anggaran produksi departement

13
MAKALAH ANGGARAN PERUSAHAAN ANGGARAN PRODUKSI B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba (proft planing). Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana operasional yang implikasinya dinyatakan dalam laporan laba rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan dimasa yang akan datang. Untuk melukiskan anggaran dan proses penyusunan anggaran, layaknya sebagai suatu proyek pembangunan gedung berlantai tiga puluh. Untuk membangun gedung tersebut diperlukan waktu tiga tahun. Gedung tersebut akan dibangun berdasarkan cetak biru (blue print) dan berdasarkan rencana biaya yang dibuat oleh arsitek. Setiap bulan dibuat anggaran biaya untuk pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan setiap bagian gedung tersebut, sehingga keseluruhan pekerjaan gedung tersebut dapat terlaksana sesuai dengan blue print yang telah dibuat dengan rencana biaya yang telah disusun sebelum proyek dilaksanakan. Pengelolaan perusahaan tidak jauh berbeda dengan pengelolaan suatu proyek pembangunan gedung yang dijelaskan diatas. Untuk jangka waktu tertentu, misalnya lima sampai sepuluh tahun, manajemen puncak menetapkan kearah mana perusahaan akan dijalankan. Manajemen puncak menyusun semacam blue print tentang kondisi yang akan dicapai perusahaan dalam jangka panjang. Blue print ini berupa program jangka panjang yaitu pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, keuangan, kepegawaian, citra perusahaan, sistem inforrnasi manajemen, budaya perusahaan dan lain sebagainya. Manajemen mengalokasikan sumber daya yang ada

Upload: eko-mardianto

Post on 05-Dec-2014

163 views

Category:

Business


1 download

DESCRIPTION

Anggaran Produksi Departement

TRANSCRIPT

Page 1: Anggaran Produksi Departement

MAKALAH

ANGGARAN PERUSAHAAN

ANGGARAN PRODUKSI

B I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu

satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan

anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba (proft planing). Dalam perencanaan laba,

manajemen menyusun rencana operasional yang implikasinya dinyatakan dalam laporan laba

rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan dimasa

yang akan datang. Untuk melukiskan anggaran dan proses penyusunan anggaran, layaknya

sebagai suatu proyek pembangunan gedung berlantai tiga puluh. Untuk membangun gedung

tersebut diperlukan waktu tiga tahun. Gedung tersebut akan dibangun berdasarkan cetak biru

(blue print) dan berdasarkan rencana biaya yang dibuat oleh arsitek. Setiap bulan dibuat

anggaran biaya untuk pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan setiap bagian gedung

tersebut, sehingga keseluruhan pekerjaan gedung tersebut dapat terlaksana sesuai dengan blue

print yang telah dibuat dengan rencana biaya yang telah disusun sebelum proyek dilaksanakan.

Pengelolaan perusahaan tidak jauh berbeda dengan pengelolaan suatu proyek pembangunan

gedung yang dijelaskan diatas. Untuk jangka waktu tertentu, misalnya lima sampai sepuluh

tahun, manajemen puncak menetapkan kearah mana perusahaan akan dijalankan. Manajemen

puncak menyusun semacam blue print tentang kondisi yang akan dicapai perusahaan dalam

jangka panjang. Blue print ini berupa program jangka panjang yaitu pangsa pasar, produk dan

teknologi produksi, keuangan, kepegawaian, citra perusahaan, sistem inforrnasi manajemen,

budaya perusahaan dan lain sebagainya. Manajemen mengalokasikan sumber daya yang ada

Page 2: Anggaran Produksi Departement

untuk setiap program yang disusunnya. Untuk menjamin terlaksananya program tersebut,

manajemen menyusun anggaran yang berisi rencana kerja tahunan dantaksiran nilai sumber daya

yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang

diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tersebut. Dalam proses penyusunan anggaran

tersebut, ditunjuk manajer yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan rencana kerja dan

dialokasikan berbagai sumber daya yang diperlukan kepada manajer yang bersangkutan.

Anggaran menjamin pelaksanaan rencana kerja dengan biaya yang sesuai dengan yang

direncanakan dalam anggaran. Dengan demikian penyusunan anggaran dimaksudkan untuk

memberikan jaminan pencapaian blue print tentang program jangka panjang, yang mencakup

pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, kepegawaian, keuangan, citra perusahaan, sistem

informasi manajemen, budaya perusahaan dengan biaya sesuai dengan yang dianggarkan

sebelumnya. Anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun membawa

perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang diperkirakan. Dengan

anggaran, manajemen mengarahkan jalannya perusahaan kesuatu kondisi tertentu. Mungkinkah

perusahaan dijalankan berdasarkan anggaran yang dibuat tidak berdasarkan program jangka

panjang? Mungkin saja manajemen hanya menyusun anggaran tahunan, tidak menyusun

anggaran jangka panjang.

C. Batasan Masalah

Dalam pembuatan makalah terdapat suatu batasan masalah. Adapun maksud dari

pemberian batasan masalah adalah untuk membatasi pembahasan yang ada didalam makalah

tersebut agar tidak keluar dari konsep judul.

Batasan masalah dalam makalah yang kami buat ini adalah hanya membahas anggaran

produksi dan semua hal yang berkaitan dengan anggaran produksi. Sedangkan anggaran

perusahaan secara umum hanya dijelaskan secara singkat.

Page 3: Anggaran Produksi Departement

BAB II

PERMASALAHAN

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pembuatan makalah ini,dijelaskan bahwa anggaran dan

proses penyusunan anggaran, layaknya sebagai suatu proyek pembangunan gedung berlantai tiga

puluh. Untuk membangun gedung tersebut diperlukan waktu tiga tahun. Dalam jangka waktu

tiga tahun itu,diperlukan suatu perencanaan yang matang mengenai anggaran-anggaran yang

akan dipakai,pengeluarannya,dan perencanaanya. Anggaran-anggaran tersebut dapat berupa

anggaran produksi,anggaran tenaga kerja dan sebagainnya. Anggaran dalam sebuah perusahaan

digunakan sebagai pedoman untuk menentukan langkah kedepan perusahaan tersebut.

Anggaran itu sangat penting bagi sebuah perusahaan.Tapi apa itu sebenarnya?dan apa

pula anggaran produksi itu?Dalam makalah ini, kami akan mencoba menguraikan mengenai hal

tersebut.

Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai

orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk

memproduksi barang pada suatu priode tertentu dimasa depan sesuai dengan apa yang

dibutuhkan atau diramalkan.

Dalam menetapkan prosedur perencanaan maka pimpinan harus memperhatikan tahapan-

tahapan sebagai berikut:

a. Menetapkan tujuan maupun serangkaian tujuan

b. Merumuskan keadaan saat ini

c. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan

d.Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan

Page 4: Anggaran Produksi Departement

BAB III

PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Anggaran

Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut: "Profit planning and

control may be broadly as de fined as sistematic and formalized approach for accomplishing

the planning, coordinating and control responsibility of management". Dari pengertian di ini,

anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan,

koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka

anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap

satuan dan bidang-bidang organisasional didalam badan usaha. Dari defenisi di atas, dapat

diambil beberapa kesimpulan :

a. Bahwa anggaran harus bersifat formal artinya anggaran disusun dengan sengaja dan

bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis dan teliti.

b. Bahwa anggaran harus bersifat sistematis artinya anggaran disusun dengan berurutan

dan berdasarkan logika.

c. Bahwa setiap manajer dihadapkan pada suatu tanggungjawab untuk mengambil

keputusan sehingga anggaran merupakan hasil pengambilan keputusan yang

berdasarkan asumsi tertentu.

d. Untuk keputusan yang diambil oleh manajer tersebut, merupakan pelaksanaan fungsi

manajer dari segi perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan pengawasan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jangka waktu berlakunya budget adalah :

a. Luas Pasar d. Posisi perusahaan

b. Jenis produksi e. Tersedianya data dan informasi

c. Keadaan perekonomian

Page 5: Anggaran Produksi Departement

B. Anggaran Produksi

Definisi production budget adalah "The production budget describes how

many units must be produced in order to meet sales needs and satisjy ending

inventory requirements." (Hansen dan Mowen 2000:280). Anggaran Produksi

merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah

unit/nilai barang yang akan diproduksi oleh perusahaan selama periode yang akan

datang.

C. Tujuan Anggaran Produksi

adapun tujuan dari perencanaan produksi adalah sebagai berikut :

a. Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi

supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari keuntungan

setahun terhadap penjualan yang diinginkan.

b. Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai

market share tertentu.

c. Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien

tertentu.

d. Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja

yang sudah ada dapat sernakin berkembang.

D. Penyusunan Anggaran Produksi

Secara garis besar anggaran produksi disusun dengan menggunakan rumus umum sebagai

berikut :

Tingkat penjualan (dari anggaran penjualan)………………………..yy

Tingkat persediaan akhir…………………………………………….yy( + )

Jumlah……………………………………………………………….yy

Page 6: Anggaran Produksi Departement

Tingkat persediaan awal…………………………………………….yy( - )

Tingkat produksi……………………………………………………yy

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Produksi

Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menyusun Budget produksi,antara

lain :

a. Rencana penjualan yang tertuang dalam Budget Penjualan,khususnya rencana

tentang jenis(kualitas) dan jumlah(kuantitas) barang yang akan dijual dari waktu-

kewaktu selama periode yang akan datang.

b. Kapasitas mesin dan peralatan produksi yang tersedia,serta kemungkinan

perluasannya diwaktu yang akan datang.

c. Tenaga kerja yang tersedia.

d. Modal kerja yang dimiliki perusahaan.

e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan,khususnya yang berkaitan

dengan kegiatan produksi,serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan

datang.

f. Luas perusahaan yang optimal.

g. Kebijakan perusahaan di bidang persediaan barang jadi(inventory policy).

h. Kebijakan perusahaan dalam menetapkan pola produksi selama periode yang

akan datang.

Page 7: Anggaran Produksi Departement

F. Menyusun Anggaran Produksi

1. Mengutamakan Stabilitas Produksi

Dalam penyusunan budget produksi yang mengutamakan stabilitas produksi

ditentukan terlebih dahulu kebutuhan selama 1 tahun,kemudian diperkirakan

kebutuhan setiap bulannya.

Rencana penjualan selama 1 tahun (2015) pada PT Nike Indonesia adalah:

Bulan Tingkat Penjualan

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

10.000 unit

10.000 unit

10.050 unit

10.050 unit

10.050 unit

10.050 unit

10.000 unit

10.000 unit

10.000 unit

10.100 unit

10.100 unit

10.100 unit

120.700 unit

Page 8: Anggaran Produksi Departement

Sedangkan perkiraan tingkat persediaan adalah :

Persediaan awal tahun = 10.000 unit

Persediaan akhir tahun = 10.100 unit

Dari data tersebut,budget produksi yang mengutamakan stabilitas produksi dapat

disusun,dengan urutan sebagai berikut :

- Penjualan 1 tahun = 120.700 unit

- Persedian akhir tahun = 10.100 unit

- Kebutuhan 1 tahun = 120.700 unit

- Persediaan awal tahun = 10.000 unit

- Jumlah yang harus diproduksi = 120.700 unit

Pengalokasian tingkat produksi setiap bulan dapat dilakukan dengan 2 cara :

a. Membagi tingkat produksi per tahun dengan 12.

Produksi selama 1 tahun = 120.700 unit

Produksi selama 1 bulan = 10.100/12 = 10.141.67 unit

b. Membagi tingkat produksi per tahun sedemikian rupa sehingga menghasilkan bilangan bulat.

Produksi rata-rata per bulan = 10.141,67 unit. Bilangan bulat yang paling mudah

untuk digunakan adalah 10.100 unit. Apabila produksi per bulan 10.100 unit, maka

kekurangannya adalah 110.700 – (12 x 10.100) = 120. 000 unit.

Kekurangan 100 unit dialokasikan kepada bulan-bulan dimana tingkat penjualannya

tertinggi,yakni :

Page 9: Anggaran Produksi Departement

- Januari dengan tingkat penjualan 10.000 unit

- Februari dengan tingkat penjualan 10.000unit

- Maret dengan tingkat penjualan 10.050 unit

- April dengan tingkat penjualan 10.050 unit

- Desember dengan tingkat penjualan 10.100 unit

Sehingga kelima bulan tersebut masing-masing akan mendapatkan tambahan sebanyak

10.000/5 x 1 unit = 10.000 unit.

Bulan Tingkat

Produksi

Persediaan

Awal

Tingkat

Kebutuhan

Persediaan

Akhir Rencana

Januari 1.200 2.000 3.200 1.700 1.500

Februari 1.200 1.700 2.900 1.300 1.600

Maret 1.200 1.300 2.500 900 1.600

April 1.200 900 2.100 700 1.400

Mei 1.100 700 1.800 600 1.200

Juni 1.100 600 1.700 700 1.000

Juli 1.100 700 1.800 1.100 700

Agustus 1.100 1.100 2.200 1.600 600

September 1.100 1.600 2.700 1.800 900

OKtober 1.100 1.800 2.900 1.800 1.100

November 1.100 1.800 2.900 1.700 1.200

Desember 1.200 1.700 2.900 1.500 1.400

JUMLAH 13.700 2.000 15.700 1.500 14.200

2. Mengutamakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Sebelumnya telah diuraikan bahwa penyusunan budget produksi yang mengutamakan

pengendalian dengan persediaan terlebih dahulu ditentukan perkiraan besarnya

Page 10: Anggaran Produksi Departement

persediaan awal dan akhir tahun untuk mendapatkan tigkat persediaan yang perlu dari

bulan ke bulan dapat dilakukan dengan dua cara yakni:

1. Selisih antara persediaan awal dan akhir tahun dibagi dengan 12. Kelemahan cara

ini juga berupa sering ditemukannya bilangan-bilangan yang tidak bulat sehingga

sukar untuk dilaksanakan dengan tepat.

Contoh:

Persediaan akhir tahun = 1.500 unit

Selisih = 500 unit

Selisih tersebut dibagi dengan 12 sehingga alokasi per bulannya =

500

12

2. Selisih antara persediaan awal dan akhir tahun dibagi dengan suatu bilangan

tertentu sehingga dihasilkan suatu bilangan bulat dan mudah dihasilkan dengan

cepat.

Contoh :

Persediaan awal tahun = 2.000 unit

Persediaan akhir tahun =1.500 unit

Selisih = 500 unit

Agar didapatkan hasil bagi yang bulat dan mudah dilaksanakan,maka 500 unit

dibagi dengan 5.

Page 11: Anggaran Produksi Departement

Yang kemudian dialokasikan dari bulan Januari sampai bulan Mei. Pengalokasian

ini pada dasarnya terserah pada kebijaksanaan perusahaan atau pembuatan

anggaran.

Bulan Tingkat

Produksi

Persediaan

Awal

Tingkat

Kebutuhan

Persediaan

Akhir

Rencana

Penjualan

Januari 1.400 2.000 3.400 1.900 1.500

Februari 1.500 1.900 3.400 1.800 1.600

Maret 1.500 1.800 3.300 1.700 1.600

April 1.300 1.700 3.000 1.600 1.400

Mei 1.100 1.600 2.700 1.500 1.200

Juni 1.000 1.500 2.500 1.500 1.000

Juli 700 1.500 2.200 1.500 700

Agustus 900 1.500 2.400 1.500 600

September 900 1.500 2.400 1.500 900

OKtober 1.100 1.500 2.600 1.500 1.100

November 1.200 1.500 2.700 1.500 1.200

Desember 1.400 1.500 2.900 1.500 1.400

JUMLAH 13.700 2.000 15.700 1.500 14.200

3.Cara Kombinasi Dimana Baik Tingkat Persediaan Maupun Tingkat Produksi Sama-Sama

Berfluktuasi Pada Batas-Batas Tertentu.

Pada cara ini, tingkat produksi maupun tingkat persediaan “ dibiarkan “ berubah-ubah. Meskipun

tetap diusahakan agar terjadi keseimbangan yang optimum antara tingkat penjualan,

persediaan, dan produksi.

Dalam beberapa situasi, manajemen dapat mengambil kebijaksanaan seperti :

- Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 15% di atas atau di bawah rata-rata

bulanan ( seperduabelas dari tingkat produksi per tahun).

Page 12: Anggaran Produksi Departement

- Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 1.600 unit dan tidak boleh kurang dari dari

separonya persediaan maksimal.

- Produksi bulan juli-agustus-september boleh dikurangi 30% dari tingkat produksi

normal.

Akan lebih jelas bila diikuti dengan contoh berikut ini :

Bulan Tingkat

Produksi

Persediaan

Awal

Tingkat

Kebutuhan

Persediaan

Akhir

Rencana

Penjualan

Januari 1.100 2.000 3.100 1.600 1.500

Februari 1.300 1.600 2.900 1.300 1.600

Maret 1.300 1.300 2.600 1.000 1.600

April 1.300 1.000 2.300 900 1.400

Mei 1.250 900 2.150 950 1.200

Juni 1.250 950 2.200 1.200 1.000

Juli 805 1.200 2.005 1.305 700

Agustus 805 1.305 2.110 1.510 600

September 805 1.510 2.315 1.415 900

OKtober 1.250 1.415 2.665 1.565 1.100

November 1.235 1.565 2.800 1.600 1.200

Desember 1.300 1.600 2.900 1.500 1.400

JUMLAH 13.700 2.000 15.700 1.500 14.200

Page 13: Anggaran Produksi Departement

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Anggaran produksi merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci

tentang jumlah unit/nilai barang yang akan diproduksi oleh perusahaan selama periode yang akan

datang.

Secara garis besar anggaran produksi disusun dengan menggunakan rumus umum sebagai

berikut :

Tingkat penjualan (dari anggaran penjualan)………………………..yy

Tingkat persediaan akhir…………………………………………….yy( + )

Jumlah……………………………………………………………….yy

Tingkat persediaan awal…………………………………………….yy( - )

Tingkat produksi……………………………………………………yy

DAFTAR PUSTAKA

1. www.google.com;AnggaranProduksi

2. Drs. Gunawan Adisaputro, M.B.A dan Drs. Marwan Asri, M.B.A ;Anggaran Perusahaan ;

BPFE ; Yogyakarta

3. Drs. M. Munandar ; Budgeting ; BPFE ; Yogyakarta