apraksia bicara

9
Apraksia (Termasuk Apraksia Bicara Anak-Anak) Apraksia bicara adalah gangguan motorik bicara yang memiliki karakteristik kesulitan dalam merencanakan, menyusun, dan mengorganisasi pergerakan motor atau otot, khususnya untuk dapat memproduksi kata. Pasien memiliki kesulitan dalam merangkai kata atau bicara, tetapi mampu menggunakan mulut dan otot-otot fasial untuk memproduksi suara. Apraksia bicara disebabkan oleh kerusakan bagian otak yang mengontrol pergerakan otot. Ada dua tipe apraksia bicara : apraksia bicara didapat dan apraksia bicara anak-anak (CAS). Apraksia bicara didapat bisa mempengaruhi seseorang pada semua usia, walaupun hampir secara tipikal terjadi pada dewasa. Ini disebabkan oleh kerusakan bagian otak yang terlibat dalam berbicara dan melibatkan kehilangan atau kegagalan eksistensi kemampuan bicara. Gangguan ini terjadi bisa karena stroke, cedera kepala, tumor, dan kerusakan lain yang melibatkan otak. Apraksia didapat bisa terjadi bersamaan dengan kelemahan otot yang mempengaruhi produksi kata (disartria) atau kesulitan bahasa yang disebabkan oleh kerusakan sistem saraf (aphasia). Apraksia bicara anak-anak (CAS) adalah gangguan bicara anak- anak secara neurologis, dimana ketepatan dan konsistensi pergerakan bicara diganggu oleh adanya deficit neuromuscular (eg. Reflex abnormal, tonus abnormal). CAS dapat terjadi sebagai hasil gangguan neurologis yang telah diketahui dalam hubungannya dengan gangguan neuro-behavior kompleks yang asalnya diketahui ataupun tidak, atau sebagai gangguan bicara neurogenik idiopatik. Gangguan inti dalam merencanakan

Upload: reqgi-frst-trasia

Post on 11-Dec-2014

128 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Reading Journal Hal 32-36_ Reqgi First Trasia _ 0902005181

TRANSCRIPT

Page 1: Apraksia Bicara

Apraksia (Termasuk Apraksia Bicara Anak-Anak)

Apraksia bicara adalah gangguan motorik bicara yang memiliki karakteristik kesulitan dalam

merencanakan, menyusun, dan mengorganisasi pergerakan motor atau otot, khususnya untuk

dapat memproduksi kata. Pasien memiliki kesulitan dalam merangkai kata atau bicara, tetapi

mampu menggunakan mulut dan otot-otot fasial untuk memproduksi suara. Apraksia bicara

disebabkan oleh kerusakan bagian otak yang mengontrol pergerakan otot. Ada dua tipe

apraksia bicara : apraksia bicara didapat dan apraksia bicara anak-anak (CAS).

Apraksia bicara didapat bisa mempengaruhi seseorang pada semua usia, walaupun hampir

secara tipikal terjadi pada dewasa. Ini disebabkan oleh kerusakan bagian otak yang terlibat

dalam berbicara dan melibatkan kehilangan atau kegagalan eksistensi kemampuan bicara.

Gangguan ini terjadi bisa karena stroke, cedera kepala, tumor, dan kerusakan lain yang

melibatkan otak. Apraksia didapat bisa terjadi bersamaan dengan kelemahan otot yang

mempengaruhi produksi kata (disartria) atau kesulitan bahasa yang disebabkan oleh

kerusakan sistem saraf (aphasia).

Apraksia bicara anak-anak (CAS) adalah gangguan bicara anak-anak secara neurologis,

dimana ketepatan dan konsistensi pergerakan bicara diganggu oleh adanya deficit

neuromuscular (eg. Reflex abnormal, tonus abnormal). CAS dapat terjadi sebagai hasil

gangguan neurologis yang telah diketahui dalam hubungannya dengan gangguan neuro-

behavior kompleks yang asalnya diketahui ataupun tidak, atau sebagai gangguan bicara

neurogenik idiopatik. Gangguan inti dalam merencanakan dan/atau memprogram rangkaian

pergerakan parameter spasiotemporal menghasilkan kerusakan dalam produksi bicara.

Temuan ilmiah terkini fokus pada penyebab apraksia bicara. Divisi neurogenetik Universitas

Oxford telah mengidentifikasi mutasi gen yang bertanggungjawab terhadap CAS, atau

apraksia pediatric verbal. Studi tersebut menunjukkan bahwa basal ganglia, sebuah region

otak yang mengontrol pergerakan, dapat berbeda pada individu dengan CAS.

Apraksia bicara anak-anak bukan sebuah keterlambatan perkembangan. Ini bukanlah masalah

edukasional, melainkan masalah kesehatan dan fungsi normal fisiologis. Keterlambatan

perkembangan mendeskripsikan tentang tingkat yang lambat dari tumbuh kembang,

sedangkan CAS adalah sebuah gangguan.

Karakteristik CAS (ASHA, 2007) termasuk :

Page 2: Apraksia Bicara

Peningkatan jumlah gerakan (kata lebih panjang) menghasilkan peningkatan

koresponden jumlah kerusakan bicara

Ommisi suara

Keterbatasan dalam menggunakan huruf P, B, dan M

Distorsi atau inkonsistensi suara atau seperti sengau

Gangguan bicara sering dianggap tidak-biasa ketika dibandingkan dengan gangguan

artikulasi normal

Tata Laksana

Ahli patologi bicara-bahasa menggunakan pendekatan yang berbeda untuk menangani

apraksia bicara. Terapi dilakukan pada tiap individu dan dirancang untuk mengatasi masalah

bicara atau bahasa lain yang terjadi bersamaan dengan apraksia. Setiap orang berespon beda

terhadap terapi, dan beberapa orang akan memiliki progress lebih baik dibandingkan yang

lain. Orang dengan apraksia bicara biasanya membutuhkan terapi one-on-one yang intensif.

Pendekatan tata laksana bervariasi, tapi secara tipikal termasuk perkembangan kemampuan

imitasi bicara, bekerja pada bicara / oral-motor, peningkatan panjang dan kompleksitas pola

silabel, pengajaran aturan pola suara bicara, pengguanaan pendekatan multi-modalitas, dan

bahkan menggunakan sistem komunikasi augmentative ketika dibutuhkan dengan terapi

bicara. Fokus juga harus ada dalam menemukan kata dan masalah penggunaan bahasa.

Gangguan Spektrum Autisme

Gangguan spektrum autism (ASD) adalah sebuah rentang gangguan neurobiological yang

mengganggu kemampuan individu untuk memproses dan mengintegrasikan informasi biasa;

dikarakteristikkan oleh gangguan bicara, bahasa, dan komunikasi; dan mempengaruhi

kemampuan sosial dan kognitif. Sebagai bentuk indikasi ‘spektrum’, dapat terjadi efek

dengan rentang yang luas. ASD termasuk gangguan Asperger, gangguan perkembangan

perfasif, dan gangguan Rett.

Tata Laksana

Ahli patologi bicara-bahasa bersama dengan tim multidisipliner untuk mengonduksikan

evaluasi dan kerja dengan individu dengan ASD untuk menangani deficit bicara-bahasa yang

spesifik, seperti gangguan bicara-motor, semantic, pragmatis (kesadaran terhadap bahasa

Page 3: Apraksia Bicara

yang sesuai dalam sebuah konteks situasi, atau interpretasi seseorang terhadap bahasa verbal

dan non-verbal dalam interaksi sosial), dan kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif.

Rentang luas dari pendekatan komunikasi augmentative dan alternatif sering digunakan untuk

memperbaiki kompetensi sosial dan komunikasi individu dengan ASD. Pendekatan AAC

tanpa bantuan termasuk, tapi tidak terbatas pada, pengguanaan gesture, tanda bahasa, dan

ekspresi wajah. Pendekatan AAC dengan bantuan termasuk, tapi tidak terbatas pada,

pengguanaan alat-alat seperti gambar, simbol grafik, atau petunjuk tertulis, dan speech-

generating devices (SGDs).

Gangguan Proses Auditori Sentral

Kemampuan untuk memahami bahasa yang diucapkan tanpa ada gangguan pendengaran

disebut masalah pemrosesan auditori. Lebih spesifik lagi, gangguan proses auditori

sentral (CAPD), adalah deficit dalam pemrosesan saraf stimulasi auditory yang terjadi bukan

karena bahasa, kognitif, atau faktor terkait. Bagaimanapun, CAPD berhubungan dengan

kesulitan bahasa (perhatian dan ingatan terhadap informasi, pembentukan auditori,

komprehensi dan interpretasi auditori dari informasi yang disajikan), belajar, dan fungsi

komunikasi.

Proses audori sentral (CAP) adalah efisiensi dan efektivitas dimana sistem saraf pusat (CNS)

menggunakan informasi auditory, dan proses persepsi informasi auditory dalam CNS. CAP

termasuk mekanisme auditori yang mengatur kemampuan terkait: lokalisasi suara dan

lateralisasi; diskriminasi auditory; pengenalan pola auditori; audisi aspek temporal, termasuk

integrasi temporal, diskriminasi temporal (eg. Deteksi kesenjangan temporal), temporal

ordering, dan temporal masking; performa auditori dalam menangkap sinyal akustik

(termasuk pendengaran dikhotik); dan performa auditori dengan sinyal akustik terdegradasi.

CAP adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan apa yang terjadi ketika otak

individu mengenali dan menginterpretasi suara disekitarnya. Bagian ‘gangguan’ dari CAPD

adalah dalam memproses dan menginterpretasikan informasi.

Peran ahli audiologi dan patologi bicara-bahasa

Evaluasi oleh keduanya menyediakan informasi penting tentang individu dengan masalah

pemrosesan auditori. Seorang ahli audiologi akan mengevaluasi akuitas pendengaran dan

Page 4: Apraksia Bicara

mengidentifikasi kemungkinan masalah persepsi auditori, seperti yang tertulis diatas. Seorang

ahli patologi bicara-bahasa akan mengevaluasi persepsi bicara dan perseptif (pemahamam)

dan ekspresif (produksi) penggunaan bahasa.

Ahli patologi bicara-bahasa memiliki peran yang unik dalam mengidentifikasi faktor terkait

bahasa dan kognitif-komunikatif yang berhubungan dengan CAPD pada individu, dan

diagnosis banding dari gangguan pemrosesan bahasa dari CAPD.

Tata Laksana

Dua pendekatan tata laksana digunakan untuk CAPD. Satu pendekatan fokus pada pelatihan

kemampuan auditori dan pendengaran seperti diskriminasi auditori (eg. Mengungkapkan

perbedaan antara peas dan beas), lokalisasi suara, atau mengidentifikasi target suara bising.

Pelatihan kemampuan ini tidak membantu anak-anak untuk memahami bahasa yang

kompleks. Sehingga pendekatan lain berkonsentrasi pada pengajaran kemampuan bahasa

yang lebih fungsional (eg. Vocabulary, tata bahasa, kemampuan percakapan) dan

menggunakan strategi (eg. Bantuan visual dan arahan pengulangan) untuk memfasilitasi

proses bahasa.

Cerebral Palsy

Serebral palsy (CP) adalah gangguan pergerakan yang disebabkan oleh kerusakan otak

sebelum, selama, atau segera setelah lahir. Kemampuan orang dengan CP untuk

berkomunikasi secara efektif sering terganggu oleh masalah dengan bicara dan gesture yang

digunakan secara umum dalam komunikasi. Kesulitan komunikasi yang terkait dengan CP

dapat multifaktorial, mulai dari motor, intelektual, dan/atau gangguan sensori, dan anak

dengan diagnosis ini dapat mengalami kesulitan ringan atau berat dalam mengekspresikan

dirinya. Mereka sering dirujuk untuk layanan terapi bicara dan bahasa untuk memaksimalkan

kemampuan komunikasi mereka dam membantu mereka untuk berperan dalam interaksi

mandiri.

Tata Laksana

Intervensi dapat fokus pada kemampuan reseptif dan ekspresif bahasa, artikulasi, dan

perkembangan dukungan pernafasan yang sesuai untuk bicara dan menelan, memperkenalkan

sistem komunikasi augmentative dan alternatif (AAC), seperti simbol.

Page 5: Apraksia Bicara

Cleft Bibir dan Palatum

Cleft oral-fasial, seperti cleft bibir dan palatum, adalah defek kelahiran dimana jaringan

mulut atau bibir tidak terbentuk sesuai selama perkembangan fetus, menyebabkan gangguan

resonansi, gangguan artikulasi/fonologi, masalah menelan, dan masalah pendengaran. Anak

dengan cleft bibir dan palatum dirujuk ke tim cleft palatum/kraniofasial untuk evaluasi

komprehensif dan transdisiplinari. Kebutuhan medis, dental, audiologikal, bicara-bahasa, dan

makan dari populasi ini dapat bertemu melalu pendekatan tim. Karena tumbuh kembang

fasial dan perubahan dalam hubungan anatomi dan struktural, populasi ini diikuti dari lahir,

remaja, hingga dewasa. Pembedahan dapat direncanakan.

Ahli bicara-bahasa mengevaluasi fungsi mekanisme velofaringeal dan artikulasi, dan

kemampuan komunikasi secara umum. Tujuan mekanisme velofaringeal adalah untuk

menutup rongga nasal dari rongga mulut selama bicara, menormalkan resonansi dan

artikulasi untuk tekanan-fonem-positif. Penutupan dimulai dengan aksi velum, dinding faring

lateral dan posterior. Kegagalan otot-otot ini untuk menutup selama bicara menyebabkan

disfungsi velopharingeal (VPD). Instrumentasi digunakan untuk menilai masalah ini. VPD

juga menyebabkan kebocoran udara dalam rongga nasal, sehingga menyebabkan resonansi

nasal dan penurunan tekanan oral. Resonansi dapat dinilai sebagai normal, hipernasal,

hiponasal, atau campuran. Adanya hipernasalitas (terlalu banyak suara yang teresonansi

dalam rongga nasal selama bicara, biasanya huruf konsonan) sering terjadi pada gangguan

ini. Emisi nasal audible dari udara melalui rongga nasal selama tekanan konsonan juga dapat

ditemukan.

Tata Laksana

Perbaikan penempatan artikulasi dan eliminasi kesalahan kompensatori untuk memperbaiki

fungsi velofaringeal dan untuk menurunkan persepsi hipernasalitas menjadi fokus terapi.

Awalnya, oklusi nasal dapat digunakan untuk mencegah perkembangan nasal-snorting dan

memperbaiki arah aliran udara (hanya pada basis temporer). Eliminasi pola velofaringeal

dengan melihat, mendengar, dan merasakan aliran udara nasal menggunakan umpan-balik

auditori, taktil, dan visual juga menjadi fokus terapi (LeDuc, 2008)

Instrument terkait penilaian cleft palatum

Page 6: Apraksia Bicara

Jika terduga VPD, instrumentasi dapat digunakan untuk menilai gangguan lebih lanjut. Tipe

instrumentasi akan bervariasi dengan usia dan temua perceptual. Jika tim cleft

palatum/kraniofasial terlibat, anggotanya akan menilai :

Nasometer yang menganalisa energy akustik melalui rongga oral dan nasal selama

produksi bicara

Penilaian aerodinamik, pengukuran tekanan oral dan aliran udara oral selama bicara

dan estimasi ukuran orifisium velofaringeal

Nasofaringoskopi untuk memvisualisasikan mekanisme velofaringeal dan fungsinya

dengan melihat permukaan nasal velum dan velofaringeal port selama bicara

terhubung

Videofluoroskopi dan sefalograf lateral untuk menilai penutupan velofaringeal selama

bicara dan fonasi secara respektif.