita ambil yang sederhana :

Jakarta ~dalah igukota Indonesia •

.. Jadi : Jakarta adalah ibukota Indonesia •

.Agrumentasi ini sah /valid, tetajl.,:tidak mengungkap ~.o:An hal yang baru. orang. akan menjadi binggung kare na kesimpulannya juga merupekan premise. Contoh yang le~ih rumit :

~emberian kebebasan berbicara yang tidak ter­batas kepada setiap orang pada umumnya stlalu mengguntungka.:·\ negara,karen.J. Pa.ngR.t bez:gUn.a­ba~i ~~pentingan mas,yarakat,jika setiap perse rangan harus memiliki kebebasan,yang behar-be nar tak terbatae,untuk menyatakan perasaanya.

Contoh yang terakir ini polanya sama dengan dua con toh diatas yang telah dikemukakan sebelumnya.Xeli -

,6. hat~nnya premisenya dirumuskan dengan kata-kata yang berbeda-beda dengan kesimpulannya.Namun ka­lau diperiksa secara hati-hati ternyata baik pre mise maupun kesimpulannya dinyatakan dengan pro­posisi yang sama.Karena suatu argrumen seku~ang kurangnya harus 't'erdiri dari c.ua proposisi yang berbeda us.ka contoh diatas har:tyalah menyatakan -satu proiJOSisi yang dinyataka1:1 dengan dua cal.'a. yang berbeda dan kemudian secara tida.k tepat meng bungkan ppernyataan-p~rnyataan Dersebut dengan ka

ta " karena ". · 14.Sesat pikir makna ganda ketatabahasaan.

Merupa~an sesat pikir yang terjadi karena susunan kalimat yang men1mbu1kan salah pengertian atau ka• rena pemakaian tanda baca yang kurang tepat-cermat. Misalnya pernyataan :

" Bejo menyukai kucingnya dan saya juga ".

Dari ung~pan diat~s kata " saya juga"-, iapat di­artikan bahva saya menyukai kucing !ejo atau saya

· juga menyukai kucing saya sendiri. Misalnya pernyataan : " .. .. . . .

Galih me11hat Ratna,menangis dan,meraung~raung" .... oleh karena itu'sedih. Dari contoh ini yang sedih mungkin Galih atau da­pat juga Ratna.

15.Sesat pikir penekanan • Seaat pikir menurut kata-kata y~~g menyesatkan -arti semu1a dari sesuatu kata atau menimbu1kan Sl

atu arti 1ain dengan jalan memberikan penekanan terhadap kata yang bersangkutan. Misalnya ucapan : " Jangan melakukan kesaksian -palsu terhadap tetanggamu ". Hal ini dapat diartikan : ki ta dapat bersaksi pal su ,terhadap orang yang bukan tetangga kita. Sesat pikir penekanan dapat jug~ dilakukan dengan mem-

' ; !

.,7. ' b~rikan tekanan bebe~~a ~ata dari suatu pernyata an eedemikian kuatnya sehingga kata~kata lainnya dikesampingkan.Pokok-poko berita suatu sura.t kabar untuk menarik perhatian pemb&canya sering memakai teknik semacam ini. Misalnya,dal.am sebuah surat kabar tertul.is berita. · kejahatan :

SEDANG HAMIL, DILARIKAN ORANG.

Lendah,XR~

Sapi seharga Rp.250. ribu milik s,yamsul. pendu duduk Beran,Kal.Sidorejo,Lenda~,Kul.on Progo ma

lam Senin yang lalu seki tar jam1. 00 dinihari hi 'lang dicuri penjahat dari kandangnya.

Orang aanya membaca judul. berita dapat menarik ke simp~an yang sesat kareaa ternyata setelah dibaca. seluruhnya yang·dicuri adalah seekor sapi.Jadi wa •. dilarikan bukan perempuan hamil tetapi sapi yang -sedan& hamil. Dari berbagai contoh diatas kita dapat mengambil beberapa sesat pikir yang ada da~am kenyataan hi

dup be:rmasy.~r*kat yang ternyata banyak sesat pild.r yang kadang-kadang dapat menggangu kesehatan mea ta1 manusia karena kurang tepatnya pemakaian ka­ta atau susunan bahasa yang tidak memenuhi persya »atan tatabahasa •

,9 . . 9. BAJ!':AR PU S'.rAXA.

1. Bakry,Basbullah,l964, S.Vstimatika lilsat'at,I,.A..B Siti­Sjamsiah, SOlo.

2. Gieles !h. dan v.Xuyt,taupa tahun,Logika atau ilmu pi­kir, Fakul tas Kesuraan dan Ilmu Pendidikan 3lna ta Dharma ,Yogjakarta.

'· Olson, Robert G., 1969, l~!eaning and Argrument I 'Element ot Logic ,Harcourt ,Brace and World,Nev York.

4. Rescher,Bicolas,l974,Introduction of Logic,~.Martin Press,Nev York.

5. Runnes,Da.gobert D,l975,Dictionar.y of Philosophy,.A.dam and Co.,Totova,Bev Jerse.y,Littlefield.

6. Runes,Bagobert D. ,1975, Tnt~~rction of Logic, .Adam -. .

ani c,, Totova,Nev Jersey~ 7. Searles,Rerbert L. ,1948,Logic and Slientific Methods,

· Introduction Course, The Ronald Press Comp~, New Yerk.

B. Sbarvy,Robert, l964,Logic a~ Ou1ine,Littlefield,.A.­dam and co.,Paterson,New Jerse,y.

9. stebbing,L.S,l950,A Modern Introduction to logic,Me­thuen And Co LTD,London.

10. The Liang Gie,l9BO,Jtamus Logika,Karya XetlCana,25:5, Yog .. jakarta.