apraksia bicara
DESCRIPTION
Reading Journal Hal 32-36_ Reqgi First Trasia _ 0902005181TRANSCRIPT
Apraksia (Termasuk Apraksia Bicara Anak-Anak)
Apraksia bicara adalah gangguan motorik bicara yang memiliki karakteristik kesulitan dalam
merencanakan, menyusun, dan mengorganisasi pergerakan motor atau otot, khususnya untuk
dapat memproduksi kata. Pasien memiliki kesulitan dalam merangkai kata atau bicara, tetapi
mampu menggunakan mulut dan otot-otot fasial untuk memproduksi suara. Apraksia bicara
disebabkan oleh kerusakan bagian otak yang mengontrol pergerakan otot. Ada dua tipe
apraksia bicara : apraksia bicara didapat dan apraksia bicara anak-anak (CAS).
Apraksia bicara didapat bisa mempengaruhi seseorang pada semua usia, walaupun hampir
secara tipikal terjadi pada dewasa. Ini disebabkan oleh kerusakan bagian otak yang terlibat
dalam berbicara dan melibatkan kehilangan atau kegagalan eksistensi kemampuan bicara.
Gangguan ini terjadi bisa karena stroke, cedera kepala, tumor, dan kerusakan lain yang
melibatkan otak. Apraksia didapat bisa terjadi bersamaan dengan kelemahan otot yang
mempengaruhi produksi kata (disartria) atau kesulitan bahasa yang disebabkan oleh
kerusakan sistem saraf (aphasia).
Apraksia bicara anak-anak (CAS) adalah gangguan bicara anak-anak secara neurologis,
dimana ketepatan dan konsistensi pergerakan bicara diganggu oleh adanya deficit
neuromuscular (eg. Reflex abnormal, tonus abnormal). CAS dapat terjadi sebagai hasil
gangguan neurologis yang telah diketahui dalam hubungannya dengan gangguan neuro-
behavior kompleks yang asalnya diketahui ataupun tidak, atau sebagai gangguan bicara
neurogenik idiopatik. Gangguan inti dalam merencanakan dan/atau memprogram rangkaian
pergerakan parameter spasiotemporal menghasilkan kerusakan dalam produksi bicara.
Temuan ilmiah terkini fokus pada penyebab apraksia bicara. Divisi neurogenetik Universitas
Oxford telah mengidentifikasi mutasi gen yang bertanggungjawab terhadap CAS, atau
apraksia pediatric verbal. Studi tersebut menunjukkan bahwa basal ganglia, sebuah region
otak yang mengontrol pergerakan, dapat berbeda pada individu dengan CAS.
Apraksia bicara anak-anak bukan sebuah keterlambatan perkembangan. Ini bukanlah masalah
edukasional, melainkan masalah kesehatan dan fungsi normal fisiologis. Keterlambatan
perkembangan mendeskripsikan tentang tingkat yang lambat dari tumbuh kembang,
sedangkan CAS adalah sebuah gangguan.
Karakteristik CAS (ASHA, 2007) termasuk :
Peningkatan jumlah gerakan (kata lebih panjang) menghasilkan peningkatan
koresponden jumlah kerusakan bicara
Ommisi suara
Keterbatasan dalam menggunakan huruf P, B, dan M
Distorsi atau inkonsistensi suara atau seperti sengau
Gangguan bicara sering dianggap tidak-biasa ketika dibandingkan dengan gangguan
artikulasi normal
Tata Laksana
Ahli patologi bicara-bahasa menggunakan pendekatan yang berbeda untuk menangani
apraksia bicara. Terapi dilakukan pada tiap individu dan dirancang untuk mengatasi masalah
bicara atau bahasa lain yang terjadi bersamaan dengan apraksia. Setiap orang berespon beda
terhadap terapi, dan beberapa orang akan memiliki progress lebih baik dibandingkan yang
lain. Orang dengan apraksia bicara biasanya membutuhkan terapi one-on-one yang intensif.
Pendekatan tata laksana bervariasi, tapi secara tipikal termasuk perkembangan kemampuan
imitasi bicara, bekerja pada bicara / oral-motor, peningkatan panjang dan kompleksitas pola
silabel, pengajaran aturan pola suara bicara, pengguanaan pendekatan multi-modalitas, dan
bahkan menggunakan sistem komunikasi augmentative ketika dibutuhkan dengan terapi
bicara. Fokus juga harus ada dalam menemukan kata dan masalah penggunaan bahasa.
Gangguan Spektrum Autisme
Gangguan spektrum autism (ASD) adalah sebuah rentang gangguan neurobiological yang
mengganggu kemampuan individu untuk memproses dan mengintegrasikan informasi biasa;
dikarakteristikkan oleh gangguan bicara, bahasa, dan komunikasi; dan mempengaruhi
kemampuan sosial dan kognitif. Sebagai bentuk indikasi ‘spektrum’, dapat terjadi efek
dengan rentang yang luas. ASD termasuk gangguan Asperger, gangguan perkembangan
perfasif, dan gangguan Rett.
Tata Laksana
Ahli patologi bicara-bahasa bersama dengan tim multidisipliner untuk mengonduksikan
evaluasi dan kerja dengan individu dengan ASD untuk menangani deficit bicara-bahasa yang
spesifik, seperti gangguan bicara-motor, semantic, pragmatis (kesadaran terhadap bahasa
yang sesuai dalam sebuah konteks situasi, atau interpretasi seseorang terhadap bahasa verbal
dan non-verbal dalam interaksi sosial), dan kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif.
Rentang luas dari pendekatan komunikasi augmentative dan alternatif sering digunakan untuk
memperbaiki kompetensi sosial dan komunikasi individu dengan ASD. Pendekatan AAC
tanpa bantuan termasuk, tapi tidak terbatas pada, pengguanaan gesture, tanda bahasa, dan
ekspresi wajah. Pendekatan AAC dengan bantuan termasuk, tapi tidak terbatas pada,
pengguanaan alat-alat seperti gambar, simbol grafik, atau petunjuk tertulis, dan speech-
generating devices (SGDs).
Gangguan Proses Auditori Sentral
Kemampuan untuk memahami bahasa yang diucapkan tanpa ada gangguan pendengaran
disebut masalah pemrosesan auditori. Lebih spesifik lagi, gangguan proses auditori
sentral (CAPD), adalah deficit dalam pemrosesan saraf stimulasi auditory yang terjadi bukan
karena bahasa, kognitif, atau faktor terkait. Bagaimanapun, CAPD berhubungan dengan
kesulitan bahasa (perhatian dan ingatan terhadap informasi, pembentukan auditori,
komprehensi dan interpretasi auditori dari informasi yang disajikan), belajar, dan fungsi
komunikasi.
Proses audori sentral (CAP) adalah efisiensi dan efektivitas dimana sistem saraf pusat (CNS)
menggunakan informasi auditory, dan proses persepsi informasi auditory dalam CNS. CAP
termasuk mekanisme auditori yang mengatur kemampuan terkait: lokalisasi suara dan
lateralisasi; diskriminasi auditory; pengenalan pola auditori; audisi aspek temporal, termasuk
integrasi temporal, diskriminasi temporal (eg. Deteksi kesenjangan temporal), temporal
ordering, dan temporal masking; performa auditori dalam menangkap sinyal akustik
(termasuk pendengaran dikhotik); dan performa auditori dengan sinyal akustik terdegradasi.
CAP adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan apa yang terjadi ketika otak
individu mengenali dan menginterpretasi suara disekitarnya. Bagian ‘gangguan’ dari CAPD
adalah dalam memproses dan menginterpretasikan informasi.
Peran ahli audiologi dan patologi bicara-bahasa
Evaluasi oleh keduanya menyediakan informasi penting tentang individu dengan masalah
pemrosesan auditori. Seorang ahli audiologi akan mengevaluasi akuitas pendengaran dan
mengidentifikasi kemungkinan masalah persepsi auditori, seperti yang tertulis diatas. Seorang
ahli patologi bicara-bahasa akan mengevaluasi persepsi bicara dan perseptif (pemahamam)
dan ekspresif (produksi) penggunaan bahasa.
Ahli patologi bicara-bahasa memiliki peran yang unik dalam mengidentifikasi faktor terkait
bahasa dan kognitif-komunikatif yang berhubungan dengan CAPD pada individu, dan
diagnosis banding dari gangguan pemrosesan bahasa dari CAPD.
Tata Laksana
Dua pendekatan tata laksana digunakan untuk CAPD. Satu pendekatan fokus pada pelatihan
kemampuan auditori dan pendengaran seperti diskriminasi auditori (eg. Mengungkapkan
perbedaan antara peas dan beas), lokalisasi suara, atau mengidentifikasi target suara bising.
Pelatihan kemampuan ini tidak membantu anak-anak untuk memahami bahasa yang
kompleks. Sehingga pendekatan lain berkonsentrasi pada pengajaran kemampuan bahasa
yang lebih fungsional (eg. Vocabulary, tata bahasa, kemampuan percakapan) dan
menggunakan strategi (eg. Bantuan visual dan arahan pengulangan) untuk memfasilitasi
proses bahasa.
Cerebral Palsy
Serebral palsy (CP) adalah gangguan pergerakan yang disebabkan oleh kerusakan otak
sebelum, selama, atau segera setelah lahir. Kemampuan orang dengan CP untuk
berkomunikasi secara efektif sering terganggu oleh masalah dengan bicara dan gesture yang
digunakan secara umum dalam komunikasi. Kesulitan komunikasi yang terkait dengan CP
dapat multifaktorial, mulai dari motor, intelektual, dan/atau gangguan sensori, dan anak
dengan diagnosis ini dapat mengalami kesulitan ringan atau berat dalam mengekspresikan
dirinya. Mereka sering dirujuk untuk layanan terapi bicara dan bahasa untuk memaksimalkan
kemampuan komunikasi mereka dam membantu mereka untuk berperan dalam interaksi
mandiri.
Tata Laksana
Intervensi dapat fokus pada kemampuan reseptif dan ekspresif bahasa, artikulasi, dan
perkembangan dukungan pernafasan yang sesuai untuk bicara dan menelan, memperkenalkan
sistem komunikasi augmentative dan alternatif (AAC), seperti simbol.
Cleft Bibir dan Palatum
Cleft oral-fasial, seperti cleft bibir dan palatum, adalah defek kelahiran dimana jaringan
mulut atau bibir tidak terbentuk sesuai selama perkembangan fetus, menyebabkan gangguan
resonansi, gangguan artikulasi/fonologi, masalah menelan, dan masalah pendengaran. Anak
dengan cleft bibir dan palatum dirujuk ke tim cleft palatum/kraniofasial untuk evaluasi
komprehensif dan transdisiplinari. Kebutuhan medis, dental, audiologikal, bicara-bahasa, dan
makan dari populasi ini dapat bertemu melalu pendekatan tim. Karena tumbuh kembang
fasial dan perubahan dalam hubungan anatomi dan struktural, populasi ini diikuti dari lahir,
remaja, hingga dewasa. Pembedahan dapat direncanakan.
Ahli bicara-bahasa mengevaluasi fungsi mekanisme velofaringeal dan artikulasi, dan
kemampuan komunikasi secara umum. Tujuan mekanisme velofaringeal adalah untuk
menutup rongga nasal dari rongga mulut selama bicara, menormalkan resonansi dan
artikulasi untuk tekanan-fonem-positif. Penutupan dimulai dengan aksi velum, dinding faring
lateral dan posterior. Kegagalan otot-otot ini untuk menutup selama bicara menyebabkan
disfungsi velopharingeal (VPD). Instrumentasi digunakan untuk menilai masalah ini. VPD
juga menyebabkan kebocoran udara dalam rongga nasal, sehingga menyebabkan resonansi
nasal dan penurunan tekanan oral. Resonansi dapat dinilai sebagai normal, hipernasal,
hiponasal, atau campuran. Adanya hipernasalitas (terlalu banyak suara yang teresonansi
dalam rongga nasal selama bicara, biasanya huruf konsonan) sering terjadi pada gangguan
ini. Emisi nasal audible dari udara melalui rongga nasal selama tekanan konsonan juga dapat
ditemukan.
Tata Laksana
Perbaikan penempatan artikulasi dan eliminasi kesalahan kompensatori untuk memperbaiki
fungsi velofaringeal dan untuk menurunkan persepsi hipernasalitas menjadi fokus terapi.
Awalnya, oklusi nasal dapat digunakan untuk mencegah perkembangan nasal-snorting dan
memperbaiki arah aliran udara (hanya pada basis temporer). Eliminasi pola velofaringeal
dengan melihat, mendengar, dan merasakan aliran udara nasal menggunakan umpan-balik
auditori, taktil, dan visual juga menjadi fokus terapi (LeDuc, 2008)
Instrument terkait penilaian cleft palatum
Jika terduga VPD, instrumentasi dapat digunakan untuk menilai gangguan lebih lanjut. Tipe
instrumentasi akan bervariasi dengan usia dan temua perceptual. Jika tim cleft
palatum/kraniofasial terlibat, anggotanya akan menilai :
Nasometer yang menganalisa energy akustik melalui rongga oral dan nasal selama
produksi bicara
Penilaian aerodinamik, pengukuran tekanan oral dan aliran udara oral selama bicara
dan estimasi ukuran orifisium velofaringeal
Nasofaringoskopi untuk memvisualisasikan mekanisme velofaringeal dan fungsinya
dengan melihat permukaan nasal velum dan velofaringeal port selama bicara
terhubung
Videofluoroskopi dan sefalograf lateral untuk menilai penutupan velofaringeal selama
bicara dan fonasi secara respektif.