anpang - karbohidrat

Upload: intan-btari-dwiastuti

Post on 20-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 anpang - karbohidrat

    1/13

    Intan Btari Dwiastuti

    240210130101

    IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

    Praktikum analisis pangan kali ini membahas mengenai penentuan

    karbohidrat khususnya kadar gula total dan kadar gula reduksi. Karbohidrat adalah

    polihidroksi aldehid atau polihiroksiketon dan meliputi kondensat polimer

    polimernya yang terbentuk. Di alam! karbohidrat merupakan hasil sintesa "#2dan

    $2# dengan pertolongan sinar matahari dan hi%au daun &chlorophyll'. $asil

    (otosintesa ini kemudian mengalami polimerisasi men%adi pati dan senyawa

    senyawa bermolekul besar lain yang men%adi )adangan makanan pada tanaman.

    Karbohidrat ini merupakan sumber kalori atau makronutrien utama bagi makhluk

    hidup! sebagian lagi men%adi bahan utama sandang &misalnya serat kapas'!

    industri! bahan bangunan! atau bahan bakar. Di samping sebagai sumber utama

    biokalori dalam bahan makanan! beberapa %enis karbohidrat dan turunannya

    &deri*atnya' memegang peranan penting dalam teknologi makanan! misalnya gum

    &arabi)! karaya! guar' sebagai bahan pengental atau "+"

    &carboxylmethylcellulose' sebagai bahan penstabil! dan banyak lagi sebagai bahan

    pemanis &sukrosa! glukosa! (ruktosa' &,udarmad%i! 2003'.

    Penentuan karbohidrat dalam suatu bahan dapat dibedakan men%adi dua!

    yaitu u%i kualitati( dan u%i kuantitati(. -nalisis kualitati( dan kuantitati( digunakan

    untuk menentukan komposisi bahan pangan dan untuk otentikasi &misalnya untuk

    mendeteksi pemalsuan' produk pangan. -nalisis kualitati( digunakan untuk

    memastikan keakuratan komposisi bahan yang tertera pada label in(ormasi.

    ,edangkan analisis kuantitati( untuk memastikan ketepatan komponen tambahan

    yang tertera pada label dan %uga memastikan %umlah komponen tertentu &ielsen!

    2003'. Dalam praktikum kali ini dilakukan analisis kuntitati( terhadap penentuankarbohidrat yang meliputi penentuan kadar gula reduksi dan gula total pada

    sampel dengan menggunaka nmetode lu(( s)hoorl. +enurut #sborne dan /oogt

    &1' metode u((,)hoorl dapat diaplikasikan untuk produk pangan yang

    mengandung gula dengan bobot molekuler yang rendah dan pati alami atau

    modi(ikasi. -dapun sampel yang digunakan antara lain tepung gula mentang!

    tepung gula masak! sari buah! bubur buah dan madu.

  • 7/24/2019 anpang - karbohidrat

    2/13

    Intan Btari Dwiastuti

    240210130101

    5.1. Penentuan Kadar Gula Reduksi dan Gula Ttal

    ula pereduksi &reducing sugar' merupakan gulagula sederhana yang

    memiliki gugus karbonil &seperti glukosa dan galaktosa'! dapat teroksidasi

    membentuk gugus karboksil dan mereduksi komponen lainnya. ula pereduksi

    dalam suasana basa dapat mereduksi logamlogam! sedangkan gula itu sendiri

    teroksidasi men%adi asamasam &asam aldonat! asam ketonat! atau asam uronat'.

    ula reduksi mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diuraikan men%adi sedikitnya 2

    buah monosakarida. ,edangkan kadar gula total adalah kandungan gula

    keseluruhan dalam suatu bahan pangan baik monosakarida maupun oligosakarida

    &-ndarwulan et al! 2011'.

    Penentuan kadar gula reduksi dan gula total dalam praktikum ini dilakukan

    dengan salah satu metode oksidasi dengan kupri! yaitu metode u(( ,)hoorl.

    +etode ini didasarkan pada peristiwa tereduksinya kuprioksida men%adi

    kuprooksida karena adanya gula reduksi. ula non reduksi yang terdapat di dalam

    bahan akan diubah men%adi gula reduksi dengan )ara dihidrolisis menggunakan

    asam kuat. 5eagen yang digunakan merupakan )ampuran kuprisul(at! a

    karbonat! dan asam sitrat yang disebut larutan u(( ,)hoorl. 5eagen ini ber(ungsi

    sebagai oksidator! yaitu kuprioksida! yang akan mengalami reduksi ketika

    bereaksi dengan gula reduksi men%adi kuprooksida dan mengendap berwarna

    merah bata. Kuprioksida yang ada dalam reagen akan membebaskan iod dari

    garam Kiodida! di mana %umlah iod yang dibebaskan ekui*alen dengan %umlah

    kuprioksida. Banyaknya iod dapat diketahui dengan titrasi menggunakan a

    tiosul(at. 5eaksi yang ter%adi dalam penentuan gula reduksi dan gula total adalah

    sebagai berikut.

    56"#$ 7 "u# &u(( ,)hoorl' 8 "u2#97 56"##$$2,#4 7 "u# &sisa' 8 "u,#47 $2#

    "u,#4 7 2 KI 8 "uI27 K2,#4

    2 "u I2 8 "u2I27 I2

    I2 7 a2,2#3 8 a2,4#:7 aI

    angkah pertama yang dilakukan dalam praktikum ini adalah melakukan

    preparasi sampel. ,ampel yang akan diamati dibuat men%adi larutan - dan larutan

    B. ,ampel diambil sebanyak 2!; gram&sedangkan tepung pisang mentah ; g' ke

  • 7/24/2019 anpang - karbohidrat

    3/13

    Intan Btari Dwiastuti

    240210130101

    dalam labu ukur 2;0 ml. Kemudian sampel tersebut dilarutkan dalam ;0 m

    aungsi penambahan Pbasetat adalah untuk mengendapkan ?at?at organik

    di dalam larutan sehingga yang tertinggal hanya gula yang akan dianalisis. ,etelah

    diko)ok selama 1 menit! lalu ditambahkan ; ml aphosphat ;= dan lalu diko)ok

    kuatkuat selama 1 menit. Penambahan aphosphat ;= ber(ungsi untuk

    menghilangkan kelebihan Pbasetat yang terdapat pada larutan. ,elan%utnya

    ditepatkan dengan a

  • 7/24/2019 anpang - karbohidrat

    4/13

    Intan Btari Dwiastuti

    240210130101

    dipindahkan ke dalam labu ukur 100 ml! kemudian ditepatkan dengan a

  • 7/24/2019 anpang - karbohidrat

    5/13

    Intan Btari Dwiastuti

    240210130101

    larutan a2,2#3. Pada dasarnya prinsip metode analisa yang digunakan adalah

    Iodometri karena kita akan menganalisa I2 yang bebas untuk di%adikan dasar

    penetapan kadar. Di mana proses iodometri adalah proses titrasi terhadap iodium

    &I2' bebas dalam larutan. -pabila terdapat ?at oksidator kuat &misal $2,#4' dalam

    larutannya yang bersi(at netral atau sedikit asam penambahan ion iodida berlebih

    akan membuat ?at oksidator tersebut tereduksi dan membebaskan I2yang setara

    %umlahnya dengan dengan banyaknya oksidator. I2bebas ini selan%utnya akan

    dititrasi dengan larutan standar a2,2#3sehinga I2akan membentuk kompleks

    iodamilum yang tidak larut dalam air. #leh karena itu! %ika dalam suatu titrasi

    membutuhkan indikator amilum! maka penambahan amilum sebelum titik

    ekui*alen.

    ,etelah diketahui *olume atiosul(at yang digunakan dalam titrasi sampel!

    maka dapat dihitung kadar gula reduksi dan gula total dalam sampel. ,ebelumnya

    perlu diketahui *olume atiosul(at yang digunakan untuk titrasi blanko. $al ini

    dilakukan untuk mengetahui %umlah kuprioksida yang bereaksi dengan gula

    reduksi. ,elisih antara *olume atiosul(at untuk titrasi blanko dengan titrasi

    sampel ekui*alen dengan kuprooksida yang terbentuk dan %uga ekui*alen dengan

    %umlah gula reduksi yang ada dalam sampel. ,elisih banyaknya atiosul(at titrasi

    blanko dengan titrasi sampel &a' dapat dihitung menggunakan rumus berikut.

    a =(Vblanko -V sampel )

    0,1x N Na-tiosulfat

    ,etelah diketahui nilai a! kemudian nilai tersebut diinterpolasikan dengan

    tabel yang menggambarkan hubungan antara banyaknya atiosul(at dengan

    banyaknya gula reduksi. Pada tabel tersebut dapat diketahui %umlah gula reduksi

    yang terdapat dalam larutan sampel dan dianggap sebagai nilai b.

    Ta!el 1. Hu!un"an antara Ban#akn#a Na$tisul%at den"an Ban#akn#a Gula

    Reduksi.

    &l Natriu& Tisul%at M" Gluksa

    0 0

    1 2!4

    2 4!

    3 !2

  • 7/24/2019 anpang - karbohidrat

    6/13

    Intan Btari Dwiastuti

    240210130101

    &l Natriu& Tisul%at M" Gluksa

    4 !

    ; 12!2

    : 12!

    1!2 1!

    22!4

    10 2;

    11 2!:

    12 30!3

    ,umber ,I 012112

    Kadar gula reduksi dan gula total yang terdapat dalam sampel dapat

    dihitung menggunakan rumus berikut.

    Kadar gula =b x faktor pengenceran

    Wsampelx 100

    Ta!el '. Hasil Pen"a&atan Penentuan Kadar Gula Reduksi dan Gula Ttal

    Kel. Sa&(el)sa&(el*"+

    Vtitrasi*&l+ , , Rata$rata

    Gula

    reduks

    i

    Gula

    ttal

    Gula

    reduksi

    Gula

    ttal

    Gula

    reduks

    i

    Gula

    ttal

    1B

    Cepung

    Pisang

    mentah

    ; 2;!3 2;!1 0!3 1!;0

    0!:1 ;!0;

    :B

    Cepung

    pisang

    mentah

    ; 24!: 23!: 0!4 3!;;

    2B

    Cepung

    pisang

    masak

    2!; 22!4 22!3 2!1 :0!32

    2:! :!1:

    B

    Cepung

    pisangmasak

    2!; 23!1 21!; 22!; :

    3B,ari

    buah2!; 24!0 24!2 2!1 4!

    2!:2; 4!13

    B,ari

    buah2!; 24!2 24!: 2!44 3!3

    4BBubur

    bayi2!; 22!1 23! 2!:3 31!

    2!:2;2!1:

    ;B

    Bubur

    bayi2!; 24!1 24!2 2!:2 24!3:

    ;B +adu 2!; 1! 21;;!:0 ;!; ;;!:: :!41

  • 7/24/2019 anpang - karbohidrat

    7/13

    Intan Btari Dwiastuti

    240210130101

    Kel. Sa&(el)sa&(el*"+

    Vtitrasi*&l+ , , Rata$rata

    Gula

    reduks

    i

    Gula

    ttal

    Gula

    reduksi

    Gula

    ttal

    Gula

    reduks

    i

    Gula

    ttal

    ;10B +adu 2!; 14!: 21! ;;!2 :!0&,umber Dokumentasi Pribadi! 201;'.

    Perhitungan kadar gula reduksi tepung pisang matang &B'

    a =(Vblanko-V sampel )

    0,1x N Na-tiosulfat

    a =!"," - !#,1

    0,1x 0,0$%

    = !,#"! ml &diinterpolasikan di antara 2ml dan 2ml atrium tiosul(at'

    mg gula =(!,#"! - ! )

    (# - !,#"!)=

    b - &,%

    ',! - b

    2!;344 7 3!1104 E 0!:4b 7 0!3;2b

    b E ;!:44 mg

    K adar gula reduksi =b x faktor pengenceran

    Wsampelx 100

    Kadar gula reduksi =",&&%) x 100

    !,"00x 100

    Kadar gula reduksi E 22!;2=

    Perhitungan kadar gula total

    a =(Vblanko-V sampel )

    0,1x N Na-tiosulfat

    a =!"," - ! 1,"

    0,1x 0,0$%

    = #,$# ml (dinterpolasikan di antara #ml dan &ml natirum tiosulfat)

    mg gula =(#,$! -#)

    (& - #,$! )=

    b - ',!

    $,' - b

    !24 7 0!;: E 0!2b 7 0!0b

    0!304 b E !; mg

    Kadar gula total =

    b x faktor pengenceran

    Wsampelx 100

  • 7/24/2019 anpang - karbohidrat

    8/13

    Intan Btari Dwiastuti

    240210130101

    Kadar gula total =$," x !00

    !,"00x 100

    Kadar gula total E :=

    Dalam melakukan perhitungan sangat penting menentukan besarnya (aktor

    pengen)eran dalam prepasi sampel. >aktor pengen)eran untuk sampel tepung

    pisang matang! bubur bayi dan madu berbeda dengan kedua sampel sisanya.

    Prosedur penger%aan sampel di mana dilakukannya lagi pengen)eran tambahan

    membuat (aktor pengen)eran ketiga sampel ini lebih besar. >aktor pengen)eran

    untuk tepung pisang matang! bubur bayi dan madu dalam penentuan kadar gula

    pereduksi adalah sebesar 100. ilai ini didapat saat preparasi sampel! 2;0ml

    larutan sampel yang sudah di)ampur reagen pen%ernih kemudian dipipet sebanyak

    ;0ml (iltratnya &>p E ;'. ,elan%utnya (iltrate tersebut dien)erkan kembali ke dalam

    labu ukur 100 ml dan dipipet kembali sebanyak 10 ml &>p E 10'. ,ebanyak 10 ml

    larutan sampel lalu dien)erkan kembali ke dalam labu ukur ;0 ml&pengen)eran

    tambahan'. $anya sebanyak 2;ml larutan sampel diambil sebagai larutan - &>p E

    2'. Fika semua (aktor pengen)eran dikaliakan maka diketahui (aktor pengen)eran

    dari sampel tepung pisang matang! bubur bayi dan madu sebesar ; G 10 G 2 E 100.

    ntuk (aktor penge)eran dari larutan B yang digunakan untuk penentuankadar gula total diketahui (aktor pengen)erannya adalah sebesar 200. ,ebanyak

    2;0ml sampel larutan - saat di%ernihkan &sebelum disaring' diambil (itratnya

    sebanyak ;0ml &>p E ;' lalu dien)erkan ke dalam labu ukur 100ml. ,elan%utnya

    dipipet kembali ;0ml larutan - &>p E 2' dan dipanaskan lalu dipindahkan ke

    dalam labu ukur 100ml untuk dien)erkan kembali. Pengen)eran tambahan

    dilan%utnkan dengan memipet sebanyak 10ml larutan - &>p E 10'ke dalam labu

    ukur ;0ml. Baru %adilah larutan B sebanyak 2;ml untuk dianalisi&>p E 2'

    sehingga (aktor pengen)eran dari larutan B sebesar 200.

    >aktor pengen)eran dari dua sampel sisanya yakni tepung pisang mentah

    dan sari buah memiliki tahapan pengen)eran yang kurang lebih sama! hanya sa%a

    tidak mengalami pengen)eran tambahan seperti sampel sebelumnya. ntuk itu!

    (aktor pengen)eran dari kedua sampel ini untuk larutan - adalah ;0 dan untuk

    larutan B adalah 100.

  • 7/24/2019 anpang - karbohidrat

    9/13

    Intan Btari Dwiastuti

    240210130101

    Berdasarkan hasil pengamatan! ml natriun tiosul(at yang digunakan untuk

    mentitrasi sampel pada penentuan gula pereduksi lebih besar dibandingkan

    penentuan gula total. $al ini karena semakin banyak gula yang terdapat pada

    sampel semakin sedikit larutan lu(( s)hoorl tersisa untuk bereaksi dengan titer.

    $asil pengamatan menun%ukkan! ratarata total gula pada sampel tepung

    pisang mentah adalah sebesar ;!;= dengan gula pereduksi sebanyak 0!:1=. $al

    ini menun%ukkan hanya sekitar 5,34% gula yang terdapat di dalam tepung pisang

    mentah merupakan gula non pereduksi misalnya sukrosa, rafnosa, stakiosa, dan

    vervaskosa (Sutresna). Menurut Bello, et al.,(2002) pada saat buah menjadi

    ranum, maka sebagian pati akan diubah menjadi sukrosa sehingga kadar patinya

    menurun. Pada waktu kadar pati menurun, kandungan sukrosa akan naik, dan

    sukrosa yang terbentuk akan dipecah menjadi glukosa dan fruktosa (Winarno,

    2002). Sehingga, di dalam 5,34% gula selain gula pereduksi tersebut sebagian

    besar yang diduga sukrosa belum dipecah menjadi glukosa dan fruktosa yang

    merupakan gula pereduksi dan menyebabkan kadar gula pereduksi sangat kecil.

    +enurut Prabawati et al &200'! tepung buah pisang &masak' mengandung

    karbohidrat yang )ukup tinggi yaitu 0= 0=! hal ini mendekati kadar gula total

    yang ditemukan pada sampel tepung pisang matang yakni sebsar :!1:=

    sedangkan gula pereduksi sebesar 2:!=. $al ini membuktikan! kadar gula total

    pada tepung pisang yang sudah matang lebih tinggi dibandingkan tepung pisang

    mentah. ,elain itu! persentase gula non pereduksi hanya berkisar 4;= dari kadar

    gula total sedangkan pada tepung pisang mentah gula non pereduksi hampir

    men)akup 0= kadar gula total. $al ini menun%ukkan! tepung pisang yang sudah

    matang mengandung lebih banyak gula pereduksi dibandingkan gula non ereduksi

    karena proses pematangan yang menyebabkan pati dipe)ah men%adi sukrosa lalu

    dipe)ah kembali men%adi gulagula sederhana seperti glukosa dan (ruktosa&gula

    reduksi'.

    ,ampel selan%utnya adalah sari buah. Pada sari buah menurut hasil analisis

    terdapat sebesar 4!13= kadar gula total dengan kadar gula pereduksi sebesar

    2!:2;=. $al ini menun%ukkan hampir setengah dari total gula yang digunakan

    dalam pembuatan merupakan gula nonpereduksi yang diduga sukrosa. ,ampel

  • 7/24/2019 anpang - karbohidrat

    10/13

    Intan Btari Dwiastuti

    240210130101

    bubur bayi mengandung total kadar gula sebesar 2!1:;= dan total gula reduksi

    sebesar 2!:2;=.

    ,tandar mutu madu salah satunya didasarkan pada kandungan gula

    pereduksi &glukosa dan (ruktosa' total yaitu minimal :0 =. ,edangkan! %enis gula

    pereduksi yang terdapat pada madu tidak hanya glukosa dan (ruktosa! tetapi %uga

    terdapat maltosa dan dekstrin&,arwono! 2001'. $asil pengamatan menun%ukkan!

    terdapat hanya ;;!::= gula reduksi di dalam sampel dan gula total sebesar

    :!41;=. +elihat standar di atas! maka sampel madu yang dianalis dapat

    dikatakan di bawah standar mutu yang mendasarkan salah satu kriterianya pada

    kadar gula pereduksi.

    Kadar gula reduksi pada bahan pangan dapat menentukan proses

    pengolahan yang akan dilakukan. Bahan yang memiliki kadar gula pereduksi yang

    tinggi apabila melalui proses pemanasan &penggorengan atau pengeringan' akan

    rentan mengalami karamelisasi atau pen)oklatan nonen?imatis. -pabila tidak

    diinginkan adanya pen)oklatan tersebut! maka proses pemanasan harus dikontrol

    dengan benar. mumnya gula pereduksi yang dihasilkan berhubungan erat dengan

    akti*itas en?im! di mana semakin tinggi akti*itas en?im maka semakin tinggi pula

    gula pereduksi yang dihasilkan. "ontoh gula pereduksi yaitu glukosa dan (ruktosa.

    Dalam metode u((,)hoorl! p$ harus diperhatikan dengan )ermat. ,uasana

    yang terlalu asam akan menimbulkan overestimatedpada tahap titrasi sebab akan

    ter%adi reaksi oksidasi ion iodide men%adi I2.

    #27 4I7 4$7 8 2I27 2$2#

    -pabila p$ terlalu tinggi &terlalu basa'! maka hasil titrasi akan men%adi lebihrendah daripada sebenarnya! karena pada p$ tinggi akan ter%adi resiko kesalahan!

    yaitu ter%adinya reaksi I2 yang terbentuk dengan air &hidrolisis'. $2,#4

    ditambahkan untuk mengikat ion tembaga yang terbentuk dari hasil reduksi

    monosakarida dengan pereaksi u((,)hoorl! kemudian membentuk "u,#4. KI

    akan bereaksi dengan tembaga sul(at membentuk buih )oklat kehitaman. angkah

    terakhir yang dilakukan dalam metode u(( ,)hoorl adalah titrasi dengan natrium

    tiosul(at &$ar%adi 14'.

  • 7/24/2019 anpang - karbohidrat

    11/13

    Intan Btari Dwiastuti

    240210130101

    V. KESIMP-LAN DAN SARAN

    5.1 Kesi&(ulan

    Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini antara lain

    ula total adalah kandungan gula keseluruhan dalam suatu bahan

    pangan baik monosakarida maupun oligosakarida

    ula pereduksi merupakan gula yang mereduksi senyawasenyawa

    penerima elektron! )ontohnya adalah glukosa dan (ruktosa

    +elalui titrasi iodometri karbohidrat dihidrolisis men%adi monosakarida

    yang dapat mereduksikan "u27 mena%adi "u7 sehingga kelebihan "u27 dapat

    dititrasi.

    5atarata kadar gula total dan gula reduksi tepung pisang mentah sebesar

    ;!0;= dan 0!:1=

    5atarata kadar gula total dan gula reduksi tepung pisang masak sebesar

    :!1:= dan 2:!=

    5atarata kadar gula total dan gula reduksi sari buah sebesar 4!13= dan

    2!:2;=.

    5atarata kadar gula total dan gula reduksi madu sebesar :!41;= dan

    ;;!::=

    5.' Saran

    ,ebaiknya dalam melakukan penentuan karbohidrat dilakukan se)ara teliti

    dan teratur mengingat prosesya yang )ukup pan%ang

    5angkaian alat yang digunakan harus harus dipastikan dapat ber(ungsi

    dengan baik.

  • 7/24/2019 anpang - karbohidrat

    12/13

    Intan Btari Dwiastuti

    240210130101

    arutan sampel harus memiliki p$ netral karena p$ yang terlalu rendah

    atau terlalu tinggi akan memengaruh hasil analisis.

    DATAR P-STAKA

    -ndarwulan! .! >eri K.! dan Dian $. 2011. -nalisis Pangan. PC. Dian 5akyat!

    Fakarta

    Bello, L.A., Hernandez, L.S., Damian, E.M. dan Vazquez, J.F. 2002. Laboratory

    Scale Production of Maltodextrins and Glucose Syrup from Banana

    Starch. Acta Cientifica Venezolana. 53: 44-48

    $ar%adi! H. 14. Ilmu Kimia -nalitik Dasar. PT. Gramedia Pustaka Utama,

    Jakarta.

    ielsen! ,.,. 2003. Food Analysis Third Edition. Kluwer -)ademi) Plenum

    Publishers! ew Jork

    #sborne, D. R. and/oogt, P. 1. The analysis o nutrients in oods. -)ademi)

    Press! ondon.

    Prabawati, S., Suyanti dan Setyabudi, D. A. 2008. Teknologi Pascapanen dan

    Teknik Pengolahan Buah Pisang. Penyunting: Wisnu Broto. Balai Besar

    Penerbitan dan Pengembangan Pertanian.

    ,arwono! B.! 2001. Kiat +engatasi Permasalahan Praktis ebah +adu!

    -gromedia Pustaka! Cangerang.

    ,I 0121. 12. "ara %i +akanan dan +inuman. Badan ,tanrdisasi asional

    ,udarmad%i! ,.! $. Bambang! ,uhardi. 2003. -nalisa Bahan +akanan dan

    Pertanian. iberty! Jogyakarta

    ,utresna! . 200. "erdas Bela%ar Kimia. PC. ra(indo +edia Pertama!

    Bandung.

    Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama,

    Jakarta.

  • 7/24/2019 anpang - karbohidrat

    13/13

    Intan Btari Dwiastuti

    240210130101

    .