antibiotik

17
Asal Sifat Mekanisme Farmakokinetik Resistensi Penggunaan Klinis Efek Samping

Upload: shinta-nurmaraya-febrianti

Post on 06-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

farmakologi

TRANSCRIPT

Sheet1TetrasiklinChloramphenicolAminoglikosidaMakrolida (eritromycin)AsalStreptomyces aureofaciens dan Streptomyces rimosus. Bisa juga dibuat semisintetik dari klortetrasiklinStreptomyces venezuelaeStreptomyces dan MicrosporaStreptomyces erytheus

SifatBakteriostatikBakteriostatik terhadap Enterobacter dan S.aureus BakteriosidBakteriostatikspektrum Luas, kecuali terhadap Pseudomonas dan Proteus.bakteriosid terhadap S.pneumoniae, N.meningitidis dan H.influenza spektrum sempitspektrum sempitspektrum luaslarut air, stabil dalam larutan dan lebih aktif pada pH alkali dibandingkan pH asamsulit larut dalam air (0,1%) namun dapat langsung larut pada zat-zat pelarut organik. Larutan ini cukup satabil pada suhu 4oC, namun dapat kehilangan aktivitas dengan cepat pada suhu 20oC dan pada suhu asam. Ertromycin biasanya tersedia dalam bentuk berbagai ester dan garam

MekanismeMenghambat sintesis protein bakteriMenghambat sintesis protein bakteriMenghambat sintesis protein bakteriMenghambat sintesis protein bakterimengalami 2 proses; difusi pasif melalui kanal hidrofilik dan sistem transport aktifberikatandenganribosom50Ssehinggamenghambat pengikatan asam amino baru pada rantai polipeptidaterikat pada sub unit 30 S dari ribosom dan mempercepat transport aminoglikosid kedalam sel diikuti dengan kerusakan membran sitoplasma dan disusul dengan kematian sel.berikatan denganribosom 50S sehingga menghambat translokasikompleks tRNA-peptida karena itu rantaipolipeptida tidak bisa diperpanjangberikatan denganribosom 30S, menghalangi masuknya komplekstRNA-asam amino pada lokasi asam amino yangbaru1. Agen-agen ini mengganggu kompleks awal pembentukan peptide1) Penurunan permeabilitas membrane sel atau pengaliran keluar (efflux) yang aktif2. Agen-agen ini menginduksi salah baca mRNA, yang mengakibatkan penggabungan asam amino yang salah ke dalam peptide, sehingga menyebabkan suatu keadaan nonfungsi atau toksik protein2) Produksi esterase (oleh enterobacteriaceae) yang menghidrolisi makrolida3. Agen-agen ini menyebabkan terjadinya pemecahan polisom menjadi monosom non-fungsional.3) Modifikasi situs ikatan ribosom (disebut juga preoteksi ribosom) oleh mutasi kromosom atau oleh metilase pengganti atau penginduksi makrolida.

Farmakokinetikabsorbsi : 30-80% dalam saluran cerna (terutama lambugn dan usus halus). Obat diberikan sebelum makan/2 jam sesudah makanabsorbsi : pemberian oral. terhidrolisis di usus dan membebaskan kloramfenikolabsorbsi : sangat buruk pada saluran gastrointestinal yang utuh. Setelah suntikan intramuscular, aminoglikosid diabsorbsi dengan baik.absorbsi : oleh asam lambung. Dosis oral 2g/hari.distribusi : di dalam plasma, css (10-20%), hati, limpa, sumtul, dentin dan email yg belum erupsidistribusi : ke berbagai jaringan tubuh, termasuk otak, cairan cerebrospinal dan matadistribusi : senyawa polar dan tidak dapat langsung memasuki sel. Sebagian besar tidak dapat masuk ke mata dan SSPdistribusi : secara lusa kecuali ke otak dan cairan serebrospinal. diangkut oleh leukosit polimorfonukleus dan makrofag. Bisa melintasi sawar plasenta dan mencapai janinekskresi : oleh hati mell urin dengan filtrasi glomerolus dan melalui empedu. Ada yg diekskresi di lumen usus dan mengalami sirkulasi enterohepatik -> obat di dlm darah. Obat yg tdk diserap, diekskresi mell feses. ekskresi : melalui urin. Bentuk aktifnya dg filtrat glomerulus, sedangkan metabolitnya dg sekresi tubulus ekskresi : di ginjal dan ekskresinya berbanding langsung dengan klirens kreatinin.ekskresi : oleh empedu dan hilang dalam feses

Resistensikarena dihasilkan membran sitoplasma yang berbeda (bentuk perubahan) dan mencegah pengikatan tetrasiklin pada subunit 30S ribosom, sehingga sintesis protein dapat terus berlangsung.adanya enzim yang menambahkan gugus asetil kedalam antibiotik sehingga tidak akan dapat terikat pada submit 50S ribosom bakteri, sehingga tidak mampu menghambat sinetsis protein.karena sel bakteri memproduksi enzim-enzim yang dapat menambah fosfat, asetat, atau gugus adenil pada berbagai macam tempat pada antibiotik aminoglikosida sehingga nantinya tidak akan mampu terikat pada subunit 30S ribosom sehingga tidak lagi dapat menghambat sintesis protein.Produksi esterase (oleh enterobacteriaceae) yang menghidrolisi makrolidatranspor tetrasiklin keluar sel secara cepat, sehingga mencegah akumulasi tetrasiklin pada dosis toksik, sehungga sintesis protein bakteri tidak terhambat.penurunan aktivitas transpor antimikroba ke dalam sel bakteri.Penurunan permeabilitas membrane sel atau pengaliran keluar (efflux) yang aktifModifikasi situs ikatan ribosom (disebut juga preoteksi ribosom) oleh mutasi kromosom atau oleh metilase pengganti atau penginduksi makrolida.

Penggunaan Kliniskuman gram-positif dan negatif, aerobik dan anaerobikdemam tiroid melawan bakteri enteric gram-negatif, khusunya ketika isolatnya resisten obat dan ketika dicurigai sepsisInfeksi corynebacterial (diphtheria, corynebacterial sepsis, erythasma), Infeksi kuman Chlamydia pada pernafasan, neonates, okuler, atau genital., aktif terhadap spiroket, mikoplasma, riketsia, klamidia, legionela dan protozoa tertentuRiketsiosisMengobati pneumonia dalam komunitas,P.pestis, lymphogranuloma venerum, psittcosis, infeksi mycoplasma pneumoniae untuk alergi penisilin.

Efek Sampinggangguan lambung ( iritasi ari mukosa lambung), pewarnaan dan hipoplasi pada gigi, Hepatotoksisitas fatal, Fototoksisitas (luka terbakar matahari), ganggaun keseimbangan (mual, muntah), Pseudomotor serebri (pandangan kabur, sakit kepala), superinfeksiReaksi hematologik (depresi sumtul, anemia, retikulositopenia, peningkatan serum ion)Ototoksik = terjadi pada saraf otak ke 8 (nervus auditorius) yang mengenai komponen vestibular (pusing, mual, muntah, ganggaun keseimbangan) dan akustik (tuli)Efek-efek gastrointestinal : Anoreksia, mual, muntah dan diare sesekali menyertai pemberian oral. Intoleransi ini disebabkan oleh stimulitas langsung pada motilitas usus.reaksi alergi (kemerahan kulit, angioudem, urtikaria dan anafilaksis)Nefrotoksik = Kemampuan ginjal menurun, Protein uria ringan, Filtrasi glomerulus menurun, hipokalemia, hipokalsemiaToksisitas hati : dapat menimbulkan hepatitis kolestasis akut (demam, ikterus, kerusakan fungsi hati), kemungkinan sebagai reaksi hepersensitivitasReaksi saluran cerna (dalam bentuk mual, muntah, glositis, diare dan enterokolitis)Alergi (demam, stomatitis, syok anafilaksis), reaksi iritas & toksik (rasa nyeri pada tempat suntikan, ganggaun pendengaran, keseimbangan, gangg pernapasan, neuritis perifer), perubahan biologik (gangguan absorbsi usus)Gray baby sindromreaksi neurologik (depresi, bingung, delirium, dan sakit kepala)Interaksi Obatdiberikan dengan metoksifluoran maka dapat menyebabkan nefrotoksiskmenghambat fungsi penggabungan oksidase hepatik sehingga dapat menghambat metabolisme obat seperti warfarin, fenitoin, tolbutamid dan klopropamid, sehingga meningkatkan konsentrasi dan efeknyadigunakan dalam kombinasi dengan antibiotic beta-laktammenghambat enzim-enzim sitokrom P450 dan meningkatkan konsentarsi serum sejumlah obat, termasuk teofilin, antikoagulan oral, siklosporin, dan metilprednisolon. Meningkatkan konsentrasi serum digoxin oral dengan jalan meningkatkan bioavailabilitas.dikombinasikan dengan penisilin maka aktivitas antimikrobanya dihambattetrasiklin digunakan bersamaan dengan produk susu maka akan menurunkan absorpsinya karena membentuk khelat tetrasiklin dengan ion kalsium yang tidak dapat diabsorpsiMacam-Macamklortetrasiklin, oksitetrasiklin, Demeklosiklin, doksisiklin dan minosiklin Streptomycin, neomycin, kanamycin, amikacin, gentamycin, tobramycin, sisomycin, netilmycin, dsberythromicyn, clarithromycin, azithromycin, spiramycin

Sheet2

Sheet3