anotasi.doc

25
juJ JUNI Nasution. 1999. Kurikulum Nasution. 1999. Kurikulum dan Pengajaran. Bumi dan Pengajaran. Bumi Aksara. Jakarta. Hal. 14 Aksara. Jakarta. Hal. 14 by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung Determinan kurikulum atau azas-az kurikulum adalah : Determinan Filosofis Determinan Sosiologis Determinan Psikologis 4.Hakekat Pengetahuan 3 SABTU JUMAT KAMIS 1 2 by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung Sukmadinata, Nana Syaodih. 1977. Sukmadinata, Nana Syaodih. 1977. Pengembangan Kurikulum Teori dan Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 93-94 Bandung. Hal 93-94 Komponen-komponen kurikulum : Tujuan dan isi kurikulum Metode Evaluasi RABU SELASA SENIN 5 7 6 MINGGU 4 JUNI

Upload: bungsu

Post on 15-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

IPS

TRANSCRIPT

Page 1: Anotasi.doc

juJJUNI

Nasution. 1999. Kurikulum dan Nasution. 1999. Kurikulum dan Pengajaran. Bumi Aksara. Jakarta. Pengajaran. Bumi Aksara. Jakarta. Hal. 14Hal. 14

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Determinan kurikulum atau azas-azas kurikulum adalah :Determinan FilosofisDeterminan SosiologisDeterminan Psikologis 4.Hakekat Pengetahuan

3

SABTUJUMATKAMIS

1 2

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Sukmadinata, Nana Syaodih. 1977. Sukmadinata, Nana Syaodih. 1977. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 93-94Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 93-94

Komponen-komponen kurikulum : Tujuan dan isi kurikulum Metode Evaluasi

RABUSELASASENIN

5 76

MINGGU

4JUNI

Page 2: Anotasi.doc

JUNI

S. Nasution. 2001. Azas-azas kurikulum. S. Nasution. 2001. Azas-azas kurikulum. Bumi Aksara. Jakarta. Hal 11.Bumi Aksara. Jakarta. Hal 11.

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Azas-azas yang mendasari setiap kurikulum adalah :1. Azas Filosofis yang berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai dengan filsafat negara.2. Azas Psikologi yang memperhitungkan factor anak dalam kurikulum yakni ; A. Psikologi anak, perkembangan anak B. Psikologi belajar, bagaimana proses belajar anak

10

SABTUJUMATKAMIS

8 9

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

S. Nasution. 2001. Azas-azas kurikulum. Bumi S. Nasution. 2001. Azas-azas kurikulum. Bumi Aksara. Jakarta. Hal 11.Aksara. Jakarta. Hal 11.

3.Azas Sosiologi, yaitu keadaan masyarakat, perkembangan dan perubahannya, kebudayaan manusia, hasil kerja manusia berupa pengetahuan dan lain-lain.

4.Azas Organisasi yang mempertimbangkan bentuk dan organisasi bahan pelajaran yang disajikan.

RABUSELASASENIN

12 1413

MINGGU

11JUNI

Page 3: Anotasi.doc

JUNI

Nasution. 1999. Kurikulum dan Pengajaran. Nasution. 1999. Kurikulum dan Pengajaran. Bumi Aksara. Jakarta. Hal 5Bumi Aksara. Jakarta. Hal 5

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Kurikulum formal meliputi :Tujuan pelajaran, umum dan spesifikBahan pelajaran yang tersusun sistematisSBM serta kegiatan-kegiatannyaSistem evaluasi untuk mengetahui sampai

mana tujuan tercapai

17

SABTUJUMATKAMIS

15 16

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bumi Aksara. Jakarta. Hal 239Bumi Aksara. Jakarta. Hal 239

Kurikulum disusun dan dilaksanakan berdasarkan pada prinsip-prinsip yang berorientasi pada :Tujuan sekolah Relevansi pendidikan Efisiensi dan efektifitas Fleksibilitas (keluwesan) Berkesinambungan Pendidikan seumur hidup

RABUSELASASENIN

19 2120

MINGGU

18JUNI

Page 4: Anotasi.doc

JUNI

Hudono, Herman.1979. Pengembangan Hudono, Herman.1979. Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di Depan Kelas. Usaha Nasional. Hal 2 Depan Kelas. Usaha Nasional. Hal 2

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Dengan mengevaluasi kurikulum, kita dapat menetapkan :Pengembangan kurikulum :

a. persiapan apakah bahan-bahan pelajaran dan metode sudah sesuai dengan

kebutuhan siswa b. Menentukan perubahan menu yang diperlukan c. Tujuan mengidentifikasi kebutuhan siswa adalah untuk merencanakan pengajaran yang cocok2. Pengelompokan

24

SABTUJUMATKAMIS

22 23

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikulum teori dan Praktek. Pengembangan Kurikulum teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 86 Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 86

Kurikulum humanistik berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi (personal education) yaitu John Dewey (progressive Education) dan J.J Rosseau (romantic education). Aliran inilebih memberikan tempat utamaKepada siswa. Mereka bertolak dari asumsi bahwa anak atausiswa adalah yang pertama dan utama dalam pendidikan

RABUSELASASENIN

26 2827

MINGGU

25JUNI

Page 5: Anotasi.doc

JUNI

Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 88Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 88

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Ciri-ciri kurikulum konfluen :Partisipasi kurikulum ini menekankan partisipasi murid dalam kegiatan pembelaja an adalah belajar bersama melalui bentuk aktifitas kelompok partisipasi dalam kegiatan bersama murid-murid dapat mengadakan perundingan, persetujuan dan bertanggung jawab bersama. Menunjukkan ciri yang non otoriter dari pendidikan konfluen.

Kegiatan kelompok terjadi dan integrasi dari pemikiran perasaan dan juga tindakan.

1

SABTUJUMATKAMIS

29 30

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 88Bandung. Hal 88

Ciri-ciri kurikulum konfluen :3. Relevani isi pendidikan dengan kebutuhan minat dan kehidupan murid karena diambil dari dunia murid itu sendiri, hal ini berarti bagi murid baik secara intelektual atau emosional.

4. Pribadi dalam pendidikan ini memberikan tempat utama pada pendidikan anak adalah pengembangan pribadi pengaktualisasian segala potensi pribadi anak secara utuh.

RABUSELASASENIN

3 54

MINGGU

2JULI

Page 6: Anotasi.doc

JULI

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Abu Ahmadi. 1991. Sosiologi Pendidikan. Rineka Abu Ahmadi. 1991. Sosiologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Halaman 129.Cipta. Jakarta. Halaman 129.

Menurut Brown, ada 3 prinsip sosiologi tertentu di dalam memandang subject matter Secara keseluruhan :

Bahwa perubahan kurikulum itu bersifat gradual, mencerminkan nilai—nilai dasar malure dari masyarakat, dan pada saat yang sama menunjuk-kan pekerjaan yang effektif dalam pengarahan nilai—nilai yang tinggi.Subject matter di sekolah pasti berfungsi dalam hubungan dengan orang dewasa dan serempak dengan itu disesuaikan dengan tingkat—tingkat perkembangan anakSubject matter pasti terus menerus menuju pada yang efektif dari tujuan sosial yang telah ditentukan.

8

SABTUJUMATKAMIS

6 7

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Soemantri, Norman. 1989. Landasan dan Pendekatan Soemantri, Norman. 1989. Landasan dan Pendekatan Pengembangan Kurikulum.Bumi Aksara.Pengembangan Kurikulum.Bumi Aksara.Jakarta. Hal 1Jakarta. Hal 1

Kurikulum pada umumnya berisi dua dimensi utama yaitu Vision (Pandangan) dan Struktur ( Susunan / kerangka )Vision adalah suatu konsepsi yang dihasilkan dan serangkaian pemikiran para ahli tentang manusia yang diinginkannya melalui proses pendidikan.Struktur adalah kerangka yang menerjemahkan tujuan filosofis ke dalam berbagai bentuk pengalaman operasional.

RABUSELASASENIN

10 1211

MINGGU

9JULI

Page 7: Anotasi.doc

JULI

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Nasution. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Nasution. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar mengajar. Bina Aksara. Bandung. Hal 10Belajar mengajar. Bina Aksara. Bandung. Hal 10

Kurikulum yang membicarakan pokok-pokok yang sama pada tingkat yang lebih tinggi, dengan cara yang lebih matang dan abstrak, disebut kurikulum “spiral”, sesuai dengan taraf dan perkembangan anak. Dengan demikian dapat dibina secara kontimu perkembangan intelektual dan mental anak.

15

SABTUJUMATKAMIS

13 14

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Djaali, dkk. 2002. Pengukuran dalam Bidang Djaali, dkk. 2002. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Program Pascasarjana Universitas Negeri Pendidikan. Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Hal 20.Jakarta. Hal 20.

Analisa kurikulum bertujuan untuk menentukan bobot setiap produk bahasa yang akan dijadikan sebagai dasar dalam menentukan jumlah item atau butir soal untuk setiap pokok bahasan untuk soal objektif atau bobot soal untuk bentuk uraian, dalam membentuk kisi-kisi test. Menentukan bobot untuk setiap pokok bahasan tersebut dilakukan berdasar-kan jumlah jam pertemuan yang tercantum dalam kurikulum atau garis-garis besar program pengajaran (GBPP.

RABUSELASASENIN

17 1918

MINGGU

16JULI

Page 8: Anotasi.doc

JULI

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Munandar, Utami. 1992. Mengembangkan Bakat dan Munandar, Utami. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Gramedia Widiasarana Kreativitas Anak Sekolah. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. Hal 150Indonesia. Jakarta. Hal 150

Kurikulum dapat di diferensiasi melalui materi (content), proses, dan produk belajar yang lebih maju dan lebih majemuk, serta dapat dirancang dengan cara :

Menyesuaikan kurikulum yang biasa a. Menambah hal-hal baru yang menarik dan merupakan tantangan bagi siswa berbakat. b. mengubah bagian-bagian tertentu yang kurang sesuai. c. Mengurangi kegiatan-kegiatan yang terlalu rutin dan mengulang. d. meluaskan dan mendalami materi.2. Mengembangkan kurikulum yang baru/khusus.

22

SABTUJUMATKAMIS

20 21

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Bradley, Leo H. Curriculum Leadership and Bradley, Leo H. Curriculum Leadership and Development Handbook.Development Handbook.

Ada tiga tujuan penting yang harus diusahakan sekolah dalam membuat keputusan kurikulum, yaitu ;Penggabungan kurikulum dengan pembelajaran.Menjaga kurikulum dari struktur kekuasaan dalam pembuatan keputusan.Menjelaskan tugas pembuat keputusan dalam proses kurikulum.

RABUSELASASENIN

24 2625

MINGGU

23JULI

Page 9: Anotasi.doc

JULI

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 7-14Bandung. Hal 7-14

Kurikulum dan Teori-teori PendidikanAda empat teori pendidikan yang banyak dibicarakan para akhli pendidikan dan dipandang mendasari pelaksanaan pendidikan :

Pendidikan KlasikKurikulum pendidikan klasik lebih menekankan isi pendidikan, yang diambil dari disiplin ilmu, disusun menurut akhli tanpa mengikutsertakan guru-guru apalagi siswa.

Bersambung lembar berkutnya

29

SABTUJUMATKAMIS

27 28

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 7-14Bandung. Hal 7-14

Pendidikan PribadiKurikulum pendidikan pribadi lebih menekankan pada proses pengembangan kemampuan siswa.

Teknologi PendidikanKurikulum teknologi pendidikan menekankan kompetensi atau kemampuan-kemampuan praktis.

Kurikulum Pendidikan InstruksionalMenekankan baik pada isi maupun proses pendidikan sekaligus.

RABUSELASASENIN

31 21

MINGGU

30JULI

Page 10: Anotasi.doc

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. BandungBandung

Hilda Taba (1962) mempunyai pendapat, perbedaan antara kurikulum dan pengajaran menurutnya bukan terletak pada implementasinya, tetapi pada keluasan cakupannya. Kurikulum berkenaan dengan cakupan tujuan, isi dan metode yang lebih luas atau lebih umum, sedangkan yang lebih sempit lebih khusus menjadi tugas pengajaran. Menurut Taba, keduanya membentuk satu kontinum, kurikulum terletak pada ujung tujuan umum atau tujuan jangka panjang, sedangkan pengajaran pada ujung lainnya yaitu yang lebih khusus atau tujuan dekat.

5

SABTUJUMATKAMIS

3 4

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. BandungBandung

Johnson membedakan dengan tugas antara kurikulum dengan pengajaran. Semua yang berkenaan dengan perencanaan dan pelaksanaan, seperti perencanaan isi, kegiatan belajar mengajar, evaluasi, termasuk pengajaran, sedangkan kurikulum hanya berkenaan dengan hasil-hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh siswa. Menurut Johnson kurikulum adalah….a structured series of intended learning outcomes (Johnson, 1967 hal 130)

RABUSELASASENIN

7 98

MINGGU

6

Page 11: Anotasi.doc

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Brooks, J & Brooks. 1993. The Case for Constructivist Brooks, J & Brooks. 1993. The Case for Constructivist Classroom. Association for Supervision on Curriculum Classroom. Association for Supervision on Curriculum Development. Alexandra. Halaman 17Development. Alexandra. Halaman 17

Characteristic of constructivist classroom are as follow :Curriculum is presented with emphasis on big concepts.Pursuit of student question in highly valued.Curricular activities rely heavily on primary sources of data and manipulative materials.Student are viewed as thinkers with emerging theories about the world.Teachers be have in an interactive manner, mediating the environment for students.Teachers seek students point of view to have future lessons on student condition. Assesment is interwoven with teching and accurs though student exhibits and portfolios.8. Student work primarily in groups.

12

SABTUJUMATKAMIS

10 11

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Mulyani, Sumantri (1994). Pengembangan Pelaksanaan Mulyani, Sumantri (1994). Pengembangan Pelaksanaan Kurikulum yang Menjamin tercapainya Lulusan yang kreatif Kurikulum yang Menjamin tercapainya Lulusan yang kreatif (dalam kurikulum untuk abad ke-21). Grasindo. Jakarta. Hal 27(dalam kurikulum untuk abad ke-21). Grasindo. Jakarta. Hal 27

Pengembangan kurikulum dimulai dengan suatu proses perencanaan, yaitu menetapkan berbagai kebutuhan, mengadakan identifikasi tujuan dan sasaran. Menyusun persiapan dan melaksanakan penyajian yang sesuai dengan segala persyaratan kebudayaan sosial dan pribadinya.

RABUSELASASENIN

14 1615

MINGGU

13

Page 12: Anotasi.doc

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 135Bandung. Hal 135

PROSES BELAJARAusubel dan Robinson (1969) membedakan dua dimensi dari proses belajar, yaitu dimensi cara menghubungkan pengetahuan baru dengan struktur ide yang telah ada. Pada dimensi yang pertama dibedakan tipe belajar yang bersifat mencari (discovery learning) dan yang bersifat menerima (Perception learning). Pada dimensi kedua, dibedakan antara belajar yang bersifat menghafal (rote learning) dan belajar bermakna (meaningfull learning).Assesment is interwoven with teching and accurs though student exhibits and portfolios.

8. Student work primarily in groups.

19

SABTUJUMATKAMIS

17 18

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Sukmadinata, Nana Syaodih. 1987. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 1987. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 27Bandung. Hal 27

Kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum yang merupakan kajian para akhli kurikulum dan akhli pendidikan dan pengajaran.

RABUSELASASENIN

21 2322

MINGGU

20

Page 13: Anotasi.doc

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. BandungBandung

Perkembangan teori kurikulum tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangannya. Perkembangan kurikulum telah dimulai pada tahun 1890 dengan tulisan Charles dan M.C Murry, tetapi secara definitif berawal pada hasil karya Franklin Babbit tahun 1918. Babbit seing dipandang sebagai akhli kurikulum yang pertama, ia perintis pengembangan praktek kurikulum.

26

SABTUJUMATKAMIS

24 25

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Oemar, Hamalik. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Oemar, Hamalik. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta. Hal 16-18Bumi Aksara. Jakarta. Hal 16-18

Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum :

Berorientasi pada tujuan.Relevansi atau kesesuaian.Efisiensi dan efektifitas.Fleksibilitas (keluwesan).Berkesinambungan (continuitas).Keseimbangan.Keterpaduan.

8. Mutu

RABUSELASASENIN

28 3029

MINGGU

27

Page 14: Anotasi.doc

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Nasution. 1999. KURIKULUM DAN PENGAJARAN. Nasution. 1999. KURIKULUM DAN PENGAJARAN. Bumi aksara. Jakarta. Hal 5.Bumi aksara. Jakarta. Hal 5.

Ada sejumlah ahli teori kurikulum yang berpendapat bahwa kurikulum bukan hanya meliputi semua kegiatan yang direncanakan, melainkan juga peristiwa—peristiwa yang terjadi di bawah pengawasan sekolah, jadi selain kegiatan kurikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal. Yang terakhir ini sering disebut kokurikuler atau extra kurikuler (Co-Curriculum, Extra Curriculum)

2

SABTUJUMATKAMIS

31 1

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Boediono. 2002.Kurikulum Berbasis Kompetensi. Boediono. 2002.Kurikulum Berbasis Kompetensi. Puskur Depdiknas. JakartaPuskur Depdiknas. Jakarta. .

Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki 4 komponen :

Kurikulum dan hasil belajar.Penilaian berbasis kelas.Kegiatan pembelajaran.

4. Pengelolaan kurikulum berbasis kompetensi.

RABUSELASASENIN

4 65

MINGGU

3

Page 15: Anotasi.doc

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 150Bandung. Hal 150

Prinsip Pengembangan KurikulumPrinsip Umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis dan efektifitas.Prinsip Khusus : berkenaan dengan tujuan, isi pendidikan, proses belajar mengajar, media dan alat pengajaran, dan kegiatan penilaian.

9

SABTUJUMATKAMIS

7 8

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Sudjana, Nana. 1989. Pembinaan dan Pengembangan Sudjana, Nana. 1989. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Sinar Baru. Bandung. Hal 30-31Kurikulum di Sekolah. Sinar Baru. Bandung. Hal 30-311818

Kriteria yang dapat membantu para perancang kurikulum dalam menentukan isi kurikulum. Isi kurikulum harus :

sesuai, tepat dan bermakna tentang perkembangan siswa.Dapat mencapai tujuan yang komprehensif (intelektual, moral, sosial, seimbang).Mengandung pengetahuan ilmiah yang teruji.Dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

e. Mengandung bahan pelajaran yang jelas, teori, prinsip, konsep.

RABUSELASASENIN

11 1312

MINGGU

10

Page 16: Anotasi.doc

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Subroto Suryo. 1990. Tata Laksana Kurikulum. 1990. Subroto Suryo. 1990. Tata Laksana Kurikulum. 1990. Rineka Cipta. Bandung. Hal. 9.Rineka Cipta. Bandung. Hal. 9.

Struktur program kurikulum dan implikasinya dalam kegiatan administrasi. Maksudnya : kurikulum yang dikembangkan atas dasar program pendidikan ( sesuai dengan jenjang sekolah SD, SMP, SLTA). Untuk sekolah – sekolah umum program pendidikan tersebut meliputi :1. Program pendidikan umum.2. Program pendidikan akademis.3. Program pendidikan ketrampilan.Kemudian setiap program pendidikan memperoleh alokasi waktu tertentu disesuaikan dengan keperluan (jam pelajaran, kelas berapa per minggu untuk setiap mapel).

16

SABTUJUMATKAMIS

14 15

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Muhammad Ali.1984. Guru dalam Proses Belajar Muhammad Ali.1984. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru. Bandung. Hal : 54.Mengajar. Sinar Baru. Bandung. Hal : 54.

Kemampuan yang telah dimiliki sebelum mempelajari sesuatu kemampuan baru disebut Entry Behavior. Jadi Entry behavior pada dasarnya merupakan keadaan dengan pengetahuan atau ketrampilan yang harus dimiliki terlebih dahulu oleh siswa sebelum ia mempelajari pengetahuan atau keterampilan baru.

RABUSELASASENIN

18 2019

MINGGU

17

Page 17: Anotasi.doc

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung . Hal 4Bandung . Hal 4

Kurikulum mempunyai kedudukan dalam proses pendidikan yaitu :Kurikulum berfungsi menyerahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.Kurikulum berfungsi sebagai suatu rencana pendidikan.Kurikulum merupakan suatu bidang studi.

23

SABTUJUMATKAMIS

21 22

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Oemar Hamalik. 2003. PENDIDIKAN GURU Oemar Hamalik. 2003. PENDIDIKAN GURU BERDASARKAN PENDEKATAN KOMPETENSI. Bumi BERDASARKAN PENDEKATAN KOMPETENSI. Bumi Aksara. Jakarta. Hal. 20.Aksara. Jakarta. Hal. 20.

Evaluasi dalam KurikulumPembuatan keputusan harus berdasarkan informasi dan data objektif yang didahului dengan pengadaan eveluasi terhadap kurikulum yang sedang berlaku, sehingga evaluasi memegangperanan penting dalam pembuatan keputusan kurikuler untuk dapat mengetahui hasil kurikulum kelemahan dan kekuatannya sehingga dapat di tindak lanjuti untuk perbaikan.

RABUSELASASENIN

25 2726

MINGGU

24

Page 18: Anotasi.doc

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Sukmadinata, nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukmadinata, nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 34Bandung. Hal 34

Menurut Blauchamp, kurikulum mempunyai tiga karakteristik yaitu : Kurikulum merupakan dokumen tertulis berisi garis-garis besar rumusan tujuan Isi atau materi ajar

30

SABTUJUMATKAMIS

28 29

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Suparman, Atwi.dkk. Konsep Dasar pengembangan Suparman, Atwi.dkk. Konsep Dasar pengembangan Kurikulum. Hal 1Kurikulum. Hal 1

Pengembangan kurikulum adalah suatu istilah yang digunakan ahli pendidkan dalam rangka perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum terjadi karena adanya perubahan kehidupan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan dibidang yang berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat. Perubahan kurikulum di tingkat pendidikan tinggi secara tidak langsung akan mempengaruhi tugas dosen, sebab dosen adalah pengembang kurikulum ditingkat universitas atau tingkat mata kuliah, dimana ia harus mengidentifikasi tujuan yang harus dicapai, materi yang akan disampaikan, dan pengalaman belajar yang akan dialami mahasiswa.

RABUSELASASENIN

2 43

MINGGU

1

Page 19: Anotasi.doc

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Suparman, M. Atwi.dkk. Konsep dasar Pengembangan Suparman, M. Atwi.dkk. Konsep dasar Pengembangan Kurikulum. Hal 11Kurikulum. Hal 11

Perlu dirancang kurikulum untuk memberikan keterampilan yang mengacu pada keterampilan yang dibutuhkan dimasA DEPAN. Untuk kurikulum semacam ini Draper kaufman (1976) mengusulkan enam area kompetensi yaitu ; Mampu mendpatkan akses ke informasi Mampu berfikir jernih Mampu berkomunikasi (lisan dan tertulis) secara efektif Memahami pentingnya lingkungan sehat bagi kehidupan manusia Memahami dinamika individu dan masyarakat Memiliki kompetensi pribadi yang tepat untuk bidang yang

diminati dan ditekuni

7

SABTUJUMATKAMIS

5 6

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukmadinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 34Bandung. Hal 34

Dalam dimensi kurikulum ada dua dimensi penting, yaitu :Substansi unsur-unsur serta organisasi dari dokumen tertulis kurikulum.Model pengorganisasian dan bagian-bagian kurikulum terutama organisasi dan proses pengajaran.

RABUSELASASENIN

9 1110

MINGGU

8

Page 20: Anotasi.doc

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Sukamdinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukamdinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 34Bandung. Hal 34

Desain KurikulumDesain kurikulum merupakan suatu pengorganisasian tujuan, isi, serta proses belajar yang akan diikuti oleh siswa pada berbagai tahap perkembangan pendidikan.

14

SABTUJUMATKAMIS

12 13

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Undang-undang RI No.20 Tahun 2003. 2003. Tentang Undang-undang RI No.20 Tahun 2003. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Citra Umbara. Bandung. Hal Sistem Pendidikan Nasional. Citra Umbara. Bandung. Hal 2424

Kurikulum (pasal 36)Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan republik Indonesia.

RABUSELASASENIN

16 1817

MINGGU

15

Page 21: Anotasi.doc

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Sukamdinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Sukamdinata, Nana Syaodih. 2002. Pengembangan Kurikulum teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Kurikulum teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 34Bandung. Hal 34

Desain KurikulumDesain kurikulum merupakan suatu pengorganisasian tujuan, isi, serta proses belajar yang akan diikuti oleh siswa pada berbagai tahap perkembangan pendidikan.

14

SABTUJUMATKAMIS

12 13

by Anwar Rahman – Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Lampung

Undang-undang RI No.20 Tahun 2003. 2003. Tentang Undang-undang RI No.20 Tahun 2003. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Citra Umbara. Bandung. Hal Sistem Pendidikan Nasional. Citra Umbara. Bandung. Hal 2424

Kurikulum (pasal 36)Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan republik Indonesia.

RABUSELASASENIN

16 1817

MINGGU

15

Page 22: Anotasi.doc