ar2007_06_businessreport

Upload: vena

Post on 03-Mar-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    1/22

    Laporan Bisnis

    Business Report

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    2/22

    Bussines Report

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    3/22

    p

    STRUKTUR BISNIS PERSEROAN

    Corporate Business Structure

    JSI memiliki 4 pilar bisnis untuk mendukung kegiatan

    operasionalnya, yaitu Grup Hotel, Grup Residensial, Grup

    Perkantoran & Rumah Bandar dan Grup Ritel. Masing-masing

    pilar bisnis dipimpin oleh seorang Chief Operating Officer(COO)

    sehingga memungkinkan dilakukan pengelolaan unit usaha

    secara lebih terfokus.

    JSI has 4 business groups to support its operating activities, namely

    Hotel Group, Residential Group, Office & Townhouse Group and

    Retail Group. Each Group is headed by a Chief Operating Officer

    (COO) hence enabling more intensive management focus in each

    separate business segment.

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    4/22

    2

    JSIAnnualReport2007

    Grand Hyatt Bali

    Bali Hyatt

    Mercure Resort Sanur

    Hyatt Regency Yogyakarta

    Mercure Convention Center

    Formule-1 Menteng

    Formule-1 Cikini

    HOTEL

    JSI

    GROUP

    Plaza Setiabudi

    Menara Cakrawala

    Tamanpuri Setiabudi

    Setiabudi One

    Plaza Menteng

    Bali Collection

    RETAILOFFICE &TOWNHOUSE

    Setiabudi Residences

    Puri Botanical Residence

    Taman Permata Buana

    RESIDENTIAL

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    5/22

    p

    HOTEL

    Total pendapatan dari hotel JSI tumbuh sebesar 46% dari

    Rp350,5 miliar pada tahun 2006 menjadi Rp512,1 miliar

    pada tahun 2007. Pertumbuhan pendapatan yang tinggi

    berasal dari kinerja hotel di Bali. Mercure Resort Sanur

    mencatat kenaikan pendapatan sebesar 37%, sementara

    pendapatan dari Grand Hyatt Bali dan Bali Hyatt melonjak

    masing-masing sebesar 80% dan 38%.

    Total revenues from JSIs hotel business grew by 46% from

    Rp350.5 billion in 2006 to Rp512.1 billion in 2007. The

    spectacular revenue growth came from its Bali hotel operations.

    Mercure Resort Sanur had 37% growth in revenues, while

    revenues from Grand Hyatt Bali and Bali Hyatt jumped

    by 80% and 38%, respectively.

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    6/22

    2

    JSIAnnualReport2007

    Tinjauan Umum

    Tahun 2007 merupakan tahun yang penting bagi bisnis hotel JSI.

    Selesainya serangkaian renovasi atas kamar dan fasilitas di Grand

    Hyatt Bali, yang dimulai sejak tahun 2005, telah meningkatkan

    portofolio aset Perseroan yang memiliki prospek jangka panjang.

    Tidak kalah pentingnya, JSI juga memfokuskan strateginya pada

    upaya menghasilkan arus kas yang berkesinambungan dan

    melakukan diversifikasi portofolio dengan terus mengembangkan

    jaringan budget hotel Formule-1, yang merupakan bagian darijaringan 373 Hotel Formule-1 yang dikelola oleh ACCOR International

    di seluruh dunia.

    Tahun 2007 juga ditandai dengan penutupan Hotel Raddin Ancol

    Jakarta (RA). Selama 13 tahun keberadaannya, meskipun pihak

    manajemen telah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan

    pendapatan dan membuat biaya operasional RA menjadi lebih

    efisien, kinerja hotel ini masih belum sesuai dengan harapan. Hal ini

    pada gilirannya mempengaruhi arus kas dan laba bersih konsolidasi

    JSI. Untuk menghindari potensi kerugian, maka pada tanggal

    22 Mei 2007 manajemen JSI telah menghentikan kegiatanoperasional RA, dan semua hal yang berkaitan dengan masalah

    ketenagakerjaan telah diselesaikan sesuai dengan ketentuan

    Undang-Undang Tenaga Kerja.

    Seiring dengan strateginya untuk memanfaatkan aset, Perseroan

    berencana untuk mendivestasi RA dan menginvestasikan dana

    hasil penjualan aset tersebut pada aset yang dapat menghasilkan

    pendapatan yang lebih baik. Secara strategis, Perseroan tetap

    mempertahankan keberadaannya di kawasan Ancol melalui Mercure

    Convention Center, sebuah hotel dengan 434 kamar yang dilengkapi

    dengan fasilitas ballroom di dalamnya, disamping itu juga akanmemiliki kesempatan untuk lebih memfokuskan upayanya untuk

    mendorong kinerja hotel tersebut.

    Overview

    2007 was an important milestone for JSIs hotel business. The

    completion of a series of major renovations on most of Grand Hyatt

    Bali rooms and facilities, which began in 2005, enhanced a solid

    portfolio of assets with long-term prospects. Equally important,

    JSI also focused on its strategy for sustainable cashflow generation

    and portfolio diversification with the continuous development of

    the budget Formule-1 hotel chain, which is part of the world-wide

    network of 373 Formule-1 hotels operated by ACCOR International.

    2007 also marked the closure of Hotel Raddin Ancol Jakarta (RA).

    During its 13 years of operation, the hotel had not performed as

    expected, although management had exercised many options to

    increase its revenue and also to make RAs operating costs more

    efficient. This severely affected JSIs consolidated bottom line

    and cash flows. To prevent additional loss contribution, on

    May 22, 2007 JSI management halted RAs operation, and all related

    matters regarding employment issues were resolved as requiredby the Labor Law.

    In line with its strategy for assets redeployment, the Company plans to

    dispose of RA and reinvest the proceeds to better income generating

    assets. Strategically, the Company still maintains its presence in Ancol

    through Mercure Convention Center, a 434-room hotel equipped

    with a ballroom facility, within the premises and in fact will have

    opportunity to concentrate its efforts to drive its performance.

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    7/22

    p

    Our company has held several events at Grand

    Hyatt Bali, Nusa Dua. We like the serenity of the

    hotels location, very conducive to the success

    of our events. The facilities are also complete

    and excellent. The available meeting venues

    are very spacious, affording us with ample

    room to move around during our new product

    launching event. And no less important is

    the attentiveness of the hotel personnel in

    responding to our every needs and their

    commitment to give the best service to eachhotel guest.

    Perusahaan kami beberapa kali mengadakan

    acara di Grand Hyatt Bali, Nusa Dua. Kami

    menyukai lokasi hotel yang tenang, sangat

    kondusif untuk menunjang kesuksesan acara

    kami. Fasilitas yang dimiliki juga sangat lengkap

    dan sempurna. Ruang meeting yang ada juga

    sangat luas sehingga memberikan keleluasan

    bagi kami saat kami menyelenggarakan acara

    peluncuran produk baru. Dan yang tidak kalah

    pentingnya adalah kesigapan para personel

    hotel dalam menanggapi kebutuhan kami serta

    komitmen mereka untuk memberikan layanan

    yang terbaik bagi setiap penghuni hotel.

    Erna Mukti PT Sara Lee Indonesia

    Today, JSI manages a portfolio of hotels consisting of Grand

    Hyatt Bali, Bali Hyatt and Mercure Resort Sanur which are

    located in Bali, Hyatt Regency Yogyakarta in Yogyakarta and

    two other in Jakarta, namely Mercure Convention Center

    and Formule-1 Menteng. Formule-1 Cikini is currently under

    construction and is expected to be completed by mid 2008.

    With the operation of Formule-1 Cikini, JSI will manage

    a total of 2,192 hotel rooms. Excluding the chain of budget

    Formule-1 Hotels currently developed by JSI, all of its hotels areeither four- or five-star hotels.

    2007 Operations and Performance

    In 2007, JSI continued its commitment to offer high quality

    service and hospitality to FIT and MICE hotel guests. Combined

    with its hotel renovation program which enhanced the appeal of

    modernized rooms and comprehensive facilities, JSI succeeded

    in winning customer loyalty. This was reflected in the room

    occupancy, which increased notably in each hotel for 2007. Not

    only that, JSI also recorded higher average room rates this year

    compared to 2006.

    Higher room occupancy was also driven by improved and

    expanded conference and recreational facilities. For example,

    Mercure Convention Center, already offering extensive

    convention facilities, was further enhanced with a new swimming

    pool to improve guest stay. Consequently, its 2007 revenues

    shot up by 45% from only Rp48.9 billion to reach Rp70.7 billion

    this year. A spectacular growth in earnings was also recorded for

    Grand Hyatt Bali, which restarted full operations in September

    2007, boasting 24 new spa villas and its second grand ballroom.

    With the completion of the second ballroom, Grand Hyatt Bali isnow positioned as the second largest MICE venue in Bali. For its

    opening event, the new grand ballroom hosted the Pacific Asia

    Travel Association (PATA) Gold Awards Luncheon Ceremony in

    September 2007 and the high-profile United Nations Climate

    Change Conference, which also stimulated the entire Nusa Dua

    tourism activities in December 2007.

    With most of its hotels located in Bali, the revenues earned

    by JSI are tightly linked to tourist activities. In 2007, tourism in

    Bali had recovered significantly, as tourist arrival shot up 31%

    Saat ini, JSI mengelola portofolio hotel yang terdiri dari

    Grand Hyatt Bali, Bali Hyatt dan Mercure Resort Sanur di

    Bali, Hyatt Regency Yogyakarta di Yogyakarta dan dua hotel

    lainnya di Jakarta, yaitu Mercure Convention Center dan

    Formule-1 Menteng. Formule-1 Cikini saat ini sedang dibangun dan

    diharapkan akan selesai pada pertengahan tahun 2008. Dengan

    beroperasinya Formule-1 Cikini, maka JSI akan mengelola 2.192

    kamar hotel. Selain jaringan budget hotel Formule-1 yang saat ini

    tengah dikembangkan oleh JSI, hotel lainnya merupakan hotelberbintang empat atau lima.

    Operasi dan Kinerja 2007

    Pada tahun 2007, JSI tetap berkomitmen untuk menawarkan

    pelayanan dan hospitality yang berkualitas pada tamu hotel FIT

    dan MICE. Didukung oleh program renovasi hotel yang telah

    menciptakan kamar yang modern dan fasilitas yang lengkap, JSI

    berhasil memelihara kesetiaan pelanggannya. Ini tercermin pada

    tingkat hunian setiap hotelnya, yang tumbuh secara berarti pada

    tahun 2007. Selain itu, JSI juga mencatat rata-rata tarif kamar yang

    lebih tinggi pada tahun ini dibandingkan dengan tahun 2006.

    Kenaikan tingkat hunian kamar juga ditunjang oleh perbaikan dan

    perluasan fasilitas konferensi dan rekreasi. Sebagai contoh, Mercure

    Convention Center, walaupun telah memiliki fasilitas konferensi

    yang amat lengkap, juga ditunjang dengan sarana kolam renang baru

    untuk meningkatkan kenyamanan tamu. Hasilnya, pendapatan selama

    tahun 2007 melonjak sebesar 45% menjadi Rp70,7 miliar dari hanya

    Rp48,9 miliar pada tahun 2006. Pertumbuhan yang tinggi juga diraih

    oleh Grand Hyatt Bali, yang telah beroperasi penuh pada bulan

    September 2007, dengan menghadirkan 24 spa villabaru dan grand

    ballroom yang kedua. Dengan adanya ballroom kedua tersebut,Grand Hyatt Bali saat ini merupakan hotel dengan fasilitas MICE

    terbesar kedua di Bali. Sebagai acara pembukaan, grand ballroom

    yang baru ini menjadi tempat diselenggarakannya Pacific Asia Travel

    Association (PATA) Gold Awards Luncheon Ceremony pada bulan

    September 2007 dan United Nations Climate Change Conferenceyang

    amat bergengsi, yang juga menggairahkan kegiatan pariwisata di

    seluruh kawasan Nusa Dua pada bulan Desember 2007.

    Mengingat sebagian besar hotel yang dimiliki oleh Perseroan

    berada di Bali, maka pendapatan hotel JSI sangat tergantung

    kepada kegiatan pariwisata. Pada tahun 2007, kondisipariwisata di Bali telah pulih secara signifikan, tercermin

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    8/22

    2

    JSIAnnualReport2007

    Mercure ResortSanur

    05 06 07

    6260

    78

    05 06 07

    0

    20

    05 06 07

    Grand Hyatt Balia)

    31

    44

    65

    40

    60

    Formule-1Mentengc)

    05 06 07

    87

    46

    80

    05 06 07

    Hyatt RegencyYogyakarta

    50 4956

    68

    56

    73

    Bali Hyatt Mercure ConventionCenterb)

    05 06 07

    13

    43

    58

    from 1.3 million in 2006 to 1.7 million, even higher than the

    pre-bombing level.

    As such, though Grand Hyatt Bali was not fully operational

    in 2007, JSI achieved spectacular revenue growth from its

    Bali hotel operations. Mercure Resort Sanur had 37% growth

    in revenues, while revenues from Grand Hyatt Bali and

    Bali Hyatt jumped by 80% and 38%, respectively, compared to 2006.

    Overall, total revenues from Bali hotels still accounted for the largest

    share at 72.2% of JSIs total hotel revenues. Meanwhile, hotels inJakarta and Yogyakarta contributed 16.9% and 10.9% respectively to

    the total revenues of the Hotel Group. Total revenues from JSIs hotel

    business grew by 46% from Rp350.5 billion in 2006 to Rp512.1 billion

    in 2007.

    2008 Outlook

    As JSI completed its renovation phase in 2007, the Company is in an

    optimal position to benefit from high revenue growth on its revived

    assets starting in 2008. Therefore, by concentrating on continuously

    improving services, the Company seeks to earn loyalty of its guestsand increase market share.

    Given the bright prospects of the economy and the stimulated

    regional development following the regional autonomy, focus in

    2008 and onward will shift to an aggressive expansion of the Accor

    Formule-1 Hotel chain. The Company expects to have its presence

    in major cities throughout Indonesia such as Bandung, Semarang

    and Surabaya in order to gain optimal market reach. With some

    areas already identified, JSI will start construction of several more

    Formule-1 hotels in strategic areas within Jakarta.

    a) Renovasi Grand Hyatt Bali secara keseluruhan telah selesai dilakukan di 2007. Pada renovasi tahap 1, South & West Village (60% dari jumlah kamar) ditutup selama periode Januari 2005-

    April 2006, sedangkan untuk tahap 2, East Village(20% dari jumlah kamar) ditutup sejak bulan September 2006.

    Renovation of Grand Hyatt Bali was fully completed in 2007. For the 1st stage of renovation, the South & West Villages (60% of total rooms) were closed during the period of January 2005-

    April 2006, whereas for the 2nd stage, the East Village (20% of total rooms) was closed beginning September 2006.

    b) Selama Mei Oktober 2005, Mercure Convention Center ditutup karena masalah perburuhan.

    From May October 2005, Mercure Convention Center was temporarily closed due to a labor dispute.

    c) Formule-1 Menteng mulai beroperasi pada bulan September 2006.

    Formule-1 Menteng began operations in September 2006.

    Rata-rata Tingkat Hunian Kamar

    Average Room Occupancy

    dari kedatangan turis yang melonjak sebesar 31% dari

    1,3 juta pada tahun 2006 menjadi 1,7 juta, bahkan

    lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum terjadinya ledakan bom.

    Sebagai dampaknya, kendati Grand Hyatt Bali tidak beroperasi secara

    penuh sepanjang tahun 2007, JSI mencatat pertumbuhan pendapatan

    yang tinggi dari kinerja hotel di Bali. Mercure Resort Sanur mencatat

    kenaikan pendapatan sebesar 37%, sementara pendapatan dari

    Grand Hyatt Bali dan Bali Hyatt melonjak masing-masing sebesar

    80% dan 38% dibandingkan tahun 2006. Secara keseluruhan, total

    pendapatan dari hotel di Bali masih memberikan kontribusi terbesaryaitu 72,2% dari total pendapatan hotel JSI. Sementara itu, hotel di

    Jakarta dan Yogyakarta menyumbang masing-masing 16,9% dan

    10,9% terhadap total pendapatan Grup Hotel. Total pendapatan dari

    hotel JSI tumbuh sebesar 46% dari Rp350,5 miliar pada tahun 2006

    menjadi Rp512,1 miliar pada tahun 2007.

    Rencana Tahun 2008

    Dengan diselesaikannya tahap renovasi pada tahun 2007, Perseroan

    berada pada posisi yang optimal untuk meraih pertumbuhan

    pendapatan yang tinggi dari aset yang telah diperbaharui mulai

    tahun 2008. Oleh karenanya, dengan terus meningkatkan pelayanan,Perseroan dapat memelihara kesetiaan tamunya dan meningkatkan

    pangsa pasar.

    Seiring dengan prospek ekonomi yang lebih cerah dan pesatnya

    perkembangan daerah akibat adanya otonomi daerah, fokus

    Perseroan pada tahun 2008 dan selanjutnya akan diarahkan kepada

    pengembangan jaringan Hotel Accor Formule-1 secara lebih agresif.

    Perseroan berharap dapat memperluas jaringan hotel Formule-1

    ke kota-kota besar di Indonesia seperti Bandung, Semarang dan

    Surabaya agar dapat mengoptimalkan penetrasi pasar. Dengan

    sejumlah lokasi yang telah diidentifikasi, JSI akan memulaipembangunan beberapa Hotel Formule-1 di beberapa lokasi

    strategis di Jakarta.

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    9/22

    p

    Pendapatan Puri Botanical Residence mengalami

    peningkatan sebesar 41%, dari Rp79,9 miliar di tahun2006 menjadi Rp112,6 miliar di tahun 2007.

    Puri Botanical Residence recorded a 41% increase

    in revenue, from Rp79.9 billion in 2006 to

    Rp112.6 billion in 2007.

    RESIDENTIAL

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    10/22

    2

    JSIAnnualReport2007

    Tinjauan Umum

    Grup Residensial saat ini terkonsentrasi pada dua proyek residensial,

    keduanya diperuntukkan bagi kalangan menengah-atas: apartemen

    strata title Setiabudi Residences (SBR) dan kawasan perumahan Puri

    Botanical Residence (PBR). Pembangunan SBR selesai dilaksanakan

    pada bulan Maret 2007 dan terdiri dari 300 unit. Sementara itu, PBR

    akan menempati lahan seluas 135 hektar, dimana sekitar 53% akan

    digunakan untuk pembangunan sekitar 3.000 rumah, sedangkan

    sisanya akan diperuntukkan sebagai area publik, termasuk

    6,5 hektar taman botanik. Pada akhir tahun 2007, tiga dari tujuh

    kluster residensial telah diluncurkan, yang terdiri dari 750 rumah,

    kavling dan rumah toko. Sesuai tahapan pengembangan, empat

    dari tujuh taman tematik yang direncanakan telah ditanami dengan

    beragam flora, beberapa diantaranya merupakan tumbuhan langka.

    Kedua proyek residensial Perseroan menawarkan konsep yang unik.

    SBR menawarkan konsep sky lounge, dimana seluruh penghuni

    dapat menikmati fasilitas penthouse yang menjadi cerminan gaya

    hidup perkotaan modern, seperti fasilitas kolam renang, jacuzzi,

    fitnes & aerobik, serta spa di lantai paling atas. Sementara itu,

    PBR bekerjasama dengan Pusat Konservasi Kebun Raya Bogor,

    merupakan kawasan pemukiman yang pertama kali menawarkan

    gaya hidup sehat melalui pembangunan kawasan botanik yang

    menggabungkan unsur konservasi alam, ekologi, pendidikan dan

    kenyamanan. Atas komitmen dan inovasi, konsep yang unik dan

    kualitas pembangunan dari proyek-proyek tersebut, JSI meraih

    penghargaan pada dua kategori yang berbeda, yaitu: sebagai

    pengembang terbaik Apartemen dan Perumahan skala menengah

    dari Real Estate Indonesia pada tahun 2007.

    Operasi dan Kinerja 2007

    Puri Botanical Residence (PBR)

    Pada bulan Agustus 2007, JSI meluncurkan kluster baru, Dillenia

    Gaudia, yang terdiri dari 140 rumah dan kavling. Target market

    JSI yaitu kalangan menengah-atas, yang kurang sensitif

    terhadap perubahan suku bunga. Oleh karena itu, penurunan

    suku bunga pinjaman KPR yang ditawarkan oleh bank

    Overview

    The Residential Group is still focused on two residential projects,

    both targeting middle-upper market: the strata-titled Setiabudi

    Residences (SBR) and the landed housing estate Puri Botanical

    Residence (PBR). The construction of SBR was completed in March

    2007 and it consists of 300 units. Meanwhile, PBR will occupy

    a total area of 135 hectares, 53% of which will be occupied by

    around 3,000 houses, while the remaining will be set aside as

    public areas, including 6.5 hectares of botanical gardens. By the

    end of 2007, three out of the seven residential clusters had been

    launched, consisting of 750 houses, landlots and shophouses.

    In line with the development phase, four out of the planned

    7 thematic gardens had been planted with various flora, some of

    them rare species.

    Both of the Companys residential projects offer unique concepts.

    SBR offers a sky lounge, where all residents can enjoy penthouse

    facilities of the modern urban lifestyle, such as a swimming pool,

    jacuzzi, fitness & aerobic facilities and a spa at the top of the building.

    Meanwhile, PBR, built in collaboration with Kebun Raya Bogor

    Conservation Center, promotes a healthy lifestyle by offering the

    first botanical estate that brings together the full elements of nature

    conservation, ecology, education and leisure. For its commitment

    and the innovation, unique concept and quality of development of

    these projects, JSI received awards in two different categories: the

    best developer of Apartment and Medium Scale Housing from Real

    Estate Indonesia in 2007.

    2007 Operations and Performance

    Puri Botanical Residence (PBR)

    In August 2007, JSI launched a new cluster, Dillenia Gaudia,

    which consists of 140 houses and landlots. JSIs target market of

    middleto-upper income segment is essentially not sensitive to

    changes in interest rates, therefore lower mortgage rates offered by

    banks throughout 2007 had only a modest impact on sales at PBR

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    11/22

    for the year. This was worsened by a highly-publicized land dispute of

    PT Portanigra in Meruya Selatan which spilled over to the Companys

    PBR property, as some land lots were also claimed in the dispute.

    Such claim then proved to be unfounded. As the result, PBR recorded

    lower than expected sales in 2007.

    However, in terms of accounting, JSI still posted an increase in

    revenue from Rp79.9 billion in 2006 to Rp112.6 billion in 2007, or an

    increase of 41% as the Company managed to hand over most of its

    landlots, houses and shophouses during the year.

    Setiabudi Residences (SBR)Following the great success of the 2005-2006 period, there were

    limited sales activities in 2007 as SBR had sold most of its units. JSI

    sold 47 units in 2007, leaving only 22 units at the end of the year.

    Overall, 93% of the total 300 available units were sold. Even though a

    number of new strata-title apartments came into the market during

    2007, SBR managed to maintain its high rental rate, hence providing

    an attractive investment yield for investors.

    As a result of lower sales booked during 2007, revenue from SBR

    declined from Rp103.6 billion in 2006 to Rp56.2 billion in 2007. The

    following table presents the Groups key performance indicators for

    the past 3 years.

    sepanjang tahun 2007 hanya memberikan sedikit

    dampak terhadap tingkat penjualan PBR di tahun itu.

    Hal ini diperburuk dengan banyaknya pubIikasi terhadap kasus

    sengketa tanah dari PT Portanigra di Meruya Selatan yang

    mempengaruhi properti Perseroan karena beberapa lahan juga

    dinyatakan berada dalam sengketa. Tuntutan ini kemudian terbukti

    tidak benar. Namun sebagai dampaknya, PBR mencatat tingkat

    penjualan yang lebih kecil dibandingkan target penjualan yang

    diharapkan di tahun 2007.

    Meskipun demikian, secara akuntansi, JSI masih membukukan

    peningkatan pendapatan dari Rp79,9 miliar di tahun 2006 menjadi

    Rp112,6 miliar di tahun 2007, atau meningkat sebesar 41% karena

    Perseroan berhasil melakukan serah terima sebagian besar kavling,

    rumah dan rumah toko selama 2007.

    Setiabudi Residences (SBR)Setelah mencatat kesuksesan di tahun 2005-2006, tidak banyak

    aktivitas penjualan yang terjadi di tahun 2007 karena SBR telah

    menjual hampir seluruh unitnya. Pada tahun 2007, JSI berhasil

    menjual 47 unit sehingga hanya menyisakan 22 unit pada akhir

    tahun. Secara keseluruhan 93% dari total 300 unit yang tersedia

    telah terjual. Walaupun banyak apartemen baru ditawarkan ke pasar

    selama tahun 2007, SBR berhasil mempertahankan tarif sewa yang

    tinggi, sehingga memberikan imbal hasil investasi yang menarik

    bagi investor.

    Sebagai akibat dari rendahnya penjualan yang dibukukan

    pada tahun 2007, pendapatan SBR mengalami penurunan dari

    Rp103,6 miliar di tahun 2006 menjadi Rp56,2 miliar di tahun 2007.

    Tabel berikut menggambarkan indikator utama kinerja Grup

    Residensial selama 3 tahun terakhir.

    We chose Puri BotanicalResidence mainly for its flood-

    free location. We also like the

    green concept promoted by

    the developer. Living in PBR is

    very pleasant due to the clean

    and secure environment.

    Moreover, the after-sales

    service is very good.

    Kami memilih Puri BotanicalResidence terutama karena

    lokasinya yang bebas banjir.

    Selain itu kami juga menyukai

    konsep yang diusung oleh

    pengembang, yaitu green.

    Tinggal di lingkungan PBR

    sungguh menyenangkan

    karena lingkungannya bersih

    dan keamanannya juga

    terjamin. Disamping itu,

    layanan purna jual juga sangat

    memuaskan.

    Vera Marianawaty BuyerPuri Botanical Residence

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    12/22

    3

    JSIAnnualReport2007

    2008 Outlook

    In 2008, the Residential Group will focus on selling the remaining

    units at SBR and PBR. In order to boost sales, the Company willexpand the number of its sales forces and actively carry out intensive

    training to strengthen sales force capabilities during 2008.

    JSI also plans to provide additional facilities at PBR, namely a school

    and a modern market, to complement the existing sports club

    facilities. Moreover, JSI is undertaking the preparation of a 20-hectare

    commercial development, consisting of a shopping mall, apartment,

    office and hotel. The complex is located along the Jakarta Outer Ring

    Road (JORR) toll road project, which is expected to be completed in

    2010. The Company believes that the completion of this toll road

    project will give additional major selling point for the complex, as

    well as significantly increase the value of land and houses in PBR in

    the future.

    Rencana tahun 2008

    Pada tahun 2008, Grup Residensial akan memfokuskan pada

    penjualan unit yang tersisa di SBR dan PBR. Dalam upaya untukmeningkatkan penjualan, Perseroan akan menambah jumlah

    tenaga penjualan dan secara aktif melaksanakan pelatihan yang

    intensif untuk meningkatkan kemampuan tenaga penjualan selama

    tahun 2008.

    JSI juga merencanakan untuk menyediakan fasilitas lainnya di

    PBR, seperti sekolah dan pasar modern untuk melengkapi fasilitas

    klub olah raga yang sudah ada pada saat ini. Selain itu, JSI juga

    melakukan persiapan untuk pengembangan kawasan komersil

    seluas 20 hektar yang terdiri dari pusat perbelanjaan, apartemen,

    perkantoran dan hotel. Kawasan komersil ini berada di sepanjang

    proyek jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), yang diharapkan

    akan diselesaikan pembangunannya pada tahun 2010. Perseroan

    yakin bahwa selesainya proyek jalan tol ini akan menambah nilai

    jual dari kompleksnya, serta meningkatkan nilai tanah dan rumah di

    kawasan PBR di masa datang.

    2005 2006 2007

    Pengakuan penjualan unit Setiabudi Residences a) 164 67 44 Number of units recognition of Setiabudi Residences a)

    Pengakuan Penjualan kavling perumahan 9.372 22.886 20.011 Sales recognition of landed residences

    (Puri Botanical Residence & Taman Permata Buana) (M2) b) (Puri BotanicalResidence & Taman Permata Buana) (M2) b)

    Indikator Utama Kinerja Grup Residensial

    Key Performance Indicator of Residential Group

    a) Sesuai dengan Standar Akuntansi, penjualan apartemen strata titlebaru dapat diakui jika telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dan pembeli telah melakukan pembayaran minimal

    sebesar 20% dari harga jual. Oleh karena itu, hanya penjualan 275 unit dari total 278 unit yang terjual yang dapat dibukukan sebagai pendapatan pada tahun 2007.

    Pursuant to Indonesian Accounting Standards, sale of strata title apartment can be recognized if Sale and Purchase Agreement has been signed and the buyer has made payment of at least 20% of the agreed

    selling price. Therefore, on ly 275 out of the 278 units sold can be accrued as revenue in 2007.

    b) Sampai dengan 31 Desember 2007, dari total 31.448 M2 tanah terjual, hanya 20.011 M2 yang dapat dibukukan sebagai pendapatan sesuai dengan Standar Akuntansi.

    As of 31 December 2007, out of 31,448 sqm of land sold, only 20,011 sqm can be accrued as revenue pursuant to Indonesian Accounting Standards.

    I chose Setiabudi Residencesbecause of its strategic loca-

    tion, close to the city center

    so I dont need to be stuck in

    traffic. Furthermore, I also like

    the complete facilities and

    the well-maintained privacy

    and security.

    Saya memilih SetiabudiResidences karena lokasinya

    yang strategis, dekat dengan

    pusat kota sehingga saya tidak

    perlu terjebak kemacetan.

    Selain itu saya juga menyukai

    fasilitasnya yang lengkap serta

    privasi dan keamanan yang

    terjaga dengan baik.

    Joanita Roesmana BuyerSetiabudi Residences

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    13/22

    p

    OFFICE & TOWNHOUSE

    Terlepas dari persaingan yang ketat dalam penyewaan gedung

    perkantoran, bisnis penyewaaan kantor dari Grup mencatat

    pendapatan sebesar Rp72,3 miliar di tahun 2007, perubahan

    yang tidak signifikan dari tahun 2006.

    Despite intense competition in the office rentals, the

    Groups office Rental business recorded a revenue

    of Rp72.3 billion in 2007, insignificant change

    from 2006.

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    14/22

    3

    JSIAnnualReport2007

    Tinjauan Umum

    Grup Perkantoran, Apartemen dan Rumah Bandar mengelola

    persewaan ruang kantor, apartemen & rumah bandar, yang berlokasi

    strategis di jalan-jalan utama. JSI memiliki dan mengelola gedung

    perkantoran, yaitu Plaza Setiabudi yang terdiri dari Setiabudi 2

    dan Setiabudi Atrium, dan Menara Cakrawala. Setelah Apartemen

    Kuningan didivestasi pada bulan Agustus 2007, unit bisnis Apartemen

    dan Rumah Bandar hanya mengelola Tamanpuri Setiabudi.

    Pada tahun 2007, persaingan di sektor perkantoran cukup ketat

    seiring dengan banyaknya gedung perkantoran baru yang

    ditawarkan di pasar. Kondisi ini juga terjadi di sektor Apartemen &

    Rumah Bandar dimana bertambahnya kemacetan di Jakarta memicu

    maraknya pembangunan apartemen di pusat kota dan sekitarnya.

    Operasi dan Kinerja 2007

    JSI secara agresif menawarkan produknya ke calon penyewa

    potensial serta memasuki segmen pasar baru untuk meningkatkan

    tingkat hunian dari properti perkantoran dan rumah bandarnya.

    Namun, upaya ini belum membuahkan hasil karena banyaknya

    pasokan gedung perkantoran dan apartemen baru. Dengan

    kontribusi Apartemen Kuningan yang hanya 9 bulan, pendapatan

    Grup Perkantoran, Apartemen dan Rumah Bandar menurun dari

    Rp94,1 miliar di tahun 2006 menjadi Rp85,2 miliar di tahun 2007. Dari

    total pendapatan yang diperoleh Grup ini, bisnis persewaan gedung

    perkantoran mengambil porsi terbesar yaitu 85%, sementara Sewa

    Apartemen & Rumah Bandar menyumbang sisanya, yaitu 15%.

    Pada tahun 2007, JSI tetap berkomitmen untuk memberikan

    layanan berkualitas tinggi kepada para penyewa. Oleh karena itu,

    Perseroan berusaha keras memperbaiki manajemen fasilitas di setiap

    bangunannya dan memberikan insentif yang menarik bagi para

    penyewa, seperti kartu keanggotaan yang memberikan potongan

    khusus untuk bersantap, bermain golf serta penawaran menarik

    lainnya.

    Penyewaan Perkantoran

    Terlepas dari persaingan yang ketat dalam penyewaan gedung

    perkantoran, Menara Cakrawala berhasil mencatat sedikit

    pertumbuhan dalam tingkat huniannya dari 74% di tahun 2006

    Overview

    The Office, Apartment and Townhouse Group manages rental for

    offices, apartment units & townhouses strategically located in

    prime areas. JSI owns and operates office buildings, including Plaza

    Setiabudi which consists of Setiabudi 2 and Setiabudi Atrium, and

    Menara Cakrawala. After the sale of Apartemen Kuningan in August

    2007, the Apartment and Townhouse business unit only manages

    Tamanpuri Setiabudi.

    In 2007, competition in the office sector was quite intense as a

    large number of new office buildings came onto the market. The

    same conditions applied to the Apartment & Townhouse sector, as

    worsening traffic congestion in Jakarta triggered a proliferation of

    apartment constructions in the city center and surrounding areas.

    2007 Operations and Performance

    JSI aggressively approached potential tenants as well as penetrated

    new markets to increase the occupancy rate of its Office and

    Townhouse properties. However, the efforts have not shown a

    significant improvement due to the challenges arising from the

    entry of new office and apartment buildings. With only a nine-

    month effective contribution from the sold Apartemen Kuningan,

    total revenues contributed by the Office, Apartment and Townhouse

    Group declined from Rp94.1 billion in 2006 to Rp85.2 billion in

    2007. Of the Groups total revenues, the Office Rental business took

    the largest portion (85%), while Apartment & Townhouse Rentals

    contributed the remaining 15%.

    In 2007, JSI maintained its commitment to offer high quality services

    to tenants. Therefore, the Company made considerable efforts to

    improve the facility management for its buildings and provided

    tenants with incentives such as membership cards that give special

    discounts for dining, golf courses and other offers.

    Office Rentals

    Despite intense competition in the office rentals, Menara Cakrawala

    managed to slightly improve its occupancy rate from 74% in 2006

    to 75% in 2007. The Company, on the other hand, made a strategic

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    15/22

    We like our office at Menara

    Cakrawala (previously known as

    Skyline Building) because the

    location is very convenient; at the

    center of Jakarta and near oneof Jakartas five star hotels. The

    management, security and service

    quality are also of prime quality,

    by which the management

    employs a Japanese staff enabling

    us to communicate easily with the

    management.

    Kami menyukai kantor kami

    yang berada di Menara

    Cakrawala (sebelumnya dikenal

    dengan nama Skyline Building)

    karena lokasinya yang sangatstrategis, di pusat kota Jakarta

    dan dekat dengan salah satu

    hotel berbintang lima di

    Jakarta. Kualitas manajemen,

    keamanan dan pelayanan juga

    prima, dimana manajemen

    mempekerjakan karyawan asal

    Jepang untuk melancarkan

    komunikasi antara kami

    dengan manajemen.

    Joni Syam PT Naigai Trans Line

    decision to hold off marketing activities of Setiabudi 2 in order to

    pave the way for its demolition and construction of the Setiabudi

    Tower. Consequently, Plaza Setiabudi booked a decline in total

    occupancy from 87% in 2006 to 81% in 2007.

    In line with the slightly higher occupancy rate, Menara Cakrawala

    recorded total revenue of Rp24.6 billion, relatively unchanged from the

    previous year. Meanwhile, revenue from Plaza Setiabudi declined by 3%

    from Rp49.2 billion in 2006 to Rp47.7 billion in 2007, thus resulting in

    a slight decrease in total revenue from the Office Rental business from

    Rp72.7 billion in 2006 to Rp72.3 billion in 2007.

    Apartment and Townhouse Rentals

    JSI divested its ownership in Apartemen Kuningan in August 2007 in

    order to increase liquidity to support its future expansion, which willstrategically contribute more value to the Company. The divestment

    will not eliminate its presence in the Kuningan area as the Company

    still has the Tamanpuri Setiabudi townhouse. After having been left

    by residents due to inconveniences caused during the construction

    of Setiabudi Residences, the occupancy rate of Tamanpuri Setiabudi

    has not rebounded to its optimum level. In order to improve

    performance and enable the property to compete with brand new

    apartment buildings, the Company offers potential tenants with an

    optional unit refurbishment.

    menjadi 75% di tahun 2007. Perseroan, di sisi lain, membuat

    keputusan strategis untuk menunda aktivitas pemasaran

    Setiabudi 2 demi kelancaran rencana pembongkaran dan

    pembangunan Setiabudi Tower. Sebagai konsekuensinya, Plaza

    Setiabudi mencatat penurunan dalam tingkat hunian dari 87% di

    tahun 2006 menjadi 81% di tahun 2007.

    Seiring dengan membaiknya tingkat hunian, Menara Cakrawala

    mencatat total pendapatan sebesar Rp24.6 miliar, relatif tidak

    berubah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara

    itu, pendapatan dari Plaza Setiabudi menurun sebesar 3% dari

    Rp49,2 miliar di tahun 2006 menjadi Rp47,7 miliar di tahun 2007,

    sehingga mengakibatkan sedikit penurunan dalam total pendapatan

    bisnis penyewaan perkantoran dari Rp72,7 miliar di tahun 2006

    menjadi Rp72,3 miliar di tahun 2007.

    Penyewaan Apartemen dan Rumah Bandar

    JSI mendivestasi kepemilikannya di Apartemen Kuningan pada

    bulan Agustus 2007 dalam rangka meningkatkan likuiditas untukmendukung ekspansi di masa datang, yang diharapkan akan

    memberikan nilai tambah bagi Perseroan. Divestasi ini tidak akan

    mengurangi eksistensi Perseroan di kawasan Kuningan karena

    Perseroan masih memiliki Rumah Bandar Tamanpuri Setiabudi.

    Setelah ditinggalkan oleh beberapa penghuninya karena

    ketidaknyamanan yang disebabkan oleh pembangunan Setiabudi

    Residences, tingkat hunian Tamanpuri Setiabudi belum kembali

    ke level optimum. Dalam upaya untuk memperbaiki kinerja dan

    memungkinkan properti ini bersaing dengan apartemen baru,

    maka Perseroan menawarkan pilihan untuk merenovasi unit kepada

    calon penyewa.

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    16/22

    3

    JSIAnnualReport2007

    2008 Outlook

    JSI believes that high quality services will be the key driver to

    winning the current competitive environment in the rental business.Therefore, its primary focus shall be on improving services to tenants.

    The Company also sees improvement in the variety of facilities offered

    as a means to earn the loyalty of existing tenants. Though some of its

    assets are relatively old, the Company will successfully gain market

    share by offering integrated services to customers.

    In the pipeline, the Company is currently undertaking a

    comprehensive study on its Mega Setiabudi Complex development

    project, which will comprise a hotel and a new high rise office

    building, Setiabudi Tower. Refurbishments to Tamanpuri Setiabudi

    will also be continuously carried out to rejuvenate the asset and

    attract new potential tenants.

    05 06 07

    77 74 75

    Menara Cakrawala

    05 06 07

    Plaza Setiabudib)

    8487

    81

    b) Aktivitas persewaan di Setiabudi 2 akan dikurangi secara bertahap

    untuk memungkinkan Perseroan melakukan pembangunan

    Setiabudi Tower.

    The rental activities in Setiabudi 2 will be gradually reduced in order

    to enable the Company to develop Setiabudi Tower.

    Rata-rata Tingkat Penyewaan Ruang Kantor

    Average Occupancy of Office Rentals

    Rencana Tahun 2008

    JSI percaya bahwa layanan berkualitas merupakan faktor utama

    untuk memenangkan persaingan yang kian ketat di bisnis persewaansaat ini. Oleh karena itu, fokus utama Perseroan akan diarahkan

    pada upaya perbaikan layanan kepada para penyewa. Perseroan

    juga menilai perbaikan dalam keragaman fasilitas yang ditawarkan

    merupakan cara untuk memelihara kesetiaan dari penyewa yang

    ada. Walaupun usia dari beberapa aset Perseroan sudah cukup lama,

    namun Perseroan yakin akan dapat meningkatkan pangsa pasarnya

    dengan menawarkan layanan yang terpadu kepada para penyewa.

    Dalam rencananya, Perseroan saat ini tengah melakukan kajian

    menyeluruh atas proyek pengembangan Kompleks Mega Setiabudi,

    yang akan terdiri dari hotel dan gedung perkantoran bertingkat

    tinggi, Setiabudi Tower. Renovasi atas Tamanpuri Setiabudi juga akan

    terus dilakukan untuk meremajakan aset dan menarik minat calon

    penyewa baru yang potensial.

    Tamanpuri Setiabudi

    05 06 07

    91

    74

    46

    05 06 07

    Apartemen

    Kuningana)

    80 79

    Rata-rata Tingkat Penyewaan Apartemen dan Townhouse

    Average Occupancy of Apartment and Townhouse Rentals

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    a) Pada Oktober 2007, PT JSI telah mendivestasi kepemilikannya di

    Apartemen Kuningan.

    In August 2007, PT JSI has divested its ownership in Apartemen

    Kuningan.

    0

    20

    40

    60

    80

    100

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    17/22

    p

    Pada tahun 2007, total pendapatan dari properti ritel

    tumbuh pesat sebesar 54% dibandingkan dengan tahun

    2006. Bali Collection dan Plaza Menteng membukukan

    peningkatan pendapatan secara signifikan, yaitu sebesar

    178% dan 162%, sementara Setiabudi One mencatat

    peningkatan pendapatan sebesar 10%.

    In 2007, total revenues from retail properties

    grew at a spectacular 54% from 2006. Both Bali

    Collection and Plaza Menteng recorded a sharp

    increase in revenues of 178% and 162% while

    Setiabudi One booked an increase of 10%.

    RETAIL

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    18/22

    3

    JSIAnnualReport2007

    Tinjauan Umum

    Pada tahun 2007, Grup Ritel mulai menunjukkan kontribusinya

    sebagai hasil dari strategi revitalisasi dan reposisi terhadap aset

    ritel yang telah selesai dilaksanakan pada tahun sebelumnya.

    Diharapkan Grup ini dapat segera merealisasikan potensi

    pendapatannya dengan optimal. Portofolio yang dikelola oleh

    Grup Ritel pada tahun 2007 mencakup Setiabudi One dan Plaza

    Menteng di Jakarta, serta Bali CollectionLifestyle & Entertainment

    Center di kawasan hotel berbintang di Nusa Dua, Bali, yang

    seluruhnya dikembangkan dengan konsep pusat gaya hidup

    yang inovatif.

    Dalam beberapa tahun terakhir ini, tingkat persaingan di segmen

    properti ritel semakin ketat seiring dengan perkembangan

    daya beli masyarakat dan gaya hidup kosmopolitan dari orang

    Indonesia. Hal ini ditandai dengan terus maraknya pembangunan

    pusat ritel dalam berbagai ukuran yang menawarkan perpaduan

    konsep yang unik dan menarik.

    Dalam rangka mempertahankan tingkat penggunaan dan

    hunian yang optimal dari properti ritelnya, JSI menciptakan

    fasilitas yang menunjang gaya hidup dan hiburan dari komunitas

    disekitarnya. Konsep ruang ritel JSI dirancang untuk melayani

    segmen konsumen tertentu. Selain itu, JSI juga bekerjasama

    dengan mitra ritel yang setia dan terkemuka demi terciptanya

    Overview

    In 2007, the Retail Group began to show its contribution that

    resulted from revitalization and repositioning initiatives on retail

    assets which were completed the previous year. It is expected

    that the Group will soon tap into its optimal income generation

    potential. The portfolio of properties managed under the Retail

    Group in 2007 consisted of: Setiabudi One and Plaza Menteng in

    Jakarta, and Bali Collection Lifestyle & Entertainment Center in

    the upscale hotel and resort area of Nusa Dua, Bali, all developed

    under the concept of innovative lifestyle center.

    In recent years, competition in the retail market has been

    particularly fierce due to higher purchasing power and the

    increasingly cosmopolitan outlook of Indonesians. This is marked

    with the continuous construction of retail centers of various sizes

    offering a mixture of unique and interesting concepts.

    To maintain optimum utilization and occupancy of its retail

    properties, JSI focuses on developing facilities that match

    the lifestyle and entertainment needs of the surrounding

    communities. Its retail spaces are designed to cater to particular

    customer segments. In addition, JSI seeks loyal and reputable

    retail partners to provide a favorable tenant and service mix.

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    19/22

    p

    At the same time, most retail centers are attached to commercial

    and residential properties in its asset portfolio, hence creating

    synergy and improving considerably the marketability of

    both assets.

    2007 Operations and Performance

    In 2007, total revenues from retail properties grew at

    a spectacular 54% from 2006. Both Bali Collection and Plaza

    Menteng recorded a sharp increase in revenues of 178% and

    162% while Setiabudi One booked an increase of 10%.

    As the main retail asset of the Company, Setiabudi One

    contributed 52% of total retail revenues for JSI and at the

    same time succeeded in improving its average rental rate by

    approximately 10% and maintaining its occupancy rate at 85%,

    unchanged from 2006.

    Plaza Menteng, which is attached to Formule-1 Menteng

    Hotel, was opened in September 2006. As such, the

    significant increase in revenues to Rp3.4 billion in 2007

    from Rp1.3 billion last year was primarily attributable to its

    12 months operation in 2007 as compared to only 4 months

    kombinasi penyewa dan layanan jasa yang tepat. Di sisi lain,

    sebagian besar pusat ritel JSI berdekatan dengan properti

    komersil dan residensial yang berada dalam portofolio aset

    Perseroan, sehingga tercipta sinergi dan daya jual kedua aset

    tersebut juga meningkat.

    Operasi dan Kinerja 2007

    Pada tahun 2007, total pendapatan dari properti ritel tumbuh

    pesat sebesar 54% dibandingkan dengan tahun 2006. Bali

    Collection dan Plaza Menteng membukukan peningkatan

    pendapatan secara signifikan, yaitu sebesar 178% dan 162%,

    sementara Setiabudi One mencatat peningkatan pendapatan

    sebesar 10%.

    Sebagai aset ritel Perseroan yang utama, Setiabudi One

    memberikan kontribusi sebesar 52% dari seluruh pendapatan

    ritel JSI dan pada saat yang sama berhasil meningkatkan

    rata-rata tarif sewa sekitar 10% serta mempertahankan tingkat

    hunian sebesar 85%, sama seperti tahun 2006.

    Plaza Menteng, yang terintegrasi dengan Hotel Formule-1

    Menteng, telah dibuka sejak bulan September 2006. Dengan

    demikian, peningkatan pendapatan yang berarti dari

    Rp1,3 miliar pada tahun 2006 menjadi Rp3,4 miliar pada

    tahun 2007 disebabkan kegiatan operasional Plaza Menteng

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    20/22

    3

    JSIAnnualReport2007

    Bali Collectionb)

    05 06 07

    38

    57

    05 06 07

    24

    20

    55

    Plaza Mentenga)

    0

    20

    05 06 07

    Setiabudi One

    86 85 85

    40

    60

    80

    a) Plaza Menteng ditutup sejak Oktober 2005 untuk diubah menjadi Hotel Formule-1 dan pusat

    ritel yang terintegrasi. Pembukaan kembali dilaksanakan pada bulan September 2006.

    Plaza Menteng was closed down in October 2005 to be transformed into an integrated

    Formule-1 Hotel and retail center. Re-opening of the property was in September 2006.

    b) Bali Collection Entertainment & Lifestyle Destination Point telah dibuka kembali pada bulan

    Januari 2006, setelah dilakukan renovasi sepanjang tahun 2005.

    Bali Collection Entertainment & Lifestyle Destination Point was re-opened in January 2006,

    after a major renovation was undertaken for the entire year of 2005.

    Rata-rata Tingkat Penyewaan Ruang Ritel

    Average Occupancy of Retail Space

    100

    Setiabudi One, complete with its

    wide selection of restaurants and

    entertainment spots like Cinema 21 and

    Fitness Center, and strategically located

    in the midst of offices, apartments and

    campuses, makes this place deserving

    of the status One Stop Entertainment

    Center. The location fully supports our

    slogan Groovy Sushi, Groovy Food,

    Groovy Place, Groovy Price. We are also

    pleased with our good and harmonious

    cooperation with the developer, as

    represented by the Management Team,

    that is always ready to deliver its best

    service to each tenant.

    Setiabudi One yang dilengkapi dengan

    beragam restoran dan tempat hiburan,

    seperti Cinema 21 dan Fitness Center,

    terletak di lokasi yang sangat strategis,

    dikelilingi oleh perkantoran, apartemen

    dan perguruan tinggi sehingga

    menjadikan tempat ini layak disebut

    sebagai One Stop Entertaiment Center.

    Lokasi ini sangat mendukung slogan

    kami Groovy Sushi, Groovy Food, Groovy

    Place, Groovy Price. Kami juga sangat

    menikmati kerjasama yang baik dan

    harmonis dengan pengembang, diwakili

    oleh Team Management, yang senantiasa

    siap sedia dalam memberikan layanan

    terbaiknya kepada setiap tenant.

    Ranran Rahadijan SushiGroove

    in 2006. It succeeded in increasing its average rental rate by 56%

    while occupancy increased from 20% in 2006 to 55% in 2007.

    Bali Collection, which re-opened in January 2006, offers

    a prime and innovative shopping experience as the first and

    only single-storey open-space retail center. As a premier tourist

    telah berjalan penuh selama 12 bulan di tahun 2007

    dibandingkan dengan hanya 4 bulan di tahun 2006. Plaza

    Menteng berhasil meningkatkan rata-rata tarif sewa sebesar

    56% dan meningkatkan tingkat hunian dari 20% di tahun 2006

    menjadi 55% di tahun 2007.

    Sebagai pusat ritel satu lantai di alam terbuka yang pertama

    dan satu-satunya di Bali, Bali Collection, yang telah dibuka

    kembali pada Januari 2006, menawarkan pengalaman belanja

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    21/22

    SOGO Department Store is now

    in Bali Collection because we

    saw an excellent prospect there

    for a department store, and in

    consideration of its strategic

    location in the exclusive Nusa Dua

    area as well as its unique open-air

    concept. We are confident that our

    presence here will contribute to

    the development of Bali as a prime

    tourist destination, and at the

    same time cater to the needs and

    lifestyle of the local community.

    The facilities provided by the

    developer, in the form of a shuttle

    bus, also facilitates increased traffic

    of customers to Sogo Department

    Store. We believe by maximizing

    the drop-off of guests from the

    shuttle bus at every entry point

    will make Bali Collection the retail

    center of choice.

    SOGO Department Store hadir di

    Bali Collection karena melihat

    peluang yang baik untuk sebuah

    department store dan mengingat

    lokasinya yang strategis, di

    kawasan Nusa Dua yang eksklusif,

    serta konsepnya yang unik, yaitu

    di area terbuka. Kami percaya

    bahwa keberadaan kami dapat

    mendukung kegiatan pariwisata

    di Bali, serta memenuhi kebutuhan

    dan gaya hidup masyarakat di

    sini. Fasilitas yang diberikan oleh

    pengembang, berupa shuttle bus

    juga membantu meningkatkan

    jumlah pengunjung ke Sogo

    Department Store. Kami yakin

    dengan lebih memaksimalkan

    tingkat drop off tamu dari shuttle

    bus tersebut di setiap pintu masuk

    akan membuat Bali Collection

    lebih maju dan berkembang.

    Noorpatria Eka Nugraha SOGO Bali Collection

    destination, it benefited significantly from the tremendous

    recovery of tourism activities during 2007, as evident from

    the 31% growth in tourist arrivals on the island. Currently

    contributing about 39.8% of JSI Retail Group total revenues,

    its revenue jumped to Rp16.7 billion from only Rp6.0 billion in

    2006, mainly due to the increase of average rental rate by 43%

    and occupancy rate by 19%. Overall, JSI believes it will continue

    to push the marketability of its retail spaces given its creative

    marketing agents who are equipped with good selling skills,

    extensive networks and fresh ideas.

    2008 Outlook

    In 2008, JSI believes that the retail market competition will

    continue to intensify with many of its major competitors officially

    launching and selling extensive retail spaces in the market. To

    counter these challenges, JSI will maintain its current market

    positioning for retail properties by promoting its lifestyle center

    concept and focusing on good and well-known tenants.

    yang inovatif dan berkelas. Sebagai tujuan utama bagi para

    wisatawan, pusat ritel ini sangat diuntungkan oleh pulihnya

    kegiatan pariwisata selama tahun 2007, sebagaimana tercermin

    dari peningkatan jumlah kedatangan wisatawan di Pulau

    Dewata sebesar 31%. Pada saat ini, Bali Collection memberikan

    kontribusi sebesar 39,8% dari seluruh pendapatan Grup Ritel.

    Total pendapatannya meningkat dari Rp6,0 miliar pada tahun

    2006 menjadi Rp16,7 miliar di tahun 2007, terutama disebabkan

    oleh kenaikan rata-rata tarif sewa sebesar 43% dan tingkat

    hunian sebesar 19%. Secara keseluruhan, JSI yakin dapat terus

    meningkatkan daya jual ruang ritelnya berkat dukungan agen

    penjualan yang kreatif yang dibekali dengan kemampuan

    penjualan yang baik, jaringan yang luas dan ide-ide yang baru.

    Rencana Tahun 2008

    Pada tahun 2008, JSI memproyeksikan bahwa tingkat persaingan

    pasar ritel akan tetap ketat seiring dengan banyaknya pesaing

    besar yang akan meluncurkan dan menjual ruang ritelnya dalam

    jumlah besar ke pasar. Dalam menyikapi tantangan ini, JSI akan

    mempertahankan posisi properti ritelnya di pasar dengan

    mengedepankan konsep pusat gaya hidup dan memfokuskan

    pada penyewa dengan reputasi baik.

  • 7/26/2019 ar2007_06_businessreport

    22/22

    4

    JSIAnnualReport2007

    Pada tahun 2008, pengembangan bisnis ritel akan diarahkan

    dan diselaraskan dengan strategi pengembangan bisnis hotel,

    khususnya rencana agresif Perseroan untuk mengembangkan

    jaringan hotel Formule-1. Dengan menggabungkan konsep

    budget hoteldengan pusat F&B, JSI akan mampu menawarkan

    tarif ekonomis bagi tamu hotel tanpa mengabaikan kebutuhan

    akan jasa lainnya yang akan disediakan oleh pusat ritel yang

    terintegrasi dengan hotel. Kesuksesan strategi usaha ini telah

    terbukti pada tahun 2007 melalui Formule-1 Menteng, dan akan

    diikuti oleh Formule-1 Cikini, yang saat ini sedang dalam tahap

    pembangunan. JSI juga akan mengembangkan pusat gaya

    hidup di kawasan Mega Kuningan.

    In 2008, retail development will be emphasized and aligned

    with hotel strategies, particularly its aggressive plans to

    develop the Formule-1 hotel chain. By integrating a budget

    hotel with F&B center, JSI will be able to offer savings to its

    valued guests without having to compromise other

    services that will be provided by the adjacent retail

    spaces. The success of such a formula was proven in 2007

    with Formule-1 Menteng, and will soon be followed by

    Formule-1 Cikini, which is currently under construction.

    JSI will also develop a lifestyle center on its property in

    Mega Kuningan.