antibiotik urosepsis

11
ANTIBIOTIK PADA UROSEPSIS Oleh: dr. Ridha Wahyutomo Pembimbing: dr. Eriawan Agung Nugroho, Sp.U PROGRAM SPESIALIS PPDS I MIKROBIOLOGI KLINIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Upload: ridho-wahyutomo

Post on 01-Dec-2015

89 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Clinical microbiology

TRANSCRIPT

Page 1: ANTIBIOTIK UROSEPSIS

ANTIBIOTIK PADA UROSEPSIS

Oleh:

dr. Ridha Wahyutomo

Pembimbing:

dr. Eriawan Agung Nugroho, Sp.U

PROGRAM SPESIALIS PPDS I

MIKROBIOLOGI KLINIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

Page 2: ANTIBIOTIK UROSEPSIS

BAB I

PENDAHULUAN

Urinary tract infections (UTIs) atau Infeksi Saluran Kemih (ISK) dapat berwujud

dalam berbagai manifestasi klinis mulai dari bakteriuria dengan gejala klinis terbatas sampai

sepsis, severe sepsis maupun septic shock.1

Urosepsis didefinisikan sebagai sepsis yang disebabkan oleh infeksi pada saluran kemih

termasuk prostat pada laki-laki. Pasien terpapar mikroorganisme yang menginduksi inflamasi

pada saluran kemih.. Pada urosepsis, seperti halnya pada sepsis tipe yang lain, keparahan

sepsis tergantung pada respon host. Pasien yang mengalami urosepsis termasuk pasien tua,

diabetes, immunokompromis seperti pasien transplantasi organ, pasien dengan kemoterapi

kanker, pasien yang mendapatkan kortikosteroid dan pasien dengan acquired

immunodeficiency syndrome (AIDS).1

Penyebab tersering sepsis adalah bakteri terutama gram negatif. Ketika bakteri gram

negatif menginfeksi suatu jaringan, dia akan mengeluarkan endotoksin dengan

lipopolisakarida (LPS) yang secara langsung dapat mengikat antibodi dalam serum darah

penderita sehingga membentuk lipo-polisakarida antibody (LPSab). LPSab yang beredar

didalam darah akan bereaksi dengan perantara reseptor CD 14+ dan akan bereaksi dengan

makrofag dan mengekspresikan imunomodulator.2

Pemberian antibiotik untuk pengobatan fokus infeksi merupakan salah satu rangkaian

penatalaksanaan sepsis yang optimal selain mencangkup stabilisasi pasien langsung

(perbaikan hemodinamik), dan resusitasi serta terapi suportif apabila telah terjadi disfungsi

organ.2

Page 3: ANTIBIOTIK UROSEPSIS

BAB II

ANTIBIOTIK EMPIRIK PADA UROSEPSIS

3.1 Antibiotik empirik

Terapi antibiotik empirik merupakan terapi antibiotik pada kasus infeksi yang

digunakan pada 72 jam pertama perawatan dan belum terdapat hasil kultur.3 Indikasinya

ditemukan sindrom klinis yang mengarah pada keterlibatan bakteri tertentu yang paling

sering menjadi penyebab infeksi.

Dasar pemilihan jenis dan dosis antibiotik

1. Data epidemiologi dan pola resistensi bakteri yang tersedia di komunitas atau di

rumah sakit setempat.

2. Kondisi klinis pasien.

3. Ketersediaan antibiotik.

4. Kemampuan antibiotik untuk menembus ke dalam jaringan/organ yang

terinfeksi.

5. Untuk infeksi berat yang diduga disebabkan oleh polimikroba dapat digunakan

antibiotik kombinasi.4

Antibiotik empiris diberikan untuk jangka waktu 48 sampai 72 jam. Selanjutnya harus

dilakukan evaluasi berdasarkan data mikrobiologis dan kondisi klinis pasien serta data

penunjang lainnya.4

Page 4: ANTIBIOTIK UROSEPSIS

Evaluasi penggunaan antibiotik empiris dapat dilakukan seperti pada table berikut:4

Hasil Kultur Klinis Sensitivitas Tindak Lanjut

+ Membaik Sesuai Lakukan sesuai

prinsip “De-

Eskalasi”

+ Membaik Tidak

Sesuai

Evaluasi Diagnosis

dan Terapi

+ Tetap /

Memburuk

Sesuai Evaluasi Diagnosis

dan Terapi

+ Tetap /

Memburuk

Tidak

Sesuai

Evaluasi Diagnosis

dan Terapi

- Membaik 0 Evaluasi Diagnosis

dan Terapi

- Tetap /

Memburuk

0 Evaluasi Diagnosis

dan Terapi

Beberapa panduan digunakan sebagai panduan pengobatan empirik antibiotik pada

kasus infeksi pada bedah toraks dan vaskuler. Panduan yang digunakan pada proses PPDS

Mikrobiologi Klinik FK UNDIP/RSUP Dr Kariadi Semarang meliputi panduan terapi

empirik National Health Service United Kingdom.

Page 5: ANTIBIOTIK UROSEPSIS

3.2 Antibiotik empirik berdasarkan National Health Service U. K. 5

DIAGNOSIS TERAPI ANTIBIOTIK

Tidak alergi penisillin Cefuroxime IV 1.5g tds

Jika dijumpai septic shock:

Ditambah single dose Gentamicin IV 5 mg/kg

(max 500mg)

Clostridium difficile

menjadi masalah pada

pasien atau merupakan

endemik di

bangsal/rumah sakit.

Serta tak didapatkan

alergi penicillin.

Ampicillin IV 1g qds + single dose Gentamicin

IV 5 mg/kg (max 500mg)

Clostridium difficile

menjadi masalah pada

pasien atau merupakan

endemik di

bangsal/rumah sakit.

Serta didapatkan alergi

penicillin.

Ciprofloxacin PO 500 mg bd

Atau jika muntah dirubah dosis: IV 400mg bd

setelah berdiskusi dengan konsulen mikrobiologi

klinik.

Jika dijumpai septic shock:

Ditambah single dose Gentamicin IV 5 mg/kg

(max 500mg)

Page 6: ANTIBIOTIK UROSEPSIS

BAB III

ANTIBIOTIK DEFINITIF PADA UROSEPSIS

3.1 Antibiotik definitif

Terapi antibiotik definitif merupakan penggunaan antibiotik pada kasus infeksi yang

sudah diketahui jenis bakteri penyebab dan pola resistensinya.3 Indikasinya eradikasi atau

penghambatan pertumbuhan bakteri yang menjadi penyebab infeksi, berdasarkan hasil

pemeriksaan mikrobiologi.

Dasar pemilihan jenis dan dosis antibiotik

1. Efikasi klinik dan keamanan berdasarkan hasil uji klinik.

2. Sensitivitas.

3. Biaya.

4. Kondisi klinis pasien.

5. Diutamakan antibiotik lini pertama/spektrum sempit.

6. Ketersediaan antibiotik (sesuai formularium rumah sakit).

7. Sesuai dengan Pedoman Diagnosis dan Terapi (PDT) setempat

yang terkini.

8. Paling kecil memunculkan risiko terjadi bakteri resisten.

Lama pemberian antibiotik definitif berdasarkan pada efikasi klinis untuk eradikasi

bakteri sesuai diagnosis awal yang telah dikonfirmasi. Selanjutnya harus dilakukan evaluasi

berdasarkan data mikrobiologis dan kondisi klinis pasien serta data penunjang lainnya.4

Pola kuman pada urosepsis umumnya terdiri atas 50% Escherichia coli, 15% Proteus

spp., 15% Enterobacter dan Klebsiella spp., 5% Pseudomonas aeruginosa dan 15%

organisme gram-positif.1 Candida spp. dan Pseudomonas spp. sebagai penyebab urosepsis

Page 7: ANTIBIOTIK UROSEPSIS

yang utama pada host dengan penurunan sistem imun.1,6 Virus tidak umum dijumpai sebagai

penyebab urosepsis.1

Untuk pasien dengan urosepsis yang disebabkan oleh Escherichia coli dan

Enterobacteriaceae yang lain, dapat dipastikan sebagai pathogen yang dominan. Antibiotik

yang dipilih sesuai dengan pola kuman setempat. Ada beberapa antibiotik yang dapat

dipergunakan untuk urosepsis seperti cephalosporin generasi ke-3, piperacillin yang

dikombinasikan dengan β-lactamase inhibitor, serta fluoroquinolone. Pada daerah tingkat

Enterobacteriaceae with extended spectrum β-lactamases (ESBL) yaitu > 10% atau tingkat

resistensi Escherichia coli terhadap fluoroquinolone tinggi (> 10%), maka terapi kombinasi

dengan aminoglycoside maupun carbapenem dapat diberikan. Pada kasus dimana terjadi

nosokomial UTI (khususnya setelah intervensi urologi atau pasien dengan especially

indwelling urinary catheters jangka panjang), dengan hasil adanya Pseudomonas sp sehingga

digunakan cephalosporin antipseudomonal ataupun piperacillin/ β-lactamase inhibitor yang

dikombinasi dengan aminoglycoside, ataupun carbapenem.1

DAFTAR PUSTAKA

1. Wagenlehner FME, Pilatz A, Nabert KG, Weidner W. Therapeutic challenges of urosepsis. European Journal of Clinical Investigation. 2008;38:45-8.

2. Guntur.H. Sepsis. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III . Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbit IPD FK UI. 2007;1840-43

Page 8: ANTIBIOTIK UROSEPSIS

3. Gyssens . IC,. Audit For monitoring quality antimikrobial prescription, dalam : Gould I.M. Van Der Meer, penyunting Antibiotik Policies: Theory and practice, Kluwer Academic Publisher, New York, 2005, h.197-226

4. Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406/menkes/per/xii/2011 tentang pedoman umum penggunaan antibiotik. In: Kemenkes, editor. Jakarta: Kemenkes Republik Indonesia; 2011.

5. NHS. Antibiotic guidelines for the empirical treatment of sepsis in immunocompetent adults. Nottingham United Kingdom: National Health Service; 2012. P. 1-6.

6. Johansen TE, Cek M, Naber KG, Stratchounski L, Svendsen MV, Tenke P. Hospital acquired urinary tract infections in urology departments: pathogens, susceptibility and use of antibiotics. Data from the PEP and PEAP-studies. Int J Antimicrob Agents 2006;28(Suppl. 1):S91–107.