apec asean
DESCRIPTION
makalah tentang apec dan aseanTRANSCRIPT
1. APEC 2013
Konferensi Tingkat Tinggi
Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik
(APEC) dilaksanakan di Nusa Dua,
Bali. Pertemuan tingkat tinggi
diakhiri dengan pembacaaan
kesimpulan oleh Ketua APEC 2013
Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY).
Presiden SBY membacakan
hasil kesimpulan pertemuan para pemimpin ekonomi APEC di Hotel Sofitel, Nusa Dua,
Bali, Selasa (8/10/2013). Ada tujuh kesimpulan yang dibacakan SBY.
"Yang pertama adalah menggandakan upaya sesuai dengan Bogor Goals. Kami
berbagi pandangan, bahwa semua ekonomi di APEC harus terus tumbuh," ujar SBY.
Poin yang kedua, adalah APEC sepakat mendukung perdagangan di dalam kawasan
Asia Pasifik atau perdagangan antar kawasan. Ini termasuk fasilitas perdagangan,
pembangunan kapasitas, dan pembentukan sistem pertdagangan multilateral. "Kami juga
sepakat untuk menyukseskan konferensi WTO di Bali pada Desember 2013," jelas SBY.
Selanjutnya, para pemimpin ekonomi di Asia Pasifik ini juga sepakat untuk
mempercepat pengupayaan pembangunan yang berkaitan dengan konektivitas antar
wilayah. "Dengan konektivitas bisa mengurangi biaya," kata SBY.
Poin keempat, APEC setuju untuk bersama-sama menjaga suatu pertumbuhan
ekonomi global yang berimbang dan berkelanjutan. APEC juga berkomitmen untuk
mendukung usaha kecil dan menengah serta pemberdayaan peran perempuan.
Sedangkan poin kelima negara-negara yang tergabung dalam APEC sepakat untuk
bekerjasama di bidang energi. Selanjutnya poin keenam, pemimpin ekonomi APEC ini
juga mendukung pertemuan-pertemuan multilateral lain seperti KTT ASEAN dan KTT
G20.
"Ketujuh, kami mendukung perdagangan dan investasi di kawasan APEC," kata SBY.
Usai membacakan kesimpulan ini, SBY lantas turun dari podium dan menyalami para
pemimpin ekonomi yang juga berada di atas panggung. Usai salaman, satu per satu para
pemimpin yang menjadi tamu dalam pertemuan tingkat leaders ini meninggalkan Hotel
Sofitel
~ 1 ~
2. TUJUAN ASEAN
Tujuan terbentuknya ASEAN tercantum dalam naskah Deklarasi Bangkok, antara
lain sebagai berikut.
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan
kebudayaan di kawasan ASEAN melalui usaha bersama dalam semangat dan
persahabatan untuk memperkukuh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia
Tenggara yang sejahtera dan damai.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan
dan ketertiban hukum di dalam negara-negara di kawasan ASEAN. Selain itu, juga
mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB.
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu dengan yang lain di
dalam menangani masalah kepentingan bersama yang menyangkut berbagai bidang.
Misalnya, di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan
administrasi.
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan penelitian dalam
bidang pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi.
5. Meningkatkan kerja sama yang lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan
pertanian serta industri, perluasan perdagangan komoditas internasional, perbaikan
sarana pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup mereka.
6. Memelihara kerja sama yang lebih erat dan bergabung dengan organisasi internasional
dan regional lainnya untuk menjajaki segala kemungkinan saling bekerja sama secara
lebih erat di antara mereka sendiri
3. KTT ASEAN 1 sampai 6
A. KTT ASEAN I
KTT ini di selenggarakan pada tanggal 23-24 Februari 1976, bertempat di
Denpasar-Bali. Yang dihadiri oleh:
1. Presdien Soeharto dari Indonesia
2. Perdana Menteri Datuk Hussein Onn dari Malaysia
3. Perdana Menteri Lee Kuan Yew dari Singapura
4. Presiden Ferdinand Marcos dari Filipina
5. Perdana Menteri Kukrit Pramoj dari Thailand
~ 2 ~
KTT ASEAN yang pertama ini telah mengahsilkan dua buah dokumen
penting, yaitu:
1. Deklarasi kesepakatan ASEAN (Declaration of ASEAN Concord).
2. Perjanjian persahabatan dan kerja sama (Treaty of Amity and Cooperation).
B. KTT ke-2
di Kuala Lumpur, Malaysia, tanggal 4-5 Agustus 1977
Pencetusan Bali Concord 1.
C. KTT ke-3
di Manila, Filipina, tanggal 14-15 Desember 1987
1. Mengesahkan kembali prinsip – prinsip dasar ASEAN.
2. Solidaritas kerjasama ASEAN dalam segala bidang.
3. Melibatkan masyarakat di negara – negara anggota ASEAN dengan
memperbesar peranan swasta dalam kerjasama ASEAN.
4. Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas & pertumbuhan kawasan
ASEAN.
D. KTT ke-4
di Singapura, tanggal 27-29 Januari 1992
1. ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk mengawasi,
melaksanakan koordinasi.
2. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif Preferensi Efektif
Bersama (Common Effective Preferential Tariff/CEPT) menuju Kawasan
Perdagangan Bebas ASEAN.
E. KTT ke-5
di Bangkok, Thailand. Tanggal 14-15 Desember 1995. Membicarakan upaya
memasukan Kamboja, Laos, Vietnam menjadi anggota serta memperkuat identitas
ASEAN.
F. KTT ke-6
di Hanoi, Vietnam, tanggal 15-16 Desember 1998. Pemimpin ASEAN
menetapkan Statement of Bold Measures yang juga berisikan komitmen mereka
~ 3 ~
terhadap AFTA dan kesepakatan untuk mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun
2003 menjadi tahun 2002 bagi enam negara penandatangan skema CEPT, yaitu
Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
4. KTT NON-BLOK 1 sampai 12
Keanggotaan Gerakan Non Blok sejak berdirinya tahun 1961 bertambah
dengan pesat. Pertambahan gerakan ini dapat dilihat dari peserta setiap konferensi
tingkat tingkat tinggi yang diadakan seperti :
1. KTT GNB I (1961)
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non Blok (GNB) I berlangsung di
Beograd, Yugoslavia pada tanggal 6 September 1961. sekitar 23 negara sepakat
menjadi anggota GNB dalam konferensi yang diprakarsai lima pemimpin yang
menjadi sponsor pendirian GNB itu adalah
Presiden Soekarno (Indonesia)
Presiden Gamal Abdul Naser (Mesir)
Presiden Josep Broz Tito (Yugoslavia)
PM Pandit Jawaharlal Nehru (India) dan
Presiden Kwame Nkrumah (Ghana)
Tujuan KTT I ini guna mencetuskan prinsip politik bersama, yaitu bahwa
politik berdasarkan koeksistensi damai, bebas blok, tidak menjadi anggota
persekutuan militer dan bercita-cita melenyapkan kolonialisme dalam segala bentuk
dan manifestasi. KTT I ini merupakan kelanjutan dari KAA 1955 di Bandung. Dalam
konferensi rasa, bantuan untuk kemajuan dan perkembangan serta perlucutan senjata.
2. KTT GNB II (1964)
KTT II ini diselenggarakan pada tanggal 5 – 10 Oktober 1964 di Kairo Mesir,
dipimpin oleh Presiden Gamal Abdul Naser. KTT ini dihadiri oleh 48 negara peserta
dan 10 negara pengamat ini memberikan perhatian kepada masalah-masalah ekonomi.
Dalam KTT yang diselenggarakan dua kali ini mulai tampak ada pertentangan antara
kelompok negara modern dibawah pimpinan Nehru dan kelompok negara radikal
dipimpin oleh Soekarno dan Nkrumah.
~ 4 ~
3. KTT GNB III (1970)
KTT III diselenggarakan di Lusaka, Zambia pada tanggal 8 – 10 September
1970, dipimpin oleh Presiden Kenneth Kaunda. Tema pokok KTT ini adalah
permasalahan rezim resialis minoritas kulit putih di Afrika Selatan. KTT ini dihadiri
oleh 54 negara peserta dan 9 negara pengamat.
4. KTT GNB IV (1973)
KTT IV berlangsung pada tanggal 5 – 9 September 1973 di Algiers, Aljazair
dibawah pimpinan Presiden Houari Boumedienne. KTT terselenggara pada saat
hubungan kedua blok membaik. Tema pokok KTT IV ini adalah masalah negara-
negara melarat. KTT dihadiri oleh 75 negara peserta. Pengamat terdiri atas organisasi
gerakan kemerdekaan dan pembebasan Afrika Selatan dan Amerika Latin.
5. KTT GNB V (1976)
KTT V dilaksanakan pada tanggal 16 – 19 Agustus 1976 di Colombo, Srilanka
dipimpin oleh PM Ny. Sirimavo Bandaranaike. KTT ini mempertegas kepentingan
negara-negara Non Blok yang dirugikan oleh tata ekonomi dunia yang tidak adil,
yang dapat mengancam perdamaian dunia. KTT ini juga ditandai adanya persaingan
antara sesama negara anggota Non Blok. India, Indonesia dan Yugo berusaha
mencegah timbulnya perpecahan di antara mereka. Hasilnya dituangkan dalam
“Deklrasi dan Program Aksi Colombo” yang intinya antara lain: melanjutkan dan
meningkatkan program Gerakan Non Blok ke arah tata ekonomi dunia baru.
6. KTT GNB IV (1979)
KTT IV diselenggarakan di Havana, Cuba dipimpin oleh Presiden Fidel
Castro. KTT ini diselenggarakan pada tanggal 3 – 7 September 1979 ini dihadiri oleh
94 negara peserta peninjau dari 20 negara dan 18 organisasi. KTT diliputi oleh
pertentangan antara kelompok moderat dan radikal, tetapi telah berhasil merumuskan
deklarasi politik yang berisi revolusi yang memperkuat prinsip-prinsip Non Blok
terhadap dominasi ekonomi asing yang merugikan negara berkembang. Keanggotaan
Kamboja belum dapat diselesaikan maka Kamboja hadir sebagai peninjau.
7. KTT GNB VII (1983)
KTT VII yang sedianya akan diselenggarakan di Bagdad pada bulan
~ 5 ~
September 1982 batal karena terjadi perang Irak – iran. Akhirnya diselenggarakan di
India pada tanggal 7 – 12 Maret 1983, dipimpin oleh PM. Ny. Indira Gandhi. KTT ini
dihadiri 101 negara dan memutuskan untuk memberikan dukungan penuh bagi rakyat
Afganistan untuk memutuskan nasibnya sendiri, dengan sistem sosial ekonomi yang
bebas dari campur tangan asing.
8. KTT GNB VIII (1986)
KTT VIII diselenggarakan di Harare, Zimbabwe dipimpin oleh PM robert
Mugabe, pada akhir 1986 dihadiri oleh 101 negara. KTT tetap mendukung Afganistan
dalam menentukan nasibnya sendiri.
9. KTT GNB IX (1989)
KTT IX diselenggarakan pada tanggal 4 – 7 September 1989 di bawah
pimpinan Presiden Dr. Janes Drnovsek. KTT ini dihadiri oleh 102 negara.
Dalam KTT ini menetapkan bahwa untuk memperkuat setia kawan internasional dan
kerjasama bagi pembangunan alih teknologi adalah mutlak serta perlunya dialog-
dialog Selatan-Selatan. KTT juga membahas mengenai pelestarian lingkungan hidup,
yaitu menghindarkan pencemaran terhadap air, udara, dan tanah serta menghindarkan
perusakan tanah dan pembabatan hutan.
10. KTT GNB X (1992)
KTT X diselenggarakan di Jakarta, Indonesia pada bulan September 1992,
dipimpin oleh Soeharto. KTT ini dihadiri oleh lebih dari 140 delegasi, 64 Kepala
Negara. KTT ini menghasilkan “Pesan Jakarta” yang mengungkapkan sikap GNB
tentang berbagai masalah, seperti hak azasi manusia, demokrasi dan kerjasama utara
selatan dalam era pasca perang dingin.
Hasil KTT ini yang terpenting adalah :
Hak azazi manusia dan kemerdekaan merupakan keabsahan universal
dan percaya bahwa kemajuan ekonomi serta sosial akan memudahkan tercapainya
semua sasaran. GNB menolak konsep mengenai hak asazi manusia dan demokrasi
yang didiktekan oleh negara tertentu atas negara lain.
Prihatin atas beban hutang dari negara-negara berkembang.
~ 6 ~
Mendesak dilakukannya pembaruan ekonomi dunia guna memperkuat
kemampuan PBB dalam meningkatkan kerjasama dan penggabungan
internasional
Menyerukan pengalihan anggaran militer untuk memudahkan peningkatan
ekonomi, sosial dan negara-negara berkembang
GNB memberikan perhatian terhadap masalah aparthid di Afrika Selatan di
samping mengutuk terhadap pembasmian etnis Bosnia.
Menyambut baik hasil Pertemuan Puncak Bumi di Rio de Jeneiro tentang
lingkungan hidup dan pembangunan
11. KTT GNB XI (1995)
KTT XI diselenggarakan di Cartagena, Kolumbia yaitu Ernesto Samper
Pizano. Pada waktu pembukaan KTT, dilakukan juga penyerahan ketua KTT
sebelumnya yaitu dari Presiden Soeharto ke Presiden Kolumbia.
12. KTT GNB XII (1998)
KTT XII diselenggarakan di Cairo pada tahun 1998
~ 7 ~