ap/antonio callani komite banding blunder filemenerima suap sebesar us$1,5 juta (sekitar rp12,9...

1
PENYELAMATAN: Kiper Inter Milan Julio Cesar (kedua dari kanan) menangkap bola yang mengancam gawangnya dari tandukan penjaga gawang AS Roma Doni (tengah) dalam laga kedua semifinal Coppa Italia di San Siro, kemarin. 23 O O LAHRAGA LAHRAGA JUMAT, 13 MEI 2011 Komite Banding Blunder Terdapat lima alasan komite meloloskan pasangan ini untuk maju dalam kongres 20 Mei mendatang. ASNI HARISMI K OMITE Banding Pe- milihan (KBP) PSSI pimpinan Ahmad Ri- yadh akhirnya me- mutuskan untuk meloloskan berkas banding George Toisutta dan Arin Panigoro. Total dela- pan orang yang pengajuan banding mereka diloloskan, tiga di antaranya adalah anggota Ko- mite Eksekutif (exco) yang sebe- lumnya juga ditolak FIFA. “Kami memerintahkan Ko- mite Normalisasi (KN) yang juga Komite Pemilihan untuk memasukkan dan mengumum- Inggris Ancam Keluar dari FIFA INGGRIS kemarin mengancam keluar dari keanggotaan Fede- rasi Asosiasi Sepak Bola Inter- nasional (FIFA) jika organisasi yang dipimpin Sepp Blatter itu gagal menyelesaikan tuduhan dugaan korupsi yang menye- babkan mereka kehilangan peluang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018. Keinginan untuk hengkang dari FIFA itu dilontarkan Men- teri Olahraga Inggris Hugh Ro- bertson setelah mendapat lapor- an dari mantan ketua tim sukses pencalonan Inggris untuk Piala Dunia 2018, Lord David Tries- man, mengenai adanya dugaan korupsi yang melibatkan enam petinggi FIFA. Seperti diberitakan sebelum- nya, dua pejabat FIFA Issa Haya- tou dari Kamerun dan Jacques KALAU tidak lolos verifikasi dari Komite Normalisasi, seha- rusnya tidak diterima Komite Banding. Dengan tidak dite- rima, itu artinya tidak akan diproses. Tetapi, yang terjadi sebalik- nya. Komite Banding sendiri yang tidak memahami kepu- tusan FIFA. Siapa pun punya hak banding, tapi seharusnya cuma yang lolos verikasi untuk diproses. Itu bukan kepentingan Komite Normalisasi, melainkan kepen- tingan Indonesia. Ada SEA Games pada November, ada Persipura Jayapura dan Sriwi- jaya di Piala AFC. Jangan sam- pai Indonesia terkena sanksi dan Indonesia cuma jadi penonton. Kalau terkena skors, yang rugi adalah kita semua. (*/R-1) DENGAN kondisi seperti ini, sanksi FIFA tinggal tunggu waktu. FIFA kan sudah kirim su- rat ke Komite Normalisasi pada 6 April 2011. Di surat itu, FIFA mengancam skors kepada In- donesia kalau banding George- Arifin diproses. Saya melihat keputusan FIFA denitif. Di surat FIFA, skors bisa di- cabut pada kongres berikutnya, mungkin tahun depan, sedang- kan 2011 saja, Indonesia punya beberapa kejuaraan. Agenda timnas yang terdekat ialah kualikasi Piala Dunia 2014 me- lawan Turkmenistan. Juga ada Piala AFF Junior pertengahan Juli. Setelah itu, SEA Games pada 11-25 November. Kalau ke- mungkinan terburuk itu terjadi, yang bisa dilakukan pemerintah banding ke FIFA. (*/R-1) KOMITE Banding kan ada di dalam Komite Normalisasi. Jadi, keputusan Komite Banding belum nal. Itu masih bisa di- batalkan di rapat pleno Komite Banding dan Komite Normali- sasi, hari ini. Komite Normalisasi masih bisa batalkan keputusan Komite Banding kalau disepakati di ra- pat pleno. Menurut saya, Komite Normalisasi enggak akan mela- wan FIFA karena risikonya skors. Konyol kalau Komite Normali- sasi melawan FIFA. Enggak ada yang mau diskors. Masyarakat sepak bola enggak mau, KONI enggak mau, Ke- menpora enggak mau, semua enggak mau karena berat. Kalau diskors, kita cuma jadi penonton karena enggak bisa ikut ke- juaraan internasional. (*/R-1) Anouma (Pantai Gading) diduga menerima suap sebesar US$1,5 juta (sekitar Rp12,9 miliar) un- tuk memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Adapun empat anggota komi- te eksekutif (exco) lainnya, Jack Warner (Trinidad & Tobago), Ni- colas Leoz (Paraguay), Ricardo Teixeira (Brasil), dan Worawi Makudi (Thailand), dituding meminta kompensasi uang dalam jumlah tertentu untuk memberikan dukungan terha- dap Inggris menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018. “Saya sudah melihat perkem- bangan akibatnya dari beberapa asosiasi sepak bola di selu- ruh dunia (jika hengkang dari FIFA),” ujar Robertson seperti dilansir BBC, kemarin. Robertson juga mengklaim sudah melakukan kontak dan mendapat dukungan dari nega- ra-negara lain. Namun, ia meng- akui bahwa negaranya masih berkeinginan untuk membersih- kan masalah korupsi di tubuh FIFA. “Jika FIFA tidak mampu melakukannya, saya katakan kalau semua opsi mungkin saja dilakukan,” tegasnya. “Tetapi untuk saat ini kami sangat ingin bekerja sama dan meyakinkan bahwa mereka (FIFA) perlu mengambil lang- kah yang sama seperti IOC (Komite Olimpiade Internasi- onal),” pungkasnya. FIFA akhirnya menetapkan Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018. Adapun Qatar ter- pilih untuk menjadi penyeleng- gara ajang paling bergengsi itu pada 2022. (Rtr/Ton/R-1) FX Hadi Rudiatmo Anggota Komite Normalisasi Iman Arif Deputi Teknis BTN Margiono Ketua PWI Pusat MI/SUSANTO TOPSKOR MI/SUSANTO tentang kondisi keputusan KB ini,” imbuh Riyadh. Selain itu, FIFA selalu men- dasarkan keputusan (baik tang- gal 4 maupun 21 April) pada keputusan KB tanggal 28 Feb- ruari. Padahal, KB tidak mengelu- arkan keputusan apa-apa pada tanggal itu. Terakhir, KB Tjipta Lesmana mengeluarkan kepu- tusan tanggal 25 Februari. Ketiga, keputusan FIFA 4 dan 21 April itu sendiri bertentang- an dengan Statuta FIFA, yaitu Pasal 3 Statuta FIFA dan Pasal 32 ayat (4) FIFA Standard Electoral Code sehingga tidak memiliki kekuatan hukum lagi untuk dipatuhi. Tergantung KN Keempat, semua calon yang dilarang FIFA belum pernah diberi kesempatan untuk ban- ding. Pertama, surat Deputi Sekretaris Jenderal FIFA Markus Kattner tertanggal 6 Mei 2011 yang menyatakan berkas banding GT-AP tidak boleh dilibatkan dalam proses banding diang- gap sebagai intervensi FIFA atas sepak bola Indonesia yang bertentangan dengan Pasal 12 ayat (4) FIFA Standard Elec- toral Code dan Pasal 17 ayat (1) Statuta FIFA. Kedua, Komite Banding (KB) terdahulu pimpinan Tjipta Les- mana dianggap melanggar ke tentuan Pasal 12 ayat (1) FIFA Standard Electoral Code sehingga seluruh keputusannya adalah tidak sah. Dengan demi- kian, keputusan FIFA tanggal 4 April yang didasarkan atas keputusan KB Tjipta Lesmana itu cacat hukum. “Inilah yang harus menjadi perhatian utama KN. Mereka harus melaporkan kepada FIFA kan George Toisutta dan Arin Panigoro dalam Kongres PSSI 20 Mei nanti,” kata Ketua KBP Ahmad Riyadh dalam kete- rangan pers di Sekretariat PSSI, kemarin. Selain George dan Arin, na- ma lain yang lolos banding ialah Tonny Aprilliani, Hadiyandra, Subardi, M Zein, Bernhard Lim- bong, dan Kadir Halid. Subardi, Zein dan Bernhard adalah ang- gota exco pada kepengurusan PSSI 2007-2011 pimpinan Nur- din Halid. Sementara itu, untuk berkas banding calon independen, calon yang didaftarkan orang lain, serta banding yang di- layangkan klub dinyatakan tidak lolos. Terdapat setidaknya lima pertimbangan yang meloloskan George dan Arin sebagai calon ketua umum dan wakil ketua umum PSSI periode 2011-2015. Putusan yang dilakukan se- cara sepihak akan berpotensi menjadi pelanggaran hak asasi manusia, apalagi putusan itu didasarkan atas laporan yang tidak valid. Kelima, KBP juga menimbang bahwa tidak ada dasar hukum dalam Statuta PSSI yang me- nyatakan bahwa kedudukan hukum instruksi FIFA adalah mutlak dan lebih tinggi dari- pada Statuta FIFA dan FIFA Standard Electoral Code. Mengenai kemungkinan sank- si yang akan dijatuhkan FIFA karena KBP tidak menjalankan sesuai instruksi, Riyadh tidak menampiknya. Meski demikian, Wakil Ketua Pengprov Jawa Timur ini enggan berkomentar lebih lanjut dan menyerahkan bola selanjutnya kepada KN. (HA/R-3) [email protected] Inter Tantang Palermo, Zanetti Genapi Laga Ke-1.000 SETELAH gagal mempertahan- kan mahkota juara Seri A Liga Italia dan Liga Champion Eropa, Inter Milan masih memiliki asa untuk menyimpan gelar Coppa Italia musim ini. La Beneamata berhasil melaju ke nal setelah menyingkirkan AS Roma. Pada leg kedua seminal di Stadion Giuseppe Meazza, Mi- lan, kemarin dini hari, tim asuh- an Leonardo itu ditahan imbang 1-1. Namun, mereka melaju berkat kemenangan 1-0 pada pertemuan pertama di Stadion Olimpico Roma, 27 Januari, se- hingga unggul agregat 2-1. Striker asal Kamerun Samuel Eto’o membuat tuan rumah unggul lebih dulu melalui gol- nya pada menit ke-38. Namun, enam menit menjelang bubaran pemain Giallorossi Marco Bor- riello menyamakan skor. Publik tuan rumah pun merayakan kegembiraan skor itu bertahan saat peluit panjang berbunyi. Nerazzurri akan menghadapi Palermo pada laga pamung- kas di Roma, 29 Mei. Sehari sebelumnya, klub Sisilia itu meng gagalkan ambisi rival sekota Inter, AC Milan, untuk menyandingkan gelar Seri A yang telah mereka pastikan musim ini. Palermo menang agregat 4-3. Keberhasilan Inter disambut antusias oleh sang allenatore Leonardo. Arsitek asal Brasil ini berharap timnya mampu mengakhiri musim dengan raihan satu titel. “Tahun ini kami tampil buruk karena ba- nyak pemain cedera, tetapi para pemain selalu mengerahkan yang terbaik,” cetus mantan pemain dan pelatih Milan ini. Pada bagian lain, laga semi- nal kedua tersebut memiliki makna tersendiri bagi sang kapten Javier Zanetti. Gelan- dang veteran asal Argentina itu mencapai penampilannya yang ke-1.000 bersama La Beneamata . Pemain berusia 37 tahun itu telah memperkuat klub milik Massimo Moratti tersebut sejak 27 Agustus 1995. “Ini merupakan malam yang indah. Saya berterima kasih kepada semuanya, mulai dari istri saya Paula dan juga anak saya yang menonton langsung di stadion. Malam ini sangat penting dari berbagai aspek, karena itulah saya benar-benar merayakannya,” kata Zanetti kepada laman klub. Meski sempat terjadi kesa- lah pahaman dengan rekan setimnya Nicolas Burdisso da- lam pertandingan tersebut, Zanetti mengaku hal itu meru- pakan kejadian biasa dan tidak mengurangi kebahagiaannya. Kini, ia menjadi pemain ke-10 yang mencatat 1.000 penam- pilan profesional, atau sejajar dengan mantan kiper Inggris Peter Shilton (Leicester) dan eks kapten Italia Paolo Maldini (AC Milan). “Kami memulai dengan me- nang di Piala Super Italia, ke- mudian berlanjut di Piala Dunia Klub, dan jika mampu menun- taskannya di Coppa Italia, itu akan sangat indah,” ujar Zanetti yang menjadi salah satu kunci sukses Inter meraih lima gelar sepanjang 2010. (Rtr/Goal.com/Ton/R-1) GALERI PENDAPAT Malam ini sangat penting dari berbagai aspek, karena itulah saya benar-benar merayakannya.” Javier Zanetti Kapten Inter Milan AP/ANTONIO CALLANI

Upload: truongminh

Post on 04-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENYELAMATAN: Kiper Inter Milan Julio Cesar (kedua dari kanan) menangkap bola yang mengancam gawangnya dari tandukan penjaga gawang AS Roma Doni (tengah) dalam laga kedua semifinal Coppa Italia di San Siro, kemarin.

23OOLAHRAGALAHRAGAJUMAT, 13 MEI 2011

Komite Banding BlunderTerdapat lima alasan komite meloloskan pasangan ini untuk maju dalam kongres 20 Mei mendatang.

ASNI HARISMI

KOMITE Banding Pe-milihan (KBP) PSSI pimpinan Ahmad Ri-yadh akhirnya me-

mu tuskan untuk meloloskan berkas banding George Toisutta dan Arifi n Panigoro. Total dela-pan orang yang pengajuan ban ding mereka diloloskan, tiga di antaranya adalah anggota Ko-mite Eksekutif (exco) yang sebe-lumnya juga ditolak FIFA.

“Kami memerintahkan Ko-mi te Normalisasi (KN) yang ju ga Komite Pemilihan untuk me masukkan dan mengumum-

Inggris Ancam Keluar dari FIFAINGGRIS kemarin mengancam keluar dari keanggotaan Fede-rasi Asosiasi Sepak Bola Inter-nasional (FIFA) jika organisasi yang dipimpin Sepp Blatter itu gagal menyelesaikan tuduhan dugaan korupsi yang menye-bab kan mereka kehilangan peluang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018.

Keinginan untuk hengkang dari FIFA itu dilontarkan Men-teri Olahraga Inggris Hugh Ro-bertson setelah mendapat lapor-an dari mantan ketua tim sukses pencalonan Inggris untuk Piala Dunia 2018, Lord David Tries-man, mengenai adanya dugaan korupsi yang melibatkan enam petinggi FIFA.

Seperti diberitakan sebelum-nya, dua pejabat FIFA Issa Haya-tou dari Kamerun dan Jacques

KALAU tidak lolos verifikasi dari Komite Normalisasi, seha-rusnya tidak diterima Komite Banding. Dengan tidak dite-rima, itu artinya tidak akan di proses.

Tetapi, yang terjadi sebalik-nya. Komite Banding sendiri yang tidak memahami kepu-tusan FIFA. Siapa pun punya hak banding, tapi seharusnya cu ma yang lolos verifi kasi untuk diproses.

Itu bukan kepentingan Komite Normalisasi, melainkan kepen-tingan Indonesia. Ada SEA Games pada November, ada Persipura Jayapura dan Sriwi-jaya di Piala AFC. Jangan sam-pai Indonesia terkena sanksi dan Indonesia cuma jadi penonton. Kalau terkena skors, yang rugi adalah kita semua. (*/R-1)

DENGAN kondisi seperti ini, sanksi FIFA tinggal tunggu waktu. FIFA kan sudah kirim su-rat ke Komite Normalisasi pada 6 April 2011. Di surat itu, FIFA mengancam skors kepada In-donesia kalau banding George-Arifin diproses. Saya melihat keputusan FIFA defi nitif.

Di surat FIFA, skors bisa di-cabut pada kongres berikutnya, mungkin tahun depan, sedang-kan 2011 saja, Indonesia punya beberapa kejuaraan. Agenda timnas yang terdekat ialah kualifi kasi Piala Dunia 2014 me-lawan Turkmenistan. Juga ada Piala AFF Junior pertengahan Juli. Setelah itu, SEA Games pada 11-25 November. Kalau ke-mungkinan terburuk itu terjadi, yang bisa dilakukan pemerintah banding ke FIFA. (*/R-1)

KOMITE Banding kan ada di dalam Komite Normalisasi. Jadi, keputusan Komite Banding belum fi nal. Itu masih bisa di-batalkan di rapat pleno Komite Banding dan Komite Normali-sasi, hari ini.

Komite Normalisasi masih bisa batalkan keputusan Komite Banding kalau disepakati di ra-pat pleno. Menurut saya, Komite Normalisasi enggak akan mela-wan FIFA karena risikonya skors. Konyol kalau Komite Normali-sasi melawan FIFA.

Enggak ada yang mau diskors. Masyarakat sepak bola enggak mau, KONI enggak mau, Ke-menpora enggak mau, semua enggak mau karena berat. Kalau diskors, kita cuma jadi penonton karena enggak bisa ikut ke-juaraan internasional. (*/R-1)

Anouma (Pantai Gading) diduga menerima suap sebesar US$1,5 juta (sekitar Rp12,9 miliar) un-tuk memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Adapun empat anggota komi-te eksekutif (exco) lainnya, Jack Warner (Trinidad & Tobago), Ni-colas Leoz (Paraguay), Ricardo Teixeira (Brasil), dan Worawi Makudi (Thailand), dituding meminta kompensasi uang da lam jumlah tertentu untuk mem berikan dukungan terha-dap Inggris menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018.

“Saya sudah melihat perkem-bangan akibatnya dari beberapa asosiasi sepak bola di selu-ruh dunia (jika hengkang dari FIFA),” ujar Robertson seperti dilansir BBC, kemarin.

Robertson juga mengklaim

sudah melakukan kontak dan mendapat dukungan dari nega-ra-negara lain. Namun, ia meng-akui bahwa negaranya masih berkeinginan untuk membersih-kan masalah korupsi di tubuh FIFA. “Jika FIFA tidak mampu melakukannya, saya katakan kalau semua opsi mungkin saja dilakukan,” tegasnya.

“Tetapi untuk saat ini kami sa ngat ingin bekerja sama dan meyakinkan bahwa mereka (FIFA) perlu mengambil lang-kah yang sama seperti IOC (Komite Olimpiade Internasi-onal),” pungkasnya.

FIFA akhirnya menetapkan Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018. Adapun Qatar ter-pilih untuk menjadi penyeleng-gara ajang paling bergengsi itu pada 2022. (Rtr/Ton/R-1)

FX Hadi RudiatmoAnggota Komite Normalisasi

Iman ArifDeputi Teknis BTN

MargionoKetua PWI Pusat

MI/SUSANTO TOPSKOR MI/SUSANTO

tentang kondisi keputusan KB ini,” imbuh Riyadh.

Selain itu, FIFA selalu men-dasarkan keputusan (baik tang-gal 4 maupun 21 April) pada keputusan KB tanggal 28 Feb-ruari.

Padahal, KB tidak mengelu-arkan keputusan apa-apa pada tanggal itu. Terakhir, KB Tjipta Lesmana mengeluarkan kepu-tusan tanggal 25 Februari.

Ketiga, keputusan FIFA 4 dan 21 April itu sendiri bertentang-an dengan Statuta FIFA, yaitu Pasal 3 Statuta FIFA dan Pasal 32 ayat (4) FIFA Standard Electoral Code sehingga tidak memiliki kekuatan hukum lagi untuk dipatuhi.

Tergantung KNKeempat, semua calon yang

dilarang FIFA belum pernah diberi kesempatan untuk ban-ding.

Pertama, surat Deputi Sekretaris Jenderal FIFA Markus Kattner tertanggal 6 Mei 2011 yang menyatakan berkas banding GT-AP tidak boleh dilibatkan dalam proses banding diang-gap sebagai intervensi FIFA atas sepak bola Indonesia yang bertentangan dengan Pasal 12 ayat (4) FIFA Standard Elec-toral Code dan Pasal 17 ayat (1) Statuta FIFA.

Kedua, Komite Banding (KB) terdahulu pimpinan Tjipta Les-mana dianggap melanggar ke tentuan Pasal 12 ayat (1) FIFA Standard Electoral Code sehingga seluruh keputusannya adalah tidak sah. Dengan demi-kian, keputusan FIFA tanggal 4 April yang didasarkan atas keputusan KB Tjipta Lesmana itu cacat hukum.

“Inilah yang harus menjadi perhatian utama KN. Mereka harus melaporkan kepada FIFA

kan George Toisutta dan Arifi n Panigoro dalam Kongres PSSI 20 Mei nanti,” kata Ketua KBP Ahmad Riyadh dalam kete-rangan pers di Sekretariat PSSI, kemarin.

Selain George dan Arifi n, na-ma lain yang lolos banding ialah Tonny Aprilliani, Hadiyandra, Subardi, M Zein, Bernhard Lim-bong, dan Kadir Halid. Subardi, Zein dan Bernhard adalah ang-gota exco pada kepengurusan PSSI 2007-2011 pimpinan Nur-din Halid.

Sementara itu, untuk berkas banding calon independen, calon yang didaftarkan orang lain, serta banding yang di-layangkan klub dinyatakan tidak lolos.

Terdapat setidaknya lima per timbangan yang meloloskan George dan Arifi n sebagai calon ketua umum dan wakil ketua umum PSSI periode 2011-2015.

Putusan yang dilakukan se-cara sepihak akan berpotensi menjadi pelanggaran hak asasi manusia, apalagi putusan itu didasarkan atas laporan yang tidak valid.

Kelima, KBP juga menimbang bahwa tidak ada dasar hukum dalam Statuta PSSI yang me-nyatakan bahwa kedudukan hukum instruksi FIFA adalah mutlak dan lebih tinggi dari-pada Statuta FIFA dan FIFA Standard Electoral Code.

Mengenai kemungkinan sank-si yang akan dijatuhkan FIFA karena KBP tidak menjalankan sesuai instruksi, Riyadh tidak menampiknya.

Meski demikian, Wakil Ketua Pengprov Jawa Timur ini enggan berkomentar lebih lanjut dan menyerahkan bola selanjutnya kepada KN. (HA/R-3)

[email protected]

Inter Tantang Palermo,Zanetti GenapiLaga Ke-1.000

SETELAH gagal mempertahan-kan mahkota juara Seri A Liga Italia dan Liga Cham pion Eropa, Inter Milan masih memiliki asa untuk menyimpan gelar Coppa Italia musim ini. La Beneamata berhasil melaju ke fi nal setelah menyingkirkan AS Roma.

Pada leg kedua semifi nal di Stadion Giuseppe Meazza, Mi-lan, kemarin dini hari, tim asuh-an Leonardo itu ditahan imbang 1-1. Namun, mereka melaju ber kat kemenangan 1-0 pada per temuan pertama di Stadion Olimpico Roma, 27 Januari, se-hingga unggul agregat 2-1.

Striker asal Kamerun Samuel Eto’o membuat tuan rumah ung gul lebih dulu melalui gol-nya pada menit ke-38. Namun, enam menit menjelang bubaran pemain Giallorossi Marco Bor-riello menyamakan skor. Publik tuan rumah pun merayakan kegembiraan skor itu bertahan saat peluit panjang berbunyi.

Nerazzurri akan menghadapi Palermo pada laga pamung-kas di Roma, 29 Mei. Sehari se belumnya, klub Sisilia itu meng gagalkan ambisi rival se kota Inter, AC Milan, untuk me nyandingkan gelar Seri A yang telah mereka pastikan mu sim ini. Palermo menang agre gat 4-3.

Keberhasilan Inter disambut antusias oleh sang allenatore Leonardo. Arsitek asal Brasil ini berharap timnya mampu mengakhiri musim dengan raihan satu titel. “Tahun ini kami tampil buruk karena ba-nyak pemain cedera, tetapi para pemain selalu mengerahkan yang terbaik,” cetus mantan pemain dan pelatih Milan ini.

Pada bagian lain, laga semi-fi nal kedua tersebut memiliki makna tersendiri bagi sang kap ten Javier Zanetti. Gelan-

dang veteran asal Argentina itu mencapai penampilannya yang ke-1.000 bersama La Beneamata. Pemain berusia 37 tahun itu telah memperkuat klub milik Massimo Moratti tersebut

sejak 27 Agustus 1995.“Ini merupakan malam yang

indah. Saya berterima kasih kepada semuanya, mulai dari istri saya Paula dan juga anak saya yang menonton langsung di stadion. Malam ini sangat penting dari berbagai aspek, karena itulah saya benar-benar merayakannya,” kata Zanetti kepada laman klub.

Meski sempat terjadi kesa-lah pahaman dengan rekan setimnya Nicolas Burdisso da-lam pertandingan tersebut, Zanetti mengaku hal itu meru-pakan kejadian biasa dan tidak mengurangi kebahagiaannya. Kini, ia menjadi pemain ke-10 yang mencatat 1.000 penam-pilan profesional, atau sejajar dengan mantan kiper Inggris Peter Shilton (Leicester) dan eks kapten Italia Paolo Maldini (AC Milan).

“Kami memulai dengan me-nang di Piala Super Italia, ke-mudian berlanjut di Piala Dunia Klub, dan jika mampu menun-taskannya di Coppa Italia, itu akan sangat indah,” ujar Zanetti yang menjadi salah satu kunci sukses Inter meraih lima gelar sepanjang 2010. (Rtr/Goal.com/Ton/R-1)

GALERI PENDAPAT

Malam ini sangat penting dari

berbagai aspek, karena itulah saya benar-benar merayakannya.” Javier ZanettiKapten Inter Milan

AP/ANTONIO CALLANI