antara malpraktek dan keselamatan pasien rs mayapada 2014
DESCRIPTION
malpraktek dan keselamatan pasienTRANSCRIPT
AGUSPURWADIANTO
SEMINAR RS MAYAPADAJakartaJakarta, 6, 6 DesemberDesember 20120144
DEP. I.KED.FORENSIK FKUI/RSCM
Agus Purwadianto• SAM Bid Teknolkes & Globalisasi• Ex Kepala Badan Litbangkes (09-10)• Gurubesar I.K. Forensik & Medikolegal (07)• Doktor Filsafat (03)• MSi Sosio-Kriminologi (00)• SpF (konsultan etiko-medikolegal) (05)• Diplome of Forensic Med Groningen Univ (02)• SH (97), SpF (83), dr (79)• Ex Ketua MKEK Pusat IDI & Ketua Kolegium IK Forensik
Indonesia• Ex Staf Ahli Bid Hukum & HAM Kemenkokesra RI (08)• Ex Karo Hukor Depkes RI• Ex Anggota WHO Global Advisory Vaccine Safety Committee• Ex Anggota UNESCO Global Ethics Observatory Law• Wakil Ketua Komisi Bioetika Nasional• Perintis/dosen S3 Kekhususan Bioetika FKUI
• SAM Bid Teknolkes & Globalisasi• Ex Kepala Badan Litbangkes (09-10)• Gurubesar I.K. Forensik & Medikolegal (07)• Doktor Filsafat (03)• MSi Sosio-Kriminologi (00)• SpF (konsultan etiko-medikolegal) (05)• Diplome of Forensic Med Groningen Univ (02)• SH (97), SpF (83), dr (79)• Ex Ketua MKEK Pusat IDI & Ketua Kolegium IK Forensik
Indonesia• Ex Staf Ahli Bid Hukum & HAM Kemenkokesra RI (08)• Ex Karo Hukor Depkes RI• Ex Anggota WHO Global Advisory Vaccine Safety Committee• Ex Anggota UNESCO Global Ethics Observatory Law• Wakil Ketua Komisi Bioetika Nasional• Perintis/dosen S3 Kekhususan Bioetika FKUI
MEDICAL MALPRACTICE
• Medical malpractice involves thephysician’s failure to conform to thestandard of care for treatment of thepatient’s condition, or lack of skill, ornegligence in providing care to thepatient, which is the direct cause ofan injury to the patient.
D1
D2• Medical malpractice involves the
physician’s failure to conform to thestandard of care for treatment of thepatient’s condition, or lack of skill, ornegligence in providing care to thepatient, which is the direct cause ofan injury to the patient.
World Medical Association, 1992
D1
D2
D2
D3
D4
Kelalaian
• Melakukan sesuatu yang seharusnya tidakdilakukan
• Tidak melakukan sesuatu yang seharusnyadilakukan
• Implikasi : ada standar profesi (sebagianmengatur standar kompetensi Dr) sbg tolok ukur D1
• Ini sejalan dgn hukum disiplin : mengukur kurvanormal (rata2) : D1 sempit < D1 luas (ETIKA).
• Melakukan sesuatu yang seharusnya tidakdilakukan
• Tidak melakukan sesuatu yang seharusnyadilakukan
• Implikasi : ada standar profesi (sebagianmengatur standar kompetensi Dr) sbg tolok ukur D1
• Ini sejalan dgn hukum disiplin : mengukur kurvanormal (rata2) : D1 sempit < D1 luas (ETIKA).
DutyKomunikasi jelekSTR/SIP/ST/HBL
Deriliction of DKesalahan ProfsSubstandar
Direct CauseProximate CauseSaksi ahli
Doktrin Malpraktek
PASIEN
MARAH
INFORMED
CONSENT
D4
D2
D1
WCC / CCKejahatan ProfsSengaja
DamageCacat/mati
Kesalahan ProfsSubstandarProximate Cause
Saksi ahli
PASIEN
MARAH
INFORMED
CONSENT
D3
D2
D2+
DOKTRIN
PEMBUKTIAN• AKUMULASIKAN
SEMUA D1, D2, D3 danD4
• FORMULASIKAN :• >< D1 atau ada D2• D2 D3 (hubungan
kausal D4)
PEMBELAAN• PATAHKAN 1 D
MANAPUN,• JANGAN LAKUKAN D2• PATIENTS SAFETY (atau
BEBAS D3);• KAUSA AUDIT MEDIK
(BEBAS D4)
• AKUMULASIKANSEMUA D1, D2, D3 danD4
• FORMULASIKAN :• >< D1 atau ada D2• D2 D3 (hubungan
kausal D4)
• PATAHKAN 1 DMANAPUN,
• JANGAN LAKUKAN D2• PATIENTS SAFETY (atau
BEBAS D3);• KAUSA AUDIT MEDIK
(BEBAS D4)
KEWAJIBAN DR/RS• Patient safety PNPK PPK SOP
TINDIK– STANDAR PROFESI (KRISTALISASI
HOSPITAL BYLAWS, KODEKI/KODERSI,SUMPAH PROFESI)
– MUTU : GOOD GOVERNANCE & CLINICALETHICS
• DR BAIK HORMATI, LINDUNGI,PENUNAIAN HAK2 PASIEN
• Delegasi wewenang kepada tenagakesehatan lain sesuai aturan
• Patient safety PNPK PPK SOPTINDIK– STANDAR PROFESI (KRISTALISASI
HOSPITAL BYLAWS, KODEKI/KODERSI,SUMPAH PROFESI)
– MUTU : GOOD GOVERNANCE & CLINICALETHICS
• DR BAIK HORMATI, LINDUNGI,PENUNAIAN HAK2 PASIEN
• Delegasi wewenang kepada tenagakesehatan lain sesuai aturan
Kepentingan terbaik pasien
• Dalam hukum kedokteran/kesehatanprovider cq dokter “menafsirkan”kebutuhan pasien asumsi : pasien =kurang otonom dlm hub pasien – dokter
• Keselamatan pasien yg “pasif” = doktrin“kebutuhan”
• Keselamatan pasien yg “aktif” doktrin“kepentingan terbaik” pasien– Kebutuhan + pilihan rasional terbaik pasien
• Dalam hukum kedokteran/kesehatanprovider cq dokter “menafsirkan”kebutuhan pasien asumsi : pasien =kurang otonom dlm hub pasien – dokter
• Keselamatan pasien yg “pasif” = doktrin“kebutuhan”
• Keselamatan pasien yg “aktif” doktrin“kepentingan terbaik” pasien– Kebutuhan + pilihan rasional terbaik pasien
BerhadapanBerhadapan dengandenganrisikorisiko keuangankeuangan
menerapkanmenerapkan pelbagaipelbagaipembatasanpembatasan
KepuasanKepuasanPasienPasien
SISTEM JAMINANSISTEM JAMINAN KESEHATANKESEHATANNASIONALNASIONAL
menerapkanmenerapkan pelbagaipelbagaipembatasanpembatasan
KepuasanKepuasanPasienPasien
KKendaliendali biayabiaya Kendali MutuKendali Mutu
KENDALI MUTUKENDALI MUTU
Penerapan sistem kendali mutu pelayanansecara menyeluruh meliputi :
Pemenuhan standar mutu Fasilitas Kesehatan, Memastikan proses pelayanan kesehatan
berjalan sesuai standar yang ditetapkan, Pemantauan terhadap luaran kesehatan
Peserta. Aspek keamanan pasien, Efektifitas tindakan, Kesesuaian pelayanan dengan kebutuhan
medis pasien
Penerapan sistem kendali mutu pelayanansecara menyeluruh meliputi :
Pemenuhan standar mutu Fasilitas Kesehatan, Memastikan proses pelayanan kesehatan
berjalan sesuai standar yang ditetapkan, Pemantauan terhadap luaran kesehatan
Peserta. Aspek keamanan pasien, Efektifitas tindakan, Kesesuaian pelayanan dengan kebutuhan
medis pasien
PAKET KEBIJAKAN KENDALI MUTUPAKET KEBIJAKAN KENDALI MUTU
PEMBUATAN PEDOMAN (selesai 2013)1. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) /
Standar Pelayanan Medik2. Panduan Penatalaksanaan Klinis (Standar Operasional
Prosedur) di Pelayanan Primer3. Pedoman /Standar Dokter layanan primer4. Panduan Pelayanan Kesehatan Primer & Sistem
Rujukan ( Gatekeeper)5. Modul Pelatihan Dokter layanan Primer6. Pedoman & Pelaksanaan Audit Medis7. Pemenuhan SPA di seluruh Puskesmas8. Pedoman & Pelaksanaan Akreditasi Puskesmas &
Fasyankes Primer Lainnya
PEMBUATAN PEDOMAN (selesai 2013)1. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) /
Standar Pelayanan Medik2. Panduan Penatalaksanaan Klinis (Standar Operasional
Prosedur) di Pelayanan Primer3. Pedoman /Standar Dokter layanan primer4. Panduan Pelayanan Kesehatan Primer & Sistem
Rujukan ( Gatekeeper)5. Modul Pelatihan Dokter layanan Primer6. Pedoman & Pelaksanaan Audit Medis7. Pemenuhan SPA di seluruh Puskesmas8. Pedoman & Pelaksanaan Akreditasi Puskesmas &
Fasyankes Primer Lainnya
PEMBUATAN PEDOMAN (selesai 2013)1. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) /
Standar Pelayanan Medik2. Panduan Penatalaksanaan Klinis (Standar Operasional
Prosedur) di Pelayanan Primer3. Pedoman /Standar Dokter layanan primer4. Panduan Pelayanan Kesehatan Primer & Sistem
Rujukan ( Gatekeeper)5. Modul Pelatihan Dokter layanan Primer6. Pedoman & Pelaksanaan Audit Medis7. Pemenuhan SPA di seluruh Puskesmas8. Pedoman & Pelaksanaan Akreditasi Puskesmas &
Fasyankes Primer Lainnya
PEMBUATAN PEDOMAN (selesai 2013)1. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) /
Standar Pelayanan Medik2. Panduan Penatalaksanaan Klinis (Standar Operasional
Prosedur) di Pelayanan Primer3. Pedoman /Standar Dokter layanan primer4. Panduan Pelayanan Kesehatan Primer & Sistem
Rujukan ( Gatekeeper)5. Modul Pelatihan Dokter layanan Primer6. Pedoman & Pelaksanaan Audit Medis7. Pemenuhan SPA di seluruh Puskesmas8. Pedoman & Pelaksanaan Akreditasi Puskesmas &
Fasyankes Primer Lainnya
MISCONDUCT• FRAUD / MISREPRESENTASI• PENAHANAN PASIEN• BUKA RAHASIA KEDOKTERAN TANPA HAK• ABORSI ILEGAL,• EUTHANASIA• PENYERANGAN SEKSUAL• KETERANGAN PALSU• PRAKTEK TANPA IJIN / TANPA KOMPETENSI• SENGAJA TIDAK MEMATUHI STANDAR
• FRAUD / MISREPRESENTASI• PENAHANAN PASIEN• BUKA RAHASIA KEDOKTERAN TANPA HAK• ABORSI ILEGAL,• EUTHANASIA• PENYERANGAN SEKSUAL• KETERANGAN PALSU• PRAKTEK TANPA IJIN / TANPA KOMPETENSI• SENGAJA TIDAK MEMATUHI STANDAR
• ERRORS BERKAITAN DENGAN INFORMASI• DELIBERATE VIOLATION BERKAITAN DENGAN MOTIVASI
Teori Misconduct
• Bad apples theory– Pengaruh 1 Dr bermasalah dapat membuat
RS melakukan praktek menyimpang• Bad barrels theory
– Pengaruh RS bermasalah yg membuatperilaku menyimpang Dr
• Social network perspectives– Interaksi keduanya atau antar salah satu sbg
penyebab• Brass, Butterfield, Skaggs (1998)
• Bad apples theory– Pengaruh 1 Dr bermasalah dapat membuat
RS melakukan praktek menyimpang• Bad barrels theory
– Pengaruh RS bermasalah yg membuatperilaku menyimpang Dr
• Social network perspectives– Interaksi keduanya atau antar salah satu sbg
penyebab• Brass, Butterfield, Skaggs (1998)
LACK OF SKILL
• KOMPETENSI KURANG ATAU DI LUARKOMPETENSI / KEWENANGAN– SERING MENJADI PENYEBAB ERROR– SERING DIKAITKAN DENGAN
KOMPETENSI INSTITUSI / SARANA• KADANG DAPAT DIBENARKAN PADA
SITUASI-KONDISI LOKAL TERTENTU
• KOMPETENSI KURANG ATAU DI LUARKOMPETENSI / KEWENANGAN– SERING MENJADI PENYEBAB ERROR– SERING DIKAITKAN DENGAN
KOMPETENSI INSTITUSI / SARANA• KADANG DAPAT DIBENARKAN PADA
SITUASI-KONDISI LOKAL TERTENTU
KELALAIAN MEDIK
• JENIS MALPRAKTIK TERSERING• BUKAN KESENGAJAAN• TIDAK MELAKUKAN YG SEHARUSNYA
DILAKUKAN, MELAKUKAN YGSEHARUSNYA TIDAK DILAKUKANOLEH ORANG2 YG SEKUALIFIKASIPADA SITUASI DAN KONDISI YGIDENTIK
• JENIS MALPRAKTIK TERSERING• BUKAN KESENGAJAAN• TIDAK MELAKUKAN YG SEHARUSNYA
DILAKUKAN, MELAKUKAN YGSEHARUSNYA TIDAK DILAKUKANOLEH ORANG2 YG SEKUALIFIKASIPADA SITUASI DAN KONDISI YGIDENTIK
Pidana Perdata
Posisi Kasus Hukum Dr
KUHP : 267 ayat (1), (2)268, 347 ayat (1), 348, 349359, 360 dan 361.
1365, 1366, 1367 KUHPerD1+2+3+4
Administratif
Hk Prof.MedikdisiplinHk Tort
Etika
Civil injury/wrong affecting private citizenNot based upon a breach of contract
Perbuatan Melawan Hukum
4 kewajiban Dr
UU Pradok dkkPermenkes,Perkonsil
Per IDI
DR
MKEKMediasi
MKDKI
Komite Etik/MedikKomplin RS
PN Pidana
“IMPLIKASI Risiko DR Diadili/diperiksa” (UU Pradok)PENTINGNYA ASURANSI PROFESI
MAKERSI
“sisa langgar etis” MKDKIPS 68
Dewan Dosen/KPSKolegiumPan.Adhoc Disiplin Dik PPDSPeer group/Senat PPDS
Ps 29 UU Kes 36/09
DR MKDKI
“Peradilan Pers”
BPSK-Kesehatan
PN Pidana
PN Perdata
Ps 66 (3)
Merasa dirugikan
Adverse event =malpractice
PS 55
DIR RS : PS 80PIDANA
HABIS HARTA MILYARANREKOR : Rp 1 T (KPU/IDI digugat)
Litigious syndrome
Medico-ethicolegal Pathway toMedical Malpractice
•
problemdoctors
Ethico-legalConflict=KEL
D-PMiscommuni-
cation=SM
Professionalpowerexcess
OverMedicali-
zation
MedicalNegligence
D1+2+3+4Medical failure
Complication,AE – management’s risk - iatrogenic
accepted riskunforeseeable
responsibilityaccountability
liability
problemdoctors
Ethico-legalConflict=KEL
D-PMiscommuni-
cation=SM
HospitalCorporateness
Lawyer’s Morality
Patient’s anger
MedicalNegligence
(Agus Purwadianto,2010)
D3Pre-D2 Pre-D2 Pre-D2Lack of skills
substandard
Foreseeable +avoidable
Intentional(professionalmisconduct)
* profes.mistake* profes.crime
D1=duty;D2=deriliction of D1;D3=damage;D4=direct cause D2D3
Kunci Dinamika PerkembanganPraktek Profesi di RS
• Modal (investasi)– Makin besar dan panjang “ROI”nya
• Teknologi (pola tindakan medik)– Makin dini diintervensi,non invasif dan portable– Rajal > ranap singkat > ranap
• Kepemimpinan profesi (pola etika sosial)– Makin berhirarki & berbagi habis pekerjaan
• Harapan Pasien (pola tuntutan kepuasan)– Makin mudah, murah, mujarab– Tidak jadi korban (KTD – malpraktek)
• Modal (investasi)– Makin besar dan panjang “ROI”nya
• Teknologi (pola tindakan medik)– Makin dini diintervensi,non invasif dan portable– Rajal > ranap singkat > ranap
• Kepemimpinan profesi (pola etika sosial)– Makin berhirarki & berbagi habis pekerjaan
• Harapan Pasien (pola tuntutan kepuasan)– Makin mudah, murah, mujarab– Tidak jadi korban (KTD – malpraktek)
resultante positif(sembuh)
tindakan medikyang benar
daya tahankualitas obat
DILUAR KONTROL DOKTER / RS
TANGGUNGJAWABDOKTER / RS
Medicine is a science of uncertainty,an art of probabilities.
21
k o n d i s i - s a k i t
resultante negatif(meninggal)
respon individualterhadap obatstadium
penyakit
virulensikepatuhan
pasientindakan medikyang salah
Uncertainties multiple• Sendi ilmu kedokteran : biologi – kimia dan fisika dgn
tata letak model matematika (EBM) probabilitaempirik (kurva normal) tak bs antisipasi quintil2terujung.
• Aplikasi ilmu pada manusia tak ada yg pasti,banyak perkecualian (biological variation) bahkanhingga personalized medicine !!!
• Kemajuan iptekdok (fitur terbaru) standar yanmedselalu berkembang cepat, yg mapan tiba2 jadi kuno
• Perkembangan masyarakat anomik/ juggernautsyndrome mudah marah/menggugat
• Perkembangan modal : ie RS msk pasar modal
• Sendi ilmu kedokteran : biologi – kimia dan fisika dgntata letak model matematika (EBM) probabilitaempirik (kurva normal) tak bs antisipasi quintil2terujung.
• Aplikasi ilmu pada manusia tak ada yg pasti,banyak perkecualian (biological variation) bahkanhingga personalized medicine !!!
• Kemajuan iptekdok (fitur terbaru) standar yanmedselalu berkembang cepat, yg mapan tiba2 jadi kuno
• Perkembangan masyarakat anomik/ juggernautsyndrome mudah marah/menggugat
• Perkembangan modal : ie RS msk pasar modal
Konflik kepentingan di RS
• Ciri :– berebut “lahan” (kompetensi : alat, ilmu) :
sumber2– adu kuasa profesional : kemasan altruisme,
tanggungjawab, mutu, standar.– Adu budaya
• Cara :– informal (msh lingkup n. etika & kesopanan)– formal (sudah masuk wilayah hukum).
• Ciri :– berebut “lahan” (kompetensi : alat, ilmu) :
sumber2– adu kuasa profesional : kemasan altruisme,
tanggungjawab, mutu, standar.– Adu budaya
• Cara :– informal (msh lingkup n. etika & kesopanan)– formal (sudah masuk wilayah hukum).
LEBIH DIPERKERUH KRN FASYANKES TAK CUKUP RINCI DIATURSEMENTARA YG DIATUR IALAH NAKES NYA SAJA YG BERJENIS2
KULIBASKAU !!!!!KOK AKU
SELALUDIJADIKANOBYEKSIH ?
KULIBASKAU !!!!!
Konflik etikolegal• pertentangan kepentingan inter/antar
profesional intra-RS yang belummelibatkan pasien (pihak ketiga);
• +/- penguatan dilema etik intra-RSberlarut-larut & berpotensi jadisengketa medik, kesalahan & kejahatanprofesional DR/TK atau kejahatanokupasional/korporasi (RS) ;
• +/- malpraktek.
TAKER ALWAYS, NOT GIVER
• pertentangan kepentingan inter/antarprofesional intra-RS yang belummelibatkan pasien (pihak ketiga);
• +/- penguatan dilema etik intra-RSberlarut-larut & berpotensi jadisengketa medik, kesalahan & kejahatanprofesional DR/TK atau kejahatanokupasional/korporasi (RS) ;
• +/- malpraktek.DILEMA ETIK : KONSEP + IMPLEMENTASI KAIDAH DASAR BIOETIK :BERBENTURAN TERUS, DR/RS TAK PUNYA KEMATANGAN BIOETIKKESALAHAN = TAK ADA NIAT, LALAI, mis : IKUT2AN SAJAKEJAHATAN = NIAT (+); DGN TAFSIRAN hukum ; SENGAJA
a.kompensasi (ganti rugi)via hukumperdata/administratif
b. dokter tersalahdihukumvia hukumpidana
c.ketahui status hukumlembaga yankes badanpublik via hukum TUN badanswasta via perdata.
TIDAK MUJARAB, TIDAK MUDAH, TIDAK MURAH
a.kompensasi (ganti rugi)via hukumperdata/administratif
b. dokter tersalahdihukumvia hukumpidana
c.ketahui status hukumlembaga yankes badanpublik via hukum TUN badanswasta via perdata.
Barriers to MedicalProfessionalism
(= Problem’s Dr) = unprofessionalism
• ARROGANCE• GREED• ABUSE OF POWER• MISREPRESENTATION• IMPAIRMENT• CONFLICT OF INTEREST• NON-CONCIENTIOUSNESS
PENYEBAB KONFLIK ETIKOLEGAL & MALPRAKTEK
• ARROGANCE• GREED• ABUSE OF POWER• MISREPRESENTATION• IMPAIRMENT• CONFLICT OF INTEREST• NON-CONCIENTIOUSNESS
Dr Bermasalah = ProfessionalMisconduct
• Abaikan kompetensi & kemampuan• Abaikan ta-ja profesional kpd pasien• Buat preskripsi nirtanggungjawab• Lakukan penyimpangan profesional lainnya• Terlibat skandal uang & ketidakjujuran lainnya• Lakukan perilaku seksual menyimpang• Melakukan kecurangan akademik• Mengiklankan diri
• Abaikan kompetensi & kemampuan• Abaikan ta-ja profesional kpd pasien• Buat preskripsi nirtanggungjawab• Lakukan penyimpangan profesional lainnya• Terlibat skandal uang & ketidakjujuran lainnya• Lakukan perilaku seksual menyimpang• Melakukan kecurangan akademik• Mengiklankan diri
SENGAJA MENYIMPANG = KEJAHATAN PROFESIONAL
BENTUK2 PELANGGARANBENTUK2 PELANGGARANDISIPLINDISIPLIN
1.1. Tdk kompeten/ tdk cakapTdk kompeten/ tdk cakap2.2. Tdk merujuk ke dr/ drg ygTdk merujuk ke dr/ drg yg
kompetensinya sesuaikompetensinya sesuai3.3. Mendelegasikan pdMendelegasikan pd
nakes yg tdk kompetennakes yg tdk kompeten4.4. Dr/drg pengganti tdkDr/drg pengganti tdk
kompeten & tanpakompeten & tanpapemberitahan pd pasienpemberitahan pd pasien
5.5. Tdk laik praktik (kes fisikTdk laik praktik (kes fisik& mental)& mental)
6.6. Kelalaian dlmKelalaian dlmpenatalaksanaan pasienpenatalaksanaan pasien
7.7. Pemeriksaan &Pemeriksaan &pengobatan berlebihanpengobatan berlebihan
8.8. Tdk berikan informasiTdk berikan informasijujur, etis & adekuatjujur, etis & adekuat
9.9. Tdk laksanakan informedTdk laksanakan informedconsentconsent
10.10.Sengaja tdk buat/Sengaja tdk buat/menyimpan rekammenyimpan rekammedik.medik.
11.11.Penghentian kehamilanPenghentian kehamilantanpa indikasi mediktanpa indikasi medik
PERKONSIL 7/06
1.1. Tdk kompeten/ tdk cakapTdk kompeten/ tdk cakap2.2. Tdk merujuk ke dr/ drg ygTdk merujuk ke dr/ drg yg
kompetensinya sesuaikompetensinya sesuai3.3. Mendelegasikan pdMendelegasikan pd
nakes yg tdk kompetennakes yg tdk kompeten4.4. Dr/drg pengganti tdkDr/drg pengganti tdk
kompeten & tanpakompeten & tanpapemberitahan pd pasienpemberitahan pd pasien
5.5. Tdk laik praktik (kes fisikTdk laik praktik (kes fisik& mental)& mental)
6.6. Kelalaian dlmKelalaian dlmpenatalaksanaan pasienpenatalaksanaan pasien
7.7. Pemeriksaan &Pemeriksaan &pengobatan berlebihanpengobatan berlebihan
8.8. Tdk berikan informasiTdk berikan informasijujur, etis & adekuatjujur, etis & adekuat
9.9. Tdk laksanakan informedTdk laksanakan informedconsentconsent
10.10.Sengaja tdk buat/Sengaja tdk buat/menyimpan rekammenyimpan rekammedik.medik.
11.11.Penghentian kehamilanPenghentian kehamilantanpa indikasi mediktanpa indikasi medik
BENTUK2 PELANGGARAN DISIPLINBENTUK2 PELANGGARAN DISIPLIN
12.12. Penerapan pelayananPenerapan pelayananyg belum diterimayg belum diterimakedokterankedokteran
13.13. Penelitian klinik tanpaPenelitian klinik tanpaetethhical clearanceical clearance
14.14. Tdk memberiTdk memberipertlongan daruratpertlongan darurat
15.15. Menolak /Menolak /menghentikanmenghentikanpengobatan tanpapengobatan tanpaalasan sahalasan sah
17.17.Membuka rhsMembuka rhskedokteran tdk sesuaikedokteran tdk sesuaiketentuanketentuan
18.18.Membuat ket medikMembuat ket mediktanpa dsr yg benartanpa dsr yg benar
19.19.Turut serta dlm tindakanTurut serta dlm tindakanpenyiksaan (torture)/penyiksaan (torture)/eksekusi hkeksekusi hk--an matian mati
20.20.Peresepan tak sesuaiPeresepan tak sesuaiaturan & etika.aturan & etika.
12.12. Penerapan pelayananPenerapan pelayananyg belum diterimayg belum diterimakedokterankedokteran
13.13. Penelitian klinik tanpaPenelitian klinik tanpaetethhical clearanceical clearance
14.14. Tdk memberiTdk memberipertlongan daruratpertlongan darurat
15.15. Menolak /Menolak /menghentikanmenghentikanpengobatan tanpapengobatan tanpaalasan sahalasan sah
17.17.Membuka rhsMembuka rhskedokteran tdk sesuaikedokteran tdk sesuaiketentuanketentuan
18.18.Membuat ket medikMembuat ket mediktanpa dsr yg benartanpa dsr yg benar
19.19.Turut serta dlm tindakanTurut serta dlm tindakanpenyiksaan (torture)/penyiksaan (torture)/eksekusi hkeksekusi hk--an matian mati
20.20.Peresepan tak sesuaiPeresepan tak sesuaiaturan & etika.aturan & etika.
BENTUK2 PELANGGARAN DISIPLINBENTUK2 PELANGGARAN DISIPLIN
21.21. PelecehanPelecehanseksual,intimidasi &seksual,intimidasi &kekerasankekerasan
22.22. Gunakan gelarGunakan gelarakademik/ sebutanakademik/ sebutanprofesi yg bukan hakprofesi yg bukan hak
23.23. Terima imbalan dariTerima imbalan darirujukan/ peresepan dirujukan/ peresepan diluar ketentuan etikaluar ketentuan etika
24.24. Pengiklanan ygPengiklanan ygmenyesatkanmenyesatkan
25.25. Ketergantungan pdKetergantungan pdnapsanapsa
26.26.Gunakan STR, SIP, sertifGunakan STR, SIP, sertifkompetensi tdk sahkompetensi tdk sah
27.27.Imbal jasa tdk sesuaiImbal jasa tdk sesuaitindakantindakan
28.28.Tdk berikan data/Tdk berikan data/informasi atasinformasi ataspermintaan MKDKIpermintaan MKDKI
21.21. PelecehanPelecehanseksual,intimidasi &seksual,intimidasi &kekerasankekerasan
22.22. Gunakan gelarGunakan gelarakademik/ sebutanakademik/ sebutanprofesi yg bukan hakprofesi yg bukan hak
23.23. Terima imbalan dariTerima imbalan darirujukan/ peresepan dirujukan/ peresepan diluar ketentuan etikaluar ketentuan etika
24.24. Pengiklanan ygPengiklanan ygmenyesatkanmenyesatkan
25.25. Ketergantungan pdKetergantungan pdnapsanapsa
26.26.Gunakan STR, SIP, sertifGunakan STR, SIP, sertifkompetensi tdk sahkompetensi tdk sah
27.27.Imbal jasa tdk sesuaiImbal jasa tdk sesuaitindakantindakan
28.28.Tdk berikan data/Tdk berikan data/informasi atasinformasi ataspermintaan MKDKIpermintaan MKDKI
Physical medicaloffice
Problems of doctor practice
ILL HealthPoses specific health hazard
ExternalMental
Affecting : Competence, Conduct, Performance, Safety
Extreme workaholic tendenciesLack of commitment to duties
Disorganized practicePoor communication
Poor attitude & disruptive behavDifficulty w personal behav & lifestyleStressDishonesty
Ragam D2• Kurang/tak ada alkes/obat D2 (-) : bukan taja
Dr/nakes (ia tak dpt dipersalahkan)– Belum/tidak ada SPM yg layak (oleh Dr dg
kemampuan setara/rata2 saat kejadian tajadiukur pada saat itu, bukan saat persidangan kasus
• D2 : Dr semula “kasihan” menduga pasien“kemahalan” utk CT Scan, ternyata ia mampu &CT tsb bermakna
• D2 RS : BPJS pulangkan pasien >< advis Drkonsulen; diiyakan Dr jaga kaki pasiendiamputasi
• Kurang/tak ada alkes/obat D2 (-) : bukan tajaDr/nakes (ia tak dpt dipersalahkan)– Belum/tidak ada SPM yg layak (oleh Dr dg
kemampuan setara/rata2 saat kejadian tajadiukur pada saat itu, bukan saat persidangan kasus
• D2 : Dr semula “kasihan” menduga pasien“kemahalan” utk CT Scan, ternyata ia mampu &CT tsb bermakna
• D2 RS : BPJS pulangkan pasien >< advis Drkonsulen; diiyakan Dr jaga kaki pasiendiamputasi
Perlindungan hukum RSps 45 UU RS No 44/09
• RS tidak dapat dituntut dalammelaksanakan tugas dalam rangkamenyelamatkan nyawa manusia
• Penafsir “tugas”, “selamatkan nyawa” :– GADAR versi cutting/non cutting bisa beda– DPJP RS yunior vs senior; Pem vs swasta– Jadi RAWAN GUGAT DISIPLIN/ETIK di
sidang di MAKERSI & MKEK & MKDKI– “WAJIB” YAN piutang tak tertagih RS >>
Jo Ps 58 (2) UU Kes 36/09
SEBAB TUNTUTAN : BEDA PENAFSIRAN SESAMA DR & DR-PASIEN
• RS tidak dapat dituntut dalammelaksanakan tugas dalam rangkamenyelamatkan nyawa manusia
• Penafsir “tugas”, “selamatkan nyawa” :– GADAR versi cutting/non cutting bisa beda– DPJP RS yunior vs senior; Pem vs swasta– Jadi RAWAN GUGAT DISIPLIN/ETIK di
sidang di MAKERSI & MKEK & MKDKI– “WAJIB” YAN piutang tak tertagih RS >>
MALPRAKTEKDAMPAK
DR palsu&tiru2 DR: 5th/Rp.150 jt
Bohir – DR ilegal : 10 th/Rp.300 jt
Korporasi (+ 1/3 & cabut ijin)
Gradasi Sanksi Pidana Kedokteran PASCA JUDICIAL REVIEW
77 & 78
80 (1)
80(2)
Sanksi Disiplin
Papan nama (-), RM (-); lege artis (-)
DR STR (-) : 100 JT
WNA STR(-) WNI SIP(-) 100 JT
DR palsu&tiru2 DR: 5th/Rp.150 jt
69 (2)
79 jo 41, 46, 51
74
75 & 76
77 & 78
68 Sanksi Etis via MKEKPS 79 : PIDANA KURUNGAN (-) TANPA PAPAN & TDK CME
Multi Kausalitas Medikolegal Dugaan Malpraktek
TekananSi-kon/krisis
KurangResources
RisikoMedik
Iatrogenik/Intervening factors
KurangHati2 Kelalaian
InkompetenTdk tahu
Kaidah Dasar/PrinsipKesadaran Situasi/Kontekstual
KTD luar biasa
Agus Purwadianto - 2009
Lumrah /Dpt diterima
Tak laik-bayang
KTDDr Ber-masalah
FasyankesBermasalah
SJSN (-)Dik mahal
AndilPasien
ALASAN PEMAAF
Patogenesis(Penyulit normal)
ALASAN PEMBENAR
Kesadaran Situasi/KontekstualKTD luar biasa
FAKTOR2UnderlyingPredisposingContributingTrigger
PENYEBABAN
MATICACATRUGI
DINAMIKA MM• Penentu MM (kelalaian medik) ialah hakim
perdata, bisa juga pidana :– Keyakinan hakim + 2 alat bukti sah
• MM dlm konteks pelanggaran disiplin MKDKIatau MKDK Propinsi– Opini majelis thd std kemampuan min pradok &
Perkonsil 17/06• MM dlm konteks pelanggaran etik MKEK
(sistem 2 tingkatan)– Opini majelis thd disiplin (bila tak ada MKDKI); 5 dari
28 pasal Perkonsil 17/06 & KODEKI
• Penentu MM (kelalaian medik) ialah hakimperdata, bisa juga pidana :– Keyakinan hakim + 2 alat bukti sah
• MM dlm konteks pelanggaran disiplin MKDKIatau MKDK Propinsi– Opini majelis thd std kemampuan min pradok &
Perkonsil 17/06• MM dlm konteks pelanggaran etik MKEK
(sistem 2 tingkatan)– Opini majelis thd disiplin (bila tak ada MKDKI); 5 dari
28 pasal Perkonsil 17/06 & KODEKI
Perpres No 12/13 Jamkes : Ps45 PENANGANAN KELUHAN
(1) Peserta tidak puas dapat mengadukpd faskes dan/atau BPJS Kes.(2) Peserta dan/atau Faskes tidak dpt yanBPJS Kes dpt mengadu kpd Menteri.(3) Aduan ay (1) & (2) hrs ditangani &diselesaikan memadai & wkt singkat &diberikan umpan balik ke pengadu(4) Pengaduan sesuai ketentuan perUUan
(1) Peserta tidak puas dapat mengadukpd faskes dan/atau BPJS Kes.(2) Peserta dan/atau Faskes tidak dpt yanBPJS Kes dpt mengadu kpd Menteri.(3) Aduan ay (1) & (2) hrs ditangani &diselesaikan memadai & wkt singkat &diberikan umpan balik ke pengadu(4) Pengaduan sesuai ketentuan perUUan
Perpres No. 12/13 : PENYELESAIANSENGKETA Ps 46
• Sengketa antara:1.peserta vs faskes ;2.peserta vs BPJS Kes;3.BPJS vs faskes; atau4.BPJS vs asosiasi faskes;
dgn musyawarah para pihak > mediasi / pengadilan.• Mediasi / pengadilan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• Sengketa antara:1.peserta vs faskes ;2.peserta vs BPJS Kes;3.BPJS vs faskes; atau4.BPJS vs asosiasi faskes;
dgn musyawarah para pihak > mediasi / pengadilan.• Mediasi / pengadilan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
ADA SENGKETA KELEMBAGAAN
PELANGGARAN DALAM BIDANG KESEHATANPROFESI KEDOKTERAN
PELANGGARAN PROFESI DOKTER UU No 36 THN 2009 dan UU No 29 THN 2004
ETIK
Organisasi Profesi
Laporan/telaah K.EL
MKEK/MKEKG-MDTK
Hukum
Perdata Pidana Administrasi
Gugat Laporan Polisi/jaksa
Laporan
GugatanTuntutan
Disiplin
Disiplin Kedokteran
Laporan
MKDKI Pusat
ETIKMediasi dulu donk
MKEK/MKEKG-MDTK GugatanTuntutan
Pengadilan
Keputusan
Ganti rugi Mati/kurung/penjara/denda
Teguran/Pencabutan
Tindakan Bina Etik
Keputusan
Teguran/PemaluanPecabutan izin Praktik
Sementara/Rehabil
TetapSelamanya
MKDKI Pusat
MKDKI Provinsi
Tindakan Disiplin
Keputusan
PernyataanTertulis
RekomendasiPencabutan TandaRegistrasi & Surat
Izin Praktik
Kewajiban mengikutiPelatihan/Latihan
PN PerdataMilyaranMenunjuk Pembela “Setara”Biaya operasional
Pola Pembelaan IDI/BP2A dlm Sengketa Medik
PN Pidana
SP3
PembelaDR/RS
PendampinganMedikolegal
FK
RS setempat
PoldaItikad Baik
Anggota IDIAsuransi Profesi
AE = koinsidenTindik Sesuai SP/SPMContributory NegligcKTA IDI/SIP/SPTP
aturan daluwarsarisiko diiyakanbalas gugat
Konseling HukumTS RS berbeda
TimSaksi Ahli
Rehab BonafiditasHak Jawab
SP3
Pers
iuran
BP2A-IDIPDSp
DR TERADU
PendampinganMedikolegal
Jangan Mau DipecahBiaya DisiapkanRekam Medik dll
FK
Iuran AnggotaTambahan Biaya
ASURANSI PROFESI
Ethico-legal SystemAgus Purwadianto, 2005
Patients’ Safety
Law associal engineering Value of
Health
Health PersonnelHealth FacilitiesHealth system
Medical GoalsPROFESSIONALISM
MEDICAL INDICATIONCONTEXTUALITY
BALLANCINGCONFLICT OF INTEREST
AccountabilityDiscipline
Patients’ Safety
Liability
Patient/ClientFamily
ResponsibilityEthics
ProfessionalDignity
SOCIAL CONTRACT
PUBLIC TRUST
BEST INTEREST,PREFERENCES,
CommunitySociety
QUALITY OF LIFE
Kesimpulan• Sulit buktikan Dr/RS malpraktek medik (MM) ttp
dampak litigiousnya terasakan o/ Dr krn reputasi,harta dan dirinya dipertaruhkan
• Penyebab MM : CELAH hukum dlm sistem etikolegal,deprofesionalisme (Dr bermasalah, konflik, perilakumenyimpang profesi, sengketa kelembagaan profesi)
• Dr/Dr spes & nakes praktik mandiri rawan digugatperdata & dituntut pidana krn kelalaiannyakerugian & reputasi.
• Utk atasi masalah ini : perbaiki profesionalisme Dr &fasyankes, pembinaan oleh negarawan profesi yg piawaijalankan sistem etikolegal & minimalisir risiko dg asuransiprofesi.
• Sulit buktikan Dr/RS malpraktek medik (MM) ttpdampak litigiousnya terasakan o/ Dr krn reputasi,harta dan dirinya dipertaruhkan
• Penyebab MM : CELAH hukum dlm sistem etikolegal,deprofesionalisme (Dr bermasalah, konflik, perilakumenyimpang profesi, sengketa kelembagaan profesi)
• Dr/Dr spes & nakes praktik mandiri rawan digugatperdata & dituntut pidana krn kelalaiannyakerugian & reputasi.
• Utk atasi masalah ini : perbaiki profesionalisme Dr &fasyankes, pembinaan oleh negarawan profesi yg piawaijalankan sistem etikolegal & minimalisir risiko dg asuransiprofesi.