antara/ho/sugeng mi/rommy pujianto irak ajak … · 11/30/2011 · satu miliar pohon michelin...

1
20 C ORPORATE NEWS RABU, 30 NOVEMBER 2011 SEKILAS INFO BNI Sukseskan Penanaman Satu Miliar Pohon Michelin Luncurkan Tiga Varian Ban MENTERI Kehutanan Zulkifli Hasan (kanan) menyerahkan penghargaan Penanaman Satu Miliar Pohon Tahun 2011 kepada Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk Gatot M Suwondo pada acara peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (28/11). Penghargaan tersebut diberikan karena partisipasi bank dalam menyukseskan program OBIT (one billion Indonesian trees) yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa ta- hun lalu. Beberapa program yang telah dilakukan BNI antara lain membagikan 500 ribu tanaman keras kepada komunitas masya- rakat di Jawa Barat untuk membantu merehabilitasi lahan-lahan kritis sehingga tercipta kembali hamparan hijau dan asri. BNI bekerja sama dengan Yayasan Yarsik menanam 10 ribu pohon, di Desa Karangtengah, Imogiri, Bantul. Kegiatan itu dimaksudkan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. (Sas/E-3) DIREKTUR PT Michelindo Mitra Abadi (MMA) Jemmy Tantoro (tengah) bersama Presdir Michelin Indonesia Jean Pierre Kopp (kiri) dan Representative Michelin Thailand Sivalux Thiticharupai- san menyampaikan keterangan pers saat peluncuran ban Michelin di Jakarta beberapa waktu lalu. Michelin meluncurkan tiga jenis ban yaitu Pilot Sporty, Tipe M29S (skutik), dan M85 (bebek sport).Sebagai importir dan distributor tunggal ban Michelin untuk Indonesia, PT MMA menargetkan penjualan ban pada 2012 mencapai 400 ribu unit, mengingat pertumbuhan tahun ini cukup signikan. Hingga semester I/2011, menurut catatan Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia, total penjualan ban roda dua mencapai sekitar 20,21 juta unit. Angka tersebut naik 6,63% daripada periode sama pada 2010 sebanyak 18,87 juta unit. (Sas/E-3) ANTARA/HO/SUGENG ANTARA/HO ANDREAS TIMOTHY P EMERINTAH Irak berharap PT Perta- mina (Persero) tetap berkiprah dalam pe- ngelolaan blok migas di negara Teluk tersebut yang sempat terhenti akibat perang pada 1999. Hal itu disampaikan Duta Besar Irak untuk Indonesia Is- mieal S Muhsin seusai bertemu dengan Menteri ESDM Jero Wacik di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, kemarin. Ia mengungkapkan, setiap tahun pemerintah Irak selalu membuka tender pengelolaan blok migas. Oleh karena itu, ia berharap Pertamina bisa masuk kembali. “Saya pikir banyak keun- tungan yang didapat jika Per- tamina mau bergabung dengan kami. Karena itu kami ingin Pertamina bergabung lagi de- ngan Irak di blok migas dan kami juga ingin Pertamina yang memenangi (tender),” kata Ismieal. Terkait dengan pengelo- laan blok migas itu, Ismieal menjelaskan saat ini masih dalam proses bidding. “Kami berbicara dengan Kementerian ESDM terlebih dahulu. Karena memang Pertamina sendiri menginginkan sesuatu proyek di Irak. Namun, nanti dibicara- kan lagi,” ujarnya. Meski berharap Pertamina bisa masuk ke blok migas itu, sejauh ini pemerintah Irak be- lum menyebutkan blok migas mana saja yang ditawarkan kepada perusahaan migas pelat merah tersebut. “Saya harap Indonesia bisa bersaing dengan Malaysia, China, Jepang. Apalagi Petro- nas juga sudah ada di Irak,” tukasnya. Masih punya blok Dalam menanggapi permin- taan pemerintah Irak tersebut, Vice President Communication Corporate Pertamina Moc- hamad Harun mengatakan pihaknya menyambut baik ajakan untuk melibatkan kem- bali Pertamina dalam pengelo- laan blok migas di negara Teluk itu. “Kami sangat support kalau memang ada tawaran dari me- reka kembali,” kata Harun. Dia menjelaskan, sebelum- nya Pertamina sudah pernah melakukan eksplorasi blok migas di wilayah Irak yang bernama Western Desert. Selain itu, Pertamina juga sudah me- menangi tender di Blok Tuba, tapi karena terjadi perang, ke- dua blok tersebut tidak dapat diteruskan. “Kami masih punya blok di sana yang bisa kami opti- malkan lagi. Selain itu, jika memang ada tawaran baru, un- tuk blok yang sudah beroperasi kami juga siap,” jelasnya. Untuk memuluskan ren- cana tersebut, perusahaan mi- nyak dan gas milik negara itu mengaku sudah melakukan pembicaraan intensif dengan Kementerian Energi Irak. “Untuk detailnya harus kita bicarakan lagi, tapi komunikasi dengan Kementerian Energi Irak sudah kami lakukan,” imbuhnya. Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan Pertamina tengah mengincar blok minyak di Mauritania dan Irak. Dia mengatakan Pertami- na akan kembali mengikuti tender blok minyak putaran kedua di Irak. Adapun pada tender putaran pertama, Per- tamina mundur karena skema kontrak yang ditawarkan Irak tidak sesuai. Irak menggunakan skema service contract. Dengan skema itu, pemerintah Irak hanya akan membayar sesuai de- ngan jumlah minyak yang diproduksi. Menurut Karen, skema kon- trak kerja sama di Afrika Ba- rat lebih menarik ketimbang persyaratan kontrak di nega- ra-negara Afrika Utara yang menggunakan pola service contract. (Ant/E-3) [email protected] Irak Ajak Pertamina Kelola Blok Migas Manulife Tawarkan Reksa Dana Dolar PT Manulife Asset Manajemen Indonesia (MAMI) menawar- kan produk investasi pada efek saham untuk investor dalam mata uang dolar Amerika Se- rikat. Dari pengelolaan produk yang pertama di Indonesia ter- sebut perseroan menargetkan raihan reksa dana dolar hingga Rp1 triliun pada 2012. Presiden Direktur MAMI Le- gowo Kusumonegoro menya- takan sejak diluncurkan pada 14 September 2011, produk baru bernama Reksa Dana Manulife Greater Indonesia Fund (MGIF) itu cukup baik direspons pasar. “Hingga kini size (total nilai aktiva bersih/NAB)-nya sudah Rp45 miliar. Namun kondisi pasar dan perkembangan nilai tukar dolar yang cenderung fluktuatif sebagai dampak dari krisis ekonomi di Eropa membuat perseroan baru mem- perkenalkan produk baru terse- but secara resmi saat ini. Kami mempersiapkan produk terse- but untuk 2012 mendatang,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Menurut Legowo, pada ta- hap awal sebanyak 500 juta unit penyertaan ditawarkan dengan penempatan awal minimal US$100 dan penempatan mi- nimal US$10. “Prioritas awalnya memang ditujukan bagi nasabah pemilik deposito dolar,” kata dia. Ken- dati begitu, dalam praktiknya nasabah bisa menggunakan struktur yang bebas biaya pe- nempatan sehingga investasi lebih maksimal. Fitur produk ini juga memungkinkan investor menikmati potensi imbal balik dari hasil pergerakan pa sar rupiah dan dolar AS serta meng- ukur risiko volatilitasnya. “Kami berharap produk ini bisa menjadi alternatif masya- rakat untuk pengembangan simpanan dolar AS.” Sementara itu, Direktur In- vestment Specialist PT Manulife Aset Management Indonesia Putut Andanawarih menam- bahkan, produk Reksa Dana MGIF akan ditawarkan melalui 13 perbankan yang sudah men- jadi Wakil Agen Penjual Reksa Dana (Waperd) MAMI. “Produk reksa dana ini di- harapkan mampu menampung dana hingga Rp1 triliun dalam satu tahun ke depan. Selain melalui distributor, produk ini akan ditawarkan melalui insti- tusi dan ritel,” tuturnya. Alokasi portofolio ini terdiri dari 80%-100% untuk saham Indonesia, 15% untuk saham luar negeri, dan 0%-20% untuk instrumen pasar uang. “Sudah beberapa korporasi yang ter- tarik,” pungkasnya. (WR/T-3) Pertamina sudah memenangi tender di Blok Tuba, tapi karena terjadi perang, pengelolaan blok tersebut tidak dapat diteruskan. Skema kontrak kerja sama di Afrika Barat lebih menarik ketimbang persyaratan kontrak di negara- negara Afrika Utara yang menggunakan pola service contract.’’ JIWA KEWIRAUSAHAAN: Pengusaha nasional Ciputra (tengah) menjadi pembicara didampingi EVP Coordinator Change Management Office Bank Mandiri Haryanto Budiman (kiri) dan SVP Institutional Banking I Jiantok Hardjiman pada acara Kuliah Umum Kewirausahaan di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senayan, Jakarta, kemarin. Kegiatan tersebut untuk memupuk jiwa wirausaha di kalangan mahasiswa. MI/ROMMY PUJIANTO PRODUK REKSA DANA: Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Legowo Kusumonegoro (kanan), Director of Investment Specialist Putut Andanawarih (tengah), dan Head of Fixed Income Ezra Nazula berbincang seusai peluncuran reksa dana Manulife Greater Indonesia Fund di Jakarta, kemarin. ANTARA/ROSA PANGGABEAN

Upload: hoangduong

Post on 15-May-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

20 CORPORATE NEWS RABU, 30 NOVEMBER 2011

SEKILAS INFO

BNI Sukseskan Penanaman Satu Miliar Pohon

Michelin Luncurkan Tiga Varian Ban

MENTERI Kehutanan Zulkifli Hasan (kanan) menyerahkan penghargaan Penanaman Satu Miliar Pohon Tahun 2011 kepada Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk Gatot M Suwondo pada acara peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (28/11).

Penghargaan tersebut diberikan karena partisipasi bank dalam menyukseskan program OBIT (one billion Indonesian trees) yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa ta-hun lalu. Beberapa program yang telah dilakukan BNI antara lain membagikan 500 ribu tanaman keras kepada komunitas masya-rakat di Jawa Barat untuk membantu merehabilitasi lahan-lahan kritis sehingga tercipta kembali hamparan hijau dan asri.

BNI bekerja sama dengan Yayasan Yarsik menanam 10 ribu pohon, di Desa Karangtengah, Imogiri, Bantul. Kegiatan itu dimaksudkan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. (Sas/E-3)

DIREKTUR PT Michelindo Mitra Abadi (MMA) Jemmy Tantoro (tengah) bersama Presdir Michelin Indonesia Jean Pierre Kopp (kiri) dan Representative Michelin Thailand Sivalux Thiticharupai-san menyampaikan keterangan pers saat peluncuran ban Michelin di Jakarta beberapa waktu lalu.

Michelin meluncurkan tiga jenis ban yaitu Pilot Sporty, Tipe M29S (skutik), dan M85 (bebek sport).Sebagai importir dan distributor tunggal ban Michelin untuk Indonesia, PT MMA menargetkan penjualan ban pada 2012 mencapai 400 ribu unit, mengingat pertumbuhan tahun ini cukup signifi kan.

Hingga semester I/2011, menurut catatan Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia, total penjualan ban roda dua mencapai sekitar 20,21 juta unit. Angka tersebut naik 6,63% daripada periode sama pada 2010 sebanyak 18,87 juta unit. (Sas/E-3)

ANTARA/HO/SUGENG

ANTARA/HO

ANDREAS TIMOTHY

PEMERINTAH Irak berharap PT Perta-mina (Persero) tetap berkiprah dalam pe-

ngelolaan blok migas di negara Teluk tersebut yang sempat terhenti akibat perang pada 1999.

Hal itu disampaikan Duta Besar Irak untuk Indonesia Is-mieal S Muhsin seusai bertemu dengan Menteri ESDM Jero Wacik di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, kemarin.

Ia mengungkapkan, setiap tahun pemerintah Irak selalu membuka tender pengelolaan blok migas. Oleh karena itu, ia berharap Pertamina bisa masuk kembali.

“Saya pikir banyak keun-

tungan yang didapat jika Per-tamina mau bergabung dengan kami. Karena itu kami ingin Pertamina bergabung lagi de-ngan Irak di blok migas dan kami juga ingin Pertamina yang memenangi (tender),” kata Ismieal.

Terkait dengan pengelo-laan blok migas itu, Ismieal menjelaskan saat ini masih dalam proses bidding. “Kami berbicara dengan Kementerian ESDM terlebih dahulu. Karena memang Pertamina sendiri menginginkan sesuatu proyek di Irak. Namun, nanti dibicara-kan lagi,” ujarnya.

Meski berharap Pertamina bisa masuk ke blok migas itu, sejauh ini pemerintah Irak be-lum menyebutkan blok migas mana saja yang ditawarkan

kepada perusahaan migas pelat merah tersebut.

“Saya harap Indonesia bisa bersaing dengan Malaysia, China, Jepang. Apalagi Petro-nas juga sudah ada di Irak,” tukasnya.

Masih punya blokDalam menanggapi permin-

taan pemerintah Irak tersebut, Vice President Communication Corporate Pertamina Moc-hamad Harun mengatakan pihaknya menyambut baik ajak an untuk melibatkan kem-

bali Pertamina dalam pengelo-laan blok migas di negara Teluk itu. “Kami sangat support kalau memang ada tawaran dari me-reka kembali,” kata Harun.

Dia menjelaskan, sebelum-nya Pertamina sudah pernah melakukan eksplorasi blok migas di wilayah Irak yang bernama Western Desert. Selain itu, Pertamina juga sudah me-menangi tender di Blok Tuba, tapi karena terjadi perang, ke-dua blok tersebut tidak dapat diteruskan.

“Kami masih punya blok di sana yang bisa kami opti-malkan lagi. Selain itu, jika memang ada tawaran baru, un-tuk blok yang sudah beroperasi kami juga siap,” jelasnya.

Untuk memuluskan ren-cana tersebut, perusahaan mi-nyak dan gas milik negara itu mengaku sudah melakukan pembicaraan intensif dengan Kementerian Energi Irak.

“Untuk detailnya harus kita bicarakan lagi, tapi komunikasi dengan Kementerian Energi

Irak sudah kami lakukan,” imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan Pertamina tengah mengincar blok minyak di Mauritania dan Irak.

Dia mengatakan Pertami-na akan kembali mengikuti tender blok minyak putaran kedua di Irak. Adapun pada tender putaran pertama, Per-tamina mundur karena skema kontrak yang ditawarkan Irak tidak sesuai.

Irak menggunakan skema service contract. Dengan skema itu, pemerintah Irak hanya akan membayar sesuai de-ngan jumlah minyak yang diproduksi.

Menurut Karen, skema kon-trak kerja sama di Afrika Ba-rat lebih menarik ketimbang persyaratan kontrak di nega-ra-negara Afrika Utara yang menggunakan pola service contract. (Ant/E-3)

[email protected]

Irak Ajak PertaminaKelola Blok Migas

Manulife Tawarkan Reksa Dana Dolar

PT Manulife Asset Manajemen Indonesia (MAMI) menawar-kan produk investasi pada efek saham untuk investor dalam mata uang dolar Amerika Se-rikat. Dari pengelolaan produk yang pertama di Indonesia ter-sebut perseroan menargetkan raihan reksa dana dolar hingga Rp1 triliun pada 2012.

Presiden Direktur MAMI Le-gowo Kusumonegoro menya-takan sejak diluncurkan pada 14 September 2011, produk baru bernama Reksa Dana Manulife Greater Indonesia Fund (MGIF) itu cukup baik direspons pasar.

“Hingga kini size (total nilai aktiva bersih/NAB)-nya sudah Rp45 miliar. Namun kondisi pasar dan perkembangan nilai tukar dolar yang cenderung fluktuatif sebagai dampak dari krisis ekonomi di Eropa membuat perseroan baru mem-perkenalkan produk baru terse-but secara resmi saat ini. Kami mempersiapkan produk terse-but untuk 2012 mendatang,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurut Legowo, pada ta-hap awal sebanyak 500 juta unit penyertaan ditawarkan dengan penempatan awal minimal US$100 dan penempatan mi-nimal US$10.

“Prioritas awalnya memang ditujukan bagi nasabah pemilik deposito dolar,” kata dia. Ken-dati begitu, dalam praktiknya nasabah bisa menggunakan struktur yang bebas biaya pe-

nempatan sehingga investasi lebih maksimal. Fitur produk ini juga memungkinkan investor menikmati potensi imbal balik dari hasil pergerakan pa sar rupiah dan dolar AS serta meng-ukur risiko volatilitasnya.

“Kami berharap produk ini bisa menjadi alternatif masya-rakat untuk pengembangan simpanan dolar AS.”

Sementara itu, Direktur In-vestment Specialist PT Manu life Aset Management Indonesia Putut Andanawarih menam-bahkan, produk Reksa Dana MGIF akan ditawarkan melalui

13 perbankan yang sudah men-jadi Wakil Agen Penjual Reksa Dana (Waperd) MAMI.

“Produk reksa dana ini di-harapkan mampu menampung dana hingga Rp1 triliun dalam satu tahun ke depan. Selain melalui distributor, produk ini akan ditawarkan melalui insti-tusi dan ritel,” tuturnya.

Alokasi portofolio ini terdiri dari 80%-100% untuk saham Indonesia, 15% untuk saham luar negeri, dan 0%-20% untuk instrumen pasar uang. “Sudah beberapa korporasi yang ter-tarik,” pungkasnya. (WR/T-3)

Pertamina sudah memenangi tender di Blok Tuba, tapi karena terjadi perang, pengelolaan blok tersebut tidak dapat diteruskan.

Skema kontrak kerja sama di

Afrika Barat lebih menarik ketimbang persyaratan kontrak di negara-negara Afrika Utara yang menggunakan pola service contract.’’

JIWA KEWIRAUSAHAAN:

Pengusaha nasional Ciputra

(tengah) menjadi pembicara

didampingi EVP Coordinator

Change Management Office Bank

Mandiri Haryanto Budiman (kiri) dan

SVP Institutional Banking I Jiantok

Hardjiman pada acara Kuliah Umum

Kewirausahaan di Kantor

Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, Senayan, Jakarta, kemarin. Kegiatan

tersebut untuk memupuk jiwa

wirausaha di kalangan mahasiswa.

MI/ROMMY PUJIANTO

PRODUK REKSA DANA: Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Legowo Kusumonegoro (kanan), Director of Investment Specialist Putut Andanawarih (tengah), dan Head of Fixed Income Ezra Nazula berbincang seusai peluncuran reksa dana Manulife Greater Indonesia Fund di Jakarta, kemarin.

ANTARA/ROSA PANGGABEAN