aplikasi gis untuk perkebunan

Upload: mas-eko

Post on 20-Jul-2015

276 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Aplikasi GIS untuk PerkebunanAbtraksi Sistem informasi geografi membantu menginventarisasi data-data lahan perkebunan menjadi lebih cepat dianalisis. Proses pengolahan tanah, proses pembibitan, proses penanaman, proses perlindungan dari hama dan penyakit tananan dapat dikelola oleh manager kebun, bahkan dapat dipantau dari direksi. Latar Belakang Kompleksitas permasalahan lahan dapat menjadi bom waktu, bagi BUMN-BUMN yang memiliki lahan namun tidak mendata aspek legalitas dan potensi problem. Disamping aspek teknik pengelolaan sumberdaya lahan pertanian akan memberikan nilai lebih dengan aplikasi teknologi informasi. Keputusan managemen menjadi lebih terarah apabila didasarkan atas visualisasi kondisi pelaksanaan di lapangan dan analisisnya. Merancang sistem informasi geografi merupakan kombinasi dari berbagai keahlian di bidang pertanian, geografi, geodesi, teknologi informasi, ilmu budidaya pertanian, issuissu spesifik di bidang pertanian, kesuburan tanah, biologi tanah dan issu-issu lain terkait dengan management lahan dapat memberikan wawasan bagi direksi untuk mengambil keputusan yang lebih tepat bagi pengembangan perusahaan perkebunan. Metodologi Untuk merancang aplikasi GIS bagi perkebunan, perlu didefinisikan terlebih dahulu tingkat skala perencanaan.

1.

Tingkat detail 1 : 10.000 membutuhkan peta kadaster dari pengukuran lahan perkebunan. Selanjutnya di digitasi menjadi peta bereferensi geografis untuk dimasukkan ke aplikasi GIS.

2.

Tingkat Semi detail 1 : 25.000 diperoleh dari peta interpretasi foto udara (terbaru) atau dari peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) keluaran Bakosurtanal. Selanjutnya di digitasi menjadi peta bereferensi geografis untuk dimasukkan ke aplikasi GIS.

3. Tanpa skala : dikoleksi dari peta-peta / gambar-gambar kebun dan didigitasi menjadi peta bereferensi geografis untuk dimasukkan ke aplikasi GIS, namun akurasi sangat tidak mendukung. Peta-peta tersebut harus dikelompokkan menurut satuan pengelolaan lahannya, setiap entity pengelolaan lahan didaftarkan menjadi database yang memiliki ID record.1

Tahapan selanjutnya yaitu melengkapi tabel managemen pengelolaan lahan yang memiliki ID yang sama dengan ID peta satuan pengelolaan lahan. Tahapan analisis kebutuhan dari managemen pengelolaan lahan merupakan kebutuhan untuk mendapatkan masukkan dari pakar di bidang pertanian untuk mengoptimalisasi pengelolaan sumber daya lahan. Berbagai teknologi yang sudah diterapkan pada lahan tersebut maupun analisisnya menjadi kebutuhan untuk dikerjakan secara tersendiri dalam tim yang merancang pengelolaan lahan existing dan alternatifnya. Pada tahap final implementasi dari grand design aplikasi, dengan memasukkan keseluruhan informasi menjadi aplikasi GIS untuk perkebunan dengan output sistem informasi perkebunan. Hasil dan Kelebihan 1. Sistem ini bukan semata-mata software atau aplikasi komputer, namun merupakan keseluruhan dari pekerjaan managemen pengelolaan lahan pertanian, pemetaan lahan, pencatatan kegiatan harian di kebun menjadi database, perencanaan system dan lain-lain. Sehingga bisa dikatakan merupakan perencanaan ulang pengelolaan perkebunan menjadi sistem yang terintegrasi. 2. Dalam jangka panjang, bisa direduksi kemungkinan permasalahan lahan baik fisik maupun sosial. Bahkan dapat menjamin keberlangsungan perkebunan, dengan syarat pihak managemen senantiasa mempelajari berjalannya sistem ini dan mengambil keputusan managerial yang tepat. Peralatan Yang Dibutuhkan 1. Peralatan komputer (pc atau laptop) 2. GPS 3. Peta Dasar (Rupa Bumi Indonesia) 4. Software Aplikasi GIS (ArcView, ArcGIS, Map Info)

2