kasus nazaruddin dan perubahan dukungan partai...

24
1 Blunder Politik Demokrat ???? Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011

Upload: lequynh

Post on 01-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

1

Blunder Politik Demokrat ???? Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai

Analisis Survei Nasional

Lingkaran Survei Indonesia (LSI)

Juni 2011

Page 2: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

2

Blunder Politik Demokrat?

Pengantar

Sebanyak 41% pemilih Indonesia mendengar kasus korupsi di Kepmenpora. Tak kurang dari 45.3%

percaya Petinggi Demokrat terlibat. Sejumlah 42.4% pemilih menyatakan kasus itu mempengaruhi pilihan

mereka terhadap partai politik. Untuk pertama kali sejak pemilu 2009, Partai Demokrat digeser Partai

Golkar dalam urutan satu dukungan pemilih untuk partai politik. Apakah ini gejala temporer saja? Ataukah

ini gejala kejatuhan Partai Demokrat dalam pemilu 2014?

Inilah salah satu temuan yang dihasilkan survei nasional yang secara reguler dibuat oleh Lingkaran Survei

Indonesia (LSI). Survei dilaksanakan pada awal Juni 2011 (data lapangan 1-7 Juni), dengan metode

wawancara tatap muka. Respon berjumlah 1200 yang dipilih berdasarkan metode multi stage random

sampling. Margin of error plus minus 2.9%.

Mayoritas pemilih Indonesia bukanlah pemilih yang loyal. Hanya 30% dari pemilih kita yang merasa dekat

dengan partai politik. Tingkat kedekatan atas partai ini jauh sekali dibandingkan dengan di negara maju

yang mencapai angka 60%-70%. Mayoritas pemilih partai di Indonesia adalah pemiih yang mengambang,

yang bereaksi tergantung stimulasi dan prilaku partai politik. Jika partai itu membuat blunder, segera partai

itu ditinggalkan. Sebaliknya, jika partai itu secara massif menunjukan program yang populis, partai itu

akan didukung. Namun sekali lagi, dukungan itu juga bersifat sementara.

Page 3: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

3

Sejak reformasi, Indonesia sudah menyelenggaraan tiga kali pemilu demokratis. Tak pernah

ada partai politik yang berhasil menang pemilu dua kali berturut turut. Pemilu 1999,

dimenangkan PDIP. Di tahun 2004, segera berganti pemenang ke Golkar. Di tahun 2009,

kembali berganti pemenang ke Demokrat. Tahun 2014, Demokratpun terancam kehilangan

popularitasnya jika membuat blunder politik.

-o0o-

Kasus korupsi di Kepmenpora sudah dinilai publik sebagai blunder politik Demokrat. Semula

kasus itu diduga hanya melibatkan “oknum” Partai Demokrat. Namun karena tidak ditangani

secara matang oleh Partai Demokrat, kasus itu berubah menjadi blunder politik, yang punya

efek elektoral. Sebanyak 52.5% pemilih di kota dan 42.3% pemilih di desa percaya petinggi

Demokrat terlibat dalam kasus itu. Tiga petinggi partai yang dipercayai terlibat adalah

M.Nazarudin (53.7%), Andi Mallarangeng (40.2%), Angelina Sondakh (33.5%)

Lebih banyak pemilih menilai Partai Demokrat kurang tegas dalam menyelesaikan kasus

Nazarudin. Sangat tampak adanya faksionalisasi dan konflik internal partai merespon kasus

Nazarudin. Himbauan ketua Dewan Pembina yang juga presiden terkesan tidak diikuti oleh

sekelompok petinggi Demokrat. Saling serang antara tokoh Partai Demokrat juga dipertontonkan

secara publik. Kasus itu akibatnya semakin seksi dan menjadi perhatian. Mayoritas pemilih di

kota (50.3%) dan mayoritas pemilih laki laki (51.7%) menilai ketidak tegasan Demokrat.

Blunder ini sudah pula mempunyai efek elektoral di mata pemilih. Sebanyak 51.3% pemilih di

kota menjadikan kasus korupsi itu bahan pertimbangan untuk memilih atau tidak memilih

demokrat. Sementara di kalangan pemilih desa hanya 39.1% yang menjadikan itu bahan

pertimbangan. Di kalangan pemilih laki-laki, sebanyak 51.2% yang menjadikan blunder politik

demokrat sebagai isu untuk memilih partai. Sementara di kalangan pemilih perempuan,

jumlahnya hanya 39.1%.

Page 4: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

4

Mengapa efek elektoral blunder politik demokrat itu lebih mempengaruhi pemilih di kota dan pemilih

pria? Pemilih kota lebih punya akses untuk informasi dibandingan pemilih desa. Dan pemilih laki laki

lebih peduli dan lebih aktif dibandingkan pemilih wanita untuk soal politik. Makin tinggi akses seorang

pemilih dan semakin aktif pemilih itu di dunia politik, semakin ia responsif terhadap blunder politik.

-o0o-

Sebelum muncul kasus korupsi di Menpora (Nazarudin), dukungan atas Demokrat masih paling tinggi

(20.5%, survei Januari 2011). Namun setelah kasus Nazarudin mencuat, dalam survei Juni 2011,

dukungan itu jatuh lima point (5%) menjadi 15.5%. Demokrat kini tidak lagi di nomor satu urutan partai

yang didukung pemilih.

Kemana larinya lima point (5%) demokrat itu? Dari simulasi yang dibuat, pemilih yang hengkang dari

partai demokrat jauh lebih banyak (40%) berlabuh di Partai Golkar. Ini tak mengherankan mengingat

dalam spektrum politik, Demokrat dan Golkar sama sama sebagai partai tengah. Dua partai besar itu

ada di segmen yang sama, di antara partai nasionalis (PDIP, Gerindra) dan partai agama (PKS,PPP).

Menurunnya demokrat cenderung menaikkan Golkar. Begitu pula sebaliknya.

Golkar kini berada dalam urutan satu partai politik yang paling didukung. Ini disebabkan sebagian oleh

hengkangnya pemilih Partai Demokrat. Sebagian lagi disebabkan oleh prestasi yang dibuat Partai

Golkar sendiri, berupa program “Bersama Bangkitkan Usaha Kecil, dari Aceh sampai Papua.”

Berdasarkan survei LSI, program Golkar soal usaha kecil sangat diminati oleh pemilih. Hanya saja

sampai survei dilakukan (Juni 2011), daya jangkau program ini belum besar.

Page 5: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

5

Akibat blunder Partai Demokrat, peta dukungan partai berubah. Hasil survei LSI Juni 2011, Golkar di

urutan satu dengan 17.9%. disusul Demokrat (15.5%) dan PDIP (14.5%). Partai lainnya hanya 19.8%.

Suara yang mengambang masih sebesar 32.3%. Dibandingkan survei LSI sebelumnya (Januari 2011),

demokrat turun 5%. Golkar dan PDIP naik signifikan. Dibandingkan hasil pemilu legislatif 2009, Demokrat

juga turun. PDIP stabil. Golkar naik signifikan.

-o0o-

Apakah urutan partai di atas akan permanen? Apakah demokrat terus menurun dan tak mampu lagi

recovery? Sekali lagi, hanya 30% pemilih Indonesia loyal. Dukungan di atas selalu mungkin berubah,

tergantung dari prilaku partai politik sendiri. Hukum besi politik pemilih terus bekerja. Yaitu partai politik

atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan segera mengkerdilkan partai politiknya di

mata pemilih.

Denny J. A, Ph.D

Founder Lingkaran Survei Indonesia (LSI)

Page 6: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

REKOR MURI Survei Paling Akurat dan Presisi

6

6 Rekor terbaru MURI

( Museum Rekor Indonesia)

Paling Presisi 1. Quick Count yang diumumkan tercepat (1 jam setelah TPS ditutup)

2. Quick Count akurat secara berturut-turut sebanyak 100 kali

3. Quick Count dengan selisih terkecil dibandingkan hasil KPUD yaitu

0,00 % (Pilkada Sumbawa, November 2010)

Prediksi Paling Akurat 1. Survei prediksi pertama yang akurat mengenai Pilkada yang

diiklankan

2. Survei prediksi akurat Pilpres pertama yang diiklankan

3. Survei prediksi akurat Pemilu Legislatif pertama yang diiklankan

Page 7: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

METODOLOGI SURVEI

Metode sampling : multistage random sampling

Jumlah responden awal : 1200 responden

Wawancara tatap muka responden menggunakan

kuesioner

Margin of error : 2.9%

Semua populasi pemilih mempunyai kesempatan yang sama untuk

terpilih menjadi responden

Pengumpulan Data : 1 Juni – 7 Juni 2011

7

Page 8: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

Apakah ada partai politik

yang ibu/bapak merasa dekat?

Tak ada

70%

Ada 30%

Fakta satu:

- Hanya 30% dari pemilih Indonesia yang merasa dekat dengan partai

- Mayoritas pemilih (70%) tidak loyal terhadap partai

- Blunder yang dibuat partai, seketika dapat membuat partai itu berubah

dari partai papan atas ke partai menengah atau bahkan ke partai gurem

- Sebaliknya, program yang tinggi “public interestnya” dapat membuat partai

gurem menjadi partai menengah, lalu menjadi partai papan atas.

8

Page 9: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

Pemenang Pemilu 1999

Pemenang Pemilu 2004

Pemenang Pemilu 2009

PDIP 33.7% Golkar 21.58% Demokrat 20.85%

Fakta 2:

- Dalam tiga pemilu demokratis, tak ada partai yang menang

dua kali berturut-turut

- Prosentase pemenang pemilu semakin mengecil (dari 33.7%

ke 20.85%)

- Fakta ini semakin menunjukan sulitnya partai politik menjaga

loyalitas pemilihnya

9

Page 10: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

Q: DALAM ENAM BULAN TERAKHIR INI, Apakah Ibu / Bapak tahu (pernah mendengar)

mengenai kasus korupsi yang terjadi di Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait pembangunan Wisma Atlet untuk Sea Games di Palembang?

Pernah Mendengar

Tak Pernah Mendengar

Rahasia/TT/ TJ

41% 36.5% 22.5%

Sejumlah signifikan pemilih, 41%, mendengar kasus korupsi

di Menpora

10

Page 11: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

DISTRIBUSI PEMILIH (1)

Kategori

189. DALAM ENAM BULAN TERAKHIR INI, Apakah Ibu / Bapak tahu (pernah mendengar) mengenai kasus korupsi yang terjadi di Kementrian Pemuda dan

Olahraga (Kemenpora) terkait pembangunan Wisma Atlet untuk Sea Games di Palembang?

Ya Tidak TT/TJ

Kategori Desa-Kota (%)

Desa 31.4% 62.4% 6.2%

Kota 52.3% 43.4% 4.3%

Mayoritas pemilih di kota mendengar kasus korupsi di Menpora.

11

Page 12: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

DISTRIBUSI PEMILIH (2)

Kategori

189. DALAM ENAM BULAN TERAKHIR INI, Apakah Ibu / Bapak tahu (pernah mendengar) mengenai kasus korupsi yang terjadi di

Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait pembangunan Wisma Atlet untuk Sea Games di Palembang?

Ya Tidak TT/TJ

Pendidikan (%)

Lulus SD atau Dibawahnya 33.7% 61.6% 4.7%

Tamat SLTP/sederajat 45.3% 50.2% 4.5%

Tamat SLTA/sederajat 35.6% 57.7% 6.6%

Pernah Kuliah atau Diatasnya 50.6% 42.2% 7.2%

Mayoritas pemilih pendidikan tinggi mendengar kasus itu.

12

Page 13: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

Percaya petinggi Demokrat terlibat

Tidak percaya petinggi Demokrat terlibat

selisih

45.3 % 25.1% + 20.1%

Q: Ada pendapat yang mengatakan petinggi dari Partai Demokrat terlibat dalam kasus korupsi di Menpora. Tetapi ada pihak lain yang mengatakan petinggi dari Partai Demokrat, tidak terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Seberapa Ibu / Bapak percaya bahwa petinggi Partai Demokrat TERLIBAT dalam kasus korupsi di Kemenpora?

Jauh lebih banyak pemilih yang percaya petinggi demokrat

Terlibat dalam kasus korupsi di Menpora

13

Page 14: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

DISTRIBUSI PEMILIH (1)

Kategori

Saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki kasus korupsi di Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ada pendapat yang mengatakan petinggi dari Partai Demokrat terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Tetapi ada pihak lain yang mengatakan petinggi dari Partai Demokrat, tidak terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Seberapa Ibu / Bapak percaya bahwa petinggi Partai Demokrat TERLIBAT dalam kasus korupsi di Kemenpora?

Sangat/Cukup Percaya Kurang/Tidak Percaya TT/TJ

Jenis Kelamin (%)

Laki-laki 52.3% 21.9% 25.9%

Perempuan 41.4% 24.1% 34.6%

Kategori Desa-Kota (%)

Desa 42.3% 30.4% 27.3%

Kota 52.5% 15.8% 31.7%

Mayoritas pemilih di kota dan mayoritas pemilih laki laki

percaya petinggi demokrat terlibat dalam kasus korupsi di Menpora

14

Page 15: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

DISTRIBUSI PEMILIH (2)

Kategori

Saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki kasus korupsi di Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ada pendapat yang mengatakan petinggi dari Partai Demokrat terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Tetapi ada pihak lain yang mengatakan petinggi dari Partai Demokrat, tidak terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Seberapa Ibu / Bapak percaya bahwa petinggi Partai Demokrat TERLIBAT dalam kasus korupsi di Kemenpora?

Sangat/Cukup Percaya Kurang/Tidak Percaya TT/TJ

Pendidikan (%)

Lulus SD atau Dibawahnya 44.4% 25.7% 29.8%

Tamat SLTP/sederajat 36.1% 29.5% 34.4%

Tamat SLTA/sederajat 54.6% 19.3% 26.1%

Pernah Kuliah atau Diatasnya 55.0% 21.2% 23.8%

Mayoritas pemilih pendidikan SLTA ke atas percaya petinggi Demokrat

terlibat dalam kasus korupsi di Menpora

15

Page 16: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

DISTRIBUSI PEMILIH (3)

Kategori

Saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki kasus korupsi di Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ada pendapat yang mengatakan petinggi dari Partai Demokrat terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Tetapi ada pihak lain yang mengatakan petinggi dari Partai Demokrat, tidak terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Seberapa Ibu / Bapak percaya bahwa petinggi Partai Demokrat TERLIBAT dalam kasus korupsi di Kemenpora?

Sangat/Cukup Percaya Kurang/Tidak Percaya TT/TJ

Partai Legislatif 2009 (%)

Partai Demokrat 47.4% 21.1% 31.6%

PDIP 56.9% 29.4% 13.7%

Partai Golkar 50.3% 15.3% 34.4%

Pilpres Juni 2009 (%)

Megawati-Prabowo Subiyanyo 57.4% 26.5% 16.2%

Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono 43.9% 23.9% 32.2%

Jusuf Kalla-Wiranto 52.8% 20.4% 26.8%

Lupa/TT/TJ/Rahasia 34.2% 34.2% 31.6%

Mayoritas pemilih PDIP dan Golkar, dan mayoritas pemilih pilpres

Megawati dan Jusuf Kalla percaya petinggi demokrat terlibat dalam kasus

korupsi di Menpora 16

Page 17: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

Q: Seberapa ibu/bapak percaya bahwa ........TERLIBAT

dalam kasus korupsi di Menpora?

Nama Petinggi Demokrat

Percaya Terlibat

Tak Percaya Terlibat

Selisih

M. Nazaruddin 53.7% 19.1% + 34.6%

Andi Mallarangeng

40.2% 33.5% +6.7%

Angelina Sondakh

33.5% 30.9% + 2.6%

Urutan Petinggi Demokrat yang dipercayai publik terlibat

Dalam kasus korupsi di Menpora.

17

Page 18: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

Q: Akhir –akhir ini banyak diberitakan dugaan kasus korupsi yang melibatkan Petinggi Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Menurut penilaian Ibu / Bapak, seberapa tegas Partai Demokrat selama ini dalam menyelesaikan kasus Muhammad Nazaruddin tersebut? Apakah sangat tegas, cukup tegas, kurang tegas atau tidak tegas sama sekali?

Demokrat kurang tegas

Demokrat tegas

Selisih

41.2% 22.6% + 18.4%

Lebih banyak pemilih menyatakan Partai Demokrat

Kurang tegas dalam menyelesaikan kasus Nazarudin (korupsi

di menpora)

18

Page 19: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

DISTRIBUSI PEMILIH (1)

Kategori

Akhir –akhir ini banyak diberitakan dugaan kasus korupsi yang melibatkan Petinggi Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Menurut penilaian Ibu / Bapak, seberapa tegas Partai Demokrat selama ini dalam menyelesaikan kasus Muhammad Nazaruddin tersebut? Apakah sangat tegas, cukup tegas, kurang tegas atau tidak tegas sama sekali?

Sangat/Cukup Tegas Kurang/Tidak Tegas TT/TJ

Jenis Kelamin (%)

Laki-laki 23.7% 51.7% 25.6%

Perempuan 21.4% 30.3% 48.3%

Kategori Desa-Kota (%)

Desa 24.2% 31.9% 43.9%

Kota 20.0% 50.3% 29.7%

Mayoritas pemilih di kota dan pemilih laki laki menilai Partai Demokrat

Kurang tegas dalam menyelesaikan kasus Nazarudin

19

Page 20: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

Q: Seandainya dalam kasus korupsi di Kemenpora terbukti ada Petinggi Partai Demokrat yang terlibat.

Ada orang yang berpandangan bahwa kasus ini harus menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih Partai Demokrat. Tetapi ada orang lain yang berpandangan kasus ini seharusnya tidak menjadi pertimbangan dalam memilih partai Demokrat. Bagi Ibu / Bapak sendiri, apakah kasus ini menjadi pertimbangan Ibu / Bapak dalam memilih atau tidak memilih Partai Demokrat dalam Pemilu mendatang?

Kasus korupsi menjadi pertimbangan memilih Demokrat

Kasus korupsi TIDAK menjadi pertimbangan memilih Demokrat

Selisih

42.4% 10.9% +31.5%

Lebih banyak pemilih yang menjadikan

kasus korupsi di Menpora/Nazaruddin

pertimbangan untuk memilih Demokrat

20

Page 21: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

DISTRIBUSI PEMILIH (1)

Kategori

Seandainya dalam kasus korupsi di Kemenpora terbukti ada Petinggi Partai Demokrat yang terlibat. Ada orang yang berpandangan bahwa kasus ini harus menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih Partai Demokrat. Tetapi ada orang lain yang berpandangan kasus ini seharusnya tidak menjadi pertimbangan dalam memilih partai Demokrat. Bagi Ibu / Bapak sendiri, apakah kasus ini menjadi pertimbangan Ibu / Bapak dalam memilih atau tidak memilih Partai Demokrat dalam Pemilu mendatang?

Ya, menjadi pertimbangan Tidak menjadi pertimbangan TT/TJ

Jenis Kelamin (%)

Laki-laki 51.2% 11.9% 36.9%

Perempuan 39.5% 10.0% 50.5%

Kategori Desa-Kota (%)

Desa 39.1% 11.4% 49.5%

Kota 51.3% 10.2% 38.4%

Mayoritas pemilih laki laki dan mayoritas pemilih kota menjadikan kasus

Korupsi di Menpora sebagai pertimbangan untuk memilih Partai Demokrat

Dalam pemilu mendatang

21

Page 22: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

Demokrat Sebelum kasus Nazarudin (Febuari 2011)

Demokrat Setelah kasus Nazarudin (Juni 2011)

Suara yang Hilang

Kemana larinya Suara Demokrat yang Hilang?

20.5% 15.5% 5% 40% ke Golkar 9% ke PDIP 12% ke partai lain 39% mengambang

- Kasus Nazarudin/Korupsi di Menpora menurunkan Demokrat 5%

- Partai Demokrat dan Golkar memiliki segmen pemilih yang sama.

Tidak heran, jika suara yang pergi dari Demokrat cenderung ke Golkar.

Begitu pula sebaliknya.

22

Page 23: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

Partai Politik Survei Januari 2011

Survei Juni 2011

Demokrat 20.5% 15.5%

Golkar 13.5% 17.9%

PDIP 12% 14.5%

Partai Lainnya 27.2% 19.8%

Rahasia/TT/TJ 27.8% 32.3%

- Untuk pertama kalinya sejak 2009, Demokrat tidak nomor satu

- Golkar kini menjadi partai dengan dukungan tertinggi

- Di samping mendapat “limpahan suara” dari demokrat,

program “Bersama Bangkitkan Usaha Kecil” yang dibuat Golkar

juga menambah dukungan

- Jika Demokrat mengalami “recovery”, dukungan ini dapat

kembali berubah

23

Page 24: Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai …lsi.co.id/lsi/wp-content/uploads/2013/07/KONPERS-SURNAS-12-JUNI... · atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan

Partai Politik Pemilu 2009 Survei Juni 2011

Demokrat 20.85% 15.5%

Golkar 14.45% 17.9%

PDIP 14.03% 14.5%

- Kasus Nazarudin/korupsi di Menpora membuat Partai Demokrat

menjadi satu-satunya partai “papan atas” yang merosot

- PDIP stabil

- Golkar menaik signifikan, disamping karena “limpahan suara” yang

lari dari Demokrat, juga karena program “Bersama Bangkitnya Usaha

Kecil” yang digalangnya

- Jika Demokrat mengalami recovery, dukungan dapat kembali berubah

24