arfriansya deyan b (115100001) struktur geologi batubara.docx

6
TUGAS Mka.ESPLORASI BATUBARA Hubungan Struktur Geologi Terhadap Kualaitas Batubara Disusun Oleh : ARFRIANSYA DEYAN BEKTI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

Upload: dedhy-aditya-pradana

Post on 21-Nov-2015

39 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

TUGAS Mka.ESPLORASI BATUBARA

Hubungan Struktur Geologi Terhadap Kualaitas Batubara

Disusun Oleh : ARFRIANSYA DEYAN BEKTI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERALUNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERANYOGYAKARTA2014Hubungan Struktur Geologi Terhadap Kualitas BatubaraStruktur geologi pada batubara akan memberikan pengaruh pada ketebalan ,kualitas, dan proses penambangan batubara tersebut (Thomas, 2002). Struktur geologi merupakan perubahan dengan skala kecil ataupun besar.Struktur geologi akan memengarauhi karakteristik interval atau kandungan abu dari batubara , sebagai contoh struktur geologi akan memberikan suatu rekahan pada batubara,yang kemungkinan akan mengalami pergantian dengan sedimen non batubara. Selain itu struktur geologi akan mengakibatkan keadaan terdapatnya intrusi batuan beku. (Thomas,2002).Menurut Thomas, 2002 pengaruh struktur geologi terhadap batubara maupun kualitas diurutan sebagai berikut:

2.1 Pengaruh Syn-DepositionalPengaruh diagenesa pada akumulasi sedimen akan menghasilkan deformasi struktur, yaitu adanya tekanan dari sedimen di atasnya yang dikombinasikan dengan pengurangan air dari sediment tersebut. Struktur syn-depositional terutama sesar ada kemungkinan mempengaruhi kualiras batubara, dengan kata lain struktur sesar tersebut terbentuk bersamaaan dengan pembentukan batubara.Berdasarkan pembentukan batuan batubara pengaruh syn-depositional terbagi atas:-Pengaruh MicrosstrukturalBervariasinya ketebalan dari akumulasi sedimen dan kecepatan subsiden pada cekungan akan menghasilkan kondisi yang tidak stabil khususnya di sepanjang batas cekungan. Pengaruh stuktur dari sedimen pembawa batubara dapat dilihat pada struktur slumping dan loading yang dicirikan oleh adanya gangguan pada lapisan dan masuknya sedimen non batubara pada lapisan di atas di bawahnya, sehingga akan menjadi percampuran sedimen, antara batubara maupun sedimen non batubara.-Pengaruh MacrosstructuralSesar yang terdapat pada basemen akan memberikan pengaruh terhadp lokasi, ketebalan dan karakter dan sekuen sedimen yang terbentuk. Adanya proses tektonik dalam skala yang luas akan mengakibatkan penebalan secara local dan sekuen sedimen yang ada. Sesar juga dapat dicirikan , salah satu dengan seam batubara yang mengalami percabangan (splitting). Perubahan secara periodik dari base level pada lingkungan delta mengalami pengsesaran , akan menghasilkan perubahan dalam ciri-ciri batuan tersebut. Batubara akan lebih ekstensif dimana pasokan sedimen berkurang. Hal ini mengakibatkan kandungan abu batubara tersebut akan rendah.

2.2 Pengaruh Post-depositionalMenurut Thomas, 2002 elemen stuktur yng terjadi post-depositional diantaranya sesar,kekar,lipatan dan asosiasi batuan beku.-Kekar atau cleatKekar merupakan kenampakan struktur yang biasa terdapat pada batubara, baik batubara yang memiliki ketebalan yang tinggi, maupun batubara yang tidak tebal. Cracking pada batubara biasanya akan memiliki pola yang teratur, struktur ini akan terbentuk pada saat terjadi proses pembatubaraan (coalification) yaitu burial, kompaksi yang dilanjutkan dengan diagenesa dari unsur organik berupa pengurangan porositas dan permebilitasnya. Permukaan maupun celah ditimbulkan akan terisi dengan presipitasi mineral seperti karbonat dan sulfida.-SesarMenurut Fowler dn Gayler, 2000. Beberapa mekanisme alternative yang menyebabkan kenaikan dari parameter peringkat adalah asosiasi dengan deformasi tektonik, termaksud control shear stress, pemanasan pergeseran (frictional heating) dan aliran fluida pada tempat tertentu. Menurut Fowler dan Gayer (1999), Golitsyn, et al (1997) kehadiran sesar/patahan bisa menyebabkan terjadi kenaikan (sedikit) reflektansi vitrinit pada batubara yang dekat dengan jalur patahan akibat efek shear stress saat terjadi patahan. Menurut Cook dan Struckmeyer (1986 dalam Anggayana 2000) mengatakan bahwa tekanan merupakan penyebab utama dari vitrinitisasi karena proses fisika utama yang terjadi adalah pengurangan air. Pengurangan air terjadi karena porositas berkurangAliran fluida dapat terjadi pada shear zones terutama tipe brittle yang ditandai oleh adanya rekahan, patahan, alur urat, yang akan pecahanbatuan (cataclasites) dan gouges. Adanya rekahan dan jalur hancuran akan meningkatkan penambahan volum batuan (dilatancy) sehingga fluida akan menginfitrasi selama terjadi deformasi khususnya pada extensional area. Menurut Whiter, et al, 1989. Shear Zones adalah suatu zone dari sesar yang lebih ditunjukan oleh suatu daerah atau zone daripada melalui bidang sesar.Menurut Thomas, 2002 faktor yang dihasilakan daris sesar akan menimbulkan pengaruh yaitu tingkat oksidasi yang tinggi. Batubara yang tersingkap ke permukaan dan air tanah. Keadaan ini akan menghasilkan proses oksidasi dari material organik maupun anorganik dari batubara.Pelapukan batubara akan menghasilkan perubahan dan perusakan secara fisik menjadi material yang berukuran halus. Kejadian ini akan mempertinggi proses hidrasi dan hirolisis. Oksidasi akan mempengaruhi peringkat maupun kulitas batubara. Oksidasi akan membuat penurunan nilai kualitas dan peringkat batubara.-LipatanMenurut Thomas,2002 struktur geologi di suatu tempat akan memberikan pengaruh penting terhadap batubara. Pembentukan batubara yaitu proses pembatubaraan juga dapat dipengaruhi oleh struktur geologi.