anna_fadla-08010203.pdf

Upload: sattesweet

Post on 02-Mar-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    1/42

    GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BEKERJA TERHADAP

    PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA GAMPONG TEUNGOH

    KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA

    Karya Tulis IlmiahDiajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Studi

    Diploma III Kebidanan STIKES UBudiyah

    Banda Aceh

    Oleh:

    ANNA FADLA

    NIM : 08010203

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN UBUDIYAH BANDA ACEH

    PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

    TAHUN 2012

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    2/42

    iii

    PERNYATAAN PERSETUJUAN

    Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim

    Penguji Diploma III Kebidanan STIKES UBudiyah Banda Aceh

    Banda Aceh, 8 Februari 2012

    Pembimbing

    (NURAIDA HM, SST)

    NIP. 19800523 200504 2 001

    MENGETAHUI,

    KETUA PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN

    STIKES UBUDIYAH BANDA ACEH

    (CUT EFRIANA, SST)

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    3/42

    iv

    PENGESAHAN PENGUJI

    Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Diploma III

    Kebidanan STIKES UBudiyah Banda Aceh

    Banda Aceh, Februari 2011

    Tanda Tangan

    Ketua NURAIDA HM, SST (..)

    Penguji I ALCHALIDI, M. KES (..)

    Penguji II SITI WAHYUNI, SST (..)

    MENYETUJUI,

    KETUA STIKES UBUDIYAH

    BANDA ACEH

    (MARNIATI, M. KES)

    MENGETAHUI,

    KETUA PRODI DIPLOMA III

    KEBIDANAN

    (CUT EFRIANA,SST)

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    4/42

    ii

    ABSTRAK

    Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Bekerja Terhadap Pemberian ASIEksklusif di Desa Gampong Teungoh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh

    Utara Tahun 2012

    xii + 35 halaman: 4 Tabel, 14 Lampiran

    The World Allience for Breastfeeding Action (WABA) memperkirakan 1 juta

    bayi dapat diselamatkan setiap tahunnya bila diberikan ASI pada 1 jam pertama

    kelahiran, kemudian dilanjutkan ASI Eksklusif sampai dengan 6 bulan, karena ASIselain mengandung gizi yang cukup, lengkap, juga mengandung imun untuk

    kekebalan tubuh bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat

    pengetahuan dan sikap ibu bekerja terhadap pemberian ASI Eksklusif di DesaGampong Teungoh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Tahun 2012.

    Penelitian ini bersifat deskriptif. Tempat penelitian dilakukan di Desa Gampong

    Teungoh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara. Populasi dalam penelitian ini

    adalah ibu-ibu bekerja yang mempunyai bayi 7-24 bulan di Desa Gampong TeungohKecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara yang berjumlah 34 orang sekaligus

    menjadi sampel. Instrumen berupa kuesioner. Metode penelitian yang digunakan

    adalah metode deskriptif. Pengumpulan data adalah data primer dengan carapenyebaran angket. Pengolahan data menggunakan tahap-tahap editing, coding,

    tabulatingdan dianalisa secara deskriptif.

    Hasil penelitian diperoleh tingkat pengetahuan ibu bekerja berada pada kategori

    cukup yaitu 41% dan sikap ibu bekerja berada pada kategori negatif yaitu 56%. Halini disebabkan kebanyakan ibu bekerja masih kurang mendapatkan informasi tentang

    ASI Eksklusif secara menyeluruh. Untuk itu diharapkan kepada para ibu agar lebih

    aktif mencari informasi dan kepada pendidik dan tenaga penyuluh kesehatan agardapat memberikan informasi yang berhubungan dengan ASI Eksklusif.

    Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu masih rendah

    tentang ASI Eksklusif dan sikap ibu menyusui negatif terhadap pemberian ASIEksklusif. Melihat kenyataan di atas perlu ditingkatkan pemahaman ibu menyusui

    khususnya terhadap ASI Eksklusif guna meningkatkan pemberian ASI kepada bayi

    setelah melahirkan.

    Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu bekerja, ASI Eksklusi

    Sumber : 8 buku (2003-2011) + 16 Internet

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    5/42

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Memiliki seorang anak yang baru lahir adalah sesuatu yang sangat

    menakjubkan, perubahan kebiasaan hidup karena kehadiran buah hati pun

    terjadi, Prioritas pertama saat itu adalah memberikan ASI sebagai makanan bagi

    bayinya. (Hadi, 2010).

    Tahun 2001 Organisasi kesehatan Dunia/World Health Organisation

    (WHO) menyatakan bahwa ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama hidup bayi

    adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya yang menyatakan

    bahwa ASI Eksklusif itu cukup 4 bulan sekarang sudah tidak berlaku lagi.

    Adapun langkah-langkah untuk memulai dan mencapai ASI Eksklusif yang

    sudah direkomendasikan oleh WHO dan UNICEF yaitu, menyusui dalam satu

    jam setelah kelahiran, menyusui secara Eksklusif; hanya ASI. Artinya, tidak

    ditambah makanan atau minuman lain. (WHO, 2005).

    The World Allience for Breastfeeding Action(WABA) memperkirakan 1

    juta bayi dapat diselamatkan setiap tahunnya bila diberikan ASI pada 1 jam

    pertama kelahiran, kemudian dilanjutkan ASI Eksklusif sampai dengan 6 bulan,

    karena ASI selain mengandung gizi yang cukup, lengkap, juga mengandung

    imun untuk kekebalan tubuh bayi. World Health Organisation (WHO)

    menyatakan hanya 64,7% ibu menyusui didunia yang memberikan ASI secara

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    6/42

    2

    Eksklusif, sedangkan selebihnya mengganti dengan susu formula karena

    menurut mereka lebih ekonoms dan tidak merepotkan apalagi ditambah

    kesibukan mereka yang lebih sering beraktifitas diluar rumah (Meutia, 2009).

    Hasil survey terhadap 1.573 ibu yang melahirkan di Amerika Serikat

    ditemukan hasil yang signifikan yaitu 70,4% ibu mengatakan ingin menyusui

    bayinya secara Eksklusif, tapi kenyataannya hanya sekitar 49,8% yang

    memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan pertama, selebihnya

    menggantidengan susu formula. Rendahnya cakupan pemberian ASI Eksklusif

    dikarenakan ibu begitu mudah menyerah ketika pertama kali menyusui dan

    kemudian mengganti ASI dengan susu formula (Danis, 2010).

    Walaupun pemerintah telah menghimbau pemberian ASI Eksklusif di

    Indonesia masih rendah. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia

    (SDKI) 2007 hanya 3,7% bayi yang memperoleh ASI pada hari pertam,

    sedangkan pemberian ASI pada bayi umur kurang 2 bulan sebesar 64%, antara

    2-3 bulan 45,5%, antara 4-5 13,9% dan antara 6-7 bulan 7,8%. Sementara itu

    cakupan pemberian susu formula meningkat 3 kali lipat menjadi 32,4% pada

    tahun 2008 (Depkes, 2010).

    Menurunnya angka pemberian ASI dan meningkatnya pemakaian susu

    formula disebabkan antara lain rendahnya pengetahuan para ibu mengenai

    manfaat ASI dan cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanan konselingnya

    laktasi dan dulungan dari petugas kesehatan, persepsi-persepsi sosial budaya

    yang menentang pemberian ASI, kondisi yang kurang memadai bagi para ibu

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    7/42

    3

    yang bekerja, dan pemasaran agresi oleh perusahaan-perusahaan susu formula

    yang tidak saja mempengaruhi para ibu, namun juga petugas kesehatan

    (Amanda, 2008).

    Pemberian ASI Eksklusif masih jauh dari target yang diharapkan,

    kesadaran memberikan ASI secara dini pada satu jam pertama kelahiran bayi di

    provinsi Aceh masih rendah, hanya 0,5% secara nasional. Berdasarkan hasil

    survey Health Service Program (HSP), pada 2009 lalu Aceh paling rendah

    menyusui dibandingkan dengan daerah lain. Data dari Dinas Kesehatan Aceh

    2009, angka kelahiran bayi di Aceh mencapai 40/1.000 lahir hidup, namun

    terdata hanya 34% ibu melahirkan di Aceh yang memberikan ASI Eksklusif

    selama 6 bulan (Profil Kesehatan Dinkes Aceh, 2010).

    Tingkat pemberian ASI Eksklusif dikabupaten Aceh Utara masih jauh

    dari yang diharapkan. Menurut data dari Dinas Kesehatan Aceh Utara tahun

    2010 menyebutkan hanya sekitar 29,3% bayi yang mendapat ASI Eksklusif

    hingga enam bulan pertama, selebihnya hanya mendapat ASI pada bulan-bulan

    pertama saja dan bayi langsung diperkenalkan dengan makanan pendamping

    ASI yang lain (Profil Dinkes Aceh Utara, 2011).

    Kesadaran memberikan ASI Eksklusif diwilayah kerja Puskesmas

    Sawang juga masih rendah. Hal ini terbukti dari rendahnya cakupan pemberian

    ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Sawang yang hanya berkisar 19,6%

    (Profil Puskesmas Sawang, 2011). Sedangkan untuk desa Gampong Teungoh

    yang masih merupakan wilayah kerja dari Puskesmas Sawang cakupan

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    8/42

    4

    pemberian ASI Eksklusif hanya berkisar 12,8%. Kesadaran masyarakat dalam

    pemberian ASI Eksklusif yang masih sangat rendah menjadi salah satu alasan

    masih sangat sedikitnya bayi mendapat ASI Ekslusif, disamping gencarnya

    pemberian susu formula pada bayi kurang dari enam bulan (Profil Desa

    Gampong Teungoh, 2010).

    Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengambil judul

    gambaran pengetahuan dan sikap ibu bekerja terhadap pemberian ASI

    Eksklusif di desa Gampong Teungoh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh

    Utara tahun 2011.

    1.2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah,

    maka yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah

    bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap ibu bekerja terhadap pemberian

    ASI Eksklusif di desa Gampong Teungoh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh

    Utara tahun 2012.

    1.3. Ruang Lingkup

    Pada penulisan proposal ini penulis mengambil lokasi dikelurahan Desa

    Gampong Teungoh Kecamatan Sawang dan membahas tentang pengetahuan

    dan sikap ibu bekerja terhadap pemberian ASI Eksklusif

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    9/42

    5

    1.4. Tujuan Penelitian

    1.4.1.

    Tujuan Umum

    Untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan ibu dan

    sikap ibu bekerja terhadap pemberian ASI Eksklusif di desa Gampong

    Teungoh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara tahun 2012

    1.4.2. Tujuan Khusus

    1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu bekerja tentang pemberian ASI

    Eksklusif

    2. Untuk mengetahui sikap ibu bekerja tentang pemberian ASI

    Eksklusif

    1.5. Manfaat Penelitian

    1.5.1. Untuk masyarakat

    Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

    bagi masyarakat, khususnya ibu bekerja sehingga memotivasi para ibu

    bekerja agar memberikan ASI Eksklusif pada bayinya.

    1.5.2. Untuk penulis

    Untuk mengaplikasikan dan memperdalam ilmu yang telah

    dipelajari dibangku kuliah dan menambah pengalaman dalam

    menyelesaikan karya tulis ilmiah.

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    10/42

    6

    1.5.3. Untuk akademi

    Untuk dapat disajikan dan dapat dipergunakan sebagai bahan

    dalam menambah koleksi dan perpustakaan yang telah ada.

    1.5.4. Untuk petugas kesehatan

    Sebagai masukan dalam mempromosikan pentingnya manajemen

    laktasi bagi keberhasilan menyusui.

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    11/42

    7

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Konsep ASI Eksklusif

    2.1.1. Pengertian

    ASI adalah makanan terbaik dan sempurna untuk bayi, karena

    mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan

    perkembangan bayi serta bermanfaat untuk proses kecerdasan bayi

    tersebut (Depkes, 2005).

    ASI Ekslusif adalah makanan alamiah dan terbaik untuk bayi,

    yang diberikan pada bayi 0-6 bulan tanpa tambahan makanan lain,

    temasuk air putih sekalipun yang sesuai untuk tahap perkembangan dan

    tumbuh kembang bayi (Utami, 2009).

    ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa makanan dan

    minuman tambahan lain pada bayi berusia 0-6 bulan, kecuali obat dan

    vitamin yang dibutuhkan oleh bayi yang berguna untuk tumbuh

    kembang bayi (Siswono, 2009).

    ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa diselingi oleh

    makanan pendamping tambahan apapun selama enam bulan pertama

    yang berguna untuk tumbuh kembang bayi baik secara fisik maupun

    untuk kecerdasan otaknya (Arman, 2009).

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    12/42

    8

    ASI Eksklusif adalah makanan yang paling sesuai untuk bayi

    berumur 0-6 bulan untuk perkembangan otak dan kecerdasan bayi serta

    untuk meningkatkan daya tahan atau imunitas tubuh bayi dari serangan

    penyakit (Liana, 2010).

    2.1.2. Manfaat ASI Eksklusif

    Manfaat ASI bagi bayi menurut Depkes (2005) adalah:

    1.

    Merupakan makanan yang sempurna

    2. Mengandung zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan bayi untuk

    perkembangan dan pertumbuhan yang sempurna

    3. Mengandung zat kekebalan tubuh untuk mencegah bayi dari berbagai

    penyakit infeksi (diare, batuk, pilek, radang tenggorokan dan

    gangguan pernapasan).

    4.

    Melindungi bayi dari alergi

    5. Aman dan terjamin kebersihannya

    6. Komposisi ASI berubah sesuai dengan pertumbuhan bayi

    Manfaat ASI bagi ibu menyusui adalah sebagai berikut:

    1. Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi

    2. Mengurangi perdarahan setelah persalinan

    3. Mempercepat pemulihan kesehatan ibu

    4. Mengurangi resiko terkena kanker payudara

    5. Menunda kehamilan berikutnya

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    13/42

    9

    6. ASI lebih murah dan hemat dibandingkan susu formula

    7.

    ASI selalu tersedia setiap saat dalam keadaan segar

    Manfaat ASI bagi keluarga adalah sebagai berukut:

    1. Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu formula,

    misalnya merebus air dan pencucian peralatan

    2. Mengurangi biaya dan waktu untuk pemeliharaan kesehatan ibu.

    2.1.3.

    Keuntungan memberikan ASI secara Eksklusif kepada bayi

    Menurut Depkes (2005), keuntungan memberikan ASI secara

    Eksklusif kepada bayi, adalah:

    1. Bayi lebih sehat, lincah, dan tidak cengeng

    2. Bayi tidak sering sakit

    3. Mengurangi biaya untuk pemeliharaan ibu dan bayi.

    2.1.4. Kendala-kendala dalam pemberian ASI Eksklusif

    Menurut Suharjo (2009), adapun kendala-kendala dalam

    pemberian ASI Eksklusif adalah:

    1. Kurang dimengertinya konsep dan pentingnya ASI Eksklusif baik

    bagi ibu maupun petugas kesehatan.

    2.

    Adanya pendapat bahwa dengan pemberian ASI, bentuk payudara

    akan berubah.

    3. Kurangnya waktu bagi wanita bekerja untuk memberikan ASI secara

    langsung.

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    14/42

    10

    4. Tidak adanya sarana dan prasarana yang menunjang untuk memeras

    ASI ditempat ibu bekerja.

    5. Adanya pelanggaran cara promosi-promosi tertentu yang dapat

    menyesatkan para ibu untuk mempercayai bahwa susu formula dan

    makanan pendamping tersebut sama baiknya dengan ASI.

    2.1.5. Langkah-langkah untuk keberhasilan menyusui

    Menurut Nugraha (2010), langkah-langkah untuk keberhasilan

    menyusui antara lain :

    1. Mempersiapkan payudara ibu, bila diperlukan dengan message.

    2. Mempelajari ASI dan tatalaksana menyusui

    3. Menciptakan dukungan keluarga.

    4. Memilih tempat melahirkan yang sayang ibu dan anak seperti rumah

    sakit sayang bayi atua rumah bersalin sayang bayi.

    5. Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI secara

    Ekslusif.

    6. Mencari ahli persoalan menyusui seperti klinik laktasi atau konsultasi

    laktasi (lactation consultan), untuk persiapan apabila kita mengalami

    kesukaran.

    7. Menciptakan suatu sikap positif tentang ASI dan menyusui.

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    15/42

    11

    2.2. Ibu Bekerja

    2.2.1.

    Pengertian

    Ibu bekerja adalah seorang perempuan yang melakukan

    pekerjaan/aktifitas diluar rumah untuk menckupi kebutuhan keluarga

    sehingga perhatian ibu terhadap keluarga tidak maksimal dan sering

    terabaikan karena kesibukan ibu diluar rumah. Ibu bekerja untuk

    keluarga memang sangat mulia, namun yang harus diingat bahwa tugas

    utama seorang ibu adalah mengatur rumah tngga sehingga seorang ibu

    harus bijaksana mengatur waktu agar tetap dapat mengatur uusan rumah

    tangga dan membimbing anak-anaknya (Handayani, 2009).

    Ibu bekerja dalah seorang perempuan yang bekerja diluar

    ataupun didalam rumah untuk membantu keluarganya dalam upaya

    pemenuhan kebutuhan keuangan keluarga. Macam-macam menjadi

    alasan seorang perempuan bekerja, diantaranya adalah karena adanya

    desakan ekonomi keluarga , karena ingin memembangkan bakatnya

    maupun alasan lainnya (Ananda, 2010).

    2.2.2. Tips menyusui bagi ibu menyusui

    Bagi ibu bekerja menyusui tidak perlu dihentikan. Ibu bekerja

    harus tetap memberikan ASI kepada bayinya kaena banyak

    keuntungannya. Jika memungkinkan bayi dapat dibawa ketempat ibu

    bekerja. Namun hal ini sulit dilakukan apabila tempat ibu bekerja tidak

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    16/42

    12

    tersedia sarana penitipan bayi atau pojok laktasi. Bila tempat bekerja

    dekat dengan rumah, ibu dapat pulang menyusui bayi pada waktu

    istirahat. Namun, bila bila tempat ibu bekerja jauh dari rumah ibu dapat

    memberikan ASI secara Eksklusif dan sesering mungkin selama ibu cuti

    melahirkan. Setelah itu, dapat diberikan melalui cangkir atau sedotan

    selama ibu pergi bekerja (Ida, 2008).

    2.3.

    Pengetahuan

    2.3.1. Pengertian

    Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan

    hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan

    suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia,

    yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

    Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

    telinga.

    2.3.2. Tingkatan pengetahuan

    Pengetahuan atau kognitif merupakan dominat yang sangat

    penting dalam pembentukan tindakan seseorang (over behavior).

    Menurut Notoatmodjo (2007), tingkat pengetahuan dalam dominant

    mempunyai 6 tingkat, yaitu:

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    17/42

    13

    1. Tahu (know)

    Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

    dipelajari sebelumnya, termasuk dalam pengetahuan tingkat ini

    adalah mengingat kembali suatu yang spesifik seluruh badan yang

    dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

    2. Memahami (comprehension)

    Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

    secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

    mengiterpretasikan materi tersebut secara benar.

    3. Aplikasi (Application)

    Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

    materi yang telah dipelajari pada situasi atau kodisi riil(sebenarnya).

    4. Analisis (Analysis)

    Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

    atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di

    dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu

    sama lain.

    5. Sintesis (Syntesis)

    Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk

    meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu

    bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu

    kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada.

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    18/42

    14

    6. Evaluasi (Evaluation)

    Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

    justifikasi atau penilaian terhadapsuatu materi atau objek. Penilaian-

    penilaian ini didasarkan pada suatu criteria yang ditemukan sendiri,

    atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya : dapat

    membandingkan antara anak-anak yang cukup gizi dengan anak-anak

    yang kurang gizi.

    2.4. Sikap

    2.4.1. Pengertian

    Menurut Notoadmojo (2007), sikap adalah merupakan reaksi atau

    respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau

    objek. Dapat disimpulkan bahwa manifestasi tidak dapat langsung

    dilihat tetapi dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang

    tertutup.

    2.4.2. Berbagai tingkatan sikap

    Menurut Notoadmojo (2007), berbagai tingkatan sikap yaitu:

    1. Menerima (Respoding)

    Menerima diartikan bahwa mau dan memperhatikan stimulus

    yang diberikan (objek).

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    19/42

    15

    2. Merespon (Responding)

    Memberi jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

    menyelesaikan tugas yang diberikan merupakan suatu indikasi dari

    sikap.

    3. Menghargai (Valuing)

    Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan

    suatu masalah.

    4.

    Bertanggung jawab (Responding)

    Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihkan

    dengan resiko merupakan sikap yang paling tinggi. Penngukuran

    sikap dapat dilakukan secara langsung maupun tudak langsung.

    Secara langsung dapat dinyatakan bagaimana pendapat atau

    pernyataan responden terhadap suatu objek, sedangkan secara tidak

    langsung dapat dilakukan secara pernyataan-pernyataan hipotesis.

    2.4.3. Sumber-sumber Pengetahuan

    Pengetahuan seseorang menurut Meiliono (2007) dipengaruhi

    beberapa faktor, diantaranya :

    1. Pendidikan

    Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata

    laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    20/42

    16

    manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat

    kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.

    2. Media

    Media secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang

    sangat luas. Jadi contoh dari media massa, ini adalah televisi,

    radio,Koran, dan majalah.

    3. Ketepaparan Informasi

    Pengertian informasi menurut oxford English Dictionary,

    adalah that of which one is apprised or told : intelligence, news.

    Kamus lain mengatakan bahwa informasi adalah suatu yang dapat

    diketahui. Namun ada pula yang menekankan informasi sebagai

    transfer pengetahuan. Selain itu istilah informasi juga memiliki arti

    yang lain sebagaimana diartikan oleh RUU teknologi informasi yang

    mengartikannya sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan,

    menyiapkan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisa, dan

    menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu. Sedangkan informasi

    sendiri mencakup data, teks, image, suara, kode, program computer,

    data bases. Adanya perbedaan definisi informasi dikarenakan pada

    hakikatnya informasi tidak dapat diuraikan, sedangkan informasi

    yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari diperoleh dari observasi

    terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi.

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    21/42

    17

    2.5. Kerangka Teori

    Dari teori yang telah diuraikan diatas, maka dapat digambarkan kerangka

    teori seperti yang dikemukakan oleh Mahfoedz (2010)

    Gambar 2.1 Kerangka Teoritis (modifikasi Mahfoedz (2010), Notoajdmojo, (2007),

    Nursalam(2003), dan Meiliono(2007).

    Keterangan : : Diperoleh dari (Titik diteliti) : Ada Hubungan/pengaruh (Tak diteliti) : Tingkat domain yang di gunakaan dalampenelitian

    : Kategori yanng digunakan : Dimensi tingkat pengetahuan tentang ASI Eksklusif

    : Yang di teliti

    Tingkat pengetahuan dansikap ibu bekerja terhadap

    pemberian ASI Eksklusif

    Kategori

    - Baik

    - Cukup

    - Kurang

    - Pengertian ASI Eksklusif

    - Manfaat ASI Eksklusif

    -

    Keuntungan pemberianASI Eksklusif

    - Kendala-kendala dalam

    ASI Eksklusif- Langkah-langkah untuk

    keberhasilan menyusui

    - Sikap ibu bekerja tentangpemberian ASI Eksklusif

    Domain Kognitif

    Pengetahuan-Tahu

    - Memahami

    - Aplikasi

    -Analisis-Sintesis

    -Evaluasi

    - Pendidikan

    Kesehatan- Penyuluhan

    Kesehatan

    - Promosi

    Kesehatan

    Sumber-Sumber

    Pengetahuan:- Pendidikan

    - Media Masa

    - Keterpaparan

    Informasi

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    22/42

    18

    BAB III

    KERANGKA KONSEP

    3.1. Kerangka Konsep

    Dari hasil tinjauan kepustakaan maka dikembangkan suatu kerangka

    konsep penelitian yang terdiri dari variabel indepnden dan variabel dependen.

    Dalam penelitian ini secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut

    Notoatmodjo (2007) sebagai berikut:

    Pengetahuan Ibu

    Pemberian ASI

    Eksklusif

    Gambar 3.1. Kerangka Konsep

    Variabel Independen Variabel Dependen

    Sikap Ibu

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    23/42

    19

    3.2. Definisi Operasional

    No Variabel DefinisiOperasional Cara ukur Alat ukur Skalaukur Hasil ukur

    Dependen

    PemberianASIEksklusif

    PemberianASI Eksklusifsaja tanpa

    makanan dan

    minumantambahanyang lain dari

    usia 0-6 bulan

    Menyebarkankuesioner

    Kuesioner Ordinal - Eksklusif- Tidak

    Eksklusif

    Independen1 Pengetahuan Sesuatu hal

    yang

    diketahui olehibu bekerjatentangpengertian

    ASI Ekslusif

    Menyebarkan

    kuesioner

    Kuesioner Ordinal Baik

    Cukup

    Kurang

    2 Sikap Respon ibubekerja dalam

    pemberianASI saja

    sampai bayiberumur 6bulan

    Menyebarkankuesioner

    Kuesioner Ordinal PositifNegative

    3.3. Cara Pengukuran Variabel

    3.3.1. Pengetahuan

    1. ASI Eksklusif: apabila ibu memberikan ASI Eksklusif saja tanpa

    makanan dan minuman pada bayi usia 0-6 bulan

    2. Bukan ASI Eksklusif: apabila ibu memnerikan makanan dan

    minuman tambahan selain ASI pada usia bayi 0-6 bulan

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    24/42

    20

    3.3.2. Pengetahuan

    Untuk mengukur pengetahuan ibu bekerja terhadap pemberian

    ASI Eksklusif diberikan 10 pertanyaan penelitian yang terdiri dari

    pengertian ASI Eksklusif, manfaat ASI Eksklusif, keuntungan

    memberikan ASI Eksklusif, kendala-kendala dalam pemberian ASI

    Eksklusif dan langkah-langkah untk keberhasilan menyusui.

    Untuk menilai jawaban responden, menurut Nursalam (2003)

    adalah:

    1. Baik, bila responden dapat menjawab dengan benar 76 100% dari

    seluruh pertanyaan yang diberikan.

    2. Cukup, bila responden dapat menjawab dengan benar 5675% dari

    seluruh pertanyaan yang diberikan.

    3. Kurang, bila responden dapat menjawab dengan benar

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    25/42

    21

    3.3.3. Sikap

    Menurut Nursalam (2003), pengukuran sikap dilakukan dengan

    skala Likert yaitu:

    1. Untuk pertanyaan positif nilainya:

    Sangat setuju (SS) nilainya 5, Setuju (S) nilainya 4, Ragu-

    ragu (RR) nilainya 3, Tidak setuju (TS) nilainya 2, dan Sangat tidak

    setuju (STS) nilainya 1.

    2.

    Untuk pertanyaan negatif nilainya:

    Sangat setuju (SS) nilainya 1, Setuju (S) nilainya 2, Ragu-

    ragu (RR) nilainya 3, Tidak setuju (TS) nilainya 4, dan Sangat tidak

    setuju (STS) nilainya 5.

    Kemudian dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu positif dan

    negatif dengan standar:

    - Positif bila - mean

    - Negatif bila mean

    Dengan menggunakan rumus mean Budiarto (2003):

    n

    XX

    Keterangan:

    X = Rata-rata

    X = Nilai

    n = Jumlah pengamatan

    = Jumlah

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    26/42

    22

    BAB IV

    METODE PENELITIAN

    4.1. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yaitu suatu

    penelitian yang bertujuan menggambarkan tentang keadaan tertentu secara

    objektif mengenai tingkat pengetahuan dan sikap ibu bekerja terhadap

    pemberian ASI Eksklusif di desa Gampong Teungoh Kecamatan Sawang

    Kabupaten Aceh Utara tahun 2011 (notoajdmojo, 2007).

    4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

    4.2.1. Lokasi

    Penelitian ini dilakukan di Desa Gampong Teungoh Kecamatan

    Sawang Kabupaten Aceh Utara

    4.2.2. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada Tanggal 9-11 Januari 2012

    4.3. Populasi dan Sampel

    4.3.1. Populasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu bekerja yang

    mempunyai bayi 7-24 bulan di Desa Gampong Teungoh Kecamatan

    Sawang Kabupaten Aceh Utara yang berjumlah 34 orang.

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    27/42

    23

    4.3.2. Sampel

    Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

    total populasi dengan mengambil semua populasi sebagai objek

    penelitian.

    4.4. Instrumen Penelitian

    Alat yang akan digunakan berupa kuesioner yang terdiri dari 25

    pernyataan yang diberikan pada responden.

    4.5. Cara Pengumpulan Data

    Data yang akan dikumpulkan adalah berbentuk data primer dengan cara

    penyebaran kuesioner pada responden untuk mendapatkan informasi yang ingin

    diketahui tentang pengetahuan dan sikap ibu bekerja terhadap pemberian ASI

    Eksklusif. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak

    langsung untuk mendapatkan informasi (keterangan) dari objek yang diteliti.

    Biasanya data tersebut dri tangan kedua seperti instansi yang sengaja

    melakukan pngumpulan data.

    4.6. Pengelohan Data dan Analisa Data

    4.6.1. Pengelohan Data

    Menurut Budiarto (2003) data yang telah terkumpul diolah

    dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    28/42

    24

    1. Editing

    Dilakukan pengecekan terhadap data-data yang telah ada, bila

    terdapat kesalahan atau kekurangan dalam pengumpulan data akan

    diperbaiki dan dilakukan pendataan ulang.

    2. Coding

    Hasil jawaban dari setiap pertanyaan diberikan kode untuk

    mempermudah pengolah data.

    3.

    Tabulating

    Memasukkan data yang diperoleh kedalam bentuk tabel

    distribusi frekuensi.

    4.6.2. Analisa Data

    Penelitian bersifat deskriptif, yaitu tidak menggunakan

    perhitungan statistik tetapi hanya berdasarkan distribusi frekuensi dan

    persentase untuk setiap kategori. Menurut Budiarto (2003), rumus

    persentase yang digunakan adalah :

    %100xn

    fP

    Keterangan : P = Persentase

    f = Frekuensi

    n = Jumlah responden

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    29/42

    25

    BAB V

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    5.1. Data Geografis dan Demografis

    Desa Gampog Teungoh merupakan salah satu desa yang ada dalam

    Kecamatan Sawang dengan luas wilayah 225,50 ha. Berdasarkan hasil

    pendataan keluarga Kecamatan Sawang Tahun 2011 Desa Gampong Teungoh

    mempunyai sebanyak 1.452 jiwa yang terdiri dari perempuan sebanyak 842

    jiwa dan laki-laki sebanyak 610 jiwa dengan kepala keluarga sebanyak 337 KK.

    Sebagaian besar mata pencaharian penduduk petani sawah, tukang, pedagang,

    wiraswasta, PNS, honorer, dan sopir.

    Adapun batas Desa Gampog Teungoh yaitu:

    Utara berbatasan dengan Gampong Kuta Meuligoe

    Selatan berbatasan dengan Gampong Pante Jaleh

    Barat berbatsan dengan Krueng Sawang

    Timur berbatasan dengan Gampong Babah Buloh dan Gampong Meunasah

    Pulo.

    Sarana Kesehatan

    Desa Gampog Teungoh memiliki satu unit puskesmas dan satu orang

    bidan desa yang membuka praktek di puskesmas tersebut. Posyandu sering

    dilakukan dalam jangka waktu sebulan sekali dan dilaksanakan di meunasah.

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    30/42

    26

    Sarana Pendidikan dan Fasilitas Desa

    Sarana pendidikan yang ada di desa Desa Gampog Teungoh adalah

    lembaga pendidikan keagamaan (Dayah) sebanyak 1 buah, TK 1 buah, SD 1

    buah, MIN 1 buah, SLTP 1 buah, dan MTsN 1 buah. Fasilitas desa yang lain

    adalah mesjid 1 buah dan mushalla 1 buah.

    5.2. Hasil Penelitian

    Berdasarkan hasil penelitian di Desa Gampong Teungoh Kecamatan

    Sawang Kabupaten Aceh Utara pada Tanggal 9 sampai 11 Januari 2012,

    didapatkan hasil sebagai berikut:

    5.2.1. Pemberian ASI Eksklusif

    Tabel 5.1

    Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Bekerjadi Desa Gampong Teungoh Kecamatan Sawang

    Kabupaten Aceh Utara Tahun 2012

    No Pemberian ASI Eksklusif Frekwensi %

    1. ASI Eksklusif 11 33

    2. Tidak ASI Eksklusif 23 67

    Jumlah 34 100

    Sumber data primer diolah Tahun 2012

    Berdasarkan tabel5.1 dapat diketahui bahwa mayoritas pemberian

    ASI Eksklusif pada ibu bekerja di desa Gampong Teungoh Kecamatan

    Sawang Kabupaten Aceh Utara yang memberikan ASI Eksklusif yaitu

    11 orang (33%) dan minoritas yang tidak memberikan ASI Eksklusif

    yaitu 23 orang (67%).

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    31/42

    27

    5.2.2. Pengetahuan Ibu Bekerja Terhadap Pemberian ASI Eksklusif

    Tabel 5.2Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu Bekerja Terhadap Pemberian ASI

    Eksklusif di Desa Gampong Teungoh Kecamatan Sawang

    Kabupaten Aceh Utara Tahun 2012

    No Kategori Jumlah %

    1. Baik 9 27

    2. Cukup 14 41

    3. Kurang 11 32

    Jumlah 34 100

    Sumber data primer diolah Tahun 2012

    Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa mayoritas

    pengetahuan ibu bekerja terhadap pemberian ASI Eksklusif di desa

    Gampong Teungoh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara

    memiliki pengetahuan kategori cukup yaitu 14 orang (32%) dan

    minoritas berada pada kategori baik 9 orang (27%).

    5.2.3. Sikap Ibu Bekerja Terhadap Pemberian ASI Eksklusif

    Tabel 5.3

    Distribusi Frekuensi Sikap ibu Bekerja Terhadap Pemberian ASI

    Eksklusif di Desa Gampong Teungoh Kecamatan SawangKabupaten Aceh Utara Tahun 2012

    No Kategori Jumlah %

    1. Positif 15 44

    2. Negatif 19 56Jumlah 34 100

    Sumber data primer diolah Tahun 2012

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    32/42

    28

    Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa mayoritas sikap ibu

    bekerja terhadap pemberian ASI Eksklusif di desa Gampong Teungoh

    Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara memiliki sikap kategori negatif

    yaitu sebanyak 19 orang (56%) dan minoritas berada pada kategori positif

    yaitu 15 orang (44%).

    5.2.4. Tabel Silang Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Pengetahuan

    Tabel 5.4Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Pengetahuan Pada Ibu

    Bekerja di Desa Gampong Teungoh Kecamatan SawangKabupaten Aceh Utara Tahun 2012

    No PengetahuanAsi Eksklusif

    Tidak Asi

    EksklusifJumlah

    Frekwensi % Frekwensi % Frekwensi %

    1. Baik 8 88,09 1 11,11 14 100

    2. Cukup 3 21,43 11 78,57 9 100

    3. Kurang 0 0 11 100 11 100

    Jumlah 34

    Sumber data primer diolah Tahun 2012

    Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui dari 9 responden (100%) yang

    mempunyai pengetahuan baik mayoritas memberikan ASI eksklusif sebanyak

    8 responden (88,09%), dari 14 responden (100%) yang mempunyai

    pengetahuan cukup mayoritas tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 11

    responden (78,57%) dan dari 11responden (100%) yang mempunyai

    pengetahuan kurang keseluruhan tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak

    11 responden (100%).

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    33/42

    29

    5.2.5. Tabel Silang Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Pengetahuan

    Tabel 5.5Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Sikap Pada Ibu

    Bekerja di Desa Gampong Teungoh Kecamatan Sawang

    Kabupaten Aceh Utara Tahun 2012

    No SikapAsi Eksklusif

    Tidak Asi

    EksklusifJumlah

    Frekwensi % Frekwensi % Frekwensi %

    1. Positif 11 73,33 4 26,67 15 100

    2. Negatif 0 0 19 100 19 100

    Jumlah 11 23 34

    Sumber data primer diolah Tahun 2012

    Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui dari 15 responden (100%) yang

    mempunyai sikap positif mayoritas yang memberikan ASI Eksklusif 11

    responden (73,33%) dari 19 responden (100%) yang mempunyai sikap negatif

    keseluruhan tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 19 responden (100%).

    5.3. Pembahasan

    5.3.1. Pengetahuan

    Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 34 ibu bekerja yang

    menyusui di Desa Gampong Teungoh Kecamatan Sawang Kabupaten

    Aceh Utara Tahun 2012, diperoleh bahwa ibu bekerja yang menyusui

    yang memberikan ASI Eksklusif sebanyak 33% (11 orang). Ibu bekerja

    yang menyusui yang memiliki pengetahuan tentang pemberian ASI

    Eksklusif berada dalam kategori cukup yaitu 32% (14 orang) dan sikap

    ibu bekerja terhadap pemberian ASI Eksklusif berada pada kategori

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    34/42

    30

    negatif yaitu 56% (19 orang), dan pemberian ASI Eksklusif pada ibu

    bekerja berada pada kategori baik yaitu 88,09% (8 orang) serta

    pemberian ASI Eksklusif terhadap sikap ibu bekerja berada pada

    kategori negatif yaitu 19 responden.

    Secara persentase menunjukkan kecendrungan semakin baik

    pengetahuan responden semakin banyak yang memberikan ASI

    Eksklusif dan semakin kurang pengetahuan responden semakin banyak

    yang tidak memberikan ASI Eksklusif.

    Dari semua pengetahuan tentang ASI Eksklusif yang diteliti

    sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup, dan sebagian

    besar responden mempunyai sikap negatif. Menurut informasi dari

    responden, mereka sudah pernah mendengar tentang ASI Eksklusif.

    Namun sebagian dari mereka belum mengetahui dan memahami tentang

    bagaimana tata cara pemberian ASI Eksklusif maupun manfaat ASI

    Eksklusif.

    Menurut asumsi peneliti, ibu yang berpengetahuan kurang tidak

    mengerti tentang pemberian ASI Eksklusif disebabkan mereka kurang

    paham secara keseluruhan mengenai manfaat ASI Eksklusif. Hal ini

    disebabkan karena jenjang pendidikan yang sebagian besar hanya

    sampai SMP, di samping itu juga kesibukan mereka di luar rumah yang

    bekerja sebagai petani, sehingga kurang mempunyai waktu luang untuk

    mereka mencari informasi tentang kesehatan yang kiranya akan berguna

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    35/42

    31

    untuk mereka, serta kurangnya akses informasi didesa sehingga

    berpengaruh pada pengetahuan ibu bekerja dalam melakukan pemberian

    ASI Eksklusif.

    Meiliono (2009) mengatakan bahwa pengetahuan dipengaruhi

    oleh beberapa faktor diantaranya pendidikan yang dimilki seseorang,

    media massa yang tersebar di masyarakat serta keterpaparan informasi

    yang diterima oleh masyarakat, sehingga dengan pengetahuan seseorang

    yang tinggi akan meningkatkan kesadaran seseorang untuk

    meningkatkan derajat kesehatan keluarganya serta dirinya sendiri

    sehingga mampu mewujudkan sikap hidup sehat dalam keluarganya

    dibandingkan dengan seseorang yang pengetahuannya rendah.

    5.3.2. Sikap

    Secara persentase menyeluruh menunjukkan kecendrungan

    semakin positif sikap responden, maka semakin banyak yang

    memberikan ASI Eksklusif dan semakin negatif sikap responden maka

    semakin banyak yang tidak memberikan ASI Eksklusif.

    Selain faktor pendidikan dan pekerjaan yang cukup berperan

    dalam pembentukan pengetahuan dan sikap seseorang, media massa

    juga mempunyai andil yang cukup penting dalam hal ini. Kurangnya

    akses informasi baik dalam televisi, koran, maupun majalah

    menyebabkan proses pembelajaran menjadi terhambat. Melalui media

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    36/42

    32

    massa penyuluhan kesehatan dapat dilakukan, sehingga masyarakat

    mndapatkan keterpaparan informasi yang terbuka.

    Selain melalui media massa, penyuluhan dapat dilakukan oleh

    tenaga kesehatan itu sendiri, seperti bidan desa. Disinilah sangat

    diperlukan peran aktif bidan sebagai mediator yang baik untuk

    menyampaikan suatu informasi khususnya yang berhubungan dengan

    kesehatan masyarakat, sehingga masyarakat akan menjadi masyarakat

    yang tanggap dan terbuka akan suatu informasi sehingga menjadikan

    mereka masyarakat yang cerdas.

    Menurut asumsi peneliti, ibu yang bersikap negatif dikarenakan

    masih banyak ibu-ibu menyusui khususnya ibu yang bekerja diluar

    rumah belum mengetahui bagaimana menjalankan manajemen laktasi

    dengan baik, ditambah dengan pengetahuan mereka yang minim tentang

    penerapan manajemen laktasi serta gencarnya pemasaran susu formula

    dan kebiasan-kebiasaan masyarakat didesa yang terlalu cepat

    memberikan makanan tambahan serta kurangnya dukungan dari

    keluarga untuk memberikan ASI Eksklusif.

    Hal ini didukung oleh teori menurut Notoatmodjo (2007) bahwa

    pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam

    pembentukan tindakan seseorang. Perilaku/sikap yang didasari oleh

    pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari

    oleh pengetahuan. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Newcomb dalam

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    37/42

    33

    buku Notoatmodjo (2007) yang mengatakan bahwa sikap merupakan

    kesiapan atau kesediaan seseoarang untuk bertindak dan bukan

    merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap masalah yang sedang

    dihadapi. Dengan mempunyai sikap yang positif maka seseorang dapat

    dengan mudah menerima suatu informasi yang kiranya akan bermanfaat

    bagi dirinya sendiri maupun untuk keluarganya.

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    38/42

    34

    BAB VI

    PENUTUP

    6.1. Kesimpulan

    Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Gampog Teungoh

    Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara didapatkan kesimpulan dengan

    rincian sebagai berikut:

    6.1.1.

    Dari 9 responden (100%) yang mempunyai pengetahuan baik mayoritas

    memberikan ASI eksklusif sebanyak 8 responden (88,09%), dari 14

    responden (100%) yang mempunyai pengetahuan cukup mayoritas

    tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 11 responden (78,57%) dan

    dari 11responden (100%) yang mempunyai pengetahuan kurang

    keseluruhan tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 11 responden

    (100%).

    6.1.2. Dari 15 responden (100%) yang mempunyai sikap positif mayoritas

    yang memberikan ASI Eksklusif 11 responden (73,33%) dari 19

    responden (100%) yang mempunyai sikap negatif keseluruhan tidak

    memberikan ASI Eksklusif sebanyak 19 responden (100%).

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    39/42

    35

    6.2. Saran

    Adapun saran dalam penelitian ini adalah:

    Adapun saran dalam penelitian ini adalah:

    6.2.1. Diharapkan kepada masyarakat khususnya ibu hamil untuk dapat

    meningkatkan pengetahuannya tentang permasalahan kasehatan

    termasuk pentingnya ASI Eksklusif.

    6.2.2. Diharapkan dengan adanya penelitian ini akan dapat meningkatkan

    kemampuan penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang penulis

    dapatkan dari bangku kuliah.

    6.2.3. Diharapkan kepada pihak akademik agar dapat terus membimbing

    mahasiswa dalam melakukan kegiatan-kegiatan penyuluhan demi

    meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dimasa yang akan datang.

    6.2.4. Diharapkan kepada bidan desa dan kader yang ada di Desa Gampong

    Teungoh untuk dapat memberikan penyuluhan dan informasi guna

    meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang permasalahan kesehatan

    termasuk pentingnya ASI Eksklusif.

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    40/42

    BIODATA

    Nama : ANNA FADLA

    Tempat / Tgl. Lahir : Lhoksukon, 01 Maret 1989

    Agama : Islam

    Anak ke : 1 (satu)

    Alamat : Jln. Ponogoro No. 9 Lhoksukon Ach Utara

    No. HP : 085362243632

    Identitas Orang Tua

    Nama Orang Tua :

    Ayah : Alm. Afifuddin

    Ibu : Rohani, S. Pd

    Pekerjaan Orang Tua :

    Ayah : -

    Ibu : PNS

    Alamat Orang Tua Lengkap : Jln. Ponogoro No. 9 Lhoksukon Ach Utara

    Pendidikan yang di tempuh :

    S D : SD Negeri 4 Lhoksukon / 2001

    S L T P : SLTP Negeri 1 Lhoksukon / 2004

    S L T A : SPK KESDAM IM Lhokseumawe /2007

    AKBID : AKBID UBudiyah Banda Aceh 2008 sampai 2011.

  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    41/42

    DAFTAR PUSTAKA

    Amanda, Raisya. 2008. Agresi Pemasaran Susu Formula. http://Raisya1977.

    wordpress. com/2010/02/03/all.about.ASI.

    Ananda, Restu. 2010.ASI Makanan Terbaik. http://www. Kesehatan-ASI.exact.com.

    Arman, Maulana. 2009. ASI dan Manfaatnya. http://www.statuskesehatanbayi.com/

    indonesia.sehat.

    Budiarto, E. 2003.Dasar-dasar Metoda Statistika Kedokteran. Jakarta: EGC

    Danis, Annisa. 2010. ASI Eksklusif. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2101592-hubungan-ASI.Eksklusif.itu.penting

    Depkes. 2010. ASI Untuk Tumbuh Kembang Bayi. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3726/1/fkm-arifin4.pdf

    Depkes RI. 2005Manajemen Laktasi. Jakarta

    Dinkes Kabupaten Aceh Utara. 2011.Profil Dinkes Aceh Utara, Aceh Utara

    Dinkes Kabupaten Aceh Utara. 2011.Profil Puskesmas Sawang, Aceh Utara

    Dinkes NAD. 2010.Profil Kesehatan Dinkes Aceh.

    Hadi, Setiawan. 2010. Tehnik Menyusui. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/

    medicine- history/2101592-hubungan-teknik-menyusui-dg-tingkat/

    Handayani, Nova. 2009. Perempuan Bekerja. http://id.wikipedia.org/wiki/Air_

    susu_ibu

    Ida, Mardiati. 2008. ASI Untuk Si buah Hati. http://www.asieksklusif.com/air-susu-ibu-14317.htm

    Liana, Agustin 2010.ASI Eksklusif.http://mommysegar.ASI.Eksklusif.komponennow

    .blogspot.com/2010/09/gym.html.

    Mahfoedz, Ircham. 2010. Metode Penelitian (Kuantitatif dan Kualitatif) Bidang

    Kesehatan, Keperawatan, Kedokteran. Yogyakarta: Fitrayama

    Meiliono, 2007. Sumber-sumber Pengetahuan. www. multifly.com [diakses Tanggal

    05-03-2011]

    Meutia, Riana. 2009. Air Susu Ibu Terbaik. http://www.Rianameutia.com/air-susu-ibu.html

    Notoatmodjo, Soekidjo. 2005.Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka

    Cipta

    _________. 2007.Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta

    http://raisya1977/http://www.statuskesehatanbayi/http://id.shvoong.com/medicine-and-health/http://repository.usu.ac.id/http://id.shvoong.com/medicine-and-health/http://id.wikipedia.org/wiki/Air_%20susu_ibuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Air_%20susu_ibuhttp://www.asieksklusif.com/air-susu-ibu-14317.htmhttp://www.asieksklusif.com/air-susu-ibu-14317.htmhttp://mommysegar.asi.eksklusif.komponennow/http://mommysegar.asi.eksklusif.komponennow/http://www.rianameutia.com/air-susu-ibu.htmlhttp://www.rianameutia.com/air-susu-ibu.htmlhttp://www.rianameutia.com/air-susu-ibu.htmlhttp://www.rianameutia.com/air-susu-ibu.htmlhttp://mommysegar.asi.eksklusif.komponennow/http://www.asieksklusif.com/air-susu-ibu-14317.htmhttp://www.asieksklusif.com/air-susu-ibu-14317.htmhttp://id.wikipedia.org/wiki/Air_%20susu_ibuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Air_%20susu_ibuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Air_%20susu_ibuhttp://id.shvoong.com/medicine-and-health/http://repository.usu.ac.id/http://id.shvoong.com/medicine-and-health/http://www.statuskesehatanbayi/http://raisya1977/
  • 7/26/2019 ANNA_FADLA-08010203.pdf

    42/42

    Nugraha, Andrian. 2010. Langkah-Langkah Untuk Keberhasilan Menyusui. http://

    id.wikipedia.org/wiki/Air_susu_ibu

    Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan,Jakarta: Salemba Medika

    Siswono. 2009.Air Susu Ibu Terbaik. http://www.irengputih. com/kebutuhan-hidup-pada-lansia/

    Suharjo, Rahmad. 2009. Kendala-kendala dalam pemberian ASI Eksklusif. http://

    artikel.ASI.wordpress. com/2010/11/28/asi-eksklusif-

    Utami, Roesli. 2009.Air Susu Ibu (ASI) Memberi Keuntungan Ganda Untuk Ibu dan

    Bayi.http://www.infoibu.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&a rtid

    =11

    WHO. 2005. Pemberian ASI Eksklusif. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2101592-hubungan-teknik-menyusui-dg-tingkat/

    http://www.infoibu.com/mod.php?modhttp://www.infoibu.com/mod.php?mod