apresiasi sastra

27
UJIAN MID SEMESTER PENGAJARAN KETERAMPILAN APRESIASI SASTRA LIMA BENTUK TES DALAM PEMBELAJARAN SASTRA Oleh: Fitria Mailisda NIM 2008/04507

Upload: hilma-rahmi

Post on 30-Jun-2015

558 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: apresiasi sastra

UJIAN MID SEMESTER

PENGAJARAN KETERAMPILAN APRESIASI SASTRA

LIMA BENTUK TES DALAM PEMBELAJARAN SASTRA

Oleh:

Fitria MailisdaNIM 2008/04507

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAHFAKULTAS BAHASA SASTRA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG2010

Page 2: apresiasi sastra
Page 3: apresiasi sastra

LIMA BENTUK TES DALAM PEMBELAJARAN SASTRA

1. Petunjuk Umum

a. Kerjakan soal-soal menulis kreatif puisi berikut ini di lembaran jawaban

yang telah disediakan.

b. Berilah tanda silang pada huruf A, B, C, atau D di lembar jawaban yang

Sdr. anggap paling tepat.

c. Jawablah soal-soal esai dengan singkat dan jelas

Soal-soal Objektif

Bentuk Tes Pembelajaran Sastra

A. Puisi

Tes Berpusat Pada Teks

Puisi 1

Rendezvous

(Karya: Taufik Ismail)

Sejarah telah singgah

Ke kemah kami

Ia menegur sangat ramah

Dan mengajak kami pergi

“Saya sudah mengetuk-ngetuk

Pintu yang lain”

Katanya

“Tapia amat heran.

Mereka berkali-kali menolakku

Di ambang pintu”

Kini kami beratus ribu

Mengiringkan langkah sejarah

Dalam langkah yang seru

Page 4: apresiasi sastra

Dan semakin cepat

Semakin dahsyat

Menderu-deru

Dalam angina berputar

Badai peluru

Topan bukit batu

Dari puisi di atas, kerjakanlah soal-soal berikut ini

1) Berdasarkan informasi di atas, temukanlah peristiwa apa yang

dikemukakan penyair melalui puisinya?

a) Perjuangan c) Perkenalan

b) Pertemuan d) Kemerdekaan

2) Pada puisi di atas, pada bait manakah yang menyatakan pendapat dan

perasaan penyair?

a) Bait 1 c) Bait 3

b) Bait 2 d) Bait 1, 2, 3

3) Berdasarkan puisi di atas, apakah maksud dari kata “Rendezvous” itu?

a) Perkenalan c) Pertemuan

b) Perpisahan d) Perubahan

Tes Perwujudan Sastra

Puisi 2

Karangan Bunga

(Karya Taufik Ismail)

Tiga anak kecil

Dalam langkah malu-malu

Datang ke selemba

Sore itu

Ini dari kami bertiga

Pita hitam dalam karangan bunga

Sebab kami ikut berduka

Bagi kakak yang di tembak mati

Siang tadi

Page 5: apresiasi sastra

4) Tema kutipan puisi di atas yang tepat adalah…

a) Perjuangan mahasiswa

b) Rindu dendam

c) Peristiwa penembakkan

d) Demonstrasi mahasiswa

5) Suasana yang digambarkan dalam kutipan puisi “Karangan Bunga” di

atas adalah…

a) Ketakutan c) Berkabung

b) Kesepian d) Kebencian

6) Kata yang tepat untuk melambangkan peristiwa pada kutipan di atas

adalah…

a) Anak kecil c) Pita hitam

b) Malu-malu d) Sore itu

Tes Diskriminasi

7) Pasangan sastrawan dengan karyanya

1. Armijn Pane : Belenggu dan Nyanyi Sunyi

2. Sanusi Pane : Anak Perawan di Sarang

Penyamun

3. J. E. Tatengkeng : Rindu Dendam

4. Amir Hamzah : Dian yang Tak kunjung Padam

Berdasarkan uraian di atas, pasangan sastrawan dan karyanya yang

cocok adalah…

a) Nomor 1 c) Nomor 3

b) Nomor 2 d) Nomor 4

Tes Gaya Merespon

Puisi 3

Anak yang Angkuh

Betapa dinginnya air sungai

Page 6: apresiasi sastra

Dinginnya! Dinginnya!

Betapa dinginnya daging luka

Yang membaluti tulang-tulangku

Hai, anak!

Jangan bersandar di pepohonan

Masuklah, anak!

Di luar betapa dinginnya!

(Di luar angina menari putar-putar

Si anak meraba punggung dan pantatnya

Pukulan si bapak menimbulkan dendam)

Masih terlalu kecil ia

Digembungkannya dadanya kecil,

Diangkatnya tinjunya kecil

Amboi! Si Jagoan kecil

Menyusuri sungai darah

Hai, anak

Bara di matamu dihembusi angin

Masuklah, anak!

Di luar betapa dinginnya!

(Daun-daun kecil pada gugur

Dan jatuh atas rambutnya.

Si anak di jalan tolak pinggang

Si jantan kecil dan angkuh

8) Apakah tema dari puisi di atas?

a) Perlawanan c) Kemarahan

b) Dendam d) Keangkuhan

9) Apakah yang dimaksud dengan “Bara di matamu dihembus angin”?

a) Dendam yang sangat besar

Page 7: apresiasi sastra

b) Kemarahan yang meluap-luap

c) Kemarahan yang lenyap karena tiupan angina

d) Permohonan maaf si Anak kepada bapaknya

Tes Kecanggihan Bahasa

10) Penyair yang memandang bahwa kata adalah pengertian itu sendiri,

yang tidak membelenggu puisi adalah….

a) Taufik Ismail c) Chairil Anwar

b) Sutardji Calzoum Bachri d) Putu Wijaya

B. Prosa

Tes berpusat pada teks

Prosa 1

Perjalanan Dua Pencari Alamat

Potongan kertas buram berukuran kurang lebih 5 X 5 CM itu

dipegangnya sedemikian erat, mengesankan sebagai barang yang sangat

berharga. TARDI, d/a H. RAHIM, Jalan Lingkar Luar Barat, Gang

Langgar, RT. 003/RW. 05, No. 192, Kelurahan Kebon Bambu, Jakarta

BArat. Entah sudah berapa kali Atun membacakan alamat suaminya yang

tertulis dalam potongan kertas itu kepada sekian banyak orang yang

ditemuinya, tetapi perjalanan pencariannya tak kunjung selesai juga.

………………………………………………………………………………

Kurang lebih satu jam Atun mencari, Tanya sana-sini, balik sana

balik sini, rumah nomor dua puluh delapan akhirnya berhasil juga

ditemukan.

“Nama saya memang Rahim, tetapi saya tidak punya pabrik mebel.

Alamat suami ibu itu persisnya di mana?”

Atun menunjukkan potongan kertas berisi catatan alamat itu.

“Ooo… sini kebun Randu, bukan kebon Bambu. Ibu keluar lagi ke

jalan raya, naik mikrolet ke terminal. Di sana ganti bis. Tanya saja mana

yang jurusan Jalan Lingkar Luar Barat.”

Page 8: apresiasi sastra

Atun mulai berpengharapan. Setelah kurang dari lima jam

melanglang lewat belasan jalan, menembus kemacetan, naik turun bus

kota, metromini, mikrolet, bajaj, toyoko, bemo, paling tidak kali ini ia

mulai menemukan titik terang.

Untuk kesekian kalinya Atun membacakan alamat yang tertulis

pada potongan kertas itu.

“Ooo… saya tahu yang dimaksud!” tiba-tiba Pak Sofyan berseru

keras. “Haji Rahim pengusaha mebel ini dulu memang tinggal di daerah

ini, tetapi waktu itu kelurahan Kebon Bambu masih kampong. Betul juga

kalau dia tinggal di Gang Langgar. Persis seberang rumahnya ada langgar.

Akan tetapi, itu dulu, sebelum kebakaran besar tahun lalu. Gara-gara

kebakaran itu, rumah Haji Rahim boleh dibilang rata dengan tanah.

Puluhan mebel habis, persediaan kayu seluruhnya ludes. Akhirnya satu

kelurahan dibongkar buat dibangun sekalian jadi rumah susun yang

sekarang ini. Haji Rahim nggak tahu pindah kemana.”

Harapan Atun putus sudah. Ia tak tahu mesti ke mana lagi.

Dari penggalan cerpen di atas, jawablah pertanyaan no. 1-3

1) Watak tokoh Atun dalam cerpen di atas adalah…

a) Keras kepala

b) Tidak mematuhi norma social

c) Setia, gigih, dan pantang menyerah

d) Sederhana dan polos

2) Kritik sosial yang ingin disampaikan pengarang dam cerpen di atas

adalah…

a) Tindakkan yang dilakukan tanpa direncanakan terlebih dahulu

b) Mengikut saja perkataan dan perbuatan orang lain tanpa

mengetahui duduk persoalannya

c) Tidak baik berbuat semena-mena terhadap orang lain

d) Mengorbankan diri sendiri demi kebahagiaan orang lain

3) Perwatakkan tokoh Atun dalam cerpen tersebut digambarkan

melalui…

Page 9: apresiasi sastra

a) Dialog tokoh lain tentang Aku

b) Jalan pikiran tokoh Aku

c) Keadaan sekitar

d) Pengarang menyatakan secara langsung watak tokoh Aku

Tes perwujudan sastra

Prosa 2

………………………………………………………………………………

Memang benar, Permaisuri harus melindungi pewaris takhta

sebagai anakanya sendiri. Itu sudah menjadi kewajibannya, tetapi

Yehonala tetap takut kalau-kalau hati Sakota yang sederhana telah

termakan oleh kecemburuan diam-diam atau desas-desus jahat yang

ditiupkan oleh orang-orang Kasim dan Pangeran-pangeran yang saling

bersaing. Perseteruan semacam itu sering terjadi di kota terlarang. Jika

orang rendahan bertarung, mereka juga berusaha memecah belah atasan

mereka, dengan harapan mereka pun akan ikut berebut kekuasaan. Tetapi,

demi putranya, Yehonala bertekad tidak akan membiarkan Sakota

terpisahkan darinya. Ia harus dapat memaksanya bersekutu dengan dia,

seandainya Sakota tidak mau.

4) Unsur instrinsik yang menonjol dalam kutipan di atas adalah…

a) Latar c) Suasana

b) Perwatakkan d) Sudut pandang

5) Unsur budaya yang yang disampaikan dalam kutipan di atas adalah…

a) Rasa cemburu dapat memecah belah hubungan kekerabatan

b) Para kasim dan pangeran saling bersaing dalam merebut kekuasaan

c) Rasa khawatir kalau-kalau hubungan Yehonala dan Sakota menjadi

retak

d) Perseteruan orang-orang Kasim dan para pangeran memang sering

terjadi

Page 10: apresiasi sastra

Tes diskriminasi

Bacalah kedua penggalan karangan prosa (Novel dan Hikayat) berikut ini

untuk menjawab pertanyaan nomor 6 dan 7

Kutipan pertama

Sengsara Membawa Nikmat

Midun, seorang pemuda miskin sangat disukai orang-orang

kampungnya karena mempunyai perangai yang baik, sopan, taat beragama,

sabar, ramah, serta pintar silat. Midun tidak sombong seperti Kacak.

Karena Midun banyak disukai orang, Kacak sangat iri dan dengki

kepadanya. Kacak sangat membencinya.dia sering mencari kesempatan

untuk mencelakakan Midun, tetapi tidak pernah berhasil. Dia selalu

mencari gara-gara agar Midun marah padanya, tetapi Midun tak pernah

menanggapinya. Midun selalu menghindar ketika diajak berkelahi. Dia

bukannya takut kalah dalam berkelahi dengan Kacak, tetapi karena tidak

senang berkelahi. Ilmu silat yang dia miliki bukan untuk dipergunakan

untuk berkelahi dan mencari musuh, tetapi untuk membela diri dan

mencari teman.

Kutipan kedua

Hikayat Maharaja Ali

Maharaja Ali, raja di Persia, mempunyai tiga orang anak, yaitu

Bahrum Syah, Thahir Syah, dan Indera Syah. Karena kelakuan anaknya

yang selalu menganggu keamanan negeri, raja beserta permaisuri dan

ketiga anaknya diusir rakyatnya dari dalam negeri itu. Dalam perjalanan

mereka dirampok dan terpisahlah mereka itu dengan anak sulungnya.

Mereka tiba di Kerajaan Raja Sardal, yang setiap hari jum’at membagikan

sedekah. Karena takut ketahuan, maka istri dan kedua anaknya disuruh

pergi meminta sedekah.

Raja Sardal tertarik akan kecantikan Putri Hainan, istri Maharaja

Ali, maka ditahanya putri itu, sedang kedua anaknya diusir pulang.

Page 11: apresiasi sastra

Dengan kedua anaknya, Maharaja Ali pergi meninggalkan kerajaan

itu. Ketika mereka akan menyeberangi sungai, Maharaja Ali terserang

buaya. Kepalanya hanyut terapung-apung di sungai. Kedua anaknya

dipungut oleh tukang perahu.

Sementara itu, setiap raja Sardal akan memegang Putri Hainan,

atas do’a tuan puteri, tangan raja itu menjadi lumpuh.

.............................................................................................

6) Pernyataan yang benar dari penggalan kedua karangan prosa di atas

adalah...

a) Novel termasuk ke dalam karya sastra lama dalam bidang prosa

b) Hikayat termasuk ke dalam karya sastra baru dalam bidang puisi

c) Hikayat termasuk ke dalam karya sastra lama dalam bidang prosa

d) Novel dan hikayat sama-sama merupakan karya sastra baru

7) Perbedaan yang paling menonjol dari kedua karangan prosa di atas

terlihat pada...

a) Latar atau setting c) Sudut pandang

b) Gaya bahasa d) Nilai Moral

Tes gaya merespons

Hikayat si Miskin

Ini hikayat cerita orang dahulu kala. Sekali peristiwa Allah SWT

menunjukkan kekayaannya kepada hamba-Nya. Maka adalah seorang

miskin laki-bini berjalan mencari rezekinya berkeliling negeri antah

berantah. Adapun nama raja di dalam negeri itu Maharaja Indra Dewa

namanya, terlalu amat besar kerajaan baginda itu. Beberapa raja-raja di

tanah dewa itu takhluk kepada baginda dan mengantar upeti kepada

baginda pada tiap-tiap tahun. Hatta, maka pada suatu hari baginda sedang

ramai dihadap oleh segala raja-raja, menteri hulubalang rakyat sekalian

ada di penghadapan. Maka si miskin itu pun sampailah ke penghadapan

itu. Setelah dilihat oleh orang banyak si Miskin laki-bini dengan rupa

kainnya seperti dimamah anjing rupanya, maka orang banyak itu pun

Page 12: apresiasi sastra

tertawa seraya mengambil kayu dan batu. Maka dilemparinyalah akan si

Miskin itu tubuhnya habis bengkak-bengkak dan berdarah. Maka orang

pun gemparlah. Maka titah baginda, “Apakah yang gempar di luar itu?”

Sembah segala raja-raja itu, “Ya, Tuanku Syah Alam, orang melempari si

Miskin, Tuanku.” Maka titah Baginda, “Suruh usir jauh-jauh!” Maka

diusir oranglah akan si Miskin itu hingga sampailah ke tepi hutan. Maka

orang banyak itu pun kembalilah. Maka hari pun malamlah. Maka baginda

pun berangkatlah masuk dalam istana itu. Maka segala raja-raja dan

menteri hulubalang rakyat sekalian itu pun masing-masing pulang ke

rumahnya.

8) Setting cerita di atas merupakan ciri bahwa cerita tersebut sebagai jenis

karya sastra lama, yaitu terlihat pada ciri...

a) Bahasa klise c) Anonim

b) Istana sentris d) Bertokoh adsurb

9) Apakah yang menjadi pokok persoalan dalam hiakayat di atas?

a) Titah raja

b) Penderitaan si Miskin

c) Orang-orang memukuli si Miskin

d) Hubungan si Miskin dengan raja

Tes kecanggihan bahasa

10) Nilai yang berkaitan dengan baik-buruknya perbuatan manusia di

dalam sebuah novel disebut...

a) Nilai sosial c) Nilai estetika

b) Nilai kebaikan d) Nilai moral

C. Drama

Tes berpusat pada teks

Penggalan Naskah Drama 1

Ny. Suro : ”Tidak kusangka yang begitu akan terjadi....”

“Ya Tuhan. Ini percobaan besar sekali”

Sutopo : (tidak sabar) “Mengapa, Bu?”

Page 13: apresiasi sastra

Ny. Suro : (perlahan-lahan) “Citra anak yang malang... dia sedang

dalam keadaan... (kemudian dengan tangis tertahan)... dia

sedang mengandung anak Harsono, Topo!”

Sutopo : (kaget) “Apa, Bu? Anak Harsono... (geram tampaknya)...

jahanam! Mungkin karena itu dia lari.”

Ny. Suro : “Bukan, Harsono tidak tahu.”

Sutopo : “Tidak tahu? Mengapa tidak dikatakan kepada dia ...

mengapa Citra diam saja....”

Ny. Suro : Ia masih menyangka Harsono akan pulang. Ia tidak tahu

Harsono sudah kawin.”

1) Pada teks drama di atas, kita dapat menemukan pemakaian gaya

bahasa. Temukanlah gaya bahasa apakah itu dan pada dialog manakah

ia terdapat?

a) Metonimia pada dialog 1 c) Elipsis pada dialog 3

b) Hiperbola pada dialog 2 d) Ironi pada dialog 4

2) Bagaimanakah pengarang menggambarkan perwatakkan tokoh “Citra”

pada kutipan naskah drama di atas?

a) Secara langsung oleh tokoh utama

b) Secara tidak langsung, tetapi melalui dialog tokoh lain

c) Melalui gaya dan bahasa tokoh utama

d) Secara langsung oleh pengarang

Tes perwujudan sastra

3) Masalah yang terdapat pada kutipan drama di atas adalah...

a) Kegelisahan tokoh utamanya

b) Kebimbangan tokoh utamanya

c) Kekagetan tokoh “Sutopo”

d) Kehamilan tokoh “Citra”

4) Nilai yang paling menonjol dalam kutipan drama di atas adalah...

a) Sosial c) Budaya

b) Psikologis d) Moral

Page 14: apresiasi sastra

5) Amanat yang terdapat dalam kutipan drama di atas adalah...

a) Kenikmatan membawa kesengsaraan

b) Jangan terlalu percaya dengan orang lain

c) Pikirkanlah segala resiko dari perbuatan

d) Hendaklah berhati-hati dalam perkataan

Tes diskriminasi

6) Unsur instrinsik apakah yang membedakan antara drama dengan prosa?

a) Tema c) Konflik

b) Sudut pandang d) Latar

Tes gaya merespons

Penggalan naskah drama 2

Kaswara : “Aku tidak puas dengan pekerjaan yang biasa, Rini. Bagi

orang lain sesudah kantor ditutup maka pekerjaan itu

selesai. Aku ingin membuat penemuan baru (penuh nafsu

tangan dikepal). Penemuan baru yang diperlukan

masyarakat kita.”

Rini : “Tidak peduli betapa terhimpitnya hidup istrimu! Pernah

Engkau ingin menggali saluran di bawah permukaan laut

yang berbulan-bulan lamanya. Setelah itu tercapai, kini

ingin penemuan pula.”

7) Konflik dalam kutipan tersebut adalah...

a) Kaswara merasa dihalangi istrinya dalam mewujudkan cita-citanya

b) Rini merasa tidak diperhatikan suaminya

c) Cita-cita Kaswara yang tidak pernah terwujud

d) Suami-istri yang tidak saling mencintai

8) Bagaimanakah watak tokoh Kaswara dalam kutipan di atas?

a) Ambisius dan tidak cepat puas

b) Rajin

c) Sombong

d) pemarah

Page 15: apresiasi sastra

Tes kecanggihan

9) Berikut ini yang menjadikan ciri-ciri khas dari sebuah drama, kecuali...

a) Adanya penonton c) Adanya dialog

b) Adanya konflik d) Adanya gerak

10) Dalam sebuah drama ada tokoh yang memiliki peran sebagai sesuatu

yang diperebutkan oleh peran lion dan mars. Peran ini disebut

dengan...

a) Peran Earth c) Peran Mars

b) Peran Sun d) Peran Moon

Soal Esai

Kerjakanlah soal esai berikut ini dengan singkat dan tepat!

1) Bacalah dalam hati penggalan puisi di bawah ini!

O, Tuan... jangan kami dicibirkan

Jika sedekah tidak diberi,

Cukup sudah sengsara badan,

Jangan lagi tusuk hati

Menurut pendapat Anda, apakah yang ingin disampaikan penyair dalam

puisinya?

2) Dari kutipan Hikayat Maharaja Ali, pada soal sebelumnya, rumuskanlah

dengan bahasa Anda sendiri ciri-ciri dari sebuah hikayat!

3) Carilah dua buah naskah drama yang berbeda, kemudian bandingkanlah

pokok permasalahan yang terdapat pada masing-masing naskah drama!

4) Jelaskanlah fungsi gerak dan dialog dalam sebuah drama!

5) Carilah sebuah topik yang Anda senangi! Kemudian rumuskanlah topik

tersebut menjadi sebuah puisi yang indah dan menarik.

Selamat Menempuh Ujian.....

Page 16: apresiasi sastra

Kunci Jawaban

1. Objektif

A. Puisi

1) A 6) C

2) B 7) C

3) C 8) D

4) C 9) B

5) C 10) B

B. Prosa

1) C 6) C

2) A 7) A

3) B 8) B

4) B 9) B

5) A 10) D

C. Drama

1) C 6) B

2) B 7) B

3) D 8) A

4) B 9) B

5) C 10) B

2. Esai

1) Menurut saya, penyair ingin menegaskan bahwa semua orang miskin,

seperti pengemis juga manusia yang punya harga diri. Mereka juga

mempunyai keinginan untuk dihormati. Mereka lebih baik menderita

karena tidak makan daripada disakiti hatinya. Jadi, janganlah pernah

membuat seorang pengemis atau siapapun merasa tersakiti oleh perbuatan

kita. Di mata Allah, derajat semua orang itu sama.

Page 17: apresiasi sastra

2) Ciri-ciri hikayat, yaitu sebagai berikut :

a) Tuhan yang dijunjung tinggi mula-mula yaitu Dewata Mulia Raya,

kemudian diganti dengan Raja Syah Alam atau Allah SWT.

b) Plotnya selalu menceritakan Dewa-Dewi atau Bidadari yang turun ke

dunia untuk menjadi raja atau anak raja.

c) Kalau mereka lahir sebagai anak raja, kelahiran mereka akan disertai

oleh gejala alam yang luar biasa.

d) Sastra zaman peralihan ini biasanya mempunyai dua buah judul, yaitu

satu judul Hindu dan satu judul Islam.

3) Membandingkan dua buah naskah drama

Naskah drama 1 :

Ny. Suro : ”Tidak kusangka yang begitu akan terjadi....”

“Ya Tuhan. Ini percobaan besar sekali”

Sutopo : (tidak sabar) “Mengapa, Bu?”

Ny. Suro : (perlahan-lahan) “Citra anak yang malang... dia sedang

dalam keadaan... (kemudian dengan tangis tertahan)... dia

sedang mengandung anak Harsono, Topo!”

Sutopo : (kaget) “Apa, Bu? Anak Harsono... (geram tampaknya)...

jahanam! Mungkin karena itu dia lari.”

Ny. Suro : “Bukan, Harsono tidak tahu.”

Sutopo : “Tidak tahu? Mengapa tidak dikatakan kepada dia ...

mengapa Citra diam saja....”

Ny. Suro : Ia masih menyangka Harsono akan pulang. Ia tidak tahu

Harsono sudah kawin.”

Naskah drama 2 :

Kaswara : “Aku tidak puas dengan pekerjaan yang biasa, Rini. Bagi

orang lain sesudah kantor ditutup maka pekerjaan itu

selesai. Aku ingin membuat penemuan baru (penuh nafsu

Page 18: apresiasi sastra

tangan dikepal). Penemuan baru yang diperlukan

masyarakat kita.”

Rini : “Tidak peduli betapa terhimpitnya hidup istrimu! Pernah

Engkau ingin menggali saluran di bawah permukaan laut

yang berbulan-bulan lamanya. Setelah itu tercapai, kini

ingin penemuan pula.”

Kedua penggalan novel di atas pada dasarnya memiliki pokok

permasalahan yang sama, yaitu konflik rumah tangga. Tetapi, pada

penggalan drama ke-1, konflik yang dialami tokoh utama digambarkan

oleh dialog antar-tokoh lain. Sedangkan pada penggalan naskah drama ke-

2, konflik dapat dilihat dari percakapan antar-tokoh utama.

4) Gerak dan dialog dalam drama berfungsi sebagai :

a) Menggambarkan watak diri

b) Memperjelas watak tokoh lain

c) Memberi isyarat peristiwa yang mendahului

d) Memberi isyarat peristiwa yang akan datang

5) Membuat puisi dengan topik Ibu

Do’a Untuk Ibu

Ibu,

Segala damba

Mencari tanda

Rindu di belukar

Membantu

Hilang suara

Ke mana kini

Merapat dekap

Page 19: apresiasi sastra

Menggapai langit

Ke pagi lelap

Tinggal kelambu

Bisu

Berdebu

Bangunlah, Ibu

Bayimu yang dulu, kini

Hilang lampu