annisa novianti.pdf

114
SEMIOTIKA TRAGEDI MINA PADA MEDIA ONLINE DETIK.COM Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh Annisa Novianti NIM: 1112051100004 KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/ 2016 M.

Upload: lythuy

Post on 11-Jan-2017

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: annisa novianti.pdf

1

SEMIOTIKA TRAGEDI MINA PADA MEDIA ONLINE

DETIK.COM

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

Annisa Novianti

NIM: 1112051100004

KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/ 2016 M.

Page 2: annisa novianti.pdf

2

Page 3: annisa novianti.pdf

3

Page 4: annisa novianti.pdf

4

Page 5: annisa novianti.pdf

5

ABSTRAK

ANNISA NOVIANTI

Semiotika Tragedi Mina Pada Media Online Detik.com

Setiap tahun, jutaan jemaah haji datang dari seluruh negara di dunia

memadati Mekkah dan Madinah, untuk melaksanakan rukun Islam kelima ini.

Pada tahun 2015, kegiatan ibadah haji menuai duka dan keprihatinan banyak

orang. Karena pada prosesi puncak haji, yakni ketika jemaah berniat melempar

jumrah di pagi hari terjadi penumpukkan jemaah di persimpangan jalan 204, dan

menyebabkan tragedi yang memakan korban. Atas kejadian ini sekitar dua ribu

orang menjadi korban jiwa, sehingga media massa menyebutnya sebagai Tragedi

Mina. Detik.com adalah salah satu media yang memberitakan Tragedi Mina

terbanyak yakni sekitar 253 berita. Sehingga Detik.com dinilai detail dalam

memberitakan Mina. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka akan

muncul pertanyaan tentang bagaimana representasi dari media terkait Tragedi

Mina di media online Detik.com. Kemudian bagaimana gambaran semiotika dari

Tragedi Mina yang digambarkan oleh Detik.com.

Penelitian menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan

kualitatif. Berita dianalisis menggunakan metodologi penelitian semiotika Charles

Sanders Pierce. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,

observasi, dan juga dokumentasi. Tehnik analisa data yang digunakan dalam

penelitian adalah model Miles dan Hubberman yang dilakukan melalui tiga tahap,

yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa deskripsi berita dapat

merepresetasikan suatu peristiwa. Kumpulan berita indepthnews dan feature di

Detik.com menjadi penekanan khusus dalam pemberitaan Tragedi Mina. Melalui

penarasian berita dapat disimpulkan bahwa peristiwa Mina, menyebabkan dampak

yang besar baik dari segi hubungan diplomasi negara maupun dalam dari segi

korban jiwa. Dalam membuat berita Tragedi Mina, reporter Detik.com

menghimpun informasi dari liputan langsung di lokasi kejadian dan juga dari

narasumber yang kredibel, untuk meminimalisir kesalahan informasi.

Keyword: Tragedi Mina, Semiotika, Representasi

Page 6: annisa novianti.pdf

i

KATA PENGANTAR

Bismilahirahmanirahim,

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat

rahmat dan ridho-Nya sehingga dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan

baik. Salawat serta salam peneliti hanturkan kepada Nabi Muhammad SAW

beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Alhamdulilah peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“SEMIOTIKA TRAGEDI MINA PADA MEDIA ONLINE DETIK.COM”,

yang dibuat guna memenuhi persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada masa penelitian, penyusunan, penulisan, hingga penyelesaian skripsi,

peneliti tentunya mendapatkan bantuan dan dukungan baik secara moril maupun

materil dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini peneliti bermaksud untuk

memberikan ucapan terimakasi kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Arief Subhan, M.A., Wakil

Dekan 1 Bidang Akademik, Dr. Suparto, M.Ed Ph.D. wakil Dekan II

Bidang Administrasi Umum Dra. Hj. Roudhonah, M.Ag, serta Wakil

Dekan III Bidang Kemahasiswaan Dr. Suhaimi, M.Si.

Page 7: annisa novianti.pdf

ii

2. Ketua Jurusan Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si. Sekertaris Konsentrasi

Jurnalistik Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A. yang bersedia meluangkan

waktu dalam memperlancar proses pembuatan skripsi serta membantu

ketika terdapat permasalahan dalam perkuliahan.

3. Dosen pembimbing skripsi, Dr. Tantan Hermansyah, M.Si, yang selalu

meluangkan waktu untuk membimbing peneliti dalam proses pembuatan

skripsi, disela-sela kesibukannya.

4. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang tidak

dapat saya sebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi hormat saya

terhadap mereka yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi

peneliti.

5. Seluruh staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

serta Perpustakaan Utama.

6. Redaktur DetikTv, Gagah Wijoseno, dan Human Capital Detik.com,

Nanang Supriyatna, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk

diwawancarai oleh peneliti, guna melengkapi penelitian.

7. Ibunda Sri Suryaningsih dan Ayahanda Wahyudi (alm) yang selalu

memberikan dukungan dari segi moril, materil, maupun doa serta

perhatian yang selalu diperuntukkan kepada peneliti, sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan penuh semangat.

8. Saudara-saudara peneliti Eka Budiman, Nur Isya Agustini, dan Andiati

yang selalu memberikan dukungan moril sehingga memotivasi peneliti

dalam menyelesaikan skripsi.

Page 8: annisa novianti.pdf

iii

9. Pakde Ir. H. Mintardjo dan Ir. H. Purboyo yang selalu memberikan

motivasi dan arahan.

10. Sahabat seperjuangan Atika Suri, Rahmah Putri Awaliah, Devi Yuliana,

Ruqoyah Raudhatul Jannah, Avissa Suseno, dan Jurnalistik A 2012 yang

tidak dapat disebutkan satu persatu namun selalu memberikan dukungan

dan doa untuk peneliti.

Akhir kata peneliti mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-

besarnya jika terdapat kekurangan dalam skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat untuk pembaca.

Walaikumsalam Wr. Wb.

Penulis

Annisa Novianti

Page 9: annisa novianti.pdf

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah .............................................. 3

1. Batasan Masalah.............................................................. 3

2. Rumusan Masalah ........................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4

1. Manfaat Teoritis .............................................................. 4

2. Manfaar Praktis ............................................................... 4

E. Tinjauan Pustaka .................................................................... 5

F. Metodologi Penelitian ............................................................ 6

1. Metodologi Penelitian Kualitatif ...................................... 6

2. Subjek dan Objek Penelitian ............................................ 6

3. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 7

G. Sistematika Penulisan ............................................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Semiotika.............................................................. 11

B. Tokoh-Tokoh Semiotika ......................................................... 14

C. Jurnalistik............................................................................... 21

1. Sejarah Jurnalistik ........................................................... 21

2. Produk Jurnalistik ............................................................ 22

3. Sejarah Singkat Jurnalistik Online ................................... 23

4. Jurnalistik Online dan Media Online ............................... 24

D. Kronologi Tragedi Mina ........................................................ 28

E. Konflik .................................................................................. 32

F. Tragedi Mina dalam Berita Detik.com ................................... 33

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan .............................................. 36

B. Visi dan Misi Detik.com ........................................................ 38

C. Nilai Detik.com ..................................................................... 40

D. Mekanisme Kerja Keredaksian di Detik.com ......................... 41

BAB IV SEMIOTIKA TRAGEDI MINA PADA MEDIA ONLINE

DETIK.COM

A. Temuan Data Terkait Konflik Iran dan Saudi dalam Berita

Tragedi Mina ......................................................................... 44

B. Realitas Subjektif Detik.com Terhadap Tragedi Mina ........... 57

C. Interpretasi Terhadap Tragedi Mina Pada Detik.com ............. 60

Page 10: annisa novianti.pdf

v

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.................................................................................... 62

B. Saran.............................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 65

LAMPIRAN ............................................................................................... 67

Page 11: annisa novianti.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ibadah haji tahun 2015 menuai duka dan keprihatinan banyak orang,

akibat terjadinya Tragedi Mina. Melempar jumrah yang semestinya menjadi

momentum puncak haji, berubah menjadi tragedi yang memilukan. Kejadian pada

kamis pagi 24 September 2015 berawal dari penumpukan jemaah haji di jalur 204

yang terhenti dan bertemu dengan rombongan jemaah lain yang melalui jalur 223.

Akibat ribuan orang bertemu dipersimpangan jalan, mulai saling dorong diantara

mereka yang menyebabkan mulai berjatuhan dan terinjak-injaknya jemaah.1

Tragedi Mina ini menjadi perhatian banyak media massa, yang tentunya

memberitakan dalam berbagai pengemasan serta prespektif masing-masing.

Prespektif sendiri merupakan suatu cara pandang, kerangka kerja dalam melihat

suatu gejala fenomena, dimana cara pandang itu memengaruhi presepsi orang

ketika melihat suatu gejala atau fenomena.2 Prespektif media dapat dilihat dari

pemberitaannya yang dibuat sesuai dengan visi, misi serta nilai yang dimiliki oleh

setiap media. Media online Detik.com dalam memberitakan Tragedi Mina sesuai

dari visi, misi dan juga nilai dari media. Salah satu satu nilai dari Detik.com

adalah kreatif, sehingga dalam menyajikan peristiwa Mina tentunya melalui

berbagai sisi pandangan yang menarik untuk membentuk satu gambaran utuh

1Gagah Wijoseno,“Duka Mina Salah Siapa”, Majalah Detik, 28 September 2015, h.58

2Dr. Inge Hutangalung, Msi, Teori-Teori Komunikasi dalam Pengaruh Psikologi,(Jakarta:

PT Indeks Permata Puri Media 2015), h. 3

Page 12: annisa novianti.pdf

2

Tragedi Mina. Prespektif ini tentunya yang memberikan ciri khas tersendiri bagi

setiap media, khususnya Detik.com dalam memberitakan Mina.

Dalam menyuguhkan peristiwa tentunya media merepresentasikannya

melalui bentuk tulisan disertai ilustrasi dan foto untuk merepresentasikan sesuatu

peristiwa. Kendati demikian, karena media online mengutamakan penarasiannya

dalam memberitakan peristiwa, maka penggambaran yang dibentuk oleh media

dalam suatu kejadian dapat dilihat dari serangkaian laporan jurnalistik melalui

narasi berita. Walaupun Detik.com dalam memberitakan terkait Tragedi Mina

dilengkapi oleh foto, namun tidak sepenuhnya mewakili keseluruhan visual dari

kejadian tersebut.

Foto dalam jurnalistik hanya sebatas melengkapi dan mempertegas kondisi

secara visual, tanpa menjelaskan secara keseluruhan hal yang tidak terlihat dari

kenampakan yang terlihat. Dalam setiap peristiwa tentunya terdapat fakta lain

yang tersimpan dalam membangun sebuah peristiwa tragedi. Hal tersebut

merupakan bagian dari penggambaran peristiwa yang berasal dari kumpulan

kejadian yang terjadi disekitar tragedi utama.

Media online Detik.com dalam merepresentasikan tragedi Mina kepada

para pembaca, utamanya melalui sajian berita dengan jenis indepth news. Pada

jenis berita tersebut terdapat penarasian yang sifatnya simbolik, dengan

menjelaskan keterkaitan peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain, dalam

membentuk suatu peristiwa khususnya peristiwa Mina. Seperti halnya dengan

berita indepthnews tentang argumentasi yang bernada kecaman dari Iran terkait

Page 13: annisa novianti.pdf

3

Tragedi Mina, tentunya dalam berita jenis ini setiap ungkapan negatif tentang

pengelolaan haji oleh Saudi dikaitkan dengan konfliknya antara Saudi.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis memutuskan untuk melakukan

sebuah penelitian dengan judul “SEMIOTIKA TRAGEDI MINA PADA

MEDIA ONLINE DETIK.COM”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini terarah dan lebih mudah maka

penulisan ini di fokuskan pada pemberitaan yang mengarah terhadap konflik

Iran dan Saudi yang disajikan oleh Detik.com mengenai Tragedi Mina.

Sementara itu berita yang diteliti adalah jenis indepth news. Peneliti

menfokuskan demikian, karena menurut peneliti dalam melihat keterkaitan

antara konflik dengan Tragedi Mina dapat dilihat dari jenis berita tersebut.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan

untuk menjawab pertanyaan :

1. Bagaimana tanda konflik Iran dan Arab Saudi dalam pemberitaan

Tragedi Mina di Detik.com?

2. Bagaimana realitas subjektif Detik.com terkait konflik Iran dan

Arab Saudi pada Tragedi Mina?

3. Bagaimana interpretasi Tragedi Mina yang digambarkan oleh

Detik.com?

Page 14: annisa novianti.pdf

4

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan

dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Detik.com memaknai konflik

Iran dan Arab Saudi dalam Tragedi Mina. Kemudian mengetahui bagaimana

realitas subjektif yang dibangun Detik.com terkait Tragedi Mina. Serta untuk

mengetahui bagaimana interpretasi konflik Iran dan Arab Saudi dalam Tragedi

Mina di Detik.com, melalui penyampaian berita seputar kejadian tersebut.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dari segi manfaat teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah

wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana new media media atau media

online dalam menghadirkan keterkaitan antara fakta yang terjadi disekitar

peristiwa utama. Penelitian ini mengaplikasikan teori-teori yang ada dan

sesuai dengan masalah, serta menggunakan metodologi penelitian kualitatif

dengan model analisis semiotika.

2. Manfaat Praktis

Dari segi manfaat praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

wawasan, pengetahuan, serta pelajaran bagi pembaca mengenai keterkaitan

antara fakta yang terjadi disekitar kejadian utama. Tentunya hal tersebut dapat

ditemui dalam berita indepthnews. Peneliti berharap, hasil penelitian ini dapat

memberikan informasi kepada para mahasiswa UIN Jakarta pada khususnya

serta masyarakat luas pada umumnya.

Page 15: annisa novianti.pdf

5

E. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan pengamatan peneliti yang dilakukan di perpustakaan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, terdapat satu skripsi berjudul :

1. Analisis Semiotika Kritik Sosial Dalam Kartun Bung Sentil di Harian

Umum Media Indonesia Edisi “Disapu Banjir”, tahun 2013, karya Indah

Prastika, Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi tahun 2013. Skripsi ini menggunakan metode analisis

Charles Sanders Pierce untuk melihat makna ikon, indeks, simbol dari

kartun bung sentil di harian umum Media Indonesia

2. Analisis Semiotik Foto pada Rubrik Klinik Fotografi Kompas Karya

Taufiq Bernadi, Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi tahun 2012. Skripsi ini menggunakan

metode analisis Charles Sanders Pierce untuk melihat makna ikon, indeks,

simbolisasi dari foto-foto yang terdapat pada rubrik Klinik Fotografi

Kompas.

3. Analisis Semiotika Kartun Kritik Politik Dalam Buku Reformasi Karya

GM. Sudarta, skripsi karya Mohammad Dwiyan Pratiyo, Mahasiswa

Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

tahun 2014. Skripsi ini menggunakan metode analisis charles Sanders

Pierce untuk melihat kartun kritik politik pada buku Reformasi.

Page 16: annisa novianti.pdf

6

F. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian Kualitatif

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni pendekatan

yang menggunakan penafsiran dalam meneliti. Pendekatan kualitatif meneliti

sesuatu yang berada pada lingkugan alamiahnya, berusaha memahami atau

menafsirkan, fenomena yang berdasarkan makna-makna yang orang berikan

kepada hal-hal tersebut.3 Pendekatan kualitatif yang menggunakan penafsiran,

sesuai dengan semiotika yang menghasilkan penafsiran atau makna dibalik teks

berita yang diteliti oleh peneliti terkait dengan Tragedi Mina di media online

Detik.com. Metode analisis yang digunakan oleh peneliti adalah semiotika Charles

Sanders Pierce, dimana mempunyai tiga trikotomi mengenai tanda yang

merupakan sumber tradisi utama dalam semiotika.4

2. Subjek dan Objek Penelitian

a) Subjek Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitiannya adalah pihak

redaksi Detik.com, dimana sebagai penyaji dan peliput langsung dari berita

terkait Tragedi Mina.

b) Objek Penelitian

Dalam penelitian ini objek penelitiannya adalah serangkaian

konten berita terkait konflik Iran dan Arab Saudi pada Tragedi Mina yang

disediakan oleh media online di Detik.com.

3Dedy Muyana dan Solatun, Metode Penelitian Komunikasi, Contoh-contoh Penelitian Kualitatif

dengan pendekatan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h.5 4 Kris Budiman, Semiotika Visual : Konsep, Isu, dan Problem Ikonitas, (Yogyakarta: Jalasutra,

2011), h. 76

Page 17: annisa novianti.pdf

7

3. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data untuk penelitiannya. Dalam penelitian ini guna

mendapatkan data peneliti menggunakan metode:

a. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan antara peneliti dengan informan

(seseorang yang asumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek)

(Berger, 2000:111).5 Dalam meneliti, penulis akan menggunakan jenis wawancara

terstruktur (semistructure interview). Menurut Rachmat Kriyantono melalui buku

teknik praktis riset komunikasi mengatakan bahwa “wawancara dilakukan secara

bebas, tapi terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang akan

ditanyakan dan telah dipersiapkan sebelumnya”.6 Pada penelitian ini peneliti

mewawancarai dua orang yang terdiri dari redaktur Detik.com yang meliput

langsung, dan membuat berita terkait dengan Tragedi Mina, serta divisi human

capital. Wawancara dilakukan dalam kurun waktu satu hari dan dengan durasi

masing-masing narasumber sekitar 95 menit.

b. Observasi

Observasi adalah kegiatan mencari dan mengamati data yang

digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis.7 Peneliti akan

5Rachmat Kriyantono, S.Sos., Msi, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2008) h. 96 6 Rachmat Kriyantono, S.Sos., Msi, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2008) h. 98 7 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial,(Jakarta:Salemba

Humanika, 2012), h.131.

Page 18: annisa novianti.pdf

8

mengobservasi terkait dengan berita-berita terkait Tragedi Mina pada media

online Detik.com.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yakni menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh

subjek sendiri atau orang lain tentang subjek.8 Peneliti akan mengumpulkan

data dari beberapa sumber, seperti buku-buku, artikel, website, dan literatur-

literatur lainnya yang relevan dengan materi atau objek penelitian.

d. Teknik Analisa Data

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisa data oleh

Milles dan Hubberman, yang dinyatakan sebagai model alir (flow model).

Dalam teknik analisa kualitatif ini dilakuka melalui tiga tahap, antara lain :

1. Reduksi data

Peneliti melakukan proses pengumpulan serta pemilihan data-data

yang dianggap penting, sehingga peneliti dapat menyederhanakan

gambaran data tersebut. Peneliti menyimpulkan data hasil wawancara

dengan pihak redaksi Detik.com, data berita yang mengarah kepada

konflik antara Iran dan Arab Saudi dalam ruang lingkup Tragedi Mina di

media online Detik.com sebanyak 3 berita, serta data berupa buku-buku

sebanyak 17 buku.

2. Penyajian data

8Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial,(Jakarta:Salemba

Humanika, 2012), h.141.

Page 19: annisa novianti.pdf

9

Ketika data terkumpul selanjutnya data tersebut diolah dalam

bentuk deskripsi untuk mempermudah dalam pemahaman. Biasanya

dalam penyajian data kualitatif ini menggunakan teks naratif.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Setelah melakukan pengumpulan data, peneliti dapat memberikan

interpretasinya terhadap temuan data yang diperolehnya. Sehingga dengan

adanya kombinasi antara temuan data dengan interpretasi peneliti, dapat

menghasilkan kesimpulan yang sifatnya kausalitas.9

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini terdiri atas lima bab. Dalam setiap

bab dapat diuraikan seperti dibawah ini :

BAB I: Terdiri dari latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi

penelitian, sistematika penulisan.

BAB II: Terdiri dari pengertian semiotika, tokoh-tokoh semiotika, tinjauan

tentang jurnalistik, konsep konflik, tragedi Mina dalam berita.

BAB III: Terdiri dari sejarah berdirinya perusahaan Detik.com, visi dan misi

Detik.com, nilai Detik.com, dan mekanisme kerja keredaksian di

Detik.com.

BAB IV: Terdiri dari temuan data, realitas subjektif Detik.com, dan

interpretasi Tragedi Mina pada Detik.com.

9 DR. Agus Salim, MS, Teori dan Paradigma: Penelitian Sosial, (Yogyakarta: Tiara Wacana,

2006), h. 22-23

Page 20: annisa novianti.pdf

10

BAB V: Terdiri dari kesimpulan dan saran.

Page 21: annisa novianti.pdf

11

BAB II

KERANGKA TEORI

A. SEMIOTIKA

1. Pengertian Semiotika

Istilah semiotika mengandung makna baik secara etimologis maupun

terminologis. Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari kata Yunani

semeion yang berarti tanda.10

Sementara itu, istilah semiotika secara terminologis,

dapat diidentifikasikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-

objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda.11

Pada kehidupan manusia tentunya dikelilingi oleh tanda, karena tanda

diciptakan oleh manusia untuk mewakili sesuatu atau mengungkapkan sesuatu.

Pada setiap peristiwa yang terjadi, tanda memainkan peranannya dalam

mengungkapkan sesuatu melalui gejala-gejala. Sehingga sengaja atau tidak tanda

sudah menjadi bagian dari kehidupan sosial bermasyarakat.12

Semiotika mempunyai istilah lain yakni semiologi. Antara semiotika

dengan semiologi hanya memiliki perbedaan dari cara pandang tradisi semiotika.

Istilah semiotika diperuntukkan bagi tradisi Amerika, yakni Charles Sanders

Pierce, sedangkan semiologi dipergunakan oleh tradisi Eropa, yakni Saussure.13

10 Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013),

h.7 11

Ibid., h. 7 12

Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013),

h.7 13

Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 106-107

Page 22: annisa novianti.pdf

12

Hippocrates (460-377 SM) yang merupakan penemu medis barat, adalah

orang yang memperkenalkan semiotika sebagai ilmu tanda yang mengindikasikan

sesuatu yang fisik. Mulanya ia menggunakan semiotika ini untuk memperhatikan

gejala adanya suatu penyakit pada seseorang, mengingat bidang yang dikaji

olehnya saat itu adalah kesehatan. Seiring berjalannya waktu ilmu tentang

interpretasi tanda kini digunakan pula untuk kajian ilmu sosial. Sehingga kajian

ini menelaah fenomena yang terjadi ditengah masyarakat dalam memberikan

tanda terhadap sesuatu.14

Tradisi semiotika mencakup teori utama mengenai bagaimana tanda

mewakili objek, ide, situasi, keadaan, perasaan dan sebagainya yang berada diluar

diri.15

Dasar dari ilmu semiotika adalah tanda, dengan menggunakan tanda

manusia dapat berkomunikasi baik itu secara verbal maupun nonverbal dengan

manusia yang lain. Sehingga bisa dikatakan semiotika merupakan hal yang utama

dalam berkomunikasi, karena dalam tanda tersebut mengandung pesan untuk

menginterpretasi sesuatu. Menurut John Powers (1995) dalam buku Teori

Komunikasi karya Morrisan, pesan memiliki tiga unsur yaitu : tanda dan simbol,

bahasa, serta wacana (discourse).16

Berhasil tidaknya komunikasi tergantung

kepada kesesuaian tanda yang digunakan dalam membentuk pesan kepada

komunikan tersebut.

Meskipun Hippocrates memperkenalkan semiotika pada mulanya dibidang

kesehatan, namun Santo Agustinus (3540430 M) menjadi orang pertama yang

14

Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori

Komunikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012) h. 6 15

Morissan, Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,

2014), h. 32 16 Ibid., h. 32

Page 23: annisa novianti.pdf

13

menemukan teori tanda. Kendati demikian Santo Agustinus belum memakai

istilah semiotika terhadap teori tersebut. Menurutnya tanda didefinisikan menjadi

dua, yakni tanda alami dan tanda konvensional. Tanda alamiah merupakan tanda

yang biasanya dimunculkan oleh tumbuhan dan hewan dalam menunjukkan

sesuatu kondisi. Misalnya ketika pohon-pohon bergoyang dapat diartikan bahwa

sedang ada angin yang besar, kemudian lolongan anjing di suatu rumah

menandakan ada orang asing yang datang. Lain halnya dengan tanda alamiah,

tanda konvensional diproduksi oleh manusia yang tujuannya untuk menunjukkan

sesuatu terhadap komunikan, yang berupa kata, isyarat, dan simbol.17

Kendati telah mendefinisikan dua jenis tanda, namun hingga abad ke-11

pemikiran Santo Agustinus tidak lagi dikenal dan kajian tentang tanda tidak lagi

bergairah. Meski begitu sarjana Arab berperan penting dalam menggerakkan

kembali kajian tanda. Melalui buku-buku filsuf Yunani seperti karya Plato dan

Aristoteles yang diterjemahkan oleh para sarjana Arab tersebut, membuat

prespektif baru bagi mereka yang dikenal sebagai skolastisisme. Para

skolastisisme ini menggunakan pemikiran Aristoteles sebagai pengetahuan dan

menemukan bahwa, fungsi dari tanda bukan menyusun kebenaran melainkan

untuk membongkar kebenaran.18

Selama empat abad setelah Santo Agustinus sebagai pengkaji tanda, filsuf

Inggris John Locke (1632-1704) untuk pertama kali memperkenalkan istilah

semiotics, sebagai kajian resmi tentang tanda dalam filsafat, dengan tulisannya

Essay Concerning Human Understanding (1690). Tujuan Locke adalah agar

17

Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori

Komunikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012) h. 11 18 Ibid., h. 12

Page 24: annisa novianti.pdf

14

kajian tanda dapat ditelaah lebih dalam oleh para filsuf. Kendati demikian kajian

ini kembali tidak dikembangkan sampai akhir abad ke-19, namun setelahnya

bermunculan tokoh-tokoh yang seperti Ferdinand Saussure, Charles Sanders

Pierce, Rolland Barthes yang memperdalam kajian ilmu tentang tanda yang saat

ini dikenal sebagai semiotika.19

B. Tokoh-Tokoh Semiotika

1. Ferdinand De Saussure

Salah satu tokoh peletak dasar dari kajian semiotika adalah Ferdinand De

Saussure. Dia dilahirkan di Jenewa pada 1857, satu periode dengan Emile

Durkheim dan Sigmund Freud. Saussure merupakan ahli dalam bidang bahasa

Indo Eropa dan sansekerta, berkat penelaahannya dalam bidang tersebut

membawa pengetahuan baru dalam bidang ilmu sosial. Saussure mengkhususkan

kajian tanda nya dibidang linguistik.20

Kajiannya tentang linguistik ini menurutnya berkaitan dengan semiotika.

Saussure memandang bahwa melalui bahasa dapat memberikan suatu tanda

tertentu. Sementara itu semiotika merupakan bidang kajian tentang tanda.

Pemikirannya tentang tanda dianggapnya sebagai objek fisik dari sebuah makna.21

Dia berpikir bahwa tanda selalu mengandung pertanda (interpretasi tanda)

dan penanda (representasi tanda). Tanda linguistik menurut Saussure sangat

berkaitan dengan pengalaman pribadi pemakai maupun dengan impuls

(rangsangan). Meskipun mengkaji bahasa yang berkaitan dengan tanda, Saussure

19

Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori

Komunikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012) h. 12 20

Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013)

h.20 21 Nawiroh Vera, M.Si, Semiotika Dalam Riset Komunikasi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014) h. 18

Page 25: annisa novianti.pdf

15

tidak meletakan tanda/ simbol pada dasar komunikasi. Hal tersebut karena simbol

hanya gambaran dari objek dan bukan menentukan objek.22

Sedikitnya ada lima pandangan Saussure yang terkenal yaitu soal (1)

signifier (penanda) dan signified (pertanda), (2) form (bentuk) dan content (isi),

(3) language (bahasa) dan parole (tuturan/ujaran), (4) synchronic (sinkronasi) dan

diachronic, serta (5) syntagmatic dan associative atau paradigmatik.23

2. Roland Barthes

Kajian tanda yang ditelaah oleh Barthes terinspirasi oleh model linguistik

dan semiologi Saussure. Bahasa menurutnya sistem tanda yang mengisyaratkan

masyarakat tertentu. Barthes dikenal mengkaji suatu yang terjadi di kehidupan

sehari-hari yang biasanya luput dari perhatian masyarakat. Seperti hal nya mode

pakaian wanita yang pernah diamatinya, karena ia berpandangan terdapat sistem

tanda dalam mode tersebut.24

Model semiotika yang dikemukakan Barthes dalam mengkaji tanda antara

lain denotatif, konotatif, dan mitos. Pada sistem signifikasi Barthes tingkat

pertama adalah denotatif, yang mempunyai makna tertutup dan menghasilkan

makna yang pasti karena dibangun atas dasar konvensi bersama merujuk pada

kenyataan. Sistem signifikasi tingkat kedua adalah konotasi yang mempunyai

keterbukaan makna namun bersifat tidak langsung. Sementara itu mitos menurut

22 Nawiroh Vera, M.Si, Semiotika Dalam Riset Komunikasi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014) h. 19 23

Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013)

h.20 24 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2009), h.63-65

Page 26: annisa novianti.pdf

16

Barthes merupakan konotasi yang berada di masyarakat dalam kurun waktu yang

lama.25

Selain kedua sistem signifikasi dan mitos, Barthes meninjau lima kode

mengkaji teks, antara lain kode hermeneutik (kode teka-teki), kode semik (makna

konotatif), kode simbolik, kode proaretik (logika tindakan), dan kode gnomik atau

kode kultural yang membangkitkan suatu badan pengetahuan tertentu.26

3. Charles Sanders Pierce

Charles Sanders Pierce merupakan pendiri semiotika modern pertama.

Pierce yang mempunyai latar belakang filsuf sehingga mempunyai perbedaan

pandangan dengan Saussure dan Barthes terkait kajian tanda, yakni dengan

pemikiran triangle meaning. Menurutnya tanda (simbol), objek, dan makna saling

berkaitan satu dengan yang lain, sehingga dari ketiganya akan menimbulkan suatu

makna.27 “... Tanda mewakili objek (referent) yang ada didalam pikiran orang

yang menginterpretasinya (interpreter). Pierce menyatakan bahwa representasi

dari suatu objek adalah interpretan... ”28

Berikut ini merupakan bagan bentuk

triangle meaning Pierce.

Gambar 2.1

25 Nawiroh Vera, M.Si, Semiotika Dalam Riset Komunikasi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), h. 28 26 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2009), h. 65 27

Morissan, Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,

2014), h.33 28 Ibid., h. 33

Interpretant

Sign

Object

Page 27: annisa novianti.pdf

17

Kajian yang ditekankan oleh Pierce adalah hubungan dari tanda-tanda

tersebut sehingga jika digabungkan akan membentuk kesimpulan makna.

Tentunya dalam melihat hubungan tanda-tanda tersebut, didapatkan melalui

mencaritahu akar dari masing-masing tanda untuk kemudian dikaitkan antara

tanda yang satu dengan yang lain. Pierce dalam mendefinisikan tanda sebagai

sesuatu yang dapat mewakili sesuatu yang lain untuk beberapa hal. Proses

semiosis atau signifikasi merupakan proses perpaduan antara wujud tanda dengan

wujud tanda lainnya yang yang disebut objek.29

Menurut pandangan Pierce tanda selalu membentuk triangle meaning dan

tidak pernah bisa berdiri sendiri tanpa hubungan dari ketiganya. Tanda disebutnya

sebagai kepertamaan, sedangkan objeknya adalah keduaan, dan makna serta

hubungan dari tanda tersebut disebut ketigaan. Dalam membentuk tanda,

ketiganya dapat memaparkan tanda melalui penafsiran gagasan dari setiap tanda,

agar dapat mengaitkannya dengan tanda yang lain. Pierce menyebut ground

sebagai sesuatu yang membuat tanda memiliki fungsi, sehingga hubungan triadik

dalam tanda selalu ada. Guna mengkaji hubungan tanda ini, Pierce melakukan

klasifikasi tanda yang terbagi menjadi tiga trikotomi.30

Trikotomi Pertama: Qualisgn, Sinsign, dan Legisign

Pierce dalam prespektif tanda membaginya menjadi tiga, yakni qualisgn,

sinsign, dan legisign. Pembagian tersebut untuk membedakan tanda dalam hal

kualitas, keberadaan nya sebagai tanda, serta tanda sebagai dasar dari konvensi

sosial. Pertama qualisgn, merupakan tanda yang rnenunjukkan kualitas, namun ia

29

Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media,

2013) h.17 30

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2009), h. 41

Page 28: annisa novianti.pdf

18

belum sepenuhnya mewujud untuk menandakan sesuatu. Seperti halnya hawa

dingin yang dirasakan pada tubuh saat musim hujan, merupakan qualisgn selama

bersifat “terasa” dan belum di representasikan dengan apapun.31

Kedua, sinsign yang menunjukan keberadaannya/ eksistensinya sebagai

tanda yang tunggal. Sinsign dapat menjadi tanda karena adanya kualitas-

kualitasnya atau mempunyai sejumlah qualisgn. Contohnya hawa dingin yang

dirasakan tadi, jika diungkapkan dengan kata “dingin” bersamaan dengan

menggosok-gosokan kedua telapak tangan sambil meniupnya, gerakan ini yang

merupakan sinsign.32

Ketiga, legisign merupakan dasar hukum dari tanda yang disepakati

bersama dalam bentuk kebahasaan. Sebagai contoh dari legisign adalah suatu hari

yang dingin. Hal itu karena terdiri dari struktur bahasa Indonesia yang

mendahulukan kata benda (Nomina) terlebih dahulu dan kata sifat (adjektif)

berikutnya (N + Adj).33

Trikotomi Kedua: Ikon, Indeks, dan Simbol

Pada trikotomi kedua ini dikatakan sebagai klasifikasi tanda Pierce yang

paling mendasar. Klasifikasi ini merupakan keterkaitan antara tanda dengan

objeknya. Keterkaitan disini adalah berupa hubungan “menggantikan”, yakni

tanda mewakili objek. Pertama ikon, berupa tanda yang mempunyai kemiripan

dengan objeknya. Kendati demikian ikon bukan berarti menyuguhkan gambaran

31 Kris Budiman, Semiotika Visual: Kosep, Isu, dan Problem Ikonitas, (Yogyakarta:

Jalasutra), 2011, h. 77 32

Kris Budiman, Semiotika Visual: Kosep, Isu, dan Problem Ikonitas, (Yogyakarta: Jalasutra),

2011, h. 77 33 Ibid., h. 78

Page 29: annisa novianti.pdf

19

sesungguhnya, melainkan hanya mengungkapkan suatu tanda yang

menggambarkan realitas, sebagai contoh yakni lukisan.34

Kedua indeks, merupakan tanda yang mempunyai hubungan langsung baik

secara kausal, fisik, maupun keberadaannya yang tidak bisa dipisahkan dengan

objek. Jika antara tanda dengan objek dipisahkan maka akan kehilangan

karakternya sebagai tanda. Sebagai contoh asap merupakan indeks adanya api.35

Oleh sebab itu dengan indeks dapat mewakili suatu objek. Selain itu melalui

indeks dapat diketahui bahwa fokus manusia tidak hanya terkonsentrasi terhadap

warna dan bentuk, namun juga memperhatikan kausalitas.36

Ketiga simbol, merupakan tanda yang mengarahkan terhadap objek

tertentu, yang dibentuk melalui kesepakatan bersama. Simbol pada umumnya

berwujud kata-kata, meskipun tidak menutup kemungkinan suara, objek, suara,

sosok juga merupakan simbolik. Sebagai contoh dari simbol adalah warna merah

menandakan berani. Dalam menciptakan sebuah tanda, ikon, indeks dan simbol

kerap digunakan secara bersamaan.37

Trikotomi Ketiga: Rema, Disen, dan Argumen

Pierce dalam trikotomi ketiga ini melihat tanda melalui hakikat

interpretantnya. Menurutnya tanda dalam trikotomi ketiga terbagi menjadi rema

(rheme), tanda disen (dicent, sign, atau disisgn), dan argumen (argument).

Pertama rema, merupakan suatu tanda yang dapat berdiri sendiri atau fonem.

34 Kris Budiman, Semiotika Visual: Kosep, Isu, dan Problem Ikonitas, (Yogyakarta: Jalasutra),

2011, h. 78 35 Kris Budiman, Semiotika Visual: Kosep, Isu, dan Problem Ikonitas, (Yogyakarta: Jalasutra),

2011, h. 79 36

Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori

Komunikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012) h. 43 37

Ibid., h. 44

Page 30: annisa novianti.pdf

20

Seluruh kata tunggal dari kata benda, kata kerja, kata sifat, adalah rema kecuali

kata ya atau tidak. Tanda rema tidak memperhatian betul maupun salah, sehingga

membuat tanda mempunyai multitafsir, sebagai contoh orang yang menangis tidak

hanya menunjukkan kesedihan, namun bisa menunjukkan kebahagiaan yang

sangat mendalam.38

Kedua disen, merupakan tanda yang faktual dan biasanya berbentuk

sebuah ungkapan yang dapat dipercaya, disangkal atau dibuktikan benar atau

tidaknya. Oleh sebab itu tanda disen bersifat membuktikan sesuatu, lain halnya

dengan rema yang tidak memandang benar atau salah. Disen memandang benar

dan salah meskipun tidak memberikan alasan mengapa demikian. Sebagai contoh

Tom adalah kucing dan Jery adalah tikus, pernyataan ini benar selama dikaitkan

dengan kartun.39

Ketiga argumen, merupakan suatu tanda nalar yang didasarkan pada suatu

prinsip yang membentuk kesimpulan yang dianggap benar. Berbeda dengan disen

yang hanya mengungkap apa yang dipercaya, disangkal atau dibuktikan benar

tidaknya. Pada argumen suatu ungkapan yang dapat dibuktikan benar tidaknya itu

dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan. Sebagai contoh semua kucing

bermusuhan dengan tikus, Tom adalah kucing sedangkan Jery adalah tikus, maka

Tom dan Jery bermusuhan40

38 Kris Budiman, Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonitas, (Yogyakarta: Jalasutra,

2011), h. 81 39 Kris Budiman, Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonitas, (Yogyakarta: Jalasutra,

2011), h. 81 40 Ibid.,h. 81

Page 31: annisa novianti.pdf

21

C. Jurnalistik

1. Sejarah Jurnalistik

Cikal bakal jurnalistik berawal dari zaman Romawi dalam masa

kepemimpinan Julius Cesar sekitar tahun 60 SM. Ketika itu untuk menyampaikan

informasi seputar kerajaan berupa kejadian sehari-hari, hasil persidangan senat,

serta peraturan baru yang perlu disampaikan kepada rakyat, melalui papan

pengumuman (Acta Diurna). Papan pengumuman ini diletakan di forum romanum

atau dikenal sebagai stadion Romawi, agar dapat dilihat, dikutip, dan

disebarluaskan oleh rakyat.41

Walaupun cikal bakal jurnalistik berasal dari Romawi melalui Acta

Diurna, namun istilah jurnalistik berasal dari bahasa Yunani Kuno, yakni du jour

yang bermakna hari. Hari disini menyatakan bahwa peristiwa harian yang

dikemas dalam lembaran untuk kemudian dicetak. Secara umum jurnalistik

mempunyai pengertian sebuah kegiatan mencari informasi untuk kemudian

disusun dan disebarluaskan kepada khalayak.42

Perkembangan zaman membuat perubahan disegala sektor, seperti halnya

dalam jurnalistik. Perkembangan teknologi yang semakin maju membuat

jurnalistik tidak hanya sebatas cetak, namun merambah menjadi media elektronik

seperti radio dan televisi. Inovasi media tidak hanya sampai disitu, bahkan kini

41

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,

2014), h. 1 42

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,

2014), h. 5

Page 32: annisa novianti.pdf

22

dikenal dengan new media atau jurnalistik online dengan medium internet dalam

menyebarkan berita.43

2. Produk Jurnalistik

Berita merupakan produk yang dihasilkan dari kegiatan kejurnalistikan.

Kata berita berasal dari bahasa Sansekerta, yakni Vrit yang bermakna terjadi.

Sementara itu dalam bahasa Indonesia vriita adalah berita atau warta. Secara

pengertian, berita merupakan laporan hasil peliputan suatu peristiwa yang aktual

dan menyangkut kepentingan banyak orang, bukan merupakan pendapat

wartawan, dan dipublikasikan melalui medium, baik radio, televisi, surat kabar,

maupun online.44

Berita mempunyai tiga kategori yakni hardnews, feature, dan indepth

news. Hardnews merupakan berita yang sangat mengedepankan waktu, dimana

semakin baru berita disiarkan semakin baik (aktual). Sehingga peristiwa yang

telah lama terjadi dalam hardnews tidak dapat tergolong hardnews. Berita ini

tidak hanya dipandang dari segi waktu, namun juga dari segi sesuatu penemuan

baru, sebagai contoh penemuan baru atau pemikiran baru terhadap sesuatu.45

Berbeda dengan hardnews yang mengedepankan waktu (aktualitas), berita

Soft news justru tidak terpaku pada waktu melainkan pada emosional pembaca.

Soft news dapat membagkitkan ketakjuban pemirsa terhadap sesuatu kejadian.

Berita jenis ini bertujuan untuk menimbulkan perasaan haru, sedih, takut,

43

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,

2014), h. 3 44

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,

2014), h. 69 45

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,

2014), h. 70

Page 33: annisa novianti.pdf

23

kegembiraan, dan lainnya. Manusia, binatang, tumbuhan, tempat, benda

merupakan objek dari soft news.46

Kategori berita terakhir adalah indepth news, yang memadukan antara

fakta dan pendapat. Tentunya pendapat yang dimaksud bukan berdasarkan hasil

pandangan reporter, namun berasal dari narasumber yang berdasarkan fakta.

Indepth news bertujuan untuk memaparkan suatu peristiwa yang dinilai sebagai

masalah berdasarkan analisa narasumber yang dipadukan dengan data fakta, guna

memperdalam permasalahan yang terjadi. Sehingga berita indepth news ini tidak

berpatokan dengan waktu (aktualitas) maupun pada emosional pembaca.47

3. Sejarah Singkat Jurnalistik Online

Jurnalistik online atau biasa disebut new media merupakan hasil dari

perkembangan teknologi internet dan komputer yang berlangsung pada periode

tahun 1990. Pada periode tersebut teknologi komputer mengalami perkembangan

pesat, dengan diciptakannya notebook yang dikenal saat ini sebagai laptop.

Tentunya dengan teknologi tersebut dapat mempermudah kinerja wartawan untuk

lebih fleksibel. Cikal bakal jurnalistik online bermula saat hasil investigasi yang

dilakukan oleh Michael Isikoff, mengenai perselingkuhan Presiden Amerika

Serikat, Bill Clinton dengan Monica Lewinsky ditolak untuk dipublikasikan oleh

46

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,

2014), h. 71 47

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,

2014), h. 72

Page 34: annisa novianti.pdf

24

majalah Newsweek. Oleh sebab itu berbekal laptop dan modem, Mark Drudge

mempublikasikan hasil investigasi tersebut melalui situs web Drudge Report.48

Sejak pembulikasian hasil investigasi oleh Mark Drudge tahun 1998,

banyak bermunculan website blog pribadi yang berisi laporan jurnalistik.

Sementara itu di Indonesia cikal bakal jurnalistik online muncul saat lengsernya

Presiden Soeharto dari jabatannya pada 21 Mei 1998, dan kabar tersebut tersebar

melalui milis atau mailing list yang ketika itu terkenal di kalangan mahasiswa

maupun aktivis. Pada masa reformasi banyak media online yang berdiri,

diantaranya Detik.com, bidik.com, mandiri.com, berpolitik.com, dan lainnya.

Semua situs berita baik itu berbentuk majalah maupun surat kabar dinamakan new

media.49

4. Jurnalistik Online dan Media Online

Kata jurnalistik berhubungan erat dengan penyebarluasan informasi,

sehingga menjadi aspek komunikasi massa yang kerap diperhatikan oleh

masyarakat.50

Dalam berbagai sektor, setiap manusia membutuhkan informasi

untuk menunjang kegiatannya sehari-hari, apalagi pada era digital seperti saat ini

yang menuntut kecepatan dan keakuratan informasi. Umumnya jurnalistik identik

dengan surat kabar atau media massa cetak, padahal dalam kemajuan teknologi

48

Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online,

(Bandung: Nuansa Cendekia, 2012), h. 19 49

Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online,

(Bandung: Nuansa Cendekia, 2012), h. 20 50

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,

2014), h. 113

Page 35: annisa novianti.pdf

25

saat ini sudah beralih menjadi ranah online. Kehadiran media online berguna

sebagai wadah penunjang dalam percepatan informasi.51

Media online bermula dari seorang jurnalis Amerika Serikat, Mark

Bowden yang ingin hasil reportasenya di muat di situs www.philly.com. Guna

mewujudkan keinginnanya itu Bowden rutin berdiskusi dengan Jenifer Musser,

seorang jurnalis muda yang menangani proyek situs tersebut. Bowden menyeleksi

setiap data yang berhasil dikumpulkannya seperti foto-foto, data audio, dan

rekaman video, karena menurutnya mustahil semua data dapat dimasukkan.

Namun dengan kecanggihan situs web yang dibuat oleh Jennifer dan koleganya,

berhasil memasukan semua data berupa teks, audio, foto, maupun video yang

dimiliki Bowden. Selain itu data berupa peta, ilustrasi, hingga rubrik tanya jawab

online juga dapat ditambahkan.52

Media online juga dikenal sebagai media siber merupakan media generasi

ketiga, setelah media cetak dan eletronik. Pada keilmuan komunikasi massa

memandang media online sebagai media baru dengan konten yang dapat diakses

secara fleksible, serta mempunyai kelebihan berupa feedback dari pembaca.53

Mengutip dari buku Asep Syamsul Romli yang berjudul Jurnalistik Online,

pengertian media online atau siber yakni :

“Menurut Pedoman Pemberitaan Media Siber (PPMS) yang dikeluarkan

oleh Dewan Pers, media siber adalah segala bentuk media yang

menggunakan wahana internet dan melaksanakan kegiatan jurnalistik serta

51

Rachmat Kriyantono, Ph.D, dkk., Potret Media Massa di Indonesia, (Malang: Universitas

Brawijaya Press, 2013), h. 183 52

Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online,

(Bandung: Nuansa Cendekia, 2012), h. 29 53 Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online,

(Bandung: Nuansa Cendekia, 2012), h. 30-31.

Page 36: annisa novianti.pdf

26

memenuhi persyaratan Undang-Undang Pers dan standar perusahaan pers

yang ditetapkan dewan pers.”54

Terdapat lima kategori dalam media online sebagai situs berita, pertama

situs berita yang berbentuk versi online dari media cetak seperti Kompas.com,

kedua situs berita yang berbentuk penyiaran radio, misalnya radio Australia

(radioaustralia.net.au). Ketiga situs berita yang berupa edisi online dari siaran

televisi, seperti CNN.com, keempat situs berita murni yang tidak berkaitan dengan

media eletronik atau media cetak, seperti Detik.com. Kelima indeks berita dimana

hanya terdapat link berita yang bersumber dari media online, misalnya Yahoo!

News.55

Media online mempunyai 10 karakteristik khusus yang membedakannya

dengan media lain, pertama multimedia, dimana dapat menyajikan berita dalam

banyak versi secara bersamaan seperti teks, foto, video, peta, grafis. Kedua

aktualitas yang berisi informasi yang baru terjadi dan langsung diberitakan.

Ketiga adalah cepat, dimana saat diposting dapat diakses diakses oleh banyak

orang. Keempat update yakni pembaruan informasi maupun perbaikan konten

mudah dilakukan. Kelima mempunyai kapasitas luas dimana dalam media online

yang berbasis web dapat menampung teks berita yang panjang. Keenam fleksibel

dalam hal pembuatan, pengeditan hingga waktu terbit. Ketujuh luas atau dapat

diakses oleh seluruh dunia yang mempunyai koneksi internet. Kedelapan adalah

interaktif dimana media online menyediakan fasilitas komentar bagi pembaca.

Kesembilan terdokumentasi yakni seluruh berita dapat tersimpan dengan baik.

54

Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online,

(Bandung: Nuansa Cendekia, 2012), h. 30 55

Ibid., h. 32

Page 37: annisa novianti.pdf

27

Kesepuluh hyperlink adalah antara berita yang satu dengan lainnya yang berkaitan

saling terhubung.56

Media online menghadirkan kelebihannya ketimbang media massa cetak

seperti kecepatan informasi, kepraktisan, hingga interaktif. Selain itu media online

dinilai memiliki penurunan kredibilitas dari segi akurasi. Hal tersebut karena

editor mempunyai waktu yang terbatas dalam melakukan verifikasi, meskipun hal

ini bisa diperbaiki dengan adanya ralat. Pemaparan fakta terkait hal tersebut

mengartikan bahwa, media cetak dinilai lebih kredibel dan akuntabel karena

melalui proses yang panjang hingga berbentuk surat kabar. Oleh sebab itu media

massa cetak tidak akan pernah mati jika dibandingkan dengan media online,

karena selalu mempunyai pembacanya tersendiri.57

Seperti halnya media online yang mempunyai perbedaan dalam penyajian

informasi, kerja jurnalistik online dengan jurnalis konvensioanl juga mempunyai

perbedaan. Menurut pendapat ahli, Ansohri (2006), jurnalistik online

didefinisikan sebagai:

“Praktik jurnalistik yang mempertimbangkan beragam format media untuk

menyusun isi peliputan, memunginkan terjadinya interaksi antara jurnalis

dengan audience dan menggabungkan beberapa elemen berita dengan

sumber-sumber online yang lain.”58

Sesuai dengan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa jurnalistik online

melalui medium internet, dapat memproduksi beragam format informasi serta

56 Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online,

(Bandung: Nuansa Cendekia, 2012), h.34 57

Ibid., h. 37 58 Rachmat Kriyantono, Ph.D, dkk., Potret Media Massa di Indonesia, (Malang: Universitas

Brawijaya Press, 2013), h. 184

Page 38: annisa novianti.pdf

28

menyampaikannya lebih cepat sehingga membuka peluang interaksi antara

pembaca dengan jurnalis.59

Tentu dalam menjalankan tugas, jurnalistik online mempunyai lima

prinsip dasar, seperti yang dikemukakan oleh Paul Brandshaw dalam “Basic

Principal of online Journalism” (onlinejournalismblog.com). Prinsip dasar ini

disingkat B-A-S-I-C, yang mempunyai kepanjangan Brevety, Adaptability,

Scannability, Interactivity, Community and Conversation. Brevety (keringkasan),

kesibukan manusia yang semakin tinggi membuat berita online dituntut ringkas.

Adaptability (kemampuan beradaptasi), dalam perkembangan teknologi yang

semakin canggih membuat jurnalis online harus dapat keragaman pengemasan

berita, seperti audio, video, foto. Scannability (dapat dipindai), jurnalis online

dalam menyajikan konten berita hendaknya dapat dipindai agar pembaca dapat

langsung membaca informasi yang ingin diketahui. Interactivity (interaktifitas),

komunikasi yang terjalin antara jurnalis online dengan pembaca sangat mungkin,

melalui kolom komentar. Hal tersebut berguna agar pembaca merasa dihargai.

Prinsip terakhir adalah community and conversation, dalam membangun jaringan

komunitas, jurnalis online memberikan feedback terhadap pembaca sebagai

balasan atas komentar yang diberikan pembaca.60

D. Kronologi Tragedi Mina

Tragedi Mina yang terjadi pada Kamis pagi 24 September 2015, telah

merenggut ribuan korban jiwa dan menjadi peristiwa yang menjadi fokus media

59

Rachmat Kriyantono, Ph.D, dkk., Potret Media Massa di Indonesia, (Malang: Universitas

Brawijaya Press, 2013), h. 184 60 Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online,

(Bandung: Nuansa Cendekia, 2012), h. 14

Page 39: annisa novianti.pdf

29

lokal maupun internasional. Media online Detik.com dalam memberitakan Mina

sebanyak 253 berita yang terdiri dari hard news, soft news, dan indepth news.

Tidak hanya itu namun Detik.com membuatnya menjadi liputan khusus Tragedi

Mina, melalui format majalah.

Pada liputan khusus ini dinarasikan mulai dari kronologi kejadian, yang

bermula dari niat sejumlah jemaah haji yang melempar jamrah pada pagi hari dan

melalui jalur 204. Lantas rombongan jemaah yang melalui jalur 204 itu terhenti

dan bertemu dipersimpangan jalan, dengan rombongan jemaah lain yang melalui

jalur 223. Pertemuan dipersimpangan tersebut membuat saling dorong antar

jemaah. Aksi saling dorong ini menyebabkan banyak jemaah berjatuhan dan

terinjak-injak oleh jemaah lain yang panik menyelamatkan diri.61

Selang satu hari dari kejadian yakni Jumat malam 25 September 2015, 717

jemaah haji menjadi korban jiwa dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Kendati demikian korban tewas semakin bertambah banyak, baik itu yang

meninggal saat di rumah sakit maupun jenazah yang baru berhasil diidentifikasi.

Oleh sebab itu jumlah keseluruhan korban meninggal dalam hitungan

internasional yang terakhir diberitakan oleh Detik.com pada 30 Oktober 2015,

sebanyak 2.070 korban jiwa.62

Selain memberitakan kronologi kejadian serta jumlah korban, Detik.com

memaparkan kronologi prespektif kesaksian korban. Pemaparan kesaksian korban

selamat diantaranya yakni jemaah asal Mesir, Abdullah Lofty. Dia memaparkan

61 Gagah Wijoseno, “Duka Mina Salah Siapa”, Majalah Detik, 28 September 2015, h.54-61

62 Gagah Wijoseno, “Duka Mina Salah Siapa”, Majalah Detik, 28 September 2015, h.54-61

Page 40: annisa novianti.pdf

30

bahwa saat kejadian jemaah yang duduk di kursi roda jatuh menimpa jemaah haji

lain. Para jemaah terpaksa menginjak-nginjak orang lain hanya untuk bernapas.63

Saksi mata lainnya yang berasal dari Libya, Ahmed Abu Bakr mengatakan

pihak askar menutup pintu masuk dan keluar dari lokasi kemah jemaah serta

hanya membuka satu pintu. Ahmed mengaku askar yang berada dilokasi tidak

terlihat mengatur antrean jemaah yang menumpuk. Kesaksian yang serupa datang

dari jemaah asal Mesir, Mohamed Hasan. Ia berkata pihak askar hanya berdiri dan

tidak berbuat apapun, padahal mereka dapat mencegah penumpukan jemaah di

lokasi.64

Sementara itu menurut Yusuf Ibrahim Yakasal saat kejadian dipicu

penutupan jalur, sehingga beberapa jemaah keluar dan masuk melalui jalur yang

sama dan bertemu dengan jemaah yang baru datang. Bahkan menurut penuturan

seorang jemaah haji asal Indonesia, Roni Erdianto beberapa askar mengarahkan

rombongannya yang tergabung dalam JKS-61 untuk melalui jalur 204.

Semestinya jalur tersebut bukanlah rute yang diperuntukkan bagi jemaah haji

Indonesia, namun sebanyak 8 rombongan dari JKS-61 pergi untuk melempar

jamrah di pagi hari. Roni dan tiga rombongan awal berhasil selamat dari tragedi

setelah memaksa tetap berjalan di jalur King Fahd sesuai dengan peta yang

diberikan pihak panitia penyelenggara ibadah haji (PPH) Indonesia 2015.65

Selain pemaparan prespektif dari jemaah korban selamat, Detik.com

melengkapi beritanya dengan pernyataan pihak otoritas terkait. Seperti halnya

63

Gagah Wijoseno, “Duka Mina Salah Siapa”, Majalah Detik, 28 September 2015, h.54-61

64 Ibid.,h. 54-61

65 Wijoseno, Gagah. “Duka Mina Salah Siapa”. Majalah Detik, 28 September 2015: h. 54-61

Page 41: annisa novianti.pdf

31

Raja Salman Bin Abdulaziz yang langsung memerintahkan dilakukannya

investigasi guna mengetahui penyebab dan untuk mengevaluasi semua prosedur

pengaturan jemaah haji. Berikutnya pernyataan yang datang dari Menteri

kesehatan Arab Saudi, Khalid al Falih. Menurutnya jemaah haji kurang disiplin

dalam mematuhi instruksi terkait jadwal pelemparan jamrah, sehingga terjadi

penumpukan jemaar di jalur menuju jamarat.66

Pernyataan otoritas Iran turut melengkapi pemberitaan Mina di Detik.

Seperti halnya Kepala Biro Haji Iran, Said Ohadi menyatakan penutupan dua rute

menuju jamrah tanpa alasan yang jelas, yang menjadi penyebab tragedi.

Penutupan dua jalur tersebut telah mengakibatkan tersisa tiga jalan untuk menuju

jamrah. Alasan penutupan dua jalur ini menurut pihak otoritas Iran, karena Raja

Salman sedang menerima beberapa pejabat di istana Mina. Selain itu pemimpin

spiritual Iran, Ayatullah Ali Khamenel, menulis pernyataan bahwa pemerintah

Saudi bertanggung jawab atas tragedi ini.67

Pernyataan yang sering terlontar dari otoritas Saudi terkait peristiwa Mina

selain menyalahkan kedisiplinan jemaah, namun juga berkata bahwa kejadian

buruk tersebut merupakan kehendak Allah. Tentunya pernyataan tersebut

membuat otoritas haji Inggris, Mohammed Jafari mengungkapkan bahwa otoritas

Saudi selalu menyebut setiap kecelakaan yang terjadi merupakan kehendak Allah,

66 Wijoseno, Gagah. “Duka Mina Salah Siapa”. Majalah Detik, 28 September 2015: h 54-61

67 Wijoseno, Gagah. “Duka Mina Salah Siapa”. Majalah Detik, 28 September 2015: h. 54-61

Page 42: annisa novianti.pdf

32

padahal kejadian ini tidak hanya sebatas kehendak Allah, namun juga akibat

ketidakbecusan manusia.68

E. Konflik

Secara definisi, konflik merupakan suatu bentuk pertentangan alamiah

yang dihasilkan oleh individu atau kelompok yang berbeda etnik (suku bangsa,

ras, agama, golongan, dan lain-lain), karena mereka mempunyai perbedaan sikap,

kepercayaan, nilai-nilai atau kebutuhan.69

Sehingga dari definisi tersebut dapat

disimpulkan kedalam tiga hal, pertama konflik biasanya terjadi diantara dua

individu, kelompok, maupun antar suku bangsa. Kedua dalam konflik terdapat

tujuan yang dijadikan sasaran konflik, dan biasanya tujuan ini yang menjadi

sumber konflik. Ketiga dalam konflik terdapat perbedaan pemikiran, perasaan,

dan tindakan.70

Konflik apabila tidak diselesaikan dengan cara yang tepat, akan

menimbulkan permasalahan yang sulit diperbaiki sehingga dapat menyebabkan

perpecahan hubungan antar keduanya. Pada tahap interpersonal perpecahan dapat

menimbulkan perceraian, sementara dalam tahap hubungan antar negara dapat

mempengaruhi hubungan diplomasi. Terciptanya konflik, secara langsung

berakibat pada hilangnya kesempatan melaksanakan aktivitas bisnis.71

Konflik

sangat berkaitan dengan komunikasi, sehingga Pepper memaparkan bahwa,

68 Wijoseno, Gagah. “Duka Mina Salah Siapa”. Majalah Detik, 28 September 2015: h. 54-61

69 Prof. Dr. Alo Liliweri, M.S, Prasangka dan Konflik: Komunikasi Antar Budaya Masyarakat

Multikultur, (Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara, 2005), h. 250 70

Prof. Dr. Alo Liliweri, M.S, Prasangka dan Konflik: Komunikasi Antar Budaya Masyarakat

Multikultur, (Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara, 2005), h. 251 71 Larry A. Samovar, Richard E. Porter, Edwin R. McDaniel, Komunikasi Lintas Budaya:

Communication Between Cultures, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h. 382

Page 43: annisa novianti.pdf

33

“...Komunikasi merupakan karakter konflik yang dominan, karena berfungsi

sebagai alat penyebar konflik dan sumber dari manajemen konflik...”72

Dalam mengatasi konflik dapat melalui empat cara, pertama

mengidentifikasi isu yang mengakibatkan masalah. Langkah ini bertujuan untuk

mencari akar permasalahan yang selama ini menyebabkan konflik, sehingga lebih

terkonsentrasi terhadap solusi terbaik. Kedua menjaga pikiran agar tetap terbuka,

yakni dengan melihat cara pandang pihak lain dan posisinya agar dapat saling

memahami. Ketiga jangan terburu-buru, yakni ketika terdapat konflik maka

menurut Ting-Toomey gunakan keheningan, berhentilah sejenak, dan tunggulah

giliran berbicara dengan sabar. Keempat jaga konflik agar berpusat pada ide

bukan personal, sehingga hal yang diselesaikan adalah permasalahan utama dan

tidak menimbulkan konflik selanjutnya.73

F. Tragedi Mina dalam Berita Detik.com

Tragedi Mina merupakan peristiwa yang berlangsung pada momentum

puncak haji, yakni saat para jemaah sedang dalam perjalanan menuju tempat

melempar jumrah. Kecelakaan ini menelan lebih dari dua ribu korban jiwa. Fakta

tersebut membuat banyak media khususnya di Indonesia menfokuskan pada

kecelakaan itu, apalagi penduduk Indonesia mayoritas memeluk agama Islam.

Media Online Detik.com merupakan salah satu media yang memberitakan Tragedi

Mina dengan jumlah berita yang cukup besar, yakni 253 berita. Sehingga peneliti

berasumsi bahwa Tragedi Mina merupakan isu yang dianggap penting oleh

72

Larry A. Samovar, Richard E. Porter, Edwin R. McDaniel, Komunikasi Lintas Budaya:

Communication Between Cultures, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h. 382 73 Larry A. Samovar, Richard E. Porter, Edwin R. McDaniel, Komunikasi Lintas Budaya:

Communication Between Cultures, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h. 387

Page 44: annisa novianti.pdf

34

Detik.com. Sementara itu dari jumlah tersebut, sedikitnya 28 berita diantaranya

menghadirkan konflik antara Iran dengan Arab Saudi. Hal tersebut mempunyai

keterkaitan dengan konflik lama yang terjadi diantara keduanya.

Konflik yang terjadi antara Iran dengan Arab Saudi didasari oleh

perbedaan sektarian, dimana negara Iran didominasi menganut syiah, sedangkan

Saudi mayoritas menganut Sunni. Selain perbedaan sektarian, setidaknya terdapat

sejumlah rangkuman kejadian yang dihimpun oleh peneliti dari infografis

Detik.com yang menyulut konflik keduanya, diantaranya pada peristiwa haji di

Mekkah tahun 1987. Pada peristiwa tersebut jemaah haji Iran mengadakan

demontrasi di Mekkah, yang berakhir bentrokan dengan aparat Saudi dan menelan

korban sebanyak 275 orang warga negara Iran. Bahkan atas kejadian ini Kedubes

Saudi di Teheran dibakar yang berakibat meninggalnya seorang diplomat Saudi,

hal ini menyebabkan Raja Fahd memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran

pada April 1988.

Kejadian selanjutnya adalah program nuklir yang dijalankan oleh Iran

pada 2007, menyebabkan kemarahan Saudi. Menurut Saudi dengan menjalankan

program tersebut, menempatkan posisi timur tengah dalam bahaya karena dapat

memancing konflik dengan Amerika Serikat. Selain itu pada 2011 saat

berlangsung demo Arab Spring di jazirah Arab, kemudian Saudi mengirimkan

bantuan pasukan ke Bahrain dan negara-negara sekutu yang dilanda unjuk rasa

besar. Saudi menuding dalang dari demo besar-besaran di jazirah Arab tersebut

adalah Iran yang ingin menggulingkan pemerintah di Bahrain.

Page 45: annisa novianti.pdf

35

Banyak rentetan peristiwa yang selalu mempertemukan Iran dan Saudi

pada konflik, yang tentunya tidak dapat dipaparkan seluruhnya oleh peneliti.

Kendati demikian kejadian yang semakin memperparah konflik keduanya adalah

dengan kejadian Tragedi Mina 2015. Sedikitnya 465 orang jemaah asal Iran

meninggal dalam peristiwa puncak haji ini. Atas peristiwa tersebut baik otoritas

haji Iran maupun pemerintah Iran mengecam Saudi untuk bertanggung jawab.

Page 46: annisa novianti.pdf

36

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Detik.com bernaung dibawah perusahaan PT Agranet Multicitra Sibercom,

yang disingkat PT. Agrakom. Perusahaan ini berdiri tahun 1995, yang semula

bergerak pada bidang penyedia jasa konsultasi, pengembangan, dan pengelolaan

web. Clientnya pada waktu itu antara lain Yellow Pages, Click BCA,

Kompas.com, Philips Elektronic, Hair Bulder, dan sebagainya. Semenjak krisis

moneter yang berlangsung pada 1997 membuat PT Agrakom melemah, kemudian

pendirinya yakni Budiono Darsono beserta teman-temannya, Yayan Sopyan,

abdul Rahman, dan Didi Nugrahadi mencari cara untuk membuat sebuah bisnis

yang dapat bertahan dalam situasi krisis.74

Pendiri Agrakom yang mayoritas mantan wartawan, yakni Budiono

Darsono (mantan wartawan Detik), Yayan Sopyan (mantan wartawan Detik),

Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi, tercetus untuk

mendirikan situs berita online. Media online dirasa sangat dibutuhkan karena

melihat kebutuhan masyarakat akan informasi yang semakin banyak. Detik.com

bukanlah media online yang pertama, sebelumnya sudah ada seperti

Republika.co.id, Kompas.co.id, dan Tempo. Kendati demikian media online yang

ada ketika itu hanya memindahkan versi cetak ke online. Sedangkan pendiri

Detik.com berkeinginan untuk mendirikan media online yang sifatnya

74 Wawancara dengan Nanang Supriyatna, Human Capital Detik.com, Jakarta, 31 Maret 2016,

16:44 WIB

Page 47: annisa novianti.pdf

37

breakingnews dan selalu update. Sehinga Detik.com tidak lagi menggunakan

karakteristik media cetak yang harian, mingguan, dan bulanan, namun per detik.75

Media online Detik.com berdiri pada 9 Juli 1998, yang mempunyai fokus

peliputan seputar berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Kemudian saat

kondisi politik mereda dan perekonomian yang mulai membaik, Detik.com

memutuskan untuk melampirkan berita hiburan dan olahraga. Media online

Detik.com terus berkembang menjadi situs berita digital terkenal di kalangan

pengguna internet di Indonesia.76

“Pada Juli 1998 situs detik.com per harinya menerima 30.000 hits (ukuran

jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user (Pelanggan

Internet). Sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per harinya naik

tujuh kali lipat, tepatnya rata-rata 214.000 hits per hari atau 6.240.000 hits

per bulan dengan 32.000 user. Pada bulan Juni 1999, angka itu naik lagi

menjadi 536.000 hits per hari dengan user mencapai 40.000. Terakhir, hits

detik.com mencapai 2,5 juta lebih per harinya.”77

Detik.com mempunyai alat perhitungan selain hits, yang hingga kini

dikonvensikan sebagai ukuran potensi yang dimiliki sebuah situs. Pengukuran

tersebut adalah page view, yakni jumlah halaman yang diakses. Page view yang

dimiliki Detik.com saat ini mencapai 3 juta per harinya.78

Pada 3 Juli 2011 Chairul Tanjung, pemilik CT Corp mengakuisisi

Detik.com (PT Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom) secara total yakni 100%,

senilai US$60 juta atau sekitar Rp 521-540 miliar. Semenjak itu secara resmi

75 Wawancara dengan Nanang Supriyatna, Human Capital Detik.com, Jakarta, 31 Maret 2016,

16:44 WIB 76 Sejarah Berdirinya Situs Berita Detik.com, http://digilib.unila.ac.id/247/11/BAB%20IV.pdf,

(diakses “27 Februari 2016”, 10:37) 77 Ibid.

78

Ibid.

Page 48: annisa novianti.pdf

38

Detik.com berada di bawah naungan Trans Corp yang merupakan bagian dari

Trans media, bersama Transtv, Trans7, CNNIndonesia, CNNIndonesia.com,

Transvision, Bank Mega dan TransMart. Setelah diambil alih, jajaran direksi

Detik.com diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp sebagai perpanjangan tangan CT

Corp di ranah media. Komisaris Utama dijabat Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan

Kapolri, yang saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Carrefour

Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung.79

B. Visi dan Misi Detik.com

Visi Detik.com menjadi tujuan utama orang Indonesia untuk mendapatkan

konten dan layanan digital, baik melalui internet maupun selular/ mobile.80

Dalam

hal ini pihak manajemen yakin bahwa Detik.com bebas kepentingan politik dan

satu-satunya kepentingan managemen adalah kepentingan bisnis. Pihak

manajemen berusaha agar Detik.com selalu mendapat keuntungan materi, melalui

independensi dari para wartawan. Sehingga dalam memproduksi sebuah berita,

seorang wartawan tidak terpengaruhi oleh pihak luar yang bukan bagian dari

bisnis.81

Menurut pemaparan pihak managemen, untuk membesarkan perusahaan

media online Detik.com, melalui kepercayaan. Jadi kepercayaan merupakan

bagian dari bisnis, karena tidak dapat dipungkiri bahwa bisnis media berjalan

dengan adanya kepercayaan masyarakat. Hal ini seperti efek domino, dimana jika

masyarakat menaruh kepercayaan terhadap Detik.com, maka akan selalu

79

Sejarah Berdirinya Situs Berita Detik.com, http://digilib.unila.ac.id/247/11/BAB%20IV.pdf, (diakses “27 Februari 2016”, 10:37)

80 Ibid.

81 Wawancara dengan Nanang Supriyatna, Human Capital Detik.com, Jakarta, 31 Maret 2016,

16:44 WIB

Page 49: annisa novianti.pdf

39

mengaksesnya untuk mendapatkan informasi, tentu saja dampak akhirnya

terhadap bisnis. Semakin dipercaya suatu media oleh masyarakat, maka akan

semakin banyak pula yang memasang iklan.82

“... Misi Detik.com yakni komitmen tinggi untuk memberikan kepuasan

kepada pelanggan. Memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan menjadi

tempat yang baik untuk berkarier. Memberikan hasil optimal yang

berkesinambungan bagi pemegang saham...”83

Cara dalam menyeimbangkan

ketiga misi Detik.com tersebut yakni dengan menjaga bisnis agar tetap tumbuh,

dengan memenuhi target managemen.

Tentunya ketika organisasi berjalan efektif dan efisien tentunya akan

menghasilkan bisnis yang tetap tumbuh dan berdampak pada dua hal. Pertama

untuk managemen dan karyawan. Jika bisnis media online ini tetap tumbuh maka

karyawan akan mendapatkan kenaikan gaji dan bonus tambahan. Kedua adalah

dampak terhadap pelanggan, dengan mendekatkan diri terhadap pembaca maka

mereka akan loyal untuk terus membaca Detik.com. Pihak manajemen

mempunyai cara untuk mendekatkan diri terhadap pembaca, salah satunya dengan

membuat rubrik bernama “solusi UKM”. Setiap pembaca Detik.com yang

mempunyai UKM (Usaha Kecil dan Menengah) dapat memasarkan produknya

dengan memasang iklan di Detik.com, dengan biaya yang murah.84

Agar misi Detik.com terpenuhi dalam memproduksi berita yang dapat

memuaskan pembaca, pihak manajemen HRD mengelola reporter sejak proses

82

Wawancara dengan Nanang Supriyatna, Human Capital Detik.com, Jakarta, 31 Maret 2016,

16:44 WIB 83 Sejarah Berdirinya Situs Berita Detik.com, http://digilib.unila.ac.id/247/11/BAB%20IV.pdf,

(diakses “27 Februari 2016”, 10:37) 84 Wawancara dengan Nanang Supriyatna, Human Capital Detik.com, Jakarta, 31 Maret 2016,

16:44 WIB

Page 50: annisa novianti.pdf

40

rekruitmen dengan melakukan training secara terus menerus terhadap wartawan.

Setiap wartawan dibekali dengan pengetahuan tentang dunia jurnalistik. Setiap

setahun sekali pihak manajemen rutin mengadakan outing (berwisata). Selain itu

ada pula kenaikan gaji. Semua hal tersebut merupakan bagian dari kegiatan

manajemen dalam mengelola para wartawan agar tetap semangat bekerja di

Detik.com, sehingga dapat memproduksi berita yang berkualitas.85

C. Nilai Detik.com

Cepat dan akurat, kreatif dan inovatif, integritas, kerjasama , independen,

merupakan nilai dari Detik.com.86

Nilai-nilai dari perusahaan ini selalu

ditanamkan pada setiap rekruitmen perusahaan. Guna membentuk nilai-nilai

Detik.com dalam diri reporter, pihak manajemen tidak sekedar melakukan training

namun juga diterjunkan terlebih dahulu ke lapangan bersama dengan wartawan

senior agar mengetahui medan. Hal itu merupakan kebijakan dari pihak

manajemen dalam memproses wartawan yang dapat menyesuaikan dengan nilai

Detik.87

Sesuai dengan nilai dari Detik.com, aturan yang dikeluarkan oleh pihak

manajemen bagi para wartawan adalah setiap individu mengemban tugas dan

tanggung jawabnya masing-masing, terhadap apa yang dilakukan, atau dikenal

dengan prinsip Managemen By Objektif (MBO). Wartawan Detik.com diberikan

kebebasan dalam absensi ke kantor, sehingga ketika mereka mendapat arahan dari

85

Wawancara dengan Nanang Supriyatna, Human Capital Detik.com, Kamis 31 Maret 2016, 16:44

WIB 86

Sejarah Berdirinya Situs Berita Detik.com, http://digilib.unila.ac.id/247/11/BAB%20IV.pdf, (diakses “27 Februari 2016”, 10:37)

87 Wawancara dengan Nanang Supriyatna, Human Capital Detik.com, Jakarta, 31 Maret 2016,

16:44 WIB

Page 51: annisa novianti.pdf

41

koordinator liputan langsung ke lokasi kejadian. Ketika telah menyelesaikan tugas

liputan para wartawannya tidak perlu kembali ke kantor. Para wartawan datang ke

kantor saat berlangsungnya rapat atau mendapat arahan. Keseluruhan aturan yang

berlaku dalam mengatur wartawan Detik.com menandakan bahwa hal terpenting

yang dikedepankan oleh detik adalah komitmen dalam pekerjaan.88

Guna membentuk salah satu dari nilai Detik.com yakni kerjasama antar

karyawan, pihak manajemen setiap setahun sekali rutin melaksanakan outing.

Outing adalah bagian dari membangun kerjasama lintas divisi. Selain pelaksanaan

outing, di kantor Detik.com sendiri terdapat banyak ruang rapat dan juga ruang

bersantai, tempat karyawan lintas divisi saling bertukar pikiran. Menurut pihak

manajemen, pencapaian akhir dari kerjasama adalah semua departemen

berkontribusi besar kepada Detik.com.89

D. Mekanisme Kerja Keredaksian di Detik.com

Secara umum mekanisme kerja redaktur di media online Detik.com dengan

media konvensional lainnya menurut redaktur di Detik.com, Gagah Wijoseno,

serupa. Redaktur di Detik.com bertugas untuk mencari materi berita, isu, dan

menentukan peristiwa yang dirasa layak untuk diberitakan, tentunya hal tersebut

diputuskan saat rapat redaksi yang biasanya dilakukan setiap sore hari. Selain itu

menyunting berita dalam hal kesalahan penulisan, kesalahan data, kesalahan

logika, hingga kesalahan dalam menempatkan foto merupakan tugas redaktur.

Bahkan redaktur dapat bertugas melakukan liputan tertentu dilapangan, sesuai

dengan kondisi. Memposting berita kedalam website juga merupakan tugas dari

88

Wawancara dengan Nanang Supriyatna, Human Capital Detik.com, Jakarta, 31 Maret 2016,

16:44 WIB 89

Ibid.

Page 52: annisa novianti.pdf

42

redaktur di Detik.com, jadi reporter yang bertugas dilapangan hanya mengirimkan

informasi dalam bentuk berita atau telepon kepada redaktur, berikutnya adalah

wewenang redaktur dalam memilih berita untuk diposting.90

Sementara itu mekanisme kerja reporter di Detik.com terbagi menjadi dua,

antara lain reporter yang bertugas untuk meliput langsung peristiwa ke lokasi

kejadian dan reporter yang bertugas di kantor untuk mencari berita asing.

Keduanya dalam menjalankan tugas selalu mendapatkan arahan untuk meliput

dari koordinator liputan. Sehingga semua telah terkoordinasi dengan baik, dan

tidak ada reporter yang melakukan liputan sesuai kehendak masing-masing.91

Perihal akurasi dengan kecepatan waktu terbit, Detik.com mengakui bahwa

media online masih dipandang mempunyai kekurangan dalam hal akurasi.

Terkadang ditemui kesalah penulisan/typo, sebagai konsekuensi dari kecepatan

informasi. Namun sebisa mungkin tidak sampai salah dalam logika maupun data.

Oleh sebab itu menjadi tugas redaktur dalam menyeleksi setiap kiriman berita dari

setiap wartawan, karena setiap wartawan tidak dapat langsung memposting berita

kedalam website. Alur berita hingga diposting di website Detik.com secara

teknisnya adalah berita yang dibuat oleh reporter, kemudian dikirim ke redaktur

untuk dicek kembali oleh klarifikator, barulah dapat diposting ke dalam website.92

Sebagai media pada umumnya, Detik.com juga mengeluarkan berita revisi,

sebab kekeliruan dalam penulisan nama, gelar atau perkembangan informasi

terbaru dari suatu peristiwa terkadang tidak dapat terhindari. Sehingga sikap yang

90 Berdasarkan wawancara dengan Gagah Wijoseno, Jakarta, 31 Maret 2016, pukul 15:36

WIB 91 Ibid. 92 Ibid.

Page 53: annisa novianti.pdf

43

bijak sebagai media yang bertanggungjawab terhadap konten berita adalah dengan

melakukan konfoirmasi ulang berita. Terdapat dua jenis berita revisi yang dikenal

dengan sebutan berita ralat dan juga berita update. Berita ralat biasanya dibuat

karena adanya kesalahan dalam penulisan nama atau salah dalam logika.

Sedangkan berita update adalah perkembangan dari suatu peristiwa terkini karena

sumber terpercaya yang mengabarkan perkembangan informasi terbaru.93

Terkait foto Detik.com mempunyai redaktur yang membidangi foto untuk

mengisi rubrik detikfoto. Meskipun mempunyai fotografer khusus, namun pihak

Detik.com mewajibkan setiap reporter untuk terampil dalam mengambil gambar,

guna mempersingkat waktu kerja. Bahkan dengan teknologi handphone yang

berkamera canggih, dapat mempercepat mengirim foto ketimbang menggunakan

kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex). Semua kiriman foto dari reporter

ditunjukkan kepada redaktur berita untuk dipilih menjadi foto yag tepat untuk

disajikan dalam berita.94

93 Berdasarkan wawancara dengan Gagah Wijoseno, Jakarta, 31 Maret 2016, pukul 15:36

WIB 94 Ibid.

Page 54: annisa novianti.pdf

44

BAB IV

TRAGEDI MINA PADA MEDIA ONLINE DETIK.COM

A. Temuan Data Terkait Konflik Iran dan Saudi dalam Berita Tragedi

Mina

Pada sub bab ini mengulas temuan penelitian dari hasil analisis

pemberitaan Tragedi Mina 2015 mengenai keterkaitan kejadian ini dengan konflik

antara Saudi dan Iran. Peneliti menggunakan teori semiotika Charles Sanders

Pierce, dalam menemukan hubungan tanda yang terdapat dalam objek penelitian.

Di antaranya berkaitan dengan sudut pandang representamen (qualisign, sinsign,

dan legisign), objek (ikon, indeks, dan simbol), dan interpretan (rema, dicent dan

argumen).

Judul Berita I:

Jumat 25 Sep 2015, 19:39 WIB

Saat Tragedi Mina Semakin Memicu Ketegangan Iran dan Arab Saudi

Novi Christiastuti – detikNews

Riyadh - Iran menjadi negara yang paling gencar melontarkan kritikan kepada

otoritas Arab Saudi, usai tragedi Mina. Bagaimana sebenarnya tragedi

memilukan yang menewaskan di antaranya 131 jemaah Iran ini juga berdampak

pada semakin meningkatnya ketegangan antara Iran dengan Saudi?

"Insiden ini menunjukkan salah pengelolaan dan kurangnya perhatian terhadap

keselamatan jemaah haji. Tidak ada penjelasan. Pejabat Saudi harus

bertanggung jawab," sebut Kepala Organisasi Pengeloaan Haji Iran, Said Ohadi,

seperti dilansir The Washington Post, Jumat (25/9/2015).

Media-media Iran bahkan menyebut kehadiran konvoi kendaraan Putra Mahkota

sekaligus Menteri Pertahanan Saudi Mohammad bin Salman Al Saud di dekat

lokasi kejadian, yang telah menyebabkan kepanikan para jemaah hingga

Q

S

L

Page 55: annisa novianti.pdf

45

menimbulkan aksi saling dorong.

Namun menghadapi hujan kritikan dari otoritas Iran yang banyak

menyalahkannya atas berbagai tragedi ibadah haji, otoritas Saudi tak

melontarkan balasan.

Tragedi Mina, Menteri Saudi Salahkan Jemaah yang Tak Disiplin

Permusuhan Iran dan Saudi dipicu sejak lama oleh perbedaan sektarian, di mana

Iran merupakan negara didominasi penganut Syiah, sedangkan Saudi menganut

Sunni. Pada tahun 1987 silam, bentrokan antara jemaah Syiah asal Iran dengan

petugas keamanan Saudi di Makkah memicu tewasnya ratusan orang, termasuk

sekitar 275 jemaah haji asal Iran.

Aksi saling lempar komentar antara kedua negara seolah tak pernah berhenti.

Awal tahun ini, seorang ulama terkemuka Iran, Ayatollah Javadi Amoli

menyerukan agar Makkah dan Madinah dibebaskan dari 'perbudakan dan

penjarahan oleh rezim Saudi'. Amoli juga mengecam intervensi Saudi dalam

konflik Yaman dan menyerang keluarga Kerajaan Saudi atau yang juga disebut

sebagai House of Saud, dengan komentar keras.

"Penjaga Saudi (merujuk pada keluarga Kerajaan Saudi) saat ini, bagaimanapun

adalah keturunan dari orang-orang yang mengubahnya menjadi rumah penuh

idola dan menghanyutkan diri mereka dalam pesta pora yang memabukkan,"

tuding Amoli seperti dikutip kantor berita Iran,Mehr News Agency.

"Mereka adalah nenek moyang dari penjaga saat ini, yang kalah dalam judi

penjagaan atau menjualnya demi kantong anggur," imbuh Amoli.

Penjagaan dua masjid suci di Makkah dan Madinah memberikan legitimasi

politik dan pengaruh regional besar bagi Kerajaan Saudi. Tapi dalam sejarah

Islam, lokasi ibadah haji di abad modern dikelola oleh Kerajaan Saudi. Sebab

selama beberapa abad, Kekaisaran Ottoman yang menguasai Makkah. Pada

Kamis (24/9), Walikota Ankara menyerukan agar tanggung jawab Makkah

dikembalikan kepada otoritas Turki.

Insinyur Saudi: Crane Jatuh di Masjidil Haram karena Kehendak Tuhan

Proyek raksasa pengembangan Makkah dan Madinah yang dilakukan Saudi juga

Id

Si

R D

I

Page 56: annisa novianti.pdf

46

memicu kemarahan beberapa pihak dalam dunia muslim. Beberapa proyek yang

melibatkan penghancuran makam dan situs kuno dianggap 'menguras' keragaman

budaya dan sejarah dan sisi religius Makkah.

Baru-baru ini, ulama ternama Mesir, Sheikh Salman Mohammad menyarankan

agar pengelolaan situs-situs suci tersebut ditangani secara kolektif oleh beberapa

negara muslim. "Banyak kesalahan yang dilakukan saat penyelenggaraan haji

dalam beberapa dekade. Insiden ini bukan kasus pertama dan tidak akan menjadi

yang terakhir," ucapnya.

(nvc/nrl)

Analisa :

Trikotomi Pertama: Qualisign, Sinsign, dan Legisign

Berdasarkan berita dengan judul “Saat Tragedi Mina Semakin Memicu

Ketegangan Iran dan Arab Saudi”, peneliti melihat bahwa pada tahap trikotomi

pertama sebagai berikut, qualisign berada di kalimat “gencar melontar keritikan”

yang diberikan kode “Q”. Sementara Sinsign berada di kalimat “salah

pengelolaan” yang diberikan kode “S”. Kemudian legisign ada di kalimat

“kehadiran konvoi kendaraan” dengan kode “L”. Pada trikotomi ini merupakan

prespektif tanda, dalam berita ini tanda berupa argumentasi negatif Iran terhadap

penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan oleh Saudi.

Trikotomi kedua: Ikon, Indeks, dan Simbol

Trikotomi kedua dalam berita adalah ikon yang berada di kalimat

“perbedaan sektarian” yang diberi kode “I”. Lalu indeks ada di kalimat

“mengecam” dengan diberi kode “Id”. Kemudian simbol yang berada pada

kalimat “rumah penuh idola” dan diberi kode “Si”. Pada trikotomi kedua ini,

tanda mempunyai keterkaitan dengan objek. Sebelumnya tanda dari berita ini

adalah argumentasi negatif Iran terhadap penyelnggaraan ibadah haji oleh Saudi.

Sementara itu objeknya adalah permusuhan antara Iran dengan Saudi yang

A

Page 57: annisa novianti.pdf

47

bermula oleh perbedaan sektarian dan diperparah dengan meninggalnya 456

warga negara Iran dalam Tragedi Mina, sehingga Iran mengecam sikap Saudi

yang dinilai sombong. Oleh karena itu objek dalam berita ini diwakili dengan

argumentasi negatif Iran terhadap penyelenggaraan ibadah haji oleh Saudi.

Trikotomi Ketiga: Rema, Disen, dan Argumen

Pada trikotomi ketiga yang berada dalam berita adalah rema yang

merupakan kalimat “memberikan legitimasi politik” dengan menggunakan kode

“R”. Kemudian disen yang ada dalam kalimat “menjualnya demi kantong anggur”

dengan memakai kode “D”. Lalu argumen yang ada pada kalimat “pengelolaan

situs-situs tersebut ditangani secara kolektif” dengan kode “A”. Pada trikotomi ini

menujukkan hakikat dari tanda. Pada berita ini yang menjadi dasar dari tanda

adalah pandangan Iran dalam melihat Saudi menangani Tragedi Mina. Situs

ibadah di Mekkah maupun Madinah yang selama ini dibawah kepengurusan

Saudi, menurut Iran telah memberikan kekuasaan penuh terhadap Saudi dalam

mengambil keuntungan materi dari ibadah haji. Sehingga dengan pemikiran Iran

ini, dilengkapi dengan masukan dari ulama Mesir yang mengatakan untuk

meminimalisir monopoli Saudi, maka situs ibadah sebaiknya dikelola secara

bersama dengan negara Islam lainnya.

Hasil Analisa Temuan Keterkaitan Konflik Pada Berita I

Argumentasi negatif Iran sering dilontarkan kepada Saudi pasca Tragedi

Mina, disebabkan oleh 2 faktor antara lain warga negara Iran menjadi salah satu

korban dengan jumlah terbanyak, yakni sekitar 465 orang meninggal dan

hubungan diplomatik antara Iran dengan Arab Saudi yang sejak awal memang

tidak harmonis. Diluar hal tersebut Iran mengindikasi adanya penutupan dua jalur

Page 58: annisa novianti.pdf

48

menuju jamarat karena adanya konvoi oleh pangeran dan pejabat Saudi, yang

dinyatakan oleh minimnya penjagaan oleh askar pada lokasi kejadian Tragedi

Mina. Hal ini dinilai sebagai kesalahan dalam pengelolaan ibadah haji, dimana

konvoi yang dilakukan ditengah pelaksanaan ibadah haji yang tentunya berakibat

fatal. Sehingga pihak Iran selalu menyatakan bahwa akar permasalahan dari

Tragedi Mina adalah adanya konvoi pangeran beserta pejabat Saudi.

Kendati Iran melontarkan dugaan adanya konvoi pangeran pada penutupan

jalan, namun hingga kini Saudi tidak mengakui bahwa adanya penutupan dan

justru terkesan diam dalam menjawab dugaan ini. Hal ini menunjukkan adanya

suatu masalah yang terjadi diantara kedua negara. Sejalan dengan pendapat ahli

yang mengatakan bahwa konflik terjadi karena adanya perbedaan paham, sama

halnya dengan Iran dan Arab Saudi yang memiliki perbedaan sektarian sebagai

dasar konfliknya. Sehingga jika keduanya dihadapkan kepada situasi yang

memicu konflik seperti Tragedi Mina, tidak heran jika didalamnya terdapat unsur

kecaman.

Negara Iran yang kerap bersinggungan konflik dengan Saudi, tidak dapat

melihat tindakan mulia Saudi yang telah menjaga situs ibadah umat Islam secara

objektif. Bahkan terang-terangan Iran berasumsi bahwa oleh karena posisi Saudi

sebagai pemelihara situs-situs tersebut, maka Saudi mempunyai legitimasi politik

tersendiri. Selain itu menurut Iran justru dengan adanya penjagaan situs yang

dilakukan oleh Saudi, justru menguntungkan secara finansial karena setiap

tahunnya banyak umat muslim yang selalu menjalankan ibadah. Sehingga

menurut ulama Mesir mengatakan bahwa untuk meminimalisir adanya praktik

memonopoli perawatan ibadah, maka perawatan situs ibadah dilakukan secara

Page 59: annisa novianti.pdf

49

kolektif oleh negara muslim lainnya. Masukan ulama Mesir ini juga bermaksud

untuk meredam adanya ketegangan konflik yang terjadi antara Iran dan Saudi.

Judul Berita II:

Jumat 25 Sep 2015, 16:59 WIB

Kepala Organisasi Haji Iran Sebut Penutupan 2 Jalan Picu Tragedi Mina

Rita Uli Hutapea - detikNews

Riyadh, - Pemerintah Iran terang-terangan menyebut pemerintah Arab Saudi

bersalah atas tragedi Mina yang menewaskan ratusan jemaah haji. Bahkan

menurut Kepala Organisasi Haji Iran, Said Ohadi, keputusan buruk yang diambil

otoritas Saudi telah menyebabkan tragedi Mina yang terjadi pada Kamis, 24

September 2015.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (25/9/2015), Ohadi menjelaskan

keputusan buruk yang dimaksudnya. Dikatakannya, karena alasan yang tidak

diketahui, dua jalan di dekat lokasi pelemparan jumrah telah ditutup. Akibatnya,

hanya tersisa tiga rute lagi menuju area pelemparan jumrah di Mina.

Menurut Ohadi, penutupan kedua jalan tersebut telah menyebabkan kerumunan

massa menumpuk, hingga mengakibatkan aksi saling dorong yang kemudian

berujung tragedi. "Ini menyebabkan insiden tragis tersebut," ujar Ohadi yang

disiarkan stasiun televisi Iran.

"Peristiwa ini menunjukkan kesalahan pengaturan dan kurangnya perhatian

serius akan keselamatan para jemaah," cetus Ohadi. "Tak ada lagi penjelasan

lain. Pejabat-pejabat Saudi harus dimintai tanggung jawab," tandasnya.

Sementara itu, menurut sumber-sumber seperti dikutip sejumlah surat kabar

Arab, termasuk al-Dyar yang berbahasa Arab, konvoi kendaraan Putra Mahkota

sekaligus Menteri Pertahanan Saudi, Mohammad bin Salman Al Saud telah

menyebabkan kepanikan para jemaah hingga menimbulkan aksi saling dorong.

"Konvoi besar Mohammad bin Salman Al Saud, putra Raja dan Putra Mahkota,

yang dikawal oleh lebih dari 3.500 pasukan keamanan, termasuk 200 tentara dan

150 polisi, melaju di jalanan untuk melewati para jemaah yang bergerak menuju

lokasi pelemparan jumrah, hingga menimbulkan kepanikan di antara jutaan

S

L

I

R

D

Q

Id

Si

iii

Page 60: annisa novianti.pdf

50

jemaah yang bergerak dari arah berlawanan dan menyebabkan saling dorong,"

demikian diberitakan media-media Arab.

Tak ada konfirmasi dari otoritas setempat atas laporan ini. Namun sejumlah

pengamat mengatakan, adanya konvoi tersebut menjelaskan mengapa dua jalan

menuju lokasi pelemparan jumrah ditutup. (ita/ita)

Analisa :

Trikotomi Pertama: Qualisign, Sinsign, dan Legisign

Pada judul berita “Kepala Organisasi Haji Iran Sebut Penutupan 2 Jalan

Picu Tragedi Mina”, peneliti dapat melihat bahwa qualisign terdapat pada kalimat

“Arab Saudi bersalah” dengan kode “Q”. Sementara itu sinsign berada di kalimat

“Keputusan buruk yang diambil Arab Saudi” dengan kode “S”. Kemudian

Legisign berada pada kalimat “dua jalan dekat lokasi pelemparan jumrah ditutup”

dengan kode “L”. Dalam trikotomi pertama melihat prespektif tanda, pada berita

ini memperlihatkan tanda bahwa Iran menyalahkan keputusan Saudi melakukan

penutupan dua jalur yang diyakini menjadi penyebab Tragedi Mina.

Trikotomi Kedua: Ikon, Indeks, dan Simbol

Pada trikotomi kedua ikon terdapat pada kalimat “kerumunan massa

menumpuk” dengan kode “I”. Selanjutnya indeks yang ada di kalimat “kesalahan

pengaturan” dengan menggunakan kode “Id”. Simbol berada di kalimat “konvoi

besar” dengan kode “Si”. Pada trikotomi ini tanda memiliki keterkaitan dengan

objeknya. Tanda yang sebelumnya merujuk kepada menyalahkan keputusan

Saudi, objek yang ditunjukkan disini menandakan adanya penumpukan jemaah

A

Page 61: annisa novianti.pdf

51

akibat kesalahan pengaturan yang diduga karena adanya konvoi. Oleh sebab itu

objek tersebut diwakili oleh tanda menyalahkan keputusan Saudi.

Trikotomi Ketiga: Rema, Disen, dan Argumen

Pada trikotomi ketiga, rema terdapat pada kalimat “konvoi kendaraan

putra mahkota” dengan kode “R”. Kemudian disen terdapat di kalimat “pejabat-

pejabat Saudi harus bertanggung jawab” dengan kode “D”. Serta argumen pada

kalimat “adanya konvoi” dengan kode “A”. Dalam trikotomi ini melihat hakikat

dari tanda. Tanda disini yang menjadi dasar adalah dugaan Iran tentang adanya

konvoi kendaraan putra mahkota yang menjadi pemicu penutupan jalan, sehingga

membuat pejabat-pejabat Saudi harus bertanggung jawab.

Hasil Analisa Temuan Keterkaitan Konflik Pada Berita II

Tanda yang digunakan untuk menunjukkan adanya kebencian Iran

terhadap Saudi melalui pernyataan kalimat dari Iran yang menyatakan kesalahan

yang dilakukan dalam pengaturan jemaah. Terlebih kalimat keputusan terburuk

yang diambil oleh Saudi sudah mengarahkan adanya human eror yang dilakukan

dalam penyelenggaraan seperti lengahnya pengamanan terhadap jemaah. Selain

itu Iran mempunyai dugaan bahwa dengan ditutupnya dua jalur menuju jamarat,

menjadi salah satu kesalahan yang dilakukan Saudi karena menjadi pemicu

Tragedi.

Kesalahan-kesalahan yang diungkapkan oleh Iran disini selain

mengartikan adanya hubungan yang buruk dengan Saudi, namun juga

mengartikan bahwa Saudi belum mampu untuk melakukan pencegahan Tragedi,

meskipun telah melakukan pembangunan dalam membuat kenyamanan bagi

Page 62: annisa novianti.pdf

52

jemaah dalam melaksanakan ibadah. Apalagi dewasa ini merupakan zaman

modern dengan kemajuan disegala sektor, seperti halnya teknologi yang

memungkinkan untuk mencegah adanya penumpukan jemaah di satu lokasi jalan.

Pendeteksian kemungkinan adanya penumpukan jemaah seyogyanya dapat

dilaksanakan dengan mudah, apabila pengaturan Saudi ketika itu benar-benar

terkonsentrasi pada arus jemaah.

Pernyataan Iran tentang pejabat Saudi harus bertanggungjawab atas

penutupan jalan, mengindikasikan sikap Saudi yang mendahulukan kepentingan

keluarga kerajaan Saudi ketimbang jemaah saat sedang pelaksanaan ibadah haji.

Kendati demikian menurut kesaksian jemaah haji Indonesia yang selamat dalam

Tragedi Mina, ia berusaha memaksa askar untuk tetap melalui jalan yang ditutup

tersebut dan tidak menemukan konvoi dalam bentuk apapun. Pernyataan Iran

tentang adanya konvoi ini kemungkinan besar hanya berupa dugaan, melihat dari

pernyataan Iran yang tidak memberikan kejelasan darimana didapatnya informasi

adanya konvoi.

Status Iran sebagai negara yang selalu berkonflik dengan Saudi,

mempunyai kemungkinan hal ini merupakan cara yang dilakukan Iran untuk

menyalahkan Saudi dimata dunia tentang penyelnggaraan haji. Meskipun tidak

menutup kemungkinan jika adanya konvoi pangeran memang benar adanya, hal

tersebut memungkinkan untuk terjadi karena menurut pernyataan para saksi mata

di lokasi kejadian jumlah askar yang sedikit dan tidak melakukan tindakan

apapun. Sehingga kuat dugaan para askar ketika itu sibuk dalam mengawal konvoi

pangeran.

Page 63: annisa novianti.pdf

53

Judul Berita III:

Sabtu 26 Sep 2015, 12:08 WIB

Tragedi Mina

Media Arab Saudi: Stop Mengkritik, Menangani Haji Tugas Raksasa

Rita Uli Hutapea - detikNews

Riyadh, - Pemerintah Arab Saudi menuai kritikan atas terjadinya tragedi Mina

yang menewaskan ratusan jemaah haji. Namun otoritas Saudi menyalahkan

ketidakdisiplinan jemaaah haji dalam tragedi yang terjadi pada Kamis, 24

September itu.

Dalam editorialnya, media Arab News menyampaikan pembelaan atas langkah-

langkah yang telah dilakukan otoritas Saudi untuk menyelenggarakan haji yang

diikuti jutaan umat dari seluruh dunia.

Disebutkan bahwa meski insiden Mina menekankan perlunya upaya-upaya lebih

untuk meningkatkan langkah-langkah keselamatan, operasi masiv yang dilakukan

pihak Kerajaan Saudi untuk memastikan penyelenggaraan haji yang aman dan

nyaman, tak bisa diabaikan.

Meski menyebut tragedi Mina sangat disayangkan, namun media Saudi itu juga

menyoroti pentingnya kesadaran dan kedisiplinan para jemaah haji.

"Para jemaah yang membawa tas saat berjalan dan tidak mengikuti instruksi

jelas soal pergerakan, juga telah menyebabkan masalah sebelumnya. Tak ada

aparat keamanan di dunia yang secara fisik bisa mengendalikan kerumunan yang

membengkak menjadi jutaan dalam waktu dan tempat yang terbatas," demikian

ditulis Arab News, Sabtu (26/9/2015).

"Kerajaan menghabiskan miliaran riyal untuk manajemen Haji dan mengerahkan

sumber daya terbaik untuk melaksanakan proyek raksasa di tempat-tempat suci.

Kerajaan menganggap tugas ini sebagai kewajiban Islaminya. Pemerintah tidak

mengambil keuntungan apapun dari operasi masiv Haji ini," demikian menurut

editorial Arab News yang bertajuk "Tragedi yang Mengguncang Kita Semua".

"Menangani dua hingga tiga juta muslim dari 164 negara dan kultur berbeda

L

Id

Q

S

Page 64: annisa novianti.pdf

54

adalah sebuah tugas raksasa. Tak ada seorang pun di dunia yang punya

pengalaman seperti otoritas di sini dalam memastikan pelaksanaan haji yang

lancar. Ini merupakan prestasi organisasional yang fenomenal," tulis Arab News.

Media itu pun menyinggung pihak-pihak yang mengkritik pemerintah Saudi.

"Kerajaan kerap mendapat kritikan tidak adil dari beberapa pihak di dunia

muslim. Ini harus dihentikan. Para pengkritik akan memberikan pelayanan yang

lebih besar untuk tujuan mereka dengan bergandeng tangan dengan Arab Saudi

guna membuat pelaksanaan haji tahunan lebih nyaman," tandas media tersebut.

(ita/ita)

Analisa:

Trikotomi Pertama: Qualisign, sinsign, Legisign

Pada trikotomi pertama ini qualisign dalam berita terdapat pada kalimat

“Arab Saudi menuai kritikan” dengan kode “Q”. Kemudian sinsign dalam berita

terdapat dikalimat “Arab News menyampaikan pembelaan” dengan kode “S”.

Lalu legisign dalam berita terdapat pada kalimat “kesadaran dan kedisiplinan para

jemaah haji” dengan kode “L”. Dalam trikotomi ini melihat dari prespektif tanda,

dimana hal yang menjadi tanda adalah adanya pembelaan yang disampaikan oleh

Arab News untuk membela pemerintahan Saudi, karena banyaknya kritikan.

Namun pembelaan yang dilakukan Arab News justru menyalahkan pihak jemaah

haji yang dinilai kurang disiplin.

Trikotomi Kedua: Ikon, Indeks, dan Simbol

Pada trikotomi kedua, ikon terdapat pada kalimat “kerumunan yang

membengkak” dengan kode “I”. Kemudian indeks terdapat dalam kalimat

“ketidak disiplinan jemaah haji” dengan kode “Id”. Lalu simbol terdapat pada

kalimat “menghabiskan milyaran riyal” dengan kode “Si”. Dalam trikotomi kedua

ini merupakan hubungan keterkaitan antara tanda dengan objeknya. Tanda yang

I

D

A R

Si

Page 65: annisa novianti.pdf

55

sebelumnya berupa pembelaan dari Arab News untuk Saudi terkait Tragedi Mina.

Sementara objek dari berita ini adalah kondisi yang mustahil di lakukan oleh

Saudi dalam mencegah Tragedi Mina. Sehingga kondisi yang mustahil dilakukan

oleh Saudi disini diwakili oleh tanda pembelaan yang dilakukan Arab News.

Trikotomi Ketiga: Rema, Disen, Argumen

Pada trikotomi ketiga dalam berita, rema terdapat dalam kalimat “prestasi

organisasi yang fenomenal” dengan kode “R”. Kemudian disen terdapat pada

kalimat “tugas rasaksa” dengan kode “D”. Lalu argumen terletak pada kalimat

“kritikan tidak adil” dengan kode “A”. Dalam trikotomi ketiga ini melihat hakikat

dari tanda. Tanda yang menjadi dasar dari berita ini adalah adanya pembelaan dari

Arab News terhadap kerajaan Saudi karena adanya kritikan yang bertubi-tubi

menyalahkan Saudi, tanpa melihat jasa-jasa Saudi selama ini dalam melakukan

perawatan terhadap situs ibadah umat muslim maupun dalam penyelenggaraan

ibadah haji setiap tahun.

Hasil Analisa Temuan Keterkaitan Konflik Pada Berita III

Tragedi Mina 2015 yang menelan korban jiwa mencapai lebih dari 2000

jemaah, membuat otoritas Arab Saudi sebagai penyelenggara haji mendapatkan

kecaman maupun kritikan yang sifatnya menjatuhkan. Mayoritas kecaman

bersumber dari Iran yang tak lain mempunyai hubungan yang buruk dengan

Saudi. Hal ini semakin diperparah dengan sikap diam yang lebih dipilih Saudi

dalam menanggapi seluruh pernyataan terkait peristiwa Mina. Menurut hasil

pengamatan peneliti, tidak ada konfirmasi secara resmi terkait penyebab Tragedi,

Page 66: annisa novianti.pdf

56

hanya saja menteri kesehatan Saudi yang melontarkan pendapat adanya

ketidakdisiplinan jemaah dalam pelaksanaan haji.

Sejalan dengan hal itu, Arab News kemudian mengambil pernyataan

tersebut untuk melakukan pembelaan terhadap pemerintah dalam hal

penyelenggaraan haji. Namun pembelaan yang dilakukan oleh Arab News disini

nyatanya justru menyudutkan jemaah. Seolah-olah seuruh jemaah tidak mematuhi

waktu pelemparan. Padahal alasan beberapa jemaah melakukan prosesi lempar

jumrah diluar ketentuan panitia lebih mengarah pada kepercayaan waktu yang

mustajab. Tentunya hal ini semestinya tidak dipermasalahkan, karena ibadah

merupakan bentuk kepercayaan personal tiap jemaah.

Tanda yang mengarahkan kepada pembelaan Arab News terhadap Saudi

adalah dalam kalimat yang mengatakan bahwa askar tidak sanggup untuk

mencegah ribuan jemaah dilokasi kejadian untuk saling bertubrukan. Kendati

mempunyai jumlah askar yang terbatas, seyogyanya penumpukan jemaah dapat

dihindarkan manakala seluruh jalan dibuka sehingga banyak alternatif jalur yang

dapat dilalui oleh jemaah.

Tanda yang mengarahkan pada pembelaan selanjutnya adalah dengan

menginformasikan bahwa Saudi berusaha memfasilitasi para jemaah selama

menunaikan ibadah haji dengan biaya milyaran real. Tentunya hal ini menyatakan

untuk tidak mengkritik Saudi karena telah berusaha sebaik mungkin dalam

menyelenggarakan ibadah haji yang aman, meskipun perawatan fasilitas tidak

menjamin keamanan. Adanya tanda pembelaan dari Arab News ini

mengindikasikan bahwa sebagai jawaban untuk setiap kecaman yang selalu

Page 67: annisa novianti.pdf

57

dilontarkan Iran terhadap Saudi, mengingat pihak Saudi tidak melakukan

konfirmasi secara resmi terkait Tragedi Mina.

Tanda yang berupa pembelaan dari Arab News selanjutnya adalah media

ini ingin mengingatkan bahwa penyelenggaraan haji adalah tugas yang sangat

besar. Sehingga negara yang dapat melaksanakan penyelenggaraannya sejak dulu

merupakan pencapaian yang luar biasa. Oleh sebab itu seyogyanya jika terdapat

kesalahan dalam pengelolaan dalam beberapa kesempatan, semestinya dapat

menyampaikan masukan secara objektif dan tidak menyudutkan pihak manapun.

Hal ini mengindikasi bahwa pernyataan ini hadir, setelah Iran dengan bertubi-tubi

melakukan kecaman terhadap Saudi.

B. Realitas Subjektif Detik.com Terhadap Tragedi Mina

Media online Detik.com dalam menghadirkan Tragedi Mina melalui

representasi atau menggambarkan kejadian tersebut dengan bentuk deskriptif,

untuk mempermudah dalam menguraikannya. Selain itu untuk mempermudah

pemahaman pembaca terhadap peristiwa Mina seperti gambaran lokasi kejadian,

maka Detik.com berusaha memberikan bahasa yang mudah untuk dipahami.

sesuatu menurut redaktur Detik.com, Gagah Wijoseno sebagai wartawan adalah

tulisan.

“Tulisan yang baik untuk menggambarkan sesuatu peristiwa adalah

deskriptif, yang membuat pembaca itu seolah-olah berada di lokasi. Mina

adalah lokasi yang asing bagi saya dan pembaca Indonesia. Sehingga

untuk menggambarkan lokasi, saya harus bisa menyederhanakan bahasa

yang teknis untuk menunjukkan lokasi menjadi lebih mudah dicerna dan

juga menambahkan foto”95

.

95 Berdasarkan wawancara dengan Gagah Wijoseno, 31 Maret 2016, pukul 15:36 WIB

Page 68: annisa novianti.pdf

58

Representasi merupakan penggunaan tanda (gambar, bunyi, dan lain-lain)

untuk menghubungkan, menggambarkan, memotret, atau memproduksi sesuatu

yang dilihat, diindera, dibayangkan, atau dirasakan dalam bentuk fisik tertentu.96

Pada representasi dikenal sebagai proses dalam menaruh X dan Y secara

bersamaan. Dalam merepresentasi sesuatu, Pierce mengistilahkan X sebagai

representamen (sesuatu yang mewakili). Sedangkan Y diistilahkannya sebagai

objek dari representasi. Sehingga dari proses representasi X dan Y akan

memunculkan makna yang dapat disimpulkan dari proses representasi tadi sebagai

interpretan.97

Penggambaran detik.com pada tragedi Mina yakni melalui perkembangan

peristiwa, yang dimulai dari deskripsi penyebab tragedi beserta analisa dari tokoh-

tokoh terkait kejadian tersebut. Berikutnya adalah dengan foto dilokasi kejadian,

sebab dengan foto pembaca mendapatkan gambaran visual dari lokasi yang

menunjukkan peristiwa Mina. Selanjutnya melalui video yang menggambarkan

situasi korban yang tengah dievakuasi petugas. Selain itu informasi dari Iran

mengenai pernyataan pihak otoritasnya dan cerita dari korban selamat maupun

korban yang meninggal juga merupakan penggambaran kejadian.

Sesuai dengan salah satu nilai Detik.com yakni kreatif dan inovatif, dalam

menyajikan berita terkait Mina, wartawan memproduksi berita feature yang

bersifat human interest. Tujuan berita ini tentunya untuk menimbulkan rasa

keprihatinan pembaca terhadap para korban. Meskipun berita feature dibuat

96

Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori

Komunikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012) h. 24 97 Ibid., h.20

Page 69: annisa novianti.pdf

59

kreatif dan ide yang semenarik mungkin, namun Detik.com melihat dari segi etika

untuk dijadikan berita. Seperti halnya peristiwa tentang suami yang memberikan

napas buatan untuk istrinya saat berlangsungnya Tragedi Mina. Kendati kejadian

tersebut menarik, namun dari segi etika orang timur tidak baik. Redaktur

Detik.com mempunyai pandangan dalam melihat Tragedi Mina, yaitu:

“Tragedi Mina itu kejadian yang dapat dicegah sebenarnya berbeda

dengan craine, walaupun terdapat unsur kelalaian namun faktor alam

turut berpengaruh. Saya melihat tragedi ini banyak faktor karena tiap

orang mempunyai argumen masing-masing. Sebab pemerintah Indonesia

sudah menghimbau untuk melakukan lempar jumroh pada sore hari,

namun para jemaah memiliki argumentasinya sendiri dan memutuskan

untuk melakukannya di pagi hari. Tragedi Mina merupakan peristiwa

dengan banyak argumen yang menyelimutinya. Meskipun semestinya sore

hari, jika memang jalur tersebut untuk Indonesia semestinya tidak ditutup

dan tidak dibelokkan oleh askar”98

.

Pemikiran tersebut didapatkannya dari hasil peliputan di lokasi kejadian.

Dia mengamati dalam Tragedi Mina banyak bermunculan argumentasi dari setiap

kubu otoritas. Hal yang menarik dari peristiwa ini adalah ketika didalamnya

memiliki banyak argumen masing-masing, tanpa dapat disatukan. Pada peristiwa

ini tidak ada kubu yang paling salah atau benar, hanya saja ketidakseimbangan

antara argumen yang satu dengan lain menciptakan sebuah konflik dalam ranah

komunikasi antar negara yang warga negaranya menjadi korban Mina.

Terkait dengan pemberitaan Tragedi Mina, diantaranya terdapat 28 berita

mengenai Iran. Hal tersebut bukan merupakan bentuk dukungan terhadap sikap

Iran kepada Arab Saudi, maupun isu yang dianggap penting oleh Detik.com. Satu-

satunya alasan dibuatnya berita terkait konflik Iran dalam Tragedi Mina karena

98 Berdasarkan wawancara dengan Gagah Wijoseno, 31 Maret 2016, pukul 15:36 WIB

Page 70: annisa novianti.pdf

60

pihak yang banyak berbicara ketika itu adalah Iran ketimbang Arab Saudi.

Sehingga perkataan dari Iran menjadi layak untuk dijadikan sebuah berita. Selain

itu jemaah haji yang banyak menjadi korban meninggal dalam peristiwa Mina

berasal dari Iran.99

C. Interpretasi Terhadap Tragedi Mina Pada Detik.com

Berdasarkan tiga berita yang diasumsikan mengandung unsur konflik

antara Iran dan Saudi dalam Tragedi Mina, dan telah di analisa menggunakan teori

semiotika Charles Sanders Pierce maka Detik.com dalam menghadirkan Tragedi

Mina 2015 mengaitkannya dengan konflik Saudi dan Iran. Menurut hasil

pengamatan peneliti, antara realitas yang dibangun Detik.com dengan temuan

tidak seluruhnya sesuai. Seperti halnya dengan penyampaian redaktur Detik.com

mengenai alasan dibuatnya berita tentang pernyataan Iran dalam Tragedi Mina.

Pihak Detik.com mempunyai argumen bahwa selama peliputan

dilapangan, pihak yang lebih banyak berbicara adalah dari otoritas Iran. Memang

hal ini benar adanya jika dilihat dari total 28 berita, dengan 26 diantaranya berupa

pernyataan Iran mengenai Tragedi Mina. Akan tetapi terdapat 2 berita yang

notabene tidak terlalu berkaitan dengan Mina, yakni pada judul “Iran: Takfiri

Esktrem yang Disebarkan Arab Saudi Jadi Ancaman Timur Tengah”, “Kirim

Surat untuk Sekjen PBB, Iran sebut Arab Saudi Penebar Kebencian” dan satu

ilustrasi yang menunjukkan rentetan konflik yang terjadi antara Iran dan Saudi.

Keduanya menunjukkan bahwa konflik Iran dan Saudi sudah mengakar, karena

99 Berdasarkan wawancara dengan Gagah Wijoseno, 31 Maret 2016, pukul 15:36 WIB

Page 71: annisa novianti.pdf

61

perbedaan sektarian yang berlanjut kepada peristiwa-peristiwa lainnya, sementara

tidak ada kaitan langsung dengan Tragedi Mina.

Kendati demikian keterkaitan antara konflik Saudi dengan Iran yang

dibuat oleh Detik.com, dalam upaya membentuk Tragedi Mina tidak sepenuhnya

dapat dikesampingkan. Oleh karena Iran selalu melontarkan kritikan pedas serta

selalu menduga-duga mengenai penyebab tanpa adanya bukti yang pasti, sesuai

dengan nilai dari Detik.com yakni kreatif dan inovatif maka pandangan Detik

diarahkan mengenai keterkaitan hubungan negara keduanya. Pada setiap situasi

akan selalu ada hubungan kausalitas, sehingga Detik berusaha melihat dari

penyebab mengapa otoritas Iran selalu mengatakan hal negatif terhadap Saudi.

Pernyataan negatif Iran tentang Saudi ternyata disebabkan oleh hubungan

kedua negara yang selalu berkonflik. Apalagi dalam Tragedi Mina 2015, sebanyak

465 jemaah haji Iran meninggal yang menjadikan Iran sebagai korban terbanyak

ketimbang negara lainnya. Selain itu meninggalnya diplomat Iran dalam Tragedi

Mina juga menjadikan kemarahan Iran terhadap Saudi yang semakin menggebu,

yang memperparah konflik kedua negara. Hal ini ditunjukkan dari sikap Iran yang

ingin memulangkan seluruh jenazah warga negaranya yang meninggal akibat

Tragedi Mina. Tidak seperti negara lain seperti Indonesia yang mengizinkan

warga negaranya untuk dimakamkan di tanah suci.

Page 72: annisa novianti.pdf

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan data dari hasil analisa menggunakan teori semiotika

Charles Sanders Pierce menunjukkan bahwa, pemberitaan mengenai Tragedi

Mina yang dihadirkan oleh Detik.com, dikaitkan dengan konflik Saudi dan Iran.

Fakta tersebut dihadirkan sebagai hubungan kausalitas dari serangkaian kecaman

maupun peryataan yang menyudutkan Saudi. Kedua negara ini memang selalu

dipertemukan pada peristiwa yang berujung konflik yang didasari oleh perbedaan

sektarian. Akan tetapi konflik semakin diperparah dengan korban meninggal

Tragedi Mina yang cukup besar dari negara Iran.

Konflik Iran dan Saudi yang mewarnai pemberitaan Tragedi Mina

membuat peristiwa ini tidak hanya berupa kecelakaan akibat penumpukan jemaah,

namun juga peristiwa dengan banyak argumen yang menyelimutinya. Banyaknya

kabar burung ditambah dengan tidak terkonfirmasinya penyebab Tragedi oleh

Saudi, membuat argumen yang dikeluarkan oleh pihak Iran semakin kuat. Apalagi

pihak Saudi sebagai penyelenggara ibadah haji seakan kehilangan legitimasi pada

pemberitaan Mina ini, karena mayoritas berita seakan menyudutkan ditambah lagi

dengan sikap pemerintah Saudi yang tertutup dalam memaparkan penyebab.

Argumen tidak hanya datang dari Iran sebagai negara yang berkonflik

dengan Saudi, namun juga datang dari otoritas negara muslim lainnya. Seperti

halnya dengan negara Indonesia melalui anggota DPR Komisi VIII, yang secara

Page 73: annisa novianti.pdf

63

tersirat menandakan bahwa Tragedi Mina mempunyai unsur human eror dalam

pengamanan.

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini peneliti mempunyai masukan untuk jurusan

Jurnalistik, agar memperbanyak kajian perihal interpretasi yang dilakukan oleh

media melalui produk jurnalistik. Hal ini menjadi penting karena dalam

menyampaikan peristiwa melalui berita, terdapat fakta lain yang mengelilingi

peristiwa utama. Berita yang menghadirkan fakta yang terjadi disekeliling

peristiwa utama adalah indepthnews. Sehingga dengan melakukan tinjauan

mengenai berita indepthnews ini, dapat menambah pengetahuan peneliti maupun

pembaca dalam jurusan Jurnalistik, tentang bagaimana menghadirkan suatu

peristiwa berikut fakta-fakta yang membentuknya.

Peneliti dalam hal ini memberikan saran terhadap Detik.com mengenai

foto terkait Tragedi Mina. Peneliti menemukan bahwa dalam majalah Detik.com

terdapat dua foto yang bersumber dari kantor berita asing AFP dan Reuters, yang

menampakkan kondisi wajah jenazah yang tidak diburamkan. Pihak Detik.com

diketahui berlangganan dengan kedua kantor berita tersebut, sehingga informasi

maupun foto terkait Tragedi Mina yang bersumber dari dua kantor tersebut dapat

dipergunakan. Mekanisme penyuntingan foto yang berasal dari kantor berita

asing, hanya dari segi bahasa caption yang diubah ke dalam bahasa Indonesia.

Menurut peneliti, penyuntingan foto tidak hanya dilakukan dari segi

bahasa caption namun juga dari segi konten jika perlu diburamkan. Seperti foto

jenazah korban misalnya, sekalipun tidak terlihat luka namun wajah jenazah

Page 74: annisa novianti.pdf

64

secara etika tidak pantas untuk diperlihatkan. Apalagi dalam salah satu foto

memperlihatkan mulut korban yang terbuka. Meskipun menggunakan foto dari

kantor berita asing yang terpercaya, namun dalam pemakaiannya harus berhati-

hati atau hal yang lebih aman menggunakan foto lainnya.

Penulis memahami jika foto merupakan bentuk visualisasi dari

representasi peristiwa, namun dalam menempatkan foto hindari bagian wajah

jenazah. Kemudian saran berikutnya tentang foto dalam pemberitaan Tragedi

Mina adalah kurangi pemakaian foto yang sama dalam berita, minimal satu foto

digunakan untuk dua berita. Kesamaan foto dalam jumlah yang banyak

mengakibatkan kejenuhan pembaca.

Page 75: annisa novianti.pdf

65

DAFTAR PUSTAKA

A. Samovar, Larry, dkk. Komunikasi Lintas Budaya: Communication Between

Cultures. Jakarta: Salemba Humanika, 2010.

Budiman, Kris. Semiotika Visual: Kosep, Isu, dan Problem Ikonitas. Yogyakarta:

Jalasutra, 2011.

Christiastuti, Novi. “Saat Tragedi Mina Semakin Memicu Ketegangan Iran dan Arab

Saudi”. Artikel diakses pada 13 April 2016 dari

http://news.detik.com/internasional/3028460/saat-tragedi-mina-semakin-

memicu-ketegangan-iran-dan-arab-saudi

Danesi, Marcel. Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika

dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra, 2012.

Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika, 2012.

Hutangalung, Inge. Teori-Teori Komunikasi dalam Pengaruh Psikologi. Jakarta:

PT Indeks Permata Puri Media, 2015.

Hutapea, Rita Uli. “Kepala Organisasi Haji Iran Sebut Penutupan 2 Jalan Picu Tragedi

Mina”. Artikel diakses pada 13 April 2016 dari

http://news.detik.com/internasional/3028274/kepala-organisasi-haji-iran-sebut-

penutupan-2-jalan-picu-tragedi-mina

Hutapea, Rita Uli. “Media Arab Saudi: Stop Mengkritik, Menangani Haji Tugas

Raksasa”. Artikel diakses pada 13 April 2016 dari

http://search.detik.com/search?query=Media+Arab+Saudi%3A+Stop+Meng

kritik%2C+Menangani+Haji+Tugas+Raksasa&source=dcnav&siteid=2

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2008.

Kriyantono, Rachmat dkk. Potret Media Massa di Indonesia. Malang: Universitas

Brawijaya Press, 2013.

Liliweri, Alo. Prasangka dan Konflik: Komunikasi Antar Budaya Masyarakat

Multikultur. Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara, 2005.

Morissan. Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group, 2014.

Muyana, Dedy dan Solatun. Metode Penelitian Komunikasi, Contoh-contoh

Penelitian Kualitatif dengan pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008.

Page 76: annisa novianti.pdf

66

Romli, Asep Syamsul M. Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media

Online. Bandung: Nuansa Cendekia, 2012.

Salim, Agus. Teori dan Paradigma: Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana,

2006.

Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.

Sejarah Berdirinya Situs Berita Detik.com, Artikel diakses “27 Februari 2016”dari

http://digilib.unila.ac.id/247/11/BAB%20IV.pdf

Suryawati, Indah. Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik. Bogor: Ghalia

Indonesia, 2014.

Vera, Nawiroh. Semiotika Dalam Riset Komunikasi, (Bogor: Ghalia Indonesia,

2014.

Wibowo, Indiawan Seto Wahyu. Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2013.

Wijoseno, Gagah. “Duka Mina Salah Siapa”. Majalah Detik, 28 September 2015.

Wawancara Pribadi dengan Nanang Supriyatna. Jakarta, 31 Maret 2016.

Wawancara Pribadi dengan Gagah Wijoseno. Jakarta, 31 Maret 2016.

Page 77: annisa novianti.pdf

67

LAMPIRAN

PERTANYAAN TEKNIS KE DETIK.COM

A. Bagian Manajemen PT

Nama Narasumber : Nanang Supriyatna

Jabatan di Detik.com : Human Capital

1. Perjalanan Detik.com itu sendiri seperti apa?

Jawab : Nama perusahaannya sebenarnya PT Agranet Multicitra

Sibercom. Perusahaan ini lahir pada tahun 1995. Perusahaan ini

bergerak pada bidang website fisis, tukang bikin web. Client kami

misalnya Yellow Pages, Click BCA, Kompas.com. Kemudian seiring

berjalannya waktu, karena 3 dari 4 pendiri detik.com tadinya adalah

wartawan, ada yang dari tabloid detik, ada yang dari Tempo, kemudian

akhirnya memutuskan untuk membuat media online pada saat itu.

Media online dirasa sangat perlu karena melihat kebutuhan orang akan

informasi semakin banyak. Kemudian media online yang ada hanya

memindahkan versi cetak ke online. Jadi sebenarnya detik.com bukan

yang pertama, dulu sudah ada Republika.co.id, kompas.co.id,

kemudian tempo dan sebagainya. Karena pernah menjadi wartawan

akhirnya tercetus untuk membuat sebuah website media online yang

berbeda. Bukan hanya memindahkan versi cetak ke online, akan tetapi

ingin mendirikan media online yang sifatnya breakingnews dan update

terus. Akhirnya dibuatlah media online Detik.com. Detik.com lahir

pada 9 Juli 1998, kemudian terus berkembang hingga akhirnya pada 3

Page 78: annisa novianti.pdf

68

Juli 2011, sahamnya 100 persen dimiliki oleh CT Corporate, Chaerul

Tandjung. Mulai sejak itu kami bagian dari Trans media, bersama

Transtv, Trans7, CNNIndonesia, CNNIndonesia.com, Transvision,

Bank Mega dan TransMart.

2. Seperti yang diketahui bahwa nilai dari detik.com antara lain

Cepat dan akurat, kreatif dan inovatif, integritas, kerjasama, dan

independen terkait dengan proses rekruitmen karyawan

khususnya reporter di detik.com, bagaimana cara membentuk

kelima nilai tersebut dalam diri seorang reporter?

Jawab : Semua orang selalu dinilai dari kelima nilai detik.com itu,

proses rekruitmen kita usahakan untuk menggali bahwa orang itu

punya nilai-nilai itu. Kehidupannya terpengaruh oleh nilai-nilai itu.

Orang itu harus cepat akurat tanggap, kreatif dan inovatif. Banyak

tools yang kita lakukan dalam proses rekutiment pencarian reporter,

kita menggunakan tes psikologi kita melihat rekam jejak dari CV

apakah dia punya pengalaman. Kemudian kita melakuan interview

behavior kita menggali benarkah dia orang yang cepat sekaligus

akurat, benarkah dia kreatif yang terpenting adalah benarkah dia punya

integritas atau tidak. Itu penting karena kami ingin media ini menjadi

media independen, semua orang yang bekerja di dalamnya punya

integritas terhadap profesinya dan tidak gampang disuap.

Page 79: annisa novianti.pdf

69

3. Dari misi detik.com sendiri terlihat adanya kesinambungan seperti

halnya memberikan kepuasan pelanggan, memberikan

kesejahteraan kepada karyawan dan memberikan hasil optimal

yang berkesinambungan bagi pemegang saham. Dari segi pihak

managemen detik.com sendiri, bagaimana menyeimbangkan

ketiga misi itu sendiri?

Jawab : Intinya bisnis ini harus tetap grow harus tumbuh, target dari

pihak managemen harus terpenuhi. Dalam organisasi berjalan efektif

dan efisien tentunya kalo bisnis ini tetap tumbuh pasti dampaknya ada

dua. Ada untuk managemen dan karyawan. Tentunya kalo bisnis ini

tetap tumbuh yang didapatkan oleh karyawa bentuknya kenaikan gaji

dan bonus. Dampak yang selanjutnya adalah pelanggan. Bagaimana

cara kita mendekati pelanggan agar mereka tetap loyal membaca

detik.com. bentuk mendekatkan diri ke pelanggan ada banyak,

contohnya rutin menggelar rapat meeting sales yang sedang

berlangsung saat ini dan melahirkan rubrik solusi UKM. Jadi para

UKM bisa memasang iklan di detik.com, memasarkan produknya di

detik.com, inovasi seperti ini yang kami lakukan. Kita mendekatkan,

semua orang bisa baca, semua orang bisa pasang iklan di detik.com.

4. Hubungan antara visi lembaga dengan kerja jurnalistik di

detik.com sendiri seperti apa?

Page 80: annisa novianti.pdf

70

Jawab : Kami percaya bahwa detik.com itu bebas kepentingan dan

kami harus meyakinkan managemen bahwa kepentingan managemen

adalah kepentingan bisnis. Mereka kepingin ada duitnya terus gitu ya,

dan independensi temen-temen wartawan untuk memproduksi sebuah

berita tidak terpengaruhi oleh pihak luar dan bukan bagian dari bisnis.

Kepercayaan adalah justru bagian dari bisnis dan pembaca merupakan

cara untuk membesarkan perusahaan ini. Tentunya kepentingan

masyarakat adalah bagian dari bisnis ini. Kalo semua orang percaya

tentang berita detik.com, semua orang mengakses detik.com itu

imbasnya terhadap bisnis ini. Makin banyak orang terus membaca

pemasang iklan makin banyak, karena berita detik.com dipercaya dan

bebas kepentingan. Tidak ada kata lain bahwa kepercayaan pembaca

adalah bagian dari bisnis.

5. Kaitan dengan ketiga misi detik.com tentunya akan bermuara

kepada dua hal yakni reporter dan berita. Bagaimana mengelola

reporter dalam menghasilkan berita yang dapat memberikan

kepuasan terhadap semua pihak?

Jawab : Apa yang kami kerjakan di HRD, pertama pastinya the right

man the right ways ya orang yang tepat akan menduduki posisi yang

tepat. Dimana wartawan harus yang punya kopentensi untuk menjadi

seorang wartawan. Begitu kami rekrut, tugas kami adalah agar dia

tetep bisa berkembang kita melakukan training secara terus menerus

terhadap wartawan kami. Wartawan kami dibekali oleh pengetahuan-

Page 81: annisa novianti.pdf

71

pengetahuan tentang journalism, wartawan kami dibekali tentang kode

etik jurnalistik, kemudian kita terus melakukan pengembangan melalui

training. Setahun sekali ada outing, ada jalan-jalan, kemudian ada

yang namanya kenaikan gaji. Itu adalah bagian dari kita dalam me-

mantains temen-temen agar tetap semangat bekerja untuk detik.com.

6. Tentunya dalam berita, hal yang dapat “menjual” yakni dari

jumlah viewerserta tranding topic. Detik.com selalu mencitrakan

breaking news dalam beritanya, sehingga dapat menarik jumlah

viewer dan berita yang tranding topic. Apakah hal ini juga menjadi

hal yang ditanamkan pada setiap rekruitmen reporter?

Jawab : Hal yang selalu ditanamkan setiap rekruitmen itu nilai2

perusahaan, kemudian kami percaya bahwa proses belajar yang tepat

adalah seperti orang belajar berenang. Yang diceburin dulu kemudian

diajarkan bagaimana caranya menggerakan tangan dan kaki. Bukan

dimasukan dikelas dan diajari bagaimana cara menggerakan tangan

tapi dia belum pernah nyebur ke kolam renang. Semua wartawan kami

adalah pertama kita ceburin dulu mereka bertandom dulu dengan

wartawan senior yang ada di lapangan. Kemudian bergabung dengan

wartawan kami misalnya yang ada di KPK, DPR, dan segala macem

selama 3-5 hari atau semiggu mereka ada di lapangan dulu supaya tahu

medan juga sekaligus diarahkan oleh wartawan senior. Itu bagian dari

kami dalam memprosesnya.

Page 82: annisa novianti.pdf

72

7. Pihak manajemen tentunya mempunyai aturan tersendiri dalam

memanage para reporter dalam pengemasan berita, sesuai dengan

nilai dari detik.com sendiri. Bentuk aturan tersebut seperti apa?

Jawab : Bentuk aturan di detik.com adalah semua orang bertanggung

jawab terhadap apa yang dilakukan, kami mempunyai prinsip MBO

Managemen By Objektif. Wartawan itu tidak perlu dateng ke kantor,

wartawan itu mendapat arahan dari koordinator liputan langsung ke

TKP jadi tidak perlu ke kantor. Begitu selesai mereka juga tidak perlu

ke kantor. Ke kantor saat ada meeting, atau ada arahan baru, selain itu

tidak perlu. Dan semua orang bertanggung jawab MBO. Semua orang

bertanggung jawab pada pekerjaannya, itu yang kami tekankan pada

mereka. Kita tidak peduli orang pake sendal jepit atau kaos atau pake

seragam. Buat kami yang penting mereka bisa bekerja mereka komit

dengan pekerjaannya. Kami tidak mengurusi hal-hal yang remeh

temeh, termasuk absensi. Buat kami absensi tidak penting, jadi lebih

fleksible.

8. Seperti yang diketahui salah satu nilai dari detik.com adalah

kerjasama. Bagaimana siasat dari pihak manajemen dalam

membentuk sebuah kerjasama yang baik antar sesama reporter?

Jawab : Untuk menanamkan kerjasama antar sesama reporter dan

karyawan setiap setahun sekali dilaksanakan outing. Outing adalah

bagian dari membangun kerjasama lintas divisi. Kami sering ngobrol

diruang meeting, ruang-ruang ini adalah ruangan tempat kami saling

bekerjasama di lintas divisi. Kami rasa bahwa semua bagian semua

Page 83: annisa novianti.pdf

73

departemen semua orang punya kontribusi yang besar terhadap

detik.com, tidak ada wartawan doang yang berkontribusi. Semua orang

punya kontribusi disini. Semua orang harus bisa bekerjasama.

9. Perihal keredaksian apakah pihak managemen juga mempunyai

andil dapat mengatur kegiatannya, misalnya saat menugaskan

reporter untuk meliput?

Jawab : Semua yang menyangkut keredaksian itu tanggung jawab

redaksi. Tapi redaksi kami itu penuh warna, tidak semua anak

jurnalistik. Beberapa anak eksak, dan kalo misalnya kami ada sastra

jerman, ketika dulu adapiala eropa di jerman kita kirim mereka yang

dai sastra jerman kesana. Kemudian berita soal teknik misalnya anak

anak yang dari background teknik yang kita incsh disana, anak2 sospol

banyak di DPR, tapi tidak melulu.

B. Bagian keredaksian (Redaktur/ editor)

Nama Narasumber : Gagah Wijoseno

Jabatan di Detik.com : Redaktur Detiktv, sebelumnya Detiknews

sebagai koordinator Liputan

1. Bagaimana cara kerja redaktur dalam Detik.com?

Jawab : Cara kerja redaktur di Detik.com, kalo reporter tugas dilapangan,

kalo redaktur juga bisa dilapangan. Intinya redaktur di news itu job

Page 84: annisa novianti.pdf

74

desknya mencari bahan materi, mencari isu yang akan digarap hari ini,

karena berita itu banyak berita itu bertebaran dimana mana nah kita pilih

kenapa ini kenapa yang itu, yang ini menarik yang ini engga, ini yang

penting yang ini tidak. Kerja redaktur juga sekaligus ngedit tulisan jadi ada

yang salah tulisan typo, salah logika, maupun salah data, menempatkan

foto dalam artikel berita, serta memposting berita ke website, hal tersebut

merupakan tugas redaktur secara garis besar.

2. Apakah kerja redaktur di Detik.com sama seperti di media

konvensional lainnya?

Jawab : Saya rasa itu sama ya menentukan apa yang mau diberitakan hari

ini. Teknisnya itu misalnya kumpul bareng dengan redaktur-redaktur

lainnya gak hanya sendiri. Kalo sudah dapat kepastiannya baru di drive ke

reporter.

3. Bagaimana Detik.com menyeimbangkan antara kecepatan

sekaliguskeakuratan dengan waktu terbit yang singkat?

Jawab : Bagaimana menyeimbangkan akurasi dan kecepatan waktu terbit.

Memang kita masih akuin, online itu yang masih diangkat adalah akurasi.

Terkadang ada kesalahan, salahnya itu banyak, misalnya typo, itu memang

kita tidak bisa pungkiri bahwa konsekuensinya pengen cepat. Tapi

memang itu bukan alasan lagi, kita masih sering salah misalnya typo. Tapi

sebisa mungkin kita jangan salah logika, salah data, pokonya berita itu

sebisa mungkin jangan salah. Itu makanya tugas redaktur.

Page 85: annisa novianti.pdf

75

4. Bagaimana redaktur dalam mengawasi berita yang dibuat oleh para

reporter?

Jawab : Reporter tidak serta merta langsung mengirim berita, itu ada cek

dari redaktur, di cek apakah ada salah typo atau segala macem. Ketika

udah oke maka naik. Jadi kita menerapkan kroscek. Dari lapangan ngirim

kemudian dicek sama penulisnya, penulisnya keudian dicek lagi sama

klarifikator, abis itu baru naik, kita ngeceknya berkali-kali, agar

meminimalisir kesalahan tetapi juga harus cepat.

5. Di Detik.com terkadang ada “berita ralat”. Lantas bagaimana

sebenarnya pengawasan dari redaktur/ editor sendiri dalam

mengklarifikasi berita? Termasuk pengawasan afterby accident atau

before by accident?

Jawab : Ada berita ralat di Detik.com, semua media itu pasti ada berita

ralat karena tidak mungkin terlepas dari kesalahan. Tapi kita coba

seringnya tidak disengaja, karena mungkin banyak faktor. Tapi kaya berita

ralat update itu ada. Kita ada beberapa ralat update. Kalo update itu

misalnya kalo ada perkembangan-perkembangan dari suatu peristiwa.dan

disini bukan salah kita, karena itu sumber perkembangan informasinya

dari orang kredible seperti Polri. Kalo ralat biasanya salah nama, salah

logika, salah penulisan.

Page 86: annisa novianti.pdf

76

6. Apakah ada redaktur khusus yang membidangi foto? Jika ya,

bagaimana pembagiannya di Detik.com?

Jawab : Ada redaktur sendiri yang membidangi foto, karena ada namanya

rubrik detikfoto. Kita punya fotografer sendiri. Kita mewajibkan setiap

reporter untu bisa memoto, karena kalo mengandalkan fotografer kurang

efisien waktu, dengan teknologi handphone yang berkamera canggih bisa

lebih cepat dalam mengirim foto daripada pake dslr. Kalo ada kiriman foto

dari reporter, maka langsung masuknya ke redaktur berita bukan redaktur

foto. Jadi langsung dipilah-pilah.

7. Sumber foto yang digunakan oleh reporter dalam berita Tragedi

Mina, ada sejumlah foto yang berasal dari kantor berita. Apakah

terdapat penyeleksian atau pengeditan ulang foto sebelum

dipublikasikan?

Jawab : Terkait dengan sumber foto tragedi Mina yang menggunakan

foto dari kantor berita asing seperti Reuter, AFP itu kita langganan jadi

kita pake. Itu kita ambil seperlunya, kalo aslinya pake bahasa Inggris kita

edit pake bahasa Indonesia. Karena dia tidak membahas Indonesia saja

tapi kejadian secara umum. Kita jadi ganti disini loh tempat kejadian yang

ada orang Indonesianya selama retuter kira2 seperti itu. Kalo kalo selain

reuter itu kita selalu tulis sumbernya darimana. Kalo BBC itu kita patner,

jadi kalo kita pake gambar BBC dia malah seneng. Karena antara bbc

Page 87: annisa novianti.pdf

77

dengan detik partner makanya berita-berita di BBC bisa dipake langsung

ngelink ke laman dia. Reuter itu beli kalo BBC partner.

8. Detik.com sebagai media online yang mencitrakan breaking

newsdalam penyampaian berita, hal apa yang membedakan dengan

media online lainnya? Dalam hal memberitakan Tragedi Mina

misalnya.

Jawab : Kita berusaha berhati-hati dalam memberitakan soal nyawa,

apalagi soal haji. Itu haji sama kaya bensin ketemu api, heboh kasian

keluarga mereka cemas. Ketika ada kabar dari Bandung misalnya dari

PERSIS dia udah jumpa pers disini, kita yang di Arab pun belum ada

kepastian, karena belum ada data fix melihat wujudnya, melihat

gelangnya. Tapi tetep layak berita ketika jumpa pers, karena PERSIS salah

satu ormas tertua. Kenapa PERSIS berani? Karena mereka berdasarkan

kesaksian-kesaksian. Karena berita kan banyak sumbernya, kalo kita

langsung dari kementrian agama disanasoal informasi korban, apalagi soal

nama. Kalo yang disini ada jumpa pers PERSIS mau gak mau keluar juga

nama. Kita liat ini belum ada nama ini, kita selalu berkata-kata dalam

penulisannya “ini versi PERSIS” , kalo sudah ada datanya fixnya baru kita

beritakan. Mungkin kalo media lain dihantam, kalo kita hati-hati seperti

“ini 25 korban versi PERSIS” bukan “ini 25 korban Mina”. Jadi sebutkan

sumbernya, kalo kementrian agama sudah ngomong baru.

Page 88: annisa novianti.pdf

78

9. Ada sejumlah kesamaan foto di sejumlah berita terkait dengan

Tragedi Mina. Mengapa tidak menaruh foto yang berbeda pada

setiap berita yang dipublikasikan?

Jawab : Perihal kesamaan foto, kita mungkin karena keterbatasan foto,

apalagi masih kejadian awal pada waktu itu kita belum ada tim buat

ilustrasi. Kan kalo ilustrasi butuh effort ya istilahnya gambar Mekkah atau

Kabah, daripada tidak ada foto atau kita memasukan foro kabah di tragedi

Mina kan ngaco. Daripada presepsi aneh-aneh, seiring berita banyak, kita

langganan Reuter AFP untuk stok foto.

10. Bagaimana proses pemilihan dan penetapan suatu foto? Adakah

kriteria khusus?

Jawab : Kriteria foto itu punya peran yang vital buat artikel. Kalo orang

baca artikel, seperti makan yang gak lengkap seperti ada yang hilang.itu

juga jadi menarik, orang males kalo berita doang tanpa foto jadi tidak

lengkap. yang jelas foto itu mendukung berita atau memang foto itu

menggambarkan berita itu.

11. Bagaimana pandangan Detik.com terhadap fototragedi Mina yang

dimuat? Apakah sebagai pelengkap sajian berita atau sebagai

penjelas berita Tragedi Mina?

Jawab : Foto itu mendukung berita dan memang foto itu menggambarkan

berita itu. Kaya misalnya Mina berita apa yang mau dipake, orang mau

Page 89: annisa novianti.pdf

79

lempar jumroh, gak bisa sembarangan orang bisa menilai itu mungkin

korbannya. Oke itu iustrasi tapi bahaya. Yang mungkin aman adalah

gambar peta. Yaitu tugas redaktur foto dan berita. Atau mending

dikosongin aja. Atau sekarang kan kita punya ilustrator. Dalam memberi

foto jangan membuat hiasan yang kacau. Foto itu jadinya penguat dan

penjelas berita.

Nama Narasumber : Gagah Wijoseno

Jabatan di Detik.com : Redaktur Detiktv, sebelumnya Detiknews

sebagai koordinator Liputan

Reporter (menulis Tragedi Mina).

1. Bagaimana cara bekerja reporter di Detik.com?

Jawab : Cara kerja reporter di Detik.com reporter cari lapangan di dalem

dan diluar. Cari berita asing juga adalah bagian dari reporter di dalem juga.

Mereka setiap hari menerima arahan untuk meliput dari korlip. Laporan

bisa by phone, by email, telepon dan lain-lain. Jadi semua terkoordinasi,

jadi bukan kita cari sendiri. Rapat redaksi itu adanya sore buat besok hari.

2. Bagaimana proses memahami suatu berita sebelum turun ke

lapangan, atau melakukan liputan jurnalistik?

Jawab : Gak bisa ke lapangan kalo gak bawa apa-apa, kita ke lapangan itu

sebenernya kaya perang. Misalnya kasus Mina, si peliput si redaktur harus

tau mereka mau ngapain. Mengapa jam segini? Apakah ada yang salah

Page 90: annisa novianti.pdf

80

dari itu? Apakah salah atau tidak. Makanya sebelum turun lapangan si

reporter harus di brifing atau si reporternya googling sendiri. Kenapa lewat

sini, emang rute sebenernya apa, berapa orang dikemah, harus buka

wawasan, tugas redatur salah satunya ya itu membriefing para reporter.

3. Apa makna dari representasi terhadap suatu peristiwa menurut

anda?

Jawab : Representasi/ menggambarkan sesuatu kalo menurut saya sebagai

reporter adalah lewat tulisan. Nah tulisan yang baik untuk menggambarkan

sesuatu peristiwa itu adalah deskriptif, yang membuat pembaca itu seolah-

olah berada di lokasi. Di Mina yang lokasi kejadian itu kan asing bagi

saya, dan saya gatau ke kananya apa kekirinya apa. Makanya yang bisa

saya lakukan adalah berjarak sekian meter dari pos indonesia,

penggambaran itu ditambah foto ditambah peta menurut saya itu kuat

banget jadi bisa dapet penggambaran situasi di Mina saat itu. Lebar jalan

itu misalnya sekitar 100 meter kebayang gak lebar 100 meter. Tapi kalo

saya lebih gampang ukurannya lebar 1 mobil avanza. Jadi kita harus bisa

menyederhanakan bahasa yag teknis itu jadi lebih bisa dicerna. Misalnya

banjir 50 meter, kan susah. Lebih gampang selutut banjirnya. Jadi

deskripsinya harus mudah dan sederhana bahasanya.

4. Bagaimana Detik.com dalam merepresentasikan Tragedi Mina

melalui pemberitaan yang telah dimuat?

Page 91: annisa novianti.pdf

81

Jawab : Penggambaran berita Detik.com pada Mina, itu kan hari pertama

kan urutannya wukuf malemnya ngambil kerikil abis itu paginya ada dua

pilihan lempar jumroh dua itu jumroh akobah atau melakukan tawaf wajib

di masjidil haram. Kami waktu itu jumrohnya entar aja deh masih agak

sorean. Kita langsung ngejar masjidil haram kita kan di media center.

Selesai di masjidil haram kita ke media center dan istirahat. Sekitar

setengah 10 atau jam setengah 8, depan kemah kita itu persis tempat

lempar jumroh kita liat ko nolak balik terus rame kan. Pilihannya dua saya

ke lokasi atau ke menteri agama, pada saat itu menteri agama berada

bersama kami. Seandainya wartawan detik.com saat itu lebih dari satu,

satu orang harus ada ke lokasi terus kemudian satu lagi ikut menteri

agama. Tapi saat itu belum ada keterangan resmi dari pihak media

centernya. Kalo saya ke lokasi otomatis gak dapet berita dari keterangan

resmi. Kedua saya gatau tempatnya, saat itu gak ada kendaraan karna saat

itu jalan ditutup. Terus saya ikut menteri agama ke rumah sakit, keos,

orang bolak balik masuk rumah sakit dalam kondisi dehidrasimau

meninggal, saat itu kami dilarang masuk meski bersama menteri agama

karena gak ada kepentingan dilarang masuk. Saya waktu itu laporan by

watsap biar cepet waktu itu. Abis itu gerak lagi kita telusurin ke rumah

sakit-rumah sakit dan posko-posko.

Istirahat sebentar terus ke tenda yang banyak korbannya mereka

yang selamat curhat. Saya minta foto temen saya yg kelokasi, karna kita

satu team di Media center, terus fotonya saya kirim ke kantor disitulah

mulai kebentuk seperti apa. Logikanya kenapa sih ko bisa keinjek-injek?

Page 92: annisa novianti.pdf

82

Yauda saya laporin, ko bisa mati ko bisa keinjek-injek. Orang gak keliatan

luka jadi dia dehidrasi, kekurangan air. Itu pas hari H nya, malemnya kita

ketemu sama keluarga satu tenda. Penggambaran lagi suasana saat itu

curhat mereka kekesalan mereka. Karena kita online beda sama koran,

koran kan utuh. Yang nyari berita bukan saya doang, temen kantor juga

nyari BBC media Arab, jadi bukan kita dilapangan doang tapi juga

dikantor makanya kita bisa punya laporan utuh kejadiannya.

5. Salah satu prinsip jurnalistik online yakni kemampuan beradaptasi

(adaptability), dimana reporter dapat menyajikan berita dengan cara

membuat berbagai keragaman cara. Dalam kaitannya dengan

Tragedi Mina, reporter Detik.com sendiri mengemasnya dalam

bentuk apa saja?

Jawab : Saat Mina itu alat saya hanya handpone aja, saya bawa leptop tapi

gak dibawa kemana mana karena terbatasi. Produksi saya itu ada berita

tulis, video, dan foto. Tapi yang paling utama saya tulis dan foto. Video

biasanya tambahan. Karena ada effort lebih kalo video lebih berat

makanya Cuma sekali.

6. Seperti yang kita ketahui, Tragedi Mina terlihat sebagai peristiwa

yang berkaitan dengan penyebab, jumlah korban, cerita dibalik

keluarga korban meninggal dan lainnya. Sudut apa yang diambil oleh

Detik.com terhadap tragedi Mina jika dikaitakan dengan nilai

Detik.com?

Page 93: annisa novianti.pdf

83

Jawab : Kita harus menggali berita, harus tau ceritanya, jumlah

korbannya, terus orang-orangnya yang terlibat saat evakuasi, penyebab.

Nah kita wawancara mereka yang mencari langsung. Bentuk mayatnya

udah gak karuan kalo liat fotonya. Mereka yang kerjanya ketemu mayat

aja disana, terus tugas yang menangani yang terluka parah. Kita juga

wawancara korban selamat gimana ceritanya. Mislanya suami terus

istrinya jadi korban. Ada yang karna udah gatahan lagi minta pulang

duluan karena berangkat berdua pulang sendiri. Akhirya kita tidak

menggambil hardnews ya kita juga mengambil feature human interest.

Kita cari sekreatif mungkin, ada jenazah yang telanjang jadi ada yang

terdesak kan itu, tapi gak ditayangin soalnya kasian malu. Ada yang suami

kasih nafas buatan buat istrinya. Artinya kan cium ciuman, nah saya juga

gak tayangin karena mau dibilang apa cium-ciumn di tanah haram, meski

istirnya sendiri. Terkadang kita jangan hanya kreatif tapi juga kita menilai

pantas tidaknya.

7. Terkait dengan sumber informasi, bagaimana reporter detik.com

dalam mendapatkan perkembangan informasi Tragedi Mina?

Apakah berasal dari kantor berita, meliput langsung dari peristiwa,

atau bahkan di combine antara keduanya? Lalu apa alasannya?

Jawab : Sumber informasi dari detik.com itu tidak hanya dari kantor

berita, tapi ada narasumber itu ada anggota DPR, Kementrian Agama,

kantor berita, dan juga reporter yang meliput langsung dari kejadian, atau

keluarga korban yang ada di jakarta dan sekitarnya.

Page 94: annisa novianti.pdf

84

8. Foto dalam berita Tragedi mina, bagaimana kebijaksanaan dari

pihak Detik.com terhadap reporter untuk menempatkan foto?

Jawab : Redaktur lah yang menempatkan foto tersebut, pokonya urusan

upload ke web itu urusan kantor yang bisa mengaploadnya. Jadi reporter

hanya mengirim foto dan berita ke redaktur. Tidak ada minimal setor

berita. Kalo lu ngirim berita banyak akan kalah dengan yang dikit

uploadnya.

9. Tentunya ada banyak spekulasi dari sejumlah pihak terkait tragedi

Mina itu sendiri, bagaimana pihak Detik.com sebagai media dalam

meluruskan hal tersebut?

Jawab : Terkait spekulasi di Tragedi Mina Detik.com meluruskannya

dengan mengonfirmasi ke pihak terkait/ ofisialnya bukan hanya saksi

mata, karena hati2 dengan jumlah korban. Makanya konformasi dengan

kepala dakker Mekkah dan kementrian agama dan langsung membuat

beritanya.

10. Detik.com memberitakan Tragedi Mina yang berkaitan dengan Iran

sejumlah 28 berita. Pada salah satu berita yang berjudul “Iran :

Takfiri Ekstrem yang disebarkan Arab Saudi jadi ancaman Timur

Tengah”, hanya menyebutkan tragedi Mina saja dan justru

memaparkan konflik lainnya antar keduanya. Menurut pandangan

pihak Detik.com sendiri dalam melihat antara tragedi Mina dan

konfliknya dengan Iran itu seperti apa?

Page 95: annisa novianti.pdf

85

Jawab : Kita tidak mendukung Iran dalam hal ini, disana yang banyak

omong itu Iran ketimbang Arab. Yang pertama bilang tewas 1000 orang

juga Iran “bawa pulang warganya” itu kan Iran yang bilang. Memang Iran

dan Arab juga berkonflik karena perbedaan paham. Soal jumlah itu kan

dapet dari sini dapet dari dakker sendiri. Kalo Arab kan sami’na waato’na

dengeri aja apa yang gue omongin jadi gak terlalu terbuka. Yang paling

cerewet memang Iran selama Tragedi Mina itu, jumlah jemaahnya juga

paling banyak korbannya.

11. Dari keseluruhan berita tentang tragedi Mina di Detik.com hal apa

yang ingin diungkapkan atau disampaikan kepada pembaca?

Jawab : Menurut saya tragedi Mina itu kejadian yang bisa dicegah

sebenarnya gak kayak alam seperti craine, meski ada unsur kelalaian tapi

faktor alam berpengaruh. Tapi kalo ini seharusnya bisa dicegah. Kalo saya

melihat ini Mina banyak faktor karena tiap orang punya argumen sendiri,

punya alasan sendiri. Karena pemerintah sudah menghimbau bahwa jalan

sore-sore tapi mereka punya argumentasi sendiri akhirnya jalan pagi-pagi.

Menyalahkan pemerintah Arab Saudi? Kita gak punya bukti kuat kalo kita

menyalahkan mereka. Kementrian agama sudah memberi masukan ke

pemerintah Arab Saudi, pihak keluarga akhirnya hanya bisa ikhlas jenazah

keluarganya dimakamkan di Arab. Karena gak boleh dibawa pulang.

Banyak gosip-gosip saat disana, pangeran lewat, ini karena Iran lawan

arah, ini semua gak terkonformasi dengan jelas. Hal yang saya temukan itu

bahwa kenapa jemaah kita dibelokkan, sementara seharusnya jalurnya

Indonesia itu lurus. Ada yang sampe ngotot-ngototan supaya tidak

Page 96: annisa novianti.pdf

86

dibelokkan karena jalan buat Indonesia itu ditutup. Kita harus nya sore,

tapi meskipun pagi kalo memang itu jalur buat Indonesia harusnya

memang tidak ditutup dan dibelokkan oleh askar. Nah yang lolos itu cerita

di jalan yang ditutup itu gak ada apa apa gak ada keramaian apapun dijalan

tersebut. Gak tau juga siapa yang memerintahkan itu karna Arab Saudi

sendiri tidak terlalu menjelaskan hal itu.

Foto-foto selama sesi wawancara :

(wawancara dengan Gagah Wijoseno)

(wawancara dengan Nanang Supriyatna)

Page 97: annisa novianti.pdf

87

KUMPULAN JUDUL BERITA TRAGEDI MINA DI DETIK.COM

1. Tragedi Mina Terjadi di 'Jalan 204' Menuju Lokasi Lempar Jumroh di

Mina (Kamis 24 Sep 2015, 17:19 WIB)

2. Ini Penyebab Terjadinya Tragedi di Mina (Kamis 24 Sep 2015)

3. Korban Tewas Tragedi Mina Bertambah Jadi 717 Orang dan 805

Lainnya Luka (Kamis 24 Sep 2015)

4. Dari New York, Menlu Retno Pantau Tragedi Mina (Kamis 24 Sep 2015)

5. Kemenag Larang Jemaah Haji Indonesia Lempar Jumrah Pukul 08.00-

11.00 (Kamis 24 Sep 2015)

6. Ini Penjelasan Lengkap Kemenag Soal Tragedi Mina (Kamis 24 Sep

2015)

7. Tragedi Mina, Menteri Saudi Salahkan Jemaah yang Tak Disiplin (Kamis

24 Sep 2015)

8. Arab Saudi Investigasi Tragedi Mina yang Tewaskan Ratusan Orang

(Kamis 24 Sep 2015)

9. Korban Tewas dari Iran Mencapai 90 Orang (Kamis 24 Sep 2015)

10. Menlu: 2 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Tragedi Mina (Kamis 24

Sep 2015)

11. Raja Saudi Akan Ambil Tindakan, Putra Mahkota Perintahkan

Penyelidikan (Kamis 24 Sep 2015)

12. Ini Identitas 2 Jemaah Haji RI Korban Tewas Tragedi Mina (Kamis 24

Sep 2015)

Page 98: annisa novianti.pdf

88

13. AS Sampaikan Belasungkawa Terhadap Tragedi Mina yang Memilukan

(Jumat 25 Sep 2015)

14. Ketua DPR Sampaikan Belasungkawa, Berharap Agar Kejadian Tak

Terulang (Jumat 25 Sep 2015)

15. Raja Saudi: Manajemen Keamanan Haji Harus Dievaluasi Total (Jumat

25 Sep 2015)

16. JK Berduka Atas Tragedi Mina dan Ingatkan Jemaah Haji Indonesia

Disiplin (Kamis 24 Sep 2015)

17. Camat Kotaanyar: Niro dari Probolinggo Termasuk Korban Tewas di

Mina (Jumat 25 Sep 2015)

18. Kemlu Terus Pantau Perkembangan Tragedi Mina (Jumat 25 Sep 2015)

19. Paus Fransiskus Sampaikan Duka Cita untuk Tragedi Mina (Jumat 25

Sep 2015)

20. Ayatollah Ali Khamenei Serukan 3 Hari Berkabung Atas Tragedi Mina

(Jumat 25 Sep 2015)

21. PBNU Serukan Salat Ghaib untuk Syuhada Tragedi Mina Usai Salat

Jumat (Jumat 25 Sep 2015,)

22. Perdana Menteri Cameron Sampaikan Duka Cita untuk Tragedi Mina

(Jumat 25 Sep 2015)

23. Menag: Ada Jemaah Indonesia yang Tersesat di Jalan 204 (Jumat 25 Sep

2015)

24. Para Pemimpin Dunia Sampaikan Duka Cita untuk Tragedi Mina (Jumat

25 Sep 2015)

25. Menag Lukman: Jemaah Indonesia Harus Taati Jadwal Lontar Jumrah

(Jumat 25 Sep 2015)

26. Tragedi Mina Tak Ganggu Prosesi Haji, Jemaah Indonesia Tetap Lempar

Jumroh (Jumat 25 Sep 2015)

27. Jalan 204 Mina Dibuka Lagi, Jemaah Lontar Jumroh Kembali Melintas

(Jumat 25 Sep 2015)

28. Presiden Iran Perintahkan Bentuk Satgas Khusus Terkait Tragedi Mina

(Jumat 25 Sep 2015)

Page 99: annisa novianti.pdf

89

29. Kemenag Banjar Terima Kabar Maemunah Meninggal dalam Tragedi

Mina (Jumat 25 Sep 2015)

30. Organisasi Haji Iran Sebut Korban Jiwa Tragedi Mina 1.300 Orang

(Jumat 25 Sep 2015)

31. Ucapkan Bela Sungkawa untuk Tragedi Mina, Ahok Berharap Tak

Terulang Lagi (Jumat 25 Sep 2015)

32. Tragedi Mina, Jokowi Ingin Bicara dengan Pemerintah Saudi (Jumat 25

Sep 2015)

33. Ratusan Umat Islam di Pontianak Salat Gaib untuk Korban Tragedi Mina

(Jumat 25 Sep 2015)

34. Arab Saudi Percepat Penyelidikan Tragedi Mina (Jumat 25 Sep 2015)

35. Korban Tewas Tragedi Mina: Iran 131 Orang, Maroko 87 dan India 14

(Jumat 25 Sep 2015)

36. 6 Jemaah Indonesia Dirawat di Rumah Sakit Akibat Tragedi Mina (Jumat

25 Sep 2015)

37. Kemenag Bentuk Tim Khusus Cari Jemaah Haji Hilang (Jumat 25 Sep

2015)

38. Kemenag Imbau Masyarakat Ikuti Info Resmi Korban Tragedi Mina dari

Pemerintah (Jumat 25 Sep 2015)

39. Ini Hasil Pertemuan Setya Novanto dan Raja Salman Usai Tragedi Mina

(Jumat 25 Sep 2015)

40. Arab Saudi Rilis Asal Negara Korban Tewas di Tragedi Mina (Sabtu 26

Sep 2015)

41. Berduka Cita atas Tragedi Mina, Ketua DPD Minta Ada Upaya

Penyelidikan (Sabtu 26 Sep 2015)

42. Aher Kunjungi Menag di Mina, Belum Dapat Kabar Korban dari Jabar

(Sabtu 26 Sep 2015)

43. Imam Masjidil Haram Minta Tragedi Mina Tak Dikaitkan Politik (Sabtu

26 Sep 2015)

44. Ratusan Demonstran Iran Protes Arab Saudi Atas Tragedi Mina (Sabtu

26 Sep 2015)

Page 100: annisa novianti.pdf

90

45. Identifikasi korban Mina dipercepat (25 September 2015)

46. Ini Dasar KBIH Persis Pastikan Ada 17 Jemaah RI Wafat di Tragedi

Mina (Sabtu 26 Sep 2015)

47. Ini Nama 17 Korban Tragedi Mina dari KBIH Persis (Sabtu 26 Sep

2015)

48. Arab Saudi Dikritik Terkait Tragedi Mina, Ini Kata Presiden Turki

(Sabtu 26 Sep 2015)

49. Ulama Besar Arab Saudi Soal Tragedi Mina: Ini Nasib dan Takdir (Sabtu

26 Sep 2015)

50. Kemenag Pastikan 14 Jemaah RI Meninggal Akibat Tragedi Mina (Sabtu

26 Sep 2015)

51. Ini Nama 14 Jemaah Haji Meninggal Akibat Tragedi Mina dari Kemenag

RI (Sabtu 26 Sep 2015)

52. Masih Ada 112 Jemaah Haji RI yang Belum Diketahui Keberadaannya

(Sabtu 26 Sep 2015)

53. Begini Kesulitan Kemenag Identifikasi Korban Tragedi Mina (Sabtu 26

Sep 2015)

54. Menag Lukman Hakim Tunda Pulang ke Indonesia untuk Urus Tragedi

Mina (Sabtu 26 Sep 2015)

55. Identifikasi Korban Wafat JKS 61 dari Banjar, Kemenag akan Ajak

Keluarga (Sabtu 26 Sep 2015)

56. 3 Jemaah Meninggal dari Kloter SUB 48 Dipastikan Berasal dari

Probolinggo (Sabtu 26 Sep 2015)

57. Korban Tewas Tragedi Mina Jadi 769 Jemaah, 439 Luka-luka (Minggu

27 Sep 2015)

58. Usulan Menag: Bangun Tenda Permanen di Arafah dan Tenda Bertingkat

di Mina (Minggu 27 Sep 2015)

59. Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal dalam Tragedi Mina Jadi 19

Orang (Minggu 27 Sep 2015)

60. 99 Jemaah Haji Asal Indonesia Belum Diketahui Keberadaannya

(Minggu 27 Sep 2015)

Page 101: annisa novianti.pdf

91

61. Tiga WNI yang Bermukim di Arab Saudi Juga Jadi Korban Tragedi Mina

(Minggu 27 Sep 2015)

62. Kemlu Berkoordinasi dengan Bin Ladin Group Urus 3 WNI Mukimin

yang Wafat (Minggu 27 Sep 2015)

63. 5 Jemaah Haji Indonesia Asal Semarang Belum Diketahui

Keberadaannya (Minggu 27 Sep 2015)

64. Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal dalam Tragedi Mina Jadi 34

Orang (Minggu 27 Sep 2015)

65. Identifikasi Korban Tragedi Mina, Petugas Haji Perluas Pencarian ke

Jeddah (Minggu 27 Sep 2015)

66. Korban Tragedi Mina Teridentifikasi Lewat Rilis Foto dari Arab Saudi

(Minggu 27 Sep 2015)

67. Kamar Jenazah Penuh, Korban Tragedi Mina Disimpan di Dalam Trailer

(Minggu 27 Sep 2015)

68. Korban Meninggal Jemaah Haji Indonesia di Tragedi Mina Menjadi 41

Orang (Senin 28 Sep 2015)

69. Satu WNI Haji Backpacker Turut Jadi Korban Tragedi Mina (Senin 28

Sep 2015)

70. Total Jemaah Haji RI Jadi Korban Tragedi Mina 41 Orang, Ini Nama-

namanya (Senin 28 Sep 2015)

71. Masih Ada 82 Jemaah Haji RI yang Hilang Pasca Tragedi Mina (Senin

28 Sep 2015)

72. Pemimpin Tertinggi Iran Desak Arab Saudi Minta Maaf Atas Tragedi

Mina (Senin 28 Sep 2015)

73. Fokus Pada Korban, Indonesia Belum Bersikap atas Tragedi Mina (Senin

28 Sep 2015)

74. Iran Sebut Tragedi Mina Kejahatan Arab Saudi terhadap Jemaah Haji

(Senin 28 Sep 2015)

75. Saudi Minta Iran Peka dan Bijaksana, Tak Eksploitasi Tragedi Mina

(Senin 28 Sep 2015)

Page 102: annisa novianti.pdf

92

76. RI Minta Pemerintah Arab Saudi Berikan Akses Seluasnya untuk Cek

Korban Mina (Senin 28 Sep 2015)

77. Arab Saudi Pastikan Tragedi Mina Tidak Akan Terjadi Lagi (Senin 28

Sep 2015)

78. KBIH Persis: 17 Jemaah Meninggal dan 44 Masih Hilang, Semua asal

Jabar (Senin 28 Sep 2015)

79. Ada Satu WNI Mukimin Pekerja Bin Ladin yang Terluka karena Tragedi

Mina (Senin 28 Sep 2015)

80. 4 Jemaah Haji Asal Lamongan Dilaporkan Hilang Pasca Tragedi Mina

(Senin 28 Sep 2015)

81. Indonesia Buat Nota Diplomatik ke Saudi Minta Tenaga Medis

Dilibatkan (Senin 28 Sep 2015)

82. Di Tempat Ini Foto-foto Korban Tragedi Mina Dipajang (Senin 28 Sep

2015)

83. Jemaah Wafat Korban Tragedi Mina Mulai Dimakamkan di Pemakaman

Umum (Senin 28 Sep 2015)

84. Jemaah Iran yang Wafat di Tragedi Mina Jadi 226 Orang (Selasa 29 Sep

2015)

85. WNI yang Wafat di Tragedi Mina Bertambah Jadi 46 Orang, Ini Datanya

(Selasa 29 Sep 2015)

86. 382 Jemaah Haji Asal Sumut Sudah Tiba di Tanah Air (Selasa 29 Sep

2015)

87. Di Sidang Umum PBB, Presiden Iran Singgung Ketidakmampuan Arab

Saudi (Selasa 29 Sep 2015)

88. Jenazah Menumpuk, 4 Kontainer Berisi Mayat Dibawa ke Jeddah (Selasa

29 Sep 2015)

89. KJRI Jeddah Dapat Lampu Hijau Akses Data WNI dari Tim Forensik

Saudi (Selasa 29 Sep 2015)

90. Jenazah Korban Tragedi Mina Asal Iran Dipulangkan, Jumlahnya 21

Kontainer (Selasa 29 Sep 2015)

Page 103: annisa novianti.pdf

93

91. Bertemu Menlu Saudi, Menlu Retno: RI Siap Bantu Penanganan Korban

Tragedi Mina (Selasa 29 Sep 2015)

92. Kemenag Tetap Pulangkan Jemaah yang Kerabatnya Masih Hilang

Sesuai Jadwal (Selasa 29 Sep 2015)

93. Jemaah Haji Kloter 1 dan 2 Embarkasi Surabaya Tiba di Surabaya

(Selasa 29 Sep 2015)

94. Gelar Tahlilan, Daker Makkah Doakan Korban Tragedi Mina dan

Terjungkalnya Crane (Selasa 29 Sep 2015)

95. Pejabat Nigeria Cek Korban Tragedi Mina, Sebut Ada 1.075 Jenazah

(Selasa 29 Sep 2015)

96. Dubes Saudi Jawab Kritikan Tragedi Mina: Jangan Berspekulasi, Tunggu

Investigasi (Rabu 30 Sep 2015)

97. Jumlah WNI Korban Wafat di Tragedi Mina Bertambah, Total 57 Orang

(Rabu 30 Sep 2015)

98. Jemaah WNI yang Hilang Akibat Tragedi Mina Jadi 78 Orang (Rabu 30

Sep 2015)

99. Pemerintah Indonesia: 1.107 Foto yang Dirilis Adalah Korban Tragedi

Mina (Rabu 30 Sep 2015)

100. Pencarian Korban Tragedi Mina Makin Luas, Kemenag Bentuk 3 Tim

(Rabu 30 Sep 2015)

101. Penasihat Utama Pemimpin Tertinggi Iran Sebut Tragedi Mina

Mencurigakan (Rabu 30 Sep 2015)

102. Iran Tak Izinkan Jemaah Korban Tragedi Mina Dimakamkan di Arab

Saudi (Rabu 30 Sep 2015)

103. Baru Pulang dari Arab Saudi, Novanto Cs Langsung Jumpa Pers di DPR

(Rabu 30 Sep 2015)

104. Cari Jemaah Hilang Usai Tragedi Mina, Menkes Iran Terbang ke

Makkah (Rabu 30 Sep 2015)

105. Cerita Perjuangan Novanto Cs Tengok Korban Tragedi Mina (Rabu 30

Sep 2015)

Page 104: annisa novianti.pdf

94

106. Fahri: Haji Itu Seperti Perang, TNI dan Polisi Harus Lebih Banyak

Dikirim (Rabu 30 Sep 2015)

107. Iran Akan Gugat Arab Saudi Terkait Tragedi Mina (Rabu 30 Sep 2015)

108. Pimpinan DPR: Di Depan Saudi, Wibawa Indonesia di Bawah Afrika

(Rabu 30 Sep 2015)

109. Pemulangan Jenazah Korban Tragedi Mina Tertunda, Khamenei Kecam

Saudi (Rabu 30 Sep 2015)

110. Cerita Soal Jemaah Haji Indonesia yang Ikut Terinjak-injak di Mina

(Kamis 24 Sep 2015)

111. PKS: Kita Doakan Jamaah Haji Korban Mina sebagai Syuhada (Kamis

24 Sep 2015)

112. Niro Dikabarkan Jadi Korban Tragedi Mina, Keluarga Tunggu Kepastian

(Kamis 24 Sep 2015)

113. Melihat RS Arab Saudi Tangani Korban Mina, Menag pun Dilarang

Masuk (Jumat 25 Sep 2015)

114. Cerita Fadli Zon Berjam-jam Menunggui Jemaah RI Korban Tragedi

Mina (Jumat 25 Sep 2015)

115. Dede Kaget Ditelepon dari Makkah, 7 Menantu dan Anak Jadi Korban

(Jumat 25 Sep 2015)

116. Hillary Clinton dan Jeb Bush Doakan Korban Tragedi Mina (Jumat 25

Sep 2015)

117. Catatan Ketua F-PKS Terkait Tragedi Mina (Jumat 25 Sep 2015)

118. Cerita Menyedihkan Istri Nero ke Anak soal Desak-desakan Maut di

Mina (Jumat 25 Sep 2015)

119. Masih Shock Usai Tragedi Mina, Jemaah Irak: Saya Pikir Saya Akan

Mati (Jumat 25 Sep 2015)

120. Kunjungi Keluarga Korban, Gus Ipul: Sistem Keamanan Haji Harus

Diperbaiki (Jumat 25 Sep 2015)

121. Keluarga Jemaah Haji asal Pontianak Cemas Dahlia tak Diketahui

Nasibnya (Jumat 25 Sep 2015)

Page 105: annisa novianti.pdf

95

122. Dede Shock Dikabari 4 Anak dan Menantu Jadi Korban Tragedi Mina

(Jumat 25 Sep 2015)

123. Dikirimi Foto dari Makkah, Sugianto Khawatir Mertuanya Abdul Karim

Jadi Korban (Jumat 25 Sep 2015)

124. Dapat Kabar Duka dari Mina, Keluarga Jemaah Haji asal Sleman Ikhlas

(Sabtu 26 Sep 2015)

125. Cerita Anak Ardani ke Keluarga Soal Ngerinya Terinjak-injak di Mina

(Sabtu 26 Sep 2015)

126. Saksi Mata: Askar Belokkan Jemaah Haji Indonesia ke 204 (Sabtu 26

Sep 2015)

127. Kunjungi Maktab JKS 61, Menag Cari Tahu Alasan Jemaah Dibelokkan

ke 204 (Sabtu 26 Sep 2015)

128. Menag Sampaikan Maaf dan Sebut Korban Tragedi Mina Lebih dari

Syahid (Sabtu 26 Sep 2015)

129. Saksi Mata Tragedi Mina: Saya Melihat Jasad Bertumpuk-tumpuk (Sabtu

26 Sep 2015)

130. Lima Anak Jemaah Haji Korban Tragedi Mina Kini Diasuh Sang Nenek

(Sabtu 26 Sep 2015)

131. Warga Semarang Dikabarkan Tewas dan Istrinya Hilang dalam Tragedi

Mina (Sabtu 26 Sep 2015)

132. Keluarga Korban Tragedi Mina Berharap Sang Ayah Selamat (Sabtu 26

Sep 2015)

133. Pesan Terakhir Korban Mina Pada Anak: Ibu Mau Ibadah Lebih

Khusyuk (Sabtu 26 Sep 2015)

134. Firasat Keluarga Sugeng, Jemaah dari Semarang yang Dikabarkan Tewas

di Mina (Sabtu 26 Sep 2015)

135. Dapat Kepastian Hamid Meninggal karena Tragedi Mina, Keluarga

Histeris (Minggu 27 Sep 2015)

136. Status Religi FB Korban Tragedi Mina: Syahid di Jalan Mu (Minggu 27

Sep 2015)

Page 106: annisa novianti.pdf

96

137. Detik-detik Menegangkan Tragedi Mina, Aditya Lihat Ayahnya

Terinjak-injak (Sabtu 26 Sep 2015)

138. Wafat di Mina, Adryansyah Tinggalkan Isteri yang Hamil 7 Bulan

(Minggu 27 Sep 2015)

139. Korban Tragedi Mina Sempat Ungkapkan Ingin Meninggal di Tanah

Suci (Minggu 27 Sep 2015)

140. Dapat Kepastian Nero Sahi Meninggal di Tragedi Mina, Keluarga Gelar

Tahlilan (Minggu 27 Sep 2015)

141. Sri Juga Ditemukan Meninggal di Mina, Menyusul Suaminya Sugeng

(Minggu 27 Sep 2015)

142. Selfie Terakhir Suami Istri Korban Tewas Tragedi Mina (Minggu 27 Sep

2015)

143. Harap-harap Cemas dari Tragedi 204 (Minggu, 27/09/2015)

144. Harap-harap Cemas dari Tragedi 204 (Minggu 27 Sep 2015)

145. Keluarga Shock Terima Telepon Pagi ini, Dahlia Meninggal di Mina

(Senin 28 Sep 2015)

146. Telepon Terakhir Nadjemiah ke Anak: Bahagia di Tanah Suci, tak Mau

Kembali (Senin 28 Sep 2015)

147. Kisah Korban Mina yang Selamat Usai Tergencet di Antara Jemaah Haji

(Senin 28 Sep 2015)

148. Pesan Terakhir Eti kepada Anak Sulung Sebelum Tragedi Mina (Senin

28 Sep 2015)

149. Kisah Pilu Jemaah Mesir yang Kehilangan Pendamping Hidupnya di

Mina (Senin 28 Sep 2015)

150. Diwakili Lempar Jumrah, Jemaah India Kehilangan Suami dalam

Tragedi Mina (Senin 28 Sep 2015)

151. Misteri Handphone Aktif tak Bersuara Milik Otong di Tanah Suci (Senin

28 Sep 2015)

152. Jemaah Aljazair Bergandengan Tangan dengan Suami Sebelum Terpisah

(Senin 28 Sep 2015)

Page 107: annisa novianti.pdf

97

153. Kisah Eti yang Meminta Maaf Jika tidak Pulang Lagi ke Cimahi (Senin

28 Sep 2015)

154. Kenangan Sahabat Korban Mina: Saya Iri Beliau Meninggal Syahid

(detikTV)

155. Harapan Keluarga Rita, Jemaah Haji yang Hilang Pasca Tragedi Mina

(Senin 28 Sep 2015)

156. Kepasrahan Keluarga Tasmudji dan Firasat tak Enak dalam Tragedi Mina

(Senin 28 Sep 2015)

157. Relawan India Ini Selamatkan Jemaah Tergencet dalam Tragedi Mina

(Senin 28 Sep 2015)

158. Cerita Keluarga soal 'Perilaku' tak Biasa Cici sebelum Tragedi Mina

(Senin 28 Sep 2015)

159. Keluarga Kehilangan Sang Motivator Rina Ocktarina yang Meninggal di

Mina (Selasa 29 Sep 2015)

160. Miliki Belasan Anak Asuh, Nasihat Terakhir Rina: Teruskan Perjuangan

Mamah! (Selasa 29 Sep 2015)

161. Kisah Jemaah Pakistan Selamatkan Istri Berkursi Roda dari Tragedi

Mina (Selasa 29 Sep 2015)

162. Kenangan Suparno Terpisah dari Istrinya saat Tragedi Mina (Selasa 29

Sep 2015)

163. Penampakan Jalan 204, Saksi Bisu Tragedi Mina (Selasa 29 Sep 2015)

164. Samsiya Hilang Kontak sejak Tragedi Mina, Keluarga Menanti

Kepastian (Selasa 29 Sep 2015)

165. Peluk Suparno, Menag: Mudah-mudahan Mendapat Yang Terbaik

(Selasa 29 Sep 2015)

166. Kisah Haru Ibu yang Lemparkan Anaknya ke Tenda Saat Tragedi Mina

(Selasa 29 Sep 2015)

167. Cerita Jerit Tangis Keluarga Saat Erik dan Neneng Dikabarkan Wafat di

Mina (Selasa 29 Sep 2015)

168. Analisis Fahri Hamzah Soal Tragedi Mina yang Tewaskan Ratusan

Orang (Kamis 24 Sep 2015)

Page 108: annisa novianti.pdf

98

169. Tragedi Mina Adalah Yang Terburuk dalam 25 Tahun Terakhir (Jumat

25 Sep 2015)

170. Ini Daftar Tragedi di Mina yang Banyak Menewaskan Jemaah Haji

(Kamis 24 Sep 2015)

171. Tragedi Mina, Maut di Jalan 204 Jangan Sampai Terulang (Jumat 25 Sep

2015)

172. Ada Korban Penipuan Insiden Crane, Waspadai Hal Serupa dalam

Tragedi Mina (Jumat 25 Sep 2015)

173. Kepala Organisasi Haji Iran Sebut Penutupan 2 Jalan Picu Tragedi Mina

(Jumat 25 Sep 2015)

174. Kritikan Bertubi-tubi untuk Arab Saudi Usai Tragedi Mina (Jumat 25

Sep 2015)

175. Saat Tragedi Mina Semakin Memicu Ketegangan Iran dan Arab Saudi

(Jumat 25 Sep 2015)

176. Catatan DPR Soal 225 Jemaah Haji yang Belum Kembali Usai Tragedi

Mina (Sabtu 26 Sep 2015)

177. Media Arab Saudi: Stop Mengkritik, Menangani Haji Tugas Raksasa

(Sabtu 26 Sep 2015)

178. Penjelasan Menag Lukman Hakim Soal Lambatnya Data Jemaah Wafat

(Sabtu 26 Sep 2015)

179. Tragedi Mina: Bisakah kecelakaan dicegah? (26 September 2015)

180. Tragedi Mina: Iran dan Saudi Saling Menyalahkan (Minggu 27 Sep

2015)

181. Usaha Saudi Menyetop Tragedi (Senin 28 Sep 2015)

182. Duka Mina Salah Siapa (Sabtu, 26/09/2015)

183. Duka Mina Salah Siapa (Minggu 27 Sep 2015)

184. Bantah PPIH Lamban Tangani Tragedi Mina, Ini Penjelasan Menag

(Selasa 29 Sep 2015)

185. Pejabat Arab Saudi Bantah Informasi Soal Korban Tragedi Mina Capai

1.000 Orang (Rabu 30 Sep 2015)

Page 109: annisa novianti.pdf

99

186. Jemaah Haji WNI yang Wafat Akibat Tragedi Mina Bertambah Jadi 59

Orang (Kamis 01 Oct 2015)

187. Walau Bisa Dibawa Pulang, Jenazah Asal Indonesia Tetap Dikubur di

Saudi (Kamis 01 Oct 2015)

188. Pemerintah Akomodasi Korban Selamat Tragedi Mina Untuk Pulang

Lebih Cepat (Kamis 01 Oct 2015)

189. Anggota Komisi VIII DPR: Percayakan Penanganan Tragedi Mina ke

Kemenag (Kamis 01 Oct 2015)

190. Arab Saudi Kerahkan 6 Tim Identifikasi Korban Tewas Tragedi Mina

(Kamis 01 Oct 2015)

191. Arab Saudi dan Iran Sepakati Pemulangan Jasad Korban Tragedi Mina

(Kamis 01 Oct 2015)

192. Jemaah Iran yang Tewas dalam Tragedi Mina Bertambah Jadi 464 Orang

(Kamis 01 Oct 2015)

193. 11 Anggota DVI Polri Tiba di Jeddah Besok Bantu Identifikasi Korban

Mina (Kamis 01 Oct 2015)

194. Visa Belum Keluar, Tim DVI Polri Batal Terbang ke Saudi Arabia

Kamis Malam (Jumat 02 Oct 2015)

195. Rekonstruksi Mina, Ada 3 Arus di Jalan 204 (Jumat 02 Oct 2015)

196. WNI Korban Wafat Tragedi Mina Tambah 32 Orang, Total 91 Orang

(Jumat 02 Oct 2015)

197. Foto Jemaah Haji Wanita Terbaring Sakit Bukan dari RI, Tapi Burma

(Jumat 02 Oct 2015)

198. Saudi Rilis 2.000 Foto Jenazah di Muaisim Makkah (Jumat 02 Oct 2015)

199. 2 Petugas Kesehatan Haji Indonesia Turut Menjadi Korban Tragedi Mina

204 (Sabtu 03 Oct 2015)

200. Jemaah Indonesia yang Wafat Bertambah Jadi 95 Orang, Hilang 34

Orang (Sabtu 03 Oct 2015)

201. Pesawat Pertama Bawa 104 Jenazah Korban Tragedi Mina Tiba di Iran

(Sabtu 03 Oct 2015)

Page 110: annisa novianti.pdf

100

202. Bantah Politisasi Tragedi Mina, Iran Minta Arab Saudi Transparan

(Sabtu 03 Oct 2015)

203. Tim DVI Bantu Identifikasi Korban Mina, Tongkat Kendali Tetap di

Kemenag (Minggu 04 Oct 2015)

204. Gus Ipul dan PCNU Probolinggo Gelar Salat Gaib untuk Korban Tragedi

Mina (Minggu 04 Oct 2015)

205. Tim DVI: Dengan e-KTP, Identifikasi Korban Tragedi Mina Cukup

Semenit (Senin 05 Oct 2015)

206. Pesawat Kedua Bawa 114 Jasad Korban Tragedi Mina Tiba di Iran

(Senin 05 Oct 2015)

207. Begini Cara Tim DVI Identifikasi Korban Tragedi Mina (Senin 05 Oct

2015)

208. Iran dan Arab Saudi Bentuk 10 Tim Pencari Jemaah Hilang di Mina

(Senin 05 Oct 2015)

209. Sebelum Paripurna, DPR Berdoa untuk Aviastar dan Korban Tragedi

Mina (Senin 05 Oct 2015)

210. Intelijen Iran Kumpulkan Bukti untuk Penyelidikan Tragedi Mina (Selasa

06 Oct 2015)

211. Jumlah Korban Tragedi Mina dari Indonesia Mencapai 103 Orang

(Selasa 06 Oct 2015)

212. Ulama Iran Usulkan Pembentukan Tim Pencari Fakta Tragedi Mina

(Selasa 06 Oct 2015)

213. TKI Korban Tragedi Mina Dapat Santunan Rp 80 Juta (Selasa 06 Oct

2015)

214. BNP2TKI Akan Cari 5 TKI Korban Tragedi Mina yang Masih Hilang

(Selasa 06 Oct 2015)

215. Ini Aksi Tim DVI di Makkah untuk Identifikasi Korban Tragedi Mina

(Rabu 07 Oct 2015)

216. Iran Sebut Mantan Dubes untuk Libanon Masih Hilang Usai Tragedi

Mina (Rabu 07 Oct 2015)

Page 111: annisa novianti.pdf

101

217. Jemaah Indonesia yang Wafat di Tragedi Mina Bertambah, Total 120

Orang (Rabu 07 Oct 2015)

218. Jemaah Haji Asal Klaten Hilang, Tak Termasuk Korban Tragedi Mina

(Rabu 07 Oct 2015)

219. Jadi Korban di Mina, Ini Pesan Iis Mastriyah Kepada Keluarga (Kamis

01 Oct 2015)

220. Ketua Kloter JKS 61 Tegar Hadapi Tragedi Mina dengan Senyum (Sabtu

03 Oct 2015)

221. Ini Pemakaman Muasim, Tempat Ribuan Korban Tragedi Mina

Dikebumikan (Minggu 04 Oct 2015)

222. Evi Ikhlas Ditinggalkan Suaminya yang Jadi Korban Tragedi Mina (Rabu

07 Oct 2015)

223. Ini Tugas DVI Polri di Misi Identifikasi Jenazah Tragedi Mina (Jumat 02

Oct 2015)

224. Ini Catatan Komisi VIII DPR Soal Evaluasi Pelaksanaan Haji (Senin 05

Oct 2015)

225. Sukses Identifikasi 100 Jenazah Korban Mina, Inilah Kisah Tim Linjam

(Senin 05 Oct 2015)

226. Iran Ajukan Penyelidikan Tragedi Mina ke Interpol (Kamis 08 Oct 2015)

227. Indonesia Temui Otoritas Arab Saudi, Minta Data Sidik Jari dan DNA

(Kamis 08 Oct 2015)

228. Jemaah Haji asal Sleman Meninggal di Pesawat (Jumat 09 Oct 2015)

229. Iran Pulangkan Seluruh Jemaah Korban Luka Tragedi Mina (Jumat 09

Oct 2015)

230. 3 Korban Wafat Tragedi Mina Ditemukan, Masih Hilang 5 Orang (Jumat

09 Oct 2015)

231. Korban Tragedi Mina Bertambah 4 orang, Total Wafat 127 Orang

(Selasa 13 Oct 2015)

232. 3 Jemaah Korban Mina Masih di RS, Arsyad: Akan Dirawat Sampai

Sembuh (Selasa 13 Oct 2015)

Page 112: annisa novianti.pdf

102

233. Presiden Iran Terus Upayakan Kejelasan atas Tragedi Mina (Selasa 13

Oct 2015)

234. KJRI Siap Terima Tongkat Estafet Pencarian Korban Mina dari PPIH

Arab Saudi (Rabu 14 Oct 2015)

235. Saran DVI untuk Haji Tahun Depan: Siapkan Data Gigi dan Sampel

Darah (Rabu 14 Oct 2015)

236. Korban Mina Asal Pakistan Dikubur di Arab Saudi Tanpa Diketahui

Keluarga (Kamis 08 Oct 2015)

237. Lolos dari Boko Haram, Pemuda Nigeria Tewas dalam Tragedi Mina

(Jumat 09 Oct 2015)

238. Masa Tugas akan Berakhir, Petugas Haji Syukuran di Halaman Daker

Makkah (Selasa 13 Oct 2015)

239. PPIH dan KJRI Tegaskan Jenazah yang Dikubur Tak Ada yang Gelap

Identitasnya (Selasa 13 Oct 2015)

240. Perlukah Penyelidikan terhadap Tragedi Mina? (Kamis 08 Oct 2015)

241. Tugas di Saudi Berakhir, DVI Polri: Kita Harap Ini Kejadian Terakhir

(Kamis 15 Oct 2015)

242. Final, Total Korban Wafat Tragedi Mina dari Indonesia 129 Orang

(Jumat 16 Oct 2015)

243. Tim PPIH Jaetul: Penemuan 2 Jenazah Terakhir Cukup Sulit (Jumat 16

Oct 2015)

244. Arab Saudi Pastikan Penyelidikan Tragedi Mina Terus Berlanjut (Selasa

20 Oct 2015)

245. Bertemu Menlu Saudi, Menlu Retno Tanya Hasil Investigasi Tragedi

Mina (Selasa 20 Oct 2015)

246. Dituduh Arab Saudi Campuri Urusan Negara Lain, Iran Berang (Selasa

20 Oct 2015)

247. Penghitungan Internasional: Korban Tewas Tragedi Mina 2.070 Orang

(Jumat 30 Oct 2015)

248. Menag: Tingkat Kepuasan Jemaah Haji Naik Hingga 82,6 Persen (Selasa

03 Nov 2015)

Page 113: annisa novianti.pdf

103

249. Hilang Usai Tragedi Mina, Diplomat Iran Masih Hidup di Arab Saudi

(Kamis 12 Nov 2015)

250. Sempat Dikabarkan Hidup, Diplomat Iran Ternyata Tewas di Arab Saudi

(Jumat 27 Nov 2015)

251. Kirim Surat untuk Sekjen PBB, Iran Sebut Arab Saudi Penebar

Kebencian (Sabtu 09 Jan 2016)

252. Dewan Syura Arab Saudi Serukan Perluasan Jalan di Lokasi Tragedi

Mina (Selasa 12 Jan 2016)

253. Iran: Takfiri Ekstrem yang Disebarkan Arab Saudi Jadi Ancaman Timur

Tengah (Selasa 12 Jan 2016)

Page 114: annisa novianti.pdf

104

LAMPIRAN SURAT PENELITIAN