aplikasi metode lean six sigma untuk usulan improvisasi ... · mempertimbangkan aspek lingkungan...
TRANSCRIPT
Aplikasi Metode Lean Six Sigma Untuk Usulan Improvisasi Lini Produksi Dengan Mempertimbangkan Faktor
Lingkungan
1 MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
Dosen Pembimbing:
H. Hari Supriyanto, Ir., MSIE
NIP. 196002231985031002
Peneliti:
Miftachul Arifin
NRP. 2508 100 013
Studi Kasus : Departemen GLS (General Lighting Services) Pt. Philips Lighting Surabaya
Outline
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian
Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
2 MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
Pendahuluan
3 MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
Latar Belakang
4 MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
PRODUSEN
Latar Belakang
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
5
Latar Belakang
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
6
Latar Belakang
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
7
Input Process Output
Latar Belakang
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
8
WASTE
WASTE
WASTE
Rumusan Masalah
Bagaimana mengatasi besarnya WASTE yang terjadi pada proses produksi lampu dengan menggunakan metodologi lean six sigma.
9 MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
Tujuan
1. Mengidentifikasi waste yang terjadi di proses produksi Departemen GLS PT Philips Lighting Surabaya.
2. Mengetahui akar penyebab permasalahan terjadinya waste.
3. Memberikan alternatif solusi yang bisa dilakukan perusahaan.
10 MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
Ruang Lingkup Penelitian
• Batasan
– Penelitian ini hanya dilakukan pada Departemen GLS PT Philips Surabaya
• Asumsi
– Tidak terjadi perubahan sistem produksi perusahaan selama dilakukannya penelitian
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
11
Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari peneliian ini adalah memberikan alternatif-alternatif solusi bagi
perusahaan untuk meningkatkan performansi lini produksi dengan mengurangi waste yang
terjadi sehingga dapat menurunkan cost perusahaan.
MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013 12
Tinjauan Pustaka
MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013 13
TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah lampu
Perkembangan industri lampu
Lean thinking
Activity classification
Waste
VSM
Green manufacturing
Six sigma
DMAIC six sigma
RCA
FMEA
Lean six sigma
Lean green six sigma
Miftachul Arifin -- 2508100013 14
Lean Six Sigma
Miftachul Arifin -- 2508100013 15
Waste
Value stream
Defect
Variance
Posisi Penelitian No. Peneliti Permasalahan
Jenis
Industri L G S Kelebihan Kekurangan
1 Cima et al.
(2009) Utilitas kamar operasi Service V V
mampu menunjukkan efek
perbaikan juga ke dalam
perbaikan beban kerja
pegawai
Masih belum bisa
diketahui dampak
lingkungan yang
dihasilkan 2
Ramamoorthy
(2007) assembly Penerba ngan V V Penurunan cost dan lead time
3 Qiu dan Chen
(2009) material handling Manufak tur V V
penggunaan loss model untuk
monitoring emisi tiap proses
hanya berfokus pada
waste dan lean, tidak
ada fokus konsumen 4
Marudhamuthu,
Krishnaswamy
(2009)
terjadinya non value
added activity yang
berlebihan pada
fasilitas baru
garmen V V
Mampu menunjukkan
dampak perbaikan lean ke
dalam dampak lingkungan
(biaya pencegahan polusi)
dengan menggunakan tools
yang mudah
5 Olson dan Brady
(2009)
electronic
manufacturing and
warehouse fasility
carbon emmition
Manufak tur V V
Mampu menunjukkan emisi
karbon tiap proses dengan
menggunakan management
dashboard system
hanya berfokus pada
pengukuran nilai sigma
dari emisi karbon
perusahaan
6 Arifin (2012)
terjadinya waste yang
cukup besar di lini
produksi
lighting
manufacturer V V
meningkatkan performansi
lini produksi dengan
mempertimbangkan aspek
lingkungan
memperbaiki lean dan
kualitas dengan
mempertimbangkan
aspek lingkungan
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
16
Metodologi Penelitian
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
17
Tahap Identifikasi
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
18
IDENTIFIKASI
PERUMUSAN MASALAH
PENENTUAN TUJUAN
STUDI PUSTAKA STUDI LAPANGAN
Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data
Miftachul Arifin -- 2508100013 19
DEFINE
MEASURE
DATA CUKUP?
VISI, MISI, TARGET PROCESS MAPPING, Activity
Classification, Waste
DPMO, SIGMA CTQ, Financial Waste, Environmental Impact
Tahap Analisis dan Perbaikan
Miftachul Arifin -- 2508100013 20
ANALYZE
IMPROVEMENT
CONTROL
5 WHY’S, RCA, FMEA
Skenario Perbaikan, Value Management, Perbandingan Nilai
Baseline
Control Plan, Error Proving
Tahap Kesimpulan dan Saran
Miftachul Arifin -- 2508100013 21
KESIMPULAN SARAN
SUDAH SESUAI
DENGAN PROBLEM?
Hasil Penelitian
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
22
Define Phase – PT. Philips Lighting Surabaya
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
23
Director&
General Manager
Excecutive Assistant
Lamp Factory&
Manager
EngineeringManager
Lamp Compenent Factory & Plant Facility
Manager
Equipment
Plant Facility
ImprovementEngineering
GLS Runners & Pre
Production
GLSSpecialist
Production
VTLProduction
ShiftManagement
Quality
Soda LimeProduction
Stem Line & Finishing
Production
Shift Management
Maintenance
Sales and Logistic
Process & Quality
Plant Controller, F&A, IT
Supply ChainManager
Factory Controller
Personnel & Training
Logistic/Purchasing
Factory Controller
Personnel & Training
Purchasing
Product &Quality Manager
Huma Resources & Training – OD
Manager
Define Phase – Departemen GLS
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
24
GLS Manufacturing Manager
Section Manager
MT & Equipment
Section Manager
Process
Section Manager
Improvement
Section Manager
Quality
Engineer / PlannerEngineer / Tech.
Advisor
Shift
SuperintendentGroup Leader
A Group
TL/Member
B Group
TL/Member
Equipment
TL/Member
Group Leader
Packing
Define Phase – GLS Product
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
25
Define Phase – Product
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
26
Define Phase – Line production
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
27
Define Phase - VSM
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
28
Define Phase – Activity Classification
Aktifitas VA NNVA NVA Proses persiapan 0 1 0 Proses Persiapan Bulb 2 13 0 Proses Stem Making di SMM 11 12 2 Oven Lehr 1 2 1 Proses Mounting 12 14 2 Mount Chain 0 2 0
Proses Sealing 3 11 0
Proses Pumping 7 4 1 Rantai Uncap 0 1 6
Proses Cap filling 4 8 1
Proses Finishing 4 9 0
Proses Akhir 0 3 3 44 80 16
31.43% 57.14% 11.43%
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
29
Define Phase – Waste Identification - EHS
• Environment Suhu lingkungan kerja, Penggunaan material dan energi
• Healthy Ancaman gangguan kesehatan karena debu, suhu, kontak dengan material B3
• Safety Ancaman keamanan karena scrap material yang terbuang (pecahan kaca)
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
30
Define Phase – Waste Identification - Defect
WEEK B Line
Reject Output % Defect
1201 1382560 5155398 26.82%
1202 1435110 5150556 27.86%
1203 1402780 5524005 25.39%
1204 1219420 5950698 20.49%
1205 1428000 4682122 30.50%
1206 1480810 5588168 26.50%
1207 1397380 4678855 29.87%
1208 1426710 3603164 39.60%
1209 1526970 2896134 52.72%
1210 1302550 4160483 31.31%
1211 1255450 4639402 27.06%
1212 1316270 4063376 32.39%
1213 1231275 4251183 28.96%
total 17805285 60343544 29.51% PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
31
Define Phase – Waste Identification – Over Production • Jarang terjadi
• Terjadi untuk finish product
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
32
Define Phase – Waste Identification – Waiting
PERIODE FINANCIAL
DOWNTIME
PRODUCTION
CAPACITY
%
DOWNTIME
1201 129,695 561,938 23.08%
1202 173,447 667,575 25.98%
1203 199,747 657,788 30.37%
1204 160,112 669,600 23.91%
1205 172,359 500,175 34.46%
1206 167,631 665,550 25.19%
1207 137,352 615,263 22.32%
1208 164,730 655,763 25.12%
1209 38,621 200,475 19.26%
1210 125,367 442,800 28.31%
1211 162,135 644,963 25.14%
1212 206,718 626,063 33.02%
1213 238,743 661,163 36.11%
TOTAL 2,076,655 7,569,113 27.44%
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
33
Waiting : -Planned Downtime -Unplanned Downtime
Unplanned Downtime tertinggi
Mesin Mounting
Define Phase – Waste Identification – Not Utilizing Employee
• Tidak terlalu sering terjadi
• Pekerja mendapatkan proporsi kerja yang sudah sesuai
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
34
Define Phase – Waste Identification – Transportasi
• Jarang terjadi
• Terjadi untuk transportasi return dari packing ke GLS
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
35
Define Phase – Waste Identification – Inventory
• Jarang terjadi
• Inventory rework dari mesin Finishing
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
36
Define Phase – Waste Identification – Motion
• Jarang terjadi
• Terjadi untuk kegiatan transporter yang mencari lini produksi yang sedang kekurangan material atau yang akan segera kehabisan material
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
37
Define Phase – Waste Identification – Excessive Processing
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
38
Measurement Phase – EHS Measurement
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
39
Measurement Phase – Defect WEEK
B Line
Reject Output % Defect DPMO Sigma
1201 1382560 5155398 26.82% 268177.16 2.12
1202 1435110 5150556 27.86% 278632.05 2.09
1203 1402780 5524005 25.39% 253942.57 2.16
1204 1219420 5950698 20.49% 204920.50 2.32
1205 1428000 4682122 30.50% 304989.92 2.01
1206 1480810 5588168 26.50% 264990.24 2.13
1207 1397380 4678855 29.87% 298658.54 2.03
1208 1426710 3603164 39.60% 395960.33 1.76
1209 1526970 2896134 52.72% 527244.25 1.43
1210 1302550 4160483 31.31% 313076.63 1.99
1211 1255450 4639402 27.06% 270606.00 2.11
1212 1316270 4063376 32.39% 323935.07 1.96
1213 1231275 4251183 28.96% 289631.15 2.05
Total 17805285 60343544 29.51% 295065.28 2.04
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
40
Defect DPMO = 79316
Sigma = 2,92
Measurement Phase – Waiting PERIODE
UNPLANNED
DOWNTIME
PRODUCTION
CAPACITY %
1201 1,732,154 6,629,858 26.13%
1202 2,038,663 6,907,008 29.52%
1203 2,165,310 7,396,208 29.28%
1204 1,921,743 7,593,583 25.31%
1205 1,460,242 5,902,583 24.74%
1206 1,755,153 7,029,358 24.97%
1207 1,340,075 5,714,196 23.45%
1208 1,343,134 4,964,042 27.06%
1209 1,071,219 4,005,304 26.75%
1210 1,516,092 5,671,071 26.73%
1211 1,756,772 6,387,450 27.50%
1212 2,144,544 6,265,829 34.23%
1213 2,268,281 6,543,354 34.67%
TOTAL 22,513,379 81,009,846 27.79%
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
41
DPMO = 277.909
Sigma = 2,09
Measurement Phase – Excessive Processing
Defect Frekuensi % Frekuensi jumlah defect solder 115 0.20%
jumlah defect LBS 2306 4.04%
Jumlah defect MO tidak tergulung 146 0.26%
total input pengamatan 57113
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
42
DPMO = 44.946
Sigma = 3,2
Measurement Phase – waste selection
EHS waste Rp. 4.668.781.943
Defect Rp. 7.363.440.000
Waiting Rp. 6.234.472.800
Excessive processing Rp. 986.993.394
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
43
Analyse Phase – RCA (EHS) Waste
Sub
Waste Why 1 Why 2 Why 3 Why 4 Why 5
EHS
Environm
ental
Proses produksi
menghasilkan
dampak lingkungan
yang besar
proses produksi
membutuhkan
material yang banyak
Besarnya material bulb
dan cap yang terbuang
Proses produksi yang
menghasilkan banyak
defect
Safety
Proses produksi
membahayakan
pekerja
potongan kaca bulb
banyak tercecer di
lingkungan kerja
Proses produksi yang
menghasilkan banyak
defect
Saluran pembuangan
tidak bisa menampung
defect process
saluran pembuangan
penuh
Pekerja tidak
mengetahui saluran
pembungan yang
sudah penuh
posisi saluran
pembuangan tidak tepat
Pekerja tidak
memeriksa posisi
saluran pembuangan
Pekerja terburu-buru
dalam memasang
saluran pembuangan
Tidak ada sistem
pembuangan yang
memadai
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
44
Analyse Phase – RCA (Defect)
Waste Sub Waste Why 1 Why 2 Why 3 Why 4 Why 5
Defect Bak A Lampu tidak
menyala
Coil lampu putus
Coil tidak sesuai
sepesifikasi Coil lolos sortir
Jumlah jenis coil
yang dibutuhkan
banyak
Tegangan arus
listrik yang dialirkan
terlalu besar
Setting uji nyala
lampu kurang
sesuai
LIW tidak terputus
Pisau pemotong
tidak mampu
memotong LIW
Pisau pemotong
kotor
Pisau pemotong
renggang
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
45
Waste Sub Waste Why 1 Why 2 Why 3
Defect bocor Lampu yang dihasilkan retak
Bulb retak Material bulb kurang baik
Flare retak
Material flare kurang baik
Proses penanganan kurang hati-hati
Retak hasil pinching
Gunting pinching renggang
Setting pinching burner kurang tepat
Setting gas pengisi kurang tepat
Analyse Phase – RCA (Defect) cont
Waste Sub
Waste Why 1 Why 2 Why 3 Why 4 Why 5
Defect LBS
Sensor tidak
mendeteksi
adanya arus
LIW tidak
masuk pada
lubang cap
atas
Pengarah threading gagal
mengarahkan LIW masuk ke
lubang
ujung LIW bengkok Meja pumping kasar
LIW miring, terbuka terlalu
lebar
LIW menabrak stik
pemotong exh tube
terlalu keras
posisi cap tidak tegak lurus pemegang cap tidak stabil
posisi lampu tidak tegak lurus pengarah lampu gagal
mengarahkan
LIW tersangkut di cap
permukaan dalam cap kasar glass pada cap pecah
LIW bengkok Meja pumping kasar
LIW miring terlalu lebar
LIW menabrak stik
pemotong exh tube
terlalu keras
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
46
Waste Sub
Waste Why 1 Why 2 Why 3 Why 4 Why 5
Defect LBS
Sensor tidak
mendeteksi
adanya arus
LIW tidak
masuk pada
lubang cap
samping
Pengarah gagal mengarahkan
LIW masuk ke lubang
pengarah tidak sesuai tekanan kurang
LIW tersangkut di dalam cap LIW bengkok
Analyse Phase – RCA (Defect) cont
Waste Sub
Waste Why 1 Why 2 Why 3 Why 4 Why 5
Defect LBS
Sensor tidak
mendeteksi
adanya arus
LIW putus
terbakar
LIW terbakar di mesin
pumping
LIW gagal diarahkan oleh
gunting pumping
settingan gunting pumping tidak
sesuai
gunting pumping rusak
LIW bengkok
LIW terbakar di mesin
sealing LIW tidak masuk lubang
settingan pengarah mount
mesin sealing tidak sesuai
mount loader tidak seirama
Lubang dipenuhi kotoran sisa
proses
LIW bengkok
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
47
Waste Sub
Waste Why 1 Why 2 Why 3 Why 4
Defect LBS
Sensor tidak
mendeteksi
adanya arus
coil putus
Coil putus dari proses material handling Coil putus karena guncangan
Coil putus dari proses sebelumnya
Coil putus karena proses pumping
Coil putus karena proses sealing
Coil putus karena proses mounting
Analyse Phase – RCA (waiting) Waste Subwaste Why 1 Why 2 Why 3 Why 4
Waiting Mounting Roller element tidak
berfungsi
Stuck up roller rusak
MO tidak tergulung MO tidak terpegang pacul Setting pacul kurang sesuai
Sudut MO kurang sesuai
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
48
Waste Subwaste Why 1 Why 2 Why 3
waiting Mounting Inserting element
tidak berfungsi
sudut inserting element tidak 45 derajat posisi inserting elemen tergeser karena getaran
MO telah habis Tidak ada peringatan MO habis
Gerakan inserting element tidak sesuai Setting inserting element kurang tepat
Inserting element kotor Waste Subwaste why 1 why 2 why 3
Waiting Mounting Coil sucker tidak
berfungsi
Bentuk penghisap tidak "V" setting longgar
Gerakan coil sucker tidak sesuai Setting gerakan coil sucker tidak sesuai
Coil longgar tekanan coil sucker kurang
Coil sucker kotor
Waste Subwaste Why 1 Why 2 Why 3 Why 4
Waiting Mounting Button burner
tidak berfungsi
Posisi button burner
kurang sesuai
Button burner terlalu tinggi setting button burner kurang sesuai
Button burner terlalu rendah setting button burner kurang sesuai
Button burner kotor sisa-sisa glass menempel pada burner
Burner flame bed
Waste Subwaste Why 1 Why 2 Why 3
Waiting Mounting Coil drum tidak
berfungsi
Gerakan coil drum kurang sesuai setting coil drum kurang tepat
Coil drum tidak berputar Coil drum rusak
Waste Subwaste Why 1 Why 2 Why 3
waiting Mounting Electric mounting
tidak berfungsi
Unstable coil sensor setting sensor kurang tepat
Coil sensor less sensitive setting sensor kurang tepat
Analyse Phase – FMEA (EHS) Waste
Potential
Failure Mode Potential Effect S Potential Causes O Control D RPN
EHS
Proses
produksi
mempunyai
dampak
lingkungan
Dampak lingkungan
sedang, terganggunya
kesehatan pekerja
5 proses produksi banyak
menghasilkan defect 9
Adjustment,
maintenance,
analisis lebih
lanjut
2 90
luka ringan pada
operator, gangguan
kesehatan
5
Potongan kaca bulb
banyak tercecer di
lingkungan kerja
9 Cleaning 2 90
Proses
produksi
berbahaya
bagi pekerja
Operator
mendapatkan luka
ringan
5 proses produksi banyak
menghasilkan defect 9
Adjustment,
maintenance,
analisis lebih
lanjut
2 90
5 saluran pembuangan
penuh 7
cleaning,
membuang sisa
scrap
3 105
5 posisi saluran
pembuangan tidak tepat 5 Adjustment 2 50
5 tidak ada saluran
pembuangan 2
Membuat saluran
pembuangan,
memasang
daerah aman
2 20
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
49
Analyse Phase – FMEA (defect)
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
50
Waste Potential Failure
Mode Potential Effect S Potential Causes O Control D RPN
defect
Coil lampu putus Lampu reject, tidak
dapat diperbaiki 7 jenis coil yang dibutuhkan banyak 3 analisis lebih lanjut 6 126
LIW tidak terpotong
Lampu reject, dapat diperbaiki
5 Setting uji nyala lampu kurang sesuai 2 Adjustment 3 30
5 pisau pemotong LIW kotor 3 Cleaning 3 45
5 pisau pemotong LIW renggang 3 adjustment, maintenance 3 45
Lampu retak
Lampu menyala gelap (hitam atau
putih), umur lampu pendek, lampu
reject, tidak dapat diperbaiki
6 Material bulb kurang baik 8 analisis lebih lanjut 5 240
6 Material flare kurang baik 8 analisis lebih lanjut 5 240
6 Proses penanganan kurang hati-hati 2 Perbaikan penangan 2 24
6 Gunting pinching renggang 2 Maintenance 4 48
6 Setting pinching burner kurang tepat 4 Adjustment 4 96
6 Setting gas pengisi kurang tepat 3 Adjustment 3 54
LIW tidak masuk pada lubang cap
atas
Lampu reject, perlu dirework
5 Meja pumping kasar 2 Maintenance 5 50
5 LIW menabrak stik pemotong exh tube
terlalu keras 4 perbaikan pinching 4 80
5 pemegang cap tidak stabil 4 setting, maintenance 4 80
5 pengarah lampu gagal mengarahkan 2 Maintenance 5 50
5 vitrite cap pecah 3 perbaikan kualitas cap 5 75
5 LIW bengkok 5 rework, 4 100
Analyse Phase – FMEA (defect) cont
Waste Potential Failure
Mode Potential Effect S Potential Causes O Control D RPN
defect
LIW tidak masuk pada lubang cap
samping
Lampu reject, perlu dirework
5 tekanan pengarah LIW
samping kurang 2
Setting ulang pengarah LIW samping
5 50
5 LIW bengkok 5
rework, meluruskan kembali LIW,
membersihkan semen
4 100
LIW putus terbakar
Lampu reject, tidak dapat diperbaiki
6 gunting pumping kurang
sesuai 4 adjustment, cleaning 5 120
6 Setting pengarah mount di mesin sealing tidak sesuai
2 adjustment 5 60
6 mount loader tidak seirama 2 adjustment 5 60
6 Lubang dipenuhi kotoran
sisa proses 5 cleaning 3 90
coil putus Lampu reject, tidak
dapat diperbaiki
6 Coil putus karena
guncangan 2
diperlukan analisis lebih lanjut
5 60
6 Coil putus karena proses
pumping 2
diperlukan analisis lebih lanjut
5 60
6 Coil putus karena proses
sealing 2
diperlukan analisis lebih lanjut
5 60
6 Coil putus karena proses
mounting 2
diperlukan analisis lebih lanjut
5 60
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
51
Analyse Phase – FMEA (waiting)
Waste Potential Failure
Mode Potential Effect S Potential Causes O Control D RPN
waiting
Roller element
tidak berfungsi
MO tidak tergulung,
mount reject, perlu
dirework
5 roller element rusak 8 Maintenance 3 120
5 setting pacul kurang sesuai 5 adjustment 5 125
5 sudut pemasangan MO tidak tepat 5 Adjustment 3 75
Inserting element
tidak berfungsi
MO tidak terpasang,
mount reject, tidak
dapat diperbaiki
5 posisi inserting elemen tergeser karena getaran 5 maintenance 3 75
5 Tidak ada peringatan MO habis 8 replace 2 80
5 Setting inserting element kurang tepat 6 Adjustment 5 150
5 Inserting element kotor 6 Cleaning 2 60
coil sucker tidak
berfungsi
Coil tidak keluar, mount
tidak bercoil, mount
reject, tidak dapat
diperbaiki
5 setting longgar 6 Adjustment 2 60
5 Setting gerakan coil sucker tidak sesuai 5 Adjustment 2 50
5 tekanan coil sucker kurang 5 Adjustment 2 50
5 Coil sucker kotor 5 Cleaning 2 50
button burner tidak
berfungsi
Mount tidak memiliki
button, mount reject 5 setting posisi button burner kurang sesuai 6 Adjustment 3 90
button crack, lampu
bocor, lampu reject
5 sisa-sisa glass menempel pada burner 6 Cleaning 2 60
5 Setting gas pembakaran kurang sesuai 5 Adjustment 5 125
coil drum tidak
berfungsi
coil tidak keluar dengan
benar, mount tidak
bercoil,
5 setting coil drum kurang tepat 5 Adjustment 2 50
5 Coil drum rusak 5 Cleaning 1 25
Electric mounting
tidak berfungsi
stem yang masuk tidak
terdeteksi sensor 3 setting sensor kurang tepat 6 adjustment 3 54
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
52
Analyse Phase – Root Cause Potongan kaca bulb banyak tercecer di lingkungan kerja
proses produksi banyak menghasilkan defect
saluran pembuangan penuh
jenis coil yang dibutuhkan banyak
Material bulb kurang baik
Material flare kurang baik
Setting pinching burner kurang tepat
LIW bengkok
gunting pumping kurang sesuai
Lubang dipenuhi kotoran sisa proses
roller element rusak
setting pacul kurang sesuai
Setting inserting element kurang tepat
setting posisi button burner kurang sesuai
Setting gas pembakaran kurang sesuai
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
53
Improvement Phase – Alternatif
1. Pembentukan dan pelatihan tim total productive maintenance
2. Penelitian perbaikan kualitas bulb dan flare
3. Penelitian untuk mengurangi jumlah jenis coil yang digunakan dalam proses produksi
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
54
Improvement Phase – Biaya Alternatif
Alternatif Jenis Biaya Total Biaya
1
Jam kerja hilang 5,175,000 Opportunity lost pelatihan 759,750,000 Opportunity lost aplikasi 5,698,125,000 Total 6,463,050,000
2
Tenaga kerja 90,000,000 Material 60,000,000 Aplikasi penelitian 6,837,750,000 Total 6,987,750,000
3
Tenaga kerja 54,000,000 Material 8,050,000 Energi Listrik 330,531,250 Opportunity lost 9,117,000,000 Total 9,509,581,250
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
55
Improvement Phase – Kriteria
No. Kriteria Penilaian Bobot
1 Defect 0.45
2 Downtime 0.45
3 Output 0.1
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
56
Improvement Phase – Pemilihan Alternatif
No
Alt
ern
atif
Bobot kriteria
Pe
rfo
rman
ce (P
)
Pe
rfo
rman
ce
Co
st (
C)
Val
ue
Def
ect
Do
wn
tim
e
Ou
tpu
t 0.45 0.45 0.1
1 0 3 3 5 3.20 18,266,694,743 18,266,694,743 1.00
2 1 5 5 5 5.00 28,541,710,536 24,729,744,743 1.15
3 2 6 3 6 4.65 26,543,790,798 25,254,444,743 1.05
4 3 4 4 5 4.10 23,404,202,639 27,776,275,993 0.84
5 1,2 7 6 7 6.55 37,389,640,802 68,250,884,229 0.55
6 1,3 5 5 5 5.00 28,541,710,536 70,772,715,479 0.40
7 2,3 6 4 7 5.20 29,683,378,957 71,297,415,479 0.42
8 1,2,3 6 5 7 5.65 32,252,132,906 96,027,160,222 0.34
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
57
Improvement Phase – Alternatif Terpilih
• Pembentukan dan pelatihan tim total productive maintenance
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
58
Waiting Awal Perbaikan Downtime 22,513,379 21,087,369
Production Capacity 81,009,846 86,141,053 DPMO 277,909.17 244,800
Sigma 2.09 2.19
Defect Awal Perbaikan DPMO 79313 56976 Sigma 2.91 3.08
Improvement Phase – Alternatif Terpilih (lanjut)
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
59
Control Phase - Control Plan
o Form Control Sheet
o Checklist aktivitas yang harus dilakukan operator di dalam tim total productive maintenance
o Automated Control Chart
o Integrasi antara sensor dengan aplikasi komputer untuk mengetahui proses in control atau out of control
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
60
Kesimpulan Dan Saran
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
61
Kesimpulan (1)
Metode lean six sigma yang diaplikasikan pada studi kasus di Departemen GLS PT. Philips Lighting Surabaya dapat menemukan bahwa terdapat tiga waste utama yang terjadi di departemen ini, yakni EHS waste, defect, dan waiting
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
62
Kesimpulan (2)
o Penyebab utama EHS waste adalah defect bulb
o Penyebab utama defect di mesin finishing meliputi jenis coil yang dibutuhkan banyak, material bulb dan flare yang kurang baik, pinching burner yang kurang sesuai, LIW yang bengkok, setting gunting pumping dan gas pembakaran pinching burner yang kurang sesuai, serta lubang stengel yang kotor.
o Penyebab utama waiting di mesin mounting diakibatkan oleh rusaknya roller element, serta kurang sesuainya setting pacul inserting element, dan posisi button burner.
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
63
Kesimpulan (3)
• Ada tiga solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya waste. Alternatif pertama adalah melakukan pembentukan dan pelatihan tim total productive maintenance. Alternatif kedua adalah penelitian untuk mendapatkan perbaikan kualitas bulb dan flare untuk meningkatkan kapabilitas proses produksi. Alternatif ketiga adalah dilakukannya eksperimen untuk mengurangi jumlah jenis coil yang digunakan dalam proses produksi.
• Solusi terbaik adalah dengan membentuk dan melakukan pelatihan tim total productive maintenance
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
64
Saran
• Untuk perusahaan – Peran aktif seluruh pihak
terkait di dalam perusahaan
• Untuk penelitian selanjutnya – Metodologi six sigma
merupakan metodologi yang unik, dimana setiap pelaksanaannya akan menunjukkan hal yang berbeda, tentunya jika peneliti mampu menganalisa secara dalam dari permasalahan yang terjadi di masing-masing studi kasus.
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
65
Daftar Pustaka
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
66
Daftar Pustaka (1) • ALLAN-BRADLEY 2003. Illumination Selection For Indicator Lights. Rockwell Automation.
• ANTHONY, J. Some Pros and Cons of Six Sigma.
• ARTHUR, J. 2011. Lean Six Sigma Demystified : Hard Stuff Made Easy (2nd Edition), New York, Mc Graw Hill.
• AURORA, N. 2008. Green Manufacturing. Available: www.manufacturingcrossing.com [Accessed 2 February 2012].
• AUSTIN, T. E. 2006. Application of Six Sigma Methodologies to Improve Requirements management for Customer Programs. 2006 SAE World Congress. Detroit, Michigan, US: SAE Technical Paper Series.
• BERGMILLER, G. G. 2006. Lean Manufacturers Transcendence To Green Manufacturing: Correlating The Diffusion Of Lean And Green Manufacturing Systems. Doctor of Philosophy University Of South Florida.
• BERGMILLER, G. G. & MCCRIGHT, P. R. Year. Lean Manufacturers’ Transcendence to Green Manufacturing. In: Industrial Engineering Research Conference 2009, 2009.
• CIMA, R. R., BROWN, M. J., HEBL, J. R., MOORE, R., ROGERS, J. C., KOLLENGODE, A., AMSTUTZ, G. J., WEISBROD, C. A., NARR, B. J. & DESCHAMP, C. 2011. Use of Lean and Six Sigma Methodology to Improve Operating Room Efficiency In A High Volume Tertiary-Care Academic Medical Center. American College of Surgeon.
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
67
Daftar Pustaka (2) • HELPER, S., CLIFFORD, P. G. & ROZWADOWSKI, H. 1997. Can Green Be Lean? Academy of
Management Annual Meeting Organization and The Natural Environment.
• HINES, P. & TAYLOR, D. 2000. Going Lean, Cardiff, Lean Enterprise Research Centre.
• MARUDHAMUTHU, R. & KRISHNASWAMY, M. 2009. The Development Of Green Environment Through Lean Implementation In A Garment Industry. ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences 6.
• NETWORK, G. S. 2011. Lean and Clean Value Stream Mapping.
• OLSON, E. G. & BRADY, N. 2009. Green Sigma And The Technology Of Transformation For Environmental Stewardship. IBM J. RES. & DEV, 53.
• PARK, C. & LINICH, D. 2008. Green Lean Six Sigma: Using Lean To Help Drive Results In The Wholly Sustainable Enterprise. Deloitte Development LLC.
• PYZDEK, T. & KELLER, P. A. 2010. The Six Sigma Handbook. A Complete Guide for Green Belts, Black Belts, and Managers at All Levels. New York: Mc. Graw Hill. Inc.
• QIU, X. & CHEN, X. 2009. Evaluate The Environmental Impacts Of Implementing Lean In Production Process Of Manufacturing Industry Master of Sciense, Chalmers University Of Technology.
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
68
Daftar Pustaka (3) • RAMAMOORTHY, S. 2007. Lean Six-Sigma Application in Aircraft Assembly. Master of Science,
University of Madras.
• RAMASWAMY, R. 2007. Integrating Lean and Six Sigma Methodologies For Business Excelence. ORIEL.
• SITORUS, P. M. T. 2011. Quality Planning Improvement with Lean Six Sigma Approach and Economic Valuation with Willingness to Pay. IEEE.
• THORN, M. J., KRAUS, J. L. & PARKER, D. R. 2011. Life-Cycle Assessment as a Sustainability Management Tool: Strengths, Weaknesses, and Other Considerations. Environmental Quality Management.
• THORNES, P. 2011. Light Bulb Clarity : New Electric Politics [Online]. Available: www.ceolas.net [Accessed 22 March 2012 2012].
• WANG, H. 2008. A Review of Six Sigma Approach: Methodology, Implementation, and Future Research IEEE.
• WEDGWOOD, I. 2006. Lean Sigma: A Practitioner's Guide. Prentice Hall.
• WILLS, B. 2011. Alberta Agriculture: Introduction to Lean and Green Webinar. Green Enterprise Movement.
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
69
Terima Kasih PRESENTASI TUGAS AKHIR
MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013 70
Lampu
Miftachul Arifin -- 2508100013 71
Industri Lampu
Miftachul Arifin -- 2508100013 72
Lean Thinking
• Eliminate waste on the value stream
• Maximize customer value through the process
Miftachul Arifin -- 2508100013 73
Activity Classification
Miftachul Arifin -- 2508100013 74
NECESSARY NON VALUE
ADDING
NON VALUE
ADDING
VALUE ADDING
Waste
ENV
IRO
NM
ENTA
L, H
EALTH
, AN
D SA
FETY
DEFEC
T
OV
ER P
RO
CESSIN
G
WA
ITING
NO
T UTILIZIN
G
EMP
LOYEE
TRA
NSP
OR
TATION
INV
ENTO
RY
MO
TION
EXCESS P
RO
CESSIN
G
Miftachul Arifin -- 2508100013 75
VSM (Value Stream Mapping)
Miftachul Arifin -- 2508100013 76
Green Manufacturing
7 Green Waste (Wills, 2011):
energy waste, water waste, materials waste, garbage waste, transportation waste,
emissions, dan biodiversity.
Miftachul Arifin -- 2508100013 77
LCA (Life Cycle Assesment)
• Untuk mengetahui aspek lingkungan dan
dampak potensialnya terhadap lingkungan yang berhubungan dengan produk, proses, ataupun jasa.
Miftachul Arifin -- 2508100013 78
Six Sigma
• Six Sigma is the way for perfection, achieving 3,4 defect in 1.000.000 product produced (6σ)
• Using the statistical data to control the process
Miftachul Arifin -- 2508100013 79
DMAIC Six Sigma D
EFIN
E Penentuan Problem,
Team Member,
Project Scope
MEA
SUR
E Base point,
Sigma Level,
CTQ,
Process capability
AN
ALY
ZE
Analyze problem cause,
Compare the data to standard, IM
PR
OV
EMEN
T
Problem solving,
Repairing method,
SOP
CO
NTR
OL Equipment
and material recommen dation and controlling,
Control checklist,
Inspection schedule
Miftachul Arifin -- 2508100013 80
RCA (Root Cause Analysis)
Miftachul Arifin -- 2508100013 81
FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)
• 3 aspek FMEA – Severity
– Occurance
– Detection
• Mengklasifikasikan kegagalan dengan rinci sehingga mampu menunjukkan kegagalan-kegagalan kritis yang harus diantisipasi oleh perusahaan (Pyzdek and Keller, 2010)
Miftachul Arifin -- 2508100013 82
Kriteria Severity EHS Severity Keterangan Rating
Tidak berbahaya Tidak berbahaya 1
Mempunyai dampak tetapi dapat diabaikan 2
Cukup berbahaya
Cukup mempunyai dampak bagi pekerja
3 Dapat menyebabkan luka ringan bagi pekerja
Pekerja tidak harus meninggalkan pekerjaan
Cukup mempunyai dampak bagi pekerja
4 Dapat menyebabkan luka ringan bagi pekerja
Pekerja harus meninggalkan pekerjaan untuk sebentar
Berbahaya
Dapat menyebabkan luka sedang bagi pekerja
5 Pekerja harus meninggalkan pekerjaan untuk waktu satu minggu
Mempunyai dampak lingkungan yang sedang
Dapat menyebabkan luka sedang bagi pekerja
6 Pekerja harus meninggalkan pekerjaan untuk waktu tidak lebih dari dua minggu
Mempunyai dampak lingkungan yang sedang
Sangat berbahaya
Dapat menyebabkan luka berat bagi pekerja 7
Mempunyai dampak lingkungan berat
Dapat menyebabkan kecacatan bagi pekerja 8
Mempunyai dampak lingkungan berat
Dapat mengakibatkan kematian bagi pekerja 9
mempunyai dampak lingkungan berat
Sangat berbahaya bagi banyak orang dan mempunyai dampak lingkungan berat 10
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
83
Kriteria Detection EHS Detection Keterangan Rating
Hampir pasti
Pemborosan langsung dapat dideteksi
1 Tidak membutuhkan alat bantu deteksi
Hasil deteksi sangat akurat
Sangat mudah
Pemborosan dapat dideteksi melalui inspeksi visual
2 Tidak membutuhkan alat bantu deteksi
Hasil deteksi akurat
Mudah Membutuhkan alat bantu dalam mendeteksi Pemborosan
3 Pemborosan baru dapat diketahui setelah terjadi
Agak mudah Membutuhkan alat bantu dalam mendeteksi kegagalan
4 Pemborosan dapat diketahui saat proses telah selesai
Sedang Membutuhkan alat bantu dalam mendeteksi kegagalan
5 Pemborosan baru terdeteksi saat dilakukan analisa lebih lanjut
Agak susah Membutuhkan alat bantu yang canggih
6 Dibutuhkan metode untuk mengetahui Pemborosan yang terjadi
Susah Membutuhkan alat bantu yang canggih
7 Pemborosan mulai sulit untuk dideteksi
Sangat susah Membutuhkan alat bantu yang canggih
8 Hasil deteksi tidak akurat
Amat sangat susah
Alat bantu mulai tidak dapat digunakan untuk mendeteksi
9 Hasil deteksi buruk
Pemborosan baru diketahui setelah dilakukan evaluasi
Hampir tidak mungkin Pemborosan tidak dapat terdeteksi sama sekali 10 PRESENTASI TUGAS AKHIR
MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013 84
Kriteria Occurrence EHS
Occurrence Probabilitas kejadian Rating
Tidak pernah Tidak pernah terjadi 1
Jarang Terjadi sebulan sekali 2
Terjadi dua minggu sekali 3
Kadang-kadang Terjadi seminggu sekali 4
Terjadi tiga hari sekali 5
Lumayan sering Terjadi tiap hari sekali 6
Terjadi tiap shift 7
Sering Terjadi tiap jam 8
Terjadi tiap menit 9
Sangat sering Terjadi tiap waktu 10
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
85
Kriteria Severity Defect Effect Severity Rating
Tidak ada Tidak berpengaruh terhadap proses produksi 1
Sangat minor Sedikit berpengaruh terhadap proses produksi, namun dapat diabaikan 2
Minor Berpengaruh terhadap proses produksi, namun dapat diabaikan 3
Berpengaruh terhadap proses produksi, tidak menyebabkan kerusakan produk 4
Rendah Berpengaruh terhadap proses produksi, terdapat peluang kerusakan produk,
memerlukan proses tambahan 5
Sedang Berpengaruh terhadap proses produksi, kerusakan produk pasti terjadi 6
Membutuhkan adjustment
Tinggi Berpengaruh terhadap proses produksi, kerusakan produk pasti terjadi 7
Menghentikan proses produksi
Sangat tinggi Berpeluang membahayakan operator 8
Menghentikan sebagian proses produksi
Kerusakan pada produk pasti terjadi
Berbahaya Membahayakan operator 9
Menghentikan proses produksi
Terdapat peluang kerusakan fasilitas
Sangat berbahaya Membahayakan operator 10
Menghentikan seluruh proses produksi
Menyebabkan kerusakan pada fasilitas
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
86
Kriteria Occurrence Defect
Occurrence Probabilitas kejadian Rating
Tidak pernah 0% 1
Jarang 0%-2% 2
3%-5% 3
Kadang-kadang 6%-8% 4
7%-9% 5
Lumayan sering 10%-12% 6
13%-15% 7
Sering 16%-18% 8
19%-20% 9
Sangat sering >20% 10
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
87
Kriteria Detection Defect Detection Keterangan Rating
Hampir pasti
Pemborosan langsung dapat dideteksi
1 Tidak membutuhkan alat bantu deteksi
Hasil deteksi sangat akurat
Sangat mudah
Pemborosan dapat dideteksi melalui inspeksi visual
2 Tidak membutuhkan alat bantu deteksi
Hasil deteksi akurat
Mudah Membutuhkan alat bantu dalam mendeteksi Pemborosan
3 Pemborosan baru dapat diketahui setelah terjadi
Agak mudah Membutuhkan alat bantu dalam mendeteksi kegagalan
4 Pemborosan dapat diketahui saat proses telah selesai
Sedang Membutuhkan alat bantu dalam mendeteksi kegagalan
5 Pemborosan baru terdeteksi saat dilakukan analisa lebih lanjut
Agak susah Membutuhkan alat bantu yang canggih
6 Dibutuhkan metode untuk mengetahui Pemborosan yang terjadi
Susah Membutuhkan alat bantu yang canggih
7 Pemborosan mulai sulit untuk dideteksi
Sangat susah Membutuhkan alat bantu yang canggih
8 Hasil deteksi tidak akurat
Amat sangat susah
Alat bantu mulai tidak dapat digunakan untuk mendeteksi
9 Hasil deteksi buruk
Pemborosan baru diketahui setelah dilakukan evaluasi
Hampir tidak mungkin Pemborosan tidak dapat terdeteksi sama sekali 10 PRESENTASI TUGAS AKHIR
MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013 88
Kriteria Severity Waiting Effect Severity Rating
Tidak ada Tidak berpengaruh terhadap proses produksi 1
Sangat minor Berpengaruh terhadap proses produksi, namun dapat diabaikan 2
Minor Berpengaruh terhadap proses produksi, kerusakan produk pasti terjadi, produk dapat diperbaiki 3
Sangat rendah Berpengaruh terhadap proses produksi, kerusakan produk pasti terjadi, produk tidak dapat diperbaiki
4 Menghentikan satu atau dua proses produksi
Rendah Berpengaruh terhadap proses produksi, kerusakan produk pasti terjadi, produk tidak dapat diperbaiki
5 Menghentikan lini produksi untuk waktu sebentar
Sedang Berpengaruh terhadap proses produksi, kerusakan produk pasti terjadi, produk tidak dapat diperbaiki
6 Menghentikan lini produksi untuk waktu kurang dari 60 menit
Tinggi Berpengaruh terhadap proses produksi, kerusakan produk pasti terjadi, produk tidak dapat diperbaiki
7 Menghentikan lini produksi untuk waktu lebih dari 60 menit
Sangat tinggi
Berpengaruh terhadap proses produksi, kerusakan produk pasti terjadi, produk tidak dapat diperbaiki
8 Menghentikan lini produksi untuk waktu lebih dari 1 hari
Berpeluang membahayakan operator
Berbahaya
Berpengaruh terhadap proses produksi, kerusakan produk pasti terjadi, produk tidak dapat diperbaiki
9 Menghentikan lini produksi untuk waktu lebih dari 3 hari
Terdapat peluang kerusakan fasilitas
Sangat
berbahaya
Membahayakan operator
10 Menghentikan lini produksi lebih dari 1 minggu
Menyebabkan kerusakan pada fasilitas
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
89
Kriteria Occurrence Waiting
Occurrence Probabilitas kejadian Rating
Tidak pernah Lebih dari satu tahun 1
Jarang Satu tahun sekali 2
Enam bulan sekali 3
Kadang-kadang Tiga bulan sekali 4
Dua bulan Sekali 5
Lumayan sering Sau bulan sekali 6
Dua minggu sekali 7
Sering Satu minggu sekali 8
Tiga hari sekali 9
Sangat sering Tiap hari terjadi 10
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
90
Kriteria Detection Waiting Detection Keterangan Rating
Hampir pasti
Pemborosan langsung dapat dideteksi
1 Tidak membutuhkan alat bantu deteksi
Hasil deteksi sangat akurat
Sangat mudah
Pemborosan dapat dideteksi melalui inspeksi visual
2 Tidak membutuhkan alat bantu deteksi
Hasil deteksi akurat
Mudah Membutuhkan alat bantu dalam mendeteksi Pemborosan
3 Pemborosan baru dapat diketahui setelah terjadi
Agak mudah Membutuhkan alat bantu dalam mendeteksi kegagalan
4 Pemborosan dapat diketahui saat proses telah selesai
Sedang Membutuhkan alat bantu dalam mendeteksi kegagalan
5 Pemborosan baru terdeteksi saat dilakukan analisa lebih lanjut
Agak susah Membutuhkan alat bantu yang canggih
6 Dibutuhkan metode untuk mengetahui Pemborosan yang terjadi
Susah Membutuhkan alat bantu yang canggih
7 Pemborosan mulai sulit untuk dideteksi
Sangat susah Membutuhkan alat bantu yang canggih
8 Hasil deteksi tidak akurat
Amat sangat susah
Alat bantu mulai tidak dapat digunakan untuk mendeteksi
9 Hasil deteksi buruk
Pemborosan baru diketahui setelah dilakukan evaluasi
Hampir tidak mungkin Pemborosan tidak dapat terdeteksi sama sekali 10
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
91
Root Cause dan Improvement nya Root cause Improvement
Potongan kaca bulb banyak tercecer di
lingkungan kerja
Melakukan perbaikan pada proses produksi untuk mengurangi
jumlah defect, memperbaiki SOP pembersihan lini produksi
proses produksi banyak menghasilkan
defect
melakukan perbaikan pada proses produksi untuk mengurangi
jumlah defect
saluran pembuangan penuh memperbaiki SOP pembersihan lini produksi
jenis coil yang dibutuhkan banyak melakukan penyamaan penggunaan coil tertentu (commonality
coil)
Material bulb kurang baik melakukan penelitian untuk memperbaiki kualitas material yang
dilakukan oleh unit glass
Material flare kurang baik melakukan penelitian untuk memperbaiki kualitas material yang
dilakukan oleh unit glass
Setting pinching burner kurang tepat melakukan pengecekan berkala terhadap pinching burner
LIW bengkok menambahkan alat pelurus LIW di uncap chain
gunting pumping kurang sesuai melakukan pengecekan berkala terhadap gunting pumping
Lubang dipenuhi kotoran sisa proses melakukan pembersihan secara berkala terhadap lubang tempat
Stengel
roller element rusak perubahan jadwal PM untuk roller element
setting pacul kurang sesuai pengecekan kondisi pacul secara berkala
Setting inserting element kurang tepat pengecekan berkala pada inserting element
setting posisi button burner kurang sesuai pengecekan berkala untuk button burner
Setting gas pembakaran kurang sesuai pengecekan setting gas pembakaran secara berkala PRESENTASI TUGAS AKHIR
MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013 92
Waktu Aplikasi Alternatif 1
Aktivitas Front
end
Back
end
pembersihan lini produksi V 10 V 10
pengecekan setting gas pembakaran button burner V
3
pengecekan setting posisi button burner V
pengecekan inserting element V
pengecekan posisi pacul roller element V
pembersihan lubang tempat stengel di mesin sealing V 3
pengecekan setting gas pembakar di pinching burner V 1
pengecekan posisi gunting pumping V 1
Estimasi waktu total implementasi 13 15
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
93
Perhitungan Daya Listrik Eksperimen Alternatif 3
Watt Jumlah Jenis
Lampu
Daya Lampu
Eksperimen
15 4 3000000
25 43 53750000
40 52 104000000
60 34 102000000
75 8 30000000
100 17 85000000
Jumlah 377750000
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
94
Perbaikan Defect Alternatif Terpilih
Defect LBS % Frekuensi % Improvement % Improvement
Untuk LBS
LIW bengkok atas 45.28% 35% 15.85%
LIW bengkok samping 4.70% 71.43% 3.36%
LIW putus terbakar dekat
flange 10.72% 55.56% 5.96%
LIW putus terbakar dekat
exh. Tube 19.22% 100% 19.22%
LIW bengkok kedua-duanya 8.65% 0 0
Crack 6.54% 0 0
Coil putus 2.36% 0 0
Pinching jelek 2.53% 0 0
Total penurunan defect LBS 44.38%
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
95
Perbaikan Waiting Alternatif Terpilih
Defect Finishing Frek % Frek %
Improvement
% finishing
improvement
jatuh masuk capping 11 0.24% 0 0.00%
LBS 2306 50.90% 44.38% 22.59%
jatuh T4 168 3.71% 0 0.00%
bak A 845 18.65% 0 0.00%
bak B 327 7.22% 0 0.00%
sortir (solder) 115 2.54% 0 0.00%
sortir (bocor) 758 16.73% 33.30% 5.57%
Total 4530 Total improvement 28.16%
PRESENTASI TUGAS AKHIR MIFTACHUL ARIFIN – 2508 100 013
96