antropometri telinga edit dr

Upload: afni-wahyuni

Post on 15-Jul-2015

117 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Penelitian

Antropometri telinga pada koreksi kelainan kongenital daun telinga mikrotiaDini WidiarniDepartemen Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta - Indonesia

ABSTRAKLatar belakang: Mikrotia adalah malformasi daun telinga yang memperlihatkan kelainan bentuk ringan sampai berat, dengan ukuran kecil sampai tidak terbentuk sama sekali (anotia). Ukuran, posisi aurikula, serta lekuknya penting dalam evaluasi keberhasilan rekonstruksi aurikula. Rangka telinga dibentuk dari tandur iga 6-7, yang disesuaikan dengan tinggi telinga sisi normal (Sa-sba) dan lebar telinga (Pra-pa). Aurikuloplasti tahap pertama, yaitu membentuk rangka telinga dan menanamnya pada daerah subkutis telinga. Tahap kedua setelah 12 minggu, dilakukan elevasi rangka telinga. Tujuan: Mengetahui perbedaan ukuran antropometri telinga sebelum operasi maupun sesudah operasi dibandingkan dengan telinga normal. Metode: Desain penelitian ini before and after with control group. Sepuluh pasien mikrotia pada rekonstruksi tahap I dilakukan pengukuran tinggi (Sa-sba) dan lebar telinga (Pra-pa). Parameter antropometri telinga diukur sesudah operasi pada minggu ke-1, 4, 8 dan 12. Hasil: Dengan paired t test, terdapat perbedaan bermakna antara ukuran antropometri telinga berdasarkan tinggi telinga (Sa-sba) dan lebar telinga (Pra-pa) sebelum operasi dengan sesudah operasi minggu ke-1, 4, 8, dan 12 (p0,05.) Tidak terdapat perbedaan antropometri tinggi telinga pada minggu ke-12 dengan telinga normal (p>0,05) dan terdapat perbedaan lebar telinga pada minggu ke-12 dengan telinga normal (p0.05) and there were differences on the width of the ears at weeks 12 with normal ear (p12 tahun laki-laki = perempuan. Sebaran 10 subjek penelitian akan dihitung menjadi telinga. Lokasi kelainan pada telinga kanan sama dengan telinga kiri, kasus terbanyak terdiri dari mikrotia derajat III sebanyak 10 telinga. Derajat II terdapat pada dua telinga dengan kelainan berupa defisiensi struktur telinga, seperti tidak

Meatoplasti dilakukan pada tahap kedua saat elevasi rangka telinga, kecuali satu subjek yang tampak telah terbentuk meatus. Tabel 1 menunjukkan perbedaan bermakna ukuran telinga berdasarkan Sa-sba antara sebelum operasi dengan sesudah operasi, baik dengan minggu ke-1 (p