antropologi kesehatan kel.4

30
KETUA : NAZRAH ELIDA POHAN 121000117 ANGGOTA : NOVARIDA SIANIPAR 101000247 CHRISTINA SIAHAAN 101000212 NIA RIZKI TERMI ARA 121000129 NINA ANNISA 121000139 NOVA LARYSCA MANIK 121000143 EVA AGUSTINA SIHOMBING 121000158 KIKI NOVITA 121000175 WAHYU IHSAN 121000201 SYAFIRANEDLY RANGKUTI 121000209 MASNAULI PRATIWI SITOMPUL 121000180 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA T.A. 2012/2013 p r e s e n t e d

Upload: nazrah-elida-huhu

Post on 01-Dec-2015

67 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Antropologi Kesehatan Kel.4

KETUA : NAZRAH ELIDA POHAN 121000117 ANGGOTA : NOVARIDA SIANIPAR 101000247

CHRISTINA SIAHAAN 101000212 NIA RIZKI TERMI ARA 121000129 NINA ANNISA 121000139 NOVA LARYSCA MANIK 121000143 EVA AGUSTINA SIHOMBING 121000158 KIKI NOVITA 121000175 WAHYU IHSAN 121000201 SYAFIRANEDLY RANGKUTI 121000209 MASNAULI PRATIWI SITOMPUL 121000180

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS SUMATERA UTARA

T.A. 2012/2013

pre

se

nte

d

Page 2: Antropologi Kesehatan Kel.4

EKOSISTEM DAN SOSIAL BUDAYA

Pandangan ekologis adalah pandangan yang menaruh perhatian pada masalah-masalah kesehatan lingkungan biobudaya (M.Bates 1953).

Sistem menurut KWEK adalah agregasi atau pengelompokkan objek-objek yang dipersatukan oleh beberapa bentuk interaksi yang tetap atau saling tergantung, sekelompok unit yang berbeda, yang dikombinasikan sedemikian rupa oleh alam atau seni sehingga membentuk suatu keseluruhan yang integral, dan berfungsi, bergerak dalam kesatuan (Kamus Webster edisi kedua).

Page 3: Antropologi Kesehatan Kel.4

EKOSISTEM DAN SOSIAL BUDAYA

Dalam antropologi keseluruhan integral yang dimaksud adalah sistem sosial budaya.

Dalam ekologi keseluruhan integral adalah ekosistem.

Page 4: Antropologi Kesehatan Kel.4

EKOSISTEM DAN SOSIAL BUDAYA

Pada kedua disiplin tersebut, ada dua pertanyaan pokok yang mendasari semua pertanyaan yaitu:

Pertama, bagaimana berbagai unit yang membentuk sistem diatur satu sama lain.

Kedua, bila sistem tersebut telah berjalan, bagiamana pengaturan strukturalnya bergeser membentuk hubungan baru dan apakah konsekuensi hubungan baru tersebut.

Page 5: Antropologi Kesehatan Kel.4

Perhatian ekologis dari Para Ahli antropologi kesehatan

Para ahli antropologi kesehatan menaruh perhatian pada hubungan timbal balik antara

manusia dan lingkungan alamnya,tingkahlakunya,penyakit

penyakitnya,dan cara cara dimana tingkahlaku dan penyakit penyakitnya mempengaruhi evolusi dan kebudayaannya melalui proses umpan balik

Page 6: Antropologi Kesehatan Kel.4

Pendekatan ekologis

dasar bagi stidu tentang masalah-masalah epidemiologi,cara cara dimana tingkah laku individu dan kelompok menentukan derajat kesehatan dan timbulnya penyakit yang berbeda dalam populasi yang berbeda

Page 7: Antropologi Kesehatan Kel.4

Penyakit sebagai unsur dalam lingkungan manusia telah mempengaruhi evolusi manusia

• Contoh: kecepatan reproduksi cirri sel sabit(sickle-cell) di penduduk Afrika barat.suatu perubahan evolusi yang adaptif yang memberikan kepada individu yang mempunyai sel itu suatu imunitas yang relative terhadap malaria

Page 8: Antropologi Kesehatan Kel.4

Penyakit sebagai unsur dalam lingkungan manusia telah mempengaruhi evolusi kebudayaan

Contoh : budaya “bidadari-bidadari kecil” yaitu anak-anak kecil di Negara-negara Khatolik yang menurut keyakinan setempat langsung masuk surga tanpa melalui penyucian (neraka) jika mereka meninggal waktu masih kecil karena terhindar dari neraka mereka dianggap bernasib baik maka pemakaman nya ditandai dengan iringan-iringan music,nyanyian,tarian.Bentuk budaya tersebut dapat dipandang sebagai adaptasi yang dapat meredakan kesedihan orang tua dan kerabatnya

Page 9: Antropologi Kesehatan Kel.4

Nutrisi bagian dari lingkungan biobudaya dan sosiobidaya

Nutrisi sebagai lingkungan biobudaya tentu tidak dapat melewati batas dari yang disediakan oleh alam sekitar yang didefenisikan sebagai “makanan” dan karenanya dapat dimakan merupakan masalah kebudayaan

Nutrisi sebagai lingkungan sosio budaya misalnya,pria makan lebih dulu dan menerima lebih banyak makanan yang kaya protein,sedangkan wanita dan anak anak memperoleh sisa sisa,dan mengakibatkan kekurangan nutrisi yang serius.Dibanyak Negara berkembang makanan bayi dalam karton telah memperoleh sukses komersil yang besar bahkan menggantikan posisi ASI sehingga menyebabkan diare dan penyakit-penyakit perut lainnya

Page 10: Antropologi Kesehatan Kel.4

PALAEPATOLOGI

Paleopatologi adalah studi mengenai penyakit-penyakit purba. Para ahli peleopatologi

melakukan studi pada tulang-tulang manusia purba, kotoran, lukisan pada dinding, patung,

mumi, dan lain lain untuk menemukan penyakit-penyakit infeksi pada manusia purba.

Page 11: Antropologi Kesehatan Kel.4

• Studi ini, pada umumnya hanya terbatas hanya mengetahui pada penyakit-penyakit yang menunjukkan buktinya seperti pada tulang-tulang yang dapat diidentifikasi.

• Contoh penyakit infeksi yang dapat dikenali: kerusakan atau abses pada tulang sebagai akibat dari siphilis, TBC, frambosia, osteomilitus, poliomilitis, kusta, dan penyakit-penyakit yang sejenisnya.

Page 12: Antropologi Kesehatan Kel.4

• Penelitian pada mummi-mummi memberikan informasi mengenai penyakit-penyakit infeksi.

• Penelitian menggunakan kotoran manusia purba (coprolites) dapat memberikan informasi mengenai : ada tidaknya parasit dalam sistem pencernaan manusia

purba jenis makanan manusia purba, terutama mengenai biji-

bijian dan jenis gandum lain yang dimakannya.• Para ahli palaepatologi juga memanfaatkan hasil-hasil

kesenian seperti lukisan-lukisan dinding gua, lukisan-lukisan pada bejana-bejana, dan sebagainya.

Page 13: Antropologi Kesehatan Kel.4

• Banyak penyakit-penyakit modern yang tidak terdapat pada penduduk purba.

• penyakit manusia purba disebabkan oleh jenis-jenis patogen dan faktor lingkungan yang jumlahnya lebih sedikit dari yang dialami oleh manusia modern

• Misalnya penyakit campak, rubella, cacar, gondong, kolera dan cacar air mungkin tidak terdapat di zaman purba

• Cockburn mengatakan bahwa banyak penyakit-penyakit yang membutuhkan populasi perantara dimana bila jumlah populasi perantara kurang dari batas tertentu maka penyakit itu mati.

Page 14: Antropologi Kesehatan Kel.4

Dalam populasi kecil:• tidak akan ada infeksi yang menyebar dengan

cepat dan memberikan kekebalan pada mayoritas populasi dalam suatu epidemi. Contohnya: cacar air.

• Tetapi ada infeksi yang perantaranya tetap tidak efektif untuk jangka waktu yang lama. Contohnya: typus, disentry amuba.

• Dan juga ada penyakit yang infeksinya tetap tinggal pada perantara untuk waktu yang lama serta memiliki vektor diluar perantaranya. Contohnya: Malaria.

Page 15: Antropologi Kesehatan Kel.4

pertanian menambah jenis dan frekuensi penyakit-penyakit yang diderita manusia. Hal ini disebabkan karna:

• karena hubungan manusia yang akrab dengan hewan-hewan ternak. Contohnya: virus influensa dekat hubungannya dengan virus yang terdapat pada babi, virus campak yang merupakan golongan kelompok virus penyakit anjing, dll

• Populasi manusia meningkat

Page 16: Antropologi Kesehatan Kel.4

PENYAKIT DAN EVOLUSI

Menurut Armelagos dan Dewey, 1970 penyakit – penyakit infeksi merupakan faktor penting dalam evolusi manusia karena melalui mekanisme evolusi dari “proteksi genetik” nenek moyang kita dapat mengatasi ancaman – ancaman penyakit dalam kehidupan individu dan kelompok.

Contohnya seperti penyakit anemia sel-sabit yang dikenal di Amerika adalah penyakit yang hanya menulari orang – orang kulit hitam. Penyakit ini ditandai dengan sel darah merah yang mengambil bentuk sabit (sickle), dan bersifat genetik.

Gen sel sabit nampaknya merupakan respons evolusioner pada lingkungan penyakit yang berubah. Karena itu, gen ini merupakan respons genetik pertama yang diketahui terhadap peristiwa penting dalam evolusi manusia, ketika penyakit menjadi faktor utama yang menentukan arah dari evolusi tersebut (Ibid).

Page 17: Antropologi Kesehatan Kel.4

Makanan dan Evolusi“ Pengurangan yang proporsional dalam ukuran tubuh pada semua warga

populasi yang mempunyai sumber-sumber protein yang amat terbatas akan bersifat adaktif “ kata stini” dalam arti bahwa terdapat lebih banyak individu yang bisa mempertahankan kelangsungan hidup dengan sumber-sumber yang ada, tiap-tiap individu ini memiliki sejumlah kecil jaringan metabolisme ynag proporsional yang sesuai dengan pengurangan dalam kebutuhan nutrisi”

Studi lain yang menarik , yang memperlihatkan kemungkinan hubungan antara nutrisi dan kemampuan manusia untuk beradaptasi sepanjang gerak evolusinya, adalah konsumsi susu oleh manusia dewasa. Luktosa ( atau gula susu) adalah satu-satunya karbohidrat yang paling berarti dan juga unsur yang utama dalam susu. Susu itu sendiri adalah suatu kompleks makanan alami yang terdiri dari air, lemak, protein, enzim, vitamin, unsur-unsur lain dan elemen-elemen pengikat lainnya.

Page 18: Antropologi Kesehatan Kel.4

Epidemiologi

Berkenaan Dengan :• Distribusi Dalam

Tempat

• Prevalensi Atau Terjadinya Penyakit

• Dipengaruhi Oleh Lingkngan Serta Oleh Tingkah Laku Manusia

Variabel yang digunakan :• Perbedaan Umur,Jenis

Kelamin

• Status Perkawinan

• Pekerjaan

• Hub Suku Bngsa Dankelas Sosial

• Tingkah Laku Individu

• Lingkungan Alami.

Page 19: Antropologi Kesehatan Kel.4

Lanjutan...

Tujuan Epidimiologi

• Meningkatkan Derajat Kesehatan

• Mengurang Timbulnya Ancaman Kesehatan

Page 20: Antropologi Kesehatan Kel.4

Pada pertengahan tahun 1950, kuru ditemukan pada sekalompok penduduk Fore selatan di daratan TinggiTimur, Papua Nugini yang memiliki kebiasaan memakan otak saudara perempuan mereka yang meninggal.

Misteri Kuru

Page 21: Antropologi Kesehatan Kel.4

• Penyakit ini ditandai oleh:kelumpuhan total pada pusat sistem syarafketidakmampuan untuk menelan.

• Penghapusan kanibalisme oleh pemerintah Australia mampu menurunkan kasus kuru.

Misteri kuru (sambungan)

Page 22: Antropologi Kesehatan Kel.4

Ekologi dan Pembangunan

• Bagi sebagian penduduk di dunia, istilah “pembangunan” mempunyai konotasi yang positif.

• Pembangunan terdiri dari 2 macam, yaitu:1. Pembangunan yang “baik”2. Pembangunan yang “buruk”

Page 23: Antropologi Kesehatan Kel.4

• Kebudayaan adalah sistem keseimbangan yang rumit yang tidak akan berubah begitu saja, sehingga inovasi yang nampaknya baik bagi suatu kedua dan ketiga bidang lain yang dampaknya melebihi keuntungan yang diharapkan.

Page 24: Antropologi Kesehatan Kel.4

• Penyakit merupakan pencetus dari banyak program-program pembangunan.

• Pembangunan yang sukses sering secara berarti menyebabkan peningkatan munculnya penyakit-penyakit tertentu.

• Kita dihadapkan pada mata rantai lingkaran peristiwa yang disebabkan oleh penyakit.

Page 25: Antropologi Kesehatan Kel.4

Penyakit-penyakit Pembangunan

“Penyakit-penyakit pembanguna atau dengan istilah lain yang serupa, penyakit-penyakit ‘iatrogenik’ yang terjadi akibat pengobatan medis, dan penyakit-penyakit ‘devolopo-genik’”(Hughes dan Hunter 1970 : 481)

Page 26: Antropologi Kesehatan Kel.4

Implikasi epidemiologi dari aktivitas pembangunan

1. Pembangunan lembah sungaiFaktor penyebab pembangunan lembah sungai: Pengendalian banjir Pembangunan instalasi listrik bertenaga air Pertanian irigasi Perikanan Keuntungan lain yang berhubungan dengan pengairan

Beberapa Akibatnya pada kesehatan: Penyakit bilharziasis Ochoncerciasis2. Pembudidayaan tanah“pembudidayaan tanah dan pertanian ‘rasional’yang sering merupakan bagian dari proyek pembangunan

lembah-lembahsungai kadang-kadang membahayakan kesehatan.”Contoh meningkatnya penyakit Malaria dan vektornya: Anopheles di pesisir Karabia Anopheles maculatus di malaysia A. Fluvialitas di india selatan

Page 27: Antropologi Kesehatan Kel.4

3. Pembangunan jalan raya

MENGAPA TRYPANOSOMIASIS TERMASUK PENYAKIT PEMBANGUNAN???????????????????????

Page 28: Antropologi Kesehatan Kel.4

Trypanosomiasis Afrika lalat tsetse saluran air/semak

pemb. jalan baru sungai kegiatan musafir gigitan lalat tsetse

Page 29: Antropologi Kesehatan Kel.4

4. Urbanisasi

Tidak terdapat sistem pengaadaan air, dan penyakit-penyakit endemik

Page 30: Antropologi Kesehatan Kel.4

5. Program-program kesehatan masyarakat

sanitasi lingkungan dan program-program lain yang bertujuan untuk mengawasi penyakit, dalam kenyataanya justru dapat menjadikan situasi lebih buruk, atau menggeser masalah dari satu penyakit ke jenis penyakit yang lain