apresiasi karya seni - i nyoman gunarsa

17

Upload: lisa-tri-setiawati

Post on 25-Jun-2015

504 views

Category:

Education


17 download

DESCRIPTION

Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa, pelukis asal Bali

TRANSCRIPT

Page 1: Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa
Page 2: Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa

Presentasi Apresiasi Seni Rupa

Kesimpulan Diskusi Kelompok Tentang Tokoh

Pelukis “I Nyoman Gunarsa”Amanda Noviyanti

Clarissa Juliana

Fisca Meidyasari

Gemi KusmeinizyLisa Tri Setiawati

Rizkiyanita Bintang

Page 3: Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa

I Nyoman Gunarsa

Page 4: Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa
Page 5: Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa

Judul : Penari Bali.

Tema : Cerita rakyat, legenda dan kesenian Bali.

Melukiskan tentang seorang penari Bali yang sedang lincah melakukan gerakan tarian .

Page 6: Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa

Objek utama yang digambar adalah seseorang penari Bali. Pada karya Nyoman Gunarsa pada umumnya adalah menggambarkan berbagai realita dan kehidupan cerita rakyat bali dan legenda hindu dharma. Dan berdasarkan eksplorasinya dari cerita rakyat Bali, Legenda Bali, kekhasan atau bahkan kesenian Bali, seperti tarian tradisional, musik tradisional, upacara keagaman, dan keanekaragaman lingkungan yang mempengaruhi banyak seniman yang berasal dari Bali dan Indonesia.

Page 7: Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa

Nilai keunikan atau keindahan

Dalam gambar I Nyoman Gunarsa mungkin sulit ditemukan keberadaan titik keindahannya, melainkan unsur kebebasan dan keberanian dalam melukis. Keberanian dalam melukis adalah salah satu pemberontakan yang kreatif. Ketika keberanian muncul, maka akan timbul sebuah keunikan dengan sendirinya.

Page 8: Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa

Muatan pesan moral yang ingin disampaikan

Bahwa gaya lukisan / aliran sangatlah penting dan wajib dimiliki oleh setiap pelukis. Unsur kebebasan dan keberanian dalam melukis juga harus ditanamkan didalam diri pelukis. Karena dari kedua unsur tersebut mampu menumbuhkan kesan kreatif yang lebih dalam.

Teknik dan bahan yang digunakan Nyoman Gunarsa dalam melukis adalah teknik basah yg menggunakan media kanvas serta menggunakan cat minyak atau cat air.

Page 9: Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa

Aliran atau gaya lukisan yang Nyoman Gunarsa terapkan adalah Ekspresionis.

Aliran atau gaya lukisan ekspresionis atau ekspresionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia. Dan ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas.

Page 10: Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa

Biografi Nyoman Gunarso

Nama :I Nyoman Gunarsa

Lahir Banda

Klungkung, Bali,15 April 1944 

Pendidikan :ASRI, Yogyakarta

 Profesi :Pelukis,Dosen

ASRI Yogyakarta 

Penghargaan :

1. Pratisara Affandi Adi Karya Award 1976,

2. Best Painting pada Bienalle III dari DKJ 1978,

3. Best Painting pada Bienalle IV 1980,

4. Lempad Prize 1980,

5. Mendapat Medali Perak pada Bienalle I di Yogyakarta 1988,

6. Penghargaan Dharma Kusuma dari Pemerintah Daerah Bali 1994,

7. Bali Etos Award Jakarta 1994

Ayah Nyoman Rudana adalah seorang petani, yang juga mahir menabuh gamelan Bali dan ibunya pandai membuat Banten, rangkaian sesajen untuk berbagai upacara keagamaan Hindu Bali. Masa kecilnya dihabiskan di kampung dengan suasana keagamaan serta berkesenian yang kental dari keluarga serta lingkungan sekitar. Rudana juga senang mengunjungi Puri Lukisan, yang merupakan museum lukisan yang terkenal di Bali saat itu dan menghabiskan waktu luangnya selepas sekolah untuk mengunjungi para pelukis di daerah Ubud.

Di SMA Rudana tergabung dalam kelompok sendratari Bali dan berpasangan dengan Ni Wayan Olasthini, yang kemudian menjadi istrinya.

Selesai masa SMA di Denpasar tahun 1968, Rudana melamar masuk AKABRI Darat di Lembang, Jawa Barat, namun gagal dalam tes sebagai penerbang. Lalu ia memutuskan untuk mengambil sekolah guru PGSLP Negeri di Madiun, Jawa Timur antara tahun 1969-1970. Setelah lulus ia kembali ke Bali dan bekerja sebagai guru magang di sebuah SMP selama setahun. Ia kemudian menjadi pemandu wisata hingga tahun 1973.

Page 11: Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa

Karya-karya I Nyoman Gunarsa

Page 12: Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa

Alunan Seruling Memanggil Burung Walet 

- Oil on Canvas - 150 x 200 cm (2010)

Rama dan Shinta-Oil on Canvas-

175x150cm (2008)

Page 13: Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa

Legong Dancers-Water Color-114x160cm (2010)

Kasih Ibu-Oil on Canvas-

175x125cm (2009)

Page 14: Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa

Guardian of The Villages

-Oil on Canvas-150x200

Barong-WaterColor-117x152cm

(2010)

Page 15: Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa

Kendang Dancers-Oil on Canvas-

145x145cm (2009)

Pendet Dancer-Oil on Canvas-

95x95cm (2010)

Page 16: Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa

Berhias-Oil on Canvas-

150x175cm (2005)

Gadis Penari Tenun-Oil on Canvas-

145x145cm (2009)

Page 17: Apresiasi Karya Seni - I nyoman gunarsa