partai golongan karya

62
Partai Golongan Karya Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Partai Golongan Karya Ketua Umum Aburizal Bakrie (sejak 2009) Sekretaris Jenderal Idrus Marham Didirikan 20 Oktober 1964 Kantor pusat DKI Jakarta Ideologi Pancasila Kursi di DPR (2009) 107 / 560 Situs web http://www.golkar.or.id Partai Golongan Karya (Partai Golkar), sebelumnya bernama Golongan Karya (Golkar) dan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), adalah sebuah partai politik di Indonesia. Partai GOLKAR bermula dengan berdirinya Sekber GOLKAR di masa-masa akhir  pemerintahan Presiden Soekarno, tepatnya 1964 oleh Angkatan Darat untuk menandingi  pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik. Dalam perkembangannya, Sekber GOLKAR berubah wujud menjadi Golongan Karya yang menjadi salah satu organisasi peserta Pemilu. Dalam Pemilu 1971 (Pemilu pertama dalam pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto), salah satu pesertanya adalah Golongan Karya dan mereka tampil sebagai pemenang. Kemenangan ini diulangi pada Pemilu-Pemilu pemerintahan Orde Baru lainnya, yaitu Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Kejadian ini dapat dimungkinkan, karena pemerintahan Soeharto membuat kebijakan-kebijakan yang sangat mendukung kemenangan GOLKAR, seperti peraturan monoloyalitas PNS, dan sebagainya. Setelah pemerintahan Soeharto selesai dan reformasi bergulir, GOLKAR berubah wujud menjadi Partai GOLKAR, dan untuk pertama kalinya mengikuti Pemilu tanpa ada bantuan kebijakan- kebijakan yang berarti seperti sebelumnya di masa pemerintahan Soeharto. Pada Pemilu 1999 yang diselenggarakan Presiden Habibie, perolehan suara Partai GOLKAR turun menjadi  peringkat kedua setelah PDI-P. Ketidakpuasan terhadap pemerintahan Megawati Soekarnoputri menjadi salah satu sebab para  pemilih di Pemilu legislatif 2004 untuk kembali memilih Partai GOLKAR, selain partai-partai lainnya seperti Partai DemokratPartai Kebangkitan Bangsa, dan lain-lain. Partai GOLKAR 

Upload: fauzi-thedoctor

Post on 10-Jul-2015

297 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 1/62

 

Partai Golongan Karya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Partai Golongan Karya

Ketua Umum Aburizal Bakrie(sejak 2009)

Sekretaris Jenderal Idrus Marham

Didirikan 20 Oktober  1964

Kantor pusat DKI Jakarta

Ideologi Pancasila

Kursi di DPR (2009)

 

107 / 560

Situs web http://www.golkar.or.id

Partai Golongan Karya (Partai Golkar), sebelumnya bernama Golongan Karya (Golkar) danSekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), adalah sebuah partai politik diIndonesia. Partai GOLKAR bermula dengan berdirinya Sekber GOLKAR di masa-masa akhir 

 pemerintahan Presiden Soekarno, tepatnya 1964 oleh Angkatan Darat untuk menandingi

 pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik. Dalam perkembangannya, Sekber GOLKAR berubah wujud menjadi Golongan Karya yang menjadi salah satu organisasi peserta

Pemilu.

Dalam Pemilu 1971 (Pemilu pertama dalam pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto), salah

satu pesertanya adalah Golongan Karya dan mereka tampil sebagai pemenang. Kemenangan inidiulangi pada Pemilu-Pemilu pemerintahan Orde Baru lainnya, yaitu Pemilu 1977, 1982, 1987,

1992, dan 1997. Kejadian ini dapat dimungkinkan, karena pemerintahan Soeharto membuat

kebijakan-kebijakan yang sangat mendukung kemenangan GOLKAR, seperti  peraturan

monoloyalitas PNS, dan sebagainya.

Setelah pemerintahan Soeharto selesai dan reformasi bergulir, GOLKAR berubah wujud menjadi

Partai GOLKAR, dan untuk pertama kalinya mengikuti Pemilu tanpa ada bantuan kebijakan-

kebijakan yang berarti seperti sebelumnya di masa pemerintahan Soeharto. Pada Pemilu 1999yang diselenggarakan Presiden Habibie, perolehan suara Partai GOLKAR turun menjadi

 peringkat kedua setelah PDI-P.

Ketidakpuasan terhadap pemerintahan Megawati Soekarnoputri menjadi salah satu sebab para

 pemilih di Pemilu legislatif 2004 untuk kembali memilih Partai GOLKAR, selain partai-partailainnya seperti Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, dan lain-lain. Partai GOLKAR 

Page 2: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 2/62

 

menjadi pemenang Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif pada tahun 2004 dengan meraih

24.480.757 suara atau 21,58% dari keseluruhan suara sah.

Kemenangan tersebut merupakan prestasi tersendiri bagi Partai GOLKAR karena pada PemiluLegislatif 1999, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan mendominasi perolehan suara.

Dalam Pemilu 1999, Partai GOLKAR menduduki peringkat kedua dengan perolehan 23.741.758suara atau 22,44% dari suara sah. Sekilas Partai GOLKAR mendapat peningkatan 738.999 suara,

tapi dari prosentase turun sebanyak 0,86%.

Saat ini, Partai Golkar dipimpin oleh Ketua Umum Aburizal Bakrie. Sebelumnya jabatan ini

dipegang oleh Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden Indonesia 2004–2009.

Daftar isi

[sembunyikan]

• 1 Perolehan suarao 1.1 Pencapaian pada Pemilu Anggota DPR 2009

• 2 Sejarah

o 2.1 Peraturan Monoloyalitas

• 3 Kontroversi

o 3.1 Politisasi Sepak bola

• 4 Ketua Umum DPP Golkar 

• 5 Referensi

• 6 Pranala luar 

[sunting] Perolehan suara

Golkar pada pemilu 1999 memperoleh suara 22% suara. Ini merupakan kemerosotan yang jauhsekali dari pada pemilu-pemilu sebelumnya. Dalam pemilu 1997 Golkar (belum menjadi partai)

memperoleh suara sebanyak 70,2%, sedangkan dalam pemilu-pemilu sebelumnya juga sekitar 60

sampai 70%. Contohnya, dalam pemilu tahun 1987 Golkar dapat menguasai secara mutlak 299

kursi dalam DPR. Selama Orde Baru, DPR betul-betul dikuasai Golkar dan militer.

[sunting] Pencapaian pada Pemilu Anggota DPR 2009

Partai Golkar mendapat 107 kursi (19,2%) di DPR hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2009,setelah mendapat sebanyak 15.037.757 suara (14,5%). Perolehan suara dan kursi PG

menempatkannya pada posisi kedua dalam Pemilu ini.

[sunting] Sejarah

Page 3: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 3/62

 

Pada tahun 1964 untuk menghadapi kekuatan PKI (dan Bung Karno

 

), golongan militer,

khususnya perwira Angkatan Darat ( seperti Letkol Suhardiman dari SOKSI) menghimpun

 berpuluh-puluh organisasi pemuda, wanita, sarjana, buruh, tani, dan nelayan dalam SekretariatBersama Golongan Karya (Sekber Golkar).

Sekber Golkar didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964. Sekber Golkar ini lahir karenarongrongan dari PKI beserta ormasnya dalam kehidupan politik baik di dalam maupun di luar 

Front Nasional yang makin meningkat. Sekber Golkar ini merupakan wadah dari golonganfungsional/golongan karya murni yang tidak berada dibawah pengaruh politik tertentu. Jumlah

anggota Sekber Golkar ini bertambah dengan pesat, karena golongan fungsional lain yang

menjadi anggota Sekber Golkar dalam Front Nasional menyadari bahwa perjuangan dariorganisasi fungsional Sekber Golkar adalah untuk menegakkan Pancasila dan UUD 1945.

Semula anggotanya berjumlah 61 organisasi yang kemudian berkembang hingga mencapai 291

organisasi.

Dengan adanya pengakuan tentang kehadiran dan legalitas golongan fungsional di MPRS dan

Front Nasional maka atas dorongan TNI dibentuklah Sekretariat Bersama Golongan Karya,disingkat Sekber GOLKAR, pada tanggal 20 Oktober 1964. Terpilih sebagai Ketua Pertama,

Brigadir Jenderal (Brigjen) Djuhartono sebelum digantikan Mayor Jenderal (Mayjen) SupraptoSukowati lewat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I, Desember 1965.

Pada awal pertumbuhannya, Sekber GOLKAR beranggotakan 61 organisasi fungsional yang

kemudian berkembang menjadi 291 organisasi fungsional. Ini terjadi karena adanya kesamaan

visi di antara masing-masing anggota. Organisasi-organisasi yang terhimpun ke dalam Sekber GOLKAR ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kekaryaannya ke dalam 7 (tujuh)

Kelompok Induk Organisasi (KINO), yaitu:

1. Koperasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO)2. Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI)3. Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR)

4. Organisasi Profesi

5. Ormas Pertahanan Keamanan (HANKAM)6. Gerakan Karya Rakyat Indonesia (GAKARI)

7. Gerakan Pembangunan

Untuk menghadapi Pemilu 1971, 7 KINO yang merupakan kekuatan inti dari Sekber GOLKAR 

tersebut, mengeluarkan keputusan bersama pada tanggal 4 Februari 1970 untuk ikut menjadi peserta Pemilu melalui satu nama dan tanda gambar yaitu Golongan Karya (GOLKAR). Logo

dan nama ini, sejak Pemilu 1971, tetap dipertahankan sampai sekarang.

Pada Pemilu 1971 ini, Sekber GOLKAR ikut serta menjadi salah satu konsestan. Pihak parpol

memandang remeh keikutsertaan GOLKAR sebagai kontestan Pemilu. Mereka meragukankemampuan komunikasi politik GOLKAR kepada grassroot level. NU, PNI dan Parmusi yang

mewakili kebesaran dan kejayaan masa lampau sangat yakin keluar sebagai pemenang. Mereka

tidak menyadari kalau perpecahan dan kericuhan internal mereka telah membuat tokoh-tokohnya berpindah ke GOLKAR.

Page 4: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 4/62

 

Hasilnya di luar dugaan. GOLKAR sukses besar dan berhasil menang dengan 34.348.673 suara

atau 62,79 % dari total perolehan suara. Perolehan suaranya pun cukup merata di seluruh

 propinsi, berbeda dengan parpol yang berpegang kepada basis tradisional. NU hanya menang diJawa Timur dan Kalimantan Selatan, Partai Katholik di Nusa Tenggara Timur, PNI di Jawa

Tengah, Parmusi di Sumatera Barat dan Aceh. Sedangkan Murba tidak memperoleh suara

signifikan sehingga tidak memperoleh kursi DPR.

Kemudian, sesuai ketentuan dalam ketetapan MPRS mengenai perlunya penataan kembalikehidupan politik Indonesia, pada tanggal 17 Juli 1971 Sekber GOLKAR mengubah dirinya

menjadi GOLKAR. GOLKAR menyatakan diri bukan parpol karena terminologi ini

mengandung pengertian dan pengutamaan politik dengan mengesampingkan pembangunan dankarya.

September 1973, GOLKAR menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) I di Surabaya.

Mayjen Amir Murtono terpilih sebagai Ketua Umum. Konsolidasi GOLKAR pun mulai berjalan

seiring dibentuknya wadah-wadah profesi, seperti Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI),

Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dan Federasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI).

Setelah Peristiwa G30S maka Sekber Golkar, dengan dukungan sepenuhnya dari Soeharto

sebagai pimpinan militer, melancarkan aksi-aksinya untuk melumpuhkan mula-mula kekuatan

PKI, kemudian juga kekuatan Bung Karno.

Pada dasarnya Golkar dan TNI-AD merupakan tulang punggung rezim militer Orde Baru. Semua

 politik Orde Baru diciptakan dan kemudian dilaksanakan oleh pimpinan militer dan Golkar.

Selama puluhan tahun Orde Baru berkuasa, jabatan-jabatan dalam struktur eksekutif, legislatif 

dan yudikatif, hampir semuanya diduduki oleh kader-kader Golkar.

Keluarga besar Golongan Karya sebagai jaringan konstituen, dibina sejak awal Orde Barumelalui suatu pengaturan informal yaitu jalur A untuk lingkungan militer, jalur B untuk 

lingkungan birokrasi dan jalur G untuk lingkungan sipil di luar birokrasi. Pemuka ketiga jalur terebut melakukan fungsi pengendalian terhadap Golkar lewat Dewan Pembina yang mempunyai

 peran strategis.

Setelah Soeharto mengundurkan diri pada 1998, keberadaan Golkar mulai ditentang oleh para

aktivis dan mahasiswa.

[sunting] Peraturan Monoloyalitas

Peraturan Monoloyalitas merupakan kebijakan pemerintahan Orde Baru yang mewajibkan semua pegawai negeri sipil (PNS) untuk menyalurkan aspirasi politiknya kepada Golongan Karya.

Setelah Suharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998, kebijakan ini dicabut. Sekarang

 pegawai negeri sipil bebas menentukan wadah aspirasi politiknya.

[sunting] Kontroversi

[sunting] Politisasi Sepak bola

Page 5: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 5/62

 

Golkar mengklaim penurunan harga tiket pertandingan final Piala AFF 2010 berkat jasa Golkar.[1] Selain itu, pada deklarasi calon gubernur Sulawesi Tenggara dari Partai Golkar, Nurdin

Halid--ketua umum PSSI sekaligus kader Partai Golkar--mengklaim 'sukses' Tim Nasional dikancah Piala AFF adalah karya Partai Golkar.[2]

[sunting] Ketua Umum DPP Golkar

• Djuhartono (1964-1969)

• Suprapto Sukowati (1969–1973)

• Amir Moertono (1973–1983)

• Sudharmono (1983–1988)

• Wahono (1988–1993)

• Harmoko (1993–1998)

• Akbar Tandjung (1998–2004)

• Jusuf Kalla (2004–2009)

• Aburizal Bakrie (2009–sekarang)

[sunting] Referensi

1. ^ "detikNews : Golkar Klaim Punya Andil Dalam Penurunan Tiket Final Piala

AFF". us.detiknews.com. Diakses pada 19 Januari 2011.2. ^ "Tempointeraktif.Com - Nurdin: Sukses Timnas Karya Golkar".

tempointeraktif.com. Diakses pada 19 Januari 2011.

[sunting] Pranala luar

• (Indonesia) Situs web resmi• (Indonesia) Akun Twitter official

[sembunyikan

 

]l •  b • s

Partai politik di Indonesia

Partai

 parlemen

Koalisi

Partai Demokrat · Partai Golongan Karya · Partai Keadilan Sejahtera ·

Partai Amanat Nasional · Partai Persatuan Pembangunan · PartaiKebangkitan Bangsa

OposisiPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan · Partai Gerakan Indonesia Raya ·Partai Hati Nurani Rakyat

Partainonparlemen

Partai Karya Peduli Bangsa · Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia · PartaiPeduli Rakyat Nasional · Partai Barisan Nasional · Partai Keadilan dan Persatuan

Indonesia · Partai Perjuangan Indonesia Baru · Partai Kedaulatan · Partai

Persatuan Daerah · Partai Pemuda Indonesia · Partai Nasional IndonesiaMarhaenisme · Partai Demokrasi Pembaruan · Partai Karya Perjuangan · Partai

Page 6: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 6/62

 

Matahari Bangsa · Partai Penegak Demokrasi Indonesia · Partai Demokrasi

Kebangsaan · Partai Republika Nusantara · Partai Pelopor  · Partai Damai

Sejahtera · Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia · Partai Bulan Bintang ·

Partai Bintang Reformasi · Partai Patriot · Partai Kasih Demokrasi Indonesia ·

Partai Indonesia Sejahtera · Partai Kebangkitan Nasional Ulama · Partai Merdeka ·

Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia · Partai Sarikat Indonesia · PartaiBuruh

Partai lokal

Aceh

Partai Aceh Aman Seujahtra · Partai Daulat Aceh · Partai Suara Independen

Rakyat Aceh · Partai Rakyat Aceh · Partai Aceh · Partai Bersatu Aceh

Partai masalalu

Partai Nasional Indonesia · Majelis Syuro Muslimin Indonesia · Partai Nahdlatul

Ulama · Partai Komunis Indonesia · Partai Katolik  · Murba · Partai DemokrasiIndonesia · Partai Kebangkitan Muslim Indonesia · Partai Rakyat Demokratik  ·

Partai Ummat Muslimin Indonesia

 Lihat pula: Pemilihan umum di Indonesia

  Artikel bertopik   politik ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia

dengan mengembangkannya.http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Golongan_Karya

Partai Gerakan Indonesia Raya

Page 7: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 7/62

 

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(Dialihkan dari Gerindra)

Belum Diperiksa

Partai Gerakan Indonesia Raya

Ketua Umum Suhardi

Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani

Kantor pusat DKI Jakarta

Ideologi Pancasila

Kursi di DPR (2009)26 / 560

(dari total 560 kursi)

Situs web http://www.fb.com/gerindra

Partai Gerakan Indonesia Raya, atau Partai Gerindra, adalah sebuah partai politik  di

Indonesia. Dalam Pemilu 2009, partai ini bernomor urut 5. Partai ini mengusung Prabowo

Soebianto sebagai calon presiden.

Daftar isi

[sembunyikan]

• 1 Kepengurusan

• 2 Pencapaian pada Pemilu Legislatif 2009

• 3 Sayap-Sayap Partai Gerindra

• 4 Catatan

[sunting] Kepengurusan

Terdapat nama-nama yang cukup populer yang menjadi pengurus pusat partai ini, di antaranya

Fadli Zon sebagai wakil ketua umum partai, Muchdi Pr dan Halida Hatta, ketiganya sebagaiWakil Ketua Umum.

Page 8: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 8/62

 

[sunting] Pencapaian pada Pemilu Legislatif 2009

Partai Gerindra menempati 26 kursi (4.64%) di DPR RI hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 

2009, setelah meraih 4.646.406 suara (4,5%).

Nama Anggota Daerah Pemilihan Peran di DPR RI

Abdul Wachid Jawa Tengah II Komisi 6

Agung Jelantik Sanjaya Bali Komisi 4

Desmond Junaidi Mahesa Kalimantan Timur Komisi 3

Dhohir Farisi Jawa Timur IV Komisi 7

Sumarjari Arjoso Jawa Tengah III Komisi 11

Harun Al Rasyid DKI Jakarta 3 Komisi 2

Edhy Prabowo Sumatera Selatan 1 Komisi 6

Fary Djemy Francis  Nusa Tenggara Timur II Komisi 5

Gunadi Ibrahim Lampung II Komisi 5

row 2, cell 1 row 2, cell 2 row 2, cell 3

row 2, cell 1 row 2, cell 2 row 2, cell 3

row 2, cell 1 row 2, cell 2 row 2, cell 3

row 2, cell 1 row 2, cell 2 row 2, cell 3

row 2, cell 1 row 2, cell 2 row 2, cell 3

row 2, cell 1 row 2, cell 2 row 2, cell 3

row 2, cell 1 row 2, cell 2 row 2, cell 3

row 2, cell 1 row 2, cell 2 row 2, cell 3

row 2, cell 1 row 2, cell 2 row 2, cell 3

row 2, cell 1 row 2, cell 2 row 2, cell 3

row 2, cell 1 row 2, cell 2 row 2, cell 3

row 2, cell 1 row 2, cell 2 row 2, cell 3

row 2, cell 1 row 2, cell 2 row 2, cell 3

row 2, cell 1 row 2, cell 2 row 2, cell 3

row 2, cell 1 row 2, cell 2 row 2, cell 3

row 2, cell 1 row 2, cell 2 row 2, cell 3

row 2, cell 1 row 2, cell 2 row 2, cell 3

[sunting] Sayap-Sayap Partai Gerindra

Seperti partai politik lainnya, Partai Gerindra memiliki sayap-sayap untuk dapat mengakomodasiaspirasi dari berbagai kalangan masyarakat. Misalkan, Tunas Indonesia Raya untuk pemuda,

Perempuan Indonesia Raya untuk perempuan, dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah daftar lengkap organisasi sayap Partai Gerindra saat ini:

• Gerakan Dukung Prabowo (Gardu Prabowo)

Page 9: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 9/62

 

• Tunas Indonesia Raya (TIDAR)

• Perempuan Indonesia Raya (PIRA)

• Kristen Indonesia Raya (KIRA)

• Gerakan Muslim Indonesia Raya (GEMIRA)

• Buruh Indonesia Raya (BIRA)

Satuan Relawan Indonesia Raya (SATRIA)

[sunting] Catatan

[sembunyikan

 

]l •  b • s

Partai politik di Indonesia

Partai

 parlemen

Koalisi

Partai Demokrat · Partai Golongan Karya · Partai Keadilan Sejahtera ·

Partai Amanat Nasional · Partai Persatuan Pembangunan · PartaiKebangkitan Bangsa

OposisiPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan · Partai Gerakan Indonesia

Raya · Partai Hati Nurani Rakyat

Partai

nonparlemen

Partai Karya Peduli Bangsa · Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia · PartaiPeduli Rakyat Nasional · Partai Barisan Nasional · Partai Keadilan dan Persatuan

Indonesia · Partai Perjuangan Indonesia Baru · Partai Kedaulatan · Partai

Persatuan Daerah · Partai Pemuda Indonesia · Partai Nasional IndonesiaMarhaenisme · Partai Demokrasi Pembaruan · Partai Karya Perjuangan · Partai

Matahari Bangsa · Partai Penegak Demokrasi Indonesia · Partai Demokrasi

Kebangsaan · Partai Republika Nusantara · Partai Pelopor  · Partai Damai

Sejahtera · Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia · Partai Bulan Bintang ·

Partai Bintang Reformasi · Partai Patriot · Partai Kasih Demokrasi Indonesia ·

Partai Indonesia Sejahtera · Partai Kebangkitan Nasional Ulama · Partai Merdeka ·

Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia · Partai Sarikat Indonesia · PartaiBuruh

Partai lokal

Aceh

Partai Aceh Aman Seujahtra · Partai Daulat Aceh · Partai Suara Independen

Rakyat Aceh · Partai Rakyat Aceh · Partai Aceh · Partai Bersatu Aceh

Partai masalalu

Partai Nasional Indonesia · Majelis Syuro Muslimin Indonesia · Partai Nahdlatul

Ulama · Partai Komunis Indonesia · Partai Katolik  · Murba · Partai DemokrasiIndonesia · Partai Kebangkitan Muslim Indonesia · Partai Rakyat Demokratik  ·

Partai Ummat Muslimin Indonesia

 Lihat pula: Pemilihan umum di Indonesia

  Artikel bertopik   politik ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia

dengan mengembangkannya.http://id.wikipedia.org/wiki/Gerindra

Page 10: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 10/62

 

Sejarah Partai Golkar bermula pada tahun 1964 dengan berdirinya Sekber Golkar di masa akhir 

 pemerintahan Presiden Soekarno. Sekber Golkar didirikan oleh golongan militer, khususnya

 perwira Angkatan Darat ( seperti Letkol Suhardiman dari SOKSI) menghimpun berpuluh-puluhorganisasi pemuda, wanita, sarjana, buruh, tani, dan nelayan dalam Sekretariat Bersama

Golongan Karya (Sekber Golkar).

 

Page 11: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 11/62

 

Sekber Golkar didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964. Sekber Golkar ini lahir karena

rongrongan dari PKI beserta ormasnya dalam kehidupan politik baik di dalam maupun di luar 

Front Nasional yang makin meningkat. Sekber Golkar ini merupakan wadah dari golonganfungsional/golongan karya murni yang tidak berada dibawah pengaruh politik tertentu. Terpilih

sebagai Ketua Pertama Sekber Golkar adalah Brigadir Jenderal (Brigjen) Djuhartono sebelum

digantikan Mayor Jenderal (Mayjen) Suprapto Sukowati lewat Musyawarah Kerja Nasional(Mukernas) I, Desember 1965.

 

Jumlah anggota Sekber Golkar ini bertambah dengan pesat, karena golongan fungsional lain

yang menjadi anggota Sekber Golkar dalam Front Nasional menyadari bahwa perjuangan dari

organisasi fungsional Sekber Golkar adalah untuk menegakkan Pancasila dan UUD 1945.Semula anggotanya berjumlah 61 organisasi yang kemudian berkembang hingga mencapai 291

organisasi.

 

Organisasi-organisasi yang terhimpun ke dalam Sekber GOLKAR ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kekaryaannya ke dalam 7 (tujuh) Kelompok Induk Organisasi (KINO), yaitu:

 

1. Koperasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO)

2. Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI)

3. Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR)

4. Organisasi Profesi

5. Ormas Pertahanan Keamanan (HANKAM)

6. Gerakan Karya Rakyat Indonesia (GAKARI)

7. Gerakan Pembangunan Untuk menghadapi Pemilu 1971,

 

7 KINO yang merupakan kekuatan inti dari Sekber GOLKAR tersebut, mengeluarkan keputusan

 bersama pada tanggal 4 Februari 1970 untuk ikut menjadi peserta Pemilu melalui satu nama dantanda gambar yaitu Golongan Karya (GOLKAR). Logo dan nama ini, sejak Pemilu 1971, tetap

dipertahankan sampai sekarang.

 

Page 12: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 12/62

 

Pada Pemilu 1971 ini, Sekber GOLKAR ikut serta menjadi salah satu konsestan. Pihak parpol

memandang remeh keikutsertaan GOLKAR sebagai kontestan Pemilu. Mereka meragukan

kemampuan komunikasi politik GOLKAR kepada grassroot level. NU, PNI dan Parmusi yangmewakili kebesaran dan kejayaan masa lampau sangat yakin keluar sebagai pemenang.

 

Mereka tidak menyadari kalau perpecahan dan kericuhan internal mereka telah membuat tokoh-

tokohnya berpindah ke GOLKAR. Hasilnya di luar dugaan. GOLKAR sukses besar dan berhasilmenang dengan 34.348.673 suara atau 62,79 % dari total perolehan suara. Perolehan suaranya

 pun cukup merata di seluruh propinsi, berbeda dengan parpol yang berpegang kepada basis

tradisional.

 

 NU hanya menang di Jawa Timur dan Kalimantan Selatan, Partai Katholik di Nusa Tenggara

Timur, PNI di Jawa Tengah, Parmusi di Sumatera Barat dan Aceh. Sedangkan Murba tidak memperoleh suara signifikan sehingga tidak memperoleh kursi DPR. Kemudian, sesuai

ketentuan dalam ketetapan MPRS mengenai perlunya penataan kembali kehidupan politik Indonesia, pada tanggal 17 Juli 1971 Sekber GOLKAR mengubah dirinya menjadi GOLKAR.

 

GOLKAR menyatakan diri bukan parpol karena terminologi ini mengandung pengertian dan

 pengutamaan politik dengan mengesampingkan pembangunan dan karya. September 1973,GOLKAR menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) I di Surabaya. Mayjen Amir 

Murtono terpilih sebagai Ketua Umum. Konsolidasi GOLKAR pun mulai berjalan seiring

dibentuknya wadah-wadah profesi, seperti Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI),Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dan Federasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI).

 

Setelah Peristiwa G30S maka Sekber Golkar, dengan dukungan sepenuhnya dari Soeharto

sebagai pimpinan militer, melancarkan aksi-aksinya untuk melumpuhkan mula-mula kekuatan

PKI, kemudian juga kekuatan Bung Karno. Pada dasarnya Golkar dan TNI-AD merupakantulang punggung rezim militer Orde Baru.

 

Semua politik Orde Baru diciptakan dan kemudian dilaksanakan oleh pimpinan militer dan

Golkar. Selama puluhan tahun Orde Baru berkuasa, jabatan-jabatan dalam struktur eksekutif,

legislatif dan yudikatif, hampir semuanya diduduki oleh kader-kader Golkar. Keluarga besar Golongan Karya sebagai jaringan konstituen, dibina sejak awal Orde Baru melalui suatu

 pengaturan informal yaitu jalur A untuk lingkungan militer, jalur B untuk lingkungan birokrasi

dan jalur G untuk lingkungan sipil di luar birokrasi.

Page 13: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 13/62

 

 

Pemuka ketiga jalur terebut melakukan fungsi pengendalian terhadap Golkar lewat Dewan

Pembina yang mempunyai peran strategis. Jadi Pimpinan Pemilu Dalam pemilu Golkar yang berlambang beringin ini selalu tampil sebagai pememang. Kemenangan Golkar selalu diukir 

dalam pemilu di tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Arus reformasi bergulir.

 

Tuntutan mundur Presiden Soeharto menggema di mana-mana. Soeharto akhirnya berhasil

dilengserkan oleh gerakan mahasiswa. Hal ini kemudian berimbas pada Golkar. Karena Soehartoadalah penasehat partai, maka Golkar juga dituntut untuk dibubarkan. Saat itu Golkar dicerca di

mana-mana.

 

Akbar Tandjung yang terpilih sebagai ketua umum di era ini kemudian mati-matianmempertahankan partai. Di bawah kepemimpinan Akbar, Golkar berubah wujud menjadi Partai

Golkar. Saat itu Golkar juga mengusung citra sebagai Golkar baru. Upaya Akbar tak sia-sia, dia

 berhasil mempertahankan Golkar dari serangan eksternal dan krisis citra, inilah yang membuat

Akbar menjadi ketua umum Golkar yang cukup legendaris.

 

Partai Golkar kemudian ikut dalam Pemilu 1999, berkompetisi bersama partai-partai baru di era

multipartai. Pada pemilu pertama di Era Reformasi ini Partai Golkar mengalami penurunan suara

di peringkat ke dua di bawah PDIP dengan. Namun pada pemilu berikutnya Golkar kembali

unggul. Pada pemilu legislatif 2004 Golkar menjadi pemenang pemilu legislatif dengan24.480.757 suara atau 21,58% suara sah.

 

Pada pemilu legislatif 2009 lalu suara Partai Golkar kembali turun ke posisi dua. Pemenang pemilu dipegang oleh Partai Demokrat. Dalam Munas VIII di Pekanbaru, Aburizal Bakrie

terpilih sebagai ketua umum menggantikan Jusuf Kalla. Sebagai pimpinan baru partai beringin,

Aburizal bertekad akan kembali membawa Golkar memenangkan pemilu. Dia menargetkan

Golkar menjadi pemenang pertama pemilu legislatif 2014 nanti. Ketua Umum Golkar dari masake masa

 

• Djuhartono (1964-1969)

• Suprapto Sukowati (1969–1973)

• Amir Moertono (1973–1983)

Page 14: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 14/62

 

• Sudharmono (1983–1988)

• Wahono (1988–1993)

• Harmoko (1993–1998)

• Akbar Tandjung (1998–2004)

• Jusuf Kalla (2004–2009)

• Aburizal Bakrie (2009–sekarang)

 

PARADIGMA BARU PARTAI GOLKAR 

 

I. PENDAHULUANPARADIGMA baru Partai GOLKAR ini berisi pokok-pokok doktrin, visi, misi, dan platform politik. Didalam perumusan paradigma baru ini ada terkandung aspek pembaruan sekaligus kesinambungan.Aspek pembaruan ditunjukkan melalui perubahan struktur atau kelembagaan, dan aspekkesinambungan tampak pada kekukuhan Partai GOLKAR untuk tetap berideologi Pancasila dan doktrinkarya kekaryaan.

Pembaruan ini disamping dimaksudkan untuk meluruskan sejumlah kekeliruan lama, juga diarahkanuntuk mewujudkan Partai GOLKAR yang mandirian, demokratis, kuat, solid, berakar dan responsif.Dengan paradigma baru maka Partai GOLKAR diharapkan menjadi Partai politik yang modern dalampengertiannya yang sebenarnya. Yakni, tidak lagi sebagai “Paratainya penguasa” (the ruler’s party)

yang hanya menjadi mesin pemilu atau alat politik untuk melegitimasi kekuasaan sebagaimana dalamparadigma lama.

Pembaruan paradigma itu sendiri didorong oleh faktor utama yang berasal dari diri Partai GOLKARsendiri, yakni jati diri dan watak GOLKAR sebagai kekuatan pembaru. Sebagaimana disebutkan padapoin keempat dari IKRAR PANCA BHAKTI GOLONGAN KARYA, etos atau semangat pembaruan padasejatinya merupakan fitrah atau sikap dasar Partai GOLKAR sejak kelahirannya. Fitrah inilah yangmendorong dilakukannya pembaruan ini. Dengan demikian, pembaruan paradigma ini merupakanpengejawantahan belaka dari fitrah tersebut.

 

Paradigma baru Partai GOLKAR ini telah mulai diwujudkan melalui pembaruan internal, terutamaterhadap struktur atau kelembagaan organisasi yang selama ini mempunyai akses yang terlalu besarterhadap organisasi yang membatasi kemandirian Partai GOLKAR.

Langkah-langkah pembaruan kelembagaan tersebut juga diikuti dengan diwujudkannya prinsipkedaulatan ditangan anggota. Yaitu mekanisme pengambilan setiap keputusan organisasi dilakukansecara lebih terbuka, demokratis, dari bawah (bottom-up), dan dengan pemungutan suara secaralangsung. Melalui mekanisme yang demokratis ini maka terbukalah peluang bagi kader-kader untukmemimpin Partai karena memang dalam perspektif demokrasi kesempatan dan peluang perlu

Page 15: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 15/62

 

disediakan untuk semua, sehingga tidak terjadi pemusatan pandangan pada pesona figur tunggalyang mengarah pada kultus individu.

Implikasi lain dari serangkaian pembaruan tersebut adalah sangat berarti, yakni Partai GOLKARmenjadi benar-benar mandiri dan mampu mewujudkan tegaknya asas kedaulatan ditangan anggotasebagai salah satu prinsip utama dari Partai yang modern, demokratis, dan mengakar. Partai GOLKARbertumpu hanya pada kekuatannya sendiri, tidak mengandalkan kekuatan di luar dirinya, danselanjutnya dapat mengambil keputusan-keputusan organisasional secara independen tanpa campurtangan dari pihak luar atau golongan manapun.

II. DOKTRIN PERJUANGANDengan paradigma baru ini, doktrin Partai GOLKAR tetap sebagai kelanjutan dari Sekretariat Bersama(SEKBER) GOLONGAN KARYA yang lahir pada tanggal 20 Oktober 1964. Partai GOLKAR tetapberpegang pada doktrin karya kekaryaan, yaitu Karya Siaga Gatra Praja, tetapi dipahami secarakreatif dan dinamis sesuai dengan dinamika perkembangan jaman.

Dengan doktrin karya kekaryaan maka Partai GOLKAR selalu melihat masyarakat dalam perspektif 

fungsi, bukan dalam perspektif ideologi, apalagi aliran. Pengelompokan masyarakat yang terbaikdalam perspektif Partai GOLKAR adalah pengelompokan berdasarkan peran dan fungsinya.

Dengan doktrin karya kekaryaan Partai GOLKAR berorientasi pada program (program oriented) danatau pemecahan masalah (problem solving), bukan berorientasi pada aliran atau ideologi (ideologyoriented). Dengan perspektif ini ingin ditegaskan bahwa GOLKAR tidak sependapat dilakukannyapengelompokan politik berdasarkan primordialisme dan sektarianisme. Pembelahan masyarakatberdasarkan ideologi atau aliran-aliran dikhawatirkan akan melahirkan konflik-konflik ideologi yangbermuara pada pertentangan, perpecahan, dan masalah disintegrasi bangsa.

Dengan orientasi ini maka masyarakat tidak akan terjebak dalam pertentangan atau konflik ideologi

yang tidak perlu, melainkan berorientasi pada karya untuk membangun bangsa. Bagi Partai GOLKARkarya yang baik dan bermanfaat bagi seluruh rakyat adalah lebih penting daripada ide atau gagasansemata. Karya kekaryaan adalah perbuatan-perbuatan yang dilakukan secara sadar, terencana,sistematis, dan menyeluruh, untuk mendatangkan manfaat bagi rakyat. Karya kekaryaan adalah jugaamal shalih dalam pengertian hang luas sebagaimana yang diajarkan agama-agama.

Oleh karena doktrin inilah Partai GOLKAR senantiasa prihatin menyaksikan kehidupan politik yangditandai oleh maraknya persaingan tidak sehat di antara berbagai Partai poltik yang membawaterjadinya konflik dan pertentangan politik yang tajam. Masing-masing Partai politik berusahamemobilisasi dukungan massa bagi kepentingan sempit, sehingga kepentingan bangsa yang lebih luasterabaikan. Sebagai akibat dari kecenderungan tersebut, Bangsa Indonesia kehilangan momentumuntuk membangun diri guna mewujudkan cita-cita proklamasi.

Kegandrungan (euphoria) untuk menjadikan politik sebagai panglima kehidupan dan menekankanideologi politik sektarianistik, seperti pada pengalaman lama, telah menghambat prosesmensejahterakan rakyat. Sebagai akibatnya rakyat terjerembab ke dalam kemiskinan danketerbelakangan dalam suasana ketidakpastian politik.Dalam suasana seperti itulah Partai GOLKAR tampil dengan doktrin karya kekaryaan karena tidak

ingin bangsa ini terpecah ke dalam kotak-kotak sempit yang hanya akan mengancam keutuhanbangsa.

Page 16: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 16/62

 

III. VISI PERJUANGANSejalan dengan cita-cita para bapak pendiri negara (the founding fathers) kita bahwa tujuan kitabernegara adalah melindungi segenap tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa,mewujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan ikut menciptakan perdamaian dunia,maka Partai GOLKAR sebagai pengemban cita-cita Proklamasi menegaskan visi perjuangannya untukmenyertai perjalanan bangsa mencapai cita-citanya.

Partai GOLKAR berjuang demi terwujudnya Indonesia baru yang maju, modern, bersatu, damai, adildan makmur dengan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, berahlak baik, menjunjung tinggi hak

asasi manusia, cinta tanah air, demokratis, dan adil dalam tatanan masyarakat madani yang mandiri,terbuka, egaliter, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,memiliki etos kerja dan semangat kekaryaan, serta disiplin yang tinggi.

Dengan visi ini maka Partai GOLKAR hendak mewujudkan kehidupan politik nasional yang demokratismelalui pelaksanaan agenda-agenda reformasi politik yang diarahkan untuk melakukan serangkaiankoreksi terencana, melembaga dan berkesinambungan terhadap seluruh bidang kehidupan. Reformasipada sejatinya adalah upaya untuk menata kembali sistim kenegaraan kita disemua bidang agar kita

dapat bangkit kembali dalam suasana yang lebih terbuka dan demokratis. Bagi Partai GOLKAR upayamewujudkan kehidupan politik yang demokratis yang bertumpu pada kedaulatan rakyat adalah cita-cita sejak kelahirannya.

Keterbukaan adalah nilai kemanusiaan hakiki yang merupakan napas dari gerakan reformasi. Atasdasar pandangan keterbukaan tersebut, kita harus menciptakan sistim sosial politik yang terbuka atautransparan dengan struktur dan proses politik yang dapat secara efektif benar-benar mencerminkankedaulatan rakyat. Untuk itu maka peluang bagi rakyat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam proses-proses politik mutlak dibuka seluas-luasnya. Kebebasan untuk berserikat, berkumpul danmenyampaikan pendapat semakin terjamin dan dilindungi oleh Undang-Undang.

Sendi utama masyarakat madani adalah supremasi hukum. Oleh karena Negara kita adalah Negarahukum maka supremasi hukum harus ditempatkan sebagai pilar utama dalam rangka mewujudkansistim politik yang demokratis dan berdasarkan hukum. Partai GOLKAR memandang bahwa reformasihukum tidak terbatas hanya pada penyempurnaan sarana dan prasarana, materi dan aparatur hukum,tetapi juga budaya hukum.

Di bidang ekonomi visi Partai GOLKAR adalah ekonomi rakyat atau kerakyatan atas dasar keyakinanbahwa hanya sistim perekonomian inilah yang menjamin rakyat makin sejahtera. Pembangunanekonomi dalam paradigma lama yang terlampau menekankan pertumbuhan dengan tulang punggungkonglomerasi ternyata justru membawa Negara dan bangsa Indonesia terjerembab kedalam krisisekonomi yang sangat parah. Konglomerasi ternyata semu dan sangat rapuh terhadap goncanganekonomi global. Dalam konteks ini, maka paradigma ekonomi kerakyatan justru memiliki potensi yangsangat kuat bagi penguatan fundamental ekonomi kita.

Dengan visi ekonomi kerakyatan ini, maka usaha kecil, menengah, dan koperasi akan dikembangkandan diperkuat sebagai pilar utama perekonomian nasional. Partai GOLKAR menginginkan dimasadepan usaha menengah, kecil dan koperasi menjadi ujung tombak pemberdayaan masyarakat dalampengertian yang sebenarnya. Tanpa upaya-upaya pemberdayaan raknyat, maka tujuan menciptakanmasyarakat madani akan semakin jauh dari gapaian kita. Untuk itu sejalan dan searah dengan visimenciptakan kesejahteraan rakyat, perhatian terhadap upaya penguatan usaha menengah, kecil dankoperasi menjadi prioritas yang paling diutamakan.

Page 17: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 17/62

 

Di bidang sosial budaya, Partai GOLKAR mecita-citakan penguatan budaya bangsa yang mampumelahirkan bangsa yang kuat, yakni bangsa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang MahaEsa, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi atau keterampilan, memiliki etos kerja yang tinggi,memiliki disiplin sosial yang tangguh dan memiliki etika yang kuat. Untuk menuju terciptanya bangsayang kuat semacam itu, maka perlu dikembangkan suasana dan iklim yang mendukung bagiberkembangannya budaya ilmu (etos intektualisme), budaya kerja (etos kerja), budaya disiplin, dan

budaya hidup etis dan religius dikalangan masyarakat.

Partai GOLKAR memandang kerukunan sebagai basis bagi integrasi bangsa. Untuk itu, maka

kehidupan sosial budaya yang berkeadilan dan terjembataninya kesenjangan sosial ekonomi antarindividu, antar kelompok, antara kota-desa, antara jawa-luar jawa, dan antar pusat-daerah, menjadiagenda penting yang harus dipentingkan. Demikian juga halnya pengembangan kehidupan beragamadan kerukunan antar umat beragama menjadi kepedulian Partai GOLKAR.

Dengan visi ini pula Partai GOLKAR hendak mengembangkan pola hubungan sosial yang lebihharmonis dan dilandasi oleh semangat persamaan manusia. Pandangan yang diskriminatif dan tidakadil terhadap suatu kelompok tertentu harus dihapuskan dari segenap masyarakat kita, dan diganti

dengan pandangan yang diliputi oleh semangat kekeluargaan, kebersamaan dan persaudaraan sejatiantar warga Negara.

IV. MISIDalam rangka mengaktualisasikan doktrin dan mewujudkan visi tersebut Partai GOLKAR dengan inimenegaskan misi perjuangannya, yakni: menegakkan, mengamalkan, dan mempertahankan Pancasilasebagai dasar Negara dan idiologi bangsa demi untuk memperkokoh Negara Kesatuan RepublikIndonesia; dan mewujudkan cita-cita Proklamasi melalui pelaksanaan pembangunan nasional disegala bidang untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis, menegakkan supremasi hukum,mewujudkan kesejahteraan rakyat, dan hak-hak asasi manusia.

Dalam rangka membawa misi mulia tersebut Partai GOLKAR melaksanakan fungsi-fungsi sebagaisebuah partai politik modern, yaitu:

Pertama, mempertegas komitmen untuk menyerap, memadukan, mengartikulasikan, danmemperjuangkan aspirasi serta kepentingan rakyat sehingga menjadi kebijakan politik yang bersifatpublik.

Kedua, melakukan rekruitmen kader-kader yang berkualitas melalui sistem prestasi (merit system)untuk dapat dipilih oleh rakyat menduduki posisi-posisi politik atau jabatan-jabatan publik. Denganposisi atau jabatan politik ini maka para kader dapat mengontrol atau mempengaruhi jalannyapemerintahan untuk diabdikan sepenuhnya bagi kepentingan dan kesejahteraan rakyat.

Ketiga, meningkatkan proses pendidikan dan komunikasi politik yang dialogis dan partisipatif, yaitumembuka diri terhadap berbagai pikiran, aspirasi dan kritik dari masyarakat.

V. PLATFORMPlatform yang dimaksud disini adalah landasan tempat berpijak, yaitu wawasan-wawasan yangmenjadi acuan dan arah dari mana dan kemana perjuangan Partai GOLKAR hendak menuju. Platform

Page 18: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 18/62

 

merupakan sikap dasar yang merupakan kristalisasi dari pemahaman, pengalaman dan kesadaranhistoris Partai GOLKAR dalam menyertai bangsa membangun masa depan.

Partai GOLKAR bepijak pada landasan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yangberdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai konsekuensi dari pijakan ini makaPartai GOLKAR bewawasan kebangsaan, yaitu suatu wawasan bahwa bangsa Indonesia adalah satudan menyatu.

Wawasan kebangsaan adalah cara pandang yang mengatasi golongan dan kelompok baik golonganatau kelompok atas dasar agama, suku, etnis, maupun budaya. Kemajemukan atau pluralisme tidakdipandang sebagai kelemahan atau beban, melainkan justru sebagai potensi atau kekuatan yangharus dihimpun secara sinergis dan dikembangkannya sehingga menjadi kekuatan nasional yang kuatdan besar.

 

Kemajemukan bagi Partai GOLKAR adalah anugerah Tuhan yang karena itu bersifat given.Kemajemukan inilah yang selama ini justru telah membentuk mozaik keindonesiaan yang sangatindah dan mempesona sebagaimana tercermin dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Dengan platform ini maka Paratai GOLKAR terbuka bagi semua golongan dan lapisan masyarakattanpa membedakan latar belakang etnis, suku, budaya, bahasa, agama, dan status sosial ekonomi.Keterbukaan Partai GOLKAR diwujudkan secara sejati, baik dalam penerimaan anggota maupun dalamrekrutmen kader untuk kepengurusan dan penempatan pada posisi-posisi politik.

Partai GOLKAR mengembangkan wawasan kemajemukan yang inklusif yang mendorong dinamika danpersaingan yang sehat serta berorientasi pada kemajuan serta senantiasa siap berkompetisi secarasehat. Perwujudan dari wawasan kebangsaan Partai GOLKAR yang paripurna ini adalah sikapketerbukaan dan kemajemukan. Partai GOLKAR berpijak pada wawasan keterbukaan (inklusif) yang

menampung kemajemukan (pluralis) karena hadirnya kesadaran bahwa bangsa Indonesia adalahbangsa yang majemuk.

Berdasarkan wawasan ini pula Partai GOLKAR bersifat nondiskriminatif dan nonsektarian baik atasdasar perbedaan suku atau etnis, agama, bahasa, budaya, maupun aliran. Partai GOLKAR menolaksegala bentuk eksklusisfisme baik atas dasar primordialisme maupun kepentingan yang sempitlainnya. Sikap-sikap tersebut terakhir ini tidak sejalan dengan wawasan kemajemukan danketerbukaan.

Hadirnya kesadaran bahwa kemajemukan merupakan ciri ke-Indonesiaan telah mengokohkan danmengukuhkan tekad Partai GOLKAR untuk tetap menjadi “Partai politik yang paling Indonesia” yang

menjadi “miniatur Indonesia”, dimana semua golongan akan merasa kerasan (at home) berada didalamnya. Dalam rangka itulah, maka Partai GOLKAR memantapkan platform-nya sebagai Partai yang

nonaliran atau nonsektarian. Dengan prinsip ini poliitik Partai GOLKAR bukanlah politik aliran atausektarian.

Partai GOLKAR menjunjung tinggi ajaran agama yang dalam gerak langkahnya senantiasamendasarkan pada nilai-nilai etika dan moralitas berdasarkan ajaran agama. Etika dan moralitasadalah saripati dari ajaran agama dan buah dari keberagaman itu sendiri. Bagi Partai GOLKAR agama

Page 19: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 19/62

 

menduduki posisi yang sangat penting dan harus diutamakan. Dengan demikian seluruh langkahperjuangan senantiasa dilandasi nilai-nilai etika dan moralitas berdasarkan agama.

Perpaduan antara kedua wawasan yang terakhir –wawasan kebangsaan dan keagamaan- menjadikanPartai GOLKAR sebagai Partai kebangsaan yang menjunjung tinggi ajaran agama-agama. Denganmenjunjung tinggi ajaran agama, Partai GOLKAR tidak berarti sependapat dengan kecenderunganformalisasi dan apalagi politisasi agama. Partai GOLKAR menghindarkan kecenderungan memanipulasisimbol-simbol agama sebagai alat politik untuk mencapai tujuan-tujuan politik yang berdimensi jangka pendek.

Partai GOLKAR adalah Partai yang demokratis yang memiliki komitmen pada demokrasi. Dalammasyarakat yang demokratis dan terbuka maka hanya Partai GOLKAR yang demokratis dan terbukapula yang akan mendapatkan dukungan rakyat. Dengan kata lain, Partai GOLKAR hanya akanbertahan dan berjaya, jika dalam tubuh organisasinya sendiri tegak kehidupan yang demokratis, danberjuang untuk demokrasi.

Dalam rangka demokratisasi inilah, Partai GOLKAR mereformasi dirinya, sehingga melahirkan Partai

GOLKAR yang demokratis yang menjunjung tinggi prinsip kedaulatan di tangan anggota. Ini semuatercermin dalam proses pengambilan keputusan di semua eselon kepemimpinan yang berlangsungsecara demokratis dan dari bawah sebagai manifestasi ditegakkannya prinsip kedaulatan di tangananggota.

Partai GOLKAR adalah Partai Moderat yang senantasa mengambil posisi tengah dan menempuh garismoderasi. Partai GOLKAR tidak akan pernah bersikap ekstrim, baik dulu, kini, maupun mendatang.Sebagai Partai moderat Partai GOLKAR akan tetap konsisten mengembangkan wawasan tengahan dankeseimbangan. Sikap tengahan atau moderat akan menghindarkan Partai GOLKAR dari kemungkinanterjebak pada pilihan-pilihan yang bersifat pemutlakan nilai.

Garis moderasi yang dikembangkan Partai GOLKAR mengandung arti bahwa ia senantiasamewujudkan keseimbangan dari tarik menarik berbagai kepentingan, dan sebaliknya berupaya untukmengakomodasi dan mengharmonisasikannya. Dengan demikian, Partai GOLKAR senantiasa beradapada posisi tengahan (median position) dan menjadi kekuatan penengah (mediating and moderatingforce) di antara semua kelompok potensi bangsa. Partai GOLKAR mengembangkan prinsipnonsektarian dan antisektarianisme, dan karena itu juga nondiskriminasi dan antidiskriminasi.

Pilihan terhadap sikap moderat ini bukan hanya berkaitan erat dengan platform terbuka dan majemukyang sebelumnya kita bicarakan, melainkan jauh lebih mendasar, yaitu karena hadirnya kesadaranakan kebenaran ajaran bahwa sebaik-baik perkara adalah yang tengah.

Selanjutnya, Partai GOLKAR mengutamakan pembangunan hukum untuk keadilan dan tegaknya HakAsasi Manusia (HAM). Dalam kerangka ini, maka harus diupayakan tegaknya supremasi hukum karenaIndonesia adalah Negara hukum. Lebih daripada itu, supremasi hukum harus ditempatkan sebagaipilar utama dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang demokratis, konstitusional danberdasarkan hukum. Partai GOLKAR memandang bahwa reformasi hukum tidak terbatas padapenyempurnaan sarana dan prasarana, materi dan aparatur hukum, tetapi juga pembangunan budayahukum. Penegakan dan pemajuan HAM merupakan unsur penting dalam penghormatan harkat dan

martabat kemanusiaan.

Page 20: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 20/62

 

Dalam rangka penghormatan harkat dan martabat kemanusiaan pula Partai GOLKAR memandangpeningkatan kesejahteraan rakyat sebagai salah satu tujuan nasional kita yang utama. Perjuanganpolitik Partai GOLKAR bermuara pada upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat lahir danbatin. Dalam kaitan ini Partai GOLKAR memandang politik sebagai instrumen dan manajemen untukmewujudkan masyarakat madani yang sejahtera, adil dan makmur. Peningkatan kesejahtgeraan itudiwujudkan dalam bentuk antara lain peningkatan teraf hidup dan kecerdasan rakyat. Dengan sikap

ini, maka Partai GOLKAR mempertegas keberpihakannya kepada rakyat.

VI. POKOK-POKOK PROGRAM PERJUANGANDalam rangka mengaktualisasikan platform tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia,Partai GOLKAR bukan hanya mengembangkan wawasan kebangsaan atau nasionalisme semata,melainkan juga mengutamakan upaya mewujudkan keadilan ekonomi, politik, hukum, dan sosialbudaya bagi semua daerah. Perwujudan keadilan adalah bagian utama dari program perjuangan PartaiGOLKAR untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Partai GOLKAR akan terus berjuang untuk memberdayakan masyarakat di daerah di segala bidang;menghormati dan menghargai upaya-upaya pelestarian budaya lokal; mendorong otonomi daerah

secara nyata; dilaksanakannya perimbangan keuangan pusat dan daerah; mengatasi segala bentukkonflik horizontal dan vertikal; dan mengatasi segala bentuk upaya pemisahan diri dari NegaraKesatuan Republik Indonesia.

Untuk memantapkan wawasan kebangsaan maka Partai GOLKAR berjuang untuk memperkokohsegenap potensi bangsa dalam rangka memelihara persatuan dan kesatuan bangsa; mempeloporisegala upaya penguatan kesatuan dan persatuan; mengembangkan rasa cinta tanah air dankebangsaan; membangun citra bangsa yang positif di mata internasional; dan mencegahberkembangnya nasionalisme sempit.Dalam rangka merealisasikan platform sebagai Partai terbuka dan majemuk Partai GOLKAR berjuanguntuk mengembangkan dan membudayakan wawasan keterbukaan (inklusifisme) dan kemajemukan(pluralisme) dalam tubuh Partai; mengakui dan menghargai kemajemukan latar belakang anggota;dan justru memandang kemajemukan sebagai potensi untuk membangun masa depan bangsa yang

lebih baik.

 

Partai GOLKAR juga memandang kemajemukan bangsa sebagai potensi sebagai mozaik ke-Indonesiaan yang justru memperkokoh integrasi bangsa. Dalam kaitan ini pula maka upaya untukmemperkokoh keberadaan Partai GOLKAR sebagai Partai kebangsaan terus ditingkatkan.

Dalam rangka mengembangkan demokrasi baik secara struktural maupun kultural maka PartaiGOLKAR berjuang untuk terciptanya sistem dan format politik yang di dalamnya berjalan mekanismekontrol dan keseimbangan (check and balance); mendorong terbukanya ruang partisipasi politik;memberdayakan lembaga-lembaga demokrasi; membangun kehidupan pers yang bebas yang ikut

melaksanakan pendidikan politik bagi rakyat; dan mendorong partisipasi lembaga-lembaga swadayamasyarakat.

Sebagai Partai yang berwawasan kesejahteraan rakyat maka Partai GOLKAR berjuang untukmengembangkan sistem ekonomi kerakyatan, yakni sistem ekonomi yang yang berpihak pada usaha

kecil, menengah, dan koperasi tanpa menafikan tumbuhnya sistem ekonomi konglomerasi yang tidakmonopolistik; mengusahakan ketersediaan bahan kebutuhan pokok rakyat dengan harga yang serbaterjangkau; mengurangi pengangguran dengan perluasan lapangan kerja; memperjuangkan upah

Page 21: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 21/62

 

minimum regional (UMR) yang memadai, dan jaminan kerja; serta meningkatkan akses ekonomirakyat.

Untuk menciptakan supremasi hukum, keadilan dan tegaknya HAM maka Partai GOLKAR bertekadmemberdayakan lembaga-lembaga peradilan, mengupayakan kekuasaan kehakiman yang mandiri,mengupayakan penyelesaian kasus pelanggaran HAM, serta terus memperbarui produk-produk hukumyang bertentangan dengan demokrasi, hak asasi manusia dan rasa keadilan masyarakat.

Akhirnya, sebagai Partai yang menjunjung tinggi ajaran agama-agama dan memegang teguh etikadan moralitas agama, Partai GOLKAR dengan kesadaran penuh berusaha mendorong upayamembentuk manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia. Partai GOLKARberjuang untuk menjadikan agama sebagai sumber inspirasi dan motivasi dalam kehidupanbermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta terus membangun karakter bangsa berdasarkanajaran agama.

Partai GOLKAR mendorong pengembangan kehidupan beragama. Pengembangan kehidupan beragamadiarahkan pada terciptanya kesemarakan kehidupan beragama baik secara lahiriah maupun batiniah,

sekaligus terciptanya kerukunan hidup antar umat beragama. Sebagai Partai yang menjunjung tinggiajaran agama, Partai GOLKAR selalu mengajak umat beragama untuk menghindarkan diri darikecenderungan politisasi agama, yakni menjadikan simbol-simbol keagamaan sebagai alat untuktujuan-tujuan politik yang terbatas.

VII. MODAL PERJUANGANSebagai Partai modern Partai GOLKAR memiliki sejumlah potensi atau kekuatan yang dapat dijadikanmodal perjuangan dalam rangka merealisasikan doktrin, visi, misi, platform, dan pokok-pokokprogram perjuangannya.

Pertama, potensi historis. Partai GOLKAR telah berusia lebih dari tiga setengah dasawarsa yang

didukung oleh kekuatan-kekuatan masyarakat dari seluruh lapisan. Partai GOLKAR memilikipengalaman panjang dalam menyertai perjalanan bangsa baik di bidang pemerintahan, legislatif,maupun yudikatif. Serangkaian pengalaman panjang ini merupakan potensi historis yang luar biasabesar.

Kedua, Partai GOLKAR memiliki infrastruktur yang sangat kuat yang masih terpelihara dengan baik.Struktur organisasi mulai dari pusat sampai ke desa/kelurahan berjalan sesuai dengan fungsi danperannya masing-masing dalam satu kesatuan manajemen organisasi yang modern. Hubungan PartaiGOLKAR dengan Orsosmasinal dan Orsinalmas, juga dengan organisasi-organisasi yang mendirikandan didirikannya berjalan secara horizontal dan fungsional dan saling menguntungkan dalamhubungan kemitraan yang setara.

Ketiga, Partai GOLKAR memiliki sumber daya manusia yang relatif berpengalaman, unggul danlengkap. Kader-kader Partai GOLKAR tersebar dan hidup di tengah-tengah masyarakat, dan selalutanggap terhadap aspirasi rakyat.

Keempat , Partai GOLKAR adalah Partai yang solid yang terbukti selalu dapat mendayagunakansegenap potensi yang dimilikinya secara sinergis untuk berjuang membangun kehidupan bangsa yangbersatu dan kuat.

Page 22: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 22/62

 

Kelima, Partai GOLKAR adalah Partai yang mengakar dan responsif, karena merupakan Partai politikyang di dalamnya para anggota dan kader-kadernya tumbuh dan berkembang dari bawahberdasarkan asas prestasi (merit system). Sebagai Partai yang didirikan oleh kelompok-kelompok riildalam masyarakat Partai GOLKAR tumbuh dan berkembang dari rakyat dan didukung oleh rakyat.Partai GOLKAR juga Partai yang responsif, yakni senantiasa peka dan tanggap terhadap aspirasi,tuntutan, dan harapan rakyat, serta konsisten untuk memperjuangkannya sehingga menjadi

keputusan politik yang bersifat publik yang menguntungkan seluruh masyarakat.

Potensi-potensi tersebut adalah merupakan modal perjuangan yang sangat besar yang harus

diaktualisasikan oleh segenap kader untuk mewujudkan doktrin, visi, misi, platform, dan pokok-pokokperjuangan sebagaimana dipaparkan di atas.

VIII. PENUTUPParadigma baru ini mengharuskan dilakukannya pembaruan struktur atau kelembagaan Partai,sekaligus budaya politik segenap kader Partai GOLKAR. Pembaruan kelembagaan diarahkansedemikian rupa sehingga mencerminkan kemandirian, demokrasi, dan keterbukaan sebagaimanayang menjadi inti dari perumusan paradigma baru tersebut.

 

Semangat kemandirian, demokrasi, dan keterbukaan harus benar-benar diwujudkan dalam realitasorganisasi. Struktur kelembagaan, termasuk di dalamnya mekanisme-mekanisme organisasi, yangtidak sesuai dengan paradigma baru ini harus diperbarui.Paradigma baru ini juga harus menjadi variabel pengubah kultur atau budaya politik dalam tubuhPartai. Perubahan budaya politik ini diarahkan untuk menunjang upaya untuk menciptakan PartaiGOLKAR yang mandiri, demokratis, dan terbuka. Budaya politik lama yang elitis dan berorientasi keatas harus dirubah menjadi budaya politik yang populis dan berorientasi kepada rakyat.

 

Demikian juga halnya perilaku politik lama yang mengandalkan kekuatan dari luar dirinya, harusdirubah menjadi perilaku politik yang mencerminkan kemandirian.Sesuai dengan paradigma baru maka pendekatan-pendekatan politik yang dikalukan oleh segenapkader Partai GOLKAR harus juga berubah: dari pendekatan kekuasaan menuju pendekatan yangsimpatik yang mendorong partisipasi, prakarsa dan kreativitas rakyat. Perubahan budaya politik inisangat diperlukan mengingat perubahan lingkungan dan lanskap politik di mana Partai GOLKARberada.

Dengan serangkaian perubahan dan pembaruan ini niscaya Partai GOLKAR akan benar-benar berhasilmewujudkan dirinya menjadi Partai yang mandiri, demokratis, solid, mengakar, dan responsif, sesuaidengan paradigmanya yang baru agar mampu untuk selalu menyertai perjalanan bangsa mewujudkanvisi perjuangannya sesuai dengan cita-cita proklamasi. Tuhan Yang Maha Esa, insya Allah, akanmenyertai perjuangan Partai GOLKAR. Amien.

Keterangan :Paradigma Baru Partai GOLKAR ini diputuskan dalam Keputusan Rapim IV Partai GOLKAR Tahun 2000Nomor : I/RAPIM-IV/GOLKAR/2000 

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARARAN RUMAH TANGGA

PARTAI GOLONGAN KARYA

Page 23: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 23/62

 

 

ANGGARAN DASAR 

 

Bagian Kesatu

PEMBUKAAN

 

Bahwa Kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah berkatrahmat Tuhan YME dan bersumber dari amanat rakyat dan didorong keinginan luhur untuk mencapaicita-cita bangsa Indonesia yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darahIndonesia, dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikutmelaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilansosial.

 

Bahwa cita-cita kemerdekaan tersebut hanya dapat dicapai dengan mempertahankan persatuan dankesatuan bangsa, membangun segala kehidupan secara seimbang baik lahir dan batin denganlandasan Pancasila. Selanjutnya kehidupan bangsa yang lebih maju, modern, dan mandiri menuntutpembaharuan yang terus menerus melalui usaha-usaha yang disesuaikan dengan kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi serta tuntutan jaman dengan tetap memelihara nilai-nilai luhur dankepribadian bangsa Indonesia.

 

Bahwa sadar akan perlu adanya kekuatan yang tangguh sehingga mampu mewujudkan cita-citakemerdekaan tersebut, masyarakat karya dan kekaryaan yang pada hakikatnya adalah masyarakatyang berisi kegiatan kodrati manusia, tumbuh dan berkembang sebagai kekuatan politik, danbertekad bulat hendak mengisi kemerdekaan dengan berusaha mempercepat peningkatan

kesejahteraan rakyat lahir dan batin, memelihara budi dan pekerti luhur, meningkatkan kecerdasanrakyat, menegakkan demokrasi, dan mewujudkan keadilan sosial, dengan terjaminnya kehidupankepribadian bangsa Indonesia terutama dalam memelihara dan menjaga keutuhan, kesatuan bangsasepanjang masa, memelihara kerukunan suku, agama, ras, dan pergaulan antar golongan yang hidupdi Indonesia dalam rangka perwujudan dan pelaksanaan wawasan nusantara.

 

Bahwa pertumbuhan dan perkembangan masyarakat karya dan kekaryaan sesungguhnya sudah adadan lahir dalam suasana yang bersamaan dengan Proklamasi 17 Agustus 1945, namun akibatperkembangan kehidupan sosial politik di Indonesia, masyarakat karya dan kekaryaan belum sempatmenghimpun dan mengorganisir diri dalam satu wadah yang merupakan sarana untuk mengabdikankarya dan kekaryaan guna pembangunan rakyat, bangsa, dan negara Republik Indonesia. Oleh karenaitu tanggal 20 Oktober 1964 masyarakat karya dan kekaryaan menghimpun diri dalam wadahorganisasi politik yang bernama Sekretariat Bersama Golongan Karya.

 

Page 24: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 24/62

 

Bahwa dengan terjadinya penyelewengan terhadap cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 dan UUD1945 maka lahirlah tatanan baru yang menghendaki agar seluruh tatanan kehidupan bangsa dannegara Republik Indonesia diletakkan dan dilandaskan pada kemurnian pelaksanaan Pancasila danUUD 1945. Dengan demikian hakikat tatanan baru adalah sikap mental yang menuntut pembaharuandan pembangunan yang terus menerus dalam rangka melaksanakan Pancasila dan UUD 1945.Selanjutnya dalam rangka mengemban hakikat tatanan baru tersebut maka masyarakat karya dankekaryaan yang berhimpun dalam organisasi Sekretariat Bersama Golongan Karya memantapkan diri

dalam wadah organisasi kekuatan sosial politik yang bernama Golongan Karya.

 

Bahwa reformasi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan melahirkan arus demokratisasi, sepertikebebasan menyatakan pendapat, kebebasan politik, termasuk kebebasan mendirikan partai politik,keterbukaan informasi, serta penegakkan supremasi hukum dan penghormatan terhadap hak-hakasasi manusia. Bersamaan dengan itu cita-cita reformasi juga menghendaki penataan kembali fungsi-fungsi institusi negara maupun masyarakat agar dapat melaksanakan perannya secara optimal,dengan menempatkan kedaulatan benar-benar di tangan rakyat. Kondisi sosial politik tersebut telahmengakibatkan perubahan mendasar terhadap sistem politik dan kepartaian di Indonesia.

 

Dilandasi oleh semangat reformasi tersebut, Golongan Karya melakukan perubahan paradigma sertamenegaskan dirinya sebagai partai politik pada Rapat Pimpinan Paripurna Golongan Karya tanggal 19Oktober 1998 dan di deklarasikan di Jakarta pada tanggal 7 Maret 1999, dengan nama PartaiGolongan Karya. Dengan perubahan tersebut, Partai Golongan Karya sepenuhnya mengemban hakikatpartai politik sebagai pilar demokrasi dan kekuatan politik rakyat untuk memperjuangkan cita-cita danaspirasinya secara mandiri, bebas, dan demokratis.

 

Bahwa Partai Golongan Karya adalah pengemban hakikat tatanan baru, yang dijiwai semangatpembaharuan, budi pekerti luhur, akhlak mulia dan moral, serta semangat pembangunan terusmenerus dalam meningkatkan karya dan kekaryaan di segala bidang kehidupan untuk mewujudkan

masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Mengingat semangat cita dancitra pembaharuan belum sepenuhnya dapat diwujudkan, mendorong timbulnya tuntunan agarpembaharuan dilaksanakan dengan mengembangkan reformasi di segala bidang.

 

Menyikapi hal tersebut di atas dan sejajar dengan hakikat Partai Golongan Karya sebagai kekuatanpembaharuan dan pembangunan, serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganyang berlaku, maka dengan rahmat Tuhan YME, Partai Golongan Karya menyatakan diri sebagaiOrganisasi Partai Politik, dengan Anggaran Dasar sebagai berikut :

 

BAB I

NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN

Bagian Kesatu

NAMA

Page 25: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 25/62

 

Pasal 1

 

Partai ini bernama Partai Golongan Karya disingkat Partai GOLKAR.

 

Bagian Kedua

WAKTU

Pasal 2

 

Partai GOLKAR merupakan kelanjutan Sekretariat Bersama Golongan Karya yang didirikan padatanggal 20 Oktober 1964 di Jakarta, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

 

Bagian Ketiga

KEDUDUKAN

Pasal 3

 

Dewan Pimpinan Pusat Partai GOLKAR berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.

 

BAB II

KEDAULATAN

Pasal 4

 

Kedaulatan Partai GOLKAR ada di tangan Anggota dan dilaksanakan menurut ketentuan AnggaranDasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai.

 

BAB III

ASAS DAN SIFAT

Page 26: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 26/62

 

Bagian Kesatu

ASAS

Pasal 5

 

Partai GOLKAR berasaskan Pancasila.

 

Bagian Kedua

SIFAT

Pasal 6

 

Partai GOLKAR bersifat mandiri, terbuka, demokratis, moderat, solid, mengakar, responsif, majemuk,egaliter, serta berorientasi pada karya dan kekaryaan.

 

BAB IV

TUJUAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI

Bagian Kesatu

TUJUAN

Pasal 7

 

Partai GOLKAR bertujuan :

1. Mempertahankan dan mengamalkan Pancasila serta menegakkan UUD 1945;2. Mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana dimaksud dalam pembukaan UUD 1945;

3. Menciptakan masyarakat adil dan makmur, merata material dan spiritual berdasarkanPancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia;

4. Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam rangka mengembangkan kehidupan demokrasi, yangmenjunjung tinggi dan menghormati kebenaran, keadilan, hukum, dan Hak Asasi Manusia.

 

Bagian Kedua

TUGAS POKOK

Page 27: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 27/62

 

Pasal 8

 

Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, tugas pokok Partai GOLKAR adalahmemperjuangkan terwujudnya peningkatan segala aspek kehidupan yang meliputi ideologi, politik,

ekonomi, agama, sosial budaya, hukum, serta pertahanan dan keamanan nasional guna mewujudkancita-cita nasional.

 

Bagian Ketiga

FUNGSI

Pasal 9

 

Partai GOLKAR berfungsi :

1. Menghimpun persamaan sikap politik dan kehendak untuk mencapai cita-cita dalammewujudkan masyarakat adil dan makmur, material dan spiritual berdasarkan Pancasila danUUD 1945;

2. Mempertahankan, mengemban, mengamalkan, dan membela Pancasila serta berorientasipada program pembangunan di segala bidang tanpa membedakan suku, agama, ras, dangolongan;

3. Menyerap, menampung, menyalurkan, dan memperjuangkan aspirasi rakyat, sertameningkatkan kesadaran politik rakyat dan menyiapkan kader-kader dengan memperhatikankesetaraan gender dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

 

BAB V

DOKTRIN, IKRAR, DAN PARADIGMA

Bagian Kesatu

DOKTRIN

Pasal 10

 

1. Partai GOLKAR mempunyai Doktrin KARYA DAN KEKARYAAN yang disebut “KARYA SIAGAGATRA PRAJA”;

2. KARYA SIAGA GATRA PRAJA adalah kesatuan pemikiran dan paham-paham yang menyangkutpengembangan serta pelaksanaan karya dan kekaryaan secara nyata dalam perjuangan Partai

GOLKAR;3. KARYA SIAGA GATRA PRAJA merupakan pedoman, pegangan, dan bimbingan dalam

melaksanakan segala kegiatan dan usaha dalam bidang ideologi, politik, hukum, ekonomi,sosial, dan budaya;

Page 28: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 28/62

 

4. Doktrin Partai GOLKAR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam naskahtersendiri yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar ini.

 

Bagian Kedua

IKRAR 

Pasal 11

 

1. Partai GOLKAR mempunyai ikrar yang disebut PANCA BHAKTI;2. PANCA BHAKTI adalah penegasan kebulatan tekad sebagai pengejawantahan doktrin untuk

mewujudkan tujuan Partai GOLKAR;3. PANCA BHAKTI merupakan pendorong dan penggugah semangat dalam melaksanakan

perjuangan Partai GOLKAR;4. Ikrar PANCA BHAKTI berbunyi sebagai berikut :

1. Kami warga Partai Golongan Karya adalah insan yang percaya dan taqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa;

2. Kami warga Partai Golongan Karya adalah pejuang dan pelaksana untuk mewujudkan

cita-cita Proklamsi 1945, pembela serta pengamal Pancasila;3. Kami warga Partai Golongan Karya adalah Pembina persatuan dan kesatuan bangsa

yang berwatak setia kawan;4. Kami warga Partai Golongan Karya bertekad bulat melaksanakan amanat penderitaan

rakyat untuk membangun masyarakat adil, makmur, aman, tertib, dan sentausa;5. Kami warga Partai Golongan Karya setia kepada Undang Undang Dasar 1945,

mengutamakan kerja keras, jujur, dan bertanggung jawab, dalam melaksanakanpembaharuan dan pembangunan.

 

Bagian Ketiga

PARADIGMA

Pasal 12

 

1. Partai GOLKAR mempunyai paradigma yang merupakan cara pandang Partai GOLKAR tentangdiri dan lingkungannya melalui pembaharuan internal dan eksternal dalam rangkamewujudkan tujuan partai.

2. Paradigma Partai GOLKAR sebagaimana pada ayat (1) dituangkan dalam naskah tersendiri

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar ini.

 

BAB VI

KEANGGOTAAN DAN KADER 

Bagian Kesatu

Page 29: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 29/62

 

KEANGGOTAAN

Pasal 13

 

1. Anggota Partai GOLKAR adalah Warga Negara Republik Indonesia yang dengan sukarelamengajukan permintaan menjadi anggota.

2. Pengaturan lebih lanjut tentang keanggotaan Partai GOLKAR sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.

 

Bagian Kedua

KADER 

Pasal 14

 

1. Kader Partai GOLKAR adalah Anggota Partai GOLKAR yang merupakan tenaga inti danpenggerak partai;

2. Pengaturan lebih lanjut tentang Kader Partai GOLKAR sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.

 

BAB VII

KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA

Bagian Kesatu

KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 15

 

Setiap Anggota berkewajiban untuk :

1. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan Partai GOLKAR;2. Memegang teguh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta peraturan-peraturan

organisasi Partai GOLKAR;3. Aktif melaksanakan kebijakan dan program Partai GOLKAR.

 

Bagian Kedua

Page 30: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 30/62

 

HAK ANGGOTA

Pasal 16

 

1. Setiap Anggota mempunyai hak :1. Bicara dan memberikan suara;2. Memilih dan dipilih;3. Membela diri;

2.3. Pengaturan lebih lanjut tentang hak angggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

dalam Anggaran Rumah Tangga.

 

BAB VIII

STRUKTUR ORGANISASI SERTA WEWENANG

DAN KEWAJIBAN PIMPINAN

Pasal 17

 

Struktur Organisasi Partai GOLKAR terdiri atas tingkat Pusat, tingkat Provinsi, tingkat Kabupaten/Kota,tingkat Kecamatan, dan tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan lainnya, yang masing-masing berturut-turut dipimpin oleh Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah Provinsi, Dewan Pimpinan DaerahKabupaten/Kota, Pimpinan Kecamatan dan Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain.

 

Pasal 18

 

1. Partai GOLKAR dapat membentuk perwakilan di luar negeri;2. Pengaturan lebih lanjut tentang perwakilan luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 19

 

1. Dewan Pimpinan Pusat adalah badan pelaksana tertinggi partai yang bersifat kolektif;2. Dewan Pimpinan Pusat berwenang :

1. Menentukan kebijakan tingkat nasional sesuai dengan Anggaran Dasar, AnggaranRumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional/ Musyawarah Nasional Luar Biasa,dan Rapat Pimpinan Nasional, serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR.

Page 31: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 31/62

 

2. Mengesahkan Komposisi Personalia Dewan Pertimbangan DPP Partai GOLKAR;3. Mengesahkan komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;4. Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;5. Memberikan penghargaan dan sanksi sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga;3. Dewan Pimpinan Pusat berkewajiban :

1. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar,

Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat Tingkat Nasional, sertaPeraturan Organisasi Partai GOLKAR;

2. Memberikan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Nasional.

 

Pasal 20

 

1) Dewan Pimpinan Daerah Provinsi adalah badan pelaksana partai yang bersifat kolektif ditingkat Provinsi;

2) 2Dewan Pimpinan Daerah Provinsi berwenang:

1. Menentukan kebijakan tingkat Provinsi sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran RumahTangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik tingkat Nasional maupun tingkat Provinsi,serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR;

2. Mengesahkan Komposisi Personalia Dewan Pertimbangan DPD Partai GOLKAR Provinsi;3. Mengesahkan Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;4. Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;5.6.

3) Dewan Pimpinan Daerah Provinsi berkewajiban :

1. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, AnggaranRumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik tingkat Nasional maupun tingkatProvinsi serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR;

2. Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Daerah Provinsi.

 

Pasal 21

 

1) Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota adalah badan pelaksana partai yang bersifatkolektif di tingkat Kabupaten/Kota;

2) Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota berwenang:

1. Menentukan kebijakan tingkat Kabupaten/Kota sesuai dengan Anggaran Dasar, AnggaranRumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik tingkat Nasional, tingkat Provinsi,maupun tingkat Kabupaten/Kota, serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR;

Page 32: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 32/62

 

2. Mengesahkan Komposisi Personalia Dewan Pertimbangan DPD Partai GOLKARKabupaten/Kota;

3. Mengesahkan Komposisi dan Personalia Pimpinan Kecamatan;4. Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Pimpinan Kecamatan;

3) Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota berkewajiban :

1. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, AnggaranRumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik tingkat Nasional, tingkat Provinsi,maupun tingkat Kabupaten/Kota, serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR;

2. Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota.

 

Pasal 22

 

1) Pimpinan Kecamatan adalah badan pelaksana partai yang bersifat kolektif di tingkat

Kecamatan

;

2)

Pimpinan Kecamatan berwenang :

1. Menentukan kebijakan tingkat Kecamatan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran RumahTangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik tingkat Nasional, tingkat Provinsi, tingkatKabupaten/Kota, maupun tingkat Kecamatan, serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR;

2. Mengesahkan Komposisi Personalia Dewan Pertimbangan Pimpinan Kecamatan PartaiGOLKAR;

3. Mengesahkan Komposisi dan Personalia Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain;4. Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain.

3) Pimpinan Kecamatan berkewajiban :

1. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik tingkat Nasional, tingkat Provinsi,tingkat Kabupaten/Kota, maupun tingkat Kecamatan, serta Peraturan Organisasi PartaiGOLKAR;

2. Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Kecamatan.

 

Pasal 23

 

1) Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain adalah badan pelaksana partai yang bersifatkolektif di tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan lain;

Page 33: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 33/62

 

2) Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain berwenang menentukan kebijakan tingkatDesa/Kelurahan atau sebutan lain sesuai Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, KeputusanMusyawarah dan Rapat, baik tingkat Nasional, tingkat Provinsi, tingkat Kabupaten/Kota, tingkatKecamatan maupun tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan lain, serta Peraturan Organisasi PartaiGOLKAR;

3)

Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain berkewajiban :

1. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, AnggaranRumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik tingkat Nasional, tingkat Provinsi,tingkat Kabupaten/Kota, tingkat Kecamatan, maupun tingkat Desa/Kelurahan atau sebutanlain, serta Peraturan Organisasi Partai GOLKAR;

2. Mengesahkan Komposisi Personalia Dewan Pertimbangan Pimpinan Desa/Kelurahan atausebutan lain Partai GOLKAR;

3. Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Desa/Kelurahan atau sebutan lain.

 

BAB IX

BADAN DAN LEMBAGA

Pasal 24

 

1) Dewan Pimpinan Pusat dapat membentuk Badan dan Lembaga untuk melaksanakan tugas-tugas dalam bidang tertentu;

2) Ketentuan lebih lanjut tentang Badan dan Lembaga diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

 

BAB X

ORGANISASI SAYAP

Pasal 25

 

1. Partai GOLKAR memiliki Organisasi Sayap yang merupakan wadah perjuangan sebagai

pelaksana kebijakan partai yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan strategis, dalam rangkamemperkuat basis dukungan partai;

2. Pembentukan Organisasi Sayap diusulkan oleh Dewan Pimpinan Pusat dan ditetapkan olehRapat Pimpinan Nasional;

3. Pengaturan lebih lanjut tentang Organisasi Sayap diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

 

Page 34: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 34/62

 

BAB XI

DEWAN PERTIMBANGAN

Pasal 26

 

1. Partai GOLKAR memiliki Dewan Pertimbangan yang berfungsi memberi saran, nasehat, danpertimbangan kepada Dewan Pimpinan/Pimpinan Partai GOLKAR sesuai dengan tingkatannya;

2. Dewan Pertimbangan memberi saran, nasehat, dan pertimbangan atas kebijakan-kebijakanorganisasi yang bersifat strategis, baik internal maupun eksternal, yang akan ditetapkan olehDewan Pimpinan/Pimpinan Partai sesuai dengan tingkatannya;

3. Saran, nasehat, dan pertimbangan yang disampaikan Dewan Pertimbangan sebagaimana yangdimaksud ayat (1) dan ayat (2) diperhatikan sungguh-sungguh oleh DewanPimpinan/Pimpinan Partai sesuai tingkatannya;

4. Ketua Dewan Pertimbangan ditetapkan oleh MUNAS, MUSDA, MUSCAM, dan MUSDES/MUSLURmelalui Tim Formatur;

5. Susunan dan personalia Dewan Pertimbangan ditetapkan oleh Ketua Dewan Pertimbanganbersama Ketua Umum/Ketua Dewan Pimpinan/ Pimpinan Partai sesuai tingkatannya;

6. Ketentuan lebih lanjut mengenai Dewan Pertimbangan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

 

BAB XII

FRAKSIPasal 27

 

1. Partai GOLKAR memiliki Fraksi dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia,Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, danDewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota yang komposisi dan personalianyaditetapkan oleh Dewan Pimpinan sesuai tingkatannya;

2. Fraksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah Badan Pelaksana Kebijakan PartaiGOLKAR di Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Dewan Perwakilan RakyatRepublik Indonesia, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan PerwakilanRakyat Daerah Kabupaten/kota dalam memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyatdalam rangka mewujudkan tujuan nasional.

 

BAB XIII

HUBUNGAN DAN KERJASAMAPasal 28

 

Page 35: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 35/62

 

1. Partai GOLKAR menjalin kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan sebagai sumber kader,yang mempunyai ikatan sejarah sebagai organisasi pendiri;

2. Partai GOLKAR memiliki hubungan dan menjalin kerjasama dengan OrganisasiKemasyarakatan yang didirikannya;

3. Partai GOLKAR dapat bekerjasama dengan organisasi kemasyarakatan/ lembaga-lembagayang menyalurkan aspirasinya kepada Partai GOLKAR;

4. Pengaturan lebih lanjut ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat

(3) diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

 

Pasal 29

1. Partai GOLKAR dapat menjalin hubungan dan kerjasama dengan Partai Politik lain untukmencapai tujuan bersama dalam rangka memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat;

2. Partai GOLKAR dapat menjalin hubungan dan kerjasama dengan badan, lembaga, danorganisasi lainnya;

3. Pengaturan lebih lanjut ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diaturdalam Anggaran Rumah Tangga.

 

BAB XIV

MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPATBagian Kesatu

Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Nasional

Pasal 30

 

1. Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Nasional terdiri atas :1. Musyawarah Nasional;2. Musyawarah Nasional Luar Biasa;3. Rapat Pimpinan Nasional;4. Rapat Kerja Nasional;5. Rapat Konsultasi Nasional;

2. Musyawarah Nasional :1. Musyawarah Nasional adalah pemegang kekuasaan tertinggi partai yang diadakan

sekali dalam 5 (lima) tahun;2. Musyawarah Nasional berwenang:

1. Menetapkan dan atau mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran RumahTangga Partai;

2. Menetapkan Program Umum Partai;3. Menilai Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Pusat;4. Memilih dan menetapkan Ketua Umum;5. Menetapkan Dewan Pimpinan Pusat;6. Menetapkan Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai GOLKAR;7. Menetapkan keputusan-keputusan lainnya;

3. Musyawarah Nasional Luar Biasa :

Page 36: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 36/62

 

1. Musyawarah Nasional Luar Biasa adalah Musyawarah Nasional yang diselenggarakandalam keadaan luar biasa, diadakan atas permintaan dan/atau persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 Dewan Pimpinan Daerah Provinsi, disebabkan:

1. Partai dalam keadaan terancam atau menghadapi hal ihwal kegentingan yangmemaksa;

2. Dewan Pimpinan Pusat melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga,atau Dewan Pimpinan Pusat tidak dapat melaksanakan Amanat Musyawarah

Nasional sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya;2. Musyawarah Nasional Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat;3. Musyawarah Nasional Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama

dengan Musyawarah Nasional;4. Dewan Pimpinan Pusat wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya

Musyawarah Nasional Luar Biasa tersebut;4. Rapat Pimpinan Nasional :

1. Rapat Pimpinan Nasional adalah rapat pengambilan keputusan tertinggi di bawahMusyawarah Nasional;

2. Rapat Pimpinan Nasional diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahunoleh Dewan Pimpinan Pusat;

5. Rapat Kerja Nasional :1. Rapat Kerja Nasional adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan mengevaluasi

program kerja hasil Musyawarah Nasional;

2. Rapat Kerja Nasional dilaksanakan pada awal dan pertengahan periode kepengurusan;6.7.8.9.10.11. Rapat Konsultasi Nasional adalah rapat yang diadakan oleh Dewan Pimpinan Pusat untuk

membahas masalah-masalah aktual dan sosialisasi kebijakan partai.

 

Bagian Kedua

Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Provinsi

Pasal 31

 

1. Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Provinsi terdiri atas :2. Musyawarah Daerah Provinsi;3. Musyawarah Daerah Luar Biasa Provinsi;4. Rapat Pimpinan Daerah Provinsi;5. Rapat Kerja Daerah Provinsi;6. Musyawarah Daerah Provinsi :

1. Musyawarah Daerah Provinsi adalah pemegang kekuasaan partai di tingkat provinsi

yang diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun;2. Musyawarah Daerah Provinsi berwenang :

1. Menetapkan Program Kerja Provinsi;2. Menilai pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;3. Memilih dan menetapkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;4. Menetapkan Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;5. Menetapkan Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai GOLKAR Provinsi;6. Menetapkan keputusan-keputusan lain;

7. Musyawarah Daerah Luar Biasa Provinsi :

Page 37: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 37/62

 

1. Musyawarah Daerah Luar Biasa Provinsi adalah Musyawarah Daerah yangdiselenggarakan dalam keadaan luar biasa, karena adanya permintaan sekurang-kurangnya 2/3 Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota dan disetujui oleh DewanPimpinan Pusat, disebabkan:

1. Kepemimpinan Dewan Pimpinan Daerah Provinsi dalam keadaan terancam;2. Dewan Pimpinan Provinsi melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah

Tangga, atau Dewan Pimpinan Daerah Provinsi tidak dapat melaksanakan

Amanat Musyawarah Daerah Provinsi sehingga organisasi tidak berjalan sesuaidengan fungsinya.

2. Musyawarah Daerah Luar Biasa Provinsi diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat;3. Musyawarah Daerah Luar Biasa Provinsi mempunyai kekuasaan dan wewenang yang

sama dengan Musyawarah Daerah Provinsi;4. Dewan Pimpinan Daerah Provinsi wajib memberikan pertanggung-jawaban atas

diadakannya Musyawarah Daerah Luar Biasa tersebut;8. Rapat Pimpinan Daerah Provinsi :

1. Rapat Pimpinan Daerah Provinsi adalah rapat pengambilan keputusan dibawah

Musyawarah Daerah Provinsi;2. Rapat Pimpinan Daerah Provinsi berwenang mengambil keputusan-keputusan selain

yang menjadi wewenang Musyawarah Daerah Provinsi;3. Rapat Pimpinan Daerah Provinsi diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun

oleh Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;

9. Rapat Kerja Daerah Provinsi :1. Rapat Kerja Daerah Provinsi adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan

mengevaluasi program kerja hasil Musyawarah Daerah Provinsi;

 

1. Rapat Kerja Daerah Provinsi dilaksanakan pada awal dan pertengahan periode kepengurusan.

 

Bagian Ketiga

Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Kabupaten/Kota

Pasal 32

 

1. Musyawarah dan Rapat-rapat Tingkat Kabupaten/Kota terdiri atas :1. Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota;2. Musyawarah Daerah Luar Biasa Kabupaten/Kota;3. Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;4. Rapat Kerja Daerah Kabupaten/Kota;

2. Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota :1. Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota adalah pemegang kekuasaan Partai di tingkat

Kabupaten/Kota yang diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun;2. Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota berwenang :

3. Menetapkan Program Kerja Kabupaten/Kota;1. Menilai pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/ Kota;2. Memilih dan menetapkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;

4. Menetapkan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;1. Menetapkan Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai GOLKAR Kabupaten/Kota;

5. Menetapkan keputusan-keputusan lain;

Page 38: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 38/62

 

6. Musyawarah Daerah Luar Biasa Kabupaten/Kota :1. Musyawarah Daerah Luar Biasa Kabupaten/Kota adalah Musyawarah Daerah yang

diselenggarakan dalam keadaan luar biasa, karena adanya permintaan sekurang-kurangnya 2/3 Pimpinan Kecamatan dan disetujui oleh Dewan Pimpinan DaerahProvinsi, disebabkan :

1. Kepemimpinan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota dalam keadaanterancam;

2. Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota melanggar AnggaranDasar/Anggaran Rumah Tangga, atau Dewan Pimpinan DaerahKabupaten/Kota tidak dapat melaksanakan Amanat Musyawarah DaerahKabupaten/Kota sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya;

2. Musyawarah Daerah Luar Biasa Kabupaten/Kota diselenggarakan oleh DewanPimpinan Daerah Provinsi;

3. Musyawarah Daerah Luar Biasa Kabupaten/Kota mempunyai kekuasaan danwewenang yang sama dengan Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota;

4. Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan pertanggungjawaban atas

diadakannya Musyawarah Daerah Luar Biasa Kabupaten/Kota tersebut;7. Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota :

1. Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota adalah rapat pengambilan keputusan dibawahMusyawarah Daerah Kabupaten/Kota;

2. Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota berwenang mengambil keputusan-keputusan

selain yang menjadi wewenang Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota;3. Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam

setahun oleh Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;8. Rapat Kerja Daerah Kabupaten/Kota :

1. Rapat Kerja Daerah Kabupaten/Kota adalah rapat yang diadakan untuk menyusun danmengevaluasi program kerja hasil Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota;

2. Rapat Kerja Daerah Kabupaten/Kota dilaksanakan pada awal dan pertengahan periodekepengurusan.

 

Bagian Keempat

Musyawarah dan Rapat-Rapat Kecamatan

Pasal 33

 

1. Musyawarah dan Rapat-Rapat Kecamatan terdiri atas :2. Musyawarah Kecamatan;3. Musyawarah Luar Biasa Kecamatan;4. Rapat Pimpinan Kecamatan;5. Musyawarah Kecamatan :

1. Musyawarah Kecamatan adalah pemegang kekuasaan Partai di tingkat Kecamatanyang diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun;

2. Musyawarah Kecamatan berwenang :1. Menetapkan Program Kerja Kecamatan;2. Menilai pertanggungjawaban Pimpinan Kecamatan;3. Memilih dan menetapkan Ketua Pimpinan Kecamatan;4. Menetapkan Pimpinan Kecamatan;5. Menetapkan Ketua Dewan Pertimbangan Pimpinan Kecamatan Partai GOLKAR;6. Menetapkan keputusan-keputusan lain;

6. Musyawarah Luar Biasa Kecamatan :1. Musyawarah Luar Biasa Kecamatan adalah Musyawarah Kecamatan yang

diselenggarakan dalam keadaan luar biasa, karena adanya permintaan sekurang-

Page 39: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 39/62

 

kurangnya 2/3 Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain dan disetujui oleh DewanPimpinan Daerah Kabupaten/Kota, disebabkan :

1. Pimpinan Kecamatan dalam keadaan terancam;2. Pimpinan Kecamatan melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga,

atau Pimpinan Kecamatan tidak dapat melaksanakan amanat MusyawarahKecamatan sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya;

2. Musyawarah Luar Biasa Kecamatan diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah

Kabupaten/Kota;3. Musyawarah Luar Biasa Kecamatan mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama

dengan Musyawarah Kecamatan;4. Pimpinan Kecamatan wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya

Musyawarah Luar Biasa Kecamatan tersebut;7. Rapat Pimpinan Kecamatan :

1. Rapat Pimpinan Kecamatan adalah rapat pengambilan keputusan dibawahMusyawarah Kecamatan;

2. Rapat Pimpinan Kecamatan berwenang menyelesaikan masalah-masalah dan

mengambil keputusan-keputusan selain yang menjadi wewenang MusyawarahKecamatan;

3. Rapat Pimpinan Kecamatan diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, dandiselenggarakan oleh Pimpinan Kecamatan.

 

Bagian Kelima

Musyawarah dan Rapat-Rapat Desa/Kelurahan atau sebutan lain

Pasal 34

 

1. Musyawarah dan Rapat-rapat Desa/Kelurahan atau sebutan lain terdiri atas:2. Musyawarah Desa/Kelurahan atau sebutan lain;

3. Musyawarah Luar Biasa Desa/Kelurahan atau sebutan lain;4. Rapat Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain;5. Musyawarah Desa/Kelurahan atau sebutan lain:

1. Musyawarah Desa/Kelurahan atau sebutan lain adalah pemegang kekuasaan Partai ditingkat Desa/Kelurahan atau sebutan lain yang diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun;

2. Musyawarah Desa/Kelurahan atau sebutan lain berwenang :1. Menetapkan Program Kerja Desa/Kelurahan atau sebutan lain;2. Menilai pertanggungjawaban Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain;3. Memilih dan menetapkan Ketua Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain;4. Menyusun Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain;5. Menetapkan Ketua Dewan Pertimbangan Pimpinan Desa/Kelurahan atau

sebutan lain Partai GOLKAR;6. Menetapkan keputusan-keputusan lain;

6. Musyawarah Luar Biasa Desa/Kelurahan atau sebutan lain :

1. Musyawarah Luar Biasa Desa/Kelurahan atau sebutan lain adalah MusyawarahDesa/Kelurahan atau sebutan lain yang diselenggarakan dalam keadaan luar biasa,karena adanya permintaan sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota dan disetujui olehPimpinan Kecamatan, disebabkan :

1. Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain dalam keadaan terancam;2. Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain melanggar Anggaran

Dasar/Anggaran Rumah Tangga, atau Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutanlain tidak dapat melaksanakan amanat Musyawarah Desa/Kelurahan atausebutan lain sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya;

Page 40: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 40/62

 

2. Musyawarah Luar Biasa Desa/Kelurahan atau sebutan lain diselenggarakan olehPimpinan Kecamatan;

3. Musyawarah Luar Biasa Desa/Kelurahan atau sebutan lain mempunyai kekuasaan danwewenang yang sama dengan Musyawarah Desa/ Kelurahan atau sebutan lain;

4. Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain wajib memberikan pertanggungjawabanatas diadakannya Musyawarah Luar Biasa Desa/Kelurahan atau sebutan lain tersebut;

7. Rapat Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain :

1. Rapat Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain adalah rapat pengambilankeputusan dibawah Musyawarah Desa/Kelurahan atau sebutan lain;

2. Rapat Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain berwenang menyelesaikanmasalah-masalah dan mengambil keputusan-keputusan selain yang menjadiwewenang Musyawarah Desa/Kelurahan atau sebutan lain;

3. Rapat Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain diadakan sekurang-kurangnyasekali dalam setahun, dan diselenggarakan oleh Pimpinan Desa/Kelurahan atausebutan lain.

 

Pasal 35

 

Peserta Musyawarah dan Rapat Partai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Pasal 31, Pasal 32,Pasal 33, dan Pasal 34 diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

 

BAB XV

KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 36

 

1. Musyawarah dan rapat-rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Pasal 31, Pasal 32, Pasal33, Pasal 34, dan Pasal 35 adalah sah apabila dihadiri oleh lebih setengah jumlah peserta;

2. Pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan secara musyawarah untuk mufakat dan

apabila ini tidak mungkin maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak;3. Dalah hal musyawarah mengambil keputusan tentang pemilihan Pimpinan, sekurang-

kurangnya disetujui oleh lebih dari setengah jumlah peserta yang hadir sebagaimanadimaksud pada ayat (1);

4. Khusus tentang perubahan Anggaran Dasar :1. Sekurang-kurangnya dua per tiga dari jumlah peserta harus hadir;2. Keputusan adalah sah apabila diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya dua

per tiga dari jumlah peserta yang hadir.

BAB XVI

KEUANGAN

Pasal 37

 

Page 41: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 41/62

 

Keuangan diperoleh dari :

1. Iuran Anggota;2. Sumbangan yang sah dan tidak mengikat;3. Usaha-usaha lain yang sah.

 

BAB XVII

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUKUM

Pasal 38

1. Partai GOLKAR sebagai badan hukum diwakili oleh Dewan Pimpinan Pusat di dalam dan di luar

pengadilan;2. Dewan Pimpinan Pusat Partai GOLKAR dapat melimpahkan kewenangan sebagaimana tersebut

pada ayat (1) kepada Dewan Pimpinan Daerah sesuai dengan tingkatannya masing-masing;3. Ketentuan lebih lanjut tentang Penyelesaian Perselisihan Hukum diatur dalam Anggaran

Rumah Tangga.

 

BAB XVIII

PEMBUBARAN PARTAI

Pasal 39

1. Pembubaran partai hanya dapat dilakukan di dalam suatu Musyawarah Nasional yang khususdiadakan untuk itu;2. Dalam hal pengambilan keputusan tentang Pembubaran Partai, Musyawarah dinyatakan sah

apabila dihadiri oleh seluruh peserta dan Keputusan Musyawarah dinyatakan sah apabiladisetujui secara aklamasi peserta yang hadir;

3. Dalam hal partai dibubarkan maka kekayaannya diserahkan kepada badan-badan/lembaga-lembaga sosial di Indonesia.

 

BAB XIX

PERATURAN PERALIHAN

Pasal 40

 

Peraturan-peraturan dan badan-badan yang ada tetap berlaku selama belum diadakan perubahan dantidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.

 

Page 42: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 42/62

 

BAB XX

P E N U T U P

Pasal 41

 

1. Hal-hal yang belum dan atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar, ditetapkan dalamAnggaran Rumah Tangga atau Peraturan Partai;

2. Anggaran Dasar ini dimulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

ANGGARAN RUMAH TANGGA

 

BAB I

KEANGGOTAANPasal 1

SYARAT KEANGGOTAAN

 

1. Yang dapat menjadi Anggota Partai Golongan Karya adalah:1. Warga Negara Indonesia;2. Berusia sekurang-kurangnya 17 (tujuh belas) tahun atau telah kawin;3. Menerima Doktrin, mengucapkan Ikrar, bersedia mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga, dan ketentuan-ketentuan partai lainnya; dan,4. Bersedia menyatakan diri menjadi Anggota;

2. Ketentuan lebih lanjut tentang syarat Keanggotaan, antara lain yang berasal dari

Purnawirawan TNI dan POLRI serta Pensiunan PNS, akan diatur dalam Peraturan Organisasi.

 

BAB II

KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA

Pasal 2

 

Setiap Anggota berkewajiban :

1. Menghayati dan mengamalkan Doktrin, Ikrar, dan Paradigma Partai Golongan Karya;

Page 43: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 43/62

 

2. Mematuhi dan melaksanakan seluruh Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga;3. Mematuhi dan melaksanakan keputusan Musyawarah Nasional dan ketentuan Partai lainnya;4. Mengamankan dan memperjuangkan kebijakan partai;5. Membela kepentingan partai dari setiap usaha dan tindakan yang merugikan Partai;6. Menghadiri Musyawarah, Rapat-rapat, dan kegiatan Partai;7. Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan program perjuangan Partai;8. Membayar Iuran Anggota.

 

Pasal 3

 

Setiap Anggota berhak :

1. Memperoleh perlakuan yang sama;2. Mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan;3. Memilih dan dipilih;

4. Memperoleh perlindungan dan pembelaan;5. Memperoleh pendidikan dan pelatihan kader;6. Memperoleh penghargaan dan kesempatan mengembangkan diri.

 

BAB III

PEMBERHENTIAN ANGGOTAPasal 4

1. Anggota berhenti karena :2. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis;

3. Diberhentikan;4. Meninggal dunia;5. Anggota diberhentikan karena :

1. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Anggota;2. Menjadi Anggota partai politik lain;3. Melanggar Anggara Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan atau Keputusan Musyawarah

Nasional, dan atau Rapat Pimpinan Nasional;4. Melakukan tindakan atau perbuatan yang bertentangan dengan keputusan atau

kebijakan Partai;6. Ketentuan lebih lanjut tentang pemberhentian dan pembelaan diri Anggota diatur dalam

Peraturan Organisasi.

 

BAB IV

KADER 

Pasal 5

 

Page 44: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 44/62

 

1. Kader Partai adalah Anggota yang telah mengikuti Pendidikan dan Latihan Kader dan disaringatas dasar kriteria :

1. Mental - Ideologi;2. Penghayatan terhadap Visi, Misi, dan Platform Partai;3. Prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas, dan tidak tercela (PDLT);4. Kepemimpinan;5. Militansi dan mandiri;

2. Dewan Pimpinan Pusat dapat menetapkan seseorang menjadi Kader Partai berdasarkanprestasi yang luar biasa;

3. Ketentuan lebih lanjut tentang Kader diatur dalam Peraturan Organisasi.

 

BAB V

STRUKTUR DAN KEPENGURUSAN

Pasal 6

 

1. Susunan Dewan Pimpinan Pusat Partai, terdiri atas :

2. Ketua Umum;3. Wakil Ketua Umum, apabila diperlukan;4. Ketua-ketua;5. Sekretaris Jenderal;6. Wakil-wakil Sekretaris Jenderal;7. Bendahara;8. Wakil-wakil Bendahara;9. Ketua-ketua Departemen;10. Dewan Pimpinan Pusat terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian;11. Pengurus Pleno adalah seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Pusat;12. Pengurus Harian, terdiri atas :

13. Ketua Umum;14. Wakil Ketua Umum;15. Ketua-ketua;16. Sekretaris Jenderal;17. Wakil-wakil Sekretaris Jenderal;18. Bendahara;19. Wakil-wakil Bendahara.

 

Pasal 7

 

1. Susunan Dewan Pimpinan Daerah Provinsi, terdiri atas:2. Ketua;3. Ketua Harian, apabila diperlukan;4. Wakil-wakil Ketua;5. Sekretaris;6. Wakil-wakil Sekretaris;7. Bendahara;8. Wakil-wakil Bendahara;9. Ketua-ketua Biro;

Page 45: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 45/62

 

10. Dewan Pimpinan Daerah Provinsi terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian;11. Pengurus Pleno adalah seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;12. Pengurus Harian, terdiri atas:13. Ketua;14. Ketua Harian;15. Wakil-wakil Ketua;16. Sekretaris;

17. Wakil-wakil Sekretaris;18. Bendahara;19. Wakil-wakil Bendahara.

 

Pasal 8

 

1. Susunan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota, terdiri atas :2. Ketua;3. Ketua Harian, apabila diperlukan;4. Wakil-wakil Ketua;5. Sekretaris;6. Wakil-wakil Sekretaris;7. Bendahara;8. Wakil-wakil Bendahara;9. Ketua-ketua Bagian;10. Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian;11. Pengurus Pleno adalah seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;12. Pengurus Harian, terdiri atas :13. Ketua;14. Ketua Harian;15. Wakil-wakil Ketua;

16. Sekretaris;17. Wakil-wakil Sekretaris;18. Bendahara;19. Wakil-wakil Bendahara.

 

Pasal 9

 

1. Susunan Pimpinan Kecamatan, terdiri atas :2. Ketua;3. Wakil-wakil Ketua;

4. Sekretaris;5. Wakil-wakil Sekretaris;

6. Bendahara;7. Wakil-wakil Bendahara;8. Ketua-ketua Seksi;9. Pimpinan Kecamatan terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian;10. Pengurus Pleno adalah seluruh Pengurus Pimpinan Kecamatan;11. Pengurus Harian, terdiri atas :12. Ketua;13. Wakil-wakil Ketua;

Page 46: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 46/62

 

14. Sekretaris;15. Wakil-wakil Sekretaris;16. Bendahara;17. Wakil-wakil Bendahara.

 

Pasal 10

 

1. Susunan Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain, terdiri atas :2. Ketua;3. Wakil-wakil Ketua;4. Sekretaris;5. Wakil-wakil Sekretaris;6. Bendahara;7. Wakil-wakil Bendahara;8. Ketua-ketua Sub Seksi;9. Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian;10. Pengurus Pleno adalah seluruh Pengurus Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain;11. Pengurus Harian, terdiri atas :12. Ketua;13. Wakil-wakil Ketua;14. Sekretaris;15. Wakil-wakil Sekretaris;16. Bendahara;17. Wakil-wakil Bendahara;18. Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain membentuk Kelompok Kader (POKKAR);19. Ketentuan lebih lanjut tentang pembentukan Kelompok Kader diatur dalam Peraturan

Organisasi.

 

Pasal 11

 

1. Perwakilan Partai di Luar Negeri dibentuk di satu negara dan/atau gabungan beberapa negara;2. Susunan Pengurus Perwakilan Partai di Luar Negeri, sekurang-kurangnya terdiri atas :3. Ketua;4. Sekretaris;5. Bendahara;6. Biro-biro.

 

Pasal 12

 

1. Syarat-syarat menjadi Pengurus Partai :1. Aktif menjadi anggota sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun;2. Pernah mengikuti Pendidikan dan Latihan Kader Partai;3. Memiliki prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas, dan tidak tercela;

Page 47: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 47/62

 

4. Memiliki kapabilitas dan akseptabilitas;5. Tidak pernah terlibat G 30 S/PKI;6. Bersedia meluangkan waktu dan sanggup bekerjasama secara kolektif dalam Partai;

2.3. Setiap Pengurus Partai dilarang merangkap jabatan dalam kepengurusan Dewan

Pimpinan/Pimpinan Partai, yang bersifat vertikal;4.

5.6. Syarat-syarat menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat adalah:

1. Pernah menjadi Pengurus Partai GOLKAR Tingkat Pusat dan/atau sekurang-kurangnyapernah menjadi Pengurus Partai GOLKAR Tingkat Provinsi dan/atau pernah menjadiPengurus Pusat Organisasi Pendiri dan Yang Didirikan selama 1 (satu) periode penuh,dan didukung oleh minimal 30% (tiga puluh prosen) pemegang hak suara;

 

1. Aktif terus menerus menjadi anggota Partai GOLKAR sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dantidak pernah menjadi anggota partai politik lain;

2. Pernah mengikuti pendidikan dan latihan kader;3. Memiliki prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas, dan tidak tercela;

4. Memiliki kapabilitas dan akseptabilitas;5. Tidak pernah terlibat G 30 S/PKI;6. Bersedia meluangkan waktu dan sanggup bekerjasama secara kolektif dalam Partai GOLKAR;7. Syarat-syarat menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah Provinsi, Ketua Dewan Pimpinan Daerah

Kabupaten/Kota, dan Ketua Pimpinan Kecamatan/Desa/Kelurahan atau sebutan lain adalah :1. Memenuhi syarat menjadi Pengurus sebagaimana ayat (1) di atas;2. Telah aktif menjadi Pengurus sekurang-kurangnya satu periode pada tingkatannya

dan/atau satu tingkat dibawahnya.

 

Pasal 13

 

1. Lowongan antar waktu Pengurus terjadi, karena :2. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis;3. Meninggal dunia;4. Diberhentikan;5. Kewenangan pemberhentian Pengurus sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf c diatur sebagai

berikut :1. Untuk Dewan Pimpinan Pusat dilakukan oleh Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat dan

dilaporkan kepada Rapat Pimpinan Nasional;2. Untuk Dewan Pimpinan Daerah Provinsi dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat

berdasarkan usul Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;3. Untuk Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dewan Pimpinan

Daerah Provinsi berdasarkan usul Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;

4. Untuk Pimpinan Kecamatan dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kotaberdasarkan usul Pimpinan Kecamatan;

5. Untuk Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain dilakukan oleh Pimpinan Kecamatanberdasarkan usul Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain;

6. Tata cara pemberhentian Pengurus dan hak membela diri diatur lebih lanjut dalam PeraturanOrganisasi.

 

Page 48: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 48/62

 

Pasal 14

 

Pengisian lowongan antar waktu Pengurus Dewan Pimpinan Pusat ditetapkan oleh Rapat Pleno DewanPimpinan Pusat dan dilaporkan kepada Rapat Pimpinan Nasional.

 

Pasal 15

 

Pengisian lowongan antar waktu Pengurus Daerah Provinsi dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusatberdasarkan usul Dewan Pimpinan Daerah Provinsi.

 

Pasal 16

 

Pengisian lowongan antar waktu Pengurus Daerah Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dewan PimpinanProvinsi berdasarkan usul Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota.

 

Pasal 17

 

Pengisian lowongan antar waktu Pengurus Pimpinan Kecamatan dilakukan oleh Dewan PimpinanDaerah Kabupaten/Kota berdasarkan usul Pimpinan Kecamatan.

 

Pasal 18

 

Pengisian lowongan antar waktu Pengurus Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain dilakukan olehPimpinan Kecamatan berdasarkan usul Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain.

 

Pasal 19

 

Pengurus antar waktu, termasuk Pengurus hasil Musyawarah Luar Biasa pada semua tingkatan, yangberlangsung setelah MUNAS VIII, hanya melanjutkan sisa masa jabatan Pengurus yang digantikannya.

Page 49: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 49/62

 

 

BAB VI

KEDUDUKAN DAN TUGAS BADAN DAN LEMBAGA

Pasal 20

 

1. Badan dan atau Lembaga dapat dibentuk di setiap tingkatan organisasi sesuai dengankebutuhan yang berkedudukan sebagai sarana penunjang pelaksanaan program Partai;

2. Komposisi dan personalia kepengurusan Badan dan atau Lembaga diangkat dan diberhentikanoleh Dewan Pimpinan Partai sesuai dengan tingkatannya;

3. Badan dan atau Lembaga dapat melakukan koordinasi dengan Badan atau Lembaga yangberada satu tingkat di bawahnya;

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai Badan dan atau Lembaga diatur dalam Peraturan Organisasi.

 

BAB VII

KEDUDUKAN DAN TUGAS ORGANISASI SAYAP

Pasal 21

 

1. Organisasi Sayap dapat dibentuk di setiap tingkatan Partai;2. Partai Golongan Karya memiliki Organisasi Sayap Perempuan, yaitu Kesatuan Perempuan

Partai Golongan Karya (KPPG) dan Organisasi Sayap Pemuda yaitu Angkatan Muda PartaiGolongan Karya (AMPG) dan dapat membentuk Organisasi Sayap lainnya sesuai dengankebutuhan dan kepentingan Partai;

3. Organisasi Sayap di setiap tingkatan memiliki struktur organisasi dan kewenangan untukmengelola dan melaksanakan kegiatan organisasi sesuai bidang/kelompok strategisnya, yangdalam pelaksanaannya dipertanggungjawabkan pada Dewan Pimpinan Partai sesuaitingkatannya;

4. Organisasi Sayap tingkat Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan melaksanakanpembinaan dan pengawasan organisasi yang berada satu tingkat dibawahnya;

5. Kepengurusan Organisasi Sayap ditetapkan oleh Dewan Pimpinan/ Pimpinan Partai sesuaitingkatannya;

6. Ketua Umum dan Ketua-Ketua Organisasi Sayap sesuai tingkatannya secara ex-officio dijabatoleh Wakil Ketua terkait pada Dewan Pimpinan/Pimpinan Partai ditingkatannya;

7) Ketentuan lebih lanjut mengenai Organisasi Sayap diatur dalam Peraturan Organisasi.

 

BAB VIII

KEDUDUKAN, SUSUNAN, DAN PERSONALIA DEWAN PERTIMBANGAN

Page 50: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 50/62

 

Pasal 22

 

1. Dewan Pertimbangan merupakan badan yang bersifat kolektif dan menjadi bagian darikepengurusan Partai GOLKAR pada tingkatannya;

2. Mekanisme dan tata kerja Dewan Pertimbangan ditetapkan oleh Dewan Pertimbangan;3. Anggota Dewan Pertimbangan adalah Tokoh Partai yang telah mengabdi sekurang-kurangnya

10 (sepuluh) tahun dan atau pernah aktif dalam kepengurusan partai;4. Jumlah anggota Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat sebanyak-banyaknya 35 (tiga

puluh lima) orang, Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Daerah Provinsi sebanyak-banyaknya 17 (tujuh belas) orang, Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan DaerahKabupaten/Kota sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh) orang, dan Dewan Pertimbangan PimpinanKecamatan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang, dan Dewan Pertimbangan PimpinanDesa/Kelurahan atau sebutan lain sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang;

5. Dewan Pertimbangan dapat menghadiri rapat-rapat yang diselenggarakan oleh DewanPimpinan/Pimpinan Partai sesuai tingkatannya.

6. Ketentuan lebih lanjut tentang Dewan Pertimbangan,akan diatur dalam Peraturan Organisasi.

 

BAB IX

FRAKSI dan Alat Kelengkapan Lembaga PerwakilanPasal 23

 

1. Dewan Pimpinan Pusat mengangkat, menetapkan, dan memberhentikan Pimpinan Fraksi diMajelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Rakyat RepublikIndonesia;

2. Dewan Pimpinan Pusat mengangkat, menetapkan, dan memberhentikan Pimpinan Alat-alatKelengkapan di Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dan Dewan PerwakilanRakyat Republik Indonesia;

3. Dewan Pimpinan Daerah Provinsi mengangkat, menetapkan, dan memberhentikan PimpinanFraksi dan Pimpinan Alat-alat Kelengkapan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi;

4. Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota mengangkat, menetapkan, dan memberhentikanPimpinan Fraksi dan Pimpinan Alat-alat Kelengkapan di Dewan Perwakilan Rakyat DaerahKabupaten/Kota;

5. Ketentuan lebih lanjut tentang Fraksi Partai GOLKAR dan tata cara pengangkatan, penetapan,dan pemberhentian Pimpinan Fraksi dan Pimpinan Alat-alat Kelengkapan di LembagaPerwakilan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

 

BAB X

HUBUNGAN DENGAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN

Pasal 24

 

1. Hubungan kerjasama Partai Golongan Karya dengan Organisasi Kemasyarakatan dan Lembagasebagai sumber kader sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 dari Anggaran Dasar, dilakukan

Page 51: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 51/62

 

melalui pelaksanaan program dan penyaluran aspirasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara;

2. Tata Cara menjalin hubungan kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamperaturan tersendiri yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.

 

BAB XI

MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Bagian Kesatu

MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT NASIONAL

Pasal 25

 

1. Musyawarah Nasional, dihadiri oleh :

2. Peserta;3. Peninjau;4. Undangan;5. Peserta, terdiri atas :6. Dewan Pimpinan Pusat;7. Unsur Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;8. Unsur Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;9. Unsur Pimpinan Pusat Organisasi Sayap;10. Unsur Pimpinan Pusat Ormas Pendiri;11. Unsur Pimpinan Pusat Ormas Yang Didirikan;

12. Peninjau, terdiri atas :1. Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat;2. Unsur Pimpinan Pusat Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai

GOLKAR;3. Unsur Badan, Lembaga, dan Pokja Dewan Pimpinan Pusat;

13. Undangan, terdiri atas :14. Perwakilan Institusi;15. Perorangan;16. Jumlah Peserta, Peninjau, dan Undangan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat;17. Pimpinan Musyawarah Nasional dipilih dari dan oleh Peserta;18. Sebelum Pimpinan Musyawarah Nasional terpilih, Pimpinan Sementara adalah Dewan

Pimpinan Pusat Partai.

 

Pasal 26

 

Ketentuan mengenai Musyawarah Nasional sebagaimana tercantum dalam Pasal 25 ayat (1) sampaidengan ayat (7) berlaku bagi Musyawarah Nasional Luar Biasa.

 

Page 52: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 52/62

 

Pasal 27

 

1. Rapat Pimpinan Nasional, dihadiri oleh :2. Peserta;

3. Peninjau;4. Undangan;5. Peserta, terdiri atas :6. Dewan Pimpinan Pusat;7. Unsur Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;8. Unsur Pimpinan Pusat Organisasi Sayap;9. Unsur Pimpinan Pusat Ormas Pendiri;10. Unsur Pimpinan Pusat Ormas Yang Didirikan;11. Peninjau, terdiri atas :

1. Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat;2. Unsur Pimpinan Pusat Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai

GOLKAR;3. Unsur Badan, Lembaga, dan Pokja Dewan Pimpinan Pusat;

12. Undangan, terdiri atas :

13. Perwakilan Institusi;14. Perorangan;15. Jumlah peserta, peninjau, dan Undangan Rapat Pimpinan Nasional ditetapkan oleh Dewan

Pimpinan Pusat.

 

Pasal 28

 

1. Rapat Kerja Nasional, dihadiri oleh :2. Peserta;

3. Peninjau;4. Undangan;5. Peserta, terdiri atas :6. Dewan Pimpinan Pusat;7. Unsur Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;8. Unsur Pimpinan Pusat Organisasi Sayap;9. Unsur Pimpinan Pusat Ormas Pendiri;10. Unsur Pimpinan Pusat Ormas Yang Didirikan;11. Peninjau, terdiri atas:

1. Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat;2. Unsur Pimpinan Pusat Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai

GOLKAR;3. Unsur Badan, Lembaga, dan Pokja Dewan Pimpinan Pusat;

12. Undangan, terdiri atas :

13. Perwakilan Institusi;14. Perorangan;15. Jumlah Peserta, Peninjau, dan Undangan Rapat Kerja Nasional Partai ditetapkan oleh Dewan

Pimpinan Pusat.

 

Pasal 29

Page 53: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 53/62

 

 

1. Rapat Konsultasi Nasional, dihadiri oleh :2. Dewan Pimpinan Pusat;3. Ketua dan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;

2) Dewan Pimpinan Pusat dapat mengundang pihak lain sebagai Nara Sumber.

Bagian Kedua

MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT DAERAH PROVINSI

Pasal 30

 

1. Musyawarah Daerah Provinsi, dihadiri oleh :

2. Peserta;3. Peninjau;4. Undangan;5. Peserta, terdiri atas :6. Unsur Dewan Pimpinan Pusat;7. Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;8. Unsur Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;9. Unsur Pimpinan Daerah Organisasi Sayap Provinsi;10. Unsur Pimpinan Daerah Ormas Pendiri di Provinsi;11. Unsur Pimpinan Daerah Ormas Yang Didirikan di Provinsi;12. Peninjau, terdiri atas :

1. Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;2. Unsur Pimpinan Daerah Provinsi Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada

Partai GOLKAR;3. Unsur Badan, Lembaga, dan Pokja Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;

13. Undangan, terdiri atas :14. Perwakilan Institusi;15. Perorangan;16. Jumlah Peserta, Peninjau, dan Undangan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;17. Pimpinan Musyawarah Daerah Provinsi dipilih dari dan oleh Peserta;18. Sebelum Pimpinan Musyawarah Daerah Provinsi terpilih, Pimpinan Sementara adalah Dewan

Pimpinan Daerah Provinsi.

 

Pasal 31

 

Ketentuan mengenai Musyawarah Daerah Provinsi sebagaimana tercantum dalam Pasal 30 ayat (1)sampai dengan ayat (7) berlaku bagi Musyawarah Daerah Luar Biasa Provinsi.

 

Pasal 32

Page 54: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 54/62

 

 

1. Rapat Pimpinan Daerah Provinsi, dihadiri oleh :2. Peserta;3. Peninjau;4. Undangan;5. Peserta, terdiri atas :6. Unsur Dewan Pimpinan Pusat;7. Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;8. Unsur Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;9. Unsur Pimpinan Daerah Organisasi Sayap Provinsi;

10. Unsur Pimpinan Daerah Ormas Pendiri di Provinsi;11. Unsur Pimpinan Daerah Ormas Yang Didirikan di Provinsi;12. Peninjau, terdiri dari :

1. Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;2. Unsur Pimpinan Daerah Provinsi Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada

Partai GOLKAR;3. Unsur Badan, Lembaga, dan Pokja Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;

13. Undangan, terdiri atas :14. Perwakilan Institusi;

15. Perorangan;

5) Jumlah Peserta, Peninjau, dan Undangan Rapat Pimpinan Daerah Provinsi ditetapkan olehDewan Pimpinan Daerah Provinsi.

 

Pasal 33

 

1. Rapat Kerja Daerah Provinsi, dihadiri oleh :2. Peserta;

3. Peninjau;4. Undangan;5. Peserta, terdiri atas :6. Unsur Dewan Pimpinan Pusat;7. Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;8. Unsur Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;9. Unsur Pimpinan Daerah Organisasi Sayap Provinsi;10. Unsur Pimpinan Daerah Ormas Pendiri di Provinsi;11. Unsur Pimpinan Daerah Ormas Yang Didirikan di Provinsi;12. Peninjau, terdiri atas :

1. Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;2. Unsur Pimpinan Daerah Provinsi Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada

Partai GOLKAR;3. Unsur Badan, Lembaga, dan Pokja Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;

13. Undangan, terdiri atas :14. Perwakilan Institusi;15. Perorangan;

5) Jumlah Peserta, Peninjau, dan Undangan Rapat Kerja Daerah Provinsi ditetapkan oleh DewanPimpinan Daerah Provinsi.

 

Page 55: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 55/62

 

Bagian Ketiga

MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT DAERAH KABUPATEN/KOTA

Pasal 34

 

1. Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota, dihadiri oleh :2. Peserta;3. Peninjau;4. Undangan;5. Peserta, terdiri atas :6. Unsur Dewan Pimpinan Daerah Provinsi;7. DewanPimpinan Daerah Kabupaten/Kota;8. Unsur Pimpinan Kecamatan;9. Unsur Pimpinan Daerah Organisasi Sayap Kabupaten/Kota;10. Unsur Pimpinan Daerah Ormas Pendiri di Kabupaten/Kota;

1. Unsur Pimpinan Daerah Ormas Yang Didirikan di Kabupaten/ Kota;11. Peninjau, terdiri atas :

1. Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;2. Unsur Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya

kepada Partai GOLKAR;12.13.14.15. Jumlah Peserta, Peninjau, dan Undangan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Daerah

Kabupaten/Kota;16. Pimpinan Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota dipilih dari dan oleh peserta;17. Sebelum Pimpinan Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota terpilih, Pimpinan Sementara adalah

Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota.

 

Pasal 35

 

Ketentuan mengenai Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana tercantum dalam Pasal 34ayat (1) sampai dengan ayat (6) berlaku bagi Musyawarah Daerah Luar Biasa Kabupaten/Kota.

 

Pasal 36

 

1. Rapat Kerja Daerah Kabupaten/Kota, dihadiri oleh :1. Peserta;2. Peninjau;3. Undangan;

2. Peserta, terdiri atas :1. Unsur Dewan Pimpinan Provinsi;2. Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;3. Unsur Pimpinan Kecamatan;

Page 56: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 56/62

 

4. Unsur Pimpinan Daerah Organisasi Sayap Kabupaten/Kota;5. Unsur Pimpinan Daerah Ormas Pendiri di Kabupaten/Kota;6. Unsur Pimpinan Daerah Ormas Yang Didirikan di Kabupaten/Kota;

3. Peninjau, terdiri atas :1. Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;2. Unsur Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya

kepada Partai GOLKAR;

4) Jumlah Peserta, Peninjau, dan Undangan Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota ditetapkanoleh Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota.

 

Pasal 37

 

1. Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota, dihadiri oleh :2. Peserta;3. Peninjau;4. Undangan;5. Peserta, terdiri atas :6. Unsur Dewan Pimpinan Provinsi;7. Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;8. Unsur Pimpinan Kecamatan;

9. Unsur Pimpinan Daerah Organisasi Sayap Kabupaten/Kota;10. Unsur Pimpinan Daerah Ormas Pendiri di Kabupaten/Kota;

1. Unsur Pimpinan Daerah Ormas Yang Didirikan di Kabupaten/ Kota;11. Peninjau, terdiri atas :

1. Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;2. Unsur Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya

kepada Partai GOLKAR;

4) Jumlah Peserta, Peninjau, dan Undangan Rapat Kerja Daerah Kabupaten/Kota ditetapkanoleh Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota.

 

Bagian Keempat

MUSYAWARAH DAN RAPAT KECAMATAN

Pasal 38

 

1. Musyawarah Kecamatan, dihadiri oleh :2. Peserta;3. Peninjau;4. Undangan;5. Peserta, terdiri atas :6. Unsur Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;7. Pimpinan Kecamatan;

Page 57: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 57/62

 

8. Unsur Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain;9. Unsur Pimpinan Daerah Organisasi Sayap Kecamatan;10. Unsur Pimpinan Daerah Ormas Pendiri di Kecamatan;11. Unsur Pimpinan Ormas Yang Didirikan di Kecamatan;12. Peninjau, terdiri atas :

1. Dewan Pertimbangan Pimpinan Kecamatan;2. Unsur Pimpinan Kecamatan Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai

GOLKAR;13.14.15.16. Jumlah Peserta, Peninjau, dan Undangan ditetapkan oleh Pimpinan Kecamatan;17. Pimpinan Musyawarah Kecamatan dipilih dari dan oleh peserta;18. Sebelum Pimpinan Musyawarah Kecamatan terpilih, Pimpinan Sementara adalah Pimpinan

Kecamatan.

 

Pasal 39

 

Ketentuan mengenai Musyawarah Kecamatan sebagaimana tercantum dalam Pasal 38 ayat (1) sampaidengan ayat (6) berlaku bagi Musyawarah Luar Biasa Kecamatan.

 

Pasal 40

 

1. Rapat Pimpinan Kecamatan, dihadiri oleh :

1. Peserta;2. Peninjau;3. Undangan;

2. Peserta, terdiri atas :1. Unsur Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;2. Pimpinan Kecamatan;3. Unsur Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain;4. Unsur Pimpinan Organisasi Sayap Kecamatan;5. Unsur Pimpinan Ormas Pendiri di Kecamatan;6. Unsur Pimpinan Ormas Yang Didirikan di Kecamatan;

3. Peninjau, terdiri atas :1. Dewan Pertimbangan Pimpinan Kecamatan;2. Unsur Pimpinan Kecamatan Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai

GOLKAR;

4) Jumlah Peserta, Peninjau, dan Undangan ditetapkan oleh Pimpinan Kecamatan.

 

Bagian Kelima

MUSYAWARAH DAN RAPAT DESA/KELURAHAN ATAU SEBUTAN LAIN

Page 58: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 58/62

 

Pasal 41

 

1. Musyawarah Desa/Kelurahan atau sebutan lain, dihadiri oleh :2. Peserta;

3. Peninjau;4. Peserta, terdiri atas :

1. Unsur Pimpinan Kecamatan.2. Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain;3. Anggota;4. Unsur Pimpinan Organisasi Sayap Desa/Kelurahan atau sebutan lain;5. Unsur Pimpinan Ormas Pendiri di Desa/Kelurahan atau sebutan lain;6. Unsur Pimpinan Ormas Yang Didirikan di Desa/Kelurahan atau sebutan lain;

5. Peninjau, terdiri atas :1. Dewan Pertimbangan Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain;2. Unsur Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain Ormas yang menyalurkan aspirasi

politiknya kepada Partai GOLKAR;6.7.

8.9. Jumlah Peserta dan Peninjau ditetapkan oleh Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain;10. Pimpinan Musyawarah Desa/Kelurahan atau sebutan lain dipilih dari dan oleh peserta;11. Sebelum Pimpinan Musyawarah Desa/Kelurahan atau sebutan lain terpilih, Pimpinan

Sementara adalah Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain.

 

Pasal 42

 

1. Rapat Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain, dihadiri oleh :

2. Peserta;3. Peninjau;4. Peserta, terdiri atas :

1. Unsur Pimpinan Kecamatan;2. Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain;3. Unsur Kelompok Kader;4. Unsur Pimpinan Organisasi Sayap Desa/Kelurahan atau sebutan lain;5. Unsur Pimpinan Ormas Pendiri di Desa/Kelurahan atau sebutan lain;6. Unsur Pimpinan Ormas Yang Didirikan di Desa/Kelurahan atau sebutan lain;

5. Peninjau, terdiri atas :1. Dewan Pertimbangan Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain;2. Unsur Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain Ormas yang menyalurkan aspirasi

politiknya kepada Partai GOLKAR;

4) Jumlah Peserta dan Peninjau ditetapkan oleh Pimpinan Desa/Kelurahan atau sebutan lain.

 

Pasal 43

 

Page 59: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 59/62

 

Ketentuan tentang teknis penyelenggaraan musyawarah dan rapat-rapat sebagaimana tercantumdalam BAB XI diatur lebih lanjut dalam Petunjuk Pelaksanaan Organisasi.

 

BAB XII

HAK BICARA DAN HAK SUARA

Pasal 44

 

1. Peserta mempunyai hak bicara dan hak suara;2. Peninjau memiliki hak bicara;3. Hak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam peraturan tersendiri.

 

BAB XIII

PEMILIHAN PIMPINAN PARTAI

Pasal 45

 

1. Pemilihan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Provinsi, KetuaDewan Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota, Ketua Pimpinan Kecamatan, dan Ketua Pimpinan

Desa/Kelurahan atau sebutan lain dilaksanakan secara langsung oleh Peserta Musyawarah;2. Pemilihan dilaksanakan melalui tahapan Pencalonan dan Pemilihan;3. Ketua Umum atau Ketua Terpilih ditetapkan sebagai Ketua Formatur;4. Penyusunan Pengurus Dewan Pimpinan/Pimpinan Partai dilakukan oleh Ketua Formatur

dibantu beberapa orang Anggota Formatur;5. Tata Cara Pemilihan Dewan Pimpinan/Pimpinan Partai sebagaimana tercantum pada ayat (1)

sampai dengan ayat (4) dalam Pasal ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Tersendiri.

 

BAB XIV

KEUANGAN

Pasal 46

 

1. Sumber-sumber keuangan Partai, terdiri atas :2. Iuran Wajib;3. Iuran Sukarela;4. Sumbangan Perorangan;5. Sumbangan Badan atau Lembaga;

Page 60: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 60/62

 

6. Usaha-usaha lain yang sah;7. Bantuan dari Anggaran Negara/Daerah;8. Semua pemasukan dan pengeluaran keuangan organisasi dipertanggung-jawabkan oleh

Dewan Pimpinan/Pimpinan Partai pada Musyawarah sesuai tingkatannya dan dilaporkankepada instansi yang berwenang menurut peraturan perundang-undangan;

9. Ketentuan lebih lanjut tentang pengelolaan dan mekanisme pertanggung-jawaban keuanganPartai diatur dalam Peraturan Organisasi.

 

BAB XV

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUKUM

Pasal 47

 

1. Jenis perselisihan hukum :

2. Sengketa Partai Politik;3. Sengketa Perdata;4. Penyelesaian perselisihan hukum :

5. Musyawarah,6. Arbitrase,7. Peradilan,8. Ketentuan lebih lanjut tentang penyelesaian perselisihan hukum diatur dalam Peraturan

Organisasi.

 

BAB XVI

ATRIBUTPasal 48

 

1. Partai GOLKAR mempunyai Atribut yang terdiri atas Panji-panji, Lambang, Hymne, dan MarsPartai GOLKAR;

2. Ketentuan lebih lanjut tentang Atribut diatur dalam Peraturan Organisasi.

 

BAB XVII

PENUTUPPasal 49

 

1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dalam PeraturanOrganisasi dan keputusan-keputusan lainnya;

2. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

3.

Page 61: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 61/62

 

Pemilu Jumlah Suara Prosentase Jumlah Kursi Peringkat

1971 34.348.673 62,82% 236 1

1977 39.750.096 62,11% 232 1

1982 48.334.724 64,34% 242 1

1987 62.783.680 73,16% 299 1

1992 66.599.331 68,105% 282 1

1997 84.187.907 74,51% 325 1

1999 23.741.758 22,44% 120 2

2004 24.480.757 21,58% 108 1

2009 15.037.757 14,455 107 2

http://www.golkar.or.id

Page 62: Partai Golongan Karya

5/10/2018 Partai Golongan Karya - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/partai-golongan-karya 62/62