anotasi.doc
DESCRIPTION
IPSTRANSCRIPT
juJJUNI
Nasution. 1999. Kurikulum dan Nasution. 1999. Kurikulum dan Pengajaran. Bumi Aksara. Jakarta. Pengajaran. Bumi Aksara. Jakarta. Hal. 14Hal. 14
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Determinan kurikulum atau azas-azas kurikulum adalah :Determinan FilosofisDeterminan SosiologisDeterminan Psikologis 4.Hakekat Pengetahuan
3
SABTUJUMATKAMIS
1 2
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Sukmadinata, Nana Syaodih. 1977. Sukmadinata, Nana Syaodih. 1977. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 93-94Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 93-94
Komponen-komponen kurikulum : Tujuan dan isi kurikulum Metode Evaluasi
RABUSELASASENIN
5 76
MINGGU
4JUNI
JUNI
S. Nasution. 2001. Azas-azas kurikulum. S. Nasution. 2001. Azas-azas kurikulum. Bumi Aksara. Jakarta. Hal 11.Bumi Aksara. Jakarta. Hal 11.
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Azas-azas yang mendasari setiap kurikulum adalah :1. Azas Filosofis yang berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai dengan filsafat negara.2. Azas Psikologi yang memperhitungkan factor anak dalam kurikulum yakni ; A. Psikologi anak, perkembangan anak B. Psikologi belajar, bagaimana proses belajar anak
10
SABTUJUMATKAMIS
8 9
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
S. Nasution. 2001. Azas-azas kurikulum. Bumi S. Nasution. 2001. Azas-azas kurikulum. Bumi Aksara. Jakarta. Hal 11.Aksara. Jakarta. Hal 11.
3.Azas Sosiologi, yaitu keadaan masyarakat, perkembangan dan perubahannya, kebudayaan manusia, hasil kerja manusia berupa pengetahuan dan lain-lain.
4.Azas Organisasi yang mempertimbangkan bentuk dan organisasi bahan pelajaran yang disajikan.
RABUSELASASENIN
12 1413
MINGGU
11JUNI
JUNI
Nasution. 1999. Kurikulum dan Pengajaran. Nasution. 1999. Kurikulum dan Pengajaran. Bumi Aksara. Jakarta. Hal 5Bumi Aksara. Jakarta. Hal 5
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Kurikulum formal meliputi :Tujuan pelajaran, umum dan spesifikBahan pelajaran yang tersusun sistematisSBM serta kegiatan-kegiatannyaSistem evaluasi untuk mengetahui sampai
mana tujuan tercapai
17
SABTUJUMATKAMIS
15 16
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bumi Aksara. Jakarta. Hal 239Bumi Aksara. Jakarta. Hal 239
Kurikulum disusun dan dilaksanakan berdasarkan pada prinsip-prinsip yang berorientasi pada :Tujuan sekolah Relevansi pendidikan Efisiensi dan efektifitas Fleksibilitas (keluwesan) Berkesinambungan Pendidikan seumur hidup
RABUSELASASENIN
19 2120
MINGGU
18JUNI
JUNI
Hudono, Herman.1979. Pengembangan Hudono, Herman.1979. Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di Depan Kelas. Usaha Nasional. Hal 2 Depan Kelas. Usaha Nasional. Hal 2
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Dengan mengevaluasi kurikulum, kita dapat menetapkan :Pengembangan kurikulum :
a. persiapan apakah bahan-bahan pelajaran dan metode sudah sesuai dengan
kebutuhan siswa b. Menentukan perubahan menu yang diperlukan c. Tujuan mengidentifikasi kebutuhan siswa adalah untuk merencanakan pengajaran yang cocok2. Pengelompokan
24
SABTUJUMATKAMIS
22 23
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikulum teori dan Praktek. Pengembangan Kurikulum teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 86 Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 86
Kurikulum humanistik berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi (personal education) yaitu John Dewey (progressive Education) dan J.J Rosseau (romantic education). Aliran inilebih memberikan tempat utamaKepada siswa. Mereka bertolak dari asumsi bahwa anak atausiswa adalah yang pertama dan utama dalam pendidikan
RABUSELASASENIN
26 2827
MINGGU
25JUNI
JUNI
Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 88Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 88
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Ciri-ciri kurikulum konfluen :Partisipasi kurikulum ini menekankan partisipasi murid dalam kegiatan pembelaja an adalah belajar bersama melalui bentuk aktifitas kelompok partisipasi dalam kegiatan bersama murid-murid dapat mengadakan perundingan, persetujuan dan bertanggung jawab bersama. Menunjukkan ciri yang non otoriter dari pendidikan konfluen.
Kegiatan kelompok terjadi dan integrasi dari pemikiran perasaan dan juga tindakan.
1
SABTUJUMATKAMIS
29 30
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 88Bandung. Hal 88
Ciri-ciri kurikulum konfluen :3. Relevani isi pendidikan dengan kebutuhan minat dan kehidupan murid karena diambil dari dunia murid itu sendiri, hal ini berarti bagi murid baik secara intelektual atau emosional.
4. Pribadi dalam pendidikan ini memberikan tempat utama pada pendidikan anak adalah pengembangan pribadi pengaktualisasian segala potensi pribadi anak secara utuh.
RABUSELASASENIN
3 54
MINGGU
2JULI
JULI
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Abu Ahmadi. 1991. Sosiologi Pendidikan. Rineka Abu Ahmadi. 1991. Sosiologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Halaman 129.Cipta. Jakarta. Halaman 129.
Menurut Brown, ada 3 prinsip sosiologi tertentu di dalam memandang subject matter Secara keseluruhan :
Bahwa perubahan kurikulum itu bersifat gradual, mencerminkan nilai—nilai dasar malure dari masyarakat, dan pada saat yang sama menunjuk-kan pekerjaan yang effektif dalam pengarahan nilai—nilai yang tinggi.Subject matter di sekolah pasti berfungsi dalam hubungan dengan orang dewasa dan serempak dengan itu disesuaikan dengan tingkat—tingkat perkembangan anakSubject matter pasti terus menerus menuju pada yang efektif dari tujuan sosial yang telah ditentukan.
8
SABTUJUMATKAMIS
6 7
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Soemantri, Norman. 1989. Landasan dan Pendekatan Soemantri, Norman. 1989. Landasan dan Pendekatan Pengembangan Kurikulum.Bumi Aksara.Pengembangan Kurikulum.Bumi Aksara.Jakarta. Hal 1Jakarta. Hal 1
Kurikulum pada umumnya berisi dua dimensi utama yaitu Vision (Pandangan) dan Struktur ( Susunan / kerangka )Vision adalah suatu konsepsi yang dihasilkan dan serangkaian pemikiran para ahli tentang manusia yang diinginkannya melalui proses pendidikan.Struktur adalah kerangka yang menerjemahkan tujuan filosofis ke dalam berbagai bentuk pengalaman operasional.
RABUSELASASENIN
10 1211
MINGGU
9JULI
JULI
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Nasution. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Nasution. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar mengajar. Bina Aksara. Bandung. Hal 10Belajar mengajar. Bina Aksara. Bandung. Hal 10
Kurikulum yang membicarakan pokok-pokok yang sama pada tingkat yang lebih tinggi, dengan cara yang lebih matang dan abstrak, disebut kurikulum “spiral”, sesuai dengan taraf dan perkembangan anak. Dengan demikian dapat dibina secara kontimu perkembangan intelektual dan mental anak.
15
SABTUJUMATKAMIS
13 14
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Djaali, dkk. 2002. Pengukuran dalam Bidang Djaali, dkk. 2002. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Program Pascasarjana Universitas Negeri Pendidikan. Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Hal 20.Jakarta. Hal 20.
Analisa kurikulum bertujuan untuk menentukan bobot setiap produk bahasa yang akan dijadikan sebagai dasar dalam menentukan jumlah item atau butir soal untuk setiap pokok bahasan untuk soal objektif atau bobot soal untuk bentuk uraian, dalam membentuk kisi-kisi test. Menentukan bobot untuk setiap pokok bahasan tersebut dilakukan berdasar-kan jumlah jam pertemuan yang tercantum dalam kurikulum atau garis-garis besar program pengajaran (GBPP.
RABUSELASASENIN
17 1918
MINGGU
16JULI
JULI
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Munandar, Utami. 1992. Mengembangkan Bakat dan Munandar, Utami. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Gramedia Widiasarana Kreativitas Anak Sekolah. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. Hal 150Indonesia. Jakarta. Hal 150
Kurikulum dapat di diferensiasi melalui materi (content), proses, dan produk belajar yang lebih maju dan lebih majemuk, serta dapat dirancang dengan cara :
Menyesuaikan kurikulum yang biasa a. Menambah hal-hal baru yang menarik dan merupakan tantangan bagi siswa berbakat. b. mengubah bagian-bagian tertentu yang kurang sesuai. c. Mengurangi kegiatan-kegiatan yang terlalu rutin dan mengulang. d. meluaskan dan mendalami materi.2. Mengembangkan kurikulum yang baru/khusus.
22
SABTUJUMATKAMIS
20 21
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Bradley, Leo H. Curriculum Leadership and Bradley, Leo H. Curriculum Leadership and Development Handbook.Development Handbook.
Ada tiga tujuan penting yang harus diusahakan sekolah dalam membuat keputusan kurikulum, yaitu ;Penggabungan kurikulum dengan pembelajaran.Menjaga kurikulum dari struktur kekuasaan dalam pembuatan keputusan.Menjelaskan tugas pembuat keputusan dalam proses kurikulum.
RABUSELASASENIN
24 2625
MINGGU
23JULI
JULI
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 7-14Bandung. Hal 7-14
Kurikulum dan Teori-teori PendidikanAda empat teori pendidikan yang banyak dibicarakan para akhli pendidikan dan dipandang mendasari pelaksanaan pendidikan :
Pendidikan KlasikKurikulum pendidikan klasik lebih menekankan isi pendidikan, yang diambil dari disiplin ilmu, disusun menurut akhli tanpa mengikutsertakan guru-guru apalagi siswa.
Bersambung lembar berkutnya
29
SABTUJUMATKAMIS
27 28
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 7-14Bandung. Hal 7-14
Pendidikan PribadiKurikulum pendidikan pribadi lebih menekankan pada proses pengembangan kemampuan siswa.
Teknologi PendidikanKurikulum teknologi pendidikan menekankan kompetensi atau kemampuan-kemampuan praktis.
Kurikulum Pendidikan InstruksionalMenekankan baik pada isi maupun proses pendidikan sekaligus.
RABUSELASASENIN
31 21
MINGGU
30JULI
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. BandungBandung
Hilda Taba (1962) mempunyai pendapat, perbedaan antara kurikulum dan pengajaran menurutnya bukan terletak pada implementasinya, tetapi pada keluasan cakupannya. Kurikulum berkenaan dengan cakupan tujuan, isi dan metode yang lebih luas atau lebih umum, sedangkan yang lebih sempit lebih khusus menjadi tugas pengajaran. Menurut Taba, keduanya membentuk satu kontinum, kurikulum terletak pada ujung tujuan umum atau tujuan jangka panjang, sedangkan pengajaran pada ujung lainnya yaitu yang lebih khusus atau tujuan dekat.
5
SABTUJUMATKAMIS
3 4
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. BandungBandung
Johnson membedakan dengan tugas antara kurikulum dengan pengajaran. Semua yang berkenaan dengan perencanaan dan pelaksanaan, seperti perencanaan isi, kegiatan belajar mengajar, evaluasi, termasuk pengajaran, sedangkan kurikulum hanya berkenaan dengan hasil-hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh siswa. Menurut Johnson kurikulum adalah….a structured series of intended learning outcomes (Johnson, 1967 hal 130)
RABUSELASASENIN
7 98
MINGGU
6
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Brooks, J & Brooks. 1993. The Case for Constructivist Brooks, J & Brooks. 1993. The Case for Constructivist Classroom. Association for Supervision on Curriculum Classroom. Association for Supervision on Curriculum Development. Alexandra. Halaman 17Development. Alexandra. Halaman 17
Characteristic of constructivist classroom are as follow :Curriculum is presented with emphasis on big concepts.Pursuit of student question in highly valued.Curricular activities rely heavily on primary sources of data and manipulative materials.Student are viewed as thinkers with emerging theories about the world.Teachers be have in an interactive manner, mediating the environment for students.Teachers seek students point of view to have future lessons on student condition. Assesment is interwoven with teching and accurs though student exhibits and portfolios.8. Student work primarily in groups.
12
SABTUJUMATKAMIS
10 11
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Mulyani, Sumantri (1994). Pengembangan Pelaksanaan Mulyani, Sumantri (1994). Pengembangan Pelaksanaan Kurikulum yang Menjamin tercapainya Lulusan yang kreatif Kurikulum yang Menjamin tercapainya Lulusan yang kreatif (dalam kurikulum untuk abad ke-21). Grasindo. Jakarta. Hal 27(dalam kurikulum untuk abad ke-21). Grasindo. Jakarta. Hal 27
Pengembangan kurikulum dimulai dengan suatu proses perencanaan, yaitu menetapkan berbagai kebutuhan, mengadakan identifikasi tujuan dan sasaran. Menyusun persiapan dan melaksanakan penyajian yang sesuai dengan segala persyaratan kebudayaan sosial dan pribadinya.
RABUSELASASENIN
14 1615
MINGGU
13
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 135Bandung. Hal 135
PROSES BELAJARAusubel dan Robinson (1969) membedakan dua dimensi dari proses belajar, yaitu dimensi cara menghubungkan pengetahuan baru dengan struktur ide yang telah ada. Pada dimensi yang pertama dibedakan tipe belajar yang bersifat mencari (discovery learning) dan yang bersifat menerima (Perception learning). Pada dimensi kedua, dibedakan antara belajar yang bersifat menghafal (rote learning) dan belajar bermakna (meaningfull learning).Assesment is interwoven with teching and accurs though student exhibits and portfolios.
8. Student work primarily in groups.
19
SABTUJUMATKAMIS
17 18
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Sukmadinata, Nana Syaodih. 1987. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 1987. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 27Bandung. Hal 27
Kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum yang merupakan kajian para akhli kurikulum dan akhli pendidikan dan pengajaran.
RABUSELASASENIN
21 2322
MINGGU
20
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. BandungBandung
Perkembangan teori kurikulum tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangannya. Perkembangan kurikulum telah dimulai pada tahun 1890 dengan tulisan Charles dan M.C Murry, tetapi secara definitif berawal pada hasil karya Franklin Babbit tahun 1918. Babbit seing dipandang sebagai akhli kurikulum yang pertama, ia perintis pengembangan praktek kurikulum.
26
SABTUJUMATKAMIS
24 25
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Oemar, Hamalik. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Oemar, Hamalik. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta. Hal 16-18Bumi Aksara. Jakarta. Hal 16-18
Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum :
Berorientasi pada tujuan.Relevansi atau kesesuaian.Efisiensi dan efektifitas.Fleksibilitas (keluwesan).Berkesinambungan (continuitas).Keseimbangan.Keterpaduan.
8. Mutu
RABUSELASASENIN
28 3029
MINGGU
27
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Nasution. 1999. KURIKULUM DAN PENGAJARAN. Nasution. 1999. KURIKULUM DAN PENGAJARAN. Bumi aksara. Jakarta. Hal 5.Bumi aksara. Jakarta. Hal 5.
Ada sejumlah ahli teori kurikulum yang berpendapat bahwa kurikulum bukan hanya meliputi semua kegiatan yang direncanakan, melainkan juga peristiwa—peristiwa yang terjadi di bawah pengawasan sekolah, jadi selain kegiatan kurikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal. Yang terakhir ini sering disebut kokurikuler atau extra kurikuler (Co-Curriculum, Extra Curriculum)
2
SABTUJUMATKAMIS
31 1
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Boediono. 2002.Kurikulum Berbasis Kompetensi. Boediono. 2002.Kurikulum Berbasis Kompetensi. Puskur Depdiknas. JakartaPuskur Depdiknas. Jakarta. .
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki 4 komponen :
Kurikulum dan hasil belajar.Penilaian berbasis kelas.Kegiatan pembelajaran.
4. Pengelolaan kurikulum berbasis kompetensi.
RABUSELASASENIN
4 65
MINGGU
3
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 150Bandung. Hal 150
Prinsip Pengembangan KurikulumPrinsip Umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis dan efektifitas.Prinsip Khusus : berkenaan dengan tujuan, isi pendidikan, proses belajar mengajar, media dan alat pengajaran, dan kegiatan penilaian.
9
SABTUJUMATKAMIS
7 8
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Sudjana, Nana. 1989. Pembinaan dan Pengembangan Sudjana, Nana. 1989. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Sinar Baru. Bandung. Hal 30-31Kurikulum di Sekolah. Sinar Baru. Bandung. Hal 30-311818
Kriteria yang dapat membantu para perancang kurikulum dalam menentukan isi kurikulum. Isi kurikulum harus :
sesuai, tepat dan bermakna tentang perkembangan siswa.Dapat mencapai tujuan yang komprehensif (intelektual, moral, sosial, seimbang).Mengandung pengetahuan ilmiah yang teruji.Dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
e. Mengandung bahan pelajaran yang jelas, teori, prinsip, konsep.
RABUSELASASENIN
11 1312
MINGGU
10
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Subroto Suryo. 1990. Tata Laksana Kurikulum. 1990. Subroto Suryo. 1990. Tata Laksana Kurikulum. 1990. Rineka Cipta. Bandung. Hal. 9.Rineka Cipta. Bandung. Hal. 9.
Struktur program kurikulum dan implikasinya dalam kegiatan administrasi. Maksudnya : kurikulum yang dikembangkan atas dasar program pendidikan ( sesuai dengan jenjang sekolah SD, SMP, SLTA). Untuk sekolah – sekolah umum program pendidikan tersebut meliputi :1. Program pendidikan umum.2. Program pendidikan akademis.3. Program pendidikan ketrampilan.Kemudian setiap program pendidikan memperoleh alokasi waktu tertentu disesuaikan dengan keperluan (jam pelajaran, kelas berapa per minggu untuk setiap mapel).
16
SABTUJUMATKAMIS
14 15
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Muhammad Ali.1984. Guru dalam Proses Belajar Muhammad Ali.1984. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru. Bandung. Hal : 54.Mengajar. Sinar Baru. Bandung. Hal : 54.
Kemampuan yang telah dimiliki sebelum mempelajari sesuatu kemampuan baru disebut Entry Behavior. Jadi Entry behavior pada dasarnya merupakan keadaan dengan pengetahuan atau ketrampilan yang harus dimiliki terlebih dahulu oleh siswa sebelum ia mempelajari pengetahuan atau keterampilan baru.
RABUSELASASENIN
18 2019
MINGGU
17
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung . Hal 4Bandung . Hal 4
Kurikulum mempunyai kedudukan dalam proses pendidikan yaitu :Kurikulum berfungsi menyerahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.Kurikulum berfungsi sebagai suatu rencana pendidikan.Kurikulum merupakan suatu bidang studi.
23
SABTUJUMATKAMIS
21 22
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Oemar Hamalik. 2003. PENDIDIKAN GURU Oemar Hamalik. 2003. PENDIDIKAN GURU BERDASARKAN PENDEKATAN KOMPETENSI. Bumi BERDASARKAN PENDEKATAN KOMPETENSI. Bumi Aksara. Jakarta. Hal. 20.Aksara. Jakarta. Hal. 20.
Evaluasi dalam KurikulumPembuatan keputusan harus berdasarkan informasi dan data objektif yang didahului dengan pengadaan eveluasi terhadap kurikulum yang sedang berlaku, sehingga evaluasi memegangperanan penting dalam pembuatan keputusan kurikuler untuk dapat mengetahui hasil kurikulum kelemahan dan kekuatannya sehingga dapat di tindak lanjuti untuk perbaikan.
RABUSELASASENIN
25 2726
MINGGU
24
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Sukmadinata, nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukmadinata, nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 34Bandung. Hal 34
Menurut Blauchamp, kurikulum mempunyai tiga karakteristik yaitu : Kurikulum merupakan dokumen tertulis berisi garis-garis besar rumusan tujuan Isi atau materi ajar
30
SABTUJUMATKAMIS
28 29
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Suparman, Atwi.dkk. Konsep Dasar pengembangan Suparman, Atwi.dkk. Konsep Dasar pengembangan Kurikulum. Hal 1Kurikulum. Hal 1
Pengembangan kurikulum adalah suatu istilah yang digunakan ahli pendidkan dalam rangka perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum terjadi karena adanya perubahan kehidupan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan dibidang yang berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat. Perubahan kurikulum di tingkat pendidikan tinggi secara tidak langsung akan mempengaruhi tugas dosen, sebab dosen adalah pengembang kurikulum ditingkat universitas atau tingkat mata kuliah, dimana ia harus mengidentifikasi tujuan yang harus dicapai, materi yang akan disampaikan, dan pengalaman belajar yang akan dialami mahasiswa.
RABUSELASASENIN
2 43
MINGGU
1
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Suparman, M. Atwi.dkk. Konsep dasar Pengembangan Suparman, M. Atwi.dkk. Konsep dasar Pengembangan Kurikulum. Hal 11Kurikulum. Hal 11
Perlu dirancang kurikulum untuk memberikan keterampilan yang mengacu pada keterampilan yang dibutuhkan dimasA DEPAN. Untuk kurikulum semacam ini Draper kaufman (1976) mengusulkan enam area kompetensi yaitu ; Mampu mendpatkan akses ke informasi Mampu berfikir jernih Mampu berkomunikasi (lisan dan tertulis) secara efektif Memahami pentingnya lingkungan sehat bagi kehidupan manusia Memahami dinamika individu dan masyarakat Memiliki kompetensi pribadi yang tepat untuk bidang yang
diminati dan ditekuni
7
SABTUJUMATKAMIS
5 6
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 34Bandung. Hal 34
Dalam dimensi kurikulum ada dua dimensi penting, yaitu :Substansi unsur-unsur serta organisasi dari dokumen tertulis kurikulum.Model pengorganisasian dan bagian-bagian kurikulum terutama organisasi dan proses pengajaran.
RABUSELASASENIN
9 1110
MINGGU
8
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Sukamdinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukamdinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 34Bandung. Hal 34
Desain KurikulumDesain kurikulum merupakan suatu pengorganisasian tujuan, isi, serta proses belajar yang akan diikuti oleh siswa pada berbagai tahap perkembangan pendidikan.
14
SABTUJUMATKAMIS
12 13
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Undang-undang RI No.20 Tahun 2003. 2003. Tentang Undang-undang RI No.20 Tahun 2003. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Citra Umbara. Bandung. Hal Sistem Pendidikan Nasional. Citra Umbara. Bandung. Hal 2424
Kurikulum (pasal 36)Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan republik Indonesia.
RABUSELASASENIN
16 1817
MINGGU
15
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Sukamdinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukamdinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 34Bandung. Hal 34
Desain KurikulumDesain kurikulum merupakan suatu pengorganisasian tujuan, isi, serta proses belajar yang akan diikuti oleh siswa pada berbagai tahap perkembangan pendidikan.
14
SABTUJUMATKAMIS
12 13
by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung
Undang-undang RI No.20 Tahun 2003. 2003. Tentang Undang-undang RI No.20 Tahun 2003. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Citra Umbara. Bandung. Hal Sistem Pendidikan Nasional. Citra Umbara. Bandung. Hal 2424
Kurikulum (pasal 36)Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan republik Indonesia.
RABUSELASASENIN
16 1817
MINGGU
15