penentuan densitas batubara.docx

7
 PENENTUAN DENSITAS BATUBARA 1. TUJUAN PERCOBAAN Setelah melakukan percobaan n! maha""#a $harapkan mampu % a. &en'ela"kan pen(ert an $an p eranan ")at )" k bat ubara  b. &enentukan $en"ta" batubara. *. BA+AN DAN A,AT - AN DI UNA/AN *.1 BA+AN - AN DIUNA/AN a. ,arutan t0pol !1 2 1 ml  b. Batubara ukuran 3 me"h 1 (r *.* A,AT - AN DIUNA/AN a. P knomet er % 1 buah  b. ela" kma % 1 buah c. P pe t uk ur % 1 bu ah $. Bola karet % 1 buah e. Coron( kaca % 1 buah ). Spatula % 1 buah (. /erta" tmban( % 1 buah h. ,abu ukur % 1 buah 4. DASAR TEORI Properte" 5"k Batubara Sama han0a e6alua" batuba ra $apat $capa $en(an penent uan $ar beberap a proper te" 0an( pentn(! $"n pun berba(a properte" batubara telah $"e$akan ban0ak n)orma" 0an(  bernla tentan( poten" pen( (unaan batubara 78a n /re6elen! 19: ;<. Tentu "a'a! tu meruapakan  properte" $ar materal=materal or(anc 0an( merupakan n)orma" bernla 0an( mena#arkam tentan( prlaku ln(kun(an 7,0man et al! 199<. /arenan0a! a$alah ala" an 0an( bak untuk mempela'ar crr kha" $arpa$a batubara ter"ebut. Dalam pen(ertan 0an( lebh lua"! !meruapakan "uatu hal 0an( telah $terma bah#a pa$a butran ala ma h $ar bat ubara ber per n(kat tn (( a$al ah pent n( unt uk $apat $p aham ") at )" k alamahn0a 'ka n(n $mo$elkan $en(an me$um butran 0an( mana ter$r $ar (rahte=lke materal embe$$e$ $alam bata"an matrk" or(anc. Properte" 5"k Seba(a pertmban(an a#al! perlun0a men(enal ")at )"k "ecara t$ak lan("un( 'u(a Ju(a menera n(ka n ten tan( hubun(a nn0a $en( an " )at kma. Seba (a cont oh! ukur an por  batubara! 0an( mana meruapaka ")at )"k batubara! merupakan )aktor utama $alam penentuan

Upload: damayantidwie060195

Post on 06-Oct-2015

263 views

Category:

Documents


50 download

TRANSCRIPT

PENENTUAN DENSITAS BATUBARA

1. TUJUAN PERCOBAANSetelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu :a. Menjelaskan pengertian dan peranan sifat fisik batubarab. Menentukan densitas batubara.

2. BAHAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN2.1 BAHAN YANG DIGUNAKANa. Larutan typol 0,1 % 100 mlb. Batubara ukuran 60 mesh 1 gr

2.2 ALAT YANG DIGUNAKANa. Piknometer : 1 buahb. Gelas kimia : 1 buahc. Pipet ukur : 1 buahd. Bola karet : 1 buahe. Corong kaca: 1 buahf. Spatula: 1 buahg. Kertas timbang: 1 buahh. Labu ukur: 1 buah

3. DASAR TEORIProperties Fisik BatubaraSama hanya evaluasi batubara dapat dicapai dengan penentuan dari beberapa properties yang penting, disini pun berbagai properties batubara telah disediakan banyak informasi yang bernilai tentang potensi penggunaan batubara (Van Krevelen, 1957). Tentu saja, itu meruapakan properties dari material-material organic yang merupakan informasi bernilai yang menawarkam tentang prilaku lingkungan (Lyman et al, 1990). Karenanya, adalah alas an yang baik untuk mempelajari cirri khas daripada batubara tersebut.Dalam pengertian yang lebih luas, ,meruapakan suatu hal yang telah diterima bahwa pada butiran alamiah dari batubara berperingkat tinggi adalah penting untuk dapat dipahami sifat fisik alamiahnya jika ingin dimodelkan dengan medium butiran yang mana terdiri dari grahite-like material embedded dalam batasan matriks organic.Properties FisikSebagai pertimbangan awal, perlunya mengenal sifat fisik secara tidak langsung juga Juga menerangkan tentang hubungannya dengan sifat kimia. Sebagai contoh, ukuran pori batubara, yang mana meruapaka sifat fisik batubara, merupakan faktor utama dalam penentuan reaktivitas kimiawi batubara (Walker,1981). Dan efek kimiawi dan swelling indeks dan pengkokasan batubara memiliki efek substitansial pada penanganan batubara atau selama operasi konversi batubara.A. Densitas (spesifik grafik)Padatan yang porous seperti batubara, memiliki tiga perbedaan dalam pengukuran densitasnya: true density, particle density dan apparent density. Apparent density dapat dilakukan dengan cara membenamkan sample batubara didalam cairan dan kemudian mengukur cairan yang terpindahkan. Untuk prosedur ini , cairan harus : (1) membasahi permukaan batubara, (2) tidak ada absorbs yang kuat pada permukaan, (3) tidak menyebabkan pengembangan, dan (4) menetrasi pori batubara.True density batubara ditentukan dengan menggunskan prinsip memindahkan helium. Helium baik digunakan sebab dapat menetrasi pori0pori sample batubara tanpa menyebabkan interaksi secara kimiawi.Particle density adalah berat suatu unit volume padatan termasuk pori dan rekahan (Mahajan dan Walker, 1978). Densitas partikel dapat ditentukan dengan cara satu dari tiga metode; (1) mercury displacement (Gan et al, 1982), (2) Aliran gas (Ergun,1951), atau (3) Silanizatian (Ettinger dan Zhupakhina,1960).Densitas batubara dapat bervariasi yang menunjukkan hubungan antara rank dan kandungan karbon. Batubara dengan kandungan karbon 85% biasanya menunjukkan suatu derajat cirri hidropolik yang lebih besar dari batubara berank paling rendah.Bagaimanapun,hasil temuan terbaru pada prediksi sifat hidropolik batubara mengindikasi bahwa korelasi karakteristik kandungan air lebih baik dari pada kandungan karbon dan begitupun rasio kandungan air/karbon lebih baik daripada rasio atomic oksigen/karbon. Begitupun, terdapat suatu hubungan antara sifat hidrolik batubara dan kandungan air (Labuschange, 1987;Labuschagne,1988).Kecenderungan bahwa density batubara bernilai minimum pada kandungan karbon 85%. Sebagai contoh, karbon batubara 50-55% akan memiliki density sekitas 1,5 gr/cm3 dan cenderung berkurang hingga 1,3 gr/cm3 untuk batubara dengan kandungan 87%. Sebagai pembanding, densitas graphite (2,25 gr/cm3) juga mengukuti kecenderungan ini. Walaupun variasi densitas tidak begitu besar, umumnya densitas untuk masial (memiliki kandungan karbon yang sama) adalah exinite.

B. In-place DensityDensity insitu batubara memberikan pengertian bahwa lapisan batubara lapisan dapat ditunjukkan sebagai ton per volume. Dalam standar ASTM D291 dinyatakan berat batubara tercrusher per kubik feed, yang mana bervariasi dengan ukuran partikel batubara dan dnegan cara pingsian dalam sebuah contauner.

C. Porositas dan Lua permukaanBatubara merupakan suatu material yang bersifat porous. Dengan demikian porositasnya dan luas permukaannya (Manhajan dan Walker, 1978) memiliki pengaruh yang dapat dipertimbangan terhadap perilaku selama pemambangan, preparasi dan penganganannya.

4. LANGKAH KERJA1. Membuat larutan 0,1 % (typol) dalam gelas beaker2. Menimbang piknometer kosong dan piknometer + larutan typol 0,1% 3. Mengisi piknometer dengan larutan typol sampai lubang kapilernya terisi penuh, kemudian ditimbang ()4. Sebagian larutan typol dipindahkan dari piknometer dengan memakai pipet sampai kira-kira bagian volumenya.5. Menimbang satu gram sample (sample berukuran 60 mesh) dimasukkan ke dalam piknometer yang berisi typol bagian volume dengan menggunakan corong kecil.6. Piknometer divakumkan, apabila tidak ada gelembung udara dan batubara sudah turun semua ke dasar piknometer, mengisi piknometer kembali dengan typol sampai penuh dan ditimbang (W)

5. DATA PENGAMATAN Penentuan Densitas batubara Berat piknometer kosong = 131,52 gr Berat piknometer + typol = 155,0 gr Berat piknometer + typol + batubara= 155,2 gr

6. PERHITUNGAN Menentukan densitas batubaraW = 1 grP = 155,0 grW1 = 155,2 grtypol 0,1 % = 0,9825 gr/ml

batubara =

=

=

= 1,228 gr/ml

Jadi, densitas batubara yang didapat yaitu 1,228 gr/ml yang termasuk dalam batubara Bituminus.

7. ANALISA PERCOBAANSetelah melakukan percobaan densitas ini dapat dianalisa bahwa pada percobaan ini hanya menggunakan 2 bahan yaitu ,arutan typol 0,1 % dan batubara 60 mesh sebanyak 1 gr yang nantinya pada bahan tersebut berfungsi untuk menentukan densitas batubara. Pada percobaan ini digunakan larutan typol karena berfungsi untuk mengeluarkan gelembung udara yang terdapat didalam batubara. Oleh karena itu, sebelum larutan typol 0,1 % dan batubara 60 mesh dicampur, larutan typol terlebih dahulu dimasukkan dalam vakum sampai tidak ada gelembung yang ada pada larutan. Kemudian, sample batubara dimasukkan kedalam larutan typol 0,1 % sampai batubara tersebut tidak terdapat gelembung udata yang kemudian akan mengendap ke dasar piknometer. Dari data yang didapatkan densitas sebesar 1,228 gr/ml yang termasuk dalam jenis batubara bituminous.

8. KESIMPULANDari hasil percobaan penentuan densitas dapat disimpulkan bahwa :1. Densitas sample batubara yang didapat adalah 1,228 gr/ml2. Jenis batubara pada sample yaitu jenis batubara bituminous, ditinjau dari densitas yang didapat pada percobaan.

9. DAFTAR PUSTAKAJobsheet. 2014. Penuntun Praktikum hidrokarbon. Politeknik Negeri Sriwijaya:Palembang.

GAMBAR ALAT

Piknometer alat vakumerlenmeyer

Neraca analitik gelas kimiabola karet

Pipet ukur pipet tetes

LAPORAN TETAP HIDROKARBONPENENTUAN DENSITAS BATUBARA

DISUSUN OLEH :KELOMPOK I (SATU)NAMA ANGGOTA1. Ahsanul Amali2. Dian Yunita Sari3. Esa Adhmeilawati4. Fenny Putri5. Hilya Fithri6. Lola7. Supiansyah8. Yogi GustariawanKelompok : II (DUA)Pembimbing : Ir. Selastia Yuliati,M.Si

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYATAHUN AJARAN 2014/2015