aromaterapi.doc
DESCRIPTION
gjgjgTRANSCRIPT
PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP
PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PRE HEMODIALISA DI RUANG
HEMODIALISA RSUD TUGUREJO SEMARANG
Disusun Oleh :
SRI UTAMI
1507046
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN S1 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KARYA HUSADA SEMARANG
2015
Latar Belakang
Perubahan gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang minum, tidak banyak
bergerak, pola makan tinggi lemak dan karbohidrat, serta lingkungan yang buruk
ternyata membawa efek negatif bagi kesehatan. Salah satu penyakit yang ditimbulkan
akibat gaya hidup yang tidak sehat adalah gagal ginjal (Alam dan Hadibroto,2008).
Data resmi dari Indonesian Renal Registry tentang jumlah pasien gagal ginjal di
Indonesia yang menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Jumlah pasien gagal ginjal
di Indonesia pada tahun 2007 sampai 2009 mencapai 6.067 orang. Sekitar 1,5 juta
orang harus menjalani hidup bergantung pada cuci darah. Sementara itu, di Indonesia,
saat 2008 terdapat sekitar 70.000 penderita gagal ginjal kronik yang memerlukan cuci
darah (Siswono, 2008), sedangkan data yang didapat dari Rumah Sakit Tugurejo
Semarang pada bulan agustus tahun 2015 pasien gagal ginjal sebanyak 72 orang.
Sudoyo (2009) menyebutkan bahwa gagal ginjal merupakan suatu keadaan dimana
terjadi penurunan fungsi ginjal yang irreversible sehingga memerlukan terapi
pengganti ginjal yang tetap berupa transplantasi ginjal dan dialysis yang terdiri dari
peritonial dialysis dan hemodialisis.
Hemodialisis merupakan salah satu bentuk terapi pengganti ginjal (renal
replacement theraphy) dimana dalam prosesnya darah dialirkan keluar tubuh (extra
corporeal circulation) dan darah masuk kedalam ginjal buatan/dializer. Didalam
dializer terdapat dua kompartemen yang disisipkan oleh membran semipermeable
sebagai saringan. Pada kedua kompartemen tersebut dialirkan darah dan dialisat
dengan arah berlawanan (counter current). Di dalam dializer terjadi proses dialisis
melalui mekanisme difusi yang timbul akibat gradien konsentrasi. Selain itu terjadi
juga proses ultrafiltrasi melalui mekanisme konveksi yang timbul akibat gradien
tekanan diantara dua kompartemen (Sukandar, 2006).
Pada pasien dengan gagal ginjal kronik akan berakibat pada fungsi normal
ginjal yang menurun. Hal ini akan membuat tubuh melakukan kompensasi dengan
aktivitas renin yang akan menimbulkan hipertensi. . Penanganan hipertensi dapat
dilakukan dengan terapi farmakologi maupun terapi non farmakologi. Salah satu
terapi non farmakologi pada pasien dengan hipertensi adalah dengan menggunakan
aromaterapi., aromaterapi terbukti dapat menunjukkan efek terhadap tubuh. Efek dari
aromaterapitersebut diantaranya ialah dapat mengurangi kecemasan , menghilangkan
nyeri, dan menurunkan tekanan darah. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa
aromaterapi dapat memberikan pengaruh yang paling baik untuk terapi penyembuhan.
Salah satu jenis aromaterapi yang dapat menurunkan tekanan darah adalah aroma
bunga lavender ( Kenia, Made 2013;Tisserand,Roberth 2010;Chuang,Kai dkk 2010).
Berdasarkan fenomena yang ditemukan selama di ruang Hemodialisa Rumah
Sakit Tugurejo Semarang sejumlah 6 dari 14 pasien dalam 1 shif mengalami
hipertensi sebelum terapi hemodialisa dimulai. Untuk itu peneliti tertarik untuk
melakukan penelitihan tentang “ Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender
Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada pasien Pre Hemodialisa”.